1 Pengkajian Kulit a. Hiperpigmentasi terlihat Inspeksi warna kulit. Warna kulit harus merata dan pada pasien berpenyakit sesuai dengan usia dan ras pasien Addison atau sindrom Cushing. Palpasi kulit, kaji tekstur, kelembapan, dan adanya b. Hipopigmentasi terlihat lesi. Warna kulit harus sesuai dengan ras pasien, pada diabetes melitus, lembut, hangat, kering dan utuh tanpa lesi2 hipertiroidisme, atau hipotiroidisme. c. Warna kekuningan pada kulit dapat mengindikasikan hipototirodisme. d. Strie berwarna ungu pada abdomen dan memar dapat dijumpai pada pasien yang mengalami sindrom Cushing. e. Kulit kering dan kasar sering terlihat pada pasien dengan hipotiroidisme, sementara kulit yang halus dan kemerah-merahan dapat dilihat pada hipotiroidisme f. Lesi (misalnya ulserasi) pada ekstremitas bawah dapat mengindikasikan diabetes melitus. 2 Pengkajian kuku dan rambut a. Peningkatan pigmentasi Kaji tekstur, distribusi, dan kondisi kulit dan rambut. kuku sering terlihat pada Tekstur rambut harus normal, tersebar secara merata pasien dengan penyakit sesuai jenis kelamin; warna permukaan kuku harus Addison merata serta permukaannya halus b. Kuku dan rambut yang kering, tebal dan mudah patah dapat dijumpai pada hipotiroidisme; kuku tipis dan mudah patah serta rambut tipis dan halus dapat dijumpai pada hiprtiroidisme. c. Hirsutisme (rambut pada wajah, dada, atau abdomen yang berlebihan) dapat dijumpai pada sindrom Cushing.3 3 Pengkajian wajah a. Berbagai bentuk dan Inspeksi simetrisitas dan bentuk wajah. Wajah harus struktrur dapat simetris bilateral mengindikasikan pertumbuhan yang tidak Inspeksi posisi mata. Mata harus sama posisinya pada normal misalnya kedua sisi wajah. Kelopak mata harus menutupi mata. akromegali (pertumbuhan tulang yang terus-menerus akibat hipersekresi hormon pertumbuhan). b. Eksoftalamus (mata melotot) dapat dijumpai pada hipertirodisme. 4 Pengkajian Kelenjar Tiroid a. Tiroid dapat membesar Palpasi ukuran dan konsistensi kelenjar tiroid pada pasien dengan penyakit Graves atau gondok (pembesaran kelenjar tiroid). b. Nodul multipel dapat dijumpai pada kelainan metabolik, sementara adanya satu nodul dapat mengindikasikan kista atau tumor jinak atau ganas. c. Nodul tunggal yang membesar menunjukkan keganasan. 5 Pengkajian Fungsi Motorik a. Peningkatan refleks dapat Kaji refleks tendon dalam. Refleks tendon dalam dikaji dijumpai pada dengan palu refleks dan meliputi refleks bisep, refleks hipotiroidisme; penurunan brakioradialis, refleks trisep, refleks patela dan refleks refleks dapat dijumpai Achilles. Nilai normal berkisar dari +1 (ada, tetapi pada hipotiroidisme. menurun) hingga +2 (normal) hingga +3 (meningkat) 6 Pengkajian fungsi sensoris b. Neuropati dan parestesia Periksa sensitivitas pasien terhadap nyeri, suhu, (perubahan sensasi) vibrasi, sentuhan ringan, dan stereognosis perifer dapat terjadi pada (kemampuan untuk mengidentifikasi suatu benda diabetes, hipotiroidisme, melalui sentuhan). Bandingkan area simetris pada atau akromegali. kedua sisi tubuh dan bandingkan region distal dan proksimal ekstremitas. Minta pasien untuk menutup matanya. Untuk memeriksa nyeri, gunakan ujung yang tumpul dan tajam peniti baru. Buang peniti setelah digunakan. Untuk mengukur suhu, gunakan cangkir atau wadah lain berisi air dingin dan hangat. Untuk memeriksa vibrasi, gunakan garpu tala di atas satu sendi jari tangan atau jari kaki pasien. Untuk memeriksa sentuhan ringan, gunakan gulungan kapas. Untuk memeriksa stereognosis, taruh di tangan pasien benda yang sederhana dan familiar, seperti karet gelang, bola kapas atau kancing. Minta pasien untuk menebak benda tersebut. 7 Pengkajian Muskuloskeletal a. Ukuran tubuh yang terlalu Inspeksi ukuran dan proporsi struktur tubuh pasien. pendek dapat Ukuran dan proporsi struktur tubuh harus sama menandakan kekerdilan bilateral. (suatu kondisi yang ditandai dengan ukuran tubuh yang pendek); insufiensi hormon pertumbuhan hipofisis adalah salah satu penyebabnya. b. Tulang yang sangat besar dapat mengindikasikan akromegali, yang disebabkan oleh kelebihan hormon pertumbuhan. 8 Mengkaji Tetani akibat Hipokalsemia a. Penurunan kadar kalsium Kaji Tanda Trousseau (suatu pemeriksaan untuk menyebabkan tangan dan hipokalsemia) dengan hasil tetani (spasme otot yang jari tangan pasien tonik) dengan mengembangkan manset tekanan lebih berkontraksi (spasme besar dari tekanan darah sistolik selama 2-5 menit. karpus) Tanda Trousseau dibahas terkait dengan hipokalsemia. Kaji Tanda Chvostek (suatu pemeriksaan untuk a. Penurunan kadar kalsium hipokalsemia) dengan cara mengetukkan jari tangan menyebabkan otot wajah anda di depan telinga pasien pada sudut ruang lateral pasien berkontraksi rahang. Tanda Chvostek positif menyebabkan seringai wajah akibat kontraksi berulang pada otot wajah. Tanda Chvostek dibahas dan diilustrasikan terkait dengan hipokalsemia (LeMone, Priscilla. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Gangguan Endokrin. 2016. Jakarta : EGC)