Teori Konsumsi - Kelompok5
Teori Konsumsi - Kelompok5
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Syari’ah)
Disusun oleh:
Hani Handini (24023116489)
Nisa Wulansari (24023116411)
Reynaldi Dwinanda (24023116416)
Kelompok 5
Manajemen D/5
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke-hadirat Allah swt atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Teori Konsumsi” yang mana laporan ini ditujukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Syari’ah.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Ekonomi Syariah khususnya berkenaan
dengan Teori Konsumsi pada Islam. Penulis menyadari bahwa di dalam laporan
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan terhadap tulisan yang telah dibuat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Besar harapan agar sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna
bagi penulis maupun para pembaca. Sebelumnya penulis memohon maaf apabila
terdapat kesalahan didalam penyusunan makalah ini berkaitan dengan aspek
manapun.
Penulis
DAFTAR ISI
3.1 Simpulan
Nilai ekonomi tertinggi dalam islam adalah falah atau kebahagian umat di
dunia dan di akhirat yang meliputi material, spritual, indvidual, dan sosial.
Kesejahteraan itu menurut Al Ghazali adalah mashlaha (kebaikan). Karena itu,
falah adalah manfaat yang diperoleh dalam memenuhi kebutuhan ditambah
dengan berkah. Jadi yang menjadi tujuan dari ekonomi islam adalah tercapainya
atau didapatkannya ekonomi islam dengan terpercanya atau didapatkannya falah
oleh setiap individu dalam suatu masyarakat.
Falah tersebut lahir lah teori konsumsi menurut islam dan menurut syari’ah.
Adanya konsumsi untuk memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohani. Dalam
memenuhi kebutuhan, baik berupa barang maupun dalam bentuk jasa atau
konsumsi harus menurut syariat islam. Dalam melakukan kegiatan konsumsi
islam telah mengaturnya secara baik. Maka dengan melihat tujuan utama
berkonsumsi bahwa pergerak awal kegiatan konsumsi dalam ekonomi
konvensional adalah adanya keinginan. Seseorang berkonsumsi karena ingin
memenuhi keinginannya sehingga dapat mencapai kepuasan yang maksimal. Hal
ini merupakan dasar dan tujuan dari syaria’ah islam yaitu maslahat al ibad
(kesejahteraan hakiki bagi manusia) dan sekaligus sebagai cara untuk mendaptkan
falah yang maksimum.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3E1) UII. 2008. Ekonomi
Islam. Pt Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Qardahawi, Syeikh Yusuf. 1997. Pesan Nilai dan Moral dalam Perekonomian
Islam, Jakarta. Robbani Press.
Ikhwan Basri. 2009. Tazkia Cendekia – Jakarta, Indonesia. All rights reserved.
Situs ini dikelola dan dikembangkan oleh Tazkia Group.