Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya,sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis (UU No. 36, 2009). Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan
tersebut Puskesmas Bunut Hilir telah menetapkan visi dan misi.
Visi Puskesmas Bunut Hilir adalah ” Masyarakat Bunut Hilir Sehat Mandiri Dan Merata ”,
dengan misi: 1) menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan, 2) mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 3) memelihara dan meningkatkan pelayanan yang
bermutu, merata dan terjangkau; 4) memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya. Untuk mencapai visi dan misi tersebut diperlukan suatu
sarana agar pencapaian tujuan dapat dicapai dengan maksimal.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi
terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan
pelayanan minimal di bidang Kesehatan di kecamatan adalah Profil Puskesmas. Profil
Puskesmas Bunut Hilir ini pada intinya berisi berbagai data/ informasi yang menggambarkan
situasi dan kondisi Kesehatan masyarakat di Kecamatan. Penyajian Profil Puskesmas ini adalah
salah satu bagian penting dalam mendukung informasi guna pengambilan keputusan, dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan.
Penyusunan Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018, Puskesmas Bunut Hilir
menggunakan berbagai sumber data antara lain:
 Data dari berbagai program pada Puskesmas Bunut Hilir;
 Data dari berbagai Instansi terkait antara lain :
- UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bunut Hilir

- Seksi Pemerintahan Kecamatan Bunut hilir

- KUA Kecamatan Bunut Hilir

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Tujuan pembuatan dokumen Profil Puskesmas adalah terhimpunnya data dan informasi
kesehatan secara menyeluruh dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen yang
berhasil guna dan berdaya guna khususnya dibidang kesehatan..

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 1.


2. Tujuan khusus
a. Sebagai sumber data dan informasi tentang derajat kesehatan serta upaya-upaya
kesehatan.
b. Sebagai alat pemantau dan evaluasi tahunan program kesehatan.
c. Sebagai wadah integrasi berbagai data yang dikumpulkan dari Sistem Imformasi
Puskesmas dan data-data pendukung lainnya.
d. Sebagai alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan
kesehatan masa yang akan datang.
e. Sebagai bahan penyusunan Profil Kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota.

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Untuk memudahkan pemahaman Profil Puskesmas ini disusun dengan sistematika


penyajian sebagai berikut,
- Kata Pengantar

- Daftar Isi

- Bab I : Pendahuluan

- Bab II : Gambaran Umum dan Lingkungan Kecamatan

- Bab III : Situasi Derajat Kesehatan

- Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan

- Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan

- Bab VI : Kesimpulan

- Dokumentasi Kegiatan

- Lampiran

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 2.


BAB II
GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN KECAMATAN

A. LETAK GEOGRAFI
Kecamatan Bunut Hilir adalah salah satu dari 23 kecamatan/kelurahan dalam Pemerintahan
Kabupaten Kapuas Hulu. Letak kecamatann berada di tepi/pesisir Sungai Kapuas. Jarak antara
Bunut Hilir dengan Putussibau (ibukota kabupaten Kapuas Hulu) ± 95 km melalui jalan sungai.
Lama tempuh perjalanan dari Bunut Hilir ke Putussibau dengan menggunakan Speed Boat 40
pk ± 2 jam, kendaraan darat belum bisa terakses dan kendaraan air menyusuri Sungai Kapuas
selama ± 8 jam menggunakan Motor Bandung.
Luas Kecamatan Bunut Hilir 849,64 Km² yang merupakan 2,85% dari luas Kabupaten
Kapuas Hulu. Batas batas wilayah Kecamatan Bunut Hilir; Sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Batang Lupar Dan Embaloh Hilir, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan
Boyan Tanjung, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Jongkong, sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Bunut Hulu dan Kecamatan Bika seperti pada gambar 1 dan 2.

Gambar 1. Peta Kabupaten Kapuas Hulu

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 3.


Gambar 2. Peta Kecamatan Bunut Hilir

Secara keseluruhan Kecamatan Bunut Hilir merupakan daerah yang telah mengalami
pengikisan dan sudah semakin tua yang ditandai dengan gradient sungai sungai kecil dan
berbelok-belok. Morfologi daerah Bunut Hilir umum nya berbentuk wajan (kuali) yang terdiri dari
dataran rendah/ cekung yang terendam air. Beberapa desa terdiri dari danau-danau dan rawa-
rawa yang airnya cukup dalam dan dataran rendah yang ditempati oleh sebagian penduduk.
(BPS, 2018).
Kecamatan Bunut Hilir terdiri dari 11 desa dengan total 24 dusun dan 49 RT. Berdasarkan
Laporan Tahunan Seksi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hilir tahun 2018, jumlah penduduk
Kecamatan Bunut Hilir mencapai 9.190 jiwa yang menyebar di 11 desa. Kepadatan penduduk
11 jiwa/ km². Desa yang mempunyai jumlah penduduk terbesar adalah Teluk Aur, Bunut Hulu
dan Entibab yang masing-masing mempunyai jumlah penduduk 1.143, 1.139 dan 1081 jiwa.
Walaupun ketiga desa tersebut mempunyai jumlah penduduk yang besar, namun desa yang
mempunyai kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Bunut Tengah yang mencapai 5 7 jiwa/
km² disusul oleh desa Bunut Hilir 47 jiwa/ km² dan desa Ujung Pandang yang kepadatannya
sebesar 41 jiwa/ km². Sedangkan desa yang memiliki kepadatan penduduk terendah adalah
Desa Teluk Aur yaitu hanya 6 Jiwa / Km², Desa Tembang dan Desa Nanga Tuan dengan
kepadatan penduduk masing-masing 7 jiwa / Km² seperti yang terlihat pada tabel 2.1.

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 4.


Jumlah Rata-rata
Luas Jumlah Kepadatan
N Desa / Jumlah Jiwa /
Wilayah Kelura Desa + Rumah Penduduk
o Kelurahan Desa Penduduk Rumah
( Km² ) han Kelurahan Tangga per Km²
Tangga
1 Bunut Hilir 17.5 1 1 831 158 5,26 47,49
2 Bunut Hulu 114.0 1 1 1139 196 5.81 9,99
3 Teluk Aur 191.5 1 1 1145 178 6.43 5.98
4 Nanga Tuan 109.7 1 1 820 117 7,01 7.48
Ujung
5 17.0 1 1 692 117 5.91 40,80
Pandang
6 Empangau 73.1 1 1 984 168 5,86 13,46
7 Tembang 106.7 1 1 730 135 5.41 6.84
8 Bunut Tengah 11.7 1 1 664 130 5.11 56,75
9 Entibab 124.3 1 1 1075 170 6,32 8.65
10 Kapuas Raya 18.3 1 1 406 78 5.21 22,21
Empangau
11 65.8 1 1 707 152 4.65 10.74
Hilir
Jumlah Kec / Pusk 849.6 11 11 9193 1599 5.75 10.88
Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hilir Tahun 2018
Tabel 2.1. Data Jumlah Penduduk Tahun 2018 Per Desa
Di wilayah Kecamatan Bunut Hilir

Struktur umur penduduk Bunut Hilir masih berada pada struktur umur “muda”. Kelompok
umur anak-anak (15 tahun ke bawah) dan kelompok umur muda (15–39 tahun) komposisinya
terlihat relatif lebih besar dibanding kelompok lainnya seperti yang tergambar pada Gambar 3.
piramida penduduk dibawah ini.

Sumber : Kasi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hilir Tahun 2018


Gambar 3. Piramida penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
di lingkungan Kecamatan Bunut Hilir Tahun 2018

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 5.


Perbandingan jumlah penduduk antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan di Kecamatan
Bunut Hilir pada tahun 2018 adalah 100,77. Ini berarti jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari
pada penduduk perempuan, dimana perbandingannnya adalah pada setiap 100 orang
perempuan terdapat 104-105 laki-laki. Sedangkan jika dilihat angka rasio ketergantungan
(dependency ratio) penduduk antara usia non produktif (usia < 15 tahun ditambah usia > 65
tahun) terhadap usia produktif (15 – 64 tahun) adalah sebagai berikut; rasio ketergantungan
anak-anak: 48,37%, rasio ketergantungan lansia: 4,17%, total rasio ketergantungan: 52,54%.
Dengan demikian, pada tahun 2018 setiap 100 orang berusia produktif di Kapuas Hulu secara
rata-rata terbebani oleh sekitar 52–53 orang berusia tidak produktif (terdiri atas 4-5 orang lansia
dan 48–49 orang anak-anak).
Berdasarkan Data Seksi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hilir 2018, pada tahun 2018
persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja adalah sebagai berikut; penduduk
yang bekerja disektor perikanan mencapai 13,7%, sektor wiraswasta sebesar 10%, sektor
pertanian sebesar 10%, serta sektor-sektor lain yang persentasenya hanya mencapai kisaran
0,03 s/d 2,95% seperti yang terlihat pada gambar 4 dibawah ini :

Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hilir Tahun 2018

Gambar 4. Grafik Jumlah Penduduk Kecamatan Bunut Hilir


Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2018

Untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas Bunut Hilir memiliki 1 Puskesmas


induk yang merupakan puskesmas rawat inap. Disamping itu juga terdapat 3 puskesmas
pembantu( pustu), 8 pos kesehatan desa (poskesdes) dan 1 pos bersalin desa (Polindes)
seperti yang terlihat pada tabel 2.2

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 6.


Luas Kepadatan
Desa / Jumlah
No Wilayah Penduduk Pustu Polindes Poskesdes
Kelurahan Penduduk
( Km² ) per Km²

1 Bunut Hilir 17.5 834 47.94


2 Bunut Hulu 114.0 1139 9.96 1
3 Teluk Aur 191.5 1143 5.98 1 2
4 Nanga Tuan 109.7 820 7.46 1
5 Ujung Pandang 17.0 697 41.18 1
6 Empangau 73.1 982 14.79 1
7 Tembang 106.7 727 6.79 1
8 Bunut Tengah 11.7 660 59.40
9 Entibab 124.3 1081 8.09 2
10 Kapuas Raya 18.3 406 21.91 1
11 Empangau Hilir 65.8 701 10.61 1
Jumlah Kec / Pusk 849.6 9190 10.88 3 1 8
Sumber : Laporan Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018

Tabel 2.2. Data kependudukan dan sarana Kesehatan


Kecamatan Bunut Hilir

Puskesmas Bunut Hilir mendapatkan tenaga kesehatan di masing-masing sarana


kesehatan dari Dinas Kesehatan. Jenis tenaga kesehatan terdiri dari antara lain dokter, perawat,
bidan dan tenaga gizi dan tenaga analis. Jumlah masing-masing tenaga tersebut dapat
tergambar pada tabel 2.3. Tabel bezeting.

No Jenis Tenaga Sekarang Standar Kekurangan

1 Dokter 1 2 1
2 Dokter Gigi 0 1 1
3 Apoteker 0 1 1
4 Kesmas 1 1 0
5 Perawat 16 8 0
6 Bidan 6 7 1
7 Gizi 2 2 0
8 Analis Kesehatan 1 1 0
9 Perawat Gigi 1 1 0
10 Asisten Apoteker 2 1 0
11 Kesehatan Lingkungan 3 1 0
12 Pekarya 3 1 0
13 Cleaning Service 2 1 0
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018

Tabel 2.3. Data Bezetting Pegawai Tahun 2018 Dan Kebutuhan Tenaga
Kesehatan Tahun 2018 Puskesmas Bunut Hilir

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 7.


B. IKLIM

Kecamatan Bunut Hilir beriklim tropis dengan suhu udara minimum 23,3° Celcius dibulan
Juli dan suhu udara maximum 32,6° Celcius pada bulan Mei dengan suhu rata-rata siang
harinya 27,3° Celcius.
Curah Hujan di Kecamatan Bunut Hilir cukup besar yaitu 2846,1 mm dengan hari hujan 172
per tahun. Jumlah hari hujan yang cukup tinggi disertai dengan curah hujan yang besar ini pada
umumnya merata di setiap desa, sehingga hutan yang ada di wilayah di Kecamatan Bunut Hilir
cukup lebat dan subur.
Dampak curah hujan cukup besar ini menyebabkan proses pencucian tanah berjalan
dengan cepat disamping banjir musiman yang sering melanda daerah sepanjang sungai
Kapuas yang lamanya 1/3 sampai 6 bulan.
Bila air sungai menjadi surut pada musim kemarau, maka terjadi pendangkalan alur-alur
sungai dan akibatnya transportasi menjadi terhambat, terutama desa yang berada di pedalaman
yang sungai-sungainya menjadi urat nadi perhubungan dari dan ke ibu kota kecamatan.

C. SUNGAI DAN DANAU

Kecamatan Bunut Hilir termasuk salah satu daerah yang merupakan daerah pesisir sungai
Kapuas dan Sungai Bunut yang dapat dan sering dilayari. Sungai kapuas sampai saat ini masih
merupakan urat nadi dan menjadi jalur utama untuk angkutan daerah ke pedesaan, walaupun
prasarana jalan darat sebagian telah dapat menjangkau beberapa desa.
Selain sungainya yang sangat menonjol, Kecamatan Bunut Hilir juga memiliki dua danau
yang cukup berarti dan mempunyai potensi yang baik sebagai obyek wisata yaitu Danau
Lindung Empangau dan Danau Lindung Aur.
Kedua danau tersebut termasuk dalam wilayah perlindungan dan konservasi Taman
Nasional Betung Karihun ( TNBK ).

D. GUNUNG
Kecamatan Bunut Hilir merupakan daerah yang hanya dilalui oleh sungai Kapuas dan hanya
memiliki satu bukit yaitu Bukit Sarai yang terdapat di Desa Teluk Aur dan bisa berpotensi
menjadi tempat wisata kerena bukit tersebut memiliki air terjun yang sangat bagus.

E. WILAYAH ADMINISTRASI DAN PEMERINTAHAN.


Pemerintahan Kecamatan Bunut Hilir dipimpin oleh Camat. Kecamatan Bunut Hilir memiliki
11 Desa, 24 dusun dan 49 RT.
Desa yang mempunyai dusun paling banyak adalah Desa Empangau dan Desa Teluk Aur
dengan jumlah masing-masing 3 dusun sedangkan RT yang terbanyak ada di Desa Teluk Aur
dengan jumlah 8 RT.

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 8.


F. PENDIDIKAN
Sebagai gambaran jumlah sekolah yang ada di Kecamatan Bunut Hilir s/d Tahun 2018
adalah sebagai berikut :

Sumber : Laporan Tahunan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bunut Hilir


Tahun 2018
Gambar 5. Grafik jumlah sekolah di lingkungan
Kecamatan Bunut Hilir tahun 2018

Dari tabel di atas menunjukkan pendidikan taman kanak-kanak sebanyak 2 sekolah dan
sekolah dasar mempunyai prioritas yang utama yaitu jumlah SD Negeri termasuk Madrasyah
Ibtidaiyah 14 buah sedangkan jumlah SLTP Negeri termasuk MTs sebanyak 5 buah dan SLTA
Negeri dan swasta termasuk MAN sebanyak 2 sekolah. Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah
penduduk Kecamatan Bunut Hilir dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini :

Sumber : Laporan Bulanan Kasi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hilir Tahun


2018
Gambar 5. Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kecamatan Bunut Hilir tahun 2018

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 9.


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Ada empat faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu faktor
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Dari keempat faktor tersebut
faktor perilaku dan lingkungan merupakan faktor yang dominan berpengaruh terhadap derajat
kesehatan. Beberapa tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui derajat kesehatan antara
lain:
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4)
 Analisa Kecenderungan
Gambaran kecenderungan perkembangan jumlah kunjungan bumil untuk periksaan
kehamilan (K1 dan K4) dapat dilihat pada gambar 6.

Sumber : Laporan KIA Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018

Gambar 5.Grafik cakupan kunjungan ibu hamil (k1 dan k4)

kabupaten kapuas hulu tahun 2013 s/d 2018

Dari grafik diatas terlihat bahwa kecenderungan persentase kunjungan bumil (K1 dan
K4) juga berfluktuasi dengan melihat gambaran selisih kunjungan bumil K1 dan K4 tahun
2014 s/d 2018 yakni K1 Tahun 2014 mencapai angka tertinggi yakni sebesar 91%
sedangkan angka terendah pada tahun 2018 sebesar 65,77 %. Persentase K4 angka
tertinggi pada tahun 2014 sebesar 73 % dan terendah pada tahun 2018 sebesar 38,74 %.
Jika dikaitkan dengan standart (IS 2018 K1: 100% dan K4: 60%) maka kecenderungan
persentase K1 dan K4 belum mencapai target. Hal ini disebabkan oleh target yang diberikan
dinas untuk jumlah ibu hamil tidak sesuai dengan yang berada di lapangan ( Riil ).

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 10.


 Analisa Lokal Spesifik Daerah
Sedangkan gambaran analisa lokal spesifik daerah untuk jumlah kunjungan bumil (K4)
pada tahun 2018 terdapat 11 dari 11 wilayah kerja puskesmas yang masih dibawah target
kabupaten (60%). Hal ini dikarenakan jumlah sasaran tidak sesuai dengan kenyataan yang
ada.
Persentase kunjungan bumil (K1) sebesar 71,17% sedangkan Target IS 2018 sebesar
100% dan Kunjungan K4 tahun 2018 sebesar 45,05% (Target IS 2018 K4: 60%) dapat
disimpulkan walaupun kerja yang dilakukan sudah cukup maksimal. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah jumlah target yang diberikan dinas untuk sasaran ibu
hamil lebih tinggi dari kenyataan.
b. Cakupan Persalinan Oleh Nakes
 Analisa Kecenderungan
Analisa kecenderungan perkembangan pertolongan persalinan di Kecamatan Bunut Hilir
tahun 2014 s/d 2018 dapat digambarkan pada gambar 6

Sumber : Laporan KIA Puskesmas Bunut Hilir Tahun


2018
Gambar 6. grafik persalinan oleh nakes di lingkungan
kabupaten kapuas hulu tahun 2013 s/d 2018

Dari grafik diatas memperlihatkan bahwa persentase pertolongan persalinan oleh


tenaga kesehatan dari tahun 2014 s/d 2018 kecenderungan persentase persalinan oleh
nakes juga mengalami penurunan hal ini disebabkan jumlah sasaran yang ditargetkan dinas
melebihi dari kenyataan yang ada.
 Analisa Lokal Spesifik Daerah
Sedangkan gambaran tentang analisa lokal spesifik daerah pertolongan persalinan oleh
Nakes terdapat 5 dari 11 desa di Kecamatan Bunut Hilir Tahun 2018 yang memiliki
prosentase linakes dibawah target (55%).

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 11.


Dari 211 sasaran ibu bersalin (Bulin) yang diberikan dinas hanya terdapat 113 Bulin
yang ada di kecamatan Bunut Hilir. Dari 113 Bulin semuanya ditangani oleh tenaga
kesehatan.
c. Cakupan Ibu Hamil dengan Factor Resiko Tinggi dan yang Dirujuk
 Analisa Kecenderungan
Analisa kecenderungan jumlah bumil dengan faktor resiko tinggi di Kecamatan Bunut
Hilir dari Tahun 2014 s/d 2018 dapat digambarkan pada gambar 7.

Sumber : Laporan KIA Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018

Gambar 7. grafik jumlah ibu hamil dg faktor resiko tinggi & yang dirujuk
dari tahun 2014 s/d 2018

Dari grafik diatas tampak bahwa jumlah bumil dengan faktor resiko tinggi di Kec. Bunut
Hilir tahun 2014 s/d 2018 cukup fluktualif dengan jumlah tertinggi pada tahun 2018 sebesar
67,57% dan terendah tahun 2016 berjumlah 4,52%.
d. Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap)
 Analisa Kecendrungan
Dari jumlah kunjungan neonatus lengkap tahun 2018 sebanyak 137 bayi (64,93%) dari
jumlah kelahiran yang ada 221 bayi lahir hidup dapat di lihat pada gambar 8

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 12.


Sumber : Laporan KIA Puskesmas Bunut Hilir tahun 2018

Gambar 8. grafik kunjungan neonatus lengkap ( Kn Lengkap )


Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018

Dari tabel diatas tampak bahwa terdapat hanya 1 desa yang mencapai target pada
tahun 2018 (90%) yaitu Desa Entibab. Hal ini disebabkan jumlah bayi yang terdapat
dimasing-masing desa tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
e. Cakupan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR)
 Analisa Kecendrungan
Cakupan bayi dengan BBLR dapat dilihat pada gambar 9

Sumber : Laporan Gizi Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018

Gambar 9. grafik bayi berat badan lahir rendah (bblr)

Puskesmas Bunut Hilir tahun 2018

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 13.


Cakupan Bayi dengan BBLR pada tahun 2018 sebanyak 10,6% bayi dari jumlah lahir
hidup sebesar 138 bayi semuanya ditangani. Kasus BBLR paling tinggi terdapat di Desa
Bunut Hulu sebesar 3 Kasus.
f. Mortalitas (Angka Kematian Ibu)
 Analisa Kecenderungan
Analisa kecenderungan kasus angka kematian ibu di Kecamatan Bunut Hilir tahun 2012
s/d 2018 dapat digambarkan pada gambar 10

Sumber : Laporan KIA Puskesmas Bunut Hilir Tahun


2018
Gambar 10. grafik angka kasus kematian ibu di Puskesmas Bunut Hilir
dari Tahun 2013 s/d 2018

Grafik diatas menunjukan bahwa kecenderungan kasus kematian ibu meningkat pada
Tahun 2015..Kedua kasus tersebut sama-sama terjadi di RSUD.
g. Mortalitas (Angka Kematian Bayi)
 Analisa Kecenderungan
Analisa kecenderungan angka kasus kematian bayi yakni neonatus dan bayi lahir mati
di Kec. Bunut Hilir tahun 2013 s/d 2018 dapat digambarkan pada gambar 11.

Sumber : Laporan KIA Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018

Gambar 11. grafik trend angka kasus kematian bayi


(neonatus & bayi lahir mati) kecamatan bunut hilir

tahun 2014 s/d 2018

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 14.


Grafik diatas menunjukkan bahwa kecenderungan kasus kematian bayi dari tahun 2013
s/d 2018 juga berfluktuasi, jumlah kematian neonatus memiliki kisaran antara 0 - 1 kasus
sedangkan bayi lahir mati antara 0 - 3 kasus.
h. Morbilitas ( Angka Kesakitan )
 Analisa Kecenderungan
Gambaran kecenderungan angka kesakitan penyakit di Kec. Bunut Hilir dapat dilihat
pada kelompok 10 besar penyakit dari tahun 2018 Dapat di lihat pada gambar 12.

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018

Gambar 12. grafik angka kesakitan di lingkungan

Kecamatan bunut hilir tahun 2018

Terkait dengan perumusan dan identifikasi masalah, salah satu dari kelompok 10 besar
penyakit tersebut yakni penyakit hipertensi dan Ispa merupakan salah satu skala prioritas
masalah. Oleh karena itu diperlukan kegiatan-kegiatan novatif dalam rangka upaya
intervensi program promosi, pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA dan
Hipertensi di Kecamatan Bunut Hilir.
i. Status Gizi Masyarakat
 Analisa Kecendrungan
Gambaran tentang status gizi masyarakat khususnya bagi balita yang tersebar di 23
Kecamatan Bunut Hilir tahun 2018 dengan kasus gizi buruk dapat di lihat pada gambar 13.

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 15.


Sumber : Laporan Gizi Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018

Gambar 13. grafik kasus gizi buruk yang mendapatkan perawatan

di lingkungan kecamatan bunut hilir tahun 2018

Dari gambar diatas tampak bahwa kasus gizi buruk yang mendapat perawatan pada
tahun 2018 dapat di tangani dengan baik yaitu mencapai 100%.

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 16.


BAB IV
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
A. Sumber Daya Tenaga Kesehatan
Gambaran tentang distribusi tenaga kesehatan ditinjau dari jenis pendidikan, unit kerja dan
ratio kebutuhan tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk di Kec. Bunut Hilir tahun 2018,
seperti yang terlihat pada tabel 4.1. Tabel jumlah Tenaga Kesehatan.

Sumber : Laporan Nominatif Puskesmas Bunut Hilir


Tahun 2018
Tabel 4.1. Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2018

Puskesmas Bunut Hilir

Dari tabel diatas memberikan gambaran bahwa secara umum ratio kebutuhan tenaga
kesehatan dari semua jenis pendidikan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat dengan
jumlah penduduk 9.350 jiwa belum memadai. Salah satunya dapat dilihat dari ratio kecukupan
tenaga kesehatan saat ini dengan hanya ada 1 dokter umum, perbandingannya adalah 1 :
9.350, ini berarti 1 dokter umum masih harus melayani penduduk sebanyak 9.350 jiwa.
Sedangkan menurut standart nasional ratio dokter umum adalah 1 : 2.500. Dengan demikian
tenaga kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas di Kec. Bunut Hilir masih terbatas dan
kurang.

B. Sarana Pelayanan Kesehatan


Jenis dan jumlah sarana kesehatan di Kec. Bunut Hilir tahun 2018, seperti yang terlihat
pada tabel 4.2. Tabel jumlah Sarana Kesehatan

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 17.


Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Bunut Hilir Tahun
2018
Tabel 4.2. Jumlah Sarana Kesehatan
Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sarana kesehatan yang ada meliputi 1 buah
Puskesmas perawatan, 2 buah pustu dan 2 Pusling seluruhnya terisi tenaga kesehatan, dan 9
Poskesdes/Polindes yang hampir menyebar ke setiap desa (11 desa) dan masih ada 1 polindes
yang belum terisi tenaga kesehatan.

C. Anggaran Kesehatan Tahun 2018

Anggaran Kesehatan selama Tahun 2013 s/d 2018 terhadap APBD dapat dilihat pada
gambar 14.

Sumber : Laporan Bendahara OP Puskesmas Bunut Hilir

Gambar 14. grafik jumlah dana operasional

Puskesmas Bunut Hilir dari Tahun 2013 s/d 2018

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 18.


Dari tabel di atas tampak bahwa anggaran kesehatan Puskesmas Bunut Hilir dari tahun
2012 s/d 2018 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan anggaran yang diberikan pemerintah
daerah terhadap Dinas Kesehatan juga mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada
kegiatan puskesmas.
Selain Anggaran diatas Dinas Kesehatan Juga mengelola dana lain bersumber APBN
(Tugas Pembantuan) dengan rincian sebagai berikut:

- Bantuan Operasional Kesehatan Rp. 573.287.915,-

- Dana JKN Rp. 162.894.203,-

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 19.


BAB V
PENUTUP
Demikianlah penyajian buku Profil Puskesmas Bunut Hilir tahun 2018 ini. Semoga dengan
tersusunnya buku ini dapat memberikan gambaran sarana, tenaga, biaya dan program-program
kesehatan yang ada di Kecamatan Bunut Hilir selama tahun 2018. Sebagai salah satu bahan
data dan informasi secara menyeluruh dan memadai untuk memenuhi kebutuhan manajemen
kesehatan tingkat administrasi kecamatan dan kabupaten.
Selama kami menyusun buku ini ada beberapa hambatan yang kami temukan antara lain:
1. Validitas serta kelengkapan data yang dikumpulkan masih belum sesuai harapan, serta
perlu peningkatan kepedulian, keterampilan serta sikap dan tanggung jawab dari petugas
pengumpulan data disetiap jenjang administrasi kesehatan;
2. Masih ada perbedaan data antara data Kecamatan dan Puskesmas serta antara para
pemegang program, begitu juga data yang dikumpulkan oleh Lintas Sektoral lainnya;
Beberapa saran yang ingin kami sampaikan guna perbaikan dan kelancaran penyusun
Buku Profil Kesehtan dimasa yang akan datang :

 Penyusun Buku Profil Kesehatan sebaiknya memiliki format yang telah disesuai dengan
format yang terbaru Buku Profil Kesehatan Kabupaten, sehinga diharapkan Puskesmas
akan makin perduli dan lebih memahami tentang cara penyusunan buku profil kesehatan
dan juga menyadari tentang pentingnya suatu data. Diharapkan dengan adanya hal ini akan
mempermudah dan mempercepat proses penyusunan/pembuatan Buku Profil Kesehatan
Kabupaten

 Kepada semua pihak yang membantu kelancaran pembuatan buku profil ini kami ucapkan
terimakasih.

Profil Puskesmas Bunut Hilir Tahun 2018 20.

Anda mungkin juga menyukai