Anda di halaman 1dari 24

MASALAH SOSIAL SABUNG AYAM

DI PASAR UNGGAS “NGEBONG” BOYOLALI


BAB I
1. ARUM
2. BIBIT CAHYO WIYONO
3. RINI DIYAS
4. PURWADI
5. SURATMAN
6. YENI
7. RETNA
8. NUR HARYANTI
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH
MASALAH SABUNG AYAM YANG AKAN KAMI PAPARKAN
DISINI TERJADI SEBAGAI AKIBAT DARI HOBI/KEGEMARAN
YANG BERAWAL DARI MASING-MASING INDIVIDU, YANG
PADA AKHIRNYA SAL;ING BERETEMU DI PASAR AYAM
“NGEBONG” BOYOLALI. SELAIN ITU ADU AYAM YANG
SERING TERJADI DI DALAM MASYARAKAT JUGA DIPICU
OLEH ADANYA PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERGAULAN
SERTA KEINGINAN UNTUK MEMENANGKAN SUATU
PERTANDINGAN YANG MENGAKIBATKAN TINGGINYA NILAI
JUAL AYAM YANG MENANG DALAM PERTANDINGAN
TERSEBUT.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah
tersebut diatas, maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut :

1.Sabung ayam ditinjau dari beberapa segi


2.Segi positif dan negatif dari kegiatan sabung ayam
3.Sanksi hukum dan sosial masyarakat terhadap
kegiatan sabung ayam
I.3. Tujuan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata
kuliah ”Ilmu Sosial dan Masalah Kesehatan”,
serta untuk meningkatkan pengetahuan peneliti
tentang kegiatan sosial yang menyimpang
khususnya ”sabung ayam” di masyarakat Boyolali
I.4. Manfaat

Manfaat dari pembuatan tugas ini adalah


untuk mengetahui benarkah terjadi
penyimpangan sosial adu ayam/perjudian
yang sangat meresahkan masyarakat
di lingkungan pasar ayam ”ngebong”
Boyolali
BAB II
I.1. Pengertian

* Perilaku menyimpang adalah perilaku yang


tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak
masyarakat atau kelompok tertentu dalam
masyarakat. (Bruce J. Cohen)

* Perilaku menyimpang adalah perilaku yang


nonkonformitas berdasarkan ukuran norma dan
nilai yang berlaku didalam masyarakat tertentu,
dimana perilaku yang bagi satu masyarakat
menyimpang tetapi tidak bagi masyarakat lain.
(Robert K. Meton)
•Perilaku menyimpang merupakan suatu tindakan
menyimpang dari norma-norma yang berlaku
dalam suatu sistem sosial. ( Robert M.Z Lawang}

•Sabung ayam merupakan permainan yang telah


dilakukan masyarakat di kepulauan Nusantara
sejak dahulu kala.
Permainan ini merupakan perkelahian ayam jago
yang memiliki taji dan terkadang taji ayam jago
ditambahkan serta terbuat dari logam
yang runcing. ( htpp://indosatwa.blogspot.com/2012 )
I.2. ASPEK DUKUNGAN SOSIAL
PERILAKU MENYIMPANG, TERUTAMA TERJADI
SEBAGAI AKIBAT DARI BERBAGAI FAKTOR SBB:,

1. Kegagalan dalam proses sosial


2. Ketidaksanggupan menyerap nilai-nilai sosial
3. Proses belajar menyimpang
4. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur
sosial
5. Ikatan sosial yang berlainan
6. Proses sosialisasi nilai-nilai sub kebudayaan
menyimpang
7. Sikap mental yang tidak sehat
8. Dorongan kebutuhan ekonomi
9. Pelampiasan rasa kecewa
10. Keinginan untuk dipuji
masalah sosial akan muncul karena

1. Faktor ekonomis, antara lain kemiskinan,


pengangguran,dsb
2. Faktor biologis, misalnya penyakit
3. Faktor psikologis, misalnya timbul persoalan
bunuh diri, disorganisasi jiwa,dan penyakit
syaraf
4. Faktor kebudayaan, menyangkut kenakalan
anak-anak, keagamaan, konflik SARA, dll
I.3. Jaringan Sosial
> pada hakekatnya perjudian bertentangan dengan
agama, kesusilaan dan moral Pancasila serta
membahayakan penghidupan dan kehidupan
masyarakat, bangsa dan Negara.
> perjudian mempunyai akses yang
negative dan merugikan moral dan
mental masyarakat, terutama
generasi muda
> pemerintah menganggap perlu untuk
menghentikan pemberian ijin penyelenggaraan
perjudian demi ketertiban,
PERJUDIAN MERUPAKAN TINDAK PIDANA
KEJAHATAN

PP pasal 1 no. 54 tambahan lembaran Negara no 3040 .


Peraturan Pemerintah ini merupakan pelaksanaan pasal 3
undang undang no 7 th 1974 tentang penertiban perjudian
,mengatur mengenai larangan pemberian ijin
penyelenggaran segala bentuk dan jenis perjudian oleh
pemerintah pusat atau daerah baik yang di selenggarakan
di kasino, tempat keramaian maupun dikaitkan dengan
alasan alasan lain .
Dengan adanya larangan pemberian ijin penyelenggaraan
perjudian tidak berarti dilarangnya penyelenggaraan
permainan yang bersifat keolahragaan, hiburan,dan
kebiasaan sepanjang tidak merupakan perjudian..
BAB III
GAMBARAN DAERAH YANG DISURVEI:

- LOKASI TENGAH KOTA,JLN KATES


BOYOLALI
- MRP PASAR UNGGAS INDUK (BURUNG,
AYAM, BEBEK,MENTHOG ,MAKANAN
UNGGAS DLL)DI BOYOLALI
- RAMAI PADA PAHING & WAGE
- SABUNG/ADU AYAM(TARUHAN/TIDAK)
Persepsi Masyarakat
a. Sebagian terganggu:
ramai, pertengkaran/keributan/perkelahian

b. Sebagian diuntungkan:
makin ramai, harapan dagangan laku makin
besar, ayam aduan bisa menaikkan harga
jual
KONDISI MASYARAKAT

Dihuni para pedagang


 kegiatan pagi s/d sore

 malam hari pedagang pulang

 pedagang kebanyakan luar boyolali

Golongan menengah –

bawah bergantung pada aktifitas


pasar
BAB IV
PEMBAHASAN

Sosial : kegemaran yang sama,


keinginan menunjukkan eksistensi

Agama: sabung = judi = dilarang

Budaya: melanggar nilai & norma

Ekonomi : menengah –bawah,


menambah pengeluaran, ekonomi
keluarga terganggu
PERILAKU SABUNG AYAM DI PASAR
NGEBONG

1. Mrp perilaku nonkonformitas


berdasar ukuran norma yang
berlaku
2. Dorongan kebutuhan ekonomi,
“golngahwah”
3. Dilakukan dgn taruhan atau
sebatas permainan
4. Sanksi & kontrol hukum tak
tegas
BAB V
Kesimpulan
 Perilaku sabung ayam di masyarakat Boyolali
merupakan perilaku nonkonformitas
berdasarkan ukuran dan norma yang berlaku.
 Dorongan kebutuhan ekonomi golongan
ekonomi menengah ke bawah mempengaruhi
sebagian kelompok masyarakat untuk
melakukan perilaku menyimpang.
 Kontrol hukum yang longgar membuat
kegiatan dengan perilaku menyimpang di
dalamnya bisa terjadi.
Saran
1.Sosialisasi yang jelas tentang
larangan dan sanksi yang tegas
bagi pelaku perjudian termasuk
judi sabung ayam oleh aparat
penegak hukum dibantu pengelola
pasar.
2. Himbauan kepada masyarakat
umum, khususnya pengunjung
pasar untuk menghindari praktik-
praktik perjudian di antaranya adu
ayam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai