Anda di halaman 1dari 6

PERKIRAAN BESAR SAMPEL

Design Penelitian yang paling banyak dipakai itu cross sectional karena mudah, cepat,
Quasi Eksperimental adalah percobaan pada manusia
Cross Sectional penelitian saat ini
Case control ada kasus dulu

Faktor-Faktor yang Menentukan Penelitian Klinis


a. Perbedaan hasil klinis : ditetapkan peneliti
b. Besar kesalahan tipe 1 atau postif palsu
c. Kesalahan tipe II
d. Karakteristik data berkaitan dengan standar deviasi
Publication Bias
a. Besar sampel kurang: karena memperhatikan faktor biaya
b. Hasil penelitian tak bermakna : yangs eharusnya ada hubungan jadi tidak ada hubungan
atau sebaliknya
c. Tidak bisa dipublikasikan karena hasilnya yang salah
d. Menimbulkan bias di dunia ilmu (publication bias)
Kesalahan Uji Hipotesis
a. Kesalahan Tipe I (a) : dinilai 95% alfa yang digunakan 5%
Alfa: 1,96
b. Kesalahan Tipe II (b) : Kekuatan penelitian 80%
 Kenapa tingkat kesalahannya 0,2 karena powernya atau betanya 80%
 B= ....
Karakteristik Data (Simpang baku)
- Semakin mendekati rerata besar sampel yang dibutuhkan kecil
- Makin besar simpangan baku makin besar sampel yang dugunakan
Perhitungan besar sampel
Pemilihan Rumus Besar Sampel
1. Tujuan Penelitian
Tujuannya apa? Skala data?
- Kalo data skala kategorik (nominal, ordinal) maka nilai yang dihasilkan pravelensi
atau proporsi.
Contoh: Data ordinal (status gizi)
- Kalo data nya numerik maka yang dihasilkan nilai angka juga (mean)
Contoh: Kadar Hb, tensi darah
2. Rancangan Penelitian
Misal menggunakan metode:
a. Cohort ( kelompok terpapar atau tidak terpappar kemudian diikuti)
Disease P1
Terpapar

Tidak

Disease P2

Tidak
Terpapar
Tidak

b. atau case control (P1: kasus dan terpapar)

Terpapar
Case P1

Tidak

Terpapar
Control
P2

Tidak

3. Hipotesis
a. Ada atau tidaknya hipotesis
b. Hipotesis satu arah dan dua arah
- Satu arah: Pemberian tablet tambah darah akan meningkatkan Hb
- Dua arah: Ada hubungan dan tidak ada hubungan
Penelitian Eskperimental
Ada replikasi => pengulangan
Contoh: penelitian pangan
LEBIH TINGGI, ADA PENINGKATAN : 1 SISI
Kasus 1
Kasus 2

Kasus 3

2 PROPORSI 2 SISI
P1: Terpapar
P2: tidak terpapar
N: 82
Ini adalah 2 kelompok (sttsus gizi kurang dan status gizi normal)
Kasus 4
3.2 Hopotesis test for odd ratio
OR0 =1
A= 5
OrA = 2,7

Kasus 5
Relative Risk
RR0 =1

Jumlah sampel: 200 karena 2 kelompok


Kalo 1:2 = 100+200 = 300 sampel

Kasus 6
Estimasi rerata di 7.1
Presisi absolute require = 1
1-a = 95
D = 1 (kalo absolut 1)
Relative presisi = 0,1
Population mean : 10
Standar deviasi = 2,5
Varian = otomatis (6,25)
Sample size = 25
 Menggunakan/ mencari sampel rerata = jumlah sampel minimalnya lebih kecil

Kasus 7
Hasil 39
Pake 7a

Kasus 8
7.4b
A= 5
Power= 80%
Sd= 2,5
N= 25
Jumlah sampel keseluruhan 1:1 = 50
Kiat memperkecil Besar Sampel
1. Memilih variabel yang berskala numerik
Misal: membandingkan beda proporsi 2 kelompok (banyak) diganti dengan rerata
tekanan darah
2. Matching IMT nya, karakteristik lingkungan, sosial ekonomi
3. Melakukan pengukuran yang variabilitasnya kurang sehingga standar deviasi kecil =
sampel kecil
4. Memilih efek yang sudah sering terjadi
5. Menggunakan kelompok studi dan kontrol yang tidak sama besar
Yang tidak dianjurkan:
a. Memperlebar ketepatan
b. Memperbesar nilai alfa dan beta
Alfa = 1% gaboleh salah
Alfa = 5%
c. Memperbesar effect size karena dapat menghasilkan seakan-akan ada hubungan / tidak
berhubungan
Catatan Peneliti
1. Harus hemat (be parsimonius)
2. Menjadi kreatif : desain penelitian disesuaikan dengan rumus yang sudah ada
3. Berpikir logis : jangan menyulitkan diri sendiri mengenai besar sampel
4. Realistis: harus siap mengambil alternatif mengenai pertanyaan penelitian, bisa
menggunakan aturan para ahli, dicari yang mirip

Anda mungkin juga menyukai