Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA TERHADAP

KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMA


WACHID HASYIM 2 TAMAN

Astrida Budiarti

Stikes Hang Tuah Surabaya


as3da_ns@yahoo.com

Abstrak: Remaja putri banyak mengalami dismenorea primer yang dipengaruhi oleh
faktor antara lain status gizi dan aktivitas olahraga. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis hubungan status gizi dan aktivitas olahraga terhadap dismenorea primer
pada remaja putri. Desain observasional analitik melalui pendekatan cross sectional.
Populasinya Siswi kelas XI MIPA Intensif SMA Wachid Hasyim 2 Taman yang sudah
menstruasi berjumlah 59 orang. Teknik sampling menggunakan simple random
sampling dengan sampel 51 responden. Instrumen menggunakan kuesioner. Data
dianalisis dengan Uji Korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan ada
hubungan status gizi dengan kejadian dismenorea primer, nilai p=0.001 (p<α=0.05), dan
ada hubungan antara aktivitas olahraga dengan dismenorea primer, nilai p=0.001
(p<α=0.05). Oleh karena itu pentingnya edukasi tentang pola makan yang seimbang
dengan asupan gizi yang memadai dan olahraga teratur bagi para remaja putri karena
dapat mempengaruhi kejadian dismenorea.

Kata kunci: Dismenorea primer, status gizi, aktivitas olahraga

Abstract: Many girls experience primary dysmenorrhoea is affected by factors,


including nutritional status and exercise activity. The purpose of this study was to
analyze the relationship of nutritional status and sports activity to primary
dysmenorrhoea in adolescent girls. This study used analytic observational design with
cross sectional approach. The population is the students of class XI Intensive SMA
MIPA Wachid Hasyim 2 Park that has experienced menstruation amounted to 59
people. The sampling technique is simple random sampling with 51 respondents.
Instruments using questionnaires. Data were analyzed by Spearman Rank Correlation
Test. The results showed that there was correlation between nutritional status and
primary dysmenorrhoea occurrence, p = 0.001 (p <α = 0.05), and there was a correlation
between exercise activity and primary dysmenorrhea, p = 0.001 (p <α = 0.05). This
study show that the importance of education about a balanced diet with adequate
nutritional intake to young women and to regular exercise because it affects the
incidence of dysmenorrhoea.

Keywords: Primary dysmenorrhoea, nutritional status, sports activities

79
Budiarti; Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Olahraga Terhadap Kejadian Dismenorea 80
Primer Pada Remaja Putri Di Sma Wachid Hasyim 2 Taman

PENDAHULUAN dismenorea tergantung pada kadar


prostaglandin. Perempuan yang
Masa remaja pada perempuan mengalami dismenorea memiliki kadar
dimulai dengan tanda biologis yang prostaglandin 5-13 kali lebih tinggi
menunjukkan keremajaan berupa dibandingkan dengan yang tidak
menstruasi. Menstruasi merupakan hal mengalami dismenorea (Sukarni &
yang bersifat fisiologis, namun pada Wahyu, 2013). Sensasi nyeri
kenyataannya banyak perempuan dismenorea diperkuat ketika bekuan
mengalami masalah ketika menstruasi atau potongan jaringan tubuh dari
yaitu dismenorea primer (Joseph & lapisan kandungan melalui leher rahim,
Nugroho, 2010). Remaja yang terutama jika leher rahimnya sempit
mengalami dismenorea primer sering (Sukarni & Margareth, 2013). Semua
terjadi sekitar 2-3 tahun setelah perempuan yang dismenorea mengalami
menstruasi pertama (Nugroho & Utama, rasa tidak enak diperut bagian bawah
2014). Dismenorea primer disebabkan sebelum dan selama menstruasi dan
oleh faktor antara lain menarche dini, sering kali mual pada dismenorea
riwayat dismenorea pada keluarga, kategori berat sehingga harus istirahat
kegemukan serta olahraga (Anurogo & dan meninggalkan pekerjaan sehari-hari
Wulandari, 2011; Sukarni & Wahyu, dalam beberapa jam atau hari (Sukarni
2013). & Wahyu, 2013).
Insidens dismenorea Pengobatan dismenorea dengan
menggambarkan lebih dari 50% obat anti peradangan non-steroid. Rasa
perempuan disetiap negara mengalami nyeri dapat dikurangi dengan istirahat
nyeri menstruasi. Di Amerika sekitar yang cukup, olah raga yang teratur
60% dan di Swedia sekitar 72%, terutama berjalan, pemijatan, yoga, dan
sementara di Indonesia diperkirakan kompres hangat di daerah perut
55% perempuan usia produktif yang (Nugroho & Utama, 2014). Dismenorea
tersiksa oleh nyeri selama menstruasi tidak boleh dibiarkan karena
(Priyanti & Mustikasari, 2014). Hasil menurunkan produktivitas perempuan,
penelitian di Sidoarjo menjelaskan oleh karena itu perempuan harus
bahwa dari 100 orang perempuan usia memahami penanganan dismenorea dan
subur (15-30 tahun) 71% diantaranya mengetahui faktor yang menyebabkan
mengalami dismenorea (Novia & dismenorea.
Puspitasari, 2008). Hasil studi Tujuan penelitian ini adalah
pendahuluan tanggal 2 Februari 2016 menganalisis hubungan antara status
pada siswi kelas XI MIPA Intensif di gizi dan aktivitas olahraga dengan
SMA Wachid Hasyim 2 Taman kejadian dismenorea primer pada
ditemukan dari 23 siswi terdapat 20 remaja putri.
siswi yaitu sekitar 87 % yang
mengalami dismenorea. METODE
Nyeri pada dismenorea primer Penelitian ini menggunakan
berasal dari peningkatan kadar desain uji korelasi spearman rank test.
prostaglandin yang menimbulkan Populasinya adalah Siswi Kelas XI
peningkatan kontraksi uterus yang MIPA Intensif SMA Wachid Hasyim 2
berlebihan (Anurogo & Wulandari, Taman yang sudah menstruasi
2011). Perbedaan beratnya nyeri saat berjumlah 59 orang. Sampel berjumlah
81 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 13. No 1. Februari 2018, hal 79-84

51 orang yang memenuhi kriteria memiliki frekuensi olahraga yang


inklusi. Teknik sampling secara baik.
probability sampling menggunakan
simple random sampling. Penelitian 3. Distribusi Responden Berdasarkan
dilaksanakan pada tanggal 10-13 Juni Dismenorhea
2017. Uji statistik yang digunakan Dismenorhea Frekuensi Persentase
adalah uji korelasi spearman rank test. (f) (%)
Instrumen pengumpulan data
menggunakan lembar observasi Tidak nyeri 6 11,8
Numeric Rating Scale (NRS) dengan
Nyeri ringan 18 35,3
rentang skala 0-10 untuk mengetahui
tingkat nyeri menstruasi dengan Nilai 0: Nyeri sedang 26 51.0
Tidak nyeri, 1: Nyeri ringan (skala 1-3), Nyeri Berat 1 1,9
2: Nyeri sedang (skala 4-6), 3: Nyeri
hebat (skala 7-9), 4: Nyeri yang tak Total 51 100
tertahankan (skala 10).
Tabel menunjukkan 51% responden
HASIL DAN PEMBAHASAN berada pada dismenorea tinggak
Hasil penelitian sedang, dan paling sedikit 1,9%
1. Distribusi Responden Berdasarkan mengalami nyeri berat.
Status Gizi 4. Hubungan Status Gizi Terhadap
Status Gizi Frekuensi Persentase Dismenorea Primer Pada Remaja
(f) (%) Putri Di SMAWachid Hasyim 2
Taman
Underweight 10 19,6 Dismenorhea

Normal 30 58,8 Status Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Total


Gizi Nyeri Ringan Sedang Berat
Overweight 11 21,6
F % F % F % F % f %
Total 51 100
Unde 3 8,8 7 20 23 67 1 2, 34 10
Tabel menunjukkan sebagian besar 58,8 rweig ,6 ,6 9 0
% responden memiliki status gizi yang ht
normal.
2. Distribusi Responden Berdasarkan Norm 3 20 9 60 3 20 0 0 15 10
al 0
Frekuensi Olahraga
Olahraga Frekuensi Persentase
(f) (%) Over 0 0 2 10 0 0 0 0 2 10
weigh 0 0
Kurang 44 86 t

Baik 7 14 Total 6 11,8 18 35 26 51 1 2, 51 10


,3 ,0 9 0
Total 51 100
Uji statistik Spearman Rank 0,001
Tabel menunjukkan mayoritas 86%
responden kurang dalam melakukan Tabel menunjukkan hasil uji
olahraga, dan hanya 14% yang statistik Sperman Rank dengan hasil
p< 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara
Budiarti; Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Olahraga Terhadap Kejadian Dismenorea 82
Primer Pada Remaja Putri Di Sma Wachid Hasyim 2 Taman

status gizi dengan kejadian sederhana yaitu dengan menggunakan


dysmenorhea. IMT (Pradana,2014:10). Menurut
5. Hubungan Frekuensi Olahraga Batubara (2010 dalam Lasandang,
Terhadap Dismenorea Primer Pada 2016:5) responden dengan status gizi
Remaja Putri Di SMAWachid gemuk menyebabkan usia menarche
Hasyim 2 Taman menjadi cepat karena estrogen yang
Dismenorhea disimpan pada jaringan lemak dapat
Frek
uensi
Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Total
meningkatkan bioaktifitas. Siswi
Nyeri Ringan Sedang Berat tersebut termasuk dalam status gizi
Olah
raga gemuk, sehingga sesuai dengan teori
F % F % F % F % f %
bahwa status gizi gemuk dapat
Kura 3 8,8 9 20,6 23 6 1 2,9 36 100 mempercepat usia menarche.
ng 7, Hasil penelitian ini sejalan dengan
6
penelitian yang dilakukan oleh Munda
Baik 3 20 9 60 3 2 0 0 15 100 (2012) di SD dan SMP Katolik Santa
0 Theresia Malalayang Kota Manado,
menunjukkan bahwa responden yang
Total 6 11,8 18 35,3 26 5 1 2,9 51 100 mempunyai status gizi overweight
1, mengalami usia menarche lebih cepat
0 sebanyak 51.6%, dengan nilai p =
Uji statistik Spearman Rank 0,001 0.000, dan terdapat hubungan
bermakna antara indeks massa tubuh
Tabel menunjukkan hasil uji dengan usia menarche. Beberapa terapi
statistik Sperman Rank dengan hasil p< bisa diberikan untuk mengurangi nyeri
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dysmenorhea salah satunya terapi
terdapat hubungan antara Aktivitas pemberian susu kedelai. Hal ini sejalan
olahraga dengan kejadian dysmenorhea. dengan hasil penelitian yang
Dimana remaja yang frekuensi dilaksanakan Budiarti, A & Wulandari,
olahraganya dalam kategori baik sedikit R.N (2015) yang menyatakan bahwa
yang mengalami nyeri. terapi susu kedelei efektif untuk
mengurangi nyeri dysmenorhea.
2. Pembahasan 2. Hubungan Frekuensi Olahraga
1. Hubungan Status Gizi Terhadap Terhadap Dismenorhea Primer Pada
Dismenorhea Primer Pada Remaja Remaja Putri Di SMA Wachid
Putri Di SMA Wachid Hasyim 2 Hasyim 2 Taman
Taman Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi
terdapat hubungan antara status gizi olahraga dengan kejadian dismenorhea
dengan kejadian dismenorhea primer primer pada remaja putri di SMA
pada remaja putri di SMA Wahcid Wahcid Hasyim 2 taman. Menurut
Hasyim 2 taman. Faktor yang Tjokronegoro (2014 dalam Cholifah,
mempengaruhi usia menarche salah 2015:41) kejadian dismenorea akan
satunya status gizi disamping faktor lain meningkat dengan kurangnya olahraga,
seperti rangsangan audio visual, ras sehingga ketika terjadi dismenorea
(Sukarni & Margareth, 2013). Status oksigen tidak dapat tersalurkan ke
gizi tersebut dapat diukur dengan pembuluh darah yang saat ini
metode yang murah, mudah, dan mengalami vasokonstriksi sehingga
menimbulkan timbulnya rasa nyeri.
83 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 13. No 1. Februari 2018, hal 79-84

Apabila seseorang teratur melakukan stikeshangtuahsurabaya.ac.id/index.php/


olahraga maka dapat menyediakan jik/article/viewFile/28/33
oksigen hampir 2 kali lipat per menit Cholifah, Alfinda Ayu
sehingga oksigen tersampaikan pada Hardikasari. (2015). Hubungan Anemia,
pembuluh darah yang mengalami Status Gizi, Olahraga dan Pengetahuan
vasokonstriksi. Penelitian ini dengan Kejadian Dismenorea pada
menunjukkan bahwa responden yang Remaja Putri. Jurnal Midwiferia, 1 (1)
melakukan olah raga 1 minggu 1 kali April, pp. 1.
mengalami dismenorea dengan skala Joseph dan Nugroho, S. M.
nyeri sedang karena kurangnya (2010). Catatan Kuliah: Ginekologi dan
melakukan olah raga sehingga oksigen Obstetri (OBSGYN). Yogyakarta: Nuha
tidak dapat tersalurkan ke pembuluh Medika.
darah saat vasokonstriksi, sedangkan
pada responden yang melakukan olah Mansur, Herawati dan Budiarti,
raga 1 minggu 3 kali namun masih Temu. (2014). Psikologi Ibu dan Anak
mengalami dismenorea dengan skala untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
nyeri sedang dipengaruhi oleh faktor Medika.
usia menarche, stres, dan indeks massa
tubuh sesuai dengan hasil penelitian Mubarak, Wahid Iqbal;
sebelumnya (Anurogo dan Wulandari, Indrawati, Lilis dan Susanto, Joko.
2011:55); (Sukarni dan Wahyu, (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan
2013:41). Dasar Buku 1. Jakarta: Salemba
Medika.
KESIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan Novia, Ika dan Puspitasari,
terdapat hubungan antara status gizi dan Nunik. (2008). Faktor Risiko yang
aktivitas olahraga dengan kejadian Mempengaruhi Kejadian Dismenorea
dismenorea primer. Primer. The Indonesian Journal of
Hasil penelitian ini merekomendasikan Public Health, 4 (2) Maret, pp. 101.
pentingnya edukasi bagi para remaja
putri tentang pola makan yang Nugroho, Taufan. (2012).
seimbang dengan asupan gizi yang OBSGYN: Obstetri dan Ginekologi
memadai serta olahraga teratur. untuk Kebidanan dan Keperawatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.

DAFTAR PUSTAKA Nugroho, Taufan dan Utama,


Anurogo, Dito dan Wulandari, Bobby Indra. (2014). Masalah
Ari. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Kesehatan Reproduksi Wanita.
Haid. Yogyakarta: ANDI. Yogyakarta: Nuha Medika.
Budiarti, A & Wulandari, R.N
(2015). Efektivitas Pemberian Susu Priyanti, Sari dan Mustikasari,
Kedelai Terhadap Penurunan Skala Anggraeni Devi. (2014). Hubungan
Nyeri Haid (Dis menorea) Pada Remaja Tingkat Stres Terhadap Dismenorea
Putri Di Pondok Pesantren Al-Jihad pada Remaja Putri di Madrasah Aliyah
Surabaya. Jurnal Ilmiah Keperawatan Mamba'ul Ulum Awang-Awang
Vol. 1 No.1/Oktober 2015. url. http://e- Mojosari Mojokerto. Jurnal Ilmiah
journal- Kesehatan Politeknik Kesehatan
Majapahit, 6 (2) November, pp. 1.
Budiarti; Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Olahraga Terhadap Kejadian Dismenorea 84
Primer Pada Remaja Putri Di Sma Wachid Hasyim 2 Taman

Sukarni, Icemi dan Wahyu.


(2013). Buku Ajar: Keperawatan
Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sukarni, Icesmi dan Margareth.


(2013). Kehamilan, Persalinan, dan
Nifas: Dilengkapi dengan Patologi.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai