Anda di halaman 1dari 26

2

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian desktiptif kuantitatif

dengan menggunakan metode survei. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian

yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat di capai (diperoleh) dengan

mengunakan prosedur-prosedur statistik atau acara-acara lain dari kualifikasi atau

pengukuran (Wiratna, Endrayanto, Poly., et. all, 2017).

Penelitian survei merupakan penelitian dengan mengumpulkan informasi dari

suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview (wawancara)

agar nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi (Hardani Ahyar,

2020:54).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitan ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khusus

untuk jurusan tata busana. Adapun lokasi dari populasi dalam penelitian ini yaitu

SMK jurusan tata busana yang ada di Indonesia. Waktu penelitian ini dilakukan

pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember.

C. Sampel dan Populasi Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa lulusan SMK jurusan tata busana.
3

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu,

sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan

populasi itu sendiri (Priyono 2016:104). Teknik penarikan sampel adalah dengan

menggunakan metode purposive sampling, yaitu responden yang terpilih menjadi

anggota sampel atas dasar pertimbangan peneliti sendiri, yaitu yang terakreditasi

dan melaksanakan ujian UN dan UNBK. Sampel dalam Penelitian ini sebanyak

100 responden.

D. Devinisi Operasional Variabel

1. Devinisi Operasional Variabel Akreditasi sekolah

Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan

pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan

jenis pendidikan. Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan

mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya).

Dengan demikian akreditasi sekolah adalah kegiatan penilaian yang

dilakukan oleh pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang. Untuk

menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan formal dan non-

formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan.

2. Devinisi Operasional Variabel Mutu Lulusan

Mutu lulusan atau kualitas lulusan merupakan kemampuan sistem

pendidikan baik dari segi pengelolaan maupun dari segi proses pendidikan, yang

diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai tambah dan faktorfaktor input
4

agar menghasilkan output yang setinggi-tingginya. Pengertian mutu lulusan

bersifat dinamis yang artinya dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang.

Pengertian mutu lulusan biasanya diukur dari sisi pelanggannya baik pelanggan

internal (seperti kepala sekolah, guru, dan staf pendidikan) atau pelanggan

eksternal (yaitu peserta didik, orang tua, masyarakat, dan pemerintah). Adapun

indikator dalam mutu lulusan meliputi aspek pelayanan penyelenggaraan

pendidikannya (dimensi proses), ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana,

kuantitas dan kualitas tenaga kependidikan, prestasi siswa, kepuasan dan

kepercayaan orang tua pada sistem pendidikan, dan kemampuan kompetensi

lulusannya dalam kehidupan.

E. Teknik Pengumpulan data

(Priyono:2016) untuk memperoleh data dan informasi yang akurat serta

valid dalam suatu penelitian, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data melalui:

1. Angket/Kuesioner

Angket/Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui (Sugiyono, 2017). Pada penelitian ini,

skala pengukuran angket menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang

kejadian atau gejala sosial peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel

penelitian.
5

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian

sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang akan diukur.

Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk

membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu

dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan

atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan katakata sebagai berikut (Ridwan

dan Akdon, 2017):

Tabel 2.2 Bobot Nilai pada Skala Likert

Positif Bobot Nilai


Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Data yang didapat kemudian dihitung dan diberikan skor. Kemudian

langkah selanjutnya adalah menghitung persentase skor jawaban dari setiap item

atau butir soal dengan rumus sebagai berikut :

Skor jawaban yang benar


Jawaban= X 100 %
Skor Ideal

Sesuai dengan jumlah butir soal yang valid, maka skor ideal untuk variabel

X (Akreditasi sekolah) dalam presentase diberi bobot 92, dan untuk variabel Y

(Mutu lulusan) diberi bobot 112. Untuk mengetahui akreditasi sekolah dan mutu

lulusan yang diukur, maka penilaian hasil angket dikelompokkan seperti tabel di

bawah ini :
6

Tabel 2.3 Kriteria Penilaian Hasil Angket

Presentase Jawaban Kriteria Hasil Penilaian


81-100 Sangat tinggi
61 – 80 Tinggi
41-60 Cukup
21-40 Kurang
00-20 Buruk

F. Instrumen Penelitian

Menurut Riduwan (2006: 78) dalam (Aulia Ar Rakhman Awaludin , 2017)

instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti.

Sementara itu menurut Suharsimi Arikunto (2005: 101) dalam (Ulum Ismanto,

2017) instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti, dalam

kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya. Berdasarkan definisi tersebut maka dalam penelitian ini,

instrumen yang digunakan adalah kuesioner atau angket.

Tabel 2.4 Tabel Kisi-Kisi Instrumen

Akreditasi SMK

Variabel Instrumen (Nomor


Indikator
Penelitian Butir)
 Tahun kelulusan 1
 Akreditasi 2,3
Akreditasi
 Keadaan gedung 4,5,6,7
Sekolah
 Pelayanan 8,9,10,11
 Kelengkapan 12,13,14,15
7

Tabel 2.5 Tabel Kisi-Kisi Instrumen

Mutu Lulusan

Variabel Instruen
Indikator
Penelitian (Nomor Butir)
Waktu tunggu kerja 1,2
Kesesuaian bidang keahlian 3,4,5
Pengalaman berwirausaha 6,7,8
Mutu Lulusan
Pengalaman bekerja dengan tim 9,10
Penghasilan pertahun 11
Prestasi melanjutkan studi 12,13,14,15

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu metode atau cara untuk mengolah

sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah

untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan

dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, data yang terkumpul selanjutnya

akan diuji dan dianalisis dengan program Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) versi 23. Adapun rumus yang digunakan adalah:

Pearson Product Moment (Uji-r)

∑ xy
r xy =
√ ¿ ¿¿

Keterangan:

X: Akreditasi sekolah

Y: Mutu lulusan

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
8

1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis deskriptif yaitu teknik analisis data yang digunakan untuk

menggambarkan data hasil penelitian lapangan dengan menggunakan metode

pengolahan data menurut sifat kuantitatif sebuah data. Data yang terkumpul

selanjutnya dianalisis secara kuantitatif untuk teknik analisis data kuantitatif

digunakan bantuan statistik deskriptif, dengan tujuan untuk menjawab rumusan

masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Range

Range (rentangan) adalah data tertinggi dikurangi data terendah R = data

tertinggi – data terendah.

2) Mean Skor

Skor rata-rata atau mean dapat diartikan sebagai kelompok data dibagi

dengan nilai jumlah responden. Rumus rata-rata adalah:

∑x
M=
N

Keterangan :

M = Mean.

X = Frekuensi.

N = Banyaknya data

3) Standar Deviasi

SD=√ ∑ x 2−¿ ¿ ¿ ¿

Keterangan:

SD = Standar Deviasi

∑x = Total Skor
9

∑ x2 = Jumlah Kuadrat Total Skor

N = Populasi

2. Teknik Statistik Inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang

mencari tahu huhubungan antara variabel di dalamnya seperti hipotesis asosiatif

dalam penelitian ini. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji kebenaran

hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi merupakan sarana yang dipergunakan untuk hubungan

fungsional antara variabel-variabel yang dinyatakan dalam bentuk persamaan

matematik dan garis. Persamaan matematik dan garis yang didapat disebut dengan

persamaan regresi yang dapat berbentuk garis lurus (linear) atau tidak lurus (non-

linear). Hubungan fungsional terdiri dari dua jenis variabel yaitu variabel bebas

atau variabel prediktor (dependent) umumnya dinyatakan dengan X dan variabel

terikat atau variabel respon (independent) dinyatakan dengan Y (Budi Susetyo,

2018).

Kegunaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk meramalkan atau

memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi

sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau

hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

karena ada perbedaan yang mendasar dari analisis korelasi dan analisis regresi.

Pasa dasarnya analisis regresi dan analisis korelasi keduanya punya hubungan
10

yang sangat kuat dan mempunyai keeratan. Setiap analisis regresi otomatis ada

analisis korelasinya, tetapi sebaliknya analisis korelasi belum tentu diuji regresi

atau diteruskan dengan analisis regresi (Ridwan dan Akdon, 2017).

Persamaan regresi linear sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Ŷ=α+bX

Dimana:

Ŷ = (dibaca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

α = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y.

Dari persamaan di atas perlu dicari koefisien-koefisien regresi a dan b dengan

formula:

∑ X 2 ∑ Y −∑ X ❑ ∑( XY )
α¿
n ∑ X 2 −¿ ¿

∑ X 2 ∑ Y −∑ X ❑ ∑( XY )
b=
n ∑ X 2 −¿ ¿

Jika yang dihitung koefisien b, maka koefisien a dapat dicari dengan

formula:

α =Ŷ +bx

Konstanta a adalah titik potong (intercept), yaitu pertemuan garis ordinat

dengan sumbu Y pada X, jika X sama dengan nol (0), maka a + b(0). Konstanta b

adalah kemiringan garis lurus (slope). Angka b yang semakin besar maka semakin

miring garis lurus dan sebaliknya. Besarnya konstanta b akan menunjukkan dua
11

hal, yaitu arah hubungan positif atau negatif dan perubahan Y yang terjadi karena

perubahan pada variabel X (Budi Susetyo, 2018).

2) Uji Signifikan (uji-t)

Uji-t ini digunakan untuk menguji dan mengetahui ada tidaknya pengaruh

Akreditasi sekolah terhadap mutu lulusan SMK jurusan tata busana di kota

Makassar. Sebelum dilanjutkan dengan penguji hipotesis yang telah

ditentukan maka terlebih dahulu dicari kesalahan baku regresi dan kesalahan

baku koefisienregresib (penduga b) sebagai berikut:

a) Untuk menghitung kesalahan baku regresi digunakan rumus:

∑ xi yi
b=
∑ x 2i

b) Untuk regresi b ( penduga b) kesalahan bakunya dirumuskan:

1
Sb
√ n−2
( ∑ y 21 ) −b2 ∑ x 21

c) Penguji Hipotesis

Setelah mencari kesalahan baku regresi dan kesalahan baku koefisien,

selanjutnya kita melangkah kepenguji hipotesis yaitu:

∑ x2
t=b
√ Sb

Adapun syarat penguji hipotesisnya, yaitu:

H 0 : β= β 0 = 0 (tidak ada pengaruh X terhadap Y)

H 1 :β ≠ β 0 (ada pengaruh X terhadap Y)


12

Hipotesis nol ( H 0) diterima jika

1 1
(1− a ¿ ¿ −t❑)(1− a ¿ ¿ ¿t <t❑) ¿¿
2 2

Dengan derajat kebebasan (dk)=n-2


t
1
(1− a) diperoleh dari daftar distribusi t dengan taraf signifikan a = 0,05
❑ 2

Untuk harga lainnya, H 0ditolak pada taraf signifikan a = 0,05

DAFTAR PUSTAKA

A.W Nugraha, Afrianty & Muhaimin. 2019. Strategi Peningkatan Mutu


Pendidikan di Sekolah. Jurnal Sosial Humaniora.ISSN 2685-5739.
Diakses 1 November 2020.
13

Andi Hudiah. 2018. Penerapan Model Pembelajaran ANDI pada Mata Kuliah
Seni Kuliner: Bagaimana Kontribusinya terhadap Emulasi
Kemampuan dan Kreativitas Siswa?. APTEKINDO 2018. Atlantis
Press. Volume 201. Diakses pada tanggal 16 November 2020.

Mohamad Herdyka & Muhammad Abdul Majid. 2016. Optimalisasi Kompetensi


Lulusan SMK dalam Industri/Teknologi Terapan. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Arie Wibowo Khurniawan. 2019. Peningkatan Mutu Pendidikan SMK Melalui


Revitalisasi Berkelanjutan. Vocational Education Policy, White
Paper. Jakarta.

Aulia Ar Rakhman Awaludin. 2017. Akreditasi Sekolah Sebagai Suatu Upaya


Penjaminan Mutu Pendidikan di Indonesia. Jurnal SAP (Susunan
Artikel Pendidikan) Vol. 2 No. 1 Agustus 2017. ISSN: 2527-967X.
Diakses pada tanggal 18 Maret 2020.

BAN-SM. 2017. Perangkat Akreditasi SMK. Badan Akreditasi Nasional


Sekolah/Madrasah.

Bella Cornelia. 2020. Entrepreneurship Development Design Based on


Teaching Factory to Improve the Vocational
Education Quality in Singapore and Indonesia. SAP (Susunan
Artikel Pendidikan). ISSN2146-9781. Diakses 29 Oktober 2020.

Brigitta Sandi. 2015. Edupreneur in Improving the Quality of Graduates


Vocational. Journal of Vocational Education & Training. ISBN:
978-602-8580. Diakses 29 Oktober 2020.

Budi Susetyo, 2018. Statistika untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: Refika
Aditama.

David Firna & Setiawan. 2016. Relevansi Rencana Pembelajaran dalam


International Standar Organisation (Iso) 9001:2008 Terhadap
Rencana Pembelajaran Dalam Standar Proses Sekolah Menengah
Kejuruan. Jurnal Equilibria Pendidikan. Vol. 1, No. 1, ISSN:1613-
2843|13-26. Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2020 Pukul 21.50
WIB.

Dita Hadiyani Finanta. 2018. Perencanan Strategi Dalam Upaya Meningkatkan


Mutu Lulusan Di MTsN 2 Medan. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan. 978-602. Vol 1 (5). Diakses 30 Oktober 2020.
14

Eka Luwis. 2017. Developing an Accreditation Model of Senior Secondary


School. The Journalish: Social and Government. 105-117. Diakses
30 Oktober 2020.

Ferdi Widiputera. 2020. The Impact of the Accreditation Incentive Fund (DIA)
Intervention on the Quality of LPTK Management. Journal of
Educational and Social Research. ISSN 2240-0524. Vol 10 No
5.Diakses 29 Oktober 2020.

G.G. Ketut Agustin. 2016. Survey kualitas Lulusan Jurusan Pendidikan Teknik
Desain Grafis. jurnal pendidikan teknologi dan kejuruan. ISSN
0216-3241. Diakses 27 Oktober 2020.

Hardani Ahyar. 2020. Metode P enelitian Kualitatif & Kuantitatif. CV. Pustaka
Ilmu. Yogyakarta.

Hollick Amzil. 2018. Management For Improving the Quality of Competency


Graduates Fields Entrepreneurship in Meeting the Standards
Education in Vocational Cchools. Educational Management
Administration and Leadership. ISSN. 2654-7295. Diakses pada 1
November 2020.

Ifni Tiani. 2017. Peningkatan Mutu Lulusan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah


Pekucen. Journal of Education Management and Administration
Review. 2620-9616. Diakses 28 Oktober 2020.

Isna Gustanti. 2019. Pengaruh Akreditasi Kejuruan Terhadap Minat Belajar Siswa
di SMK Banyumas. Jurnal Pendidikan Vokasi. ISSN: 2088-286.
Diakses pada tanggal 15 Maret 2020.

Isniar Budiarti. 2017. Education World Disruption: Digital Communication


Impact on Quality of Vocational School Graduates. Advances in
Economics, Business and Management Research. 112-314. Vol. 2
(1)

Kemendikbud. 2016. Grand Design Pengembangan Teaching Factory dan


Technopark di SMK. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Jakarta Pusat.

Kemendiknas. 2017. Analisis Sistem Akreditasi Sekolah/Madrasah Dalam


Rangka Reformasi Birokrasi Internal. Kementerian Pendidikan
Nasional.
15

Marjuki, Djemari Mardapi, & Badrun Kartowagiran. 2018. Pengembangan Model


Akreditasi Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah. Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Volume 22, No 1, June 2018
ISSN: 105-117. Diakses Pada tanggal 22 Maret 2020.

Maulana Mirulah Adha. 2018. Peran Akreditasi Dalam Penjaminan Mutu


Pendidikan di Sekolah Dasar. Media Manajemen Pendidikan.ISSN:
2622‐3694. Volume 2 No. 2. Diakses pada 1 November 2020.

Muhammad Yusro. 2018. Strategi Peningkatan Mutu Akreditasi Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK) Memasuki Era Revolusi Industri 4.0.
Seminar Nasional APTEKINDO 2018, UNESA.

Okto J. Okwu. 2018. A Critique of Students’ Vices and the Effect on Quality of
Graduates of Nigerian Tertiary Institutions. Journal of Social
Sciences. ISSN : 0971-8923.Diakses 1 November 2020.

Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Zifatama Publishing. Taman


Sidoarjo.

Puput Novita Indriyawati. 2017. Pengaruh Akreditasi Sekolah Terhadap Kualitas


Lulusan SMK Se-Kota Jambi Tahun 2017. Jurnal Pendidikan
Vokasi. ISSN: 1753-3017. Diakses pada tanggal 24 Maret 2020.

Ridwan dan Akdon, 2017. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Alfabeta.
Bandung.

Riskawati, 2017. Pengaruh Perencanaan Terhadap Peningkatan Akreditasi di


SMK Negeri 10 Bandung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan
Kejuruan Vol. 10 (1). doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14972.
Diakses 18 Maret 2020.

Santiyadnya. 2016. Implementasi Uji Kompetensi dan Pengaruhnya Terhadap


Kualitas Lulusan Smk Negeri Bidang Teknologi di Provinsi Bali.
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. ISSN 0216-3241. Vol.
8, No. 1. Diakses pada 1 November 2020.

Setiawati, 2018. Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam


Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di SMK 1 Yogyakarta. Jurnal
Pendidikan Kewirausahaan. ISSN: 2342-1332. Diakses Pada
Tanggal 19 Maret 2020 Pukul 19.40 WIB.
Siska Septi Turmiati. 2019. Manajemen Kemitraan SMK Dengan Dunia Usaha
dan Industri. Jurnal Tinta, Vol. 1 No. 1, ISSN: 2549-2845.
Diaksesa pada tanggal 25 Maret 2020.
16

Siti Maria Ulfah, Sururi Sururi, & Silmi Amrullah. 2019. Strategy in Improving
the Quality of Vocational High School Graduates. Advances in
Social Science, Education and Humanities Research. 423-735. vo.
400 (7). Diakses Pada 30 Oktober 2020.

Sugiyono. 2017, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


Dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Wiratna, Endrayanto, Poly., et. all. 2017, Statistik untuk penelitian. PT Remaja
Rosdakarya: Bandung.

Ulum Ismanto.( 2017). Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan


Pasca Penerapan Sistem Manajemen Mutu Iso 9001:2008. Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 27, (1) .ISSN:1412-3835. Diakses
Pada Tanggal 20 Maret 2020 Pukul 22.45 WIB.

Vera Meigi, 2016. Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan.
Jurnal Implementasi dan Evaluasi.. 1412-7083. Diakses 2 Noveber
2020.

Yulaika Ernawati, Miftahussururiet et. all. 2019. Neraca Pendidikan Daerah.


Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jakarta Pusat.

Zulnika. 2017. Pengaruh Akreditasi Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Mutu
Pembelajaran Siswa SMP Negeri di Kecamatan Kopang. Jurnal
Ilmiah Profesi Pendidikan. ISSN: 2502-7067. Vol. 2 (2). Diakses
28 Oktober 2020.
17

LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket

KUESIONER INSTRUMEN PENELITIAN AKREDITASI SEKOLAH

1. Identitas Reponden

Nama :
18

Sekolah Asal :

Kota/Kab. :

2. Petunjuk Pengisian

a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

b. Berilah tanda √ (ceklis) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan

apa yang Bapak/ Ibu alami.

c. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah tetapi merupakan

pendapat atau kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan.

3. Keterangan

SS : Sangat Setuju

ST : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

1. Lulusan tahun...

2. Akreditasi sekolah saat ini

a. A

b. B

c. C

d. Belum terakreditasi

3. Akreditasi sekolah saat lulus

a. A

b. B

c. C
19

d. Belum terakreditasi

4. Kelas yang digunakan menggunakan infocus dan layar proyektor sebagai

media belajar.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

5. Jurusan tata busana menggunakan ruang kelas lebih dari satu kelas

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

6. Laboratorium dalam keadaan layak untuk malakukan proses pembelajaran

praktek

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

7. Perpustakaan sekolah membantu siswa dalam mendapatkan pengetahuan

tambahan.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju
20

d. Sangat Tidak Setuju

8. Guru menggunakan metode pembelajaran yang menarik sehingga siswa

dapat memahami pelajaran yang disampaikan

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

9. Guru melakukan simulasi sebelum memulai pembelajaran

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

10. Guru selalu memberikan respond yang baik kepada siswa yang bertanya

tentang pelajaran yang disamapaikan.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

11. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju


21

12. Guru menggunakan media pembelajaran berupa audio visual sehingga

siswa dapat menguasai materi yang di ajarkan.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

13. Pengadaan alat praktek disekolah sangat mendukung proses pembelajaran

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

14. Bahan untuk praktek disediakan oleh pihak sekolah

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

15. Sekolah memiliki alat peraga sebagai pendukung kegiatan belajar

mengajar bagi guru.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju


22

KUESIONER INSTRUMEN PENELITIAN MUTU LULUSAN

1. Identitas Reponden

Nama :

Sekolah Asal :

Kota/Kab. :
23

2. Petunjuk Pengisian

a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

b. Berilah tanda √ (ceklis) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan

apa yang Bapak/ Ibu alami.

c. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah tetapi merupakan

pendapat atau kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan.

3. Keterangan

SS : Sangat Setuju

ST : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk terjun kedunia kerja?

a. 0-12 bulan

b. 13-24 bulan

c. 25-36 bulan

d. 37 bulan keatas

2. Setelah lulus sekolah saya langsung mendapatkan bekerjaan

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju


24

3. Setelah lulus sekolah saya melanjutkan pendidikan di bidang yang sama

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

4. Setelah lulus sekolah saya melanjutkan pendidikan di bidang yang

berbeda.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

5. Penyediaan alat praktek disekolah sangat mendukung proses pembelajaran,

sehingga lulusannya mampu mengenali alat-alat kerja didunia industri

bidang tata busana

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

6. Saya mengambil peluang untuk membuka usaha dengan memanfaatkan

keahlian dari sekolah

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju
25

d. Sangat Tidak Setuju

7. Pengalaman saya dalam berwirausaha

a. 2 tahun

b. 3 tahun

c. 4 tahun

d. 5 tahun lebih

8. Saya memperkenalkan usaha saya dengan memanfaatkan media sosial

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

9. Pengalaman bekerja dengan tim terlaksana dengan baik

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

10. Kekompakan tim dalam berwirausaha sangat dibutuhkan

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

11. Penghasilan perbulan

a. 1.700.000/ bulan
26

b. 2.000.000/ bulan

c. 2.500.000/ bulan

d. 3.000.000/ bulan

12. Mendapatkan pekerjaan yang tidak tetap

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

13. Saya bekerja dibidang keahlian yang sesuai dengan lulusan saya.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

14. Keadaan laboratorium saat saya sekolah sangat mendukung dalam

pembelajaran praktek

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

15. Saya cepat memahami penjelasan guru sehingga saya mampu

mengaplikasikan hasil belajar saya didunia kerja.

a. Sangat Setuju

b. Setuju
27

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

Anda mungkin juga menyukai