Anda di halaman 1dari 3

DISPEPSIA

Definisi
Apa itu maag (dispepsia)?

Dispepsia yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan maag adalah perasaan tidak nyaman atau
nyeri pada saluran pencernaan bagian atas (perut, kerongkongan, atau usus dua belas jari). Maag
terdiri dari berbagai gejala termasuk kembung, mual, dan bersendawa, dan sering merupakan tanda
dari masalah yang lebih lanjut.

Seberapa umumkah maag (dispepsia)?

Maag itu sendiri bukan suatu penyakit, melainkan tanda dari kondisi kesehatan atau penyakit lain
yang menjadi penyebabnya. Maag dapat terjadi pada hampir semua orang dari waktu ke waktu.
Kondisi ini dapat dicegah dan dikelola dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan
dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala maag (dispepsia)?

Gejala umum dari maag adalah:

 Kembung
 Mual atau muntah
 Perut terasa panas
 Mudah merasa kenyang setelah makan makanan berukuran normal
 Rasa asam di mulut Anda
 Sakit perut
 Bersendawa

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Karena maag bisa menjadi gejala dari penyakit lain yang mendasarinya, Anda harus menghubungi
dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari gejala berikut:

 Muntah parah atau ada darah dalam muntahan Anda


 Penurunan berat badan tanpa sebab
 Masalah menelan
 Sakit dada
 Mata dan kulit berwarna kuning
 Sulit bernafas
 Dada terasa panas

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas atau memiliki pertanyaan, silakan
berkonsultasi dengan dokter Anda.
Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi
kesehatan Anda.

Penyebab
Apa penyebab maag (dispepsia)?

Maag dianggap sebagai gejala, bukan penyakit. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan maag
adalah:

 Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam lambung. Sebuah kondisi saat asam
lambung mengalir naik ke kerongkongan Anda. Asam ini bisa mengiritasi dan bahkan merusak
kerongkongan Anda.
 Obesitas meningkatkan kesempatan Anda untuk mengalami gangguan pencernaan.
 Merasa stres atau kecemasan berlebihan.
 Irritable bowel syndrome (IBS): iritasi usus, kontraksi tidak teratur dari usus besar.
 Infeksi perut, biasanya karena helicobacter pylori.
 Tukak lambung: luka tipis atau lubang yang muncul di dinding perut Anda.
 Kanker perut.

Obat-obat tertentu juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti:

 Aspirin dan kelompok penghilang rasa sakit yang disebut NSAID (obat non-steroid anti-inflamasi)
 Obat yang mengandung nitrat (mungkin untuk hipertensi Anda)
 Estrogen dan pil KB
 Obat steroid
 Beberapa antibiotik
 Obat tiroid.

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk maag (dispepsia)?

Kebiasaan sehari-hari Anda dapat sangat mempengaruhi pencernaan. Selain beberapa penyakit dan
penyebab potensial yang disebutkan di atas yang dapat menyebabkan maag, beberapa hal lainnya
dapat meningkatkan risiko maag, seperti:

 Merokok
 Minum alkohol
 Makan terlalu banyak dan terlalu cepat
 Stres dan kelelahan

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk maag (dispepsia)?

Pengobatan yang Anda terima bertujuan untuk mengurangi gejala maag, membantu Anda merasa
lebih baik, dan tentu saja untuk mengobati penyakit mendasar yang Anda miliki. Dengan demikian,
obat resep dokter dan terapi suportif lainnya akan tergantung pada kondisi yang mendasarinya.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk maag (dispepsia)?

Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang gejala, riwayat medis, dan juga dapat
memeriksa perut dan dada Anda. Dokter dapat melakukan beberapa tes untuk memahami lebih lanjut
tentang kondisi Anda serta mengetahui penyakit lain yang menyebabkan gangguan pencernaan.

 Endoskopi: tes ini dilakukan pada pasien yang tidak menanggapi pengobatan, dengan memasukkan
tabung tipis panjang dengan kamera ke dalam perut untuk mengetahui secara rinci.
 Tes pylori H: kelompok tes yang digunakan untuk menemukan H pylori tergantung pada tingkat
keparahan Anda dan faktor lainnya. Tes termasuk tes antigen tinja, tes napas, atau juga tes darah.
 Tes fungsi hati: hati memproduksi empedu (cairan pencernaan yang digunakan untuk memecah
lemak). Masalah dengan hati dapat mengurangi produksi empedu dan menyebabkan gangguan
pencernaan.
 Rontgen dan USG perut: untuk memeriksa apakah ada penyumbatan di perut Anda.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi maag (dispepsia)?

Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi gangguan
pencernaan:

 Makan makanan hanya dalam porsi yang sesuai.


 Hindari makan larut malam jika Anda mengalami gangguan pencernaan pada waktu tidur.
 Hindari makanan pedas, makanan berlemak yang dapat memicu mulas.
 Cobalah untuk makan secara perlahan.
 Cobalah untuk menghentikan atau mengurangi merokok.
 Jaga berat badan agar tetap sehat.
 Kurangi jumlah asupan kopi, minuman ringan, dan asupan alkohol.
 Diskusikan dengan dokter Anda untuk mengganti obat-obatan yang mengiritasi lapisan lambung,
seperti NSAID dan aspirin.
 Kurangi stres dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai