Dosen Pengampu
Drs. H. YUSUF WIBISONO, S.H., M.Si.
Disusun oleh :
SRI HAYATI
NIM : 20121402
NIMKO : 2012.4.068.0001.2.54070
pertolongan dan pengampunan kepada NYA. Kami berlindung kepada Allah SWT
dari kejahatan dan keburukan amal perbuatan kami. Siapa yang diberi petunjuk
oleh Allah SWT maka tidak ada yang dapat menyesatkan-nya. Aku bersaksi
bahwa Tiada Tuhan Melainkan ALLAH SWT yang tiada sekutu baginya, dan aku
dunia.
pandangan islam” Makalah ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas mata
Muhammadiyah Lumajang.
teknologi yang sangat pesat telah membawa dalam yang sangat besar dalam
kehidupan sehari-hari. Dimana semua teknologi itu telah menjadi kebutuhan dan
gaya hidup manusia, yang tentunya memberikan kontribusi yang besar bagi
kemajuan bangsa terutama dalam bidang ekonomi dan peradaban modern. Namun
disisi lain perkembangan itu akan memberikan pengaruh negatif apabila tidak
i
diimbangi dengan keimanan dan ketaqwaan. Kaum muda adalah generasi yang
paling cepat menerima kemajuan informasi teknologi sehingga mereka pula lebih
mudah terpengaruh oleh budaya yang bertentangan dengan adat ketimuran dan
norma agama. Pegaulan bebas seolah telah menjadi trend yang menjadi identitas
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharap masukan, kritik dan saran yang
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
PENDAHULUAN
Latar belakang............................................................................................1
Rumusan masalah......................................................................................3
PEMBAHASAN
Definisi Perkawinan...................................................................................4
Hukum Pernikahan Wanita hamil Menurut hukum Negara.......................5
Hukum Pernikahan Wanita hamil Di luar Nikah menurut pandangan Islam
....................................................................................................................6
Hukum Wanita Hamil Yang menikah Dengan Orang Yang Tidak
menghamilinya...........................................................................................9
Status Anak Yang Dilahirkan...................................................................12
KESIMPULAN
PENUTUP.................................................................................................iv
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................v
iii
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia modern yang melaju pesat saat ini,
melainkan telah menjadi tren (mode) dan gaya hidup (Life Style).
18
akan menganggap “aneh” atau “kuper” atau “jadul” (istilah saat
ini) bila tidak pacaran. Kebebasan yang tanpa batas itulah yang
dan kenakalan remaja saat ini. Sehingga hal – hal yang tidak
menikahkan anaknya.
Namun adanya ketetapan pemerintah mengenai nikah hamil
orang tuanya.
Berdasarkan alasan diatas maka penulis ingin berbagi
pandangan Islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi perkawinan ?
2. Bagaimana hukum perkawinan wanita hamil diluar nikah
18
3. Bagaimana hukum perkawinan wanita hamil diluar nikah
PEMBAHASAN
1. DEFINISI PERKAWINAN
Perkawinan atau yang dalam bahasa Arab disebut
jilid IV hal:1-3)2
Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974
1
Sayyid Ahmad Bin Umar Al Syathiry Al ‘Alawy Al Husainy Al Tarimy, Al Yaqut An Nafis
Fi Madzhabi Ibni Idris, Surabaya : Al Hi dayah, Hal .141.
2
Hj. Mursyidah Thahir, 12/15/2013, http://www .muslimat-nu.or.id/index.php,
18
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
merupakan ibadah.” 4
Perbedaan mendasar diantara definisi tersebut adalah, dalam
negara.
NEGARA
3
LBH,Apik,2013,”Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974”, apiknet@centrin.net.id
4
Departemen Agama, 2001, ”Kompilasi Hukum Islam di Indonesia”, Direktorat
Pembinaan Peradilan Agama Islam Ditjen Pembinaan Kelembagaan Islam
18
Dalam fikih madzhab Indonesia yang terangkum dalam
anaknya.
lahir.
18
terjadi di kalangan masyarakat. Kasus ini tidak hanya
had dan sebagian lagi tidak.6 Selain itu diantara para ulama
ada yang berpendapat bahwa wanita hamil karena zina ada masa
18
c. Riwayat lain Abu Hanifah, bahwa perkawinan dengan
pidana cambuk.
7
Drs. H.M. Anshary MK,S.H,M.H. 2010. Hukum perkawinan di
indonesia: masalah-masalah krusial. Jakarta: Pustaka Pelajar, Hal 58.
8
Prof. Yusuf Qardhawi,dkk.2009.Ensiklopedia muslimah modern. Depok:
pustaka Liman
18
Berdasarkan sebab turunnya surat An Nur ayat 3,dapat
beriman.
Ketentuan ini diatur juga oleh undang-undang perkawinan
lahir.
Menurut pendapat para ulama tentang masalah ini yaitu,
18
a. Abu hanifah dan imam syafi’i berpendapat bahwa, menikahi
keturunan.
d. Malik dan Ahmad,tidak sah menikah dan tidak boleh
sebelum melahirkan.9
e. Abu yusuf dan Zafar, karena wanita itu hamil dari hubungan
9
Drs. Cut Aswar,MA.1994. Problematika Hukum Islam Kontemporer. Jakarta:Pustaka
Firdaus, Halaman 54.
18
tidak berhubungan badan maka pernikahan itu tidak ada
artinya.
f. Mereka mendasarkan pendapatnya kepada sabda Nabi
Muhammad S.A.W
“barang siapa yang beriman kepda Allah dan Hari Akhir maka
( H.R.Abu Dawud)
dan dasar berikut ini, “perempuan hamil dilarang dinikahi
layaknya suami istri. Dan ini juga tidak bertentangan dengan isi
18
nasuha.Menikahkan wanita pezina dengan laki-laki yang
ini karena tidak semua yang menikahi wanita itu adalah laki-laki yang
Dalam konsep Islam, definisi anak sah itu didasarkan pada saat
bahwa anak sah adalah anak yang lahir sebagai akibat dari adanya
pernikahan.11
10
Musthafa Rahman, 2003, Anak Luar Nikah Status Dan Implikasi Hukumnya, Jakarta:
Atmaja, Hal . 25
11
Musthafa Rahman, 2003, Anak Luar Nikah Status Dan Implikasi Hukumnya, Jakarta:
Atmaja, Hal.45-54
18
Para ulama memberikan batasan kelahiran minimal 6 bulan setelah
ي هالصم ف
صهيهر ففهي ءأصصمهيفن اصفن اهشهكهر لفهي صولفصوالصفد هي ص
ك افلص و
)Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik
ي صواصهن اصهعصمصل ص
صاًلفنحاًتصهر ص
ضهه ي صوصعصلىَ صوالفصد و اصهنصعهم ص
ت صعلص و
18
dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah
yang lahir diluar pernikahan adalah anak tidak sah (anak zina). Termasuk
b. Hasil pembuahan suami istri yang sah diluar rahim dan dilahirkan
pasal 42 yang menyatakan bahwa anak yang sah adalah anak yang
bahwa anak sah adalah anak yang lahir “dalam perkawinan” dan anak
bahwa semua anak yang lahir dalam perkawinan, baik proses terjadinya
konsepsi janin itu sebelum atau setelah pernikahan dianggap sebagai anak
yang sah. Dengan demikian, anak yang dilahirkan dari perbuatan zina
18
dapat dianggap sebagai anak sah apabila kelahirannya terjadi dalam
sebuah pernikahan.
Sedangkan pengertian yang kedua (sebagai akibat perkawinan)
memberikan pengertian bahwa anak yang sah adalah anak yang memang
Anak yang menjadi akibat dari perkawinan adalah anak yang sejak awal
perkawinan tidak hanya terjadi dalam perkawinan saja, tapi boleh jadi
kelahiran setelah pernikahan adalah kelahiran yang terjadi pada saat ayah
diajarkan oleh Islam. Dalam ajaran Islam, anak sah itu memiliki hubungan
tersebut berlanjut sampai kakek atau nenek dari kedua orang tuanya dalam
garis lurus ke atas. Akan tetapi bagi anak Zina (anak luar nikah) hanya
mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya. Hal ini
12
Departemen Agama, 2001, ”Kompilasi Hukum Islam di Indonesia”, Direktorat
Pembinaan Peradilan Agama Islam Ditjen Pembinaan Kelembagaan Islam
18
“Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan
KESIMPULAN
melahirkan anaknya.
لصيصهنفكهحصهاًافلوصزانن اصهوهمهشفر ك
ك صوهحبرصم صذلف ص
ك صعصل الهمهؤفمنفهيصن
13
LBH Apik, 2013, ”Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974”, apiknet@centrin.net.id
18
Artinya : Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan
18
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
v
4. Huda,Nurul, 2009, Kawin Hamil Dalam Kompilasi Hukum Islam,
http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/123456789/2277, 15/12/2013