Anda di halaman 1dari 20

Senin, 23 September 2019

HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA

Ilmu, mencari kebenaran dengan cara penyelidikan (riset) sesuai dengan ekstensinya
yang berhubungan dengan alam empiris. Dalam penyelidikan ilmu selalu mencari hukum
sebab akibat. Sebagai hukum sebab akibat maka kebenarannya pasti ada.

Filsafat, karena selalu berhadapan dengan alam empiris, (metafisika, ghaib) maka ia
komit dengan organon (alatnya) yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali dengan
pertanyaan.

Agama, menemukan konsep kebenaran bersumber pada wahyu, kebenarannya


bersifat mutlak, absolut dengan kebenaran tertinggi.

Ilmu kebenarannya bersifat empiris, filsafat kebenarannya bersifat spekulatif


(berdasarkan nalar dan logika), keduanya bersifat nisbi. Agama kebenaranya bersifat absolut
mutlak, dalam penentuananya semua perlu perumusan.

Hubungan ilmu filsafat dan agama, albert Eistein mengatakan dengan singkat”

“Ilmu tampa agama buta, agama tampa ilmu lumpuh”

Bagaimanakah ketegori manusia itu ?

1. Manusia ada yang tidak tahu dalam ketidaktahuannya


2. Manusia tidak tahu dalam ketahuannya
3. Manusia tahu akan ketidaktahuannya
4. Manusia tahu akan ketahuannya

Manusia adalah mahluk ciptaan tuhan yang tercanggih. Memiliki banyak kelebihan
dibanding dengan mahluk lain terutama akalnya.

 Memilliki rasa ingin tahu, maka diaktualisasikan dalam bentuk bertanya.


 Melalui rasio maka manusia memberikan jawaban terhadap aneka pertanyaan
 Manusia, bertanya, manusia pula menjawab
 Manusia memilki

Dengan kata lain

 Melalui akalnya manusia mampu menyamai mahluk alam


 Burung terbang tinggi, manusia terbang dengan pesawat ciptaamya
 Angka bisa berenang keujung pulau, manusia berenang dengan kapal feri ciptaanya
 Ikan mampu menembus dasar lautan, manusia menembus lautan dengan kapal selam
ciptaanya

Apakah setipa manusia mampu berfilsafat?

 Berpikir logis, sistematis, radikal dan universal

catatan“Ilmu filsafat adalah ilmu yang bisa mengekspresi supaya kita bisa melangkah.”

Bagaimana hubungan ilmu pengetahuan dengan filsafat?

 Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu, pengetahuan lahir sejak adanya
peradaban manusia dan berkembang pesat sesuai dengan budayanya.
 Pengetahuan lahir dari aktivitas ex: manusia mengharapkan adanya keturunan
untuk melanjutkan garis keturunan (pewaris).
 Aktivitas memerlukan metode
 Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu ex : memunculkan inovasi, kreatifitas, sehingga
ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisah

Siklus ilmu

Ilmu Aktivitas

Metode Pengetahuan
Pengertian ilmu sebagai pengetahuan

 Pengetahuan
 Aktivitas
 metode

Pengetahuan Umum

menurut norman compicel

 ilmu adalah sesuatu kumpulan pengethuan yang berguna dan praktik dan suatu
metode untuk memperoleh pengetahuan
 ilmu tidak bersangkutan dengan kehidupan praktis dan tidak dapat mempengaruhi
kecuali dalam caa yang paling tak langsung baik kebaikan atau keburukan.

Ilmu Pengetahuan, Metode dan Penelitian

 Pengetahuan : presepsi subyek (manusia )atas obyek (rill dan ghaib) atau fakta
 Ilmu pengetahuan : kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan
metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji/diverifikasi
kebenaranya

Ilmu Pengetahuan :

 Bukan satu, melainkan banyak (plural) ex: ilmu bisa didiskusikan


 Bersifat terbuka ( dapat dikritik) ex:
 Berkaitan dalam memecahkan masalah ex:

Jadi, filsafat ilmu pengetahuan mempelajari esensi atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu
secara rasional

Filsafat ilmu pengethuan disebut juga kritik ilmu, histori kelahirannya disebebkan oleh
rasionalisasi dan otonomisasi dalam mengkritik dagma-dagma dan tahayul.

Jika, ilmu pengetahuan tertentu dikaji dari ketiga aspek penting (ontologi, epistemologi,
dan aksiologi). Maka perlu memepelajari esensi atau hakikat yaitu inti atau hal yang pokok
atau intisari atau dasar atau keyakinan yang benar dari ilmu tersebut.
Ontologi ex: eksistensi (keberadaan ) dan essensi (kebnerartian) ilmu-ilmu keteknikan

Epistemologi ex:

Aksiologi ex:.

Aspek Ontologi

a. Metodis, menggunakan cara ilmiah


b. Sistematis, saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu keseluruhan
c. Koheren, unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan
d. Rasional, harus berdasarkan pada kaidah berpikir yang benar (logis)
e. Komprehensif, malihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan
secara multidimensional atau secara keseluruhan (holisrik)
f. Radikal, diuraikan sampai akar perspalanya atau esensinya
g. Universal, muatan kebenaranya samapi tingkat umum yang berlaku dimana saja

Catatan: pada poembuatan tesis harus diperhatikan setiap sub bab, maka diperlukan
komprehensif tujuanya, agar siklus perbab bisa nyambung atau berkaiatan.

Aspek Epistemologi

1. Menemukan kebenaran dari masalah ex: pada pembuatan proposal mencari masalah
2. Pengamatan dan teori untuk menemukan kebenaran
3. Pengamatan dan eksperimen untuk menemukan kebenaran
4. Falsification (tingkat kesalahan) atau operasinalisme (eksperimental opetarion,
opetarion research)
5. Konfirmasi kemungkinan untuk menemukan kebenaran
6. Metode hipotetico-deduktif ex:
7. Induksi dan pressupposisi/ teori untuk menemukan kebenaran fakta

Beberapa alat/tools untuk memperoleh tau mengukur kebenaran ilmu pengetahuan


adalag sbb:

 Rationalisme
 Empirisme
 Logalical postivisme
 Pragmatisme adlh sesuatu yang praktis

Ilmu menunjuk pada 3 hal

Aktivitas

Ilmu
Pengetahuan
Metode

Sifat ilmu pengetahuan:

 Empiris
 Logis
 Sistematis
 Objektif
 Analitis
 Verivikasi : kebenaran yang dikemukaan oleh suatu ilmu yang dapat diuji kembali

Tujuan ilmu

 Pengethuan
 Kebenaran
 Pemahaman
 Penjelasan
 Permalan
 Pengendalian
 Penerapan

Penelitian

Bahasa ingris : research

Re- kembali : search-mencari

Penelitian merupakan usaha manusia yang dilakukan secara sadar dan terencana.

Tujuan penelitian

 Untuk memperoleh pengertian fenomena


 Untuk dapat meprediksi dengan akurat mengenai apa yang terjadi
 Memodifikasi proses atau dalam mengembangkan baru yang lebih efisien
Ciri-ciri penlitian

 Dilakuakn secara sistematis


 Logis
 Empiris
 Metodis ;tujuannya kebenaran
 Universal: tujuannya menganalisasi
 Akumulatif : tujuanya dinamis

Manfaat penelitian

 Menjawab kesenjangan antara standar kinerja adan tingkat pencapaian kerja


 Mengurangi kebingungan orang terhadap sesuatu
 Memecahkan /menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi
 Mengembangakn dan memperbaiki teori
 Memperbaiki cara kerja

Senin, 30 September 2019

Kronologi perkembangan ilmu (Teknologi)

Metode keilmuan

Langkah-langkah yang ditempuh proses keilmuan secara konprehensif, yaitu perumusan


masalah, pengujian hipotesis, deduktif hipotesis, dan pengujian kebenaran. Dunia rasional
dan dunia empirik membentuk sebuah dunia.

Hubungan ilmu pengetahuan, metode ilmuah dan penelitian

Masalah dan hasrat ingin tahu.

 Metode pendekatan ilmiah


 Metode pendekatan non ilmiah

Contoh : Amir Sakit Perut Selama Seminggu

Pendekatan ilmiah:

 Cari data dilapangan amir makan apa?


 Periksa kedoketer
 Tes laboraturium
 Pengobatan
 Kesimpulan
 Amir keracunan

Pendekatan non ilmiah

 Pergi ke dukun
 Penyembuhan pergi kuburan
 Kesimpulan :
Amir kena guna-guna dari teman/musuhnya.

Pendekatan ilmiah

 Perumusan masalah jenis dan spesifik


 Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
 Jawaban permasalahan didasarkan pada data
 Proses pengumpulan dan data analisis, serta pengembilan keputusan berdasarkan
logika yang benar
 Kseimpulan siap/terbuka diuji oleh

Contoh:

 Pengunaan metode ilmiah

Pendekatan non ilmiah

 Perumusan kabur atau abstrak


 Masalah tdak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/ dogmatis
 Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data dilapangan
 Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data analisis data secara logis
 Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain.

Contoh : Pengunaan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan data coba-
coba pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis
Metode ilmiah adalah mekanisme atau cera mendapatkan pengetahuan dengan prosesdur
yang didasarkan pasa suatu struktur logis yang terdiri atas tahapan kerja:

 Adanya kebutuhan objektif


 Perumusan masalah
 Pengumpulan teori
 Perumusan teoritis

Contoh sederhana

Induktif : tumbuhan akan mati (Khusus

Ilmu pengethuan

Penelitian ilmiah Penelitian

Peningkatan sumber daya manusia

Sistem perudang-undangan uun no. 20/2003 ttg. Sisdiknas sumber daya manusia
ekses globalisasi industrialiasasi yang semakin komptitif

peningkatan
sumber daya sumber daya
manusia melalui manusia
pendidikan tinggi

.
perangkat pendukung (kebijakan, pedoman, sember daya lingkungan, sarana dan prasarana.

Pendidikan vokasi

Pendidikan vokasi Merupakan subsistem pendidikan dari sistem pendidikan nasional yang
memiliki posisi strategis terkait dengan tuntunan grobalisasi dan industrialisasi.
Diatur oleh undang-undang, UUSPN NO. 20/2003

Penyelengaraan pendidikan

Berdasarkan undang-undang dapat dibedakan menjadi dua:

 Jalur pendidikan akademik


 Jalur pendidikan profesional atau pendidikan teknologi dan kejuruan (vokasi)

Contoh : politeknik termasuk pendidikan vokasi

Berdasarkan unadang-undang pendidikan kejuruan merupakan penyelengaraan jalur


pendidikan formal yang dilakasanakan pada jenjang SMK.

Kaitan Lembaga Pendidikan Bidang Vokasi Dengan Proses Industrialisasi

Industrilisasi Kebutuhan Lembaga


dan tenaga kerja pendidik dan
globalisasi sektor industri bidang
vokasi

Peta Permasalahan Makro Pendidikan Kejuruan

Kuantitas, Distribusi, Relevan dan Kualitatis

Tujuan pendidikan vokasi


 Memenuhi kebutuahn masyarakat akan tenaga kerja
 Mkeningkatkan pilihan didikan bagi setiap individu
 Menumbukan motivasi untuk belajar sepanjang hayat (Evans, 2005)

Contoh : kendala pengajar tidak liner dengan jurusan yang diajar.

Perbedaan mendasar pendidikan kejuruan /vokasi dengan pendidikan umum adalah apada
tujuan (orientasi lulusan), dimana PTK / vokasi berorientasi peserta untuk dipersiapkan
didunia kerja/industri.
4 Isu pembangunan pendidikan dan kebudayaan

Akses :

Masalah dan tantangan

 Pupulasi yang besar


 Diparitas sosial, ekonomi, geografis
 Daya tanbung terbatas
 pemerintah layanan

Arah kebijakan

 Memastikan ketersediaan dan keterjangkuan

Mutu dan relevan

 Pengkatan kelayakan sarana dan prasarana


 Kualitas dan distribusi guru
 Pendidikan karakter

Pelestarisn dan pengembangan budaya

Tata kelola

Kompetensi

Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab, yang dimiliki seseorang sebagai syarat
untyuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas.

Analisi kebutuhan

Lulusan kebutuhan stakeholders

Lulusan pendidikan kejuruan diharapkan yang mempunyai kompetensi (5 elemen komptensi)


yang sesuai kebutuhan pemangku kepentingan:

 Kebutuhan masyarakat (societal needs)


 Kebutuhan dunia kerja (industrial needs)
 Kebutuhan profesional (professional needs)
 Kebutuhan generasi masa depan (Aspec Visioneeds)
 Kebutuhan ilmu pengetahuan (aspek sciensific)
Konfigurasi Nilai Kompetensi Profesional-Sosial – Kultural Global

 Kompetensi profesional
 Kompetensi sosial
 Kompetensi global
 Kompetensi kultural

Senin, 07 Oktober 2019

HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PTK

Keterkaitan Antara Filsafat Dan Hakikat

Filsafat –Hakikat

filsafat ilmu adalah analisis netral secara etis filsafati dalam pemjelasan dan
klarifikasi2 pengetahuan (broadbeck, 1949)

filsafat ilmu adalah pertanyaan2 dan mengevaluasi metode pemikiran ilmiah serta
mencoba menentukan nilai dan makna sebagai upaya ilmiah secara keseluruhan (Lewis,
1952).

filsafat ilmu adalah suatu tinjauan kritis, tentang pendapat2 ilmiah masa kini, melalui
perbandingan terhadap.

Fokus Kajian Filsafat PTK

Apa.................Ontologis
Mengapa...............Aksiologis Suriasumantri 1982
Bagaimana......Epistemologi

berpikir filsafati (filsafat hidup) kadang-kadang justru dapat mengalahkan cara berpikir
rasional, bahkan justru mendominasi dokrin kehidupan dengan cara yang tidak rasional.
perjalanan hidup seseorang juga banyak dipengaruhi dengan dokrin2 filsafati, di samping
oroses rasional yang dilakuakn dan dijalani melalui pendidikan.

Contoh :

orang bali punya filsafat ”Brahmacari” yang terjemahan bebasnya seseorang yang baru
mencari ilmu (sekolah/kuliah) harus menomor duakan kegiatan lain (bisnis, pacaran,
main2,dsb) sebelum cita2nya tercapai.

Curigo :
Garwo :
Wismo : Filsafat Jawa

Turonggon : Kendaraan (motor dll)


Peksi : Hiburan

Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Kepantai : artinya, pantang menyerah
dalam mencapai cita2 (Makassar).

Hakikat Atau Ruang Lingkup PTK

landasan filsafat (Teori Prosser) 16 butir:

 sekolah kejuruan akan efektif jika siswa diajar dengan materi alat, mesin dan tugas-
tugas yang sama atau tiruan dimana siswa akan bekerja
 sekolah kejuruan akan efektif hanya jika siswanya diperkenalkan dengan situasi nyata
untuk berpikir, berperasaan, berperilaku seperti halnyapekerja, diindustri, dimana
siswa akan bekerja setelah lulus.
 sekolah kejuruan akan efektif hanya jika siswa dilatih langsung untuk berpikir secara
teratur
 untuk setiap jenis pekerjaan
 pendidikan kejuruan akan efektif jika membantu individu untuk mencapai cita2,
kemampuan, dan keinginan pada tingkat yang lebih tinggi.
 pendidikan kejuruan untuk suatu jenis keahlian, posisi dan keterampilan akan efektif
hanya diberikan kepada siswa yang merasa memerlukan, menginginkan dan
mendapatkan keuntungan dari padanya.
 pendidikan kejuruan akan efektif apabila pengalaman latihan yang dilakukan akan
membentuk kebiasaan bekerja dan berpikir secara teratur dan betul2 diperlakukan
untuk meningkatakan prestasi kerja
 pendidikan kejuruan akan efektif jika dijar oleh guru dan instruktur yang memiliki
pengalaman dan berhasil di dalam menerapkan keterampilan dan pengetahuan
mengenai operasi dan proses keterampilan dan pengetahuan mengenai operasi dan
proses kerja yang dilakukan.dll.

Arti PTK

Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan sesoarng
agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau suatu bidang pekerjaan dari
pada bidang2 pekerjaan lainnya (Repart, Evans)

Kesimpulan

kesamaan dari berbagai definisi


tersebut di atas bahwa pendidikan
kejuruan adalah pendidikan yang
mempersiapkan peserta didiknya
untuk memasuki dunia kerja

fungsi PTK

 Sosialisasi, yaitu transmisi nilai-nilai yang berlaku serta norma-normanya sebagai


konkritisasi dari nilai2 tersebut.
 Kontrol sosial yaitu kontrol perilaku agar awal dengan nilai-nilai sosial (keteraturan,
kedisplinan, kejujuran, kebersiapan dll)
 Selesksi dan alokasi, mempersiapkan , memilki dan menempetkan calon tenaga kerja
 Asimilasi dan konservasi budayua, absorsi terhadap kelompok2 lain dalam
masyarakat dan memelihara kesatuhan
 Mempromosikan perubahan demi kebaikan yaitu, pemdidikan bukan sekedar
mengajarkan bahkan sebagai perubahan.
Tujuan PTK

1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja


2. Meningkatkan pilihan pendidikan
3. Mendorong motivasi untuk belajar terus

Oleh karena itu pada prinsipnya tujuan PTK adalah mempersiapkan peserta didik
sebagai calon tenaga kerja dan mengembangkan eksistensi peserta didik, untuk kepentingan
peserta didik bangsa dan negara.

Manfaat PTK

1. Bagi Siswa, (peningkatan kualiatas diri, penghasilan bekal pendidikan lebih lanju,
agar berguna bagi masyarakat dan negara)
2. Bagi Dunia Kerja, (memperoleh TK yang berkualitas tinggi, meringankan biaya
uasaha, membantu memajukan usaha)
3. Bagi Masyarakat (meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan
prodiktiviatas nasional dan mengurangi pengangguran)

Karakteristik PTK

1. Dipersipakan memamsuki dunia kerja


2. Didasarkan atas kebutuhan tenaga kerja
3. Fokus pada pengusaan pengetahuan keterampilan, sikap dan nilai2 dunia kerja
4. Penilaian berbasis, hands on performance di dunia kerja
5. Hubungan dengan dunia kerja menjadi kunci PTK
6. Responsif dan antisipatif terhadap teknologi
7. Learning by doing dan hands on experience
8. Fasilitas mutakhir dan Up date
9. Biaya investasi dan operasional besar

Prinsip-Prinsip PTK

1. PK akan efektif jika lingkungan siswa dilatih seperti replika lingkungan kerja
2. PK akan efektif jika metode yang digunakan lebih berbasis realitas (WBL, PBL, dll)
3. Administrasi PK akan efisein jika pengeloaanya fleksibel dan berbasis kebutuhan
4. PK memerlukan biaya yang benar, oleh karena itu kalau tidak terpenuhi sebaiknya
tidak dipaksakan
5. PK akan sukses apabila digunakan guru (Outsourching) yang memiliki kemampuan,
pengalaman dalam bidang tertentu.
Asumsi- Asumsi PTK

 PTK dapat mengembangkan tenaga kerja yang marketable


 PTK hendaknya didesain mengusai keterampilan dasar yang esensial untuk dapat
berkompetiti dipasar kerja
 Tidak ada dualisme antara pendidikan kejuruan dengan PU
 PTK didesain berbasis/masaf ekonomi, oleh karena itu sangat berperan dalam
pertumbuhan ekonomi nasional.
 PTK adalah pendidikan untuk ikut menata sistem perekonomian nasional
 PTK ditingkat pendidikan menengah bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja
 PTK hendaknya diarahkan untuk memenuhi tenaga kerja dilingkungannya
 PTK seharusnya dievaluasi berdasarkan Efisiensi ekonomi (relevansi, efisiensi, dan
kecepatan mendapatkan pekerjaan)

Senin, 14 Oktober 2019

KESENJANGAN ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

Existing Expektif
condition Condition

Permasalahan
Harapan (PP NO. 17 TAHUN 2010)

1. Beriman dan bertaqwa kepada TME


2. Berakhlak mulia dan berbudi luhur
3. Berilmu, cakap, kritis, kreatif dan inovatif
4. Sehat, mandiri, dan percaya diri
5. Toleran, peka sosial demokratis dan bertanggung jawab (Pasal 77 PP 17/2010)

Harapan Secara Institusional

1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja


2. Memberikan pilihan pada peserta didik dalam mengembangkan kariernya
3. Mendorong motivasi untuk belajar sepanjang masa
4. Memberikan bekal (pendidikan dan pelatihan ) agar dapat masuk bursa tenaga kerja

Secara Filosofi

1. Konsep
2. Program
3. Operasional
4. Perubahan Mutakhir

 Konsep (Konvensional)

1. Supply driven, totalitas pendidikan kejuruan dari kurikulum sampai uji kompetensi
hanya dilakukan satu pihak (Depdiknas). Tidak disadari bahwa para pakar yang
menyusun kurikulum adalah orang-orang yang tidak tahu dunia industri.
2. School based proggram, setiap sekolah akan berusaha melengkapi alat-alat praktek se
moderen mungkin bagaimana pelajaran disekolah sifatnya tetap simulasi.

contoh: Sekolah melengkapi alat2 praktek


3. Tidak Ada Recognition Of Prior Learning membuat program kejuruan menjadi kaku
dan tidak efektif. Keahlian yang diperoleh diluar SMK tidak diakui dan tidak dihargai
oleh sistem SMK.
contoh : Tidak ada pengakuan dengan keahlian yang dimiliki
4. Dead End, setelah tamat SMK, masuk ke dunia kerja seakan-akan itulah akhir karier
SMK. Belum ada sistem pendidikan kejuruan (di atasnya) yang mengakui keahlian
yang diperoleh tamatan SMK dari pengalaman kerja.
5. Guru kejuruan yang tidak berpengalaman industri, secara teoris guru hanya
mengajarkan apa yang dia tahu, apa yang dia bisa, dan mentransfer nilai-nilai melalui
perilaku kerjanya. (Tidak ada sence of quality, sence of economic, sence of
competitive advantage, sence of added value) (Nilai tambah).
6. Kepedulian masyarakat industri yang terlalu rendah, sehingga seakan-akan tanggung
jawab PTK hanya ada di Kementrian Pendidikan Nasional.
7. Pendidikan kejuruan masih berorientasi pada penyiapan lapangan pekerjaan sektor
formal, padahal justru dilapangan sektor informal sangat mendominasi penyerapan
tenaga kerja.
8. Pembiayaan pendidikan kejuruan masih sangat bergantung pada pemerintah.

 Program (Sudah Lumayan)

1. Kurikulum sudah terfokus pada kompetensi tertentu


2. Penjurusan perlu diorientasikan ke dunia kerja ( sekolah perlu diberi keleluasaan
mengembangkan program keahlian yang dibutuhkan di dunia kerja)
3. Muatan program mata pelajaran adaptif (mendukung) perlu ditinjau kembali,
mengingat pergeseran kebutuhan industri yang sangat cepat
4. Jumlah yang pelajaran perlu disesuaikan dengan jam dunia industri.

 Operasional
1. Hasil kerja praktek siswa tidak ada standar penjaminan mutu (sedang digarap)
2. Pengelompokkan praktek kedang tidak berbasis subtansi, cenderung berdasarkan
fasilitas yang ada.
3. kegiatan praktek tidak menggunakan prinsip mastery laerning, asal jadi
4. Siswa sering bekerja tampa bimbingan yang intens dan benar
5. Siswa sering bekarja tampa aturan keselamatan kerja yang benar
6. Masih banyak siswa bekerja. tampa panduan (lembar kerja yang standar)
7. Masih ditemukan guru mengajar dengan model konvensional (menulis di papan dsb)
8. Sebagian besar warga sekolah masih sangat rendah wawasan ekonominya (efiensi
internal sangat rendah. banyak fasilitas yanhg digunakan sangat sedikit jam
pemakaiaanya
9. Warga sekolah memiliki kepedulian yang rrendah dalam membentuk etos kerja siswa

 Perubahan Mutakhir

Standar Kompetensi Lulusan

KOMPETENSI
Sikap

Pengetahuan Keterampilan

Landasan Yuridis : (1/3)

undang2 sisdiknas

PP 32 tahun 2013

peraturan
mendikbud
Fungsi Dan Tujuan (PP 32 Tahun 2013 ) ;1/2

Struktur
Kulikulum
Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
Kompetensi Inti program yang menjadi landasan pengembangan kompetensi
dasar

Kompetensi inti dimaksud pada mencakup : sikap spritual,


Kompetensi
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi
Dasar
sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran
atau program dalam mencapai standar kompetensi lulusan.
Kompetensi
Pembelajaran

Mata Pelajaran

Beban Belajar

Dimana Permasalahan Penilaian Berdasar Permendikbud No. 1042014

Penilaian dilakukan oleh :

 Pendidik
 Satuan Pendidikan
 Pemerintah

Poin Penilaian Yang Menjadi Fokus Pembelajaran:

 Teknik dan instrumen penilaian : teknik dan instrumen penilaian tepat untuk menilai
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
 Karakteristik penilaian : apakah sudah otentik?
 Pengelohan dan pelaporan hasil : Bagaimana pengolah hasil penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan? Bagaimana melaporkan hasil penilaian?
Ruang lingkup dan teknik penilian (permendiknas n0. 66 tahun 2013)

Pengetahuan

Keterampilan

Point penguatan penilaian :

 Bukan hanya mengukur hasil, tetapi juga mengukur proses


 Mengutamakan penilaian autentik berdasarkan [engamatan tugas ke lapangan,
portofolio, projek.

Penilaian Autentik

 Penilaian autentik adalah penilaian kinerja yang memungkinkan peserta didik dapat
mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan masalah
dalam konteks dunia nyata (Grounlund, 2003).

Penilaian Autentik

Penilaian Kinerja/Performan /Alternatif

Penilaian Tradisonal

Anda mungkin juga menyukai