TINAJAUAN PUSTAKA
9
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat
diartikan bahwa kepala sekolah adalah seorang guru
yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala
sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga
dapat didayagunakan secara maksimal untuk menca-
pai tujuan bersama. Sebagai pemimpin suatu lembaga
kepala sekolah dituntut untuk selalu mengembangkan
hubungan kerja sama yang harmonis antara sekolah
dengan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang
efektif dan efisien. Hubungan yang harmonis ini akan
membentuk saling pengertian antara sekolah dengan
orang tua, masyarakat dan lembaga-lembaga untuk
saling membantu dan mengetahui manfaat dan peran-
nya masing-masing dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan di sekolah.
10
jawab, (9) sebagai seorang pencipta (idiologist), dan
(10) sebagai seorang ayah (father figure)
11
kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan,
kompetensi supervisi dan kompetensi sosial.
12
tugas dan tanggung jawab yang lebih besar jika
dibandingkan tugasnya sebagai seorang guru biasa.
Sebagai Kepala Sekolah harus mampu memberdaya-
kan seluruh potensi kelembagaan dalam menentukan
kebijakan, pengadministrasian dan inovasi kurikulum
di sekolah yang dipimpinnya. Seorang kepala sekolah
memiliki tugas pokok dan fungsi serta peran yang
tinggi dalam melaksanakan tugasnya.
13
(teacher as scientist) dan guru sebagai pribadi (teacher
as person).
14
dorong ke arah keberhasilan pekerjaan bagi semua
staf dengan cara mengidentifikasi tujuan, mengeva-
luasi kinerja, mengelola sumber-sumber organisasi.
Dengan demikian peran kepala sekolah sebagai
administrator sekolah adalah melakukan perubahan
ke arah yang lebih berkualitas dan kompetitif terhadap
sekolah yang dipimpinnya.
15
pemimpin dipersyaratkan mempunyai pandangan yang
jelas kemana arah sekolah yang dipimpinnya akan
dibawa, mampu berkomunikasi dengan semua
stakeholder sekolah, memiliki kegigihan dan ketang-
guhan, konsistensi dan fokus untuk mencapai visi dan
misi serta memiliki pengetahuan organisasi yang
mencukupi agar dapat memonitor dan mengendalikan
kinerja organisasi sekolah (Sagala, 2010).
16
hasilan terhadap pembaharuan yang dilaksanakan
kepala sekolah sangat ditentukan oleh dukungan dari
pihak-pihak tersebut.
17
merencanakan dan melaksanakan tugas dan pekerja-
annya sendiri ke arah perubahan yang lebih ber-
kualitas. Tugas kepala sekolah sebagai administrator
menurut Danim (2002) adalah mengarahkan, meng-
koordinasikan dan mendorong ke arah keberhasilan
pekerjaan bagi semua staf dengan cara mendefini-
sikan tujuan, mengevaluasi kinerja, mengelola
sumber-sumber organisasi dan lain-lain.
18
tercipta perwujudan dan kegiatan belajar mengajar
yang berkualitas. Kultur sekolah tersebut dapat
berupa perilaku dalam berorganisasi di sekolah seperti
motivasi, komunikasi, kepemimpinan, penentuan
tujuan, evaluasi dan pengawasan yang dilakukan.
19
Keberhasilan kepala sekolah dalam perannya
sebagai seorang pemimpin dapat dilihat dari adanya
perubahan dan peningkatan kualitas layanan belajar
dengan dibuktikan guru maupun personel lain di
sekolah itu mampu membangun kerja sama serta
kemampuan mereka dalam menyusun sendiri
dokumen-dokumen administrasi pembelajaran yang
menjadi tanggung jawabnya. Kepala sekolah yang
kompeten dalam mengambil kebijakan akan selalu
berhubungan dengan data dan fakta yang selalu
berubah secara dinamis mengikuti perkembangan
sehingga akan dapat memberikan layanan berkualitas
yang berdampak pada lulusan dan sumber daya
manusia yang berkualitas.
20
dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahanya,”
Cakupan dari pengendalian meliputi pelaksanaan
tugas, prosedur kerja, proses kerja dan kedisiplinan.
Masih dalam Sagala (2010) menurut Usman (2006)
memberikan definisi:
21
yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
mereka secara efektif.
22
sekolah harus terjadwal. Sedangkan supervisi berke-
lanjutan artinya bahwa kegiatan supervisi dilaksana-
kan terus menerus sehingga saling terkait antara satu
kegiatan supervisi dengan kegiatan supervisi yang lain
sehingga akan memberikan pemecahan masalah yang
dihadapi guru dalam melaksanakan tugasnya.
23
pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan
guru untuk mencapai tujuan pendidikan ke arah yang
lebih maju.
24
2. Melaksanakan Supervisi
25
untuk memperbaiki kekurangannya dan mengembang-
kan kelebihannya berdasar hasil supervisi, (4) meman-
faatkan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja
guru, dan (5) memanfaatkan hasil supervisi untuk
mengembangkan sekolah.
26
(energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat
persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan
suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari
luar individu (motivasi ekstrinsik).
27
Di dalam motivasi ada peristiwa yang terjadi
secara berurutan, elemen dalam mendahului elemen
luar, namun bisa juga elemen luar mendahului elemen
dalam. Hal terakhir ini terjadi di dalam motivasi
ekstrinsik meskipun pada mulanya elemen luar hanya
berfungsi sebagai perangsang timbulnya elemen dalam
(Soemanto, 2006).
28
Dalam Peraturan Bupati Temanggung Nomor 35
tahun 2009 tentang Pedoman Penilaian Kinerja dan
Periodisasi Kepala TK, SD, SMP, SMA dan SMK serta
petunjuk pelaksanaannya yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Temanggung Nomor 800/105/2009 menyebutkan
bahwa kepala sekolah sebagai motivator terhadap guru
atau karyawan di sekolah antara lain dilakukan mela-
lui: (1) pengaturan lingkungan kerja (fisik), (2) penga-
turan suasana kerja, (3) penerapan prinsip penghar-
gaan dan hukuman. Adapun secara rinci dalam
petunjuk pelaksanaan peraturan tersebut dijelaskan
sebagai berikut:
29
2. Pengaturan Suasana Kerja
30
(3) memberikan teguran lisan/tertulis kepada guru
dan karyawan yang tidak melaksanakan tugas dengan
baik, (4) memberikan hukuman kepada guru dan
karyawan yang melanggar aturan, dan (5) melakukan
pemeriksaan secara teratur terhadap daftar hadir guru
dan karyawan. Pemberian motivasi kepada guru dan
karyawan dengan menerapkan prinsip penghargaan
dan hukuman diyakini mampu menumbuhkan dan
meningkatkan motivasi pada guru dan karyawan
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
31
akan memberikan pengaruh luas dalam organisasi
(http://kadnet.org/web/index.php/option=com).
32
prinsip: menjadi role model yang kuat dengan
melkukan hal dengan prinsip yang benar dan cara
yang baik; (5) Antusias: memancarkan passion dan
energi yang kuat kepada organisasi dan untuk
dirinya sendiri; (6) Seorang Pakar: memberikan
arahan teknis yang jelas yang berasal dari keah-
lian yang mendalam. (http://www.portalhr.com).
33
katan layanan pembelajaran di sekolah yang menjadi
tanggungjawabnya.
34
berupa universal yang merupakan efektivitas operasio-
nal suatu organisasi, bagian organisasi dan bagian
karyawanya berdasarkan standar dan kriteria yang
ditetapkan sebelumnya, karena organisasi pada dasar-
nya dijalankan oleh manusia, maka kinerja sesung-
guhnya merupakan perilaku yang telah ditetapkan
agar membuahkan tindakan dan hasil yang diingin-
kanya.
35
menurut Notoatmojo (2003) penilaian kinerja meme-
gang peranan penting dalam mencapai tujuan organi-
sasi. Dengan demikian penilaian kinerja bermanfaat
untuk:
(1) peningkatan prestasi kerja; (2) memperoleh
kesempatan kerja yang adil; (3) memperoleh ke-
butuhan kebutuhan untuk pelatihan pengembang-
an; (4) penyesuaian pemberian kompensasi;
(5) pengambilan keputusan promosi dan demosi;
(6) mendiagnosa kesalahan kesalahan desain
pekerjaan; (7) mengetahui penyimpangan penyim-
pangan dalam proses rekruitmen dan seleksi.
36
motivasi yang dimiliki oleh seseorang akan memiliki
kinerja yang tinggi demikian juga sebaliknya. Selain
itu kinerja juga dipengaruhi oleh kemampuan dan
penguasan terhadap kompetensi yang dimilikinya.
Melaksanakan
Supervisi
Peningkatan Kinerja
Kepala Memabangkitkan Guru dan layanan
Sekolah Motivasi pembelajaran yang
p berkualitas
Menumbuhkan
p Inspirasi
p
p
37
Pelaksanaan supervisi yang terencana, terus
menerus dan berkesinambungan oleh kepala sekolah
akan membangkitkan motivasi yang tinggi pada guru
di sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab yang diembannya. Motivasi pada diri guru akan
menumbuhkan dan membangkitkan semangat pada
diri guru untuk mencapai hasil pembelajaran atau
output pada siswa yang berkualitas. Demikian juga
inspirasi positif yang diberikan seorang kepala sekolah
terhadap guru sangat diperlukan agar mereka dapat
menemukan gagasan dan ide-ide baru dalam melaksa-
nakan tugasnya tanpa harus tergantung pada instruk-
si dari kepala sekolah.
38