Anda di halaman 1dari 33

Studi Bangunan Tingkat Tinggi Menggunakan

Base Isolation sebagai Pereduksi Beban Gempa


di Wilayah Gempa Tinggi
OLEH :
SAMSURYANA (3106 100 042)

DOSEN PEMBIMBING :
Tavio, ST, MT., PhD
Data Iranata, ST, MT., PhD

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA 2010
Latar Belakang
• Gempa bumi merupakan bencana alam yg
paling banyak menyebabkan kerusakan.
• Indonesia merupakan salah satu negara yg
rawan gempa.
• Teknologi base isolation system (sistem
isolasi dasar) berkembang dgn pesat.
Teknologi ini digunakan untuk mendesain
bangunan yg berada pada zona gempa tinggi
Perumusan Masalah
 Bagaimana permodelan Lead Rubber Bearing (LRB) sbg
dumper terhadap beban gempa dlm sistem Base Isolation
??
 Bagaimana analisa dan evaluasi kinerja struktur gedung
dgn Base Isolation System apabila dibandingkan dgn
struktur gedung konvensional menggunakan SAP 2000 ??
 Bagaimana Respon Spectra yg terjadi akibat beban gempa
pada struktur gedung konvensional dan struktur gedung
dgn Base Isolation System ??
 Bagaimana lateral displacement yg timbul pada struktur
dgn base isolation system pada daerah dgn zona gempa
tinggi ??
Maksud & Tujuan
• Mendapatkan permodelan Lead Rubber
Bearing (LRB)
• Mendapatkan gaya-gaya dalam tiap elemen
struktur dan kinerja struktur (struktur Base
Isolation maupun struktur normal)
• Memperoleh Respon Spectra untuk kedua
bangunan tersebut
• Memperoleh Lateral Displacement yg timbul
pada struktur dgn Base Isolation
Batasan Masalah
 Tipe struktur yg ditinjau adalah simetris dan teratur.
 Tidak meninjau analisa biaya.
 Analisa perhitungan menggunakan
ACI 318- 2002code, SNI 03-2847-2002 Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI
03-1726-2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Bangunan Gedung.
 Struktur gedung yg ditinjau termasuk struktur beton
bertulang dan merupakan Struktur Rangka Pemikul Momen
(SRPM).
Base Isolation System
• Merupakan desain alternatif untuk
mengurangi resiko kerusakan bangunan
akibat gempa dgn cara mereduksi beban
Energy Dissipation Core
gempa yg bekerja pd bangunan.

Steel Reinforcing Plates

Cover Rubber
Internal Rubber Layers

Bottom Mounting
Plate
Base Isolation System

Struktur Konvensional Struktur dgn Base Isolator


Analisa Dinamis
• Multi Degree of Freedom (MDOF) :
Respon dinamik dari multistory rigid frame buildings
termasuk kedalam sistem berderajad kebebasan banyak,
dengan asumsi bahwa massa dari frame atau gedung
terpusat pada lantainya, dan balok diasumsikan
mempunyai kekakuan yang jauh lebih besar dari kolom.
Analisis Struktur
• Konsep bangunan dengan isolator adalah mengeliminasi pengaruh
ragam-ragam getar yang lebih tinggi terhadap struktur. Persamaan
gerakan bangunan dengan isolasi seismic akibat gaya gempa, ditinjau
atas dua bagian yaitu pertama untuk struktur bangunan diatas isolator
dan untuk struktur pada level bearing isolator.
START

STUDI LITERATUR
Metodologi
STUDI KASUS

STRUKTUR STRUKTUR

KONVENSIONAL DGN BASE ISOLATOR

MENGHITUNG PARAMETER MENGHITUNG PARAMETER


STRUKTUR STRUKTUR

ANALISA STRUKTUR ANALISA STRUKTUR

DYNAMIC ANALISIS DYNAMIC ANALISIS

NOT OK
KESIMPULAN CHECK
PERLETAKAN

SELESAI
Layout Denah
Pre-eliminary Design
Data Perencanaan Gedung :
• Jenis gedung : Perkantoran
• Tinggi : 20 lantai
• Luas denah : 30 × 20 m2
• Mutu baja BJ41 (fy) : 320 MPa
• Mutu beton (fc’) : 35 MPa
• Zona gempa : zona 6
• Tebal pelat
Atap : 15 cm
Lantai : 15 cm
• Dimensi
Kolom : 80/80
Balok induk : 40/60
Pembebanan
Atap
• Beban mati (DL) : 629184 kg
• Beban hidup (LL): 60000 kg
• Berat total lantai atap :
• Watap = 629184 + (0,8 x 60000)
= 629184 + 48000
= 677184 kg*
(*) pada input SAP 2000, massa total lantai (m) dikurangi massa balok dan
kolom.
• Jadi massa lantai atap = (677184 – 221184 – 172800)/ 9,81
= 28868,50 kg s2/m
• Momen inersia massa lantai atap :

M  ( b 2  d 2 ) 677184  ( 30 2  20 2 )
  73361600 kgm 4
12 12
Pembebanan
Lantai
• Beban mati (DL) : 794584kg
• Beban hidup (LL): 240000 kg
• Berat total lantai atap :
Watap = 629184 + (0,8 x 240000)
= 794584 + 192000
= 986184 kg *
*) pada input SAP 2000, massa total lantai (m) dikurangi massa balok dan
kolom.
• Jadi massa lantai lantai = (986184 – 221184 – 172800)/ 9,81
= 60366,972 kg s2/m
• Momen inersia massa lantai :

M  (b2  d 2 ) 986184  (302  202 )


  1068366kgm 4
12 12
Pembebanan
• Pembebanan gempa mengacu pada SNI 03-1726-2002 Pasal 5.8.2 yaitu
:
Gempa X : efektifitas 100% gempa arah x ; efektifitas 30% gempa arah y
Gempa Y : efektifitas 30% gempa arah x ; efektifitas 100% gempa arah y
• Pembebanan gempa dinamik menggunakan respon spektrum WG 6
dengan kondisi tanah lunak.
• Metode penjumlahan respon ragam menggunakan kombinasi kuadratik
lengkap (Complete Quadratic Combination atau CQC). Dimana waktu
getar alami dianggap berdekatan apabila selisih nilainya dominan
kurang dari 15%.
Pemodelan Portal memanjang

Tinggi Bangunan :
19 lantai @ 4m + base floor @5m= 81m

Lebar bangunan :
6 portal @ 5m = 30 m

Fix Base LRB


Kontrol Penjumlahan Respon Ragam
Mode Periode Selisih
mode Periode selisih
1 4,2521 1 9
1 2,721 68
1 6,27%
25,51 %
2 4,089433
2 2,46661 8
38,75%
27,75%
3 3,701 95
3 2,1 891 39
1 30,1 4%
244,96%
4 0,887777 4 1 ,252305
9,00% 6,53%
5 0,797733 5 1 ,1 86977
8,01 % 1 6,1 0%
6 0,71 7642 6 1 ,025966
21 ,05% 37,34%
7 0,5071 1 6 7 0,652568
6,1 2% 7,53%
8 0,445945 8 0,577268
3,1 7% 4,55%
9 0,41 4228 9 0,531 745
6,69% 1 0,1 7%
10 0,347294 10 0,430036
3,98% 5,22%
11 0,307522 11 0,377796
2,1 3% 2,69%
12 0,2861 94 12 0,350856
2,93% 3,83%
13 0,256894 13 0,31 2605
2,74% 3,72%
14 0,229456 14 0,275438
1 ,55% 1 ,87%
15 0,21 3964 15 0,256766
1 ,45% 1 ,61 %
16 0,1 99433 16 0,240631
1 ,34%
2,66%
17 0,1 86028
17 0,21 4061
0,55%
1 ,47%
18 0,1 80576
18 0,1 99362
1 ,27%
0,31 %
19 0,1 67904
19 0,1 96255
0,08%
0,45%
20 0,1 671 44
20 0,1 91 797

Fix Base LRB


Layout Joint
TABLE: Joint Reactions TABLE: Joint Reactions
Output U3 Output U3
Joint Case Joint Case
(kN) (kN)
1 DCON2 531 0,735 1 9 DCON2 6029,834
2 DCON2 6572,753 20 DCON2 7343,028
3 DCON2 6792,821 21 DCON2 7567,644
4 DCON2 6792,821 22 DCON2 7567,644
5 DCON2 6572,753 23 DCON2 7343,028
6 DCON2 531 0,735 24 DCON2 6029,834
7 DCON2 5885,338 25 DCON2 5885,338
8 DCON2 71 95,51 3 26 DCON2 71 95,51 3
9 DCON2 741 8,402 27 DCON2 741 8,402
10 DCON2 741 8,402 28 DCON2 741 8,402
11 DCON2 71 95,51 3 29 DCON2 71 95,51 3
12 DCON2 5885,338 30 DCON2 5885,338
13 DCON2 6029,834 31 DCON2 531 0,735
14 DCON2 7343,028 32 DCON2 6572,753
15 DCON2 7567,644 33 DCON2 6792,821
16 DCON2 7567,644 34 DCON2 6792,821
17 DCON2 7343,028 35 DCON2 6572,753
18 DCON2 6029,834 36 DCON2 531 9,735
Katalog Lead Rubber Bearing (LRB) & Data Histeric LOOP

k e  10  k d  10 1525  15250kN/m
Qd 303
Δy    0,022m
k e  k d 15250  1525
f y  k e  Δy  15250  0,022  336,667kN

kd 1525
Post yield ratio =   0,1
ke 15250

Dimana :
ke = kekakuan awal
kd = kekakuan pasca leleh
Qd = kekakuan leleh dari inti imah
Contoh verifikasi Manual & SAP 4 lantai
Contoh verifikasi Manual & SAP 4 lantai
Contoh verifikasi Manual & SAP 4 lantai
Contoh verifikasi Manual & SAP 4 lantai
Hasil Perbandingan Manual & SAP 4 lantai

Periode Displacement
story Manual SAP 2000 story Manual SAP 2000
Fix Base LRB Fix Base LRB
Fix Base LRB Fix Base LRB
Base 0,0 26,25 0,0 26,70
1 0,1 501 0,371 4 0,1 569 0,3758
1 2,41 28,94 2,45 29,05
2 0,0454 0,0821 0,0438 0,0831 2 5,98 30,27 6,1 0 30,80
3 0,0229 0,0345 0,0235 0,0361 3 8,75 32,1 4 8,90 32,35
4 0,01 59 0,01 91 0,01 62 0,01 95 4 1 1 ,56 33,48 1 1 ,85 33,65
Elemen Force

TABLE: Element Forces - Frames


Frame P V2 V3 T M2 M3
Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
-1 336,1 5 1 03,01 1 1 1 5,448 0,51 29 498,6749 504,8999
1
-6561 ,65 -1 23,555 -1 25,636 -0,6094 -51 5,51 5 -539,598
-1 889,32 1 36,446 1 1 8,1 75 0,0403 504,067 560,5563
3
-7786,1 9 -1 36,984 -1 29,1 42 -0,0368 -522,004 -561 ,733
-21 38,7 1 05,541 1 49,495 0,051 9 554,71 51 509,6306
13
-6528,1 1 -1 26,346 -1 49,81 9 -0,0555 -555,321 -544,425
-3482,02 1 38,1 61 1 52,2 0,01 78 559,5576 563,4076
15
-7567,64 -1 38,1 61 -1 52,421 -0,01 78 -559,966 -564,545

Portal memanjang exterior fix base


Elemen force

TABLE: Element Forces - Frames


Frame P V2 V3 T M2 M3
Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
-1 569,44 64,61 2 74,909 0,9326 226,641 8 220,851 6
61
-6431 ,46 -1 1 4,036 -1 00,776 -0,6448 -302,802 -349,492
-2099,4 1 54,703 78,891 0,0585 237,955 458,5737
63
-7591 ,41 -1 55,1 75 -1 06,855 -0,0628 -320,88 -460,052
-21 77,72 69,452 1 55,562 0,0492 450,3504 233,251 6
73
-651 9,62 -1 20,1 99 -1 56,351 -0,0347 -452,423 -367,902
-3483,9 1 59,1 49 1 60,372 0,022 463,021 5 470,6552
75
-7529,59 -1 59,621 -1 60,924 -0,021 2 -464,595 -472,1 59

Portal melintang exterior LRB


Reduksi Gaya Dalam

Frame Type P Reduksi V2 Reduksi V3 Reduksi T Reduksi M2 Reduksi M3 Reduksi


Text KN gaya KN gaya KN gaya KN-m gaya KN-m gaya KN-m gaya
Fix Base 2486,39 123,87 120,03 0,62 482,21 532,01
A 85% 54% 49% 69% 34% 36%
LRB 2122,97 66,68 58,27 0,43 165,37 190,26
Fix Base 3092,48 126,66 141,6 0,07 517,71 536,98
B 88% 62% 47% 57% 37% 42%
LRB 2708,10 78,1 66,31 0,04 192,16 224,94
Fix Base 2593,70 126,66 141,6 0,06 517,71 536,98
C 91% 62% 56% 50% 44% 43%
LRB 2350,56 78,67 79,96 0,03 225,68 233,08
Fix Base 3054,45 138,35 144,12 0,04 522,39 555,98
D 100% 58% 57% 50% 44% 42%
LRB 3048,44 80,18 82,25 0,02 231,86 230,95
Displacement
Fix Base LRB
Perbandingan defleksi arah sumbu X (mm)
20
portal x portal y
story
Fix Base LRB Fix Base LRB 18
base 0,0 98,8 0,0 99,4
1 5,0 1 08,4 4,6 1 06,8 16

2 1 1 ,7 1 1 6,2 1 0,4 1 1 2,8


14
3 1 9,0 1 23,8 1 6,5 1 1 8,7
4 26,2 1 31 ,1 22,6 1 24,4 12
5 33,4 1 38,2 28,7 1 30,0
6 40,3 1 45,0 34,7 1 35,0 10

7 46,9 1 51 ,4 40,5 1 40,7

story
8
8 53,2 1 57,6 46,1 1 45,7
9 59,2 1 63,3 51 ,6 1 50,6 6
10 64,9 1 68,7 56,8 1 55,2
11 70,2 1 73,8 61 ,8 1 59,5 4

12 75,2 1 78,4 66,5 1 63,6


2
13 79,8 1 82,6 71 ,0 1 67,4
14 84,0 1 86,4 75,2 1 70,9 0
15 87,8 1 89,7 79,0 1 74,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 1 00,0 1 20,0 1 40,0 1 60,0 1 80,0 200,0
16 91 ,1 1 92,6 82,5 1 76,9
Interstory drift (mm)
17 93,9 1 95,0 85,6 1 79,4
18 96,2 1 97,0 88,2 1 81 ,6
19 97,9 1 98,5 90,5 1 83,5 Portal X
20 99,2 1 99,7 92,3 1 85,1
Perbandingan defleksi arah sumbu X (mm)
Displacement
portal x portal y Fix Base LRB
story
Fix Base LRB Fix Base LRB 20
base 0,0 98,8 0,0 99,4
1 5,0 1 08,4 4,6 1 06,8 18
2 1 1 ,7 1 1 6,2 1 0,4 1 1 2,8
3 1 9,0 1 23,8 1 6,5 1 1 8,7 16

4 26,2 1 31 ,1 22,6 1 24,4


14
5 33,4 1 38,2 28,7 1 30,0
6 40,3 1 45,0 34,7 1 35,0
12
7 46,9 1 51 ,4 40,5 1 40,7
8 53,2 1 57,6 46,1 1 45,7
10
9 59,2 1 63,3 51 ,6 1 50,6

story
10 64,9 1 68,7 56,8 1 55,2 8
11 70,2 1 73,8 61 ,8 1 59,5
12 75,2 1 78,4 66,5 1 63,6 6
13 79,8 1 82,6 71 ,0 1 67,4
14 84,0 1 86,4 75,2 1 70,9 4

15 87,8 1 89,7 79,0 1 74,0


2
16 91 ,1 1 92,6 82,5 1 76,9
17 93,9 1 95,0 85,6 1 79,4
0
18 96,2 1 97,0 88,2 1 81 ,6
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 1 00,0 1 20,0 1 40,0 1 60,0 1 80,0 200,0
19 97,9 1 98,5 90,5 1 83,5
20 99,2 1 99,7 92,3 1 85,1 Interstory drift (mm)

Portal Y
Story drift
Perbandingan drift arah sumbu X (mm)
portal x portal y
story Fix Base LRB Fix Base LRB
interstory interstory interstory interstory
base 0,0 0,0 0,0 0,0
1 5,0 9,6 4,6 7,4
2 6,7 7,8 5,8 6,0
3 7,3 7,6 6,1 5,9
4 7,2 7,3 6,1 5,7
5 7,2 7,1 6,1 5,6
6 6,9 6,8 6,0 5,0
7 6,6 6,4 5,8 5,7
8 6,3 6,2 5,6 5,0
9 6,0 5,7 5,5 4,9
10 5,7 5,4 5,2 4,6
11 5,3 5,1 5,0 4,3
12 5,0 4,6 4,7 4,1
13 4,6 4,2 4,5 3,8
14 4,2 3,8 4,2 3,5
15 3,8 3,3 3,8 3,1
16 3,3 2,9 3,5 2,9
17 2,8 2,4 3,1 2,5
18 2,3 2,0 2,6 2,2
19 1 ,7 1 ,5 2,3 1 ,9
20 1 ,3 1 ,2 1 ,8 1 ,6
Gaya Dalam struktur pada zona gempa berbeda

P V2 V3 T M2 M3
type bangunan WG Rencana
KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1 5,945 124,997 46,693 20,006 120,061 194,602
WG 1
-7567,644 -124,997 -46,693 -20,006 -120,061 -194,454
22,988 137,889 89,821 20,327 294,909 298,826
WG 2
-7567,644 -137,889 -89,821 -20,327 -294,909 -298,826
28,857 173,668 1 34,471 23,642 442,169 466,998
Fix Base WG 3
-7567,644 -173,668 -1 34,471 -23,642 -442,169 -466,998
31,256 190,1 46 1 52,720 25,123 501,286 506,580
WG 4
-7458,657 -190,1 46 -1 52,720 -25,123 -501,286 -506,580
32,431 198,094 1 61,650 25,786 530,739 536,212
WG 5
-7458,657 -198,094 -1 61,650 -25,786 -530,739 -536,212
62,541 204,306 1 61,971 26,439 466,621 478,1 91
LRB WG 6
-7591,406 -204,306 -1 61,971 -26,439 -466,621 -478,1 91
Reduksi reaksi base

Base Reaction
Sumbu
Fix Base LRB Reduksi
X 10432,18 4950,754 47,46%
Y 12220,16 4978,907 40,74%
Kesimpulan
• pada struktur gedung yang menggunakan Base Isolator LRB
mempunyai gaya-gaya dalam yang relatif kecil dibandingkan
pada gedung dengan fix base.
• Pemakaian system rubber base isolator pada struktur
gedung memberikan simpangan relatif terhadap ground
yang lebih besar, tetapi direduksi oleh simpangan pada base
floor.
• Pemakaian LRB jika dilihat dari segi ekonomis akan lebih
mahal. Tetapi jika dilihat dari segi fungsi opersional suatu
bangunan, maka pemakaian LRB bisa dijadikan alternatif
isolasi seismik.

Anda mungkin juga menyukai