PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita tidak menghindari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Bisa dikatakan komunikasi merupakan salah satu alat yang bisa menjadi
ujung tombak keberhasilan kita, apakah itu ada hubungan dengan orang
lain atau dengan diri sendiri. Untuk bisa sukses berkomunikasi, kita harus
memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi. Siapa pun bisa berkomunikasi,
tetapi berkomunikasi yang baik tidaklah mudah.
Banyak sekali kita mendengar kesalahpahaman yang terjadi
diakibatkan karena komunikasi. Memang mudah berkomunikasi karena
kita sudah terbiasa dari kecil untuk berkomunikasi, tetapi saking
mudahnya kita seringkali salah menempatkannya. Ada waktu-waktu
tertentu yang menjadikan komunikasi kita efektif, demikian juga ada
situasi tertentu yang mendorong keberhasilan berkomunikasi.
Prinsip-prinsp komunikasi pada dasarnya adalah penjabaran lebih
lanjut dari definisi atau hakikat komunikasi. Ada dua belas prinsp-prinsip
komunikasi yang akan dijabarkan beserata dengan contoh-contoh yang
relevan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Mengapa kita perlu mengetahui prinsip-prinsip komunikasi?
2.Bagaimana prinsip-prinsip dalam berkomunikasi yang benar?
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
1. Komunikasi adalah Proses Simbolik
1
Salah satu kebutuhan manusia, menurut Susanne K. Langer adalah
kebutuhan simbolis atau penggunaan lambang. Lambang atau simbol
adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukan sesuatu yang lainya,
berdasarkan kesepakatan bersama. Lambang meliputi kata-kata (pesan
verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama.
Lambang adalah kategori tanda. Hubungan tanda dengan objek
direpresentasikan oleh ikon dan indeks, namun tidak memerlukan
kesepakatan. Ikon adalah benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang sesuai
dengan yang direpresentasikan. Misal, foto dalam KTP adalah ikon
pemilik KTP tersebut.
Indeks adalah tanda yang secara alamiah mempresentasikan objek
lain. Istilah lainya adalah sinyal atau lebih dikenal dengan gejala. Indeks
muncul dari hubungan sebab akibat yang mempunyai kedekatan
eksistensi. Misal, awan gelapp adalah indeks hujan akan turun.
2
Lambang dasarnya tidak mempunyai makna; kita yang
memberi makna pada lambang
3
dalam komunikasi. Berkat penggunaan lambang manusia dapat berbagi
pengalaman dan pengetahuan.
4
4.Komunikasi Berlangsung dalam berbagai tingkat Kesengajaan
5
Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan.Misalnya dering
pada tengah malam atau dini hari akan dipersepsikan lain bila dibandingkan
dengan dering di siang hari.Dering telepon mungkin berita sangat
penting(darurat),seperti untuk mengabarkan orang sakit keras,kecelakaan,atau
meninggal dunia,atau upaya orang jahat untuk mengetes apakah dirumah ada
orang atau tidak.
6
Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup (a living system). Organ-
organ dalam tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan pada mata dapat membuat
kepala kita pusing. Bahkan unsur diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan
dengan unsur kita yang bersifat rohani. Kemarahan membuat jantung kita
berdetak lebih cepat dan berkeringat.
7
eksternal tersebut. Lingkungan dan objek mempengaruhi komunikasi kita, namun
persepsi kita atas lingkungan kita juga mempengaruhi cara kita berperilaku.
Dalam kenyataannya, tidak pernah ada dua manusia yang persis sama,
meskipun mereka kembar yang dilahirkan dan diasuh dalam keluarga yang sama,
diberi makanan yang sama dan dididik dengan cara yang sama. Namun kesamaan
dalam hal-hal tertentu, misalnya agama, ras (suku), bahasa, tingkat pendidikan,
atau tingkat ekonomi akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik dan pada
gilirannya karena kesamaan tersebut komunikasi mereka menjadi lebih efektif.
Kesamaan bahasa khususnya akan membuat orang-orang yang berkomunikasi
lebih mudah mencapai pengertian bersama dibandingkan dengan orang-orang
yang tidak memahami bahasa yang sama.
Seorang lulusan universitas bias saja menikah dengan seorang lulusan SD,
dan seorang kulit putih dengan seorang kulit hitam, namun pasangan-pasangan
tersebut harus berupaya lebih keras untuk menyesuaikan diri satu sama lain agar
komunikasi mereka berlangsung efektif. Tanpa kesediaan untuk saling memahami
dan menerima perbedaan tersebut, pernikahan mereka akan kandas di tengah
jalan.
Makna suatu pesan, baik verbal ataupun nonverbal, pada dasarnya terikat-
budaya. Makna penuh suatu humor dalam bahasa daerah hanya akan dapat
ditangkap oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan. Penutur asli akan tertawa
terbahak-bahak mendengar humor tersebut, sementara orang-orang lain mungkin
8
akan bengong meskipun mereka secara harfiah memahami kata-kata dalam humor
tersebut.
Beberapa pakar komunikasi mengakui sifat sirkuler atau dua arah ini,
misalnya Frank Dance, Kincaid dan Schramm yang mereka sebut model
komunikasi antarmanusia yang memusat, dan Tubbs yang menggunakan
komunikator 1 dan komunikator 2 untuk kedua pihak yang berkomunikasi
tersebut. Komunikasi sirkuler ditandai dengan beberapa hal berikut :
9
komunikasi dengan diri sendiri (berpikir) sebagai mekanisme untuk
menanggapi pihak lainnya.
Seperti juga waktu dan eksistensi, komunikasi tidak mempunyai awal dan
tidak mempunyai akhir, melainkan merupakan proses yang sinambung
(continuous). Bahkan kejadian yang sangat sederhana pun, seperti “Tolong
ambilkan garam” melibatkan rangkaian kejadian yang rumit bila pendengar
memenuhi permintaan tersebut. Untuk lebih memudahkan pengertian, kita dapat
mengatakan bahwa peristiwa itu dimulai ketika orang A meminta garam dan
berakhir ketika orang B memberikan garam itu. Namun kita tidak dapat mengukur
peristiwa itu hanya berdasarkan apa yang terjadi antara permintaan akan garam
dan pemberian garam itu. Baik A atau B telah merujuk pada pengalaman masa
lalu mereka untuk merumuskan dan menafsirkan pesan serta menanggapinya
secara layak.
10
Fakta bahwa kata-kata tidak berubah dalam perjalanan waktu sering
membutakan kita terhadap fakta bahwa realitas sudah berubah. Seseorang
mungkin mendambakan selama 20 tahun utuk menghabiskan masa pensiunnya di
suatu lembah yang menyenangkan, suatu kota yang pernah ia kunjungi, dan
kemudian menemukan tempat itu telah menjadi suatu kota besar yang sibuk.
Dunia berubah lebih cepat daripada kata-kata, namun kita tetap menggunakan
kata-kata yang agak using dan tidak lagi menggambarkan dunia tempat kita
tinggal.
11
bergantian. Keserempakan inilah yang menandai komunikasi sebagai transaksi.
Jadi, kita tidak menyandi pesan, lalu menunggu untuk menyandi balik respons
orang lain. Kita melakukan kedua kegiatan itu pada saat yang hamper bersamaan
ketika kita berkomunikasi.
12
Senada dengan peristiwa di atas, dalam komunikasi, sekali Anda
mengirimkan pesan, Anda tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut
bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali. Hal ini
terutama terasakan sekali bila Anda mengirimkan pesan yang menyinggung
perasaan orang lain. Meskipun orang itu memaafkan Anda, perasaannya terhadap
Anda mungkin sekali tidak persis sama dibandingkan dengan sebelum Anda
mengirimkan pesan tersebut.
Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai proses yang
selalu berubah. Prinsip ini seyogianya menyadarkan kita bahwa kita harus hati-
hati untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, sebab efeknya tidak bisa
ditiadakan sama sekali, meskipun kita berupaya meralatnya. Apalagi bila
penyampaian pesan itu dilakukan untuk pertama kalinya. Ketika Anda tampil
pertama kali untuk melakukan presentasi atau pidato, Anda harus
mempersiapkannya secara lebih hati-hati, karena kesan khalayak terhadap kinerja
Anda akan cenderung sulit dihilangkan sama sekali berdasarkan prinsip ini.
13
struktural ini harus juga diatasi. Misalnya, meskipun pemerintah bersusah payah
menjalin komunikasi yang efektif dengan warga Aceh dan Papua, tidak mungkin
usaha itu akan berhasil bila pemerintah memperlakukan masyarakat di wilayah-
wilayah itu secara tidak adil, dengan merampas kekayaan alam mereka dan
mengankutnya ke pusat.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Maka dari itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca agar dalam penyusunan
makalah berikutnya kami dapat menghasilkan makalah yang lebih baik lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16