AKTA PENDIRIAN
YAYASAN.................
Nomor • .............................
Pasal 1
(1) Yayasan ini bernama Yayasan ) 4
!O.
Pasal 4 PEMBINA
(2) Selain P
kekayaan a
sebagaimana s
al
dimaksud dalam ayat
7
(1) kekayaan
(1) Pembina
Yayasan dapat juga
diperoleh dari : adalah organ Yayasan
a. sumbangan atau yang mempunyai
bantuan yang tidak kewenangan yang tidak
mengikat; diserahkan kepada
b. wakaf; Pengurus atau Pengawas.
c. hibah;
(2) Pembina terdiri dari
7) d. hibah wasiat; dan
e. perolehan lain yang seorang.atau lebih anggota
0 tidak bertentangan
Pembina. (3) Dalam hal
dengan Anggaran
)
terdapat lebih dan seorang Yayasan. ,
s
a
l 12
)
Be
1 rla
4 ku
se
tel
,
a) Yang dapat diangkat
ah
sebagai anggota re
vis
Pengurus adalah i
orang perseorangan U
U
yang mampu N
melakukan perbuatan o.
16
hukum dan tidak /
dinyatakan bersalah 20
01
dalam melakukan di
pengurusan Yayasan un
da
yang menyebabkan ng
kerugian bagi Yayasan, ka
n.
") N
B o.
erl 16
ak /
u 20
se 01
tel di
ah un
re da
vi ng
si ka
U n.
U
terafiliasi dengan
Yayasan, Pembina,
Pengurus lainnya
C4) Perbuatan Pengurus berwenang bertindak
sebagaimana diatur dalam untuk dan atas nama
ayat (5) huruf a, b, c,
d, e, dan f harus pengurus serta
mendapat_persetuivan dari mewakili Yayasan.
Pembina. (2) Dalam hal
Ketua Umum tidak hadir
Pasal 17 atau berhalangan karena
Pengurus tidak berwenang sebab apapun juga, hal
mewakili Yayasan dalam tersebut tidak perlu
dibuktikan kepada pihak
hal :
ketiga, maka seorang
(1) mengikat Yayasan Ketua lainnya bersama-
sebagai penjamin sama dengan Sekretaris
utang; Umum atau apabila
(2) membebani kekayaan Sekretaris Umum tidak
Yayasan untuk hadir atau berhalangan
kepentingan pihak karena sebab apapun juga,
lain; hal tersebut tidak perlu
dibuktikan kepada pihak
(3) mengadakan perjanjian
ketiga, seorang Ketua
dengan organisasi yang
lainnya bersama-sama
yang terafiliasi dengan
dengan seorang
Yayasan, Pembina,
Pengurus dan atau
14) Pembatasan sebagaimana diatur
Pengawas Yayasan atau
dalam huruf a sampai dengan
seseorang yang bekerja huruf f diserahkan kepada nelaku
pada Yayasan, yang Yayasan
perjanjian tersebut tidak Sekretaris lainnya
ada hubungannya bagi berwenang bertindak
tercapainya maksud dan untuk dan atas nama
tujuan Yayasan. Pengurus serta mewakili
Yayasan.
Pasal 18 (0) Dalam hal hanya
(1) Ketua Umum ada seorang Ketua, maka
bersama-sama dengan segala tugas dan
salah seorang anggota wewenang yang
diberikan kepada Ketua Pasal 19
Umum berlaku juga
baginya. (1) Pengurus
berwenang mengangkat
(3) Sekretaris
dan memberhergikan
Umum bertugas
Pelaksana Kegiatan
mengelola administrasi
Yayasan berdasarkan
Yayasan, dalam hal
keputusan Rapat
hanya ada seorang
Pengurus.
Sekretaris, maka segala
tugas dan wewenang (0) Yang dapat diangkat
yang diberikan kepada sebagai Pelaksana
Sekretaris Umum Kegiatan Yayasan adatah
berlaku juga baginya. orang-perseorangan yang
mampu melakukan
(4) Bendahara
perbuatan hukurn dan
Umum bertugas
mengelola keuangan tidak pernah dinyatakan
Yayasan, dalam hal hanya pailit atau dipidana
ada seorang Bendahara, karena melakukan
maka segala tugas dan tindakan yang
wewenang yang merugikan Yayasan,
diberikan kepada masyarakat, atau negara
Bendahara Umum berdasarkan keputusan
berlaku juga baginya. pengadilan, dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun
(5) Pembagiantur
as danwewenangsetiap terhitung sejak tanggal
anggota Pengurus putusan tersebut
ditetapkan oleh Pembina berkekuatan hukum tetap.
melalui Rapat Pembina. (3) Pelaksana Kegiatan
(7) Pengurus untuk perbuatan Yayasan diangkat oleh
tertentu berhak Pengurus berdasarkan
mengangkat seorang keputusan Rapat Pengurus
atau lebih wakil atau untuk jangka waktu ) dan
16
Pasal 20
(1)Dalam hal terjadi
perkara di pengadilan
antara Yayasan dengan
anggota Pengurus atau
apabila kepentingan
pribadi seorang anggota
Pengurus bertentangan
dengan Yayasan, maka
anggota Pengurus yang
bersangkutan tidak
berwenang bertindak untuk
dan atas nama Pengurus
serta mewakili Yayasan,
maka anggota Pengurus
lainnya bertindak untuk
dan atas nama Pengurus
(4) Panggilan Rapat (2) Dalam hal Ketua
Pengurus itu hams Umum tidak dapat
mencantumkan tanggal, hadir atau berhalangan,
waktu, tempat, dan maka
acara rapat. Rapat Pengurus akan
(5) Rapat Pengurus diadakan dipimpin oleh seorang
di tempat kedudukan anggota Pengurus yang
Yayasan atau di tempat dipilih oleh dan dari
kegiatan Yayasan. Pengurus yang hadir.
P Persurus, Pengawas,
a atau Pembina.
s
a (2) Panggilan
l Rapat Pengurus
2
1 dilakukan oleh
Pengurus yang
(1) Rapat
Pengurus dapat berhak mewakili
diadakan setiap waktu Pengurus.
bila dipandang perlu atas (3) Panggilan Rapat
permintaan tertulis dari Pengurus
satu orang atau lebih disampaikan kepada
setiap anggota
pengurus secara langsung, b. dalam hal korum
atau melalui surat dengan sebagaimana
e. Rapat Pengurus kedua sah dan berhak mengambil keputusan (9) Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (8),
yang mengikat, apabila dihadiri lebih dari (satu per dua) jumlah mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
Pengurus. sah dalam Rapat Pengurus.
mendapat tanda dimaksud dalam ayat
terima, paling lambat 7 (4) huruf a
(tujuh) hari sebelum rapat tidak tercapai, maka dapat
diadakan pemanggilan
diadakan, dengan tidak
Rapat Pengurus kedua.
memperhitungkan
tanggal panggilan dan c. pemanggilan
tanggal rapat. sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat
(4) huruf b, harus
dilakukan paling
lambat 7 (tujuh) hari
sebelum rapat
diselenggarakan, dengan
tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan
tanggal rapat;
V
pembukuan dan
(3) bersalah melakukan tindak mencocokkannya
pidana berdasarkan dengan uang kas;
atau (5)Dalam jangka waktu 7
(tujuh) hari terhitung sejak
d. mengetahui segala
tanggal laporan diterima
tindakan yang telah
oleh Pembina sebagaimana
dijalankan oleh Pengurus; dimaksud dalam ayat (6),
e. memberi peringatan maka Pembina wajib
kepada Pengurus. memanggil anggota
(4) Pengawas dapat Pengurus yang bersangkutan
memberhentikan untuk untuk diberi kesempatan
sementara 1 (satu) orang membela din.
atau lebih Pengurus, (8) Dalam jangka waktu 7
apabila Pengurus tersebut (tujuh) hari terhitung sejak
bertindak bertentangan tanggal pembelaan diri
dengan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud
dan atau peraturan dalam ayat (7), Pembina
perundang-undangan yang dengan keputusan Rapat
berlaku. Pembina wajib :
(0) Pemberhentian a. mencabut keputusan
sementara itu harus pemberhentian sementara;
diberitahukan secara atau
tertulis kepada yang b. memberhentikan
bersangkutan disertai anggota Pengurus yang
alasannya. bersangkutan.
(0) Dalam jangka
(9) Dalarn hal Pembina tidak
waktu 7 (tujuh) hari
melaksanakan ketentuan
terhitung sejak tanggal
pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud
itu, Pengawas diwajibkan dalam ayat (7) dan ayat
untuk melaporkan secara (8), maka pemberhentian
tertulis kepada Pembina. sementara
batal demi hukum, dan Pengurus diberhentikan
yang bersangkutan sementara, maka untuk
sementara Pengawas diwaj
menjabat kembali
ibkan mengurus Yayasan.
jabatannya semula.
mempunyai kekuatan
yang sama dengan
keputusan yang diambil
dengan sah dalam Rapat
Gabungan. 17)
Pasal 35 rupiah) atau lebih, atau yang mempunyai kekayaan di luar wakaf sebesar Rp.
20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah) atau lebih, ikhtisar laporan tahunan
(1)Pengurus wajib menyusun secara tertulis laporan tahunan paling Yayasan wajib diaudit oleh akuntan publik dan
dalam surat kabar berbahasa Indonesia.
lambat 5 (lima) bulan setelah berakhirnya tahun buku Yayasan.
negara, bantuan luar negeri atau pihak lain sebesar Rp. 500.000.000.- (lima ratus juta
Pasal 36 (3) Rapat Pembina kedua tersebut sah, apabila dihadiri oleh lebih
dari 1/2 (satu per dua) dari seluruh Pembina.
(1) Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan
berdasarkan (4) Keputusan Rapat Pembina kedua sah, apabila diambil
keputusan Rapat Pemb:T$ yang dihadiri paling sedikit ? (dua per tiga) berdasarkan
dad jumlah Pembina. persetujuan suara terbanyak dari jumlah Pembina yang hadir atau yang
diwakili.
(0) Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Pasal 37
(1) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai, maka keputusan ditetapkan berdasarkan persetujuan paling (1) Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dengan akta notaris
sedikit ? (dua per tiga) dari seluruh jumlah Pembina yang hadir atau dan dibuat dalam bahasa Indonesia.
yang diwakili. (2) Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan
terhadap maksud dan tujuan Yayasan.
(2) Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
tidak tercapai, maka diadakan pemanggilan Rapat Pembina yang (3) Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan
kedua kegiatan Yayasan, harus mendapat persetujuan dari Menteri
paling cepat 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal Rapat Pembina yang Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
pertama.
(4) Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut b. Yayasan yang menerima penggabungan dan yang
hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) culsup diberitahukan bergabung kegiatannya sejenis; atau
kepada Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik
c. Yayasan yang menggabungkan diri tidak pernah melakukan
Indonesia.
perbuatan yang bertentangan dengan Anggaran Dasarnya,
(5) Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat ketertiban umum dan kesusilaan.
Yayasan dinyatakan pailit, kecuali atas persetujuan kurator.
(3) Usul penggabungan Yayasan dapat disampaikan oleh Pengurus kepada
PENGGABUNGAN Pembina.
Pasal 38 Pasal 39
(1) Penggabungan Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan
(1) Penggabungan Yayasan dapat dilakukan dengan keputusan Rapat Pembina yang dihadiri paling sedikit /4 (tiga per
3
menggabungkan 1 (satu) atau lebih Yayasan dengan yayasan lain, dan empat) dari jumlah anggota Pembina dan disetujui paling sedikit /4 3
mengakibatkan Yayasan yang menggabungkan diri menjadi bubar. (tiga per empat) dari seluruh jumlah anggota Pembina yang hadir.
(2) Penggabungan Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) Pengurus dari masing-masing Yayasan yang akan
(1) dapat dilakukan dengan memperhatikan : menggabungkan diri
a. ketidakmampuan Yayasan melaksanakan kegiatan usaha dan yang akan menerima penggabungan menyusun usul rencana
tanpa dukungan yayasan lain; penggabungan.
(3) Usul rencana penggabungan sebagaimana dimaksud dalam (0) Dalam hal penggabungan Yayasan diikuti dengan perubahan
ayat (2) dituangkan dalam rancangan akta penggabungan oleh Anggaran Dasar yang memerlukan persetujuan Menteri Kehakiman
Pengurus dari Dan Hak Asasi Manusia, maka akta perubahan Anggaran Dasar
yayasan yang akan menggabungkan diri dan yang akan menerima Yayasan wajib disampaikan kepada Menteri Kehakiman Dan Hak
penggabungan. Asasi Manusia untuk memperoleh persetujuan dengan dilampiri akta
penggabungan.
(0) Rancangan akta penggabungan harus mendapat
persetujuan dari Pembina masing-masing Yayasan.
PEMBUBARAN
(4) Rancangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dituangkan
dalam
akta penggabungan yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa In- Pasal 40
donesia. (1) Yayasan bubar karena :
(5) Pengurus Yayasan hasil penggabungan wajib a. alasan sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu
mengumumkan hasil penggabungan dalam surat kabar harian yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir;
berbahasa Indonesia paling b. tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak penggabungan selesai telah tercapai atau tidak tercapai;
dilakukan.
c. putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam proses
berdasarkan alasan :
1) Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan; (2) Dalam hal Yayasan sedang dalam proses likuidasi, untuk
semua surat keluar dicantumkan frasa "dalam likuidasi" di belakang
0) tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit;
nama Yayasan.
atau
(3) Dalam hal Yayasan bubar karena putusan pengadilan, maka
3) harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya
setelah pernyataan pailit dicabut. pengadilan juga menunjuk likuidator.
(2) Dalam hal Yayasan bubar sebagaimana diatur dalam ayat (1) huruf (0) Dalam hal pembubaran Yayasan karena pailit, berlaku
a dan huruf b, Pembina menunjuk likuidator untuk membereskan peraturan perundang-undangan di bidang kepailitan.
kekayaan Yayasan. (4) Ketentuan mengenai penunjukan, pengangkatan,
(0) Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, maka Pengurus bertindak pemberhentian sementara, pemberhentian, wewenang. kewajiban, tugas
dan tanggung jawab, serta pengawasan terhadap Pengurus,
sebagai likuidator.
berlaku juga bagi
Pasal 41 likuidator.
(1) Dalam hal Yayasan bubar, Yayasan tidak dapat melakukan (5) Likuidator atau Kurator yang ditunjuk untuk melakukan
perbuatan hukum, kecuali untuk membereskan kekayaannya pemberesan kekayaan Yayasan yang bubar atau dibubarkan, paling
lambat 5 (lima)
hari terhitung sejak tanggal penunjukan wajib mengumumkan LIKUIDASI
pembubaran Yayasan dan proses likuidasinya dalam surat kabar harian
berbahasa Indonesia. Pasal 42
(1) Likuidator atau Kurator dalam jangka waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal proses likuidasi berakhir, (1) Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada yayasan lain
wajib yang
mengumumkan hasil likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa In- mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan Yayasan yang
donesia. bubar.
(6) Likuidator atau Kurator dalam waktu paling lambat 7 (tujuh)hari (0) Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat
terhitung sejak tanggal proses likuidasi berakhir wajib melaporkan (1)
Pembubaran Yayasan kepada Pembina. dapat diserahkan kepada badan hukum lain yang melakukan kegiatan
yang sama dengan Yayasan yang bubar, apabila hal tersebut diatur
(9) Dalam hal laporan mengenai pembubaran Yayasan tanggal dalam Undang-undang yang berlaku bagi badan hukum tersebut.
sebagaimana dimaksud ayat (8) dan pengumuman
hasil likuidasi sebagaimana (3) Dalam hal kekayaan sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada
, pemegang
dimaksud ayat (7) tidak dilakukan, maka bubarnya , Warga yayasan lain atau kepada badan hukum lain sebagaimana dimaksud
Yayasan tidak berlaku bagi pihak ketiga. dalam ayat (1) dan ayat (2), kekayaan tersebut diserahkan kepada
Negara dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan
CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN SISA
tujuan Yayasan yang bubar.
tanggal
PERATURAN PENUTUP Negara Indonesia.
, pemegang 0. Pengurus :
Pasal 43
, Warga Ketua : Tuan/Ny , lahir di
(1) Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup diatur .....................), swasta, bertempat tinggal di
dalam Anggaran Dasar ini akan diputuskan oleh Rt Rw , kelurahan , Kecamatan
tanggal
Rapat Pembina. kartu tanda penduduk Nomor
( 23)Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 7 ayat (4), Negara Indonesia.
-
, pemegang
Pasal 13 ayat (1), dan Pasal 24 ayat (1) Anggaran Sekretaris : Tuan/Ny , lahir di
, Warga
Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan ..................), swasta, bertempat tinggal di
Pembina, Pengurus, dan Pengawas untuk pertama Rt Rw , kelurahan , Kecamatan
tanggal
kalinya diangkat susunan Pembina, Pengurus, dan kartu tanda penduduk Nomor
Pengawas Yayasan dengan susurian sebagai berikut : , pemegang Negara Indonesia.
a. Pembina : Tuan/Ny , lahir di , Warga Bendahara : Tuan/Ny , lahir di
.....................), swasta, bertempat tinggal di ..................), swasta, bertemr, it tinggal di
Rt Rw , kelurahan Kecamatan Rt Rw , kelurahan , Kecamatan
kartu tanda penduduk Nomor kartu tanda penduduk Nomor
Negara Indonesia.
, lahir di
c. Pengawas : ), swasta, bertempat tinggal di
Tuan/Ny Rt Rw , tanggal
(.................................................................................
kelurahan ,
Kecamatan , pemegang
kartu tanda penduduk Nomor : ........
Warga Negara Indonesia.
(3) Pengangkatan anggota Pembina Yayasan, anggota Pengurus Yayasan
dan anggota Pengawas Yayasan tersebut telah diterima oleh masing-
masing yang bersangkutan dan hams disahkan dalam Rapat Pembina
pertama kali diadakan, setelah Akta Pendirian ini mendapat
pengesahan atau didaftarkan pada Instansi yang berwenang.
Pengurus Yayasan dan
YAYASAN
1. Di bidang Sosial
a. Lembaga formal dan
nonformal.
b. Panti asuhan, Panti Jompo, dan
Panti Wreda.
c. Rumah Sakit, Poliklinik, dan
Laboratorium
d. Pembinaan olahraga. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
e. Penelitian
NOMOR 16 TAHUN 2001
di bidang
TENTANG
Ilmu
YAYASAN
Pengetahuan
. £ Studi
banding.
2. Di bidang Kemanusiaan
a. Memberi bantuan kepada
korban bencana alam.
b. Memberikan bantuan kepada
pengungsi akibat perang.
c. Memberi bantuan kepada tuna
wisma, fakirmiskin, dan gelandangan.
d. Mendirikan dan menyelenggarakan
rumah singgah dan rumah duka. e.
Memberikan perlindungan
konsumen.
Melestarikan lingkungan hidup.
3. Di bidang Keagamaan
a. Mendirikan sarana ibadah.
b. Menyelenggarakan pondok
pesantren dan madrasah.
c. Menerima dan menyalurkan
amal zakat, infaq, dan sedekah.
d. Meningkatkan pemahaman
keagamaan.
e. Melaksanakan syiar keagamaan.
£ Studi banding keagamaan.