Anda di halaman 1dari 5

Definisi

Apa itu penyakit campak?

Rubeola, atau yang lebih dikenal dengan penyakit campak adalah infeksi menular yang
disebabkan oleh virus. Sebelum imunisasi campak digalakkan, campak adalah salah satu
penyakit endemik yang menyebabkan kematian terbanyak setiap tahunnya.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dalam keluarga paramyxovirus yang biasanya ditularkan
melalui kontak langsung dengan penderita atau lewat udara. Virus menginfeksi saluran
pernapasan dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Gejala spesifik dari penyakit ini adalah ruam kulit berwarna kemerahan yang muncul 7-14 hari
setelah paparan dan dapat bertahan selama 4-10 hari. Pada anak-anak, penyakit ini bisa
menyebabkan komplikasi serius yang mematikan jika tidak ditangani dengan baik. Oleh sebab
itu, segera konsultasi ke dokter atau penyedia layanan kesehatan terdekat jika Anda atau anak
Anda mengalami penyakit ini.

Seberapa umumkah penyakit campak?

Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak. Namun, penyakit ini juga bisa terjadi pada
orang dewasa jika saat anak-anak Anda belum pernah mengalaminya. Anda dapat mengurangi
kemungkinan terkena penyakit ini dengan mengurangi faktor risiko yang ada. Konsultasikan
dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja ciri dan gejala campak?

Gejala campak seringnya terjadi sekitar satu hingga dua minggu setelah seseorang terinfeksi
virus. Gejala campak yang paling awal muncul adalah demam tinggi hingga 40 celcius, diikuti
dengan mata merah dan berair, pilek, bersin-bersin, batuk kering, sensitif terhadap cahaya, lelah,
serta nafsu makan yang menurun.

Dua atau tiga hari setelah gejala campak awal tersebut muncul, menyusullah gejala campak
selanjutnya, yaitu muncul bintik-bintik putih keabuan di mulut dan tenggorokan.

Setelah itu, muncul ruam berwarna merah kecoklatan yang diawali dari sekitar telinga, kepala,
leher, dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Ruam ini muncul sekitar empat hari setelah gejala campak awal muncul dan dapat bertahan
selama 5 hingga 6 hari. Sementara demam tinggi akibat penyakit ini biasanya akan mulai turun
pada hari ketiga setelah ruam muncul.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala campak yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda
memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala campak, segera konsultasikanlah dengan dokter
Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Hubungi dokter Anda jika Anda berpikir Anda atau anak Anda terkena kontak dengan virus
penyebab penyakit ini atau jika Anda atau anak Anda memiliki ruam menyerupai penyakit ini.
Beri tahu dokter Anda jika Anda hamil dan merasakan gejala campak karena penyakit ini dapat
mengenai janin Anda.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala campak seperti yang sudah disebutkan di atas
atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang
berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Selain itu, segera hubungi dokter jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala seperti di bawah
ini:

 Demam tinggi yang semakin parah


 Sulit dibangunkan
 Linglung atau terus menerus mengigau
 Kesulitan bernapas dan keluhannya tidak membaik setelah Anda membersihkan hidungnya
 Mengeluhkan sakit kepala parah
 Mengeluarkan cairan kuning dari mata
 Masih mengeluhkan demam setelah hari keempat ruam timbul
 Terlihat sangat pucat, lemah, dan lunglai
 Mengeluhkan sakit telinga

Komplikasi

Jika ditangani dengan baik, komplikasi campak pada bayi dan anak yang berujung kematian
jarang terjadi. Virus Morbili dalam tubuh dapat menyebar ke seluruh bagian melalui pembuluh
darah. Bila menyerang pencernaan, anak akan muntah dan diare hebat.

Hal yang paling mengkhawatirkan adalah komplikasi ke paru berupa radang paru (pneumonia).
Anak akan kesulitan bernapas dan sesak napas. Komplikasi fatal lainnya yaitu ensefalitis yaitu
radang otak yang menyebabkan anak kejang-kejang dan mengalami penurunan kesadaran. Anak-
anak juga dapat mengalami perdarahan dan trombositopenia meskipun begitu hal ini jarang
terjadi.

Secara umum, Anak Anda akan berisiko mengalami komplikasi jika:

 Masih berusia di bawah satu tahun.


 Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
 Memiliki kondisi medis tertentu, seperti terkena penyakit kronis.
Penyebab
Apa penyebab penyakit campak?

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang sangat menular. Penularan dapat terjadi jika menghirup
percikan air di udara dari bersin, batuk, atau ludah yang mengandung virus dari penderita. Selain
itu, menyentuh barang yang terkontaminasi virus juga bisa menyebabkan Anda mengalami
peyakit ini.

Virus penyebab penyakit ini dapat bertahan di udara dan di permukaan hingga lebih dari 2 jam
lamanya. Itu sebabnya, jika Anda menyentuh barang yang terkena percikan virus penyakit ini,
lalu tidak sengaja mengucek mata, menempelkan tangan ke hidung atau mulut, Anda bisa saja
ikut terinfeksi.

Penyakit ini juga dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi dari 4 hari sebelum timbulnya
gejala sampai 4 hari setelah gejala sudah mulai mereda.

Dalam banyak kasus, jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik dapat menjadi penyakit
endemik yang menyebabkan banyak kematian, terutama di kalangan anak-anak yang kekurangan
gizi.

Meski penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak, Anda juga dapat terinfeksi virus ini
apabila sebelumnya belum pernah terkena penyakit ini atau belum imunisasi.

Faktor-faktor risiko
Siapa yang berisiko terkena penyakit campak?

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini, di antaranya:

 Anak-anak. Penyakit ini paling sering menyerang bayi dan balita karena mereka umumnya
belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.
 Belum imunisasi campak. Jika Anda belum pernah imunisasi campak, Anda berisiko untuk
mengalami penyakit ini di kemudian hari.
 Bepergian ke luar negeri. Jika Anda bepergian ke luar negeri di mana penyakit ini sering terjadi,
Anda lebih berisiko terkena penyakit tersebut juga.
 Kurang vitamin A.

Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak dapat terkena penyakit ini, Faktor ini
hanyalah referensi saja. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.
Bagimana cara mengobati penyakit campak?

Pada dasarnya prinsip penanganan penyakit ini adalah dengan terapi suportif. Pasalnya virus
penyebab penyakit ini bersifat self limiting disease, sehingga penyakit ini idealnya dapat sembuh
dengan sendirinya.

Akan tetapi, Anda tetap harus mengendalikan perkembangan virus di dalam tubuh anak, agar
tidak menyebar ke organ vital lain, seperti otak dan paru. Berikut adalah langkah-langkah yang
dapat Anda lakukan untuk mengatasi campak pada bayi dan anak.

1. Banyak istirahat

Kunci mengatasi campak pada bayi anak adalah dengan memperbanyak istirahat. Oleh karena
itu, pastikan anak Anda mengurangi aktivitas fisik dan bermainnya untuk sementara waktu.

Dengan mendapatkan istirahat yang cukup, sistem kekebalan tubuh anak Anda pun akan semakin
kuat untuk melawan infeksi virus yang berkembang biak di dalam tubuhnya.

2. Batasi kontak dengan lingkungan sekitar

Orang yang terkena penyakit ini harus “diasingkan” sementara waktu karena penyakit ini bersifat
sangat menular. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk membatasi si kecil dari kontak dengan
lingkungan sekitarnya, supaya penyakit yang ia derita tak menular ke teman-temannya. Jika anak
Anda sudah bersekolah, mintalah izin untuk tidak masuk sekolah hingga demam dan ruamnya
hilang.

Pisahkan pula anak yang terkena penyakit ini dari saudaranya, terutama bila Anda memiliki anak
bayi yang belum menerima imunisasi campak. Untuk anggota keluarga atau kontak yang rentan,
dapat diberikan vaksinasi atau human immunoglobulin untuk pencegahan. Ada baiknya juga
anak diberi masker untuk membatasi penularan melalui batuk atau bersin.

Yang tidak kalah penting, pisahkan semua peralatan mandi maupun makan yang digunakan si
kecil apabila ia terkena penyakit ini. Hal ini dilakukan supaya menghindari penularan campak
pada bayi dan anak lewat kontak tidak langsung.

3. Perhatikan asupan makanan

Memerhatikan asupan makanan bergizi memegang peranan penting untuk mengatasi campak
pada bayi dan anak. Konsumsilah makanan bergizi seimbang dari buah dan sayuran yang banyak
mengandung vitamin.

Sayangnya, campak pada bayi dan anak seringkali membuat mereka sulit makan karena gejala
penyakit ini terkadang dapat mengiritasi kerongkongan.
Meski begitu jangan khawatir, Anda dapat menyiasatinya dengan memberikan makanan dalam
bentuk bubur. Pastikan Anda juga menghindari gorengan dan makanan serta minuman dingin
untuk sementara waktu.

4. Jangan takut mandi

Banyak orang percaya jika campak pada bayi dan anak tidak boleh kena air karena dapat
memperparah bercak merah di kulitnya. Akibatnya, tidak sedikit orangtua yang tidak
memperbolehkan anaknya untuk mandi.

Padahal faktanya, setelah anak sudah tidak demam lagi, Anda dapat memandikan si kecil. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi gatal karena ruam sekaligus memberikan kenyamanan untuk si
kecil.

Ketika mandi, pakailah sabun yang tidak mengiritasi kulitnya yang sedang bermasalah. Setelah
mandi, keringkan tubuh si kecil dengan kain lembut dan berikan bedak khusus gatal pada
badannya.

5. Minum banyak air putih

Campak pada bayi dan anak memunculkan gejala awal demam tinggi. Nah demam tinggi yang
dialami anak saat terserang penyakit ini umumnya akan menguras cairan dan elektrolit tubuh.

Oleh karena itu, berikan minum yang cukup untuk menjaga cairan tubuh dan mengganti cairan
yang hilang bila anak juga mengalami muntah dan diare saat mereka mengalami penyakit ini.

6. Minum obat pereda nyeri

Untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit, anak Anda dapat mengonsumsi obat
penurun demam dan pereda nyeri seperti aspirin (paracetamol) dan ibuprofen.

Namun pastikan Anda tidak memberikan obat aspirin jika si kecil belum berusia di atas 16 tahun.
Pemberian obat aspirin pada anak di bawah usia 16 tahun dapat menyebabkan anak terkena
sindrom Reye’s. Penggunaan antibiotik jarang dilakukan kecuali jika dokter menemukan infeksi
lain yang dialami oleh si kecil.

Anda mungkin juga menyukai

  • Elemen Penilaian SKP
    Elemen Penilaian SKP
    Dokumen5 halaman
    Elemen Penilaian SKP
    Anonymous tTh3qyl4E
    100% (3)
  • Scrib PMK
    Scrib PMK
    Dokumen33 halaman
    Scrib PMK
    Setiowiji Handoyo
    Belum ada peringkat
  • Demam Berdarah
    Demam Berdarah
    Dokumen3 halaman
    Demam Berdarah
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Demam Berdarah
    Demam Berdarah
    Dokumen3 halaman
    Demam Berdarah
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • TB Paru
    TB Paru
    Dokumen1 halaman
    TB Paru
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Ghhvbkjlhukjliuhkjiuytrt
    Ghhvbkjlhukjliuhkjiuytrt
    Dokumen2 halaman
    Ghhvbkjlhukjliuhkjiuytrt
    Yudhi Nusartha Diputra
    Belum ada peringkat
  • TB Paru
    TB Paru
    Dokumen1 halaman
    TB Paru
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Gejala Ketoasidosis Diabetik
    Gejala Ketoasidosis Diabetik
    Dokumen2 halaman
    Gejala Ketoasidosis Diabetik
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Penyebab Faringitis
    Penyebab Faringitis
    Dokumen3 halaman
    Penyebab Faringitis
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Artikel Sabar
    Artikel Sabar
    Dokumen2 halaman
    Artikel Sabar
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Morbus Hansen
    Morbus Hansen
    Dokumen7 halaman
    Morbus Hansen
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Demam Scarlet
    Demam Scarlet
    Dokumen3 halaman
    Demam Scarlet
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Urtikaria
    Urtikaria
    Dokumen5 halaman
    Urtikaria
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Psoriasis
    Psoriasis
    Dokumen5 halaman
    Psoriasis
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Pemfigus
    Pemfigus
    Dokumen2 halaman
    Pemfigus
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Gastroenteritis
    Gastroenteritis
    Dokumen4 halaman
    Gastroenteritis
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Penyebab Bronkopneumonia
    Penyebab Bronkopneumonia
    Dokumen4 halaman
    Penyebab Bronkopneumonia
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Pertusis
    Pertusis
    Dokumen3 halaman
    Pertusis
    Neny Patrow
    Belum ada peringkat
  • Lari Pagi
    Lari Pagi
    Dokumen2 halaman
    Lari Pagi
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Penyebab TB Paru
    Penyebab TB Paru
    Dokumen3 halaman
    Penyebab TB Paru
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Cara Menenangkan Hati
    Cara Menenangkan Hati
    Dokumen1 halaman
    Cara Menenangkan Hati
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Kurma
    Manfaat Kurma
    Dokumen3 halaman
    Manfaat Kurma
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Senja
    Senja
    Dokumen2 halaman
    Senja
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Cara Menenangkan Hati
    Cara Menenangkan Hati
    Dokumen1 halaman
    Cara Menenangkan Hati
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Tugas UTS
    Tugas UTS
    Dokumen5 halaman
    Tugas UTS
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Cara Menenangkan Hati
    Cara Menenangkan Hati
    Dokumen1 halaman
    Cara Menenangkan Hati
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Cara Menenangkan Hati
    Cara Menenangkan Hati
    Dokumen1 halaman
    Cara Menenangkan Hati
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Cara Menghilangkan Jerawat
    Cara Menghilangkan Jerawat
    Dokumen3 halaman
    Cara Menghilangkan Jerawat
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat
  • Tugas UTS
    Tugas UTS
    Dokumen5 halaman
    Tugas UTS
    Riska Heryanti
    Belum ada peringkat