Anda di halaman 1dari 3

URUTAN PEMERIKSAAN PADA KONSTRUKSI GEDUNG

Proyek konstruksi gedung merupakan suatu rangkaian kegiatan


membuat suatu bangunan, yang umumnya mencakup pekerjaan pokok
dalam bidang teknik sipil dan teknik arsitektur. Didalam suatu proyek
konstruksi gedung terdapat berbagai kegiatan, kegiatan proyek
merupakan suatu kegiatan sementara dan berlangsung dalam jangka
waktu terbatas, dengan alokasi sumber dana tertentu untuk melaksanakan
tugas dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Untuk mengetahui apakah bangunan tersebut yang sudah berdiri


laik fungsi atau tidak, maka diperlukan evaluasi kelaikan/keamanan
strukturnya. Jika tidak laik/aman harus dilakukan tindakan rehabilitasi
terhadap struktur bangunan agar bangunan tersebut masih bisa
diteruskan penggunaannya.
Rehabilitasi struktur dimaksudkan adalah untuk mengembalikan
kinerja struktur dan memperpanjang umur masa layan suatu struktur yang
telah mengalami degradasi struktur akibat kondisi kerusakan. Disamping
itu, rehabilitasi struktur dapat dilakukan jika terjadi keraguan terhadap
kekuatan struktur, yang dapat menimbulkan rasa kekhawatiran bagi
penggunanya.
Rehabilitasi struktur untuk bangunan gedung pada umumnya
dilakukan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam perencanaan, misalnya: konfigurasi dan sistem
struktur yang lemah, kesalahan dalam merancang beban rencana,
dimensi penampang dan tulangan yang tidak cukup untuk memikul
beban rencana.
2. Kesalahan dalam pelaksanaan, misalnya: jumlah dan diameter
tulangan lebih kecil dari yang ditetapkan dalam gambar rencana,
mutu beton dan baja tulangan tidak sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan.
3. Peningkatan beban hidup, misalnya alih fungsi bangunan dari
rumah tinggal menjadi gudang, dari kantor menjadi ruang
pertemuan.
4. Penurunan kekuatan akibat pengaruh dinamis, suhu dan
lingkungan seperti : gempa bumi, getaran, beban berulang,
ledakan, tumbukan, kebakaran, lingkungan korosif dan atau agresif.

Untuk mengetahui apakah bangunan tersebut yang sudah berdiri


laik fungsi atau tidak, maka diperlukan Analisis kelayakan Struktur
bangunan. Dilakukan pada bangunan eksisting yang mengalami
kerusakan akibat penggunaan dan umur bangunan. Analisis kelayakan
struktur bangunan sangatlah penting dilakukan mengingat keamanan dari
pengguna bangunan tersebut.
Adapun Tahapan analisis kelayakan struktur bangunan terhadap
struktur eksisting banguan adalah sebagai berikut :
a. Pengamatan visual dan pemetaan struktur
Pengamatan visual dilakukan untuk memberikan gambaran
awal kondisi struktur eksisting yang kemudian membantu
menentukan penyelidikan apa saja yang dibutuhkan
selanjutnya. Pemetaan struktur dilakukan guna memverifikasi
konfigurasi dan dimensi elemen struktur terhadap gambar
struktur yang telah diberikan untuk keperluan pemodelan
struktur pada tahap analisis dan verifikasi keamanan.
b. Ultrasonic Pulse Velocity (UPV Test)
Dilakukan untuk mengetahui perkiraan terhadap mutu beton
aktual; mutu beton pada saat perencanaan bisa saja tidak
sesuai dengan kenyataan di lapangan, apalagi setelah sekian
lama bangunan tersebut berdiri.
c. Covermeter test
Dilakukan untuk memverifikasi jumlah dan diameter tulangan
terpasang pada kolom, balok dan pelat terhadap gambar
eksisting yang telah diberikan; Pengujian ini untuk memastikan
bahwa tulangan yang terpasang sesuai dengan shop drawing
pelaksanaan.
d. Core drill (pengambilan benda uji inti beton)
Benda uji inti beton yang diperoleh dengan metode core drill
kemudian dipersiapkan untuk di uji tekan (crushing test) di
Laboratorium Struktur dan Material. Hasil yang diperoleh
menunjukkan nilai mutu beton aktual struktur eksisting.
e. Brinnell test
Dilakukan untuk mengetahui perkiraan terhadap mutu baja
aktual;
f. Thickness test
Pengukuran terhadap ketebalan aktual baja diluar karat yang
terjadi;
g. Penetrant test
Dilakukan untuk mengetahui kualitas sambungan las pada
elemen struktur baja;
h. Bolts torque test
Dilakukan untuk mengukur kekencangan baut terpasang pada
sambungan struktur baja eksisting;

Dengan dilakukannya analisa kelayakan struktur bangunan gedung


tersebut, sehingga bisa di dapatkan apakah struktur gedung tersebut
masih layak/aman atau tidak sehingga dapat meningkatkan keamanan
dan kenyamanan pengguna bangunan.

Anda mungkin juga menyukai