Anda di halaman 1dari 654

PEMBAHASAN

COMPRE 4
Medical Education Laboratory
1
• Keywords
- Wanita usia 22 tahun
- Benjolan payudara kiri sejak 1 bulan, nyeri
menjelang haid. Kenyal, tidak tegas, mobile,
tidak ada ulkus. Kelenjar tidak membesar.
- DIAGNOSIS?
KANKER PAYUDARA

• Benjolan pada payudara


• Perubahan kulit: skin dimpling, peau de orange, ulserasi,
edema/nodul satelit
• Perubahan puting: retraksi, discharge (nanah, darah), erosi,
krusta
• Pembesaran KGB pada aksila, infraklavikula, supraklavikula
FIBROADENOMA FIBROKISTIK
• Golongan paling sering pada tumor payudara (45- • Multipel dan bilateral
50%) • Disertai rasa nyeri terutama menjelang haid
• Konsistensi padat, kenyal, dapat digerakkan dari • Ukuran berubah; menjelang haid lebih besar
jaringan sekitarnya, bentuk bulat lonjong, dan dan penuh, dan rasa sakit bertambah  setelah
batas tegas menstruasi sakit hilang atau berkurang dan
• Pertumbuhan lambat, tidak ada perubahan pada tumor mengecil
kulit • Tidak berbatas tegas, kecuali pada kista yang
• Tidak nyeri soliter
• Usia muda (15-30 tahun) • Konsistensi padat, kenyal, dan dapat pula kistik
• Bilateral atau multiple • Th/ medikamentosa simtomatik, dapat
• Tidak ada metastase dilakukan operasi jika:
• Th/ Eksisi tumor – Nyeri tidak hilang dengan obat
– Ditemukan pada usia pertengahan sampai
tua
SISTOSARKOMA FILOIDES PAPILOMA INTRADUCTAL
(CYSTOSARCOMA PHILLOIDES) • Pertumbuhan sel-sel yang menyerupai kutil
dalam saluran air susu ibu yang kecil di
• Gambaran klinis seperti FAM dengan ukuran besar belakang areola (area gelap di sekeliling
• Bentuk bulat lonjong, permukaan berbenjol, batas puting payudara
tegas, ukuran 20-30 cm • menyebabkan timbulnya benjolan kecil di
• Konsistensi padat kenyal tetapi ada bagian yang bawah areola dan sekret puting payudara
kisteus yang abnormal.
• Tidak ada perlengketan ke dasar atau kulit • Pada beberapa kasus, orang-orang dengan
• Kulit payudara tegang dan berkilat dengan papiloma intraduktal dapat merasa nyeri
venektasi pada daerah yang benjol tersebut.
• Tidak ada metastasis
• Terdapat malignant cystosarcoma philloides (27%
• Th/ simpel mastektomi untuk mencegah residif,
pada orang muda/belum berkeluarga JAWABAN : E. FIBROKISTIK
MAMMAE
2
• Keywords
- Perempuan 25 Tahun. Nyeri menjelang haid.
-

- DIAGNOSIS?
3
• Keywords
- Keluar darah dari hidung setelah kecelakaan
dan hidung terasa tersumbat.
- PE : Daerah bawah mata kebiruan. (+) darah
dari hidung. Nyeri tekan batang hidung.
- PEMERIKSAAN X-RAY?
PEMBAHASAN
Kemungkinan terjadi fraktur le fort atau setidak
merupakan # maksilofasial 1/3 tengah.
- Le fort 1 : Fraktur ini menyebabkan rahang atas mengalami
pergerakan yang disebut floating jaw. Hipoestesia nervus
infraorbital kemungkinan terjadi akibat dari adanya edema.
- Le fort 2 : Epistaksis juga dapat ditemukan pada kasus ini, racoon
sign, deformitas pada saat palpasi di area infraorbital dan sutura
nasofrontal
- Le fort 3 : Keluarnya cairan serebrospinal, edema, dan ekimosis
periorbita
B. Waters
Le fort 1 : Panoramic view, open-mouth Towne’s view,
postero-anterior view, lateral oblique view
Le fort 2 : Water’s view, lateral skull view,
posteroanterior skull view, dan submental vertex
view.
Le fort 3 : Water’s view, lateral skull view,
posteroanterior skull view, dan submental vertex
view.
4
• Keywords
- Penurunan kesadaran. Sejam sebelumnya
pasien jatuh dari pohon 4 meter.
- GCS : 8. pupil kiri membesar 5 mm. pergerakan
anggota gerak kanan lemah
- JENIS HERNIASI?
B. Herniasi Unkus
• Adalah tergesernya aspek
media lobus temporal otak
melalui tentorium sehingga
menekan batang otak bagian
atas, N III, dan A serebri
posterior
• Akibatnya adalah kompresi N
III ; dilatasi pupil ipsilateral,
ptosis, dan fiksasi pupil,
menekan A serebri posterior
(infarks lobus oksipital medial)
5
• Keywords
- Kecelakaan terkena stang motor di dada kiri.
- Toraks kiri tertinggal. Perkusi : hipersonor.
trakea deviasi kearah kanan.
- DIAGNOSIS ?
Hemotoraks  Dull
Cardio tamponade  Triad
Atelektasis  penyakit restriktif akut mencakup
kolaps jaringan paru atau unit fungsional paru 
deviasi?
A. Tension Pneumotoraks
• Definisi : udara di rongga pleura
• Dijumpai mekanisme ventil, udara dapat masuk ke rongga pleura tetapi tidak
dapat keluar
• TVJ meningkat, suara napas menghilang, hipotensi, trakea deviasi
• Diagnosa ditegakkan secara klinis tanpa pemeriksaan foto toraks
6
• Keywords
- Ditinju dibagian perut, kadang menggunakan
tangan dan kursi
- 1 jam : muncul tanda peritonitis umum
- BNO :udara bebas dibawah diafragma
- DIAGNOSIS?
PEMBAHASAN
A. Ruptur Lien : trauma perut kiri atas, dan paling sering. Hipotensi, fraktur
costa IX dan X kiri, abdomen kuadran kiri atas terasa sakit serta ditemui
takikardi, peritonitis. Tidak bermanifestasi satu jam dan 2 jam
berikutnya melainkan segera
B. Ruptur Usus : Sebagian besar, perlukaan yang merobek dinding usus
halus karena trauma tumpul. ‘burning epigastric pain’ yang diikuti
dengan nyeri tekan dan defans muskuler pada abdomen. Perdarahan
pada usus besar dan usus halus akan diikuti dengan gejala peritonitis
secara umum pada jam berikutnya.
B. Ruptur usus
C. Ruptur Hepar : dikarenakan trauma tumpul
ataupun trauma tembus, fraktur costa VII – IX, nyeri
pada abdomen kuadran kanan atas. Gejala syok
segera muncul.
D. Ruptur gaster : peritonitis akut (segera), terutama
dirasakan di daerah epigastrium karena rangsang
peritoneum oleh asam lambung.
7
• Keywords
- Korban kebakaran
- Kulit merah muda, beberapa bullae yang
pecah. Sangat Nyeri (+)
- DERAJAT LUKA BAKAR?
B. 2A
8
• Keywords
- Benjolan di pipi kanan
- PE : Benjolan terjadi perubahan warna dengan
sekitarnya, tidak nyeri, kenyal, batas tegas,
bagian tengah menonjol hitam
- DIAGNOSIS?
Benjolan
Kista Ateroma
Penjelasan
Kista ateroma Disebut juga kista sebasea. Terbentuk karena
sumbatan kelenjar sebasea  produk kelenjar
seperti bubur putih keabuan, terdapat bintik hitam di
tengah
Kista dermoid Kelainan bawaan yg timbul di daerah embrional
ektoderm. Kista teraba kenyal, isinya seperti cairan,
terkadang mengandung rambut

Lipoma Tumor pada adipose tissue, biasanya pada daerah


lengan, bahu, badan
9
• Keywords
- Pasien A : Kemungkinan Kelainan pada Circulation
(Perdarahan).
- Pasien B : Kemungkinan kelainan pada Airway dan Breathing (
muntahan daerah mulut dan distress pernafasan dan sianosis)
- Pasien C : Kemungkinan kelainan pada breathing (dyspneu
dan jejas daerah dada)
- PASIEN YANG LEBIH DULU DITANGANI?
PEMBAHASAN
• Pada kasus traumatologi urutan penanganan
tetap A (Airway), B (Breathing), C (Circulation)
1. Prioritas Nol (Hitam)
Pengelompokan Triase
Pasien meninggal atau cedera Parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan.
2. Prioritas Pertama (Merah)
Penderita Cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau transport
segera untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya penderita gagal nafas, henti jantung, Luka
bakar berat, pendarahan parah dan cedera kepala berat.
3. Prioritas kedua (kuning)
Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan
dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. misalnya cedera
abdomen tanpa shok, Luka bakar ringan, Fraktur atau patah tulang tanpa Shok dan jenis-jenis
penyakit lain.
4. Prioritas Ketiga (Hijau)
Pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan
segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan
JAWABAN
C. PASIEN B, C, A
10
• Keywords
- Benjolan leher kanan dan kiri tanpa nyeri sejak
1 tahun
- Demam periodik, BB turun, sering berkeringat
- Sel-sel Reed Sternberg
- DIAGNOSIS?
D. Hodgkin lympoma
Penyakit Hodgkin atau limpoma Hodgkin ialah limpoma
maligna yang khas ditandai oleh adanya sel Reed
Sternberg.
Merupakan hasil
pembelahan sel B
(binucleated,
multinucleated)
11
• Keywords
- Nyeri tungkai kanan bawah setelah tertendang
lawan main futsal
- PE 1/3 kruris tengah dextra : Memar, NT(+), A.
dorsalis pedis melemah.
- PENYEBAB?
PEMBAHASAN
Sindroma kompartemen adalah suatu kondisi
dimana terjadi peningkatan tekanan intertisial di
dalam ruangan yang terbatas, yaitu di dalam
kompartemen osteofasial yang tertutup. Ruangan
tersebut berisi otot, saraf dan pembuluh darah.
B. Sindroma kompartemen
1. Pain (nyeri) : nyeri pada jari tangan atau jari kaki pada saat peregangan
pasif pada otot-otot yang terkena, ketika ada trauma langsung.
2. Pallor (pucat) : kulit terasa dingin jika di palpasi, warna kulit biasanya
pucat, abu-abu atau keputihan.
3. Parestesia : biasanya memberikan gejala rasa panas dan gatal pada
daerah lesi.
4. Paralisis : biasanya diawali dengan ketidakmampuan untuk
menggerakkan sendi, merupakan tanda yang lambat diketahui.
5. Pulselesness (berkurang atau hilangnya denyut nadi) : akibat adanya
gangguan perfusi arterial
12
• Keywords
- Nyeri pangkal paha kanan setelah jatuh
- Riwayat : Penderita SLE dan minum obat
steroid sejak usia 12 tahun
- PENYEBAB?
PEMBAHASAN
• Osteoporosis primer : tidak diketahui
penyebabnya. Karena penuaan
• Osteoporosis sekunder karena hal sudah
diketahui penyebab. Contoh steroid,
kemoterapi.
C. Fraktur ec. osteoporosis
Berbagai mekanisme yang menyebabkan osteoporosis akibat pemberian
steroid jangka lama adalah :
1. Supresi fungsi osteoblas yang secara potensial meningkat kan
apoptosis osteoblas.
2. Peningkatan resorpsi osteoklas akibat stimulasi resorpsi tulang
3. Gangguan absorpsi kalsium di usus.
4. Peningkatan ekskresi kalsium di urine dan induksi oleh
hiperparatiroidisme sekunder
5. Induksi miopati yang menyebabkan risiko mudah jatuh
13
• Keywords
- Kecelakaan motor
- Posisi bahu : Abduksi, ekstensi, eksorotasi.
Terdapat benjolan di bahu kanan bagian depan
- DIAGNOSIS??
Dislokasi Bahu Anterior

Lebih sering terjadi

Klinis
• Abduksi
• Rotasi Eksterna
• Caput humeri prominen

Tatalaksana
Reduksi dengan teknik :
• Hippokrates
• Kocher
• Stimson
diikuti dengan imobilisasi
14
• Keywords
- KU : Nyeri punggung. Penurunan BB dan
kesemutan tungkai.
- Bungkuk saat berdiri (mungkin gibus). Riwayat DO
TB
- Abses dan massa vertebra torakal
- DIAGNOSIS ?
Spondilitis TB
Infeksi yang sifatnya kronis berupa infeksi
granulomatosis disebabkan oleh kuman spesifik
yaitu Mycobacterium Tuberculosa yang
mengenai tulang vertebra. Spondilitis TB disebut
juga penyakit Pott bila disertai paraplegi atau
defisit neurologis
A. Spondilitis TB
1. Onset penyakit biasanya beberapa bulan-tahun berupa
kelemahan umum, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, keringat malam hari, suhu tubuh meningkat
sedikit pada sore dan malam hari.
2. Nyeri pada punggung merupakan gejala awal dan sering
ditemukan.
3. Gibus (deformitas pada punggung)
4. Cold abscess (pembengkakan setempat)
5. Abnormalitas neurologis
15
• Keywords
- Lak-laki 60 tahun
- Nyeri tulang rusuk dan punggung selama 6 bulan.
PE : perkusi ;nyeri pada kosta 5 dan 6 belakang
serta V. torakalis 5 dan 6.rontgen :punched out
- PEMERIKSAAN LAB?
Multiple Myeloma / Kahler’s Disease /
Plasma cell myeloma
• Keganasan sel plasma yang terakumulasi di
tulang sehingga menyebabkan lesi pada tulang
Calcium elevation
Renal disturbance → Protein bence jones
Anemia
Bone pain, lytic, fracture
Protein Bence Jones
• Pada keadaan normal tidak ditemukan pada urine
• Ditemukannya protein bence jones pada urine
digunakan sebagai diagnosis awal gangguan ginjal
sebagai manifestasi multiple myeloma

JAWABAN: C. PROTEIN BENCE-JONES


16
• Keywords
- Wanita 50 tahun
- Nyeri sendi pergelangan tangan , muncul pagi hari.
Bengkak pada sendi, simetris pada pergelangan
tangan, deformitas pada jari-jari sendi pergelangan
tangan
- DIAGNOSIS? (BAKU EMAS)
OA RA GA
Etiologi Degeneratif Autoimun Gang. Metabolisme
Epidemiologi Usia >40 tahun Wanita > Pria Pria > wanita
Jumlah sendi Monoartritis Poliartritis Monoartritis
simetris
Predileksi Weight-bearing Sendi kecil MTP-1
joint tangan dan kaki
BAKU EMAS : A. FAKTOR REMATOID

≥ 6 = RA definitif

Sendi besar: bahu, siku, lutut,


pangkal paha dan pergelangan
kaki
Sendi kecil: MCP, PIP, MTP II-V,
IP ibu jari dan pergelangan
tangan.
17
• Keywords
- Laki-laki 50 tahun. Bengkak ibu jari kanan sejak
pagi
- Pernah keluhan serupa sekitar 2 bulan
• PE : bengkak, kemerahan, nyeri dan tidak dapat
digerakkan, tofus (+). Asam urat: 9.2 gr/dl. Rontgen
: Overhanging edge MTP 1.
• DIAGNOSIS?
Gout Arthritis
• Gout Arthritis adalah inflamasi Produksi ↑ Ekskresi ↓
pada sendi akibat penumpukan
kristal monosodium urat
• Faktor risiko : alkohol,konsumsi
makanan tinggi purin, obesitas, Hiperurisemia
GGK, hipertensi
• Hiperurisemia :
Lk : >7 mg/dL
Pr : >6 mg/dL
Manifestasi Klinis
• Serangan artritis Pemeriksaan penunjang
monoartikular, bengkak • Asam urat meningkat
asimetris, merah, panas • Pada aspirasi cairan sendi
pada benjolan :
• Nyeri sendi mendadak – Dijumpai kristal MSU
• Lokasi tersering di MTP 1, – Leukositosis, predominan
siku, lutut neutrofil, kultur (-)
• Radiologi : tidak khas, soft
tissue swelling
C. ARTRITIS GOUT
Medikamentosa • Kronik
• Akut Obat : untuk menjaga kadar asam
– Kolkisin peroral 0,5-0,6 mg tiap urat normal
2 jam sampai nyeri dan – Xantine oxidase inhibitor
inflamasi hilang (max 6-8 mg) (alopurinol mulai 100 mg/hari,
– NSAID : indometasin 15—200 max 800 mg/hari)
mg/hari, Na diclofenac 2x50 mg – Urikosurik (probenesid 0,5
– Steroid : bila tidak respon thdp gr/hari)
NSAID dan kolkisin Gaya hidup :
– Minum cukup
– Diet rendah purin
– Menjaga berat badan ideal
18
• Keywords
- Wanita 45 tahun, nyeri persendian pagi hari terasa
kaku
- Nyeri dan bengkak pada metacarpofalangeal,
interfalang proximal serta kedua ibu jari dan
pergelangan tangan (poliartritis)
- PENGOBATAN?
MANAJEMEN
Pilar Pengelolaan Artritis Reumatoid
1) Edukasi
2) Latihan/ Program Rehabilitasi
3) Pilihan Pengobatan
1) DMARD  Metotrexate, Sulfasalazine, Hydroxychloroquine
2) Agen biologic  Etanercept, Infliximab, Anakinra, Abatacept
3) Kortikosteroid  dosis rendah, waktu singkat
4) Obat Anti Inflamasi Non Steroid  dosis rendah, waktu singkat
4) Pembedahan
D. METOTREKSAT
EDUKASI
• Gaya hidup :
• Mandi menggunakan air hangat
• Istirahat dan olahraga yang seimbang
• Menjaga berat badan tetap stabil
• Menjaga asupan makanan secara seimbang,
RUJUK
perbanyak yang mengandung omega 3 • DMARDS

FARMAKOTERAPI AWAL
NSAID  celecoxib 2x100 mg
Kortikosteroid  predinisone 1x5-10mg
19
Keyword:
• Wanita 21 tahun
• KU: Nyeri sendi sejak 2 bulan yang lalu
• Karakteristik nyeri sendi : Nyeri sendi kadang berupa kaku di sendi-
sendi jari-jari tangan kanan dan kiri, siku lengan kanan dan kiri.
• Terdapat gejala lain berupa: ruam kemerahan di wajah, merasa
tidak tahan jika terkena sinar matahari, sariawan, rambut pasien
mudah rontok.

• Sistem skoring yang dapat menilai derajat keparahan penyakit ?


PEMBAHASAN
Wanita usia dewasa muda  predisposisi D Discoud lupus
penyakit autoimun O Oral ulcers
P Photosensitivity
Nyeri sendi 2 bulan  Nyeri sendi kronik, A Arthritis (hands,wrists,knees)
poliarthritis, bilateral, dan disertai gejala M Malar rash (melintasi hidung)
sistemik lain. I Immunologic criteria
Tidak ada pemeriksaan lab N Neurologic changes
E Elevated ESR

Diagnosis : SLE R Renal


Berdasarkan gejala dan tanda dari A ANA+
MNEUMONIC SLE, yaitu DOPAMINE RASH S Serositis (pleurisy, pericarditis)
H Hematologic (hemolytic anemia,
hrombocytopenia, leukopenia)
Jawaban: C. Kriteria SLEDAI

- Kriteria ARA  untuk diagnosis SLE berdasarkan 11 tanda dan gejala


(DOPAMINE RASH) dengan sensitivitas dan spesifitas 96% .
- Kriteria GOLD  untuk menentukan derajat keperahan PPOK
berdasarkan keparahan gejala, VEP1/KVP, dan nilai VEP 1
- Kriteria SLEDAI  untuk menentukan aktivitas penyakit (derajat
keparahan) SLE sekaligus untuk patokan terapi. Aktivitas penyakit ringan
ditandai dengan rash, arthritis, dan demam
- Kriteria SLICC  untuk diagnosis SLE
- Kriteria ACR  untuk diagnosis SLE
20
Keyword:
• Wanita 42 tahun
• KU: Nyeri di panggul dan kedua lututnya
• Karakteristik nyeri sendi : Nyeri sejak 3 bulan lalu. Lutut kaku bila
digerakkan, terutama pagi hari. Keluhan juga dirasakan meningkat
saat berjalan.
• Pemeriksaan : eritema (-), kalor (-), krepitasi (+). Dari pemeriksaan
radiologi didapatkan kista subcondral.
• Faktor risiko : berat badan 84kg, tinggi badan 157cm

• Diagnosis penyakit ?
PEMBAHASAN
Manifestasi klinis Osteoarthritis
• Nyeri sendi
• Hambatan gerakan sendi
• Kaku di pagi hari
• Krepitasi
• Pembengkakan sendi
• Menyerang sendi penopang BB
Jawaban: B. Osteoarthritis

Kriteria Diagnostik OA
21
Keyword:
• Laki-laki 35 tahun
• KU: Tidak bisa BAK setelah jatuh terduduk dan mengangkang.
• Pemeriksaan didapatkan hematoma di skrotum dan terdapat
bekuan darah di meatus uretra eksternum.

• Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis penyakit ?


PEMBAHASAN
• Berdasarkan anamnesa terdapat trauma pada area pelvis yang
memungkinkan terjadinya ruptur urethra.
Ruptur urethra posterior Ruptur urethra anterior
Melibatkan cedera pada bulbous dan pendulous.
Melibatkan bagian prostat dan membranous
Mekanisme tersering adalah cedera pada daerah perineal.
MANIFESTASI KLINIS
Darah menetes pada meatus eksternal Uretra merupakan Manifestasi Klinis
tanda paling penting. Biasanya diawali kejadian jatuh, nyeri pada daerah
Nyeri suprapubis perineum, hematoma daerah perineal.
Pada pemeriksaan rectal, kelenjar akan teraba lebih
superior(prostat melayang), tetapi terkadang adanya Ketika dilakukan palpasi akan terasa nyeri pada daerah
hematom dapat menyerupai sensasi yang menyerupai perineal, pada pemeriksaan rectal prostat dalam kondisi
pemeriksaan prostat pada saat rectal touche. normal
Jawaban: E. Uretrografi

Penting:

PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA RUPTUR URETHRA


Lakukan uretrogram retrograde kontras, akan terlihat bahwa zat kontras menyebar pada perivesika urinaria
dan tidak masuk ke dalam bladder.

Biasanya dilakukan Suprapubic puncture untuk membuang urine dalam bladder. Kateterisasi merupakan
kontraindikasi (dpt mengakibatkan infeksi paraprostatika, perivesika hematoma dan menjadikan ruptur
parsial menjadi total)
22
Keyword:
• Laki-laki 66 tahun
• KU: Kencing tidak lampias dan terputus-putus.
• Gejala lain: Sulit menunda kencing dan sering terbangun pada
malam hari untuk BAK.
• Nilai IPSS 6

• Tatalaksana yang tepat selanjutnya?


PEMBAHASAN
MANIFESTASI KLINIS
Diagnosis BPH
LUTS ( Lower Urinary Track Symptom )
Obstruktif
PF : colok dubur (pembesaran
Miksi terputus Intenational prostate symptom prostat,
score (IPSS)
Hesitancy konsistensi, nodul dan nyeri)
Mengedan saat miksi
Pancaran lemah DIAGNOSIS
Tidak lampias, Nilai PSA
Nilai normal : 40-49 thn : 0-2,5 ng/mL - Transrectal/transabdominal
Miksi ganda ultrasonography
50-59 thn : 0-3,5 ng/mL
(berkemih lagi dalam waktu <2 jam) - IVP dan sistogram
60-69 thn : 0-4,5 ng/mL
- Flowmetri
Menetes di akhir miksi 70-79 thn : 0-6,5 ng/mL -
Jawaban:
D. Behavioural therapy seperti tidak banyak minum sebelum tidur

Watchful waiting merupakan terapi pertama saat pasien dengan keluhan obstruktif dan dicurigai mengalami hiperplasia prostat saat datang pertama
kali. Pasien tidak diberikan terapi medikamentosa, hanya diberikan penjelasan hal yang dapat memperberat gejala. Dilakukan pemeriksaan IPSS 6 bulan
selanjutnya
23
Keyword:
• Laki-laki 70 tahun
• KU: Sering kencing terutama malam hari.
• Gejala lain: merasa kebelet dan sulit menahan BAK. BAK sering
tidak lampias, nyeri, dan kadang berwarna kemerahan.
• Pemeriksaan colok dubur ditemukan pembesaran prostat
asimetris, dengan permukaan berbenjol-benjol, konsistensi keras.

• Kemungkinan diagnosa?
PEMBAHASAN
MANIFESTASI KLINIS
Interpretasi DRE (Digital Rectal Exam) untuk prostat
LUTS ( Lower Urinary Track Symptom )
Obstruktif
Ukuran Konsistensi Mobilitas
Miksi terputus
Hesitancy • Ukuran rata-rata • Seperti bubur  • Normalnya
panjang dan lebar pada kondisi kurang mobilitas beragam
Mengedan saat miksi prostat adalah 4 intercouse atau • Pada karsinoma
cm. infeksi kronis akibat terfiksir karena
Pancaran lemah • Pada pembesaran sumbatan local
Tidak lampias, prostat  lateral • Indurated 
sulcus akan jadi inflamasi kronik
Miksi ganda lebih dalam dan • Keras seperti batu
(berkemih lagi dalam waktu <2 jam) medial furrow akan  karsinoma
menghilang
Menetes di akhir miksi
Jawaban: B. Adenokarsinoma Prostat
24
Keyword:
• Laki-laki 19 tahun
• KU: Bengkak pada kantung buah zakar kanan dua hari setelah bangun
tidur,
• Pemeriksaan fisik didapatkan skrotum dan testis kanan bengkak, tampak
kemerahan dan nyeri. Nyeri tidak berkurang jika skrotum diangkat.
• Riw 5 hari yang lalu gondongan

• Kemungkinan diagnosa?
PEMBAHASAN
Torsio Testis Epididimitis Akut
Usia rata-rata 14 th dan neonatus 25 th
Onset Akut, Gradual
terutama setelah olahraga atau
tidur
Posisi berdiri Tidak pengaruh Memberat
muntah sering Jarang
Disuria/discharge jarang Sering
DRE prostat Tidak nyeri Nyeri
Phren sign - +
Angle sign + -
Refleks cremaster - +
Color doppler Aliran menurun Aliran meningkat
Jawaban: A. Torsio Testis

• Torsio testis merupakan cedera iskemik yang diakibatkan oleh


terplintirnya testis pada korda spermatika.
25
Keyword:
• Anak perempuan 7 tahun
• KU: Sering mengompol sejak 7 hari yang lalu.
• Gejala lain: Riwayat terakhir mengompol usia 2 tahun. Anak
mengeluhkan nyeri saat BAK tapi tidak disertai kencing darah
maupun kencing berpasir.

• Pemeriksaan penunjang selanjutnya?


PEMBAHASAN
Gejala pada Anak
• Diagnosis : ISK bagian • Disuria, frekuensi ↑,
bawah urgensi, polakisuria, nyeri
perut/pinggang, gangguan
pertumbuhan, muntah,
panas yang tidak diketahui
penyebabnya dan enuresis

• Pemeriksaan penunjang
Jawaban:
A. Urinalisis dari sampel urin midstream
26
Keyword:
• Perempuan 40 tahun P4A0
• Datang ingin di KB
• Keterangan lain: Anak terkecil usia 1 tahun. Riwayat tekanan
darah tinggi yang terkontrol dengan baik selama 5 tahun terakhir.
Pada pemeriksaan ginekologis tidak didapatkan kelainan.

• Pemilihan alat kontrasepsi yang tepat?


PEMBAHASAN
• AKDR bekerja menghambat sperma masuk tuba falopi.

• Keuntungan kontrasepsi AKDR:


1. Efektivitas tinggi segera setelah pemasangan
2. Metode jangka panjang (10 tahun) dan tidak perlu diganti
3. Tidak ada efek samping hormonal, tidak mempengaruhi produksi ASI
4. Dapat dipasang langsung setelah abortus atau melahirkan apabila tidak
terdapat infeksi
5. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
6. Tidak berinteraksi dengan obat-obatan
7. Membantu mencegah kehamilan luar kandungan
Jawaban: D. Alat kontrasepsi dalam rahim

Waktu penggunaan AKDR:

1. Setiap waktu dalam siklus haid yang dipastikan pengguna tidak hamil

2. Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid

3. Segera setelah melahirkan(48 jam pertama atau 4 minggu setelah persalinan)

4. Setelah keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari bila tidak ada infeksi)
27
Keyword:
• Seorang wanita datang pada tanggal 30 Juli 2016 dengan
keluhan tidak mendapat haid.
• Riwayat haid teratur 30 hari dan HPHT 27 Juni 2016.

• Kapan waktu ovulasi?


PEMBAHASAN
Jawaban: B. 11 Juli 2016

Cara menetukan masa Ovulasi dengan siklus haid teratur:

1. PRINSIP: berapun lama waktu siklus haid seorang wanita, menstruasi selalu terjadi
pada hari ke-14 setelah ovulasi, sehingga untuk menentukan masa ovulasi maka
siklus haid selalu dikurangi 14.

2. Pada soal: Lama siklus adalah 30 hari, sehingga 30-14 = 16


yang berarti ovulasi jatuh dihari ke-16 sebelum mestruasi di bulan berikutnya
jika mestruasi hari pertama terakhirnya tanggal 27 juni 2016, maka 16 hari
selanjutnya adalah tanggal 11 Juli 2016.
28
Keyword:
• Wanita 24 tahun G1P0A0
• Datang ingin memeriksakan kehamilan
• Keterangan lain: Pasien lupa kapan HPHT, tapi pasien sudah tidak
mens sejak 3 bulan lalu. Jika dokter ingin memeriksa TFU.

• Kapan TFU dapat diukur?


PEMBAHASAN
Palpasi abdomen : tentukan tinggi fundus untuk
menentukan usia kehamilan, dan dapat mendeteksi
adanya kehamilan multipel. Standar pengukuran dengan
pita ukur dimulai pada > 20minggu. (Depkes )
Jawaban: D. 20 minggu

Pemeriksaan fisik obstetrik yang penting:

1. Inspeksi abdomen : membesar


2. Palpasi abdomen : tentukan tinggi fundus (terukur dengan pita ukur saat > 20
minggu)
3. Pemeriksaan leopold
4. Auskultasi  hitung detak jantung janin dengan menempelkan monoaurel di
daerah punggung janin. Fetal heart sound mulai terdengar mulai usia kehamilan
10 minggu dengan menggunakan Doppler
29
Keyword:
• Wanita 22 tahun merasa hamil 14 minggu
• Datang ingin memeriksakan kehamilan
• Dari pemeriksaan Doppler, didapatkan BJJ (-). Dari pemeriksaan
USG, ditemukan janin 10 minggu tanpa aktivitas jantung.

• Diagnosis?
PEMBAHASAN
Pemantauan kesejahteraan janin dalam kandungan:

Jika usia kehamilan > 24 minggu


Pergerakan janin adekuat (normal minimal 10x dalam 12 jam,
jika dalam 48 jam tidak ada pergerakan janin  IUFD)

Tes kesejahteraan janin dimulai dari usia kehamilan 28 minggu


(tergantung pada kondisi pasien dan janin)
⁻Non stress test
⁻Contraction stress test
⁻Fetal biophysical profile score
⁻Doppler ultrasound velocimetry

Jika umur kehamilan masih dibawah 20 minggu, kesejahteraan janin dapat


dipantau dari USG
Jawaban: C. Missed abortion

Penting:

1. Missed abortion adalah kematian pada janin berusia sebelum 20 minggu yang
masih belum dikeluarkan dari rahim.
2. Dapat terjadi dikarenakan kekurangan hormon progesteron pada awal kehamilan
sehingga dinding rahim bagian dalam tipis dan mempengaruhi aliran darah ke
janin.
30
Keyword:
• Wanita 27 tahun
• KU: Keluar darah per vaginam sedikit-sedikit sejak 7 hari yang lalu.
• Pasien tidak menggunakan alat kontasepsi, terlambat haid sejak 2 bulan.
Pasien membawa tes kehamilan yang menunjukkan hasil positif.
• Keterangan lain: Satu hari sebelumnya, terjadi perdarahan banyak, keluar
jaringan menggumpal dari kemaluan dan nyeri perut. Lalu dilakukan
pemeriksaan inspekulo, dan didapatkan ostium sudah tertutup. PP test (-).

• Diagnosis?
PEMBAHASAN
OUE Apa yg keluar? PP Test Tata laksana
Imminens Tertutup Darah + • Utuh: rawat jalan
• USG meragukan: ulangi 1-2 minggu lagi
• Tokolitik

Insipiens Terbuka Darah + • Evakuasi


• Uterotonika pasca evakuasi
• Antibiotik 3 hari
Inkomplit Terbuka Darah dan Jaringan +/- • Shockatasi shock
• Hb<8 gr % : transfusi
• Evakuasi
• Uterotonika (metergin tab 3 x 0,125 mg)
• Antibiotik 3 hari

Komplit Tertutup Darah dan Jaringan - • Evakuasi


• Uterotonika
• Antibiotik
Jawaban: D. Abortus komplitus

Penting:
Pada Abortus Komplit
1. OUE : Tertutup
2. Telah keluar jaringan atau gumpalan dari jalan lahir sebelumnya
3. PP Test negatif
31
Keyword:
• Wanita 20 tahun G1P0A0
• KU: Kejang-kejang sebanyak 3x dalam waktu 1 jam.
• Pasien juga sebelumnya mengeluh sakit kepala. Saat ini pasien
dalam keadaan tidak sadar.
• Pemeriksaan lain : Tekanan darah 190/110 mmHg, nadi
103x/menit, frekuensi nafas 22x/menit. Hasil lab proteinuria masif.

• Diagnosis?
PEMBAHASAN
Hipertensi Dalam
Kehamilan TD > 140/90 mmHg

< 20 minggu ≥20 minggu

Proteinuria (+) Proteinuria (-) Proteinuria (-) Proteinuria (+)

Hipertensi
superimposed Hipertensi Impending
Hipertensi Kronis Preeklamsia
pada Gestasional Eklamsia:
Preeklamsia
Nyeri kepala,
+Kejang  pandangan kabur
Eklamsia
Jawaban: D. Eklampsi

IMPENDING EKLAMPSIA SINE


EKLAMPSIA
EKLAMPSIA EKLAMPSIA

• Penglihatan kabur • Penurunan Kesadaran • Kriteria Preeklampsia

• Nyeri ulu hati hebat • Tanpa Kejang + Kejang

• Nyeri kepala hebat • Asymptomatic


eklampsia
32
Keyword:
• Wanita 25 tahun G2P0A1 datang ke klinik 24 jam
• KU: Pandangan kabur dan nyeri kepala.
• Riwayat penyakit serupa pada kehamilan sebelumnya.
• Pemeriksaan lain : Tekanan darah 170/130mmHg, nadi 102
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit.

• Tindakan paling tepat?


PEMBAHASAN
Diagnosis Tatalaksana
Hipetensi kronis Sebelum kehamilan, < 20 mg Methyldopa 500-2000 mg dibagi dalam 2-4
dosis sehari / Nifedipin 30 mg sehari

Hipertensi Gestational Baru dialami ketika hamil > 20 Methyldopa dan nifedipine
mgmenghilang dalam < 12 mg pasca
persalinan
Preeklamsia ringan BP > 140/90 mmHg dan proteinuria (+) 1 Methyldopa 3 x 250 mg jika TD 100-110

Preeklamsia berat BP > 160 / 110 mmHg dan proteinuria (+) Rawat bersama, infus RL, pemberian
2 MgSO 4, antihipertensi

Superimposed Sebelum kehamilan, proteinuria > + (1) (terapi preeklamsia)


pada kehamilan > 20 mg

Impending eklamsia Penglihatan kabur, nyeri ulu hati, nyeri (terapi PEB)
kepala hebat
Eklamsia Preekalmsia + Kejang Anti kejang (MgSO 4) dan pengobatan
obstetrik
Jawaban: E. Memberikan MgSO4 kemudian rujuk SpOG

Penting:
Terapi Preeklampsi berat
1. Rawat bersama penyakit dalam, saraf, mata, anestesi
2. Infus RL
3. Pemberian MgSO4
4. Diuretik jika edema paru, CHF, edema anasarka
5. Antihipertensi
6. Kardiotonika
33
Keyword:
• Wanita 25 tahun, G2P1A0, gravida 16 minggu
• KU: Keluar darah dari kemaluan
• Pemeriksaan lain : Tinggi fundus uteri setinggi umbilikus. Pada
USG didapatkan gambaran snow storm appearence.

• Diagnosis?
PEMBAHASAN
Kehamilan Mola Komplit
• Uterus besar  Tinggi fundus melebihi ukuran normal
• Tidak ada detak jantung janin
• Hiperemesis dan hipertiroid
• Kadar β hCG >>>>
• USG : snowstorm appearance

Kehamilan Mola Parsial


• Perdarahan pervaginam
• Tidak ada detak jantung janin
Jawaban: C. Mola hidatidosa

Penting:
1. Mola adalah suatu kegagalan kehamilan normal yang disertai dengan proliferasi
sel trofoblast yang berlebihan dan degenerasi hidrofik, yang secara klinis tampak
sebagai gelembung-gelembung
2. Pemeriksaan:
ANAMNESIS
Amenore
Hiperemesis Gravidarum
Perdarahan

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Uterus lebih besar dari usia kehamilan
Tidak ada tanda pasti kehamilan
34
Keyword:
• Wanita 30 tahun P1A1
• KU: Nyeri perut bawah dan perdarahan bercak dari jalan lahir
• Keterangan lain : Haid terlambat 5 minggu, tidak memakai KB, belum tes
kehamilan.
• Pemeriksaan : terdapat fluksus dari ostium. Pemeriksaan dalam didapatkan
uterus besarnya normal, nyeri goyang serviks (+), tidak teraba massa di kiri dan
kanan uterus, cavum douglas tidak menonjol. Pemeriksaan uji kehamilan
menunjukkan hasil positif lemah

• Keputusan klinis?
PEMBAHASAN
Perdarahan Trimester Awal
• Abortus
• Kehamilan Ektopik Terganggu
• Mola

Pemeriksaan Ginekologi pada KET

• Fluksus sedikit
• Uterus membesar
• Nyeri goyang serviks +
• Teraba massa di daerah adnexa
• Kavum Douglas menonjol, nyeri tekan +
Jawaban: E. Merujuk pasien dengan keterangan suspek KET

• Terlambat haid
• Nyeri perut disertai spotting
Anamnesis • Perdarahan pervaginam

• Tanda syok (hipotensi, takikardi, anemis, ekstremitas dingin)


Pemeriksaan • Nyeri abdomen (perut tegang, nyeri tekan & lepas (+)
fisik
35
Keyword:
• Wanita G3P2A0 hamil 42 minggu
• KU: Sejak 10 jam yang lalu pasien mengaku keluar cairan encer dari jalan
lahir.
• Keterangan lain : Tidak ada lendir maupun darah yang keluar dari jalan lahir.
Kenceng-kenceng teratur belum dirasakan.
• Pemeriksaan : TFU sesuai usia kehamilan. DJJ 140x/menit. Dari pemeriksaan
inspekulo didapatkan tes valsava (+).

• Diagnosis?
PEMBAHASAN

Kriteria Diagnosis untuk KPD :

Usia kehamilan > 20 minggu


Keluar cairan ketuban dari vagina
Pemeriksaan speculum : terlihat cairan keluar dari ostium uteri
eksternum  Tes Valsava (+)
Kertas nitrazin merah akn menjadi biru
Mikroskopis : terlihat lanugo dan verniks kaseosa
Jawaban:
B. G3P2A0 hamil serotinous dengan ketuban pecah dini

Penting:
Kriteria Diagnosis untuk KPD :

Usia kehamilan > 20 minggu


Keluar cairan ketuban dari vagina
Pemeriksaan speculum : terlihat cairan keluar dari ostium uteri eksternum  Tes Valsava (+)
Kertas nitrazin merah akn menjadi biru
Mikroskopis : terlihat lanugo dan verniks kaseosa
36
Keyword:
• Wanita 28 tahun
• Usia kehamilan 32 minggu datang dengan keluhan nyeri
kepala dan bengkak tungkai.
• Keterangan lain : Tekanan darah 160/110 mmHg, proteinuria
(+). Kemudian pasien diberikan Magnesium Sulfat.

• Keuntungan pemberian MgSO4?


PEMBAHASAN
• Diagnosis : Preeklampsi
PEB Berat jika ada 1 atau lebih kondisi berikut: Cara Kerja MgSO4:
• BP ≥ 160 / 110 mmHg after 20 weeks’ gestation
• Proteinuria 2.0 g/24 hours or ≥ 2+ dispstick
•Bekerja sebagai vasodilator serebral dan
• Serum Creatinine > 1.2 mg/dL unless known to be previous stabilator membran sehingga
elevated mengurangi iskemia dan kerusakan
• Platelets < 100.0000 / mm3
• Microangiopathic hemolysis (increase LDH)
neuron.
• Elevated ALT or AST •Dapat bekerja sebagai anti konvulsan
• Persistent headache or other cerebral or visual disturbances sentral dengan cara memblok reseptor
• Persistent epigastric pain
• Pulmonary oedema + cyanosis N-methyl-D-aspartat.
• HELLP syndrome
Jawaban:
E. Merelaksasikan sirkulasi otak yang mengalami penyempitan

Penting:
Dosis MgSO4:

Dosis awal : 4 gr (20 cc MgSO4 20%) dilarutkan dalam 100 cc RL, diberikan selama 15-20 menit

Dosis maintenance: 10 gr (50 cc MgSO4 20%) dalam 500 cc cairan RL, diberikan dengan kecepatan 1-2
gr/jam (20-30 tpm)
37

Keyword:
• Wanita 43th G5P4A0 hamil 36 minggu, perdarahan 2 jam
sebelum ke IGD
• Nyeri (-), perut lunak, his (-)
• Diagnosis?
PEMBAHASAN
Letak plasenta yang tidak normal sehingga menutupi sebagian / seluruh ostium uteri
interna  Plasenta previa

FAKTOR PREDISPOSISI
• Grande multipara
• Riwayat kuretase berulang

• Manifestasi klinis
– Perdarahan berulang tanpa nyeri
– Darah berasal dari ostium uteri
– Dapat disertai atau tanpa adanya kontraksi
– Pada pemeriksaan luar, bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul
Jawaban: A. Placenta Previa

• Solutio plasenta  nyeri, syok, perut teraba


keras
38

Keyword:
• Perempuan 20th, kehamilan 28 minggu, nyeri punggung bawah
• Nyeri sejak 8 jam, semakin sering dan lama
• Keluar cairan dari vagina dalam 2 hari terakhir
• Bekerja sebagai buruh pabrik
• Dokter memberikan glukokortikoid intrapartum
• Indikasi glukokortikoid?
PEMBAHASAN
Glukokortikoid: diberikan dengan tujuan untuk pematangan paru,
pada pasien gravida dengan usia kehamilan mulai 24-34minggu.
Diberikan untuk mencegah hyaline membrane disease akibat
defisiensi surfaktan apabila janin terpaksa dilahirkan dibawah 37
minggu.

Diberikan dexamethasone 5mg/12 jam i.m sebanyak 4 dosis


Jawaban: B. KPD pada usia kehamilan 24-34
minggu
39

Keyword:
• Wanita 25th G1P1A0 mengeluh lemas sepanjang hari
• Hb 8mg/dL
• Komplikasi yang terjadi akibat keaadaan ini?
PEMBAHASAN
• Anemia pada kehamilan didefinisikan sebagai kadar Hb<11 g/dL
pada trimester pertama dan ketiga, serta Hb<10,5 g/dL pada
trimester kedua.
• Perubahan fisiologis pada kehamilan  Pada kehamilan terjadi
ekspansi volume plasma relatif lebih besar dibandingkan jumlah
sel darah merah. Volume plasma naik sebanyak 40-45%
• Penyebab paling sering : Anemia Defisiensi Besi dan perdarahan
akut.
• Komplikasi:
KOMPLIKASI ANEMIA GESTASIONAL
• Kelahiran prematur (70-80%)
• Abortus
• Partus lama karena inersia uteri
• Perdarahan post-partum
• Syok
• Infeksi
• Kematian janin
Prawirohardjo S. Anemia pada Kehamian. Ilmu Kebidanan edisi ke-4. Jakarta. PT Bina Sarwono Prawirohardjo: 2011
Jawaban: B. Kelahiran prematur
• Anemia menyebabkan kondisi gangguan
vaskularisasi plasenta akibat terhambatnya
angiogenesis, sehingga menyebabkan IUGR
dan kelahiran prematur
40

Keyword:
• Wanita 40th, G6P5A0 keluhan keluar darah merah segar dari
kemaluan
• Nyeri (-), Trauma (-)
• PF: TD= 120/80 N=94x/m RR=20x/m T= afebris
• TFU setengah simfisis pusat, letak lintang, DJJ 132x/m,
presentasi kepala
• Pemeriksaan yang tidak boleh dilakukan pada kondisi pasien?
PEMBAHASAN
Kondisi pasien: keluar darah merah segar,tidak nyeri  placenta
previa
Posisi janin: letak lintang

FR: grandemultigravida

Pemeriksaan yang seharusnya dilakukan: Perabaan fornix, sementara


pemeriksaan dalam merupakan KONTRAINDIKASI
Perabaan fornix harus dilakukan dengan setting tempat yang
memiliki ruang operasi
Jawaban: B. Pemeriksaan dalam
41

Keyword:
• Wanita 26th G3P2A0 hamil 38 minggu, keluar lender
bercampur darah
• PF: inpartu
• Riwayat SC 2 tahun yang lalu, pasien sudah dipimpin bersalin
tapi tidak maju
• PD: pembukaan lengkap, presentasi tangan diatas UUK dan
CPD relative
• Apa yang harus dilakukan kepada pasien?
PEMBAHASAN
Kondisi pasien: Distocia, Penyebab dapat karena Power, Pelvic,
Passenger
Posisi UUK dibelakang dengan tangan diatasnya Passenger
(presentasi majemuk)
Riwayat SC tidak diketahui indikasi, terdapat CPD bisa
disebabkan oleh panggul sempit  Pelvic

Tatalaksana: Persalinan SC
Tatalaksana panggul sempit
Sempit panggul
tengah

Tidak dapat
Sempit pintu panggul dilakukan
Seksio Cesarea bawah
karena
presentasi
majemuk
Panggul sempit
absolut

Percobaan Panggul sempit relatif + presentasi


pervaginam belakang kepala
Presentasi Majemuk
• Prolaps ekstrimitas bersamaan dengan bagian
terendah janin (kepala/ bokong)

TATALAKSANA
- Persalinan spontan tidak dapat dilakukan,
kecuali janin sangat kecil/ lahir mati
- Reposisi dengan Trendlenburg position,
lanjutkan dengan persalinan pervaginam
- SC apabila terjadi prolapsus tali pusat atau ada
penyulit lain

www.edukia.org/web/kbibu/6-4-18-malposisi-malpresentasi-dan-cpd/
Jawaban: D. SC
Pilihan lain:
- Partus percobaan (Vakum/Forcep)  dilakukan
bila presentasi janin kepala murni, tidak
didapatkan CPD
42
Keyword:
• G1P0A0 control kehamilan
• Leopold 1= teraba bagian lunak
• Leopold 2= punggung di sebelah kiri
• Leopold 3= teraba bagian keras
• Kemungkinan presentasi janin?
PEMBAHASAN
Leopold: pemeriksaan untuk mengetahui LETAK anak
Jenis letak: Kepala, sungsang, lintang, oblik
• Leopold 1: menggambarkan bagian paling atas di fundus.
Teraba lunak: Bokong  lunak dan besar
• Leopold 2: menggambarkan yang terletak di samping, teraba
keras dan panjang  punggung
• Leopold 3: menggambarkan bagian terendan janin, keras
dan bulat  kepala
• Leopold 4: menggambarkan fiksasi bagian terendah janin
Presentasi: digambarkan melalui bagian terendah
(berdasarkan leopold 3), dan dipastikan melalui
pemeriksaan dalam (untuk lebih pasti).

Pada kasus ini Letak anak kepala, maka


kemungkinan presentasi  Oksiput

Jenis presentasi: cephalic (oksiput/sinsiput), dahi,


muka, kaki, bokong kaki, bokong, bahu, majemuk
Jawaban: E. Oksiput
43

Keyword:
• 30th, G1P0A0 gravida 24 minggu, mengeluh perut kencang-
kencang yang tidak nyaman
• Kontraksi tidak beraturan,terjadi selama 1-2 menit, biasa
muncul bila dipegang orang lain
• Diagnosis?
PEMBAHASAN
HIS Persalinan: Teratur, semakin lama semakin kuat,
tanpa diberi rangsangan, dan menyebabkan pematangan
dan penipisan serviks

Braxton Hicks: Kontraksi palsu, tidak nyeri, tidak


menjalar ke pinggang bawah, dan tidak menyebabkan
perubahan pada serviks
Jawaban: C. Kontraksi Braxton Hicks
44

Keyword:
• Perempuan 30th G3P2A0, hamil 9 bulan, keluhan mules-mules yang
teratur sejak 20 jam yang lalu
• Pasien sudah disuruh mengedan oleh dukun sejak 3 jam yll,anak belum
lahir
• PF: Kepala sudah engaged st4, pembukaan lengkap, ketuban (-)
• Tindakan yang harus dilakukan?
PEMBAHASAN
Kondisi pasien: sudah kontraksi 20 jam, meneran 3 jam, namun belum lahir. Kondisi HIS
tidak diketahui

Kemungkinan:
- HIS sudah tidak adekuat
- Kepala sudah St4 tidak ada CPD

Yang dapat dilakukan: partus percobaan


- Ekstraksi vakum: minimal kepala engaged di St+2, namun HIS harus adekuat
- Ekstraksi forsep: minimal kepala engaged di St+2 walaupun HIS sudah tidak ada
Ekstraksi Forseps
Bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan menarik kepala janin dengan alat forceps.

Indikasi Ibu :
• Penyakit jantung
• Edema paru
• Infeksi intrapartum
• Kelelahan Ibu
• Ibu yang tidak bisa meneran secara efektif atau Ibu tidak boleh meneran

Indikasi Janin
• Tali pusat menumbung kala II
• Gawat janin kala II
• Indikasi waktu :
• Perpanjangan kala II (>1 jam) pada persentasi kepala
Syarat

• Kepala sudah turun sampai station >+2


• Presentasi belakang kepala atau presentasi muka dengan dagu di depan
• Pembukaan lengkap
• Ketuban sudah pecah atau dipecahkan
• Tidak ada disproporsi kepala panggul
• Kontraksi uterus baik
• Ibu tidak gelisah/ koperatif
• Kepala dapat terpegang oleh daun forseps

Kriteria ekstraksi forsep gagal

• Tidak bisa dipasang


• Tarikan dirasa berat
• Bila ekstraksi forseps gagal, persalinan diakhiri dengan SC.
Jawaban: B. Ekstraksi forceps
45

Keyword:
• 45th P6A0 nyeri perut hebat, baru melahirkan pervaginam
dipimpin bidan selama 3 jam
• Riwayat melahirkan sebelumnya dengan SC
• PF: terdapat garis Bandl’s
• Diagnosis?
PEMBAHASAN
Ruptur uteri: merupakan salah satu penyebab perdarahan
post partum

Gejala: Nyeri perut hebat, nyeri tekan segmen bawah


perut,pada PF ditemukan Ring of Bandl’s yang merupakan
robekan pada daerah peralihan segmen atas dan segmen
bawah Rahim (Ring Patologis), HIS (-)

Faktor risiko: Grandemultipara, dorong fundus


Jawaban: B. Ruptur Uteri

• Atonia uteri  HIS (-)


• Prolaps uteri  masa kemerahan keluar dari vagina, riwayat grandemultipara, usia tua
46

Keyword:
• Wanita 25th P2A0, perdarahan dari jalan lahir
• Sebelumnya melahirkan di dukun 1 jam yll, namun plasenta
belum lahir
• TTV: TD=90/70 N=120x/m RR=24x/m
• Penyebab perdarahan pada pasien?
PEMBAHASAN
Plasenta belum lahir  Retensio plasenta
Penyebab:
• vilus plasenta melekat ke miometrium (plasenta
akreta)
• benar-benar menginvasi miometrium (plasenta
increta)
• menembus miometrium (plasenta perkreta)
Jawaban: A. Retensio Plasenta
• Sisa plasenta  plasenta sudah sempat keluar
sebagian namun ketika diperiksa teraba sisa
47

Keyword:
• Wanita 32th P3A0 baru melahirkan 30 menit yll namun
perdarahan belum berhenti
• Riwayat melahirkan anak berat 3300g
• Eksplorasi: Robekan perineum mencapai muskulus perineum
• Derajat rupture?
PEMBAHASAN
 Perineum merupakan tempat tersering,
dimana muka janin menghadap.
 Tingkat perlukaan :
 Tk I : terbatas mukosa vagina atau kulit perineum.
 Tk II : lebih dalam dan luas + fasia serta otot- otot diafragma urogenitale.
 Tk III : lebih luas dan dalam + m. sfingter ani eksternus.

• Sifat perlukaan : unilateral / bilateral.


• Diag/ pemeriksaan langsung. GK/perdarahan bersifat arterial atau merembes.
• Th/ tergantung tingkat perlukaan:
– Pencegahan luka perineum yg tidak terarah  episiotomi.
– PERHATIAN luka Tk III jika tidak segera dijahit  inkontinensia alvi
Jawaban: A. Ruptur perineum
derajat II
48

Keyword:
• Wanita 37th P5A0 dirujuk karena plasenta belum lahir
• Perdarahan 2-3 gelas, melahirkan 1 jam yang lalu
• Pasien mengeluh lemas, nyeri perut hebat dan berkeringat
• PF: TD= 80/60 N=120x/m, Hb= 8gr/dL
• Tatalaksana paling awal?
Tatalaksana Retensio Plasenta
Kondisi pasien: retensio plasenta
• Resusitasi cairan
• Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%/Ringer Laktat dengan
kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unit IM. Lanjutkan infus oksitosin 20 unit dalam
1000 ml larutan NaCl 0,9%/Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga
perdarahan berhenti
• Lakukan tarikan tali pusat terkendali
• Bila tarikan tali pusat terkendali tidak berhasil, lakukan plasenta manual secara
hati-hati.
• Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2 g IV DAN metronidazol 500
mg IV).
• Segera atasi atau rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terjadi komplikasi
perdarahan hebat atau infeksi.
Jawaban: B. Manual Plasenta
• pengeluaran secara manual sebanyak
mungkin plasenta dan menampon
uterus25% wanita yang ditangani meninggal
• terapi paling aman histerektomi segera.
49

Keyword:
• Perempuan 42th, mengeluh benjolan di perut bawah sejak 1 tahun
• Keluhan disertai kesulitan BAB, benjolan teraba keras, tidak nyeri,
haid teratur namun beberapa bulan terakhir menjadi lebih banyak
• Riwayat anak 1 orang 15 tahun
• PF: teraba benjolan padat kenyal, diameter 20cm, permukaan
halus, mudah digerakkan, tidak nyeri
• Diagnosis?
Perdarahan Uterus Abnormal
• Organik • Non-organik
– Polyp – Coagulopathy
– Adenomyosis – Ovulatory dysfunction
– Leiomyoma – Endometrial hyperplasia
– Malignancy – Iatrogenic
– Not yet classified

PALM – COEIN
Mioma Uteri
Sinonim = Leiomioma / myoma /
fibroid, merupakan tumor jinak
pada miometrium

Klasifikasi Berdasarkan Letak :


– Korporal, servikal
– Mioma submukosum
mioma geburt
– Mioma intramural
– Mioma subserosum
Jawaban: C. Leiomioma
Anamnesis
• Asimptomatik
• Gangguan haid : menoragi, metoragi atau dismenore
• Gangguan akibat penekanan tumor : disuri, retensi urin, konstipasi
Pemeriksaan Ginekologis
• Terdapat pembesaran uterus, konsistensi kenyal padat, berbatas
jelas, permukaan berbenjol-benjol, multipel
Pemeriksaan Penunjang :
• USG : Whorl like pattern
• Histeroskopi
50

Keyword:
• Wanita 35th, keluhan nyeri perut bawah
• Sedang menstruasi dan darah lebih banyak dari biasanya
• PP test (-), USG= uterus membesar, stroma homogen, kontur
massa (-)
• NT (-)
• Diagnosis?
Adenomyosis Hiperplasia endometrium
• Tumbuhnya jaringan endometrium di antara • Penebalan endometrium akibat perangsangan
myometrium berlebihan oleh estrogen
• Usia 30-40 tahun, multipara • Wanita postmenopause, penggunaan estrogen
• Gejala: Menoragia, dismenorea, uterus membesar eksogen jangka panjang
simetris, konsistensi padat
• Gejala: menoragia, polimenorea, perdarahan
• USG: penurunan heterogenitas myometrium,
setelah menopause
penebalan dinding myometrium yang simetris
bersifat difus paling sering pada dinding posterior • USG: penebalan dinding endometrium
uterus • FR: Hiperesterogenism, sindrom metabolic,
meningkatnya usia, genetic
• Jenis: hyperplasia tanpa atypia (kepadatan kelenjar
dalam stroma tanpa atypia sel), hyperplasia
dengan atypia (kelenjar dalam stroma dikelilingi sel
yang membesar,nucleus ireguler
Jawaban: D. Adenomyosis
• Endometriosis: Gambaran sel sama seperti
normal namun terdapat kista, sering terjadi
pada wanita usia produktif
51

Keyword:
• Wanita 56th, nyeri di tulang belakang sejak 3 bulan
• Pasien menopause 3 tahun yang lalu
• Didapatkan Gibbus pada pemeriksaan tulang
• Ro: fraktur vertebrae L III
• Riwayat penggunaan steroid lebih dari 1 tahun hamper setiap
hari
• Diagnosis?
OSTEOPOROSIS
• Penyakit tulang sistemik yang
ditandai dengan penurunan
kualitas dan kepadatan massa
tulang, sehingga menyebabkan
tulang menjadi lemah dan rapuh
sehingga berisiko patah tulang.

• Saking rapuhnya, membungkuk


atau bahkan batuk pun bisa
menyebabkan patah tulang.
Tulang adalah jaringan hidup yang
terus beregenerasi.
Osteoporosis terjadi saat
pembentukan sel/jaringan baru
tidak mengimbangi hilangnya
sel/jaringan yang lama.

Fraktur yang disebabkan Osteoporosis


biasanya terjadi pada pinggul (hip),
pergelangan tangan (wrist) & tulang
belakang (spine).
FAKTOR RISIKO
• Tidak dapat dimodifikasi: usia tua, wanita, genetic, gangguan hormonal
• Dapat dimodifikasi:

Risiko Tinggi Imobilitas pada Pasien dalam jangka waktu yang lama (anggota gerak yang
mengalami kelumpuhan, contoh stroke)

Risiko Sedang Badan yang kurus (BB kurang dari normal)


Konsumsi alkohol
Penggunaan steroid (suntikan KB) dalam waktu yang lama dan kejadian
laktasi amenorhea
Penggunaan obat kortison dan obat osteoatritis (OA) dalam jangka lama

Risiko Rendah Konsumsi rokok/tembakau


Kurang aktifitas fisik
Kurang konsumsi kalsium
Jawaban: A. Osteoporosis
52

Keyword:
• Ny. Sari 67th, mengeluh nyeri dan bengkak di sendi-sendi
kedua tangan sejak 6 minggu
• Nyeri berlangsung sekitar 20 menit, hilang saat digerakkan
• PF: Bengkak dan pembesaran pada pangkal, bagian tengah,
dan ujung sendi jari pada jari I,II,III
• Kemungkinan diagnosis?
PEMBAHASAN
• Rheumatoid arthritis: penyakit autoimun yang
disertai inflamasi sistemik kroik dan progresif,
yang mengenai sendi, terjadi tertinggi pada
decade 4-5, dengan factor risiko:
PREDILEKSI
MANIFESTASI KLINIS
(ARTIKULAR)
Nyeri pada sendi (worsen after resting)
Kaku sendi di pagi hari >1 jam
Sendi mengalami peradangan
Terbatasnya gerakan sendi
Deformasi pada sendi dan jaringan penyokong
sekitar sendi
MANIFESTASI KLINIS ARTIKULAR
MANIFESTASI KLINIS ARTIKULAR
MANIFESTASI
EKSTRAARTIKUL
AR
KRITERIA DIAGNOSIS
≥ 6 = RA definitif

Sendi besar: bahu, siku, lutut,


pangkal paha dan pergelangan
kaki
Sendi kecil: MCP, PIP, MTP II-V,
IP ibu jari dan pergelangan
tangan.
Jawaban: B. Rheumatoid arthritis
• SLE: Seringkali pada wanita muda, memenuhi
kriteria ACR 4/11 kriteria SLE
• Gout artritis: Riwayat hiperurisemia
53

Keyword:
• Wanita 60th, mengeluh benjolan di pangkal ibu jari kaki kanan
sejak 2 tahun
• Benjolan kadang menjadi sakit setelah makan kacang-kacangan
• Pasien juga mengeluh benjolan di belakang telinga kanan yang
tidak nyeri kondisi pasien tidak dalam serangan akut
• Lab: AU darah 10mg/dL, AU urin 180mg/24jam
• Tatalaksana?
PEMBAHASAN
Sebuah penyakit yang memiliki karakteristik
 Muncul akibat desposisi kristal MSU pada jaringan
 Predileksi pada sendi MTP-1
 Dapat muncul komplikasi pada sistem genitourinari
 Sering pada pria dewasa
 Asam urat dalam darah > 7 mg/dl
FAKTOR PENCETUS SERANGAN
• Trauma
• Diet tinggi purin
• Kelelahan fisik
• Stres
• Tindakan operasi
• Pemakaian diuretik
• Penurunan dan peningkatan asam urat
Kriteria Diagnosis Gout
• Kriteria ACR tahun 1977 :
A. Ditemukannya Kristal urat di cairan sendi, atau
B. Adanta tofus yang berisi Kristal urat, atau
C. Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratorium, dan radiologis
sebagai berikut:
a. Serangan artritis akut > 1 kali Gold standard diagnosis artritis
b. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari gout  ditemukannya Kristal urat
c. Arthritis monoartikuler
d. Kemerahan pada sendi MSU di cairan sendi atau tofus
e. Bengkak dan nyeri pada MTP-1
f. Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1
g. Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal
h. Kecurigaan terhadap adanya tofus
i. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis)
j. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)
k. Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi
PENATALAKSANAAN
• GA Akut
– NSAID (Contoh: indometasin 150-200 mg/hari selama 2-3 hari)
– Colchicine (Dosis : 0,5-0,6 mg / hari, maksimal 6 mg)
– Steroids
• Pencegahan serangan akut GA
– Modifikasi factor risiko
– Agen uricosuric (Probenecid, Sulfinpyrazole)
– Xanthine oxidase inhibitor
Allupurinol (dapat memperparah serangan akut, sehingga harus diberi
profilaksis berupa NSAID/ kolkisin/steroid)
Dosis 1 x 100 mg, dinaikan bertahap, maksimal 800 mg/hari
Jawaban: A. Allopurinol
54

Keyword:
• Perempuan 55th mengeluh nyeri di ibu jari kaki kanan, demam
(-), kaku pagi hari (-)
• PF: tonjolan pada ibu jari kaki kanan
• AU urin: 910 mg/24 jam, nitrat (+)
• Apa kelainan yang mungkin ditemukan pada pasien ini?
•  Diagnosis: Gout Arthritis
Predileksi
MANIFESTASI KLINIS
Stadium akut  Podagra
MANIFESTASI KLINIS
• Stadium Kronis
Jawaban: E. Tofus
Jawaban lain:
• Heberden node, swan neck deformity,
bouchard  RA
55

Keyword:
• Bayi 5 bulan menjadi sering menangis sejak 2 minggu lalu
• Anak jadi malas menetek dan BB tidak naik bulan ini
• Jika curiga diagnosis ISK, penunjang untuk menegakkan
diagnosis pasti?
PEMBAHASAN
Diagnosis ISK:
• Urinalisis
– Piuria, bakteriuria, hematuria, nitrit (+), leukosit >5/LPB
• Kultur urin, definitif ISK
– Jumlah koloni ≥105/mL dari jenis sample manapun
– Simtomatik, jumlah koloni 102-104/mL
– Urin dari pungsi suprapubik, berapapun jumlah koloni
– Urin dari kateter, jumlah koloni 102 -104/mL

Sampel terbaik pada dewasa: Urin Mid Stream


Sampel pada anak (belum kooperatif): Pungsi suprapubik
Jawaban: B. Pungsi Suprapubik
56

Keyword:
• Anak perempuan, 10 tahun
• Penurunan kesadaran dan riw kejang 5 jam SMRS
• PF : somnolen, TD 180/100, edema periorbita
• Urinalisis : albumin +2, eritrosit penuh, dismorfik
• Px darah : albumin 3,2 gr/dL ; titer ASTO meningkat
• Etiology?
Pediatric nefrology
Sindrom nefrotik Sindrom nefritik GNAPS

• Proteinuria massif (> • Hematuria (> 10 LPB) • Sindrom nefritik


+2)  urin berbuih  urin kemerahan, dengan ASTO +
• Hipoalbumin (<2,5 spt cucian daging • Riwayat infeksi
gr/dL) • Edema sebelumnya :
• Edema • Hipertensi • Riwayat ispa
• Hiperkolesterol (>200 • Azotemia (ureum • Riwayat sakit kulit
mg/dL) kreatinin meningkat)
• Bisa disertai penkes/
kejang
Jawaban: C
Glomerulonefritis akut pasca streptococcus
Terapi :
• Penisilin prokain 50.000 U/kgBB/kali i.m. 2 kali/hari (10 hari)
• Bila alergi  eritromisin 30 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
• Diuretik untuk retensi cairan dan hipertensi
• bed rest 3-4 minggu
• Diet rendah protein (1 gr/kgBB/hari) & rendah garam (<1
gr/hari)
57
Keyword :
• Anak laki-laki, 7 tahun
• Urin berwarna coklat kehitaman sejak 3 hari
• Jarang buang air kecil
• Bengkak pada kelopak mata dan badan terutama pagi hari
• PF : TD 150/100 mmHg, nadi 100 kali/menit, suhu 36,9 C
• Lab : Hb 10,6 gr/dL, Leu 9600/mm, ureum 55 mg/dL, kreatinin 1,6
mg/dL
• Urinalisis : proteinuria +2, eritrosit penuh, leukosit 8-10/ LPB
• Tata laksana?
Sindrom nefrotik Sindrom nefritik GNAPS

• Proteinuria massif (> • Hematuria (> 10 LPB) • Sindrom nefritik


+2)  urin berbuih  urin kemerahan, dengan ASTO +
• Hipoalbumin (<2,5 spt cucian daging • Riwayat infeksi
gr/dL) • Edema sebelumnya :
• Edema • Hipertensi • Riwayat ispa
• Hiperkolesterol (>200 • Azotemia (ureum • Riwayat sakit kulit
mg/dL) kreatinin meningkat)
• Bisa disertai penkes/
kejang
Sindrom :
• Hematuria
• Hipertensi
• Edema periorbita
• Proteinuri
• Hipertensi
• Azotemia

Diagnosis = SINDROM NEFRITIK


Jawaban : D, Diuretik
• Diuretik untuk retensi cairan dan hipertensi
• bed rest 3-4 minggu
• Diet rendah protein (1 gr/kgBB/hari) & rendah garam
(<1 gr/hari)
• Antibiotik diberikan bila sudah terbukti ada infeksi
(ASTO +)
– Penisilin prokain 50.000 U/kgBB/kali i.m. 2 kali/hari (10
hari)
– Bila alergi  eritromisin 30 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
58
• Anak laki-laki 8 tahun
• Demam 5 hari terus menerus
• PF : Suhu 38,9 TTV lain normal, rumple leed +,
perdarahan -
• Lab 1 HSMRS : Hb 10,3 ; Ht 32% ; AL 2800 ; AT 64.000
• Lab di IGD : hb 10,3 ; Ht 40% ; AT 47.000, IgM anti
dengue +
• Diagnosis ?
WHO classification of dengue infections and
grading of severity of DHF (WHO, 2011)
Jawaban : B, DHF grade I
59
• Ny O, 33 tahun
• Akan pergi ke daerah endemis malaria
• Resistensi klorokuin +
• Obat profilaksis malaria ?
Pilihan obat kemoprofilaksis
malaria
Daerah Nama Obat Dosis
Sensitif Klorokuin 5mg/kgBB (atau 2x250mg atau 1x500mg/minggu)
Klorokuin (1 minggu sebelum hingga 1 bulan setelah pulang)
Dan/atau

Proguanil 3mg basa/kgBB setiap hari


Resisten Meflokuin 3,5 mg basa/kgBB (atau 250mg/minggu)
Klorokuin (2 minggu sebelum sampai 4 minggu setelah)
Dan/ atau

Doksisiklin 1,5mg/kgBB (atau 100 mg/hari)


(1-2 hari sebelum sampai 4 minggu setelah)
paling utama
Jawaban : C, Meflokuin
60
• Tn E, 40 tahun
• Baru pulang dari Timika
• Demam 1 minggu
• Px apus darah : parasite berbentuk cincin ukuran
1/6 eritrosit, ukuran eritrosit tidak membesar
• Terapi?
Jawaban : A, ACT 3 hari + primakuin
1 hari
• Diagnosis = malaria falciparum
1st ACT (3 hari ) + Primakuin (1 hari )
Dihidroartemisinin (2-4 mg/KgBB) + Piperakuin (16-32 mg/KgBB) + Primakuin (0,75 mg/KgBB)
atau
Artesunat (4 mg/KgBB) + Amodiakuin (10 mg/KgBB) + Primakuin (0,75 mg/KgBB)

2nd Kina(7) + Doksisiklin / Tetrasiklin (7 hari) + Primakuin (1 hari)


Kina (3x 10 mg/KgBB) + doksisiklin (2 x 2mg/KgBB) /Tetrasiklin (4 x 4-5 mg/KgBB) + Primakuin(0,75
mg/KgBB)
Malaria Vivax dan Ovale
1st ACT (3 hari) + Primakuin (14 hari)
Dihidroartemisinin (2-4 mg/KgBB) + Piperakuin (16-32 mg/KgBB) + Primakuin (0,25 mg/KgBB)
atau
Artesunat (4 mg/KgBB) + Amodiakuin (10 mg/KgBB) + Primakuin (0,25 mg/KgBB)
2nd Kina (7 hari) + Primakuin (14 hari)
Kina (3 x 10 mg/KgBB) + Primakuin(0,25 mg/KgBB)

Malaria Malariae
1st ACT (3 hari)
Dihidroartemisinin (2-4 mg/KgBB) + Piperakuin (16-32 mg/KgBB)
atau
Artesunat (4 mg/KgBB) + Amodiakuin (10 mg/KgBB)
61
• Laki-laki, 35 tahun
• Demam naik turun sejak 7 hari
• PF & lab  Infeksi Salmonella typhi
• Dosis, frekuensi, dan lama pemberian
siprofloksasin?
Antibiotik tipoid
Antibiotik Dosis Durasi
Siprofloksasin 2x500 mg/hari 5-7 hari
Seftriakson 3-4 gr dalam dextrose 100cc ½ jam per infus 1x sehari selama
3-5 hari
Kloramfenikol 4x500 mg/hari PO/IV 14 hari
Tiamfenikol 4x500 mg 5-6 hari
Kotrimoksazol 2x 960 mg 14 hari
Anak: 8mg/kg trimetophrim dan 40
mg/kg sulfamethoxazole
Ampisilin & amoksisilin 50-150 mg/KgBB 14 hari
– Kombinasi antibiotik diberikan pada tifoid toksik, peritonitis atau perforasi, syok septik

– Pada kehamilan : ampisilin, amoksisilin, seftriakson


Jawaban : A
500 mg 2x sehari selama 7 hari
62
• Tn I, 59 tahun
• Nyeri ulu hati sejak 5 hari yang lalu
• Keluhan sering dirasakan sejak 2 bulan yang lalu
• Kumat-kumatan  2 minggu yang lalu sudah
berobat, diobati penghambat asam lambung
• Urea breath test +
• Nyeri ulu hati,
kumat2an 
sindrom
dyspepsia
• Urea breath
test + 
infeksi h.pylori
Jawaban : B
PPI + amoksisilin +
klaritomisin
63
• Tn N, 38 tahun
• Perih dan seperti terbakar di dada, terutama pagi
hari
• Mulut terasa pahit
• Mual dan muntah –
• IMT 31 kg/m, rokok 2 bungkus/ hari, kebiasaan
makan coklat
• Diagnosis?
GERD Dispepsia

• Kondisi yang timbul saat reflux isi • Rasa tidak nyaman yang berasal
gaster menyebabkan GEJALA YANG dari daerah abdomen bagian atas.
MENGGANGGU dan/atau • Rasa tidak nyaman dapat berupa:
komplikasi: • Nyeri epigastrium
• ≥ 1 episode HEARTBURN/minggu • Rasa terbakar di epigastrium
• Mengganggu kehidupan pasien • Rasa penuh setelah makan
• Gejala lain : mual, mulut pahit • Cepat kenyang
• Rasa kembung pada saluran
cerna atas
• Mual, muntah, dan sendawa.
• Disepsia organic & dispepsia
fungsional
Faktor Risiko GERD
• Gaya hidup
– Alkohol, Obesitas, Rokok, Psikis, Makanan (asam, pedas, kopi,
cokelat, mint, gorengan dan bawang), Obat bronkodilator
• Motilitas
– Transient lower esophageal spinchter relaxation (TLESR)
– Menurunnya bersihan esofagus, disfungsi sfingter esofagus, dan
pengosongan lambung yang lambat
• Hipersensitifitas visceral
 memodulasi persepsi neural sentral dan perifer terhadap
rangsangan regangan maupun zat non-asam dari lambung
Jawaban : D
penyakit Refluks Gastroesofageal
64
• Anak perempuan, 2 tahun
• Dalam pengobatan OAT bulan ke-2
• Mata kuning +
• SGOT 250 U/L, SGPT 215 U/L, bilirubin total
3.2 mg/dL
• Tindakan yang tepat?
• Mata kuning +, SGOT 250 U/L, SGPT 215 U/L,
bilirubin total 3.2 mg/dL  hepatitis
• Dalam terapi OAT bulan ke-2  drug induced
hepatitis
Jawaban : E
menghentikan semua OAT
• Menghentikan OAT sampai fungsi hati normal dan
keluhan (mual, sakit perut) telah hilang
• Tidak bisa periksa lab  tunggu sampai 2 minggu
setelah icterus/ mual dan lemas hilang + palpasi
hati tidak teraba

• Setelah itu, lanjutkan pengobatan


65
• Anak perempuan, 8 tahun
• Sesak napas 5x dalam 3 bulan terakhir
• Serangan terakhir 1 bulan yang lalu
• Sesak napas sekarang tidak menunjukkan banyak
perbaikan dengan bronkodilator inhalasi
• Diagnosis ?
Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis
(Sebelum Pengobatan)
Klasifikasi serangan asma akut
Gejala dan Berat Serangan Akut Keadaan
Tanda Ringan Sedang Berat Mengancam jiwa
Sesak napas Berjalan Berbicara Istirahat

Posisi Dapat tidur terlentang Duduk Duduk membungkuk

Cara berbicara Satu kalimat Beberapa kata Kata demi kata


Kesadaran Mungkin gelisah Gelisah Gelisah Mengantuk, gelisah,
kesadaran menurun
Frekuensi napas <20/ menit 20-30/ menit > 30/menit
Nadi < 100 100 –120 > 120 Bradikardia
Pulsus paradoksus - + / - 10 – 20 mmHg + -
10 mmHg > 25 mmHg Kelelahan otot
Otot Bantu Napas dan retraksi - + + Torakoabdominal
suprasternal paradoksal
Mengi Akhir ekspirasi paksa Akhir ekspirasi Inspirasi dan ekspirasi Silent Chest

APE > 80% 60 – 80% < 60%


PaO2 > 80 mHg 80-60 mmHg < 60 mmHg
PaCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg > 45 mmHg

SaO2 > 95% 91 – 95% < 90%


Jawaban : A
Asma Intermiten
• 5 kali dalam 3 bulan
• Serangan terakhir 1 bulan yang lalu

< 1 kali per minggu


66
• Wanita, 45 tahun
• Dirawat 10 hari karena ulkus diabetikus
• Napas cuping hidung +
• Effort of breathing meningkat
• Auskultasi : ronkhi basah di lapang paru tengah hemitoraks
kanan
• Rontgen : infiltrat paru kanan
• Di RSUD tidak ada infiltrat pada rontgen
• Klasifikasi penyakit?
PNEUMONIA NOSOKOMIAL
HAP VAP HCAP

• Hospital Acquired • Ventilator • Health-care


Pneumonia Associated Associated
• Early onset : 2-5 hari Pneumonia Pneumonia
setelah dirawat inap • SETELAH INTUBASI • Pasien HD, dapat
• Late onset: >5 hari • Onset ≥ 48-72 jam terapi lewat IV,
kemoterapi,
perawatan lukan
dalam 30 hari sejak
infeksi
Jawaban : C
HAP late onset
• Tanda-tanda pneumonia +
– Napas cuping hidung +
– Ronkhi basah + paru kanan
– Rontgen : infiltrat paru kanan +
• Late onset
– muncul > 5 hari setelah dirawat
– rontgen di RSUD infiltrat – (sebelumnya tidak ada
pneumonia)
67
• Laki-laki, 65 tahun
• Batuk sejak 2 minggu yang lalu
• Sesak +, semakin memberat
• Demam sejak 4 hari
• Riwayat rokok 30 tahun
• PF : TD 130/80 mmHg, Nadi 90 kali/menit, RR 34 kali/menit, S 39
• Paru : hipersonor, ronkhi +/+
• Lab : AL 18.000, LED 30/60
• Diagnosis ?
DIAGNOSIS PPOK
anamnesis PF Penunjang

• Sesak progresif • Pursed-lips breathing • Spirometri (post


• Batuk kronis • Barrel chest bronchodilator
(kering/berdahak) • Retraksi FEV1/FVC <0.70)
• Produksi sputum • Pelebaran sela iga • Radiologi
kronis • Pink puffer atau blue • Tear drop sign
• Riwayat paparan  bloater (jantung)
rokok, asap, debu • Ekspirasi memanjang • Diafragma mendatar
• Ronkhi atau mengi • Sela iga melebar
• Hiperinflasi paru
PPOK eksaserbasi
GEJALA EKSASERBASI PENYEBAB UTAMA
• Sesak bertambah • Infeksi pada
• Produksi sputum meningkat tracheobronchial
• Perubahan warna sputum • Polusi udara
• 1/3 kasus  tidak diketahui
Jawaban : C
PPOK eksaserbasi akut
• Semakin sesak, RR 34 kali/menit
• Demam, suhu 39, leukosit 18.000  ada
infeksi +
• Infeksi menjadi penyebab eksaserbasi
68
• Anak laki-laki, 7 tahun
• Pucat, lemas, berdebar-debar
• PF : tampak pucat, konjungtiva anemis, atrofi
papil lidah +
• Temuan hasil laboratorium yang mungkin ?
• Pucat, lemas, berdebar, kongjungtiva anemis
 tanda-tanda anemia
• Atrofi papil lidah  khas defisiensi besi

• Diagnosis : anemia defisiensi besi


Anemia mikrositik hipokromik
Besi serum

Rendah Normal

TIBC ↑↑ TIBC ↓↓ Hb Ring


Feritin ↓↓ Feritin N elektroforesis + sideroblastik +

Anemia Anemia Thalassemia Anemia


defisiensi besi penyakit kronis beta sideroblastik
Jawaban : B
Fe ↓, TIBC ↑, Feritin ↓
KRITERIA DIAGNOSIS ADB :
Anemia hipokromik mikrositer dari hapusan darah tepi atau MCV <80fl dan MCHC
<31%, diikuti dengan salah satu:
a. Dua dari 3 parameter dibawah ini:
• Besi serum <50mg/dl
• TIBC >350mg/dl
• Saturasi feritin <15%
b. Feritin serum < 20mg/l
c. Pengecatan sumsum tulang dengan biru prusia (pearl strain) menunjukkan butir-butir
hemosiderin (cadangan besi) negatif
d. Pemberian ferrous sulfat 3x200mg/hari selama 4 minggu mengalaami kenaikan Hb >
2g/dl
69
• Bayi, 3 bulan
• Pucat sejak 1 bulan yll
• Riw trauma -, riw transfusi dalam keluarga –
• PF : konjungtiva anemis, sklera ikterik,
organomegali +
• Lab : Hb 5 gr%, Ht 15%, AL 6400, AT 254000,
bilirubin indirek ↑
• Pemeriksaan baku emas ?
• Pucat, konjungtiva anemis, Hb 5 gr% 
anemia
• Sklera ikterik, organomegali, bilirubin indirek
meningkat  proses hemolitik
• Muncul usia muda (3 bulan)
Anemia hemolitik

Thalassemia Anemia sickle cell AIHA

Hb elektroforesis Apusan darah tepi


 HbA -, HbA2  bentuk eritrosit Coombs Test
>>, HbF >> seperti bulan sabit
Jawaban : A
Hb Elektroforesis
• Pada pilihan jawaban, pilihan yang menunjukkan
pemeriksaan penunjang gold standard anemia
hemolitik hanya pilihan A
• PILIHAN LAIN
– Serum iron, TIBC, ferritin  ADB
– Aspirasi sumsum tulang  anemia aplastic
– Kadar eritropoietin serum  anemia ec GGK
– Kadar asam folat dan B12  anemia makrositik
70
• Anak, usia 6 tahun
• Lutut kiri bengkak dan kebiruan, sejak 1 tahun yang
lalu
• RPK (-)
• Informasi dokter : pasien mengalami kelainan
pembekuan darah
• Diagnosis yang paling mungkin ?
KELAINAN KOAGULASI
Herediter:
• Hemofilia
• Penyakit Von Willebrand
Didapat:
• DIC
• Defisiensi vitamin K
• Penyakit hati
• Pemberian antikoagulan
Hemofilia
• Hemofilia A
• defisiensi faktor VIII
• paling sering terjadi (50 kasus/juta populasi)
• sex-linked
• Hemofilia B
• Defisiensi faktor IX
• Gejala lebih ringan dibandingkan hemophilia A
• Hemofilia C
• Defisiensi faktor XI
• Gejala : hemarthrosis (paling sering), perdarahan

Penyakit Von Willebrand


• Kekurangan faktor von willebrand (pengikat platelet ke endotel)
• Gejala : perdarahan (paling sering), jarang hermartrhosis
Jawaban : B
Hemofilia A
anak-anak (6 tahun)
Hemarthrosis
Epidemiology tersering
71
• Pria, 40 tahun
• Demam dan gusi berdarah sejak 2 minggu
• PF : hepatomegali, spleen schuffner II
• Lab : Hb 8, AL 200.000, AT 72.000, diff count :
stab dan segmen meningkat
• Diagnosis?
LEUKEMIA
Pemeriksaan Acute Chronic
Hb Anemia Anemia
Leukosit Leukositosis Leukositosis
Trombosit Trombositopenia - N/ ↑
- ↓ pada CML blast crisis
Diff count Sel blast meningkat - Semua stadium
- Staf –segmen meningkat
AML ALL CML CLL
Dewasa & anak Terutama pada anak2 Dewasa >55 tahun
Myeloblast ≥ 20% Limfoblast ≥ 20% Chromosom Limfositosis >50rb
Auer rod + Philadelphia smudge cell

Organomegali Ringan Berat


Jawaban : D
Chronic Myeloblastic Leukemia
• Usia dewasa (40 tahun)
• Organomegali
• Anemia, leukositosit, trombositopenia
72
• Ny N, 68 tahun
• Riwayat DM selama 8 tahun
• Obat : glibenklamid 1x5mg & metformin
2x500mg
• Target gula darah yang diharapkan?
Pengendalian DM
Target Pencapaian Penderita DM (Perkeni, Glycemic recommendation for non-pregnant
2011) adult with DM (ADA, 2014)
Tanpa Risiko Dengan Risiko Value
kardiovaskular Kardiovaskular
IMT 18.5 – 23 kg/m 18.5 – 23 kg/m
GDP ≤100 mg/dl ≤100 mg/dl
GDP 70-130 mg/dl
GD2PP <140 mg/dl <140 mg/dl GD2PP <180 mg/dl
HbA1c <7% <7% HbA1c <7%
SBP ≤130 mmHg ≤130 mmHg
DBP ≤80 mmHg ≤80 mmhg
LDL kolesterol <100 mg/dl <70 mg/dl
Jawaban : D
GDP 80-100 atau GP2PP 80-140
73
• Pasien 63 tahun
• Penurunan kesadaran
• Riwayat DM sejak 20 tahun yll, tidak rutin minum
obat
• PF : 130/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, RR 24
x/menit cepat dan dalam, mukosa mulut kering
• Lab : GDS 568, asidosis (-), keton urin (-)
• Diagnosis ?
DKA HHS
Diabetic ketoacidosis Hiperglycemic hyperosmolar State

• Trias : hiperglikemia, • Trias : hiperglikemia,


asidosis, ketonuria hyperosmolar, dehidrasi
• Pencetus : infeksi, AMI, • Pencetus : hiperglikemia,
steroid, menghentikan atau infeksi
menurunkan dosis insulin • PF : tanda dehidrasi,
• PF : napas kussmaul, kussmaul (-), napas bau
dehidrasi, napas bau aseton aseton (-)
Jawaban : D
HHNS
• Penurunan kesadaran
• GDS 568
• Mukosa mulut kering  dehidrasi
• Asidosis (-)
• Keton urin (-)
74
• Perempuan, 14 tahun
• Benjolan di leher sejak 6 bulan yll
• Kurang konsentrasi di sekolah, penurunan prestasi
belajar, nafsu makan berkurang, penurunan berat
badan
• Mata anak menonjol, takikardia, TD 130/90
• Hasil pemeriksaan penunjang ?
• Benjolan di leher  tiroid ?
• takikardia, penurunan berat badan 
peningkatan metabolisme  hipertiroid
• Mata menonjol  khas untuk Grave’s disease
Penyakit Grave

LABORATORIUM :

• FT4 meningkat
• TSH turun

Metabolisme
tiroid normal
Jawaban : E
TSH menurun, FT4 meningkat
75
Keywords:
• Laki-laki 35 tahun
• riwayat dislipidemia sejak 3 tahun yang lalu
• total kolesterol 200 mg/dl, trigliserida 450
mg/dl, LDL 178 mg/dl, HDL 35 mg/dl
Terapi?
Dislipidemia
Jawaban: b. atorvastatin
76
Keywords:
• Laki-laki 55 tahun nyeri dada kiri seperti menembus
hingga punggung sejak 4 jam
• Berdebar dan keringat dingin
• Riwayat hipertensi dan DM, tidak berobat 2 minggu
• TD 180/110
• EKG : ST depresi di V1-V6
Pemeriksaan penunjang?
ACS
Jawaban : d. Troponin T
77
Keywords:
• Laki-laki 60 tahun ke IGD karena dada kiri terasa
berat saat berjalan 100 meter
• Menghilang setelah istirahat 5 menit
• EKG: depresi ST 0,5 mm di sadapan V1-V3 yang
menjadi normal kembali setelah 1 jam
• Laboratorium biomarker jantung: dbn
Diagnosis?
DD chest pain
Angina Stabil Unstable Angina Infark Miokard Akut

• Durasi: 2-10 menit • 10-20 menit • Sering >30 menit


• Kualitas: seperti • Kualitas lebih berat • Kualitas lebih berat
ditekan dari angina stabil dari angina stabil
• Lokasi: retrosternal, • Lokasi = angina • Lokasi = angina
menjalar ke leher, stabil stabil
rahang, bahu atau • Terjadi saat aktivitas • Tidak reda degan
lengan kiri ringan atau bahkan ISDN, berhubungan
• Penyerta: dicetuskan saat istirahat dengan gagal
oleh aktivitas, reda jantung atau aritmia
dengan istirahat
Jawaban: b. Angina stabil
• PE:
– seringnya normal,
– jika ada aterosklerosis di tempat lain  AAA, bruit arteri karotid, pulsasi
arteri menurun di ekstrimitas,
– adanya faktor risiko aterosklerosis  xanthelasma
– Saat serangan  S3/S4 gallop, regurgitasi mitral
• Lab: enzim biomarker normal
• EKG: perubahan ST segment & T wave saat serangan dan normal
kembali setelahnya.
• Treadmill test: flat/downslopping depression of ST segment > 0,1
mV selama 0,08 s
78
Keywords:
• Laki-laki 60 tahun nyeri dada saat aktivitas,
hilang saat istirahat  angina stabil

Pemeriksaan penunjang?
Jawaban : a. Treadmill test
• Treadmill test:
– EKG dan tekanan darah dimonitor sebelum, selama
exercise diberikan, dan setelah.
– Exercise dihentikan jika sudah muncul gejala (nyeri
dada, sesak, pusing atau fatigue berat), TD sistol turun
>10 mmHg, ST depresi > 2mm, atau ada ventricular
tachyarrhythmia
– Positif jika : flat/downslopping depression of ST
segment > 0,1 mV selama 0,08 s
79
Keywords:
• Perempuan 32 tahun sesak nafas 1 bulan, bengkak pada wajah, perut,
tungkai
• Enam bulan lalu pernah dirawat degan keluhan sama, diterapi namun
tidak diminum karena sering kencing setelah minum obat
• TD 90/60 mmHg, nadi 100 x/menit
• Murmur diastolik dan thrill di apeks kiri  mitral stenosis
• Hepatomegaly, ascites, edema tungkai bilateral
• Hb 11, SGOT 200, albumin 2,5, Kalium 3,2, Na 132
• EKG: deviasi RAD dan LAA dan RVH
Diagnosis?
GEJALA DAN TANDA GAGAL JANTUNG
GEJALA TERSERING DAN TEMUAN FISIK PADA GAGAL JANTUNG
Gejala Temuan fisik
GAGAL JANTUNG KIRI
Dyspnea Diaforesis
Orthopnea Takikardia, takipnea
PND Rales
Fatigue Suara P2 keras
Gallop S3
GAGAL JANTUNG KANAN
Edema perifer Distensi JVP
rasa tidak nyaman pada RUQ Hepatomegaly
Ascites
ELEKTROKARDIOGRAFI
• Etiologi gagal jantung (infark, iskemia, hipertropi).
• Low voltage, T inversion, QS, depresi ST.

ECHOKARDIOGRAFI
• Fungsi dan struktur jantung (LVEF, LV Size, ketebalan dinding, katup)
dan perikardium.
• Fraksi ejeksi yang rendah 35-40%, kelainan katup (stenosis mitral,
regurgitasi mitral, stenosis triskupid, regurgitasi triskupid) hipertropi
ventrikel kiri, dilatasi atrium kiri, efusi perikardium.
Jawaban: d. Gagal jantung kongestif
• Terdapat tanda dan gejala gagal jantung kanan
dan kiri
80
Keywords:
• Wanita 55 tahun keluhan sesak hebat 3 jam lalu tidak
berkurang dengan istirahat
• sesak napas sudah sejak 1 tahun, sesak jika pekerjaan berat,
berkurang jika istirahat
• 3 bulan lalu sering sesak di malam hari, nyaman tidur
dengan 3 bantal, bengkak kedua kaki
• TD 200/100, nadi 116, RR 40, ronki seluruh lapang paru
Terapi setelah pasien stabil?
Jawaban : e. B-blocker
Indikasi
- Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %
Kontraindikasi
- ACEI / ARB (dan antagonis - Asma
aldosteron jika indikasi) sudah - Blok AV derajat 2 dan 3
diberikan
- Pasien stabil secara klinis (tidak ada
perubahan dosis diuretik, tidak ada Dosis
kebutuhan inotropik i.v)
• Bisoprolol 1x1,25 mg 
target 1x10 mg
• Carvediol
• metoprolol
81
Keywords:
• Laki-laki 62 tahun sakit kepala dan muntah
• TD 220/160  krisis hipertensi
• Ureum dan kreatinin meningkat  target organ
damage
Dx/ hipertensi emergensi
Terapi?
HIPERTENSI EMERGENSI
• Kondisi peningkatan tekanan darah disertai adanya
kerusakan organ target
• Tidak ada batas pengukuran tekanan darah, tapi
biasanya ditandai dengan TD ≥ 220 mmHg / ≥ 120
mmHg
• Tujuan terapi : menurunkan TD sebanyak 25%
dalam 2 jam; 160/100 mmHg dalam 6 jam dengan
pengobatan via IV line
Terapi
Jawaban: B. nicardipine
82
Keywords:
• Laki-laki 50 tahun ke IGD tidak sadarkan diri
• TD 80/60, nadi 40, RR 30
• EKG : sinus bradikardi
Terapi?
Jawaban : c.
atropin
Bradiaritmia Tidak Stabil

Dosis Atropin
• Dosis awal 0,5mg bolus
• Ulangi tiap 3-5 menit
• Dosis maksimum 3mg

Dosis Dopamin IV
• 2-10 mcg/kg/menit

Dosis Epinefrin IV
• 2-10 mcg/menit
83
Terapi selanjutnya jika gagal?
Jawaban : b. Dopamin
5 mcg/kg/menit IV

Bradiaritmia Tidak Stabil

Dosis Atropin
• Dosis awal 0,5mg bolus
• Ulangi tiap 3-5 menit
• Dosis maksimum 3mg

Dosis Dopamin IV
• 2-10 mcg/kg/menit

Dosis Epinefrin IV
• 2-10 mcg/menit
84
• Denyut nadi yang termasuk bradiaritmia?
Jawaban : e.
<50 x/m
Bradiaritmia Tidak Stabil

Dosis Atropin
• Dosis awal 0,5mg bolus
• Ulangi tiap 3-5 menit
• Dosis maksimum 3mg

Dosis Dopamin IV
• 2-10 mcg/kg/menit

Dosis Epinefrin IV
• 2-10 mcg/menit
85
Keywords:
• Pria 28 tahun berdebar 1 jam lalu
• Riwayat merokok sejak remaja
• Nadi 165 x/m, akral hangat, nyeri dada dan sesak (-)
• EKG:

Dignosis?
Jawaban: c. SVT
86
Keywords :
• Tidak sadarkan diri
• Ditemukan gambaran ventricular fibrillation
• Obat injeksi yang dimasukan setelah resusitasi
?
Jawaban : b. Adrenaline 1 mg
87
Keywords :
• Wanita datang ke IGD tidak sadarkan diri
• Nadi tidak teraba dan tidak ada pernapasan
• EKG : VF

Tindakan yang harus dilakukan ?


JAWABAN D. Defibrilasi 200 j
88
Keywords :
• Seorang anak laki-laki berusia 11 bulan
• diare sudah 2 hari. Frekuensi diare 7-8 kali sehari, tinja cair, banyak
dan tidak ada darah.
• Anak tidak muntah, tetapi mulai hari ini tidak mau makan, minum
hanya sedikit dan badan teraba hangat.
• anak tampak lemas, napas tenang dengan frekuensi napas 28
x/menit, suhu 38oC, mata cekung, bibir kering dan ekstremitas
teraba hangat.
Etiologi?
PEMBAHASAN
Etiologi Diare akut
Infeksi
Malabsorpsi
Karbohidrat
Alergi
Keracunan
Makanan

Sumber: Burkhart DM.1999.2 Arvola.1999.9 Ladinsky M. 2000.10


Virus:
• Rotavirus: penyebab diare paling sering pada anak
• Di negara berkembang  Diare Rotavirus terjadi sekitar 70-80% dari seluruh
kasus.

Bakteri:
Shigella, Salmonella, Yersinia, Campylobacter, dan berbagai
strain dari Escherichia coli.

Parasit:
Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dan Cryptosporidium.
Di Amerika Serikat, kejadian diare yang disebabkan oleh Giardia lamblia 
sekitar 6,8-10%.

Sumber: Burkhart DM.1999.2 Klein EJ.2006.11


JAWABAN D. ROTAVIRUS
89
Keywords :
• Seorang anak berusia 5 tahun
• diare selama 7 hari. Kotoran cair dan sedikit ampas & disertai mual-
muntah.
• Sebelum diare pasien mengalami demam 4 hari sebelumnya
• tampak apatis, mata cowong/cekung, tekanan darah 80/50 mmHg, denyut
nadi 120 kali/menit cepat dan lemah, nadi 42 kali/ menit, dan suhu axillar
38.7OC.
• Turgor kulit menurun dan akral teraba dingin.
• Diagnosis : Diare akut dengan Dehidrasi Berat
Penatalaksanaan cairan pada pasien ini ?
Jawaban : B NaCl 0,9%

TATALAKSANA DEHIDRASI BERAT


• Harus dirawat & diberikan rehidrasi parenteral.
• Setelah penderita bisa minum, diberikan cairan oralit: ± 5 ml/kgBB/jam
• Cairan parenteral  Ringer Laktat atau NaCl 0,9% dengan dosis 100 ml/kgBB.
Usia 30 ml/kgBB 70 ml/kgBB
Usia ≤ 1 tahun 1 jam 5 jam
Usia > 1 tahun ½ jam 2 ½ jam
90
Keywords :
• Anak berusia 8 bulan
• buang air besar 5x/hari selama 4 hari.
• Anak tersebut tampak lemas, tidak mau menyusu,
mata cowong dan cubitan kulit perut kembali
dalam 3 detik.
• Diagnosis : Diare akut dengan dehidrasi berat
Terapi?
TATA LAKSANA DEHIDRASI BERAT

• Harus dirawat & diberikan rehidrasi parenteral.


• Setelah penderita bisa minum, diberikan cairan oralit: ± 5 ml/kgBB/jam
• Cairan parenteral  Ringer Laktat atau NaCl 0,9% dengan dosis 100 ml/kgBB.

Usia 30 ml/kgBB 70 ml/kgBB


Usia ≤ 1 tahun 1 jam 5 jam
Usia > 1 tahun ½ jam 2 ½ jam
Jawaban C
Pemberian cairan intravena 250 cc dalam 1 jam pertama,
dilanjutkan dengan 600 cc dalam 5 jam pertama
91
Keywords
• Anak perempuan 3 tahun
• BAB >6x/hari dengan konsistensi cair sejak 3 hari yang lalu
• BB 20 kg, suhu 37OC, nafas 36x/menit, nadi 100x/menit,
mata cowong, bibir kering, turgor kulit menurun
• Diagnosis : Diare akut dengan dehidrasi berat
Terapi yang diberikan ?
PEMBAHASAN

• TATA LAKSANA DEHIDRASI BERAT


• Harus dirawat & diberikan rehidrasi parenteral.
• Setelah penderita bisa minum, diberikan cairan oralit: ± 5 ml/kgBB/jam
• Cairan parenteral  Ringer Laktat atau NaCl 0,9% dengan dosis 100 ml/kgBB.
Usia 30 ml/kgBB 70 ml/kgBB
Usia ≤ 1 tahun 1 jam 5 jam
Usia > 1 tahun ½ jam 2 ½ jam
JAWABAN C. Cairan RL 600 cc dalam ½ jam

• Usia 3 tahun, BB 20 kg
• ½ Jam Pertama  30 cc/kgBB x 20 kg = 600 cc
• 2,5 Jam Berikutnya  70 cc/kgBB x 20 kg = 1400
cc
92

Keyword:
• Anak laki-laki 11 bulan
• keluhan BAB >10x, cairan kekuningan tanpa ampas disertai lendir dan
darah.
• muntah-muntah 5-6x berupa makanan dan minuman yang diminum.
• Pasien sudah tidak minum dan BAK terakhir 8 jam sebelumnya. Berat
badan 10 kg, pasien tampak lemah, kelopak mata sedikit cekung, air mata
tak ada, mukosa mulut dan lidah kering, turbor kembali lambat.
• Pilihan Anti emetik pada pasien ini ?
Jawaban: D. Domperidon
Jenis Anti emetik
• Antihistamin (H1receptor Blocker)  Prometazin
Dosis : 0,25-1 mg/kgBB (max 25 mg) 3 x 1
Efek samping : Depresi nafas dan sedasi, Kontraindikasi pada usia < 2 tahun
• Dopamine Receptor Blocker
 Metoklopramide
Dosis : 0,1 mg/kgBB 3 x1
Efek samping : Sindrom ekstrapiramidal ( Distonia), Kontraindikasi pada usia < 1 tahun
 Domperidone
Dosis : 0,25-0,4 mg/kgBB 3 x 1
Efek Samping : pemanjangan QT. Hati-hati pada pasien dengan gangguan konduksi jantung.
Dapat digunakan pada bayi mulai usia 1 bulan namun gunakan dosis terendah.
93 dan 94

Keyword:
• Anak perempuan 5th, mencret seperti pancuran air
• Tampak dehidrasi berat, pemeriksaan lab: vibrio
cholera (+)
• Penyebab diare profuse pada anak diatas?
• Mekanisme?
PEMBAHASAN
Diare sekretorik:
• Terjadi akibat aktifnya enzim adenil siklase, yang akan mengubah
adenosine triphosphate (ATP)  cyclic adenosine monophosphate
(cAMP).
• Akumulasi cAMP intraseluler menyebabkan sekresi aktif air, ion
klorida, natrium, kalium, dan bikarbonat ke dalam lumen usus.
• Adenil siklase ini diaktifkan oleh toksin yang dihasilkan
mikroorganisme:
Vibrio cholera, Enterotoxigenic Eschericia colli (ETEC), Shigella,
Clostridium, Salmonella, dan Campylobacter
Jawaban: 93. B. Vibrio cholera mensekresi
exotoxin yang memicu sekresi cairan usus
94. Toxin vibrio cholera meningkatkan aktifitas
adenylyl siklase mukosa usus
95

Keyword:
• Bayi laki-laki 10 bulan mengeluh BAB cair sejak 2 minggu sebanyak
2-4x/hari
• BAB kuning, tidak berbau, dan setiap BAB anak menangis menjerit
• Keluhan BAB cair dikeluhkan setiap 3 hari semenjak usia 7 bulan
• Sejak 6 bulan ASI tidak keluar, diberi susu formula
• PF: Anak tidak rewel, kencing baik, tidak tampak haus, mata tidak
cekung, kulit pantat keriput
• Terapi dehidrasi?
Diare tanpa dehidrasi
TERAPI REHIDRASI ORAL
Diare tanpa dehidrasi
Jumlah cairan yang diberikan setiap habis buang air
besar adalah sebagai berikut:
• Anak usia < 1 tahun : 50-100 ml
• Anak usia 1-5 tahun : 100-200 ml
• Anak usia 5-12 tahun : 200-300 ml
• Dewasa : 300-400 ml
Jawaban: E. Oralit 50 cc setiap kali diare
96
Keyword:
• Bayi 8 bulan mencret sejak 4 hari dengan frekuensi 10-15 kali per hari.
• Mencret cair tanpa darah dan lendir muntah-muntah 3-4 kali sehari.
• Sejak usia 3 bulan tidak mendapat ASI dan diganti susu formula.
• Kesadaran somnolen, tekanan darah 80/ palpasi, nadi 130x/menit reguler lemah, respirasi
60x/menit , suhu 36 C
• Dari pemeriksaan kepala, mata sangat cekung dan air mata tidak ada. Mukosa mulut kering.
• Pemeriksaan genitalia, diaper rash (+). Inspeksi abdomen agak kembung, bising usus meningkat,
hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit kembali sangat lambat, perkusi timpani.
• Laboratorium didapatkan Hb 14,8 g%, leukosit 8100/mm3
• Dari pemeriksaan tinja, didapatkna tinja cair, leukosit 1-2/LPB eritrosi, amoeba, dan telur cacing
(-), pH tinja 5, clinitest +, natrium 138 meq/L.
• Apakah penanganan yang paling sesuai untuk kondisi pasien saat ini?
Jawaban: C. Rencana terapi C
97

Keyword:
• Bayi 1 tahun diare cair tanpa darah atau lendir sejak
kemarin.
• Pemeriksaan feses menunjukkan bakteri batang Gram
negatif
• Pada MacConkey agar (MCA), ditunjukkan pertumbuhan
yang baik, koloni bundar, cembung, halus dan
memfermentasi laktosa.
• Apakah mikroorganisme penyebabnya?
PEMBAHASAN
Jawaban: B. Enterotoxigenic E. Coli (ETEC)
98

Keyword:
• Perempuan 3 tahun diare sejak 14 hari yang lalu.
• Diare berlendir tanpa disertai darah 6-7 x/hari. Keluhan
disertai nyeri abdomen, mual, muntah, dan flatulensi.
• Teman-temannya juga mengalami hal yang sama di tempat
children care.
• Bising usus meningkat, turgor kembali lambat.
• Apakah terapi paling tepat untuk anak tersebut??
Tabel 4. Antibiotik pada Diare
Penyebab Antibiotik Pilihan Antibiotik Alternatif
Kolera Tetracycline 50 mg/kgBB/hr, dibagi 4 Eritromisin 50 mg/kgBB/hr,
dosis, selama 3 hari dibagi 4 dosis, selama 3 hari

Shigella dysentri Cotrimoxazole 50 mg/kgBB/hr, dibagi Cefixime 10 mg/kgBB/hr,


2 dosis, selama 5 hari dibagi 2 dosis, selama 5 hari
Tiamfenikol 50 mg/kgBB/hr dibagi 3
dosis

Amoebiasis Metronidazol 30-50 mg/kgBB/hr,


Giardiasis dibagi 3 dosis, selama 5-10 hari

Sumber: Subagyo B, Santoso NB.2010.12


Gejala Etiologi Terapi
Diare cair, kekuningan Rotavirus Rehidrasi + Zink
Diare lendir darah (disentri), kram Shigella (disentri basiler) Kotrimoksazol
perut, demam

Diare lendir darah + bau busuk Entamuba histolitica (disentri Metronidazole


amuba)

Diare berlendir dan berlemak, Giardia lamblia Metronidazole


kram perut, flatulen

Diare cucian beras Vibrio Cholera Tetracyclin


Jawaban: B. Metronidazole 3x125mg/hari
selama 7 hari
99
Keyword:
• Anak 6 tahun dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu
disertai kebiruan pada bibir dan jari-jari tangan.
• Sesak saat berlari dan saat sesak selalu mengambil posisi berjongkok
• Pasien juga tidak mau makan dan batuk berdahak.
• Keadaan umum lemah, berat bada 12 kg, tekanan darah 100/60 mmHg,
nadi 108 x/menit, nafas 36 x/menit, dan suhu 36,7 C.
• Pernafasan cuping hidung, sianosis pada bibir dan jari tangan dan
ditemukan jari tabuh.
• Pada auskultasi wheezing ekspiratoir, murmur sistolik grade II/6
Tetralogy of Fallot

Penyakit jantung bawaan


sianotik berupa kelainan
• Pulmonary stenosis
• VSD Besar
• Overriding aorta
• Hipertrofi ventrikel kanan
Manifestasi Klinis
• Dyspnea on exertion
• “Spells” terjadi saat aktivitas, menyusui, menangis
• Gejala lain : irritability, sianosis, hiperventilasi dan terkadang
bisa sampai pingsan atau kejang
• Sianosis , terutama di sekitar bibir dan ujung2 jari
• Clubbing finger
Jawaban: C. TOF
100
• Bayi laki-laki, BBL 2200 gram, lahir spontan,
langsung menangis.
• Sebagian daun telinga dapat membalik
seketika, kedua testis sudah turun.
• Palmar crease lebih dari 2/3 anterior.
• Diagnosis bayi ini adalah?
NEW BALLARD SCORE
Jawaban: D. Bayi cukup bulan, kecil
masa kehamilan
101
• Bayi baru lahir dengan tidak menangis.
• Bayi cukup bulan, saat persalinan air ketuban
jernih, tonus otot tungkai lunglai.
• Akan dilakukan resusitasi.
• Waktu yang dibutuhkan untuk segera
melakukan tindakan resusitasi adalah?
ALGORITMA
RESUSITASI
NEONATUS IDAI
2013
Jawaban: A. 30 detik
102
• Perempuan multipara hamil cukup bulan memasuki kala II.
Tidak lama setelah masuk rumah sakit, selaput ketuban pecah.
• Air ketuban hijau keruh dan kental.
• Detak jantung janin terkadang menunjukkan deselerasi lambat.
• Setelah bayi lahir, ternyata perlu dilakukan tindakan resusitasi.
• Pertanyaan dan pemeriksaan awal yang menentukan apakah
bayi memerlukan tindakan resusitasi atau tidak adalah, kecuali?
Jawaban: D. Frekuensi
jantung bayi < 100 x /
menit

 Algoritma AHA
tahun 2005
103
• Anak empat tahun dengan bintik-bintik di dada dan perut.
• Bintik awalnya berisi cairan namun sekarang menjadi
bernanah.
• Status dermatologis ditemukan papula, erosi, dan krusta.
• Riwayat imunisasi tidak jelas. Tanda tanda vital normal.
• Sebaiknya vaksinasi pada anak ini dilakukan saat umur?
Varisela
Jawaban: E.12 bulan
104
• Bayi 3 bulan belum pernah di vaksinasi.
• Lahir dari keluarga yang terinfeksi HIV (+).
• Vaksinasi yang dapat diberikan adalah?
IMUNISASI PADA BAYI/ANAK HIV (+)
Berikan pada semua
Berikan semua anak dengan infeksi
HIV dengan gejala vaksin sesuai jadwal HIV (tanpa
kecuali BCG ! memandang ada
gejala atau tidak)
tambahan imunisasi
Berikan semua Campak pada umur 6
Anak bulan, selain yang
HIV tanpa gejala vaksin sesuai jadwal
Imunokompromi dianjurkan pada umur
termasuk BCG 9 bulan.

Dugaan HIV
Jawaban: C. DPT+Hep B
105
• Perempuan 2 bulan 10 hari datang bersama
ibunya untuk imunisasi.
• Pasien belum pernah mendapatkan
imunisasi sama sekali
• Di bawah ini merupakan imunisasi yang
seharusnya sudah diterima oleh pasien,
kecuali?
Jawaban: C. Polio 2
106
• Anak laki-laki 2 tahun dengan keluhan sembab di
wajah sejak 3 bulan yang lalu.
• Rambut tampak kemerahan dan mudah dicabut
• Wajah sembab, asites (+). pitting edema (+).
• Berat badan anak saat ini 7 kg.
• Diagnosis yang paling mungkin untuk pasien ini?
Kekurangan Energi Protein
– Keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka
kecukupan gizi (AKG)
Jawaban: B. Kwashiorkor
107
• Anak 4 tahun dengan berat badan rendah.
• Rambut kering, turgor kulit kembali lambat,
gelisah, tidak ada air mata
• Lemak subkutan berkurang, atrofi otot,
edema tungkai
• Pemberian Fe dimulai pada fase?
• Fase pengobatan KEP Berat
Jawaban: D. Rehabilitasi sampai tindak lanjut
108
• Bayi 7 bulan kejang sekitar 30 menit yang
lalu.
• Keluhan disertai muntah dan sedikit demam.
• Pasien sudah terpasang infus.
• Apa terapi yang sebaiknya diberikan?
Kejang Demam
• Bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >38ºC)
yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.
Jawaban: C. Diazepam IV 0,3 – 0,5 mg/kgBB/kali
109
• Laki-laki 13 bulan kejang seluruh tubuh selama 2
menit. Hari ini sudah 3 kali kejang.
• Satu hari sebelumnya demam dan buang air besar
cair 4 kali, feses masih ada ampas, tidak ada lendir
maupun darah.
• Tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 100
kali/menit, frekuensi nafas 28 kali/menit, dan suhu
axillar 38,4 C.
• Diagnosis untuk pasien ini adalah:
KLASIFIKASI
KEJANG DEMAM SEDERHANA KEJANG DEMAM KOMPLEKS

• Singkat (<15 menit) • Lama (>15 menit)


• Bentuk : umum tonik, klonik, atau • Bentuk : parsial, atau umum yang
tonik-klonik didahului parsial
• Tidak berulang dalam 24 jam • > 1 kali dalam 24 jam
• Tanpa kelainan neurologis • Ada kelainan neurologis sebelum
sebelum dan sesudah kejang dan sesudah kejang
Jawaban: E. Kejang Demam Kompleks
110
• Bayi usia 2 hari mengalami kuning sejak 1 hari yang lalu.
• Bayi tampak tenang, bisa menyusu, sklera ikterik
• Bayi lahir cukup bulan dengan BBL 2.600 gr dan panjang 45
cm, skor APGAR 3/8.
• Ibu golongan darah O Rh (+), anak golongan darah A Rh (+).
• Bilirubin total 8, bilirubin indirek 1.4, Hb 15 g/dL, leukosit
5000/mm3, trombosit 120.000/mcL.
• Penyebab ikterik yang paling mungkin pada kasus ini adalah…
Inkompatibilitas ABO
• Inkompatibilitas terjadi jika:
-ABO
Ibu A – Bayi B atau AB
Ibu B – Bayi B atau AB
Ibu O – Bayi A, B, atau AB
-Rh
Ibu Rh (-) – Bayi Rh (+)

Bereaksi jika Ab ibu = Ag anak


Jawaban: B. Inkompatibilitas ABO
111
• Dosis pemberian kapsul vitamin A pada
program posyandu bulan Februari dan
Agustus pada anak usia balita yang tepat
adalah:
- Vitamin A warna biru diberikan untuk anak berumur 6
hingga 11 bulan. Diberikan sekali dalam setahun.

- Vitamin A warna merah diberikan untuk anak berumur 1


hingga 5 tahun. Diberikan sebanyak 2 kali dalam setahun
Jawaban: A. Untuk anak usia 6-11 bulan diberikan
tablet vitamin A warna biru 1 kali dalam 1 tahun;
untuk anak usia 1-5 tahun diberikan tablet
vitamin A warna merah 2 kali dalam 1 tahun
112 C. Anak usia 12-36 bulan diberi vitamin A dosis
200.000 U pada hari 1, 2, dan 2 minggu kemudian

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada xeroftalmia adalah


pemberian vitamin A sebagai berikut :

Tabel. Dosis IVAGa Rekomendasi Vitamin A untuk Terapi dan Preventif


Usia Terapi Oral saat Dosis Frekuensi
diagnosis Preventif
< 6 bulan 50.000 IU 50.000 IU 3 kali, 1 bulan
kemudian

6-12 bulan 100.000 IU 100.000 IU Tiap 4-6 bulan

≥ 1 tahun 200.000 IU 200.000 IU Tiap 4-6 bulan

Wanita 200.000 IU 400.000 IU 6 minggu setelah


dikirim
CARA PEMBERIAN VIT A
• Hari pertama (saat ditemukan)
Berikan 1 kapsul vit A sesuai umur
• Hari kedua (keesokan harinya):
Berikan 1 kapsul vit A (sesuai umur)
• 2 minggu kemudian:
Berikan 1 kapsul vit A (sesuai umur)
113 B. Radang granulomatosa
kronis kelenjar Meibom
Keyword:
• Benjolan pada kelopak mata kanan
atas
• Pseudoptosis, tidak merah, tidak
nyeri, konsistensi keras

Diagnosis: Kalazion
KALAZION
• Definisi
Radang granulomatosa yang timbul akibat proses inflamasi karena
sumbatan pada kelenjar Meibom atau tersumbatnya sekresi kelenjar
sebasea

• Gejala klinis
– Terjadi di semua umur
– Nodul berkembang lambat
– Nodul dapat soliter atau multipel
– Tidak nyeri
– Jika menekan kornea  astigmatisme  pandangan kabur
KALAZION
• Tata Laksana
− Jika lesi berukuran kecil dapat hilang
dalam beberapa minggu tanpa terapi
− Kompres hangat dapat meringankan
gejala
− Jika nodul tidak mengecil: salep
antibiotik (tetrasiklin salep) 3x sehari 7-
14 hari
− Untuk lesi kecil: injeksi steroid intra lesi
(0,1-0,2 ml triamnisolon 10mg/Ml)
− Jika nodul tidak membaik : insisi +
salep antibiotik
KALAZION
• Diagnosis banding

– Hordeolum
– Tumor kelenjar sebasea
Interna Eksterna
Kelenjar yang terkena Kelenjar Meibom Kelenjar Zeis/ Moll
Gejala Edema, mereah, terasa panas, nyeri pada
nodul, unilateral
Khusus Biasanya disertai Muncul pada batas
konjungtivitis/ kemosis kelenjar keringat
114 D. Entropion
Keyword:
• Laki-laki 68 tahun, mata kanan merah berair
• Palpebra inferior dextra terlipat ke dalam
• Bulu mata mengenai konjungtiva
• Sikatriks pada kornea

Diagnosis: Entropion
Pilihan lain:

• Trikiasis: bulu mata tumbuh kearah dalam


• Ptosis: kelopak mata jatuh
• Ektropion: palpebra tertarik kearah luar
• Esotropia: strabismus kearah dalam
115 E. Episkleritis
Keyword:
• Mata kanan merah dan berair disertai nyeri
• Visus normal
• Injeksi episklera yang hilang dengan pemberian
tetes fenilefrin

Diagnosis: Episkleritis
EPISKLERITIS - SKLERITIS
Episkleritis Skleritis
Definisi Inflamasi jaringan ikat vascular Inflamasi sklera, biasa disebabkan
yang terletak antara konjungtiva oleh penyakit sistemik
dan permukaan sklera

Subjektif • Nyeri • Nyeri hebat dapat menyebar ke


• Mata merah, fotofobia, pedih dahi, alis, dagu
dan lakrimasi • Mata merah, fotofobia, pedih,
larimasi

Objektif Hiperemia terbatas pada episklera Hiperemesis terbatas pada sklera


Unilateral Bilateral

Tata Sembuh sendiri dalam 1-2 minggu Analgetik: NSAID: Indomethacin


laksana Simtomatik: kortikosteroid topikal 100mg/hari, Ibuprofen 300mg/hari
(dexamethasone 0,1%) 3-4 hari Jika setelah 1-2 minggu tidak ada
respon : Prednisolone 80 mg/hari,
tappering off
Hilang dengan
penetesan Fenilefrin

Episkleritis

Skleritis
116 D. Parese N.IV
Keyword:
• Laki-laki 55 tahun keluhan penglihatan ganda
• Visus normal
• Mata kiri hambatan ketika melirik kearah
inferomedial

Diagnosis: Parese N.IV


117 C. Computer Vision Syndrome
Keyword:
• Mata berair, penglihatan ganda, mual muntah,
nyeri kepala
• Sekretaris yang menghabiskan waktu lama di
depan komputer

Diagnosis: Computer Vision Syndrome


The most common symptoms associated with Computer Vision Syndrome (CVS) or Digital Eye Strain are
• eyestrain
• headaches
• blurred vision
• dry eyes
• neck and shoulder pain

These symptoms may be caused by:


• poor lighting
• glare on a digital screen
• improper viewing distances
• poor seating posture
• uncorrected vision problems
• a combination of these factors
Pilihan lain:

• Dry eye: mata terasa kering, berat, mulut kering, visus normal
• Astigmatisma: Keadaan ketika berkas cahaya mengalami refraksi
yang berbeda bergantung pada meridian mana sinar tersebut
memasuki mata
• Astenopia: mata lelah
• Ambliopia: “mata malas” gagal dikoreksi walaupun dengan koreksi
maksimal
118 A. Katarak hipermatur dengan
glaukoma fakolitik
Keyword:
• Laki-laki 65 tahun, nyeri mata kanan yang berdenyut
• Mual muntah (+) mata kabur
• Kapsul lensa mengkerut
• COA dalam TIO 35mmHg
• DM (+) sejak 10 tahun yang lalu

Diagnosis: katarak hipermatur dengan glaukoma fakolitik


Stadium katarak
Stadium Keterangan
Katarak Stadium yang paling dini, visus
insipien pasien masih mencapai 6/6
Katarak Kekeruhan parsial, kekeruhan
imatur ini terutama terdapat dibagian
posterior dan bagian belakang
nucleus lensa. Shadow test (+).
Katarak Tampak lensa mengalami
matur kekeruhan total
Shadow test (-)
Di pupil tampak lensa yang
seperti mutiara
Katarak Katarak menyusut dan kapsul
hipermat anterior berkerut karena
ur kebocoran air dari lensa
Katarak Liquefaksi korteks lensa katarak
morgani hipermatur berakibatkan
nukleus jatuh ke inferior
STADIUM KATARAK SENILIS
Insipien Immatur Matur Hipermatur
Visus 6/9-FC HM/LP HM-FC
Kekeruhan Ringan Sebagian seluruh Massif
Cairan lensa Normal Bertambah (air Normal Berkurang(air+
masuk) massa lensa
keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka
Shadow test Normal Positif Negatif Pseudopositif
Penyulit - Glaucoma - Uveitis+glaucom
a
Funduskopi Fundus Fundus Fundus refleks(- Fundus refleks(-
direct refleks(+) refleks(+) ) )
119 B. Atropin
Keyword:
• Laki-laki 34 tahun penurunan penglihatan mata kanan yang
mendadak
• Mata merah, nyeri pada kepala di satu sisi.
• Injeksi silier (+) TIO meningkat, COA dangkal

Obat apa yg tidak boleh diberikan?

Diagnosis: Glaukoma akut


TERAPI GLAUKOMA AKUT

• Farmakologi
Tata laksana awal:
− Asetazolamid 500 mg:
 TIO > 50 mmHg  IV
 TIO < 50 mmHg  oral
 Alternatif : Manitol hipertonis 20% I.V 1-2g/kgBB atau gliserol oral 50% 1-
1,5%g/ kgBB
− Apraclonidine 1%, timolol 0,5%, deksametason 0,1%
− Pilokarpin 2-4%, 1 tetes diulang setelah 30 menit, dan 1 tetes pilokarpin pada
mata kontralateral
− Analgesik, antiemerik

 Rujuk setelah diberikan pertolongan pertama


120 D. Panoftalmitis
Keyword:
• Penglihatan turun mendadak, nyeri (+)
• Riwayat pseudofakos post operasi ECCE 5 hari yang lalu
• visus 1/~, edema palpebra, hiperemi konjungtiva, sekret
konjungtiva, edema kornea, flarecell dan hipopion.
• Pasien sulit menggerakan bola matanya.

Diagnosis: Panoftalmitis
PANOFTALMITIS

• Definisi
Peradangan seluruh bola mata termasuk sklera dan kapsul Tenon (bola mata merupakan rongga abses)
PANOFTALMITIS

• Gejala klinis
– Anamnesis :
Mata merah, nyeri, penglihatan kabur, nyeri atau sukar menggerakkan bola
mata
– Pemeriksaan:
• visus sangat menurun (1/300 sampai 1/~)
• sekret (+/-)
• konjungtiva bulbi /; hiperemis, injeksi siliaris, injeksi konjungtiva,
kemosis
• kornea : keruh
• COA : hipopion
• Pupil, iris, lensa, funduskopi biasanya sulit dinilai
PERBEDAAN ENDOFTALMITIS
DENGAN PANOFTALMITIS

Endoftalmitis Panoftalmitis
Radang Intraokular Intraokula
Intraorbita
Demam Tidak nyata Nyata
Sakit bola mata Ada Berat
Pergerakan bola Masih bergerak Nyeri, tidak
mata bergerak
Eksoftalmos Tidak ada Ada
Bedah Enukleasi Eviserasi bulbi
121 D. Irigasi dengan garam fisiologi atau air bersih
selama 15-30 menit
Keyword:
• Laki-laki 40 tahun mata terkena HCl
• Mata merah dan visus normal.

Tindakan awal apa yang harus dilakukan?

Diagnosis: Trauma Kimia


Penatalaksanaan trauma kimia
• Further irrigation
• Admission to hospital where necessary
• Treatment with steroids, ascorbic acid, sodium
citrate, systemic acetazolamide if IOP raised
122 B. Astigmatisma Myopia
Simpleks
Keyword:
• Penglihatan kabur jika melihat jauh
• Mata cepat lelah, tidak tahan lama jika membaca buku
• Kakak pasien memiliki riwayat menggunakan kacamata (+)
• VOD= 20/50, koreksi C-1.00 ax. 90 visus menjadi 20/20
• VOS= 20/50 C-0.75 ax. 75 visus menjadi 20/20

Diagnosis: Astigmatisma Myopia Simplex


123 A. Cheyne Stokes
Keyword:
• Penurunan kesadaran sejak 4 jam yang lalu
• Nyeri kepala, muntah (+)
• Riwayat HT (+)
• TD 210/110, sopor
• Pupil kecil, reaktif isokor, pernafasan cepat dan disertai
apneu, babinski positif pada kedua sisi

• Pola pernapasan pasien?


• Cheyne Stokes: suatu keadaan pernapasan
denganirama pernapasan yang semakin lama akan
semakin membesar. Setelah mencapai maksimum,
irama pernapasan berubah semakin lama menjadi
semakin kecil dan kemudian rangkaian pernapasan
diputus-putus oleh periode apnea.
• Biasanya terjadi pada pasien gagal
jantung, peningkatan tekanan intracranial
124 A. Meningoencephalitis
Keyword:
• Pria 25 tahun, penurunan kesadaran
• Demam 3 hari yang lalu. Kejang (+)
• Riwayat sakit telinga sejak 4 bulan yang lalu
• GCS 324, T 390C, TD 100/70, kaku kuduk (+), meningeal
sign (+)

Diagnosis: Meningoensefalitis
MANIFESTASI KLINIS MENINGITIS

Trias Klasik

Demam Nyeri Kepala Kaku kuduk

• Gejala awal: demam, nyeri kepala, malaise


• Peningkatan TIK: penurunan kesadaran, muntah, kejang,
papiledema, defisit neurologis fokal.
• Iritasi meningens: kaku kuduk, Kernig sign (+), Brudzinski sign (+)
Meningeal
Sign
ENSEFALITIS
• Tanda dan Gejala
– Penurunan tingkat kesadaran (bingung, gangguan
perilaku, letargi ringan hingga koma)
– Tanda/ gejala neurologis fokal atau umum, kejang
– Peningkatan tekanan intrakranial (muntah, nyeri
kepala)
– Demam
– Gangguan aksis hipotalamus-pituitari (disregulasi
suhu, diabetes insipidus, SIADH)
125 A. Clostridium Perfringens
Keyword:
• Luka pada telapak kaki kanan bernanah
• Tertusuk paku 2 minggu yang lalu
• Luka berbau busuk dan nanahnya berwarna hitam.

Mikroorganisme yang memperparah luka tersebut?


Clostridial gas gangrene
• Infeksi berat pada jaringan lunak yang telah
mengalami nekrosis yang disebabkan karena
toksin dan gas yang dihasilkan oleh spesies
Clostridium
• 80% disebabkan oleh Costridium Perfringens
(basil gram positif)
126 C. Radiks S1
Keyword:
• Nyeri pinggang kanan menjalar sampai betis belakang
dan telapak kaki bagian lateral
• Memberat Jika mengejan atau batuk

Letak Lesi?

Diagnosis: HNP
127 C. L3-L4
Keyword:
• Nyeri punggung menjalar sampai pada lutut kanan setelah
mengangkat karung beras
• Memberat saat batuk dan mengejan

Jaras saraf manakah yang kemungkinan akan menunjukkan


hasil abnormal?

Diagnosis: HNP
128 E. Ibuprofen 400mg
Keyword:
• Nyeri kepala terutama di bagian wajah.
• Wajah, dahi, dan mata kanan terasa berdenyut, mata merah,
hidung berair, ditemukan hiperestesi wajah kanan

Terapi?

Diagnosis: Cluster Headache


TATALAKSANA
CLUSTER HEADACHE

• Abortif
– Inhalasi oksigen (7L/ menit selama 15 menit)
– Ergot alkaloid (dihidroergotamin 0,5-1,5 mg IV)
– Triptan (sumatriptan nasal 20 mg atau injeksi subkutan 6 mg)

• Profilaksis
– Verapamil 120-160 mg PO 3-4x/hari
– Lithium 300 – 1500 mg/hari PO
Analgesik yang dapat digunakan pada nyeri lain selain
nyeri kepala, dapat menolong pasien dengan
intensitas nyeri ringan – sedang
129 C. Migraine
Keyword:
• Nyeri kepala berdenyut pada bagian kanan kepala,
terkadang kiri.
• Mual muntah (+)
• Memberat dengan suara bising dan melihat cahaya
terang

Diagnosis: Migraine
RESUME
Tipe Lokasi Durasi Keparahan Kualitas Penyerta

Migren Hemicranial 4-72 jam Sedang- Berdenyut Mual, muntah,


berat fotofobi, fonofobi

TTH Bilateral 30 menit- 7 Sedang Seperti -


hari diikat
Trigemina Cabang nervus Hitungan Berat Seperti Trigger area,
l trigerminal detik terbakar spasme otot
neuralgia (paling banyak ipsilateral (tic)
di cabang ke
2&3)

Cluster Unilateral 15-180 Sangat Seperti Mata merah,


peri/retroorbit menit hebat ditusuk- lakrimasi, kongesti
al (nocturnal tusuk nasal, rinorea,
attack) miosis, keringat
pada wajah
(ipsilateral)
130
Keyword:

• Wanita, 33 tahun, keluhaan pusing, dan kadang disertai


mual dipagi hari.
• Keluhan bertambah ketika kepala menoleh ke kanan
• Tidak ada keluhan telinga berdenging
• Nistagmus halus ke kanan.

• Perasat yang dilakukan?


BPPV
• Etiologi : kanalolitiasis atau • Terapi nonfarmakologis : manuver
kupulolitiasis epley
• Gejala : vertigo muncul dengan • Terapi farmakologis :
perubahan posisi kepala, – Antihistamin:
berlangsung singkat, disertai mual • Betahistin mesylate 3x6-12
muntah, tanpa gangguan mg/hari PO
pendengaran dan neurologis
• Betahistin di-HCl
• Pemeriksaan: manuver dix-hallpike
– Hasil : nistagmus +/- • Dimenhydrinate
– Komponen cepat = nistagmus • Diphenhydramine
– Komponen lambat = lokasi lesi – Antagonis kalsium: cinnarizin,
(unilateral, perifer, bidireksional, chlorpromazine
sentral) – Simpatomimetik: efedrin
Jawaban:

A. Manuver Epley
131
Keyword:

• Pria, 75 tahun, keluhan sulit menggerakkan anggota tubuhnya baik


sebelah kanan atau kiri.
• Tangan kiri terlihat bergetar seperti orang menghitung uang.
• Wajah terlihat kaku seperti topeng.
• Cara berjalan terlihat kaku dan langkahnya kecil-kecil.
• Kesadaran tidak menurun.

• Obat yang cocok?


Parkinson’s Disease
Parkinson’s Disease
• PenyakitParkinson = bagian dari Parkinsonism yang secara
patologis ditandai oleh degenerasi neuron dopaminergik
pada substantia nigra pars kompakta yang disertai adanya
inklusi sitoplasma eosinofilik (LewyBody)

• Parkinsonism= suatu sindrom yang ditandai dengan resting


tremor, rigiditas, bradikinesia, dan hilangnya refleks postural
akibat penurunan kadar dopamin otak oleh berbagai sebab
•“TRAP” Tremor, Rigiditas, Akinesia/ bradykinesia, danPostural instability

•Tremor= resting “pill-tolling” tremor, 3-5 Hertz, terlihat saat extremitas


dalam keadaan istirahat dan berkurang atau berhenti saat extremitas
digerakkan.
•Rigiditas= cogwheel rigidity (adanya interupsi tonus otot yang terputus-
putus seperti gigi roda ketika extremitas digerakkan secara pasif.)
–Rigiditas pada gangguan ganglia basal cenderung kontinyu dan
terus ada sehingga disebut lead pipe rigidity. Cogwheel rigidity adalah
salah satu tipe dari lead pipe rigidity
–Berbeda dengan rigiditas pada gangguan cortico spinal yang
disebut clasp knife rigidity Tonus resistif awalnya meningkat ketika otot-
otot extremitas digerakkan, tetapi kemudian tonusnya berkurang
•Akinesia/ Bradykinesia, bermanifestasi sebagai berkurangnya dan
melambatnya gerakan spontan.
–Masked face / hypomimiaekspresi wajah yang minimal
–Micrographiatulisan menjadi kecil-kecil
–Hypophoniasuara menjadi lirih, bergumam
–Aprosodiapembicaraan monoton
–Festinating gait / small shuffling gait / Parkinsonian gait langkah
berjalan yang kecil, tanpa disertai ayunan lengan normal
–En bloc turning gerakan seperti robot yang kaku pada truncus
saat pasien berbelok

•Postural Instability berkurangnya kemampuan untuk membuat


reflex postural untuk menjaga keseimbangan
Imbalance between Dopamine and
Acetylcholine
Parkinson’s Disease
Agents that Increase Dopamine Functions
•Increasing the synthesis of dopamine = levodopa
•Inhibiting the catabolism of dopamine (MAO-B inhibitor) =
selegiline
•Stimulating the release of dopamine = amphetamine
•Stimulating the receptor sites directly (Dopamine agonist) =
bromocriptine& pramipexole
•Blocking the uptake and enhancing the release of dopamine =
amantadine
Jawaban:

E. Levodopa
132
Keyword:

• Wanita, 45 tahun, nyeri punggung bawah dan lemah kedua


tungkai sejak 3 minggu yang lalu.
• Pemeriksaan : kedua ekstremitas bawah lemah, refleks
kedua ekstremitas bawah menurun dan didapatkan saddle
anestesi.

Diagnosis?
LBP
•LBP adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah
(diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah)
•LBP akut< 12 minggu, LBP kronik> 12 minggu
•Klasifikasi LBP (menurut SPM Neurologi PERDOSSI)
–LBP dengan tanda bahaya (red flags) neoplasma, infeksi,
fraktur vertebra, sindrom kauda equina
–LBP dengan sindroma radikuler
–LBP non-spesifik90% dari seluruh LBP akut dan kronik
Cauda Equina Syndrome Conus Medullaris Syndrome
•Terganggunya fungsi dari radix-radix saraf •Conus medullaris merupakan ujung inferior dari
dibawah vertebra L1-L2 medulla spinalis, dibentuk terutama oleh
•Gangguan motorik sedang-berat, asimetris, segmen sacral
atrofi •Gangguan motorik ringan, simetris, tidak ada
•Gangguan sensorik saddle anesthesi timbul atrofi
lebih lambat, asimetris •Gangguan sensorik saddle anesthesi muncul
•Nyeri menonjol, hebat, timbul dini, lebih awal, bilateral
radikuler, asimetris •Nyeri jarang, relatif ringan, simetris,
•Gangguan reflex bervariasi bilateral,pada perineum dan paha
•Gangguan sphincter timbul lambat, jarang •Reflex Achiles (-), reflex patella (+)
berat, disfungsi seksual jarang •Disfungsi sphincter terjadi dini dan berat
•Reflex bulbocavernosus dan anal jarang •Reflex bulbocavernosus dan anal (-)
terganggu •Gangguan ereksi dan ejakulasi
Saddle anesthesia : sensory loss in
distribution of S2-S5
Jawaban:

b. Cauda Equine Syndrome


133
Keyword:
• Erupsi makulopapular pada daerah lipat paha,
pruritus, eritema di daerah bibir dan terasa panas
• Kejadian kedua kalinya di tempat yang sama
setelah meminum obat dari warung

Diagnosis?
Erupsi Kulit ec Obat: Fixed Drug Eruption
•Merupakan reaksi hipersensitivitas tipe II (sitotoksik)
•Tanda patognomonis
• Lesi khas:
• Vesikel, bercak
• Eritema
• Lesi target berbentuk bulat lonjong atau numular
• Kadang-kadang disertai erosi
• Bercak hiperpigmentasi dengan kemerahan di tepinya, terutama pada
lesi berulang
•Tempat predileksi: Sekitar mulut, daerah bibir, daerah penis atau vulva
Jawaban:

c. Fix Drug Eruption


134
Keyword:
• Bercak merah pada tangan kanan sejak 1 hari yll
• Bercak muncul di tempat ia menggunakan jam tangan
• Jam baru digunakan 2 kali dan sebelumnya tidak ada
keluhan apa-apa
• Lesi eritema dengan ebebrapa vesikel, berbatas tegas,
bentuk menyerupai jam tangan

Diagnosis?
Dermatitis Kontak Alergi
Reaksi peradangan kulit imunologik, diperantarai cellmediated immune response
(hipersensitivitas tipe IV)
• Mengenai orang yang kulitnya hipersensitif
• Penyebab: hapten (alergen yang belum diproses, lipofilik, sangat reaktif, mampu
menembus stratum korneum)
• Fase: sensitisasi & elitisasi
• Gejala:
– Akut: gatal, eritema, edema, papulovesikel, vesikel, bula
– Kronik: kulit kering, skuama, papul, likenifikasi, fisur
• DD: DKI
• Pemeriksaan: uji tempel
• Pengobatan: menghindari pajanan, KS
Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Alergi
• Reaksi peradangan kulit • Reaksi imunologis yang
non-imunologis timbul akibat reaksi
• Kerusakan kulit terjadi hipersensitivitas
tanpa proses sensitisasi • Didahului proses
(pajanan pertama) sensitisasi (pajanan
• Dapat dialami semua berulang)
orang • Tidak dialami semua
• Patch test (-) orang
• Patch test (+)
Jawaban:

a. DKA
135
Keyword:
• Anak 5 tahu, keluhan lepuh-lepuh berisi nanah di
daerah leher dan dada kanan
• Didapati bula hipopion dan coloret pada lesi

Diagnosis?
IMPETIGO BULOSA
IMPETIGO KRUSTOSA
• Penyebab:
Staphylococcus aureus • Penyebab:
Streptococcus B hemolyticus
• Tempat predileksi di ketiak, dada,
punggung. • Tempat predileksi di muka,
sekitar hidung dan mulut.
• Gejala klinis: eritema, bula, dan bula
hipopion.
• Gejala Klinis: eritema dan vesikel
yang cepat memecah, krusta tebal
• Pengobatan: vesikel baru bisa kekuningan seperti madu
dipecahkan lalu diberikan salep
antibiotik atau cairan antiseptik.
• Pengobatan: krusta dilepaskan dan
diberi salep antibiotik
Jawaban:

e. Impetigo Bulosa
136.
Keyword:
• Demam, mengigil
• Benjolan pada lipatan pahanya agak besar dan sedikit
nyeri
• Kelenjar inguinal membesar uk 1cmx0,5cmx0,5cm ,
nyeri (+), padat, kulit merah kebiruan, panas dan nyeri

Diagnosa? Limfadenitis
• Limfadenitis adalah peradangan kelenjar getah
bening (kelenjar limfe) regional dari lesi primer
akibat adanya infeksi dari bagian tubuh yang lain
• Gejala awal limfadenitis adalah pembengkakan
kelenjar yang disebabkan oleh penumpukan cairan
jaringan dan peningkatan jumlah sel darah putih
akibat respon tubuh terhadap infeksi
Jawaban:

e. Amoxicilin 3x500mg selama 5


hari
137
Keyword:
• laki-laki, 35 tahun, keluhan dada sebelah kiri terasa nyeri.
• Nyeri terasa seperti kesetrum, apalagi jika daerah tersebut
ditekan.
• Sejak 3 bulan yang lalu, setelah sembuh dari penyakit kulit di
daerah tersebut.

• Nyeri berdasarkan riwayat penyakit yang mendasari ?


HERPES ZOOSTER
• Penyakit yang disebabkan virus varicella zoster yang menyerang kulit dan
mukosa, merupakan reaktivasi setelah infeksi primer (varicella)
• Predileksi: daerah torakal, unilateral, bersifat dermatomal
• Gejala:
– Gejala prodromal sistemik (demam, pusing, malaise) & lokal (myalgia, gatal,
pegal)
– Timbul eritema yang kemudian menjadi vesikel yang berkelompok dengan
dasar eritematosa & edema, kemudian menjadi pustul dan krusta
– Pembesaran KGB regional
• Herpes zoster oftalmikus: infeksi n.V-1
• Sindrom Ramsay-Hunt: gangguan n. fasialis & otikus
• Komplikasi: neuralgia pascaherpetik: nyeri yang timbul pada daerah bekas
penyembuhan lebih dari sebulan setelah sembuh
• Pengobatan: acyclovir (pada herpes zoster oftalmikus dan pasien dengan
defisiensi imun)
Jawaban:

C. Neuralgia post herpetic


138
Keyword:
• Gatal di lengan dan punggung
• Makula hiperpigmentasi dengan tepi lesi lebih aktif

Diagnosis? Pitriasis versikolor


Pitiriasis Versikolor
Tatalaksana
Jawaban:

B. Tepi yang aktif


139
Keyword:
• Lenting-lenting daerah wajah dan mata
• Nyeri (+)
• Huychinson sign (+)

Diagnosis?
Jawaban:

E. Herpes Zooster Opthalmicus


140
• Keywords:

• laki-laki, 18 tahun, keluhan pori-pori wajah yang


membesar dan berwarna hitam.
• Pemeriksaan fisik : pelebaran folikel wajah multipel
yang berisi keratin, lipid, dan berwarna hitam

• Diagnosisnya?
Perkembangan Akne
Manifestasi Klinis

 Predileksi: muka, bahu, dada atas, punggung atas


 Lesi noninflamasi : komedo (terbuka/ tertutup)
 Lesi inflamasi : papul, pustule, nodul,kista
 Scar dapat menjadi komplikasi dari lesi inflamasi dan noninflamasi.
Jawaban:

E. Open comedo, Acne vulgaris


tipe komedonal
141
• Keywords:

• Laki-laki, 47 tahun, keluhan gatal pada betis kanannya.


• Pasien sering tidak memakai alas kaki.
• Pemeriksaan fisik : papul eritematous, garis eritem
yang berkelok-kelok, serta beberapa pustul.

• Penyebab?
Klinis: Ankilostomasis & Nekatoriasis
• HOOKWORM PALING MEMBUAT
ANEMIS!
– Anemia hipokrom mikrositer (ADB)
– Eosinofilia (+)
• Ground itch bila banyak larva
menembus kulit
• Pencegahan : gunakan alas kaki
• Th/
– Pyrantel pamoat & Albendazol 400
mg single dose
5. ANCYLOSTOMA BRAZILIENSE
• Penyebab creeping eruption pada manusia
• Hospes definitif : kucing dan anjing
• Punya 2 pasang gigi yang tidak sama besar
• Larva tidak menjadi dewasa dalam tubuh manusia creeping
eruption / CLM
• Tidak bisa penetrasi ke dermis manusia tidak dapat terjadi siklus
hidup yang normal
• Manusia merupakan hospes yang tidak tepat bagi larva tersebut
larva akhirnya akan mati
• penyakit ini dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa
bulan bila tidak diobati.
Klinis: Cutaneous Larva Migrans /
Creeping Eruption
• Kelainan intrakutan serpiginosa
• Track/jalur kemerahan menonjol berkelok-kelok, sangat gatal biasanya
di ekstrimitas
• Penetrasi larva cacing tambang / hookworm
– Ancylostoma braziliense  paling bikin anemia diantara semua hookworm
– Ancylostoma caninum
– Uncinaria
– Stenocephala
• Th/
– Mebendazol
– Albendazol
Jawaban:

C. Ancylostoma braziliense
142
• Keywords:

• Pria, 30 tahun , keluhan bercak-bercak di punggung dan


kulit yang terasa baal
• Pemeriksaan fisik : 3 buah lesi
• Pemeriksaan BTA hasilnya negatif.

• Terapi ?
Gejala Klinis
Tanda Utama PB MB
Bercak kusta Jumlah 1-5 Jumlah > 5
Penebalan saraf tepi yang disertai Hanya 1 saraf Lebih dari satu saraf
dengan gangguan fungsi

Sediaan apusan BTA negatif BTA positis


Pengobatan
MDT

MB PB

Pengobatan 12 -18 bulan


Rifampisin 600 mg/bulan Pengobatan 6-9 bulan
DDS 100 mg/hari Rifampisin 600 mg/bulan
Klofazimin 300 mg/bln diteruskan 50 DDS 100 mg/hari
mg/hari

• Pemeriksaan klinis setiap bulan • Pemeriksaan klinis setiap bulan


• Pemeriksaan bakterioskopik setiap 3 bulan • Pemeriksaan bakterioskopik setiap 6 bulan
Jawaban:

A. Rifampisin dan Dapson


143
• Keywords:

• Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke klinik


anda mengeluh keluarnya duh banyak dan encer
yang berwarna kuning, sedikit berbusa.
• Pada pemeriksaaan fisik didapati gambaran serviks
strawberry appearence
Duh Tubuh Vagina
Trikomoniasis Bacterial Vaginosis Candidiasis Vulvovaginal
Etiologi Trichomonas Vaginalis Gardnerella Vaginalis Candida Albicans
Klinis • Sekret homogen, banyak, • Sekret homogen, putih keabuan, • Sekret putih bergumpal,
purulen, berbusa, warna kuning tidak terlalu banyak, melekat di lengket ke dasar, kadang kental
kehijauan, berbau busuk dinding vagina kekuningan, gatal, tidak berbau
• Radang, hiperemis dan nyeri • Tanda radang (-) • Vulva dan vagina tidak
pada daerah vulva dan vagina • Bau amis hiperemis
• Strawberry cervix appearance • pH vagina alkali

Pemeriksaan NaCl  Trikomonas motil • Clue cell (+) : Bakteri menempel KOH 10% : pseudohifa, yeast
Penunjang di tepi sel and budding cell, blastospora
• Whiff/amine test : fishy odor
Terapi Metronidazole 2 g SD Metronidazole 2 g SD Nystatin supp 1x100.000 IU
Metronidazole 2x500 mg 5-7 hari Metronidazole 2x500 mg 5-7 hari intravaginal
Jawaban:

A. Sediaan basah dengan larutan


NaCl fisiologis
144
• Keywords :

• Keputihan 4 hari dan gatal


• Mendapat pengobatan antibiotik dosis tinggi
• Dinding vagina dan portio penuh lendir kental
berwarna putih, bergumpal, tidak berbusa
Kandidosis Vulvovaginitis

• Penderita DM dan Hamil


• Gatal di daerah vulva, hiperemis di labia minora,
introitus dan vagina 1/3 bawah
• Fluor albus kekuningan dengan gumpalan seperti
kepala susu berwarna putih kekuningan
• Etiologi Candida albicans (jawaban A)
Jawaban:

A. Candida Albicans
145
• Keywords:

• Perempuan 28 tahun, hamil 7 bulan, muncul beruntusan


yang terasa nyeri pada kemaluan sejak 1 minggu yang lalu.
• Keluhan ini baru pertama kali dirasakan pasien.
• Dari pemeriksaan fisik, ditemukan vesikel di daerah vulva
kanan dan kiri.
• Pemeriksaan miskroskopis, ditemukan sel datia berinti
banyak
Ulkus Genital
Herpes Genital Sifilis Chancroid
(Ulkus Durum) (Ulkus Mole)
Etiologi HSV 2 Treponema Pallidum Haemophylus Ducreyi

Morfologi Vesikel/ulkus, dangkal, Ulkus keras, soliter, tidak nyeri, Ulkus multiple, nyeri,
kecil, bergerombol, nyeri dasar bersih, tepi rata, bisa hilang lunak, dasar kotor,
sendiri bergaung, tepi tidak rata
Pemeriksaan Tzanck test (+) : sel datia Indirect : Pewarnaan Gram : Bakteri
Penunjang berinti banyak • Serologi : VDRL, TPHA batang berjejer seperti rel
• Direct : Mikroskop lapangan kereta / ikan
gelap
Terapi Acyclovir 5x200 7 hari Benzatin Penisilin 2,4 juta IU IM SD Azythromycin 1g oral SD
Valacyclovir 2x500 7 hari Ciprofloxaxin 2x500 3 hari
Jawaban:

C. Asiklovir oral 5 x 200 mg selama


7 hari
146.
• KEYWORDS:

 Wanita usia 25 tahun


 Bercak-bercak kemerahan di kedua telapak tangan dan kaki, tidak disertai
dengan rasa sakit, gatal, ataupun demam
 Pasien pernah memiliki benjolan pada kelamin seperti jerawat yang hilang
sendiri tanpa pengobatan
 Pemeriksaan fisik  papula eritematous berskuama di tepi papul
 Pemeriksaan penunjang untuk melihat mikroorganisme?

• DIAGNOSA: Sifilis sekunder


Sifilis
Jawaban:

C. Dark Field Microscope


147
Keyword:
• Perempuan, 37 tahun, luka pada daerah genitalia disertai demam
dan nyeri pada saat buang air kecil
• Awalnya bintil-bintil berisi air mudah pecah dan menjadi luka.
• Pemeriksaan fisik : erosi dan ulkus dangkal multipel, bentuk dari
milier sampai lentikular, di sekitarnya terdapat edema dan
eritema.

• Diagnosis?
Herpes Simpleks
• Infeksi akut yang disebabkan oleh HSV yang ditandai
dengan adalnya vesikel yang berkelompok di atas • Pemeriksaan: ditemukan pada sel
kulit yang semukokutan dan dibiak, antibodi, percobaan
• Predileksi HSV tipe I di daerah pinggang mbab dan Tzanck (ditemukan sel datia
eritematosa di daerah dekat ke atas, predileksi HSV berinti banyak dan badan inklusi
tipe II di daerah pinggang ke bawah terutama genital intranuklear)
• Gejala klinis: • Pengobatan: idoksuridin topikal
• Infeksi primer: vesikel berkelompok di atas kulit (pada lesi dini), asiklovir
yang sembab dan eritematosa, berisi cairan
jernih yang kemudian seropurulen, dapat
menjadi krusta dan kadang mengalami ulserasi
dangkal, tidak terdapat indurasi, sering disertai
gejala sistemik
• Fase laten: tidak ditemukan gejala klinis, HSV
dapat ditemukan dalam keadaan tidak aktif di
ganglion dorsalis
• Infeksi rekuren: gejala lebih ringan dari infeksi
primer, akibat HSV yang sebelumnya tidak aktif
mencapai kulit dan menimbulkan gejala klinis
Jawaban:

E. Herpes Genitalis
147
• Wanita, 37 tahun, luka pada daerah genitalia disertai
demam dan nyeri pada saat buang air kecil.
• Awalnya bintil-bintil berisi air mudah pecah dan
menjadi luka.
• Keluhan ini yang pertama kali.
• PF : Erosi dan ulkus dangkal multipel. Bentuk dari milier
sampai lentikular. Di sekitarnya terdapat edema dan
eritema
• Dx ?
ULKUS GENITAL
Genital herpes Syphilis Chanroid
HSV 1&2 T. pallidum H. ducreyi

19-39% 32-35% 20-60%


Ulkus Genital
Herpes Genital Sifilis Chancroid
(Ulkus Durum) (Ulkus Mole)
Etiologi HSV 2 Treponema Pallidum Haemophylus Ducreyi

Morfologi Vesikel/ulkus, dangkal, Ulkus keras, soliter, tidak nyeri, Ulkus multiple, nyeri,
kecil, bergerombol, nyeri dasar bersih, tepi rata, bisa hilang lunak, dasar kotor,
sendiri bergaung, tepi tidak rata
Pemeriksaan Tzanck test (+) : Indirect : Pewarnaan Gram : Bakteri
Penunjang • Serologi : VDRL, TPHA batang berjejer seperti rel
• Direct : Mikroskop lapangan kereta / ikan
gelap
Terapi Acyclovir 5x200 7 hari Benzatin Penisilin 2,4 juta IU IM SD Azythromycin 1g oral SD
Valacyclovir 2x500 7 hari Ciprofloxaxin 2x500 3 hari

Jawaban : E. Herpes Genital


148
• Laki-laki, 38 tahun, nyeri saat berkemih dan keluar
duh tubuh.
• Riwayat berhubungan seksual dengan PSK (+).
• Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan banyak
neutrofil 10/LPB, pewarnaan Gram ditemukan
gambaran organisme berwarna ungu
• Dx ?
Uretritis
Gonococcal Uretritis Non-Gonococcal Uretritis
Etiologi Neisseria gonorrhea Chlamydia trachomatis
Sekret Mukopurulen Agak mukoid
PMN >5/LPB >5/LPB
Bakteri (+) (-)
Inkubasi 2-7 hari 2-3 minggu

Jawaban : A. Uretritis Gonorrhea


149
• Wanita, keluar cairan pada kemaluannya
disertai rasa gatal.
• Keputihan tidak berbau namun sedikit asam.
• Pada pemeriksaaan spekulum ditemukan
gambaran seperti cottage cheese.
• Pemeriksaan lanjutan ?
Duh Tubuh Vagina
Trikomoniasis Bacterial Vaginosis Candidiasis Vulvovaginal
Etiologi Trichomonas Vaginalis Gardnerella Vaginalis Candida Albicans
Klinis • Sekret homogen, banyak, • Sekret homogen, putih keabuan, • Sekret putih bergumpal,
purulen, berbusa, warna kuning tidak terlalu banyak, melekat di lengket ke dasar, kadang kental
kehijauan, berbau busuk dinding vagina kekuningan, gatal, tidak berbau
• Radang, hiperemis dan nyeri • Tanda radang (-) • Vulva dan vagina tidak
pada daerah vulva dan vagina • Bau amis hiperemis
• Strawberry cervix appearance • pH vagina alkali

Pemeriksaan NaCl  Trikomonas motil • Clue cell (+) : Bakteri menempel KOH 10% : pseudohifa, yeast and
Penunjang di tepi sel budding cell, blastospora
• Whiff/amine test : fishy odor
Terapi Metronidazole 2 g SD Metronidazole 2 g SD Nystatin supp 1x100.000 IU
Metronidazole 2x500 mg 5-7 hari Metronidazole 2x500 mg 5-7 hari intravaginal

Jawaban : B. KOH 20%


Candida Albicans Trichomonas Vaginalis Clue Cells
150
• Perempuan, 20 tahun, keputihan yang banyak
dan berwarna putih.
• Pasien tidak memiliki faktor resiko Infeksi
Menular Seksual, gatal yang hebat pada
kemaluan (-)
• Dx ?
Duh Tubuh Vagina
Trikomoniasis Bacterial Vaginosis Candidiasis Vulvovaginal
Etiologi Trichomonas Vaginalis Gardnerella Vaginalis Candida Albicans
Klinis • Sekret homogen, banyak, • Sekret homogen, putih keabuan, • Sekret putih bergumpal,
purulen, berbusa, warna kuning tidak terlalu banyak, melekat di lengket ke dasar, kadang kental
kehijauan, berbau busuk dinding vagina kekuningan, gatal, tidak berbau
• Radang, hiperemis dan nyeri • Tanda radang (-) • Vulva dan vagina tidak
pada daerah vulva dan vagina • Bau amis hiperemis
• Strawberry cervix appearance • pH vagina alkali

Pemeriksaan NaCl  Trikomonas motil • Clue cell (+) : Bakteri menempel KOH 10% : pseudohifa, yeast and
Penunjang di tepi sel budding cell, blastospora
• Whiff/amine test : fishy odor
Terapi Metronidazole 2 g SD Metronidazole 2 g SD Nystatin supp 1x100.000 IU
Metronidazole 2x500 mg 5-7 hari Metronidazole 2x500 mg 5-7 hari intravaginal

Jawaban : C. Vaginosis Bakterial


Candida Albicans Trichomonas Vaginalis Clue Cells
151
• Laki-laki, 28 tahun, sering berbicara sendiri.
• Saat pasien melihat pulpen di meja, pasien
berteriak dan mengatakan ada ular.
• Meskipun telah dijelaskan yang sebenarnya, pasien
tetap teguh.
• Pasien dapat menyebutkan dengan tepat kapan
dan di mana ia bersekolah dan dilahirkan
• Gangguan ?
B. Ilusi
• Ilusi : Mispersepsi atau misinterpretasi terhadap suatu stimulus
eksternal yang nyata
• Delusi (waham) : Keyakinan palsu yang didasarkan pada
kesimpulan yang salah tentang kenyataan eksternal yang tidak
sejalan dengan intelegensia dan latar belakang pasien dan tidak
dapat dikoreksi atau disangkal
• Halusinasi : Persepsi sensoris palsu yang terjadi tanpa stimulus
eksternal yang nyata
• Disorientasi : Gangguan orientasi waktu, tempat, orang
• Amnesia : Ketidakmampuan untuk mengingat pengalaman masa
lalu, baik sebagian atau seluruh
152
• Laki-laki, 24 tahun, sering mendengar suara-
suara teriakan orang yang mengatakan ingin
membunuhnya.
• Keluarga sudah meyakinkan bahwa tidak ada
orang-orang tersebut
• Kelainan ?
B. Halusinasi Auditorik
• Halusinasi Auditorik : Persepsi bunyi palsu, dapat berupa
suara maupun bunyi
• Halusinasi visual : Persepsi palsu tentang penglihatan berupa
citra yang terbentuk
• Halusinasi taktil (perabaan) : Persepsi palsu tenatng
perabaan atau sensasi permukaan
• Ilusi : Mispersepsi atau misinterpretasi terhadap suatu
stimulus eksternal yang nyata
• Depersonalisasi : Perasaan subjektif, merasa tidak nyata atau
tidak mengenal diri sendiri.
153
• Laki-laki, 25 tahun, suka mengurung diri di rumah sejak 1 minggu
yang lalu, terjadi setelah pasien tidak lulus ujian.
• Sering terlihat bicara sendiri, katanya dia sedang berbicara
dengan bayangan orang yang dikhayalkannya.
• Pasien merasa orangtua dan tetanggalnya sering
membicarakannya, mengolok-ngolok dan ingin membunuhnya.
–  Gejala Psikotik
• Pasien tidak tahu mengapa ia dibawa ke RS karena ia merasa tidak
sakit
• Terapi ?
Psikotik Akut
• Onset < 2 minggu
• Terdapat beberapa jenis waham atau
halusinasi yang intensitasnya berubah-ubah
• Terdapat keadaan emosional yang beragam
• Tidak memenuhi gejala skizofrenia, manik
ataupun depresi
Terapi
• Antipsikotik
– Klorpromazin
– Haloperidol
– Klozapine
– Risperidone
– Olanzapine
154
• Perempuan, 30 tahun, tidak bisa tidur, saat ini sedang menyusun acara
melukis murid seminggu terakhir namun belum selesai.
• Kepala sekolah menyuruh istirahat namun pasien malah mengomel dan
marah-marah serta merasa hanya dia yang bisa menyelesaikan tugas
tersebut.
• Pasien sering membeli alat lukis dan kemudian memberikannya pada
murid yang ditemuinya sambil mengatakan bahwa hasil karya pasienlah
yang terhebat.
• Pada anamnesis lebih lanjut ditemukan bahwa pasien sebelumnya bersedih
selama kurang lebih 2 minggu karena ditinggalkan suami bertugas ke luar
kota.
Gangguan Afektif
Mania Depresif
• Peningkatan aktivitas • Afek depresif
• Banyak berbicara atau berbicara terus menerus. • Hilang minat & kegembiraan, mengurung
• Lompat gagasan (flight of ideas) diri
• Rasa harga diri yang melambung (grandiositas, • Mudah lelah & menurunnya aktivitas.
yang dapat bertaraf sampai waham/delusi) • Konsentrasi menurun,
• Berkurangnya kebutuhan tidur • Harga diri & kepercayaan diri berkurang,
• Mudah teralih perhatian • Rasa bersalah & tidak berguna yang tidak
beralasan,
• Keterlibatan berlebih dalam aktivitas-aktivitas
yang mengandung kemungkinan risiko tinggi • Merasa masa depan suram & pesimistis,
dengan akibat yang merugikan apabila tidak • Gagasan atau perbuatan membahayakan
diperhitungkan secara bijaksana. diri atau bunuh diri,
• Dialami paling sedikit satu minggu • Tidur terganggu,
Gangguan Afektif
• Hipomania
– Mania yang tidak mencapai ambang
• Distimia
– Depresi ringan kronik (tahunan)
• Siklotimia
– Depresi ringan + hipomanik
• Gangguan Afektif Bipolar tipe I
– Episode manik minimal 1 minggu
– Episode depresif minimal 2 minggu
• Gangguan Afektif Bipolar tipe II
– Episode depresif
– Episode hipomanik
155
• Seorang laki-laki mengalami keluhan
ketidakpuasan saat berhubungan seksual.
• Pasien mengaku merasa puas bila melakukan
kekerasan saat melakukan hubungan seksual
dengan istrinya, seperti memukul istrinya
dengan sabuk.
• Gangguan ?
Gangguan preferensi seksual / Parafilia
(F.65)
Fetishisme Mengandalkan rangsangan pada benda mati sebagai rangsangan untuk membangkitkan keinginan seksual
dan memberikan kepuasan seksual
Transfetishisme Kenikmatan seksual bila berdandan atau menyamar seperti lawan jenis

Frotteurisme Kepuasan seksual yang didapatkan apabila bersentuhan atau bergesekan terhadap orang lain dalam kondisi
tidak sadar
Eksibisionisme Kecenderungan yang berulang atau menetap untuk memamerkan alat kelamin kepada asing atau orang
banyak di tempat umum tanpa ajakan atau niat untuk berhubungan lebih akrab
Voyeurisme Kecenderungan berulang atau menetap untuk melihat orang lain sedang berhubungan seksual atau
berperilaku intim (mengintip)
Sadomasokisme • Sadisme : Kepuasan seksual yang didapatkan apabila dirinya secara nyata melakukan tindakan yang
menyakiti atau mempermalukan pasangan seksualnya
• Masokisme : Kepuasan seksual yang didapatkan apabila dirinya secara nyata mendapatkan tindakan yang
menyakiti atau mempermalukan dirinya
Pedofilia Preferensi seksual terhadap anak-anak
156
• Wanita 26 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada, dada
berdebar-debar, sesak nafas, tercekik, dan rasa ingin mati.
• Satu minggu yang lalu pasien masuk IGD dengan keluhan yang
sama.
• Menurut pasien gejala tersebut datang mendadak tanpa didahului
faktor pencetus.
• Keluhan ini berulang ketika pasien berjalan- jalan di taman seorang
diri sehingga pasien takut untuk keluar rumah.
• Pemeriksaan laboratorium dan EKG dalam batas normal
• Dx  Serangan panik dengan agoraphobia
Kriteria Diagnostik Gangguan Panik
(Panic Disorder)
DSM-IV-TR PPDGJ III
Terdapat suatu periode yang jelas dengan ketakutan • Tidak ditemukan gangguan ansietas
atau ketidaknyamanan yang intens, dimana terdapat fobik
4 atau lebih gejala dibawah, yang mencapai puncak
dalam 10 menit : • Adanya beberapa kali serangan
• Palpitasi, jantung berdebar ansietas berat dalam masa kira-kira 1
• Berkeringat bulan
• Gemetaran – Pada keadaan dimana sebenarnya
• Sesak nafas secara objektif tidak ada bahaya
• Rasa tercekik – Tidak terbatas pada situasi yang telah
• Nyeri dada (chest discomfort) diketahui atau yang dapat diduga
• Mual, muntah, nyeri perut sebelumnya
• Hoyong – Dengan keadaan yang relatif bebas
• Derealisasi/depersonalisasi dari gejala ansietas pada periode
• Perasaan kehilangan kontrol diantara serangan panik
• Rasa takut mati
• Parastesi
• Perasaan panas/dingin
Fobia
• Rasa takut yang berlebihan dirasakan seseorang
terhadap suatu hal atau kejadian
– Fobia Sosial : Ketakutan akan diamati atau dipermalukan di
depan publik
– Agorafobia : Ketakutan akan terjebak di tempat umum,
sulit untuk melarikan diri, dan tidak tersedia pertolongan
jika hal buruk menimpa
– Klaustrofobia : Ketakutan dengan ruangan sempit
– Xenofobia : ketakutan dianggap asing atau aneh oleh orang
lain
157
• Perempuan, 26 tahun datang ke dokter praktik umum
dengan keluhan kehilangan gairah hidup.
• Pasien mengeluh sering merasa kesepian. Pembicaraannya
terdengar sangat impresionistik tetapi tidak terarah.
• Selama pemeriksaan, pasien tampak berusaha menarik
perhatian dokter dan perawat.
• Pasien akan merasa sangat sedih jika tidak seorang pun
memperhatikan dirinya dan tidak bahwa menyebutkan
penampilannya cantik.
• SKIZOID
– Menarik diri
– Tidak ada inisiatif untuk bersosialisasi
– Afek datar
– Tidak peduli pujian
– Tidak ada teman dekat/hub.pribadi yang akrab
KLUSTER – Onset > 18 tahun

A • PARANOID
– Selalu mencurigai orang lain
– Terlalu waspada
– Pencemburu memiliki keraguan yang tidak beralasan
terhadap kesetiaan pasangannya

• SKIZOTIPAL
– berpakaian dan berpikir aneh
– Eksentrik
– Cth: Lady Gaga, Nicky Minaj
• ANTISOSIAL
– Tidak peduli hak orang lain
– Suka melanggar peraturan
– Suka berbuat onar meresahkan masyarakat
– Cth: geng motor

KLUSTER • AMBANG/BORDERLINE


Impulsif
Tidak bisa mempertahankan hubungan interpersonal sering
mengancam bunuh diri jika pasangan ingin meninggalkannya

B – Perilaku self abuse

• HISTRIONIK
– Suka menjadi pusat perhatian, genit
– Cth: Syahrini

• NARSISTIK
– Terlalu menganggap diri sendiri lebih tinggi dibanding yang
lain, merendahkan orang lain
– Cth: Kanye West
• CEMAS MENGHINDAR
– Pemalu, merasa tidak layak
– Cth: jika diajak mendatangi suatu acara, ia
menolak karena merasa para undangan
adalah orang-orang dengan status sosial
KLUSTER lebih tinggi daripada dia

• DEPENDEN
C – Terlalu bergantung dengan orang lain

• OBSESIF KOMPULSIF
– Obsesif: pikiran yang berulang-ulang
– Kompulsif: aktivitas yang berulang-ulang
– Preokupasi dengan keteraturan,
perfeksionis, kaku dalam memandang suatu
hal
158
• Perempuan, 22 tahun, perubahan mood setiap 1
minggu sebelum menstruasi.
• Pasien merasa sedih, mudah tersinggung dan nafsu
makan meningkat tanpa sebab yang jelas.
• Keluhan mulai dirasakan sejak 2 tahun yang lalu.
• Kali ini pasien hendak mengikuti wawancara untuk
bekerja sehingga merasa perlu untuk mengatasi
perubahan mood yang mungkin akan mempengaruhi
proses wawancara
159
• Seorang wanita 25 tahun, datang dengan keluhan tidak dapat
menyelesaikan pekerjaannya di kantor sejak 3 bulan terakhir.
• Ketika menulis laporan ia selalu berfikir kalimatnya tidak tepat
sehingga ia berulang kali mengubahnya. Ia juga sering terpikir
salah menyalin angka-angka perhitungannya sehingga ia
memeriksa ulang berkali-kali. Pada akhirnya tidak ada laporan
yang berhasil diselesaikannya.
• Menurut pasien, pikiran itu terus muncul dan tidak bisa dihentikan
• Dx ?
Gangguan Obsesif Kompulsif

– Obsesif: pikiran yang berulang-ulang


– Kompulsif: aktivitas yang berulang-ulang
– Preokupasi dengan keteraturan, perfeksionis, kaku
dalam memandang suatu hal
160
• Seorang wanita 25 tahun, punya 1 anak
berumur 3 tahun datang dengan keluhan sakit
kepala, haid tidak teratur, mual, pusing, nyeri
dan kesemutan pada lengan serta kaki. Sudah
pernah berobat ke beberapa dokter tapi belum
sembuh.
• Dx ?
• Banyak keluhan
• tidak bisa dijelaskan oleh medis 
tapi memberikan gangguan signfikan
Gangguan dan atau membutuhkan beberapa
Somatisasi intervensi medis
• Pasien benar-benar merasa nyeri
• MINIMAL 1 TAHUN
• Wanita, < 30 tahun, biasanya 4 sistem
organ
161
• Polisi membawa jenazah pria dewasa muda
tidak dikenal yang terlibat dalam suatu
tawuran. Pada pemeriksaan, ditemukan lima
luka tusuk di daerah dada  terutama sela iga
3-5 dan pakaian korban bersimbah darah
• Mekanisme kematian?
• Pada pemeriksaan, ditemukan lima luka tusuk
di daerah dada  Sebab Kematian
• Luka tusuk terutama sela iga 3-5 dan pakaian
korban bersimbah darah  Perdarahan
(Mekanisme Kematian)
• Cara kematian  wajar/tidak wajar
162
• Jenazah seorang wanita ditemukan tergeletak di
tempat tidurnya pada tanggal 30 Januari 2016
pada pukul 21.00.
• Dari pemeriksaan luar ditemukan lebam mayat
pada punggung, leher belakang, dan kaki
belakang. Tidak ditemukan kaku mayat maupun
tanda pembusukan
• Perkiraan waktu kematian?
Livor Mortis
Rigor Mortis

• Suatu bercak merah kebiruan atau • Kekakuan yang terjadi pada otot yang
merah ungu (livide) pada lokasi terjadi setelah period relaksasi
terandah tubuh mayat akibat primer
penumpukan eritrosit akibat dari • Mulai tampak pada 6 jam awal yang
gravitasi dan tekanan. akan mencapai puncaknya pada 12-
• Terjadi mulai dari 20-30 menit awal 24 jam (kaku lengkap)
kematian somatis, memuncak saat 8- • Setelah 24 jam maka kekakuan akan
12 jam dan akan menetap setelah 12 mulai menurun dan hilang pada 30
jam jam setelah kematian
• Kekakuan dimulai dari wajah  leher
 lengan  dada, perut dan tungkai
Analisis Perkiraan Waktu Kematian
Tanda Kematian Waktu
Lebam Permanen 8-12 jam post mortem
Kaku mayat lengkap 12-24 jam post mortem
Hilang >24 jam

Waktu Tanda Kematian


0 – 1 jam Kaku (-), Dekomposisi (-)
1 – 3-4 jam pertama Kaku sebagian, mudah dilawan (otot-otot kecil)
4 – 6 jam Ekstrimitas
3 - 12 jam Kaku seluruh tubuh, belum lengkap, mudah
dilawan
12 – 24 jam Kaku mayat lengkap seluruh tubuh
24 – 36 jam kaku lengkap, mudah dilawan
> 36 jam Kaku (-), Dekomposisi (+)
163
• Tn. Jovi, 20 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan memar pada mata kanan akibat dipukul oleh
rekan bisnisnya.
• Pasien membawa surat permintaan pemeriksaan visum
dari penyelidik. Pada pemeriksaan fisik, tampak
bengkak mengelilingi mata kanan berukuran 4x7 cm,
berwarna merah kebiruan, berbatas tegas, teraba
hangat.
• Apakah kesimpulan visum et repertum yang sesuai ?
A. Luka memar di mata kanan akibat dipukul
B. Luka memar di mata kanan karena kekerasan tumpul
C. Luka memar di mata kanan karena dipukul benda tumpul
D. Luka memar di mata kanan akibat pukulan tumpul
E. Luka memar di mata kanan karena kontak benda tumpul oleh
tersangka

Tidak boleh memberikan kesimpulan atau asumsi terhadap kejadian,


hanya boleh menentukan apakah luka akibat kekerasan jenis apa
164
• Ditemukan mayat bayi laki-laki, berat 2500 gram
dengan panjang 45 cm, plasenta masih melekat,
lanugo (+), panjang kuku jari melebihi panjang jari
tangan dan kaki, testis teraba satu buah.
Didapatkan memar pada bibir dan wajah, ujung
kuku kebiruan. Paru menutupi rongga dada
dengan berat 80 gram, teraba seperti spons dan
gambaran mengkilap seperti marmer.
• Kematian bayi dalam kasus ini tergolong sebagai
164. d. Infanticide

Infanticide Pembunuhan bayi

• Dibunuh o/ IBU • Tanda perawatan (+) 


KANDUNG segera talipusat (-), plasenta (-)
setelah dilahirkan • Uji apung patu (+)
• Plasenta (+), lanugo (+)
• Uji apung paru (+)/(-)
165
• Seorang wanita muda ditemukan meninggal dunia di ruang
tamu rumahnya dalam kondisi terbaring. Saat jenazah
diperiksa oleh dokter, didapatkan kekakuan mayat sudah
lengkap, lebam mayat di daerah punggung. Terdapat luka
gores di pergelangan tangan kanan dengan tepi lurus, dasar
otot kedalaman 1cm dengan panjang 5 cm. Saat
pemeriksaan dalam, ditemukan cairan organofosfat
sebanyak 700 cc dalam lambung pasien.
• Penyebab kematiannya ?  Intoksikasi Organofosfat
Keracunan Organfosfat
• Gambaran asfiksia, sianosis
• Bau minyak tanah (bahan pelarut insektisida)
• Busa pada hidung dan mulut
• Lambung, usus  kongesti mukosa, ditemukan cairan dua lapisan, cairan
lambung dan lapisan insektisida dengan bahan pelarutnya dari minyak
• Subpleural, submukosal organ lain Petechiae hemoragik
• Paru-paru  Gross kongesti dan oedem paru
• Saluran pernapasan  Busa + darah
• Luka bakar kimiawi berupa bercak coklat di sekitar mulut atau tempat yg
terkena insektidsida
• Tanda bendungan, lebam biru gelap dan ujung jari dan kuku kebiru-biruan.
166
• Keywords:
– Dokter puskesmas  kecelakaan lalu-lintas
– pertolongan pertama & pelayanan kedaruratan
– Tim  proses identifikasi lokasi.
– Langkah awal?
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 12/MENKES/SK/I/2002 TENTANG PEDOMAN
KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA DI LAPANGAN

Dasar Hukum
1. UU Nomor 23/1992 tentang Kesehatan
2. Keputusan Presiden Nomor: 3/2001 tentang Badan Koordinasi
Nasional
3. Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Bakornas
PBP)
4. Kepmenkes Nomor: 979/2001 tentang Protap Pelayanan
Kesehatan Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi
5. Kepses. Bakornas PBP Nomor: 2/2001 tentang Pedoman Umum
Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi
Jawaban : A. Menyusun tim
bencana yang solid
167
• Keywords:
– Laki-laki, 38 tahun
– meninggal dunia akibat tersengat listrik
– jaringan tubuh yang paling resiten terhadap
electrical injury?
• Resistensi jaringan yang paling tinggi adalah (sesuai urutan)
1. Kulit (resistensi menurun bila terjadi kerusakan pada kulit
atau ketika kulit basah)
2. Tulang
3. Lemak
4. Syaraf
5. Otot
6. Darah
7. (Paling rendah) Cairan tubuh.
Tanda luka bakar listrik  energi panas 
tersebar di dalam air  masuk ke dalam tubuh
 kerusakan organ dalam yang lebih parah
• JAWABAN: a. Kulit yang kering
168
• Keywords:
– Anak, 15 thn
– Keluhan: telinga terasa penuh setelah berenang.
– Nyeri tarik tragus (-), sekret (-).
– Pem. garpu tala : kesan tuli konduktif.
– Pem. otoskopi : membran timpani tidak dapat dilihat.
– Tatalaksana?
• DIAGNOSIS?
– Otitis Media Stadium Perforasi

• TATA LAKSANA?
• Aural toilet  H O 2 2 3% 3 – 5 hari
• Antibiotik topikal
– Ofloksasin u/ anak: 3-5 tetes 2x sehari
– Ofloksasin u/ dewasa: 6-10 tetes 2x sehari
• Antibiotik sistemik
• JAWABAN : c. Berikan antibiotik topikal
169
• Keywords
– Anak 7 tahun
– demam dan nyeri telinga kiri sejak 5 hari yang lalu.
– Pemeriksaan fisik tampak membran timpani
seperti pada gambar
– Diagnosis ?
• JAWABAN : B. OMA supuratif
170
Keywords
• Laki-laki, 20 tahun
• keluar cairan dari telinga kiri.
• Keluhan tersebut dirasakan kambuh- kambuhan sejak 1
tahun yang lalu.
• Pemeriksaan otoskopi : perforasi membran timpani subtotal,
tampak sekret purulen kuning kehijauan.
• Dilakukan pemeriksaan kultur cairan tersebut,
kemungkinan kuman yang ditemukan pada kultur tersebut?
• DIAGNOSIS : OMSK
• bila sekret kuning keemasan Staphylococus
aureus  betalaktam
• bila sekret hijau kebiruan  Pseudomonas
(biasanya bau)
• bila sekret berbau busuk  anaerob.

Kuning kehijauan  dominan kuning


• JAWABAN : Staphylococcus
171
• Keywords
– wanita, usia 35 tahun
– keluhan penurunan pendengaran sejak 2 bulan
yang lalu.
– Hasil tes bisik menunjukkan telinga kiri 4 m,
telinga kanan 6 m  normal.
– Interpretasi hasil pemeriksaan tersebut?
• JAWABAN : D. Telinga kanan normal, telinga
kiri sakit ringan
172
• Keywords:
– Wanita 31 tahun hidung tersumbat.
– Sepuluh hari yang lalu pasien mengeluh demam, batuk, pilek dan
hidung berair.
– Selama sakit pasien tidak mengonsumsi obat minum, hanya
menggunakan obat tetes hidung.
– Saat ini pasien sudah tidak demam, tetapi mengeluhkan
hidungnya seperti tersumbat.
– Diagnosis?
• JAWABAN : C. Rhinitis medikamentosa
173
• Keywords
– Perempuan berusia 28 tahun datang ke IGD
– perdarahan dari lubang hidung setelah jatuh dari
motor dan wajah terbentur trotoar.
– Tidak didapatkan riwayat penurunan kesadaran,
mual, muntah dan edema di sekitar hidung  tanda
kegawatdaruratan
– Penatalaksanaan yang dapat dilakukan Dokter
Umum?
• JAWABAN : E. Diberikan antibiotik,
antiinflamasi, dan kompres sekitar wajah
174
• Keywords
– Anak 5 tahun
– hidungnya sering tersumbat dan sering mengeluarkan
ingus bercampur kotoran yang berbau busuk dan
terkadang disertai darah Pada pemeriksaan
rhinoskopi anterior : massa pada dasar konkha nasal.
– Diagnosis?
KORPAL HIDUNG
Sekret hidung :
- unilateral.
- Berbau
- berdarah.

DASAR
KONKA
ADA
MASSA

564
• JAWABAN : C. Benda Asing
175
• Keywords
– Wanita, 20 tahun
– nafas berbau  halitosis, dan tenggorokan terasa
kering sejak 3 hari lalu.
– Pemeriksaan fisik : mukosa faring ditutupin lendir
dan setelah diangkat tampak kering.
– Diagnosis?
FARINGITIS KRONIK  HALITOSIS

Faringitis Kronik Hiperplastik Faringitis Kronik Atrofi

Hiperplasia jaringan limfatik • Sering timbul dengan rinitis


dinding faring posterior  atrofi
perubahan pada mukosa dinding • Pemeriksaan cermin:
posterior faring 
Mukosa faring tertutup lendir
besar, bergranular, tidak rata kental, bila diangkat tampak mukosa
Tata Laksana: kering, licin, halus
Larutan nitras atau kauter listrik
Terapi suportif : antitusif, Tata Laksana:
ekspektoran, obat kumur/tablet
hisap Tata laksana rinitis atrofi (topikal,
sistemik dan pembedahan) + obat
kumur

567
• JAWABAN : E. Faringitis atrofi
176
• Keywords
– Perempuan, 22 tahun
– sering tersumbat dan keluar cairan sekitar 2 bulan
terakhir.
– merasa ada cairan yang mengalir ke tenggorokan.
– Bagian pipi dan bagian dahi dirasakan sering nyeri
terutama saat menunduk. Saat kecil pasien sering
bersin – bersin bila terkena debu atau udara dingin.
– Pemeriksaan penunjang apakah yang paling tepat?
• DIAGNOSIS : Sinusitis Akut
PEMERIKSAAN PARANASAL
Inspeksi
• Pembengkakan muka, pipi  sinusitis maksila akut.
• Pembengkakan kelopak mata atas  sinusitis frontal akut
Palpasi:
• Nyeri tekan/ketok gigi  sinusitis maksila.
• Nyeri tekan medial atap orbita sinusitis frontal
• Nyeri tekan cantus mediasinusitis etmoid

571
PEMERIKSAAN SINUS PARANASAL
• Transiluminasi
• Radiologi: posisi Waters,
PA, Lateral dan Cald well-
Luc.
• CT.Scan : potongan koronal
• MRI
• Endoskopi
• Nasoendoskopi
572
• JAWABAN : C. Rontgen Waters
177
Keywords
• Laki-laki, 26 tahun
• Hidung tersumbat sejak 1 mnggu terakhir.
• Anamnesis :
– Sering hidung tersumbat
– mengeluarkan sekret encer berwarna bening bila pasien kelelahan saat bekerja
atau saat terpapar asap rokok.
• Pemfis :
– konka inferior hipertrofi bilateral, berwarna merah gelap dan sekret pada meatus
inferior.
• Diagnosis?
RHINITIS VASOMOTOR
Definisi Manifestasi Klinis
Gangguan pada mukosa hidung • Gejala =rinitis alergi, sulit
yang ditandai dengan adanya dibedakan.
edema yang persisten dan • Umumnya :
hipersekresi kelenjar pada Gejala hidung tersumbat,
mukosa hidung apabila dipengaruhi oleh posisi
terpapar oleh iritan spesifik.

575
• Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak
gambaran klasik berupa :
– edema mukosa hidung,
– konka hipertrofi dan berwarna merah gelap atau
merah tua ( karakteristik ), tetapi dapat juga
dijumpai berwarna pucat.
ETIOLOGI
Etiologi pasti belum diketahui, diduga akibat gangguan keseimbangan sistem saraf
otonom yang dipicu oleh zat-zat tertentu.

Obat-obatan: Faktor Endokrin, kehamilan,


Ergotamin, chlorpromazin, pubertas, pemakaian pil anti
anti -hipertensi hamil hipotiroidisme.
vasokonstriktor topikal.

Faktor Fisik: Faktor Psikis


asap rokok, udara
stress,
dingin,kelembaban udara
yang tinggi bau yang ansietas
merangsang. fatigue.

577
DIAGNOSIS BANDING
Rinitis Alergi Rinitis Vasomotor
Mulai serangan Belasan tahun Dekade ke- 3-4
Riwayat terpapar Riwayat terpapar
alergen (+) alergen (-)
Etiologi Reaksi Ag-Ab terhadap Reaksi neurovaskular
rangsangan sel spesifik terdahap beberapa
rangsangan mekanis
atau kimia, juga faktor
psikologis

Gatal dan bersin menonjol Tidak menonjol


Gatal di mata Sering dijumpai Tidak dijumpai
Test kulit Positif Negatif
Sekret hidung Peningkatan eosinofil Eosinofil tidak meingkat

Eosinofil darah Meningkat Tidak meningkat


IgE darah Meningkat Tidak meningkat
Neurektomi n.vidianus Tidak membantu membantu

578
TATALAKSANA

Dekongestan Kortikosteroid Antihistamin


Pseudoefedrin Topikal • Cetirizine
Phenylpropanolam • Fluticasone • Loratadin
ine Phenylephrine • Flunisolide
Oxymetazoline • Beclomethasone

579
• JAWABAN : A. Rhinitis vasomotor
178
• Keywords
– Keracunan massal di suatu sekolah dengan 40 orang
siswa dalam wilayah kerja puskesmas
– Setelah dilakukan surveillance  makanan yang tidak
higienis dilihat dari banyaknya lalat dan sanitasi yang
buruk.
– Benda yang mengandung toksin tidak ditemukan.
– Penyebab keracunan?
• Bacterial Food Poisoning
(salmonella, stafilokokus,
botulisme, CI perfringens)
• Non-Bacterial Food Poisoning
(Tumbuhan (singkong, jamur),
Kerang dan Ikan Laut, Bahan
Kimia, Makanan Lain)
Ilmu Kedokteran Pencegahan Komunitas, dr. Budiman Candra
• Keracunan Makanan (5F)
– Fly
– Finger
– Fluid
– Field
– Food
• Tidak ada toksin  bukan karena bakteri
(menghasilkan toksin)  higienitas buruk 
jamur

• JAWABAN : b. Makanan Berjamur


179
• Keywords
– Laki-laki, 51 tahun
– sering lemas dan haus,
– Memiliki diabetes melitus  memerlukan perubahan
gaya hidup dan pola makan & menjalani kontrol rutin
untuk mengetahui perkembangan penyakitnya.
– Faktor yang paling dibutuhkan pasien agar patuh
terhadap nasihat dokter?
• Compliance has been defined as “the extent to
which a person's behavior coincides with medical
advice.”
• Noncompliance  patients disobey the advice of
their health care providers  forgetfulness, lack of
will power or discipline, or low level of education
 patients in a passive, unequal role in
relationship to their care providers.
• Adherence has been defined as the “active, voluntary, and
collaborative involvement of the patient in a mutually
acceptable course of behavior to produce a therapeutic
result.”
• Concept of adherence is choice and mutuality in goal
setting, treatment planning, and implementation of the
regimen.
• Patients internalize treatment recommendations and then
either adhere to these internal guidelines or do not adhere.
• Chronic illnesses (co: diabetes)  self-managed
disease  adherence  requires patients to have
a degree of autonomy motivation to successfully
perform optimal self-management  setting goals
with their patients and providing ongoing support
for optimal patient self-management behaviors
over time.
• JAWABAN : C. Kebebasan pasien memutuskan
cara mencapai kepatuhannya
180
• Keywords
– Kementrian kesehatan memberikan perhatian
pengendalian penyakit tidak menular
– Unit khusus PTM : program prioritas penyakit jantung,
penyakit kanker, penyakit kronis dan generatif,
diabetes melitus (DM) dan penyakit metabolik 
Kegiatan utamanya advokasi.
– Kegiatan yang paling tepat?
• JAWABAN :
C. Melakukan pendekatan kepada pemeritah
daerah untuk mengadakan hari olah raga
181
• Keywords:
– Laki- laki, 58 tahun
– sering buang air kecil sejak 3 bulan yang lalu, banyak makan,
namun berat badan terus turun.
– Anamnesis : ibu pasien menderita DM, ayah pasien menderita
hipertensi.
– Ayah dan ibu pasien berpisah saat pasien berusia 10 tahun,
– Ayah pasien meninggal mendadak setahun yang lalu.
– Memiliki anak laki-laki 30 tahun, anak perempuan 27 tahun.
– Sarana untuk mengetahui masalah fungsi pada keluarga?
APGAR
• Fungsi: menilai fungsi keluarga berdasarkan
• A : Adaptation (problem solving)
• P : Partnership (sharing of decision making & nurturing)
• G : Growth (physical & emotional maturation and self-fullfilment)
• A : Affection (caring & loving)
• R : Resolve (share wealth & space)

• Nilai:
• 8-10 : Baik
• 4-7 : Sedang
• <4 : Buruk
• Family circle
• Family lifeline
• Family life cycle
• Family genogram
• JAWABAN : A. Family APGAR Score
182
Keywords
- Penumpukan sampah di kota jakarta meningkat 
sistem pembuangan sampah masih kurang
diperhatikan.
- Metode efektif untuk mengatasi masalah sampah
pada penduduk?
- Sampahnya sulit diambil oleh pemerintah
• JAWABAN : B. Pembuatan kompos pada tiap
keluarga (mandiri, dilakukan oleh keluarga)
183
Keywords:
- Penyuluhan diare
- Sasaran primer = 30 orang.
- Metode penyuluhan tepat?
AIMS AND METHODS IN HEALTH PROMOTION
AIM APPROPRIATE METHOD
Health awareness goal Talks, group work, mass media, displays and
Raising awareness, or consciousness, exhibitions, campaign.
of health issues.
Improving knowledge One-to-one teaching, displays and exhibitions,
Providing information. written materials, mass media, campaigns,
group teaching.
Self-empowering Group work, practising decision-making, values
Improving self-awareness, elf- clarification, social skills training, simulation,
esteem, decision making. gaming and role play, assertiveness training,
counselling.
Changing attitudes and behaviour Group work, skills training, self-help groups,
Changing the lifestyles of one-to-one instruction, group or individual
individuals. therapy, written material, advice.
Societal/environmental change Positive action for under-served groups,
Changing the physical or social lobbying, pressure groups, community-based
environment. work, advocacy schemes, environmental
measures, planning and policy making,
organisational change, enforcement of laws and
SUMMARY OF GROUP METHODS IN
HEALTH PROMOTION

DIDACTIC GROUP METHODS


LECTURE- Best for knowledge transmission, motivation in
DISCUSSION large groups. Requires dynamic, effective speaker
with more knowledge than the audience.

SEMINAR Smaller numbers (2-20). Leader-group feedback.


Leader most knowledgeable in the group. Best
for trainer learning.
CONFERENCE Can combine lecture/seminar techniques. Best for
professional development. Several authorities
needed.
• JAWABAN : D. Ceramah
184
Keywords
• Suatu rencana baik rumusan masalah baik.
• Rumusan masalah baik  punya tolak ukur
dan netral
• Mana rumusan masalah yang baik?
To have a good program, we
have to define the health
problem statement
correctly.
There are two criteria, those are:
1. It can be measured : What is
the problem, How much,
Who, Where, When
2. Neutral: do not mention
that this problem causes by
somebody’s fault, or the
cause itsself,or how to solve
the problems
• theme of the study
WHAT

• Subject of the study


WHO

• Time range
WHEN

• Place of the study


WHERE
• Prevalence : xx cases
How • Mortality : xx cases
Much
D. 50% pasien hipertensi berusia
45-55 tahun berasal dari desa Y di
kecamatan X tahun 200
185
Keywords
• Apa yang menggambarkan kecenderungan
status gizi?
Balok SKDN
• SKDN adalah data untuk memantau pertumbuhan balita SKDN
sendiri mempunyai singkatan yaitu sebagai berikut:
S= adalah jumlah seluruh balita yang ada di wilayah posyandu,
K =jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS,
D= jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini,
N= jumlah balita yang naik berat badanya.

• Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat:


– cakupan kegiatan penimbangan (K/S)
– kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu (D/K)
– tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan (D/S)
– kecenderungan status gizi (N/D)
– efektifitas kegiatan (N/S)
E: Jumlah balita yang BB naik/jumlah
balita yang datang ke posyandu
186
Keywords

• Jumlah posyandu?
• 1 posyandu untuk 100 balita
• ATAU 1 posyandu untuk 1RW
D. 8
187
Keywords
• tujuan kegiatan penyuluhan yang benar untuk
jangka waktu pendek?
Tujuan/Goals/Objectives
• Tujuan jangka panjang (long term goals) adalah serangkaian tujuan yang ditetapkan
untuk jangka waktu yang panjang, biasanya untuk lima tahun mendatang atau lebih.

• Tujuan jangka menengah (intermediate goals) merupakan serangkaian tujuan untuk


jangka waktu satu sampai lima tahun mendatang.

• Tujuan jangka pendek (short term goals) merupakan serangkaian tujuan untuk jangka
waktu kurang dari setahun ataupun dapat dicapai dalam waktu singkat setelah
intervensi dilakukan.

• tujuan jangka panjang menggambarkan mengenai tujuan besar yang ingin dicapai.
• tujuan jangka pendek berkaitan dengan target pencapaian perusahaan dalam jangka
waktu yang lebih singkat, yaitu 1 atau 2 tahun.
B: Meningkatkan pengetahuan usila
tentang hipertensi
188
Keywords:
• Seorang gelandangan ditemukan tidak
sadarkan diri di depan rumah seorang dokter.
• Dokter tersebut langsung melakukan
pertolongan kepada gelandangan tersebut.
• Prinsip yang dipakai?
• Altruism
– Mengabdikan diri untuk kesejahteraan pasien, perawatan tidak boleh
terganggu oleh kepentingan diri sendiri atau pihak lain
• Accountability (Tanggung gugat)
– Kapasitas untuk menanggung pengelolaan pasien dan keluarganya.
– Memiliki kewajiban terhadap standar profesi dan etika profesi.
– Tidak bisa dialihkan kepada orang lain
• Responsibility (Tanggung jawab)
– Kapasitas untuk menanggung tugas-tugas yang berkaitan dengan
pengelolaan pasien
– Bisa dialihkan kepada orang lain
• Duty (Kewajiban)
– Komitmen terhadap pelayanan, mampu
menanggung perasaan tidak nyaman saat bertugas,
memastikan standar pelayanan terpenuhi tanpa
memandang kemampuan pasien untuk membayar
• Honesty
– Mampu berkomunikasi dengan jujur, tanpa tipu
daya ataupun maksud tersembunyi kepada pasien
dan rekan sejawat
• Integrity
– Melaksanakan nilai moral dalam setiap sikap dan
tindakan sehingga dapat dipercaya untuk
menyelesaikan setiap permasalahan.
• Respect for Others
– Merupakan esensi humanisme
– Berlaku untuk semua segmen kontak dokter, baik itu keluarga
sendiri, sejawat, staff rumah sakit, pasien, keluarga pasien, dan
masyarakat
– Seorang dokter harus mempraktekan respek dengan:
• Memperlakukan orang lain dengan sopan
• Mendengarkan dengan penuh perhatian
• Merespon secara baik kepada pasien dan keluarga
• Menunjukan empati untuk ketidaknyamanan pasien
• Menjaga martabat sejawat dan staff rumah sakit
C: Respect
189
Keywords:
• Pasien didiagnosis mengalami
cardiorespiratory arrest dan setelah dilakukan
resusitasi selama 30 menit pasien dinyatakan
meninggal dunia.
• How to breaking the bad news?
C: Menyatakan duka cita dan
menjelaskan penyakit dan sebab
kematian setelah keluarga tenang
190
Keywords
• Pasien Hernia mau operasi…
• Bagaimana cara memberikan informed
consent yang tepat pada pasien?
Informed consent
• Dianggap telah setuju (tanpa pernyataan resmi)

Implied • Kasus biasa dan gawat darurat


• Cth: pasien menunjukkan setuju dengan mengangguk,
untuk pemeriksaan toraks pasien mau membuka baju

Expressed • Persetujuan tindakan medis secara eksplisit, baik oral /


tertulis
B: Penjelasan lisan, persetujuan
tulis
191
Keywords

• Seorang bayi usia 1 bulan dibawa ke


Puskesmas dengan bibir sumbing disertai gusi
dan langit-langit yang terbelah sejak lahir
• Nasihat yang anda berikan pada Orangtua?
Breaking Bad News- SPIKE
Pasien harus diberitahu diagnosis, perencanaan

K
tindakan dan prognosis sejujurnya dalam bahasa
yang sederhana dan cara yang halus

Hindari penggunaan istilah medis yang tidak


dimengerti, serta dukungan yang dapat diberikan

KNOWLEDGE and INFORMATION transfer


KNOWLEDGE and INFORMATION
transfer

K
• Pasien harus diberitahu diagnosis, perencanaan
tindakan dan prognosis sejujurnya dalam bahasa yang
sederhana dan cara yang halus
• Hindari penggunaan istilah medis yang tidak
dimengerti, serta dukungan yang dapat diberikan
192
Keywords

• anak usia 12 tahunke IGD tidak sadar setelah


mengalami kecelakaanluka banyak potensi
perdarahan Dokter lakukan tindakan
penyelamatan nyawa
• Manakah yang dapat dilakukan oleh dokter untuk
menghindari proses hukum?
Yang Berhak Memberikan
Informed
Permenkes No.585 1989
Consent
– >21 tahun ATAU sudah menikah, sehat mental
– < 21 tahun / gangguan jiwa TTD oleh orangtua/keluarga terdekat/wali
– Pasien tidak sadar/tidak didampingi keluarga terdekat namun dalam
kondisi gawat darurat yang butuh tindakan segeraTIDAK PERLU
INFORMED CONSENT!
Konsil Kedokteran Indonesia (2006)
– Individu kompeten: ≥ 18 tahun ATAU telah pernah menikah
– Anak 16 -17 tahun bisa membuat persetujuan tindakan kedokteran
tertentu yang tidak berisiko jika mereka dapat menunjukkan
kompetensinya dalam membuat keputusan
A: Mencatat semua tindakan dan
terapi pada pasien di rekam medis
193
Keywords

• Dokter : ”Jadi ibu sudah 3 hari ini merasa nyeri


ketika buang air kecil, tapi belum ke dokter... Begitu
ya bu?”
• Apakah yang dilakukan dokter dengan
menyampaikan kalimat di atas?
Mendengar aktif refleksi
• Mengulang inti peryataan pasien
Refleksi Isi • “Oke bu, jadi Ibu tadi mengatakan jika Ibu sakit kepala sudah 2 hari
ya…”

Refleksi Perasaan • “Sepertinya Ibu terlihat bingung?”

Kesimpulan • Menyimpulkan semua pernyataan pasien di akhir anamnesis


C: Refleksi Isi
194
Keywords
• Wanitake IGD bawa surat rujukan memberikannya
kepada dokter jaga.
• sebelum dokter membaca surat rujukanpasien
merasa sangat lemas lalu jatuh pingsan dokter
memerintahkan untuk menidurkan pasien dan
memasang IV line dan rehidrasi agar mudah
dimasukan obat
• Tindakan dokter tersebut sesuai dengan azas?
• Mengutamakan Altruisme (menolong tanpa pamrih, rela
berkorban untuk kepentingan orang )
Beneficence •

Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
Memandang pasien/keluarga/sesuatu tidak hanya sejauh
menguntungkan dokter
• Mengusahakan agar kebaikan/ manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan keburukannya
• Paternalism bertanggung jawab/ berkasih sayang
• Menjamin kehidupan baik-minimal manusia
JADI BAIK! demi • Pembatasan “ goal-based’
kebaikan pasien. • Memaksimalisasi pemuasan kebahagiaan/ prefensi pasien
minimalisasi akibat buruk
• Menghargai hak – hak pasien secara keseluruhan
Berlaku apabila kondisi • Tidak menarik honorarium di luar kepantasan
pasien dalam kondisi • Memaksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
yang wajar  • Mengembangkan profesi secara terus menerus
• Memberikan obat berkhasiat namun murah
penanganan yang • Menerapkan Golden Rule Principle
dilakukan akan membawa
kebaikan > keburukan.
B: Beneficence
195
Keywords
• Dokter merahasiakan penyakit Pasien pada
istrinyabermaksud untuk memenuhi kriteria
menghargai privasi dan menjaga rahasia
pasien
• Azas Moral?
• Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai
martabat pasien
• Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada
Autonomy •
kondisi elektif)
Berterus terang
• Menghargai privasi
• Menjaga rahasia pasien
Menghormati hak pasien kekuatan • Menghargai rasionalitas pasien
yang dimiliki pasien untuk memutuskan • Melaksanakan informed consent
suatu prosedur medis. • Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil
keputusan sendiri
• Tidak mengintervensi dan kompeten mengambil keputusan
Syarat: Pasien DEWASA & KOMPETEN! sendiri
• Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat
Dewasa keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri
wanita >21 tahun / laki-laki belum 21 • Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus
tahun tapi sudah menikah non emergensi
• Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien
Kompeten • Menjaga hubungan (kontrak)
≥ 18 tahun
telah/pernah menikah
Sadar (Compos mentis)
Tidak cacat mental
A: Autonomy
196
Keywords

• penelitian untuk mengetahui hubungan antara berat lahir


bayi dengan body mass index (BMI) ibu saat sebelum hamil.
• Berat lahir bayi dimasukkan dalam skala gram, dan BMI
dikategorikan menjadi underweight, normal dan overweight.
• hubungan antara kedua variabel tersebut
• Apakah uji statistika yang paling tepat di gunakan
Berpasangan: sampel dari subjek yang sama
namun mengalami dua pengukuran berbeda /
setelah proses matching
2 kelompok:
Cth: Pre dan Post test Wilcoxon
Paired T-test
Berpasangan
>2 kelompok:
Friedman
KOMPARASI: Repeated ANOVA
Kategorik-
Numerik 2 kelompok:
Mann-Whitney
Unpaired T-test
Tidak
Berpasangan
>2 kelompok:
Kruskal Walis
Oneway ANOVA

Jika distribusi tidak normal


(normalitas <0.05)
B: Analysis of varience (ANOVA)
197. B: bebas dari penyakit
Keywords:

• hubungan konsumsi garam dengan kejadian


hipertensi pada dewasa muda.
• ingin mengetahui hubungan kausalitas kuat tapi
tetap dapat diterima secara etik.
• Kriteria inklusi sampelnya adalah Bebas dari
Penyakit
198.
Keywords
Sensitivity and Specificity
Prevalence

Not diseased

Diseased

Not diseased, Test (-)


Screening Test X = True negative
Diseased, Test (-) =
False negative
Not diseased, Test
(+) = False positive
Diseased, Test (+) =
True positive
Jawabannya tidak ada 
• B sih … false negative nya hanya 15 harusnya
199
Keywords

• Nilai yang dicari….


𝐴𝐷
Case-Control Odds Ratio =
𝐵𝐶
Pertama, pilih
OR < 1 – Kemungkinan terjadinya outcome
Lalu hitung paparan

Outcome (+) = Outcome (-) = lebih rendah dengan adanya paparan


Cases Controls
OR = 1 – Kemungkinan terjadinya outcome
Exposure (+) A B
tidak dipengaruhi paparan
Exposure (-) C D
Proportions A/ A + C B/ B + D OR > 1 – Kemungkinan terjadinya outcome
exposed lebih tinggi dengan adanya paparan.

Digunakan ketika: +: (-):


- Langkah pertama untuk - Cari SEBAB-AKIBAT - Recall bias (+)
mencari adverse health - Untuk meneliti kasus dengan faktor
outcome dari paparan risiko jarang
tertentu. - Biaya murah
- Outcome/Disease yang - Bisa mengidentifikasi multiple faktor
dipelajari langka. risiko
A: Odd Ratio
200
Keywords

• Sebanyak 125 orang datang keluhan utama mual. Keluhan


disertai muntahmuntah dan demam
• Pada pemeriksaan feses pasien ditemukan bakteri E.coli.
• diperoleh informasi bahwa ada 20 orang yang pulang lebih
dulu sebelum acara santap siang dan tidak menderita sakit.
• Apakah istilah situasi yang sesuai dengan kejadian di atas?
Wabah
Epidemik • Peningkatan jumlah penyakit yang banyak dan tiba-tiba dalam suatu populasi

Endemik • Penyakit yang biasa terjadi di suatu populasi


• Contoh: Malaria di Papua

Pandemik
• Penyebaran penyakit yang terjadi secara cepat yang mengenai area geografis
yang tersebar luas
• Contoh: Flu Burung

• Epidemik yang terjadi secara mendadak di area yang kecil


Outbreak • Contoh: Keracunan makanan di kecamatan Lengkong
• Attack-Rate = Jumlah kasus baru/ jumlah orang yang beresiko x 100
B:Outbreak
SUKSES DOK !!

Anda mungkin juga menyukai