Anda di halaman 1dari 11

EKOSISTEM DARATAN DAN PENGUKURAN

FAKTOR LINGKUNGAN

NAMA : DESI ARIANI PUTRI BR. PURBA

NIM : A1C417067

KELOMPOK : 7 (TUJUH)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
EKOSISTEM DARATAN DAN PENGUKURAN DAN

FAKTOR LINGKUNGAN

Desi Ariani Putri Br. Purba

A1C417067

Abstrak

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap biosistem yang melibatkan adanya


hubungan dan interaksi timbal balik antara organisme dengan lingkungan tempat
tinggal nya sehingga terdapat aliran energi yang menuju ke organisme tertentu
sehingga terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme. Berdasarkan
habitatnya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem terestrial (daratan) dan ekosistem
aquatik (perairan). Dalam ekosistem terestrial ataupun aquatik memiliki komponen
yang menyusun ekosistem antara lain komponen biotik, abiotik, kimia dan fisika.
Praktikum ini dilakukan untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat
didalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem tersebut. Metode yang
digunakan adalah metode survey dan analisis komponen apa saja yang ditemukan
disekitaran kebun botani FKIP Unja. Dari hasil pengamatan, komponen biotik yang
teramati adalah belalang, nyamuk, kepik, semut, putri malu, keladi dan berbagi jenis
paku-pakuan sedangkan komponen abiotik yang teramati adalah tanah dan udara.
Ternyata komponen biotik yang hidup dilingkungan memiliki peran serta kedudukan
tersendiri sehingga terjadilah aliran energy dalam lingkungan.
Kata Kunci : Ekosistem daratan, komponen biotik, komponen abiotik

PENDAHULUAN

Ekosistem merupakan suatu sistem yang didalamnya terjadi interaksi dan


hubungan timbal balik antara satu organisme dengan organisme lainnya dan antara
organisme dengan lingkungannya. Ekosistem dikatakan sebagai suatu sistem karena
didalamnya terdapat komponen-komponen yang menyusun ekosistem itu sendiri.
Seperti halnya pada sistem organ pada manusia, dimana tersusun atas beberapa organ
sehingga membentuk suatu sistem yang memiliki fungsi tersendiri. Komponen-
komponen tersebut antara lain abiotik, biotic, kimia, fisika dan sebagainya. Ekosistem
merupakan hirarki yang berada diatas komunitas. Komunitas (makhluk hidup)
memiliki hubungan antara lingkungan yang ditinggalinya, seperti tumbuhan yang
memerlukan cahaya matahari dan air untuk berfotosintesis dan kemudian oksigen
yang dihasilkan akan dimanfaatkan organisme lain untuk berrespirasi.

Berdasarkan komponen penyusun ekosistem dibedakan menjadi dua yaitu


komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik meliputi tanah, air dan
iklim (temperature, pH, angin, cahaya, kelembapan, dsb). Komponen biotik
berdasarkan peran dan fungsinya dibedakan menjadi produsen, konsumen dan
decomposer. Produsen merupakan makhluk hidup yang mampu mensintesis makanan
sendiri dengan bantuan cahaya matahari yang prosesnya disebut fotosintesis,
contohnya pada tumbuhan hijau. Konsumen merupakan makhluk hidup yang
memanfaatkan bahan organic yang dihasilkan oleh produsen untuk bertahan hidup,
contohnya hewan herbivora dan karnivora. Dekomposer merupakan makhluk hidup
yang mampu menguraikan dan mengubah senyawa organik menjadi anorganik yang
masih dibutuhkan.

Ekosistem daratan merupakan ekosistem yang lingkungan fisik nya didominasi


oleh daratan dan struktur vegetasi dominan tertentu dalam skala luas (Campbell,
2004:389). Ekosistem ini ditentukan oleh keadaan iklim, curah hujan atau garis
lintang sehingga memiliki berbagai macam tipe berdasarkan komunitas yang
dominan. Contoh dari ekosistem daratan adalah gurun, padang rumput, hutan tropis,
sabana, taiga dan tundra. Pada setiap contoh tersebut terdapat suatu komunitas dan
vegetasi yang dominan berbeda-beda sesuai dengan kondisi morfologi dan fisiologi
dari organisme tersebut. Pada praktikum ini ekosistem yang diamati adalah ekosistem
hutan dengan tujuan untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat didalam
ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem tersebut.

METODE

Praktikum yang berjudul ekosistem daratan dan pengukuran faktor lingkungan


ini dilakukan pada Kamis, 12 September 2019 pukul 15.45 WIB dikebun botani FKIP
biologi Universitas Jambi. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah
survey dan analisis komponen apa saja yang terdapat dalam ekosistem serta
kedudukannya dalam ekosistem tersebut. Pengamatan dilakukan dengan membagi
plot setiap kelompok dan dilakukan pengukuran terhadap komponen abiotik pada plot
tersebut. Pengkuran dilakukan sebanyak 10x pengulangan dan diperoleh 10 data
pengukuran. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah termohigrometer,
thermometer tanah, GPS, jaring serangga, plastik bening, dan toples.

Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah praktikan menentukan


ekosistem daratan yang akan diamati. Selanjutnya lakukan inventarisasi mengenai
komponen biotik dan abiotik yang terdapat didalamnya. Tentukan kelengkapan
komponen ekosistem peranan dari individu-individu yang teramati dalam ekosistem
tersebut. Kemudian diukur faktor-faktor fisik lingkungan ekosistem darat dengan
menggunakan alat yang sesuai meliputi kelembapan udara, suhu udara, suhu tanah
dan ketinggian. Dibuat diagram yang menghubungkan komponen-komponen dalam
ekosistem tersebut serta daur energy yang ada didalamnya. Langkah terakhir, hasil
pengamatan dicatat dalam table pengamatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan kegiatan praktikum, maka diperoleh hasil:

NO Komponen Peran/Kedudukan Foto Komponen Tersebut


Ekosistem dalam ekosistem
1 Belalang (Biotik) Konsumen Tingkat
Dissosteira Satu
carolina
2 Nyamuk (Biotik) Konsumen Tingkat
Culicide Dua

3 Kapik (Biotik) Konsumen Tingkat


Hemptera Satu

4 Semut (Biotik) Konsumen Tngkat


Formicidae Satu

5 Putri Malu Produsen


(Biotik)
Mimosa pudica

6 Keladi (Biotik) Produsen


Caladium
7 Paku-Pakuan Produsen
(Biotik)
Nephrolepis sp.

8 Tanah (Abiotik) Dekompuser

9 Udara (Abiotik) Abiotik

Tabel 1 : Komponen Biotik dan abiotik ekosistem darat

NO Faktor Lingkungan
Suhu Udara (oC) Suhu Tanah (oC) Kelembaban (%0) Ketinggian
(m.dpl.)
1 32oC 30oC 49%
2 32oC 30oC 49%
3 32oC 30oC 48,5%
4 32oC 30oC 48,5%
62m.dpl.
5 32oC 30oC 48,5%
6 32oC 30oC 48,5%
7 32oC 30oC 48,5%
8 32oC 30oC 48,5%
9 32oC 30oC 48,5%
10 32oC 30oC 48,5%
Rata- 32oC 30oC 48, 6 % 62m.dpl.
Rata
Tabel 2 : Pengukuran Faktor Lingkungan pada Ekosistem Darat

Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan


sesama biotik dan komponen biotik dengan komponen abiotik. Ekosistem sebagai
suatu tingkatan yang paling inklusif dalam hirarki organisasi biologi melibatkan dua
proses yaitu aliran energi dan siklus kimia. Energi masuk kedalam ekosistem dalam
bentuk cahaya matahari yang kemudian cahaya akan dimanfaatkan oleh organisme
tertentu dalam proses fisiologi tubuhnya. Terlihat bahwa adanya interaksi antara
komponen biotik dan abiotik yang menyebabkan terjadinya suatu siklus kehidupan
yang seimbang jika kedua komponen ini saling berhubungan sesuai dengan
kebutuhan.

Dari hasil praktikum, komponen biotik yang diamati memiliki peran dan
kedudukan tertentu sesuai dengan mekanisme kerja tubuhnya. Peran ini dikaitkan
dengan istilah tingkatan trofik dalam ekosistem. Tingkatan trofik yang paling
mendasar adalah organisme autotrof atau yang dikenal dengan produsen. Produsen
merupakan organisme yang mampu mensintesis makanan sendiri dibantu oleh cahaya
matahari, contoh dari sampel yang ditemukan adalah putri malu,keladi dan paku-
pakuan. Putri malu diklasifikasi kan dalam Kingdom :Plantae;Divisi :
Magnoliophyta; Kelas : Magnoliopsida; Ordo : Fabales ;Famili : Fabaceae; Genus :
Mimosa (Dalimartha, 2008:56). Organisme dalam tingkatan trofik diatas produsen
adalah organisme heterotrof atau konsumen. Organisme pada tingkatan ini secara
tidak langsung bergantung pada produsen. Konsumen dibedakan menjadi beberapa
tingkatan yaitu konsumen tingkat 1 (herbivore), konsumen tingkat 2 (karnivora
sekunder) dan konsumen tingkat 3 (karnivora tersier) (Alhmohdar, 2017: 164)

Konsumen tingkat 1 (herbivora) merupakan organisme yang memakan


organisme produsen dalam memperoleh energy tubuhnya. Pada hasil praktikum,
organisme yang tergolong dalam tingkatan ini adalah belalang, semut dan kepik.
Menurut Apriliyanto (2018:75) bahwa semut dapat menjadi indikator kestabilan
ekosistem, karena semakin tinggi keragaman semut, maka rantai makanan dan proses
ekologis (pemangsaan, parasitisme, kompetisi, simbiosis dan predasi) semakin
kompleks dan bervariasi. Oleh karena itu, berpeluang menimbulkan keseimbangan
dan kestabilan. Konsumen tingkat 2 yang ditemukan adalah nyamuk. Pada
pengamatan nyamuk yang ditemukan adalah Anopeles betina yang memakan darah
dari organisme lain. Menurut Apriliyanto (2018:76) bahwa nyamuk juga dapat
diletakkan dalam tingkatan konsumen 1 karena nyamuk juga dapat berperan sebagai
serangga pemakan nectar. Dekomposer merupakan organisme yang berperan dalam
menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati, contohnya adalah jamur dan
mikroorganisme tertentu (Annisa, 2017: 432).

Struktur trofik suatu ekosistem menentikan lintasan dalam energi yang


dimulai dari produsen kemudian terjadi perpindahan makanan dari tingkat trofik yang
lebih tinggi disebut rantai makanan. Rantai makanan yang dapat terjadi pada
organisme yang ditemukan adalah :

Keladi Belalang Nyamuk Semut

Faktor abiotik, misalnya suhu, kelembapan dan intensitas cahaya dapat


mempengaruhi suatu spesies. Jika kondisi-kondisi fisik di suatu tempat tidak
memungkinkan spesies sintas dan bereproduksi, maka spesies tersebut tidak akan
dapat bertahan hidup (Campbell, 2008:332) Tentunya kondisi komponen abiotik
haruslah pada posisi optimal jika organisme dapat terus bertahan hidup. Dari hasil
pengukuran didapat bahwa suhu udara adalah 32oC dan suhu tanah adalah 32oC.
Kelembapan udaranya adalah 48, 6 %.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa komponen biotik


pada ekosistem daratan berupa makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan seperti
belalang, nyamuk, kepik semut, putri malu dan keladi.Putri malu dan keladi
mempunyai kedudukan sebagai produsen. Belalang, kepik dan semut mempunyai
kedudukan sebagai konsumen tingkat 1 dan nyamuk sebagai konsumen tingkat 2.
Adapun komponen abiotik pada ekosistem darat berupa tanah dan udara yang
memiliki peran sebagai faktor pendukung kehidupan dari organisme yang hidup
dilingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Almohdar, E. F. 2017. Komposisi Jenis dan Tingkat Trofik Hasil Penangkapan Bagan
di Perairan Desa Oboilir, Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Sumberdaya
Akuatik. 1(2): 156-166

Annisa, Iin; Artuti, Hanna; Wahdina. 2017. Keanekaragaman Jenis Jamur


Mikroskopis di Arboretum Sylva Universitas Tanjung Pura. Jurnal
HutanLestari. 5(4): 430-435

Apriliyanto, Eko dan Sarno. 2018. Pemantauan Keanekaragaman Hama dan Musuh
Alami pada Ekosistem Tepi dan Tengah Tanaman Kacang Tanah (Arachis
hypogaea L.). Majalah Ilmiah Biologi Biosfera. 35(2): 69 – 74

Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Campbell, Neil A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Dalimartha, S. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta: Swadaya


LAMPIRAN
REFLEKSI

1. Pengetahuan apa dan pengalaman apa yang dapat diperoleh dari praktikum?
Jawab :
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal komponen-komponen yang
terdapat didalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem tersebut. Dari
tujuan dilaksanakan praktikum ini pengalaman yang saya dapat adalah saya dapat
menentukan komponen biotik dan abiotik pada ekosistem darat dan peranannya
dalam ekosistem. Selain itu saya dapat mengasah kerja sama antara teman satu
tim sehingga dapat melaksanakan praktikum dengan baik.
2. Kendala apa yang ditemui saat pelaksanaan praktikum ?
Jawab :
Karena keterbatasan alat yang disediakan dihadapkan dengan 40 mahasiswa yang
menjadi praktikan maka kendala yang diperoleh adalah kurang dapat mengakses
alat-alat tersebut dengan baik karena dikejar oleh waktu.
3. Saran yang dapat diberikan untuk perbaikan pelaksanaan praktikum?
Jawab :
Menurut saya saran yang dapat diberikan jika ada kendala tersebut adalah
sebaiknya praktikan dapat melakukan praktikum secara tenang dan teliti atau
membawa alat praktikum yang kiranya dimiliki oleh praktikan sehingga dapat
mempercepat waktu praktikum.

Anda mungkin juga menyukai