Anda di halaman 1dari 2

2.1.6.

3 Beban dan Masa Studi

Sesuai dengan Kepmendiknas No. 232/U/2000 Beban studi program Diploma III

sekurang-kurangnya adalah 110 (seratus sepuluh) SKS dan sebanyak-banyaknya 120 (seratus

dua puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan dapat di tempuh dalam waktu

sekurang-kurangnya 6 (enam) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester setelah

pendidikan menengah (Kemenkes RI, 2010).

Dalam kurikulum Diploma III Kebidanan ini, pendidikan diselenggarakan selama 6

semester dengan beban studi sebanyak 96 SKS, yang terdiri dari teori 39 SKS (40%), Praktikum

dan klinik 57 SKS (60%).

Untuk memenuhi 110 SKS seperti yang dipersyaratkan, maka 14 SKS lainnya diberikan

untuk dikembangkan jurusan atau program studi sesuai dengan kebutuhan (Kemenkes RI, 2010).

Pengertian 1 SKS bagi peserta didik pada masing-masing proses pembelajaran adalah

sebagai berikut:

1. Teori (T) : SKS = 1 jam pertemuan / minggu

1 (satu) satuan kredit semester (SKS) untuk pembelajaran teori setara dengan 1 jam

kegiatan perkuliahan disertai dengan 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam tugas mandiri.

2. Praktikum (P) : 1 SKS = 2 jam pertemuan / minggu

Untuk pembelajaran praktek laboratorium 1 (satu) SKS setara dengan 2 jam praktikum

disertai dengan 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam tugas mandiri.

3. Klinik (K) : 1 SKS = 4 jam pertemuan / minggu

Sedangkan 1 (satu) SKS untuk pembelajaran klinik/lapangan setara dengan 4 jam

praktik klinik/lapangan disertai 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam tugas mandiri

(Kemenkes RI, 2010).


Pembelajaran teori adalah kegiatan proses pembelajaran yang dilaksanakan dikelas

dalam upaya transformasi kompetensi. Pembelajaran praktikum adalah kegiatan proses

pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, laboratorium, baik di kampus maupun di lahan

praktik untuk melatih keterampilan yang berfokus kepada integritas ilmu dan teknologi

dalam melakukan praktik klinik (Kemenkes RI, 2010).

Pembelajaran klinik adalah kegiatan proses pembelajaran di lahan praktik baik

dipelayanan institusi (RS, BPS, RB, Puskesmas) dan di masyarakat. Kegiatan ini melalui

tahap : praktik dengan bimbingan penuh, praktik dengan bimbingan minimal dan dengan

bimbingan praktik secara mandiri (Kemenkes RI, 2010).

Kegiatan terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran terprogram dengan umpan

balik yang dilakukan di luar jam tatap muka. Kegiatan tugas mandiri merupakan kegiatan

pendalaman materi yang dilakukan peserta didik terkait dengan kegiatan pemeblajaran teori,

praktikum dan klinik menggunakan metode pembelajaran Student Center Learning (SCL)

(Kemenkes RI, 2010).

Kepmendikbud No. 45/U/2012 tentang kurikulum inti, kemudian dilanjut dengan

memperlakukan pedoman kurikulum berbasis kompetensi pendidikan tinggi (KBK) tahun

2008 yang member kebebasan otonom kepada kampus untuk menetapkan kurikulum

prodinya. Sehingga juklak 1983 mau dijadikan sebagai pedoman peneapan SKS per

semester yaitu maksimal 24 SKS.

Anda mungkin juga menyukai