PIPING & PIPELINES

PIPA MERUPAKAN KOMPONEN YANG VITAL DIDALAM INDUSTRI MIGAS, UNTUK MENYALURKAN FLUIDA
MULAI DARI WELL SAMPAI KE TANKER BAHKAN SAMPAI KE PONT TERAKHIR KONSUMEN.

DEFINISI MACAM2 PIPA SESUAI DENGAN KEGUNAANNYA:

1. TUBING  PIPA YANG DIPASANG DIDALAM SUMUR, UNTUK

MENYALURKAN MINYAK DARI FORMATIN KE SURFACE
2. CASING  PIPA BESAR YANG DIPASANG UNTUK MELINDUNGI SUMUR
DAN TUBING DARI LAPISAN BUMI
3. FLOW LINE  PIPA UNTUK MENYALURKAN FLUIDA DARI WELL HEAD KE
MANIFOLD
4. MANIFOLD  ADALAH KUMPULAN FLOW LINE DARI WELL DAN DISUSUN
SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA ALIRAN DARI SUMUR BISA
DIALIRKAN KE TEST SEPARATOR DAN BISA JUGA KE
PRODUCTION LINE
5. PROD. HEADER  ADALAH PIPA UTAMA DI MANIFOLD YANG MENGALIRKAN
MINYAK DARI WELL KE PRODUCTION LINE
6. PIPELINE  PIPA UTAMA YANG MENGALIRKAN TOTAL PRODUKSI DARI
PLATFORM KE PLATFORM, DARI PLATFORM KE GATHERING
STATION, DARI GATHERING STATION KE STORAGE TANK
 PENGETAHUAN DASAR PERPIPAAN
BERMACAM MACAM PIPA DAN KEGUNAANNYA

A. CARBON STEEL PIPE

B. STAINLESS STEEL PIPE
C. CAST IRON
D. GALVANIZED PIPE

A. CARBON STEEL PIPE

PIPA DI INDUSTRI MIGAS BIASANYA MENGGUNAKAN PIPA BAJA KARBON ATAU CARBON
STEEL PIPE.PIPA BAJA INI
MEMILIKI KEKUATAN YANG TINGGI, KENYAL, DAPAT DILAS DAN TAHAN LAMA
KELEMAHANNYA ADALAH TIDAK TAHAN TERHADAP SERANGAN KOROSI ( H2SO4 )
CARBONATE ( KSO3 ) DAN AIR LAUT.

KARENA ITU UNTUK PIPA YANG DIPASANG DIBAWAH LAUT MAUPUN DALAM TANAH AKAN
MENGGUNAKAN
PROTEKSI KHUSUS AGAR TIDAKDISERANG ZAT YANG KOROSIF, MISALNYA:
1. PIPA YANG DIPASANG DIBAWAH LAUT DIBERI LAPISAN KHUSUS ( COATING ) SEMACAM
SEMAN,
SEHINGGA BISA BERTAHAN LAMA.
2. PIPA YANG DITANAM DIDALAM TANAH BIASANYA DILAPISI DENGAN SEMACAM TAPE
KHUSUS
SERING JUGA KITA MELIHAT PIPA DIPASANG DENGAN KATODA & ANODA
 PENGETAHUAN DASAR PERPIPAAN

PIPA BAJA KARBON DIGUNAKAN UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN,

DIANTARANYA:

 JARINGA PIPA MINYAK

( CRUDE, BBM )

 JARINGAN PIPA GAS

 JARINGA PIPA AIR

 JARINGAN PIPA ANGIN

 JARINGAN PIPA STEAM

 B. PIPA BAJA – STAINLESS STEEL PIPE

PIPA JENIS INI MEMPUNYAI SIFAT TAHAN TERHADAP OKSIDASI DAN ZAT YANG KOROSIF

UNTUK FASILITAS LNG JENIS PIPA INI DIPAKAI PADA CO2 – REMOVAL UNIT, UNTUK
MANYALURKAN CARBONATE, DAN UNTUK FLARE STACK.

STAILESS STEEL PIPE MEMILIKI THERMAL STRENGTH YANG TINGI ( 1,5 X CARBON STEEL )

C. PIPA BESI TUANG ( CAST IRON )

PIPA BESI TUANG GOLONGAN KELAS YANG TAHAN AKAN KOROSI

BESI TUANG MEMILIKI KEKERASAN TINGGI TETAPI MEMILIKI KERAPUHAN YANG
TINGGI PULA

BESI TUANG TIDAK BAIK DIPAKAI UNTUK FASILITAS YANG MEMILIKI KONTRAKSI
DAN GETARAN TINGGI
 D. PIPA GALVANIZED

PIPA JENIS INI ADALAH JENIS CARBON STEEL NAMUN BAGIAN LUAR DAN DALAM
PIPA DILAPISI DENGAN SENG.

AGAR TAHAN TERHADAP KARAT, BIASANYA DIGUNAKAN UNTUK SALURAN AIR

DAN CONDUIT / PIPA UNTUK PROTEKSI KABEL LISTRIK
 STANDARD PIPE
PIPA DIGUNAKAN BERMACAM MACAM KEPERLUAN DAN UKURAN SERTA
KEKUATAN YANG BERBEDA BEDA.
UNTUK MENENTUKAN KESERAGAMAN AGAR SESUAI DENGAN
KEGUNAANNYA MAKA DIBUATLAH STANDARISASI INTERNASIONAL

STANDARISASI INTERNASIONAL MELIPUTI

1. STANDARD UKURAN
2. STANDARD PANJANG
3. STANDARD BAHAN
 STANDARISASI INTERNASIONAL MELIPUTI
1. STANDARD UKURAN
2. STANDARD PANJANG
3. STANDARD BAHAN

STANDARD UKURAN:
STANDARD UKURAN DIAMETER PIPA
a. DIAMETER DALAM  ( ID = INSIDE DIAMETER )
b. DIAMETER LUAR  ( OD = OUTSIDE DIAMETER )
c. DIAMETER NOMINAL  ( NPS = NOMINAL PIPE SIZE )
 MENURUT
ANSI ( American National Standard Institute ) dan
ASME ( American Society of Mechanical Engineer ),

UKURAN DIAMETER PIPA DITENTUKAN SEBAGAI BERIKUT:

a. UNTUK UKURAN PIPA 1/8 “ – 12 “ NOMINAL DIAMETER PIPA TIDAK SAMA
DENGAN DIAMETER LUARNYA, YANG DIUKUR ADALAH ID ATAU INSIDE DIAMETER
b. UNTUK UKURAN PIPA >12 “ – 24 “ NOMINAL DIAMETER SAMA DENGAN OD (
OUTSIDE DIAMETER )

Nominal = OD
Nominal = OD
>12 “ – 24 “
1/8 “ – 12 “
 PIPPING - SCHEDULE
UNTUK PIPA YANG MEMILIKI OD – OUTSIDE DIAMETER SAMA , NAMUN BISA MEMILIKI TEBAL
DINDING YANG BERBEDA BEDA SESUAI DENGAN SCHEDULE NUMBERNYA

2“ 2“ 2“

ID = 2.067 “ ID = 1.939 “ ID = 1.689 “

OD = 2.375 “ OD = 2.375 “ OD = 2.375 “

Schedule - 40 Schedule - 80 Schedule - 160

 CARA PEMBACAAN
DARI CONTOH GAMBAR - TERDAPAT KESIMPULAN

1. DIAMETER LUAR ( OD )  TIDAK BERUBAH

2. DIAMETER DALAM ( ID )  SESUAI DENGAN YANG SEBENARNYA
- SCHEDULE 40  ACTUAL ID = 2.067 “
- SCHEDULE 80  ACTUAL ID = 1. 039 “
- SCHEDULE 160 ACTUAL ID = 1.689 “
UNTUK MUDAHNYA BISA DILIHAT DI TABEL PIPA MENURUT API DAN SHEDULE ASA

UKURAN PANJANG PIPA

ADA BERMACAM MACAM UKURAN PANJANG PIPA SESUAI DENGAN
ISTILAH TEKNISNYA:
1. UNIFORM LENGTH  PANJANG = 21 FT.
2. NORMAL LENGTH  PANJANG = 12 FT.
3. CUT LENGTH  PANJANG SESUAI DENGAN
PERMINTAAN
 STANDARD TEBAL DINDING
( WALL THICKNESS )

ADA 2 ( DUA ) STANDARD TEBAL DINDING PIPA BAJA KARBON

1. ANSI B.36.10  WELDED AND SEAMLESS WROUGHT STEEL PIPE
2. ANSI B. 36.19  STAINLESS STEEL PIPE

ALL PIPING SYSTEM SHALL BE DESIGNED, INSTALLED DAN TESTING IN

ACCORDANCE WITH THE APPROPRIATE ANSI B31 CODE, AS FOLLOWS:

a. ANSI B31.1 POWER PIPING

b. ANSI B31.2 FUEL GAS PIPING
c. ANSI B31.3 CHEMICAL PLANT AND PETROLEUM REFINERY PIPING
d. ANSI B31.4 LIQUID PETROLEUM TRANSPORTATION PIPING SYSTEM
e. ANSI B31.5 REFRIGERATION PIPING
f. ANSI B31.8 GAS TRANSMISSION AND DISTRIBUTION PIPING SYSTEM
g. ANSI B31.9 BUILDING SERVICES PIPING
 STANDARD TEBAL DINDING
( WALL THICKNESS )

ADA 2 ( DUA ) STANDARD TEBAL DINDING PIPA BAJA KARBON

1. ANSI B.36.10  WELDED AND SEAMLESS WROUGHT STEEL PIPE
2. ANSI B. 36.19 -> STEEL PIPE SCHEDULE NUMBER

1. ANSI B.36.10 2. ANSI B.36.10

STEEL PIPE WALL THICKNESS DESIGNATION STEEL PIPE - SCHEDULE NUMBER
TERBAGI MENJADI 3( TIGA ) GOLONGAN: STANDARD INI LEBIH FAMILIAR DI INDUSTRY MIGAS
a. STANDARD WEIGHT ( STD ) PENGELOMPOKANNYA DISAMPING PRESSURE ,
TEMPERATURE JUGA DICANTUMKAN
TEBAK DINDING NORMAL UNTUK PIPA BERTEKANAN
150 PSI
B. EXTRA STRONG – ES / EXTRA HEAVY – EH
DINDING LEBIH TEBAL UNTUK PIPA BERTEKANAN 300 ADA 10 STANDARDS SEBAGAI BERIKUT :
PSI
SCHEDULE, 10,20,30,40,60,80,100,1120,140,160
c. DOUBLE EXTRA STRONG ( XXS ATAU XXH )
SPEC BISA DILIHAT DI TABEL
PIPA XXS ATAU XXH TEBAL DINDINGMYA 2 X HS / XH
DIGUNAKAN UNTUK PIPA BERTEKANAN DIATAS 600 PSI
 MATERIAL STANDARD

STANDAR BAHAN YANG DIPAKAI BIASANYA MEMAKAI STANDARD AMERIKA,

YAITU YANG DIKENAL DENGAN NAMA :

• ASTM  AMERICAN SOCIETY FOR TESTING MATERIAL

• API  AMERICAN PETROLEUM INSTITUTE
• ANSI  AMERICAN NATIONAL STANDARD INSTITUTE

STANDARD – PIPE END

STANDARD BENTUK PIPA BERDASARKAN UJUNGNYA

• PLAIN END  SAMBUNGAN PIPA DENGAN SOCKET WELDING

• THREADED END  SISTIM SAMBUNGAN PIPA BERULIR
• BEVELED END  SISTIM SAMBUNGAN BUTT WELDING
 MATERIAL STANDARD

1. PIPA BAJA KARBON ( CARBON STEEL PIPE )

MATERIAL STANDARD
a. ASTM - A. 53 ( GRADE A AND B )
b. ASTM – A. 106 ( GRADE A, B, C ) 3. PIPA BAJA TUANG ( CAST IRON )
c. ASTM – A. 155 ANSI – A. 211
d. API GRADE A,B MAUPUN GRADE X – 42

2. PIPA BAJA STAINLESS ( STAINLESS STEEL PIPE ) 4. PIPA LAPISAN SENG ( GALVANIZED PIPE )
a. ASTM – A. 132 TYPE 304 ( AISI 304 ) a. ASTM - A. 53 GALVANIZED
b. ASTM – A 312 TYPE 321 ( NANSI 321 ) b. ASTM – A. 120 GALVANIZED
c. ASTM – A 358 TYPE 321 ( AISI 321 )
 EXAMPLE PROCESS SYSTEM

SYSTEM DESIGN PRESSURE

WELL HEAD PRESSURE WELL HEAD PRESSURE

2500 PSIG 2500 PSIG
PROCESSING PLANT
1420 PSIG 500 PSIG 125 PSIG
API 3000 PSI ANSI 1500 ANSI 600 ANSI 300 ANSI 150

TO OTHER SYSTEM
Z
GAS
OUTLET

GAS
HIGH – P OUTLET
SEPARATOR

MANIFOLD GAS
WELL HEAD MEDIUM – P OUTLET
SEPARATOR

LOW – P
APPLICABLE FLANGE & SEPARATOR
VALVE PRESSURE RATING
CLASSIFICATION
TO STRORAGE
EXAMPLE PROCESS PIPING SYSTEM
 PIPE SIZING

 GAS PIPING

 LIQUID PIPING

 COMPRESSOR PIPING

 PUMP PIPING
 PRESSURE DROP IN GAS PIPING

DESCRIPTION FORMULA

PRESSURE DROP = ( MMCFD )2 X ( Sp.Gr ) X ( Temp. + 460 ) x ( Ft. ) x ( C2 )

( 2.67 ) x ( PSIA )

MMCFD = Million Standard Cubic Feet Per Day

Sp. Gr. = Specific Gravity of the Gas
TEMP. = Temperature of Gas in O F
Ft = Length of pipe in Feet
PSIA = ( Gauge pressure + 14.7 )
C2 = Constant from table
 LINE SIZE FOR GAS PIPING

DESCRIPTION FORMULA

( 50 ) X ( Psia )
FOR C2 = ( MMCFD )2 X ( Sp.Gr ) X ( Temp. + 460 )
0 – 100 PSIG

( 50 ) X ( Psia )
FOR C2 = ( MMCFD )2 X ( Sp.Gr ) X ( Temp. + 460 )
100 – 500 PSIG

( 50 ) X ( Psia )
FOR
C2 = ( MMCFD )2 X ( Sp.Gr ) X ( Temp. + 460 )
500 – 1000 PSIG

SELECT PIPE SIZE FROM TABLE – 1 THAT

HAS A C2 LESS THAN OR EQUAL TO THE C2 CALCULATED ABOVE
 LINE SIZING TO AND FROM COMPRESSORS

DESCRIPTION FORMULA

UP TO 50 PSIA ID = 1 X V ( MMCFD) X ( Temp. + 460 )

( psia )

50 – 250 PSIA ID = (1.06)X V ( MMCFD) X ( Temp. + 460 )

( psia )

Over 250 PSIA ID = (1.19)X V ( MMCFD) X ( Temp. + 460 )

( psia )
REMARKS
ID = Internal Diameter Of Pipe
MMCFD = Million Standard Cubic Feet Per Day
TEMP. = Temperature of Gas in O F
PSIA = ( Gauge pressure + 14.7 )
 LIQUID PIPING TO AND FROM PUMP

RECIPROCATING PUMPS SUCTION DISCHARGE

SPEED UP TO 250 RPM ID = 0.4 X VGPM ID = 0.25 X V GPM

SPEEDS BETWEEN 250 – 330 RPM ID = 0.5 X VGPM ID = 0.30 X VGPM

SPEED ABOVE 330 RPM ID = 0.6 X VGPM ID = 0.35 X VGPM

CENTRIFUGAL PUMPS SUCTION DISCHARGE

ID = 0.35 X VGPM ID = 0.25 X VGPM

REMARKS :
 ID = INTERNAL DIAMETER OF PIPE
 GPM = GALLON PER MINUTE OF LUQUID FLOW
Set @ 50 Set @ 20
@20
Psig Psig
 COUPLING
BERFUNGSI SEBAGAI PENYABUNG PIPA DENGAN PIPA YANG BERDIAMETER SAMA.
CARA PEMASANGAN DENGAN MENGGUNAKAN THREAD AND SOCKET

NIPPLE
NIPPLE ADALAH PIPA PENDEK YAMG DIGUNAKAN UNTUK MENYAMUNG DUA FEMALE – THREAD FITTING
YANG SAMA DIAMETERNYA.BEBERAPA MACAM NIPPLE:

HEXAGON EQUAL NIPPLE HEXAGON REDUCING NIPPLE

WELDING NIPPLE BARREL NIPPLE

 ELBOW CONNECTION
BEBERAPA TIPE ELBOW YANG SERING
DIGUNAKAN DI INDUSTRI MIGAS

45 O WELDED ELBOW 45 O THREADED ELBOW 45 O STEET ELBOW

90 O WELDED ELBOW 90 O THREADED ELBOW 90 O STEET ELBOW

 TEE FITTING
BEBERAPA TIPE TEE – FITTING YANG SERING
DIGUNAKAN DI INDUSTRI MIGAS:

WELDED STRAIGHT TEE WELDED REDUCING TEE

THREADED STRAIGHT TEE THREADED REDUCING

TEE
 PLUG
PLUG DIGUNAKAN UNTUK MENUTUP / MENYUMBAT FEMALE THREAD FITTING.
BEBERAPA JENIS PLUG DIANTARANYA:
 HEXAGON HEAD PLUG
 SQUARE HEAD PLUG
 BULL PLUG

HEXAGON HEAD PLUG SQUARE HEAD PLUG BULL PLUG

 RETURN BEND
180 O RETURN BEND DIGUNAKAN UNTUK MENGHUBUNGKAN PIPA DENGAN
TUJUAN SEBAGAI PENGUBAH ARAH ALIRAN DENGAN MEMBELOKKAN 180O.
BEBERAPA TIPE RETURN BEND SEBAGAI BERIKUT:

 180 O RETURN BEND – LONG RADIUS

 180 O RETURN BEND – SHORT RADIUS

180O RETURN BEND – LONG RADIUS 180O RETURN BEND – SHORT RADIUS
 CAP
ADA LAGI TIPE PENUTUP TETAPI BUKAN – PLUG  KITA SEBUT CAP, ADA TIPE
WELDED ADA JUGA TIPE THREADED

THREADED CAP WELDED CAP

LATERAL
LATERAL FUNGSINYA SAMA DENGAN “ TEE “, TETAPI SALURAN KELUARNYA
MEMBENTUK SUDUT 45 O, TERHADAP PIPA INDUKNYA. JENISNYA ADA DUA
MACAM YAITU ( THREADED & WELDED LATERAL )
1. LATERAL DAN REDUCING LATERAL
2. REDUCING LATERAL MEMPUNYAI DIAMETER SALURAN KELUAR YANG LEBIH KECIL
DARIPADA SALURAN UTAMA

THREADED LATERAL WELDED LATERAL

 UNION
UNION DIGUNAKAN UNTUK MEMUDAHKAN MENYAMBUNG DAN MELEPASKAN
SAMBUNGAN MELALUI THREAD TANPA MEMUTAR BAGIAN PIPA YANG PANJANG.
SATU UNIT – UNION TERDIRI DARI SATU – UNION RING DAN DUA – SLEEVE
1. STANDARD UNION
2. HAMMER UNION

SLEEVE

UNION - RING

STANDAR UNION HAMMER UNION SLEEVE

 REDUCER FITTING
1. REDUCING COUPLING – KEDUA UJUNGNYA MEMPUNYAI FEMALE THREAD TYPE
2. SWAGE – KEDUA UJUNGNYA MEMPUNYAI – MALE THREAD TYPE
3. BUSHING – KEDUA UJUNGNYA MEMPUNYAI ULIR YANG BERBEDA
YAITU FEMALE THREAD TYPE DAN MALE THREAD TYPE

REDUCING COUPLING SWAGE BUSHING

 REDUCER FITTING
1. TYPE CONCENTRIC REDUCER
MEMILIKI CENTER LINE YANG SAMA DARI DIAMETER BESAR KE DIAMETER
YANG KECIL . UMUMNYA DIGUNAKAN PENYAMBUNGAN PADA PIPA VERTIKAL
2. EXENTRIC REDUCER
MEMILIKI CENTER LINE YANG TIDAK TERLETAK SIMETRIS DARI DIAMETER
BESAR KE DIAMETER YANG KECIL.
UMUMNYA DIGUNAKAN UNTUK MENYAMBUNG DUA PIPA YANG MEMILIKI
DIAMETER BERBEDA’

CONCENTRIC REDUCER EXCENTRIC REDUCER

 VALVE

ISTRUMENTATION ADALAH RANGKAIAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBANTU

OPERATOR DIDALAM MENGONTROL “ PROSES PERMINYAKAN “ SEHINGGA OPERATOR
TIDAK PERLU BEKERJA SECARA MANUAL TERUS MENERUS.

SALAH SATU DIANTARANYA ADALAH VALVE ATAU KERANGAN.

BERDASARKAN FUNGSINYA VALVE DAPAT DIGOLONGKAN SEBAGAI BERIKUT :

1. ISOLATOR  BLOCKING
2. KONTROL  REGULATING
3. PENCEGAHAN ARUS BALIK  BACK FLOW
4. MEMBUANG OVER PRESSURE  PRESSURE RELIEF
 VALVE :

ADA BERMACAM MACAM VALVE DAN MASING – MASING MEMILIKI

KEGUNAAN YANG BERBEDA BERDASARKAN TEKANAN DAN
TEMPERATUR FLUIDA YANG AKAN MENGALIR MELALUI VALVE
TERSEBUT

BEBERAPA GOLONGAN BESAR VALVE

1. GATE VALVE
2. GLOBE VALVE BALL VALVE
3. BUTTERFLY VALVE
4. CHECK VALVE
5. PRESSURE RELIEF VALVE
 FUNGSI & CARA KERJA BERMACAM VALVE

1. GATE VALVE
2. GLOBE VALVE BALL VALVE
3. BUTTERFLY VALVE
4. CHECK VALVE
5. PRESSURE RELIEF VALVE

1. GATE VALVE
VALVE JENIS INI DIGUNAKAN UNTUK MENGONTOL CAIRAN YANG MENGALIR PADA PIPA. KOMPONEN
UTAMANYA ADALAH SEBUAH CAKRAM ( DISC / GATE ), UNTUK MEMBUKA MENUTUP ALIRAN FLUIDA
TEGAK LURUS. MAKA VALVE JENIS INI TIDAK SESUAI UNTUK APLIKASI KONTROL
VALVE INI BAIK UNTUK BLOCKING ( MEMBUKA ATAU MENUTUP ) SAJA SECARA PENUH DAN TIDAK
BAGUS UNTUK MENJEPIT / THROTTLING, KARENA APABILA DIGUNAKAN UNTUK MENJEPIT MAKA
ALIRAN AKAN MENJADI TURBULEN DAN TENDENSI UNTUK MENGIKIS GATENYA.
BIASANYA DIOPERASIKAN SECARA MANUAL.
2. GLOBE VALVE
BENTUKNYA BUNDAR, KOMPONEN UTAMA SEBUAH GLOBE VALVE ADALAH PLUG & CAGE.
KEDUDUKAN PLUG DIDALAM CEGE PARALLEL DENGAN ARAH ALIRAN FLUIDA, SEHINGGA VALVE INI
BAIK UNTUK “ THROTTLING “ DENGAN TENDENSI PENGIKISAN YANG MINIMAL.
PERAWATANNYA LEBIH MUDAH BAHKAN GLOBE VALVE DAPAT DIPERBAIKI TANPA MELEPAS
KESELURUHAN BODY.

3. BALL VALVE
KOMPONEN UTAMANYA ADALAH SEBUAH BOLA DENGAN POTONGAN “ V – BALL “
BEKERJANYA DENGAN ¼ PUTARAN UNTUK MEMBUKA ATAU MENUTUP SECARA PENUH. SANGAT
SEDIKIT PENGARUH TERHADAP TURBULENSI DAN BAIK UNTUK DIOPERASIKAN SECARA OTOMATIS
ATAU MANUAL.
4. BUTTERFLY VALVE
TERDIRI DARI SEBUAH CAKRAM YANG BERPUTAR ¼ PUTARAN UNTUK MENGATUR ALIRAN FLUIDA.
KELEBIHAN UTAMANYA ADALAH KETAHANAN MENAHAN KEBOCORAN ( SHUT OFF ) SESUAI DENGAN
KONSTRUKSINYA CAKRAM AKAN MENUTUP RAPAT TERHADAP LINER DISEKELILING BODY VALVE.
BAIK UNTUK THROTTLING DAN ON / OFF CONTROL VALVE
5 PLUG VALVE
PLUG VALVE DIGUNAKAN UNTUK NGEBLOK / MENUTUP SUATU ALIRAN DENGAN WAKTU YANG
RELATIF LAMA DAN BERTEKANAN TINGI

5 CHECK VALVE
SESUAI NAMANYA CHECK VALVE AKAN BERFUNGSI MENJAGA KE SATU ARAH ALIRAN DAN AKAN
MENUTUP BILA ALIRAN BERLAWANAN ARAH / BACK FLOW.
ADA TIGA JENIS CHECK VALVE YAITU ( SWING / FLIPPER, LIFT / PISTON DAN BALL / STOP
CRUDE OIL TRUNKLINE
CRUDE OIL TRUNKLINE