Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PENGEMBANGAN TRANSPORTASI DALAM MENDUKUNG

PENGEMBANGAN WILAYAH
(STUDI KASUS : PULAU MISOOL, KABUPATEN RAJA AMPAT)

Muhammad Heider Ali Sutardi¹, Ken Martina¹


¹Jurusan Teknik Planologi, Universitas Esa Unggul
Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
muh.heiderzirkon1193@gmail.com

Abstrak
Transportasi atau pengangkutan didefenisikan sebagai suatu proses pergerakan
atau perpindahan orang/barang dari suatu tempat ketempat lain dengan
menggunakan suatu teknik atau cara tertentu untuk maksud dan tujuan tertentu.
Transportasi merupakan salah satu komponen utama dalam hal pengembangan
wilayah selain penduduk dan sumber daya alam. Raja Ampat memiliki
perbandingan wilayah darat dan laut adalah 1:6, dengan wilayah perairan yang
lebih dominan. Sebagai suatu daerah pemekaran yang sedang berkembang,
pengembangan transportasi khususnya perhubungan laut antar pulau besar dan
pulau-pulau kecil di Kabupaten Raja Ampat diperlukan agar terjangkau oleh
masyarakat ekonomi menengah ke bawah di pulau-pulau tersebut. Pulau Misool
merupakan satu wilayah di Raja Ampat yang memiliki banyak potensi sumber daya
alam baik dari sektor pertanian maupun sektor perikanan, namun belum tersedia
sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Gambaran penelitian mengenai
bagaimana peranan transportasi dalam mendukung pengembangan wilayah
adalah dengan menggunakan metode analisis kuantitatif kualitatif digunakan untuk
mengetahui jawaban dari situasi pada wilayah studi. Mengumpulkan data yang
bersifat kuantitatif/statistik sebagai acuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan.

Kata Kunci : Transportasi, Pengembangan Wilayah

Pendahuluan produksi ke pasar-pasar dan selanjutnya ke


konsumen-konsumen akhir. Jadi kegiatan
Kebutuhan akan transportasi menjadi
produksi dirangkaikan oleh kegiatan transportasi
salah satu hal pokok dalam meningkatkan
menuju ke kegiatan konsumsi.
pembangunan suatu Negara ataupun daerah, baik
dalam pembangunan ekonomi, sosial, budaya, Dalam hal pengembangan wilayah
politik, dan pertahanan keamanan. Bahkan hasil dikenal tiga unsur fundamental, yaitu (1) adanya
dari banyak studi menyatakan bahwa transportasi pusat, (2) wilayah pengaruh (atau wilayah
itu merupakan kekuatan pembentuk ekonomi pelayanan), dan (3) tersedianya jaringan
(transportation is as the formative of economic transportasi. Tiga unsur tersebut terkait erat satu
development and growth) ataupun perkembangan sama lain, tidak dapat dipisahkan satu sama lain,
wilayah. Seringkali pula dikatakan bahwa ketiganya membentuk satu kesatuan pelayanan
transportasi lebih merupakan suatu akibat dari pengembangan wilayah.
pada suatu sebab. Pernyataan yang sederhana
Kabupaten Raja Ampat merupakan salah
tersebut menunjukkan adanya keterkaitan yang
satu daerah yang berada di Kawasan Indonesia
kuat antara “transportasi” dan “pembangunan”.
Timur tepatnya di Provinsi Papua Barat dengan
(Sakti Adji Adisasmita, 2008).
luas daratan sekitar 6.084,5 Km2 (sekitar 15% dari
Transportasi melayani angkutan luas keseluruhan wilayah) yang terdiri dari sekitar
penduduk dari rumah ke tempat pekerjaannya 600 pulau, baik yang berukuran besar maupun
(sawah/ladang dan pabrik/industri). Transportasi kecil. Terdapat empat pulau yang relatif lebih
melayani angkutan komoditas/barang hasil besar yaitu Pulau Misool, Pulau Salawati, Pulau
Batanta, dan Pulau Waigeo. Dari seluruh pulau Pulau Misool juga memiliki banyak dan
hanya sekitar 35 pulau saja yang berpenghuni beragam potensi sumber daya alam yang dapat
sedangkan pulau lainnya tidak berpenghuni. mendukung pengembangan wilayah Pulau
Misool. Potensi tersebut antara lain potensi dari
Populasi penduduk di Kabupaten Raja
sektor pertanian dan perkebunan seperti kelapa
Ampat pada tahun 2012 sebesar 43.435 jiwa
dan kakao, dan juga dari sektor perikanan seperti
dengan rata-rata kepadatan 5 jiwa/km2 dimana
budidaya rumput laut, budidaya keramba jaring
sebagian penduduk bermukim di daerah
apung, budidaya mutiara, perikanan tangkap,
pegunungan dan pulau-pulau yang terpencil dan
potensi wisata bahari.
sulit dijangkau. Hal ini menjadi kendala bagi
pemerintah daerah dalam penanganan Berdasarkan Rencana Tata Ruang
pembangunan di Kabupaten Raja Ampat Wilayah (RTRW) Kabupaten Raja Ampat Tahun
dikarenakan minimnya sarana dan prasarana 2010-2030 arahan pengembangan simpul
transportasi yang berfungsi sebagai penggerak agropolitan Pulau Misool dan sekitarnya adalah
kegiatan sosial dan perekonomian masyarakat simpul pengembangan agrowisata, budidaya
juga berfungsi memberikan akses terhadap mutiara, kawasan konservasi laut, dan cagar alam.
masyarakat yang tinggal di wilayah yang Namun dengan potensi yang dimiliki tersebut
terpencil. Salah satu wilayah di Kabupaten Raja Pulau Misool tidak didukung dengan kemudahan
Ampat yang minim akan prasarana transportasi akses transportasi yang semestinya bisa
adalah Pulau Misool yang terletak di selatan mendorong pengembangan wilayah di 4 (empat)
wilayah administrasi Kabupaten Raja Ampat. Distrik di Pulau Misool.
Pulau Misool merupakan salah satu Prasarana transportasi di Pulau Misool
wilayah di Kabupaten Raja Ampat Provinsi meliputi 3 (tiga) buah dermaga yang masing-
Papua Barat yang memiliki laju pertumbuhan masing berada di kampung Salafen, kampung
penduduk cukup tinggi terhitung semenjak tahun Folley, dan kampung Harapan Jaya sementara
2007 yaitu rata-rata tiap tahun bertambah sekitar belum ada prasarana jaringan jalan untuk
2.74 persen dari tahun sbelumnya. Jumlah menghubungkan 21 kampung di Pulau Misool dan
penduduk Pulau Misool pada tahun 2012 juga belum ada prasarana transportasi udara.
mencapai angka 8.865 jiwa dan dengan angka laju Jadwal kedatangan dan keberangkatan dari Pulau
pertumbuhan tersebut maka proyeksi jumlah Misool menuju pusat-pusat kegiatan seperti di
penduduk pada beberapa tahun kedepan akan Kota Sorong dan Distrik Waisai sebagai ibukota
mengalami peningkatan tinggi pula. Tingkat kabupaten pun masih belum dapat diakses setiap
partisipasi sekolah pada jenjang pendidikan dasar hari.
(usia 7 - 12 tahun) yang telah dicapai di Pulau
Hal ini berarti interaksi antar masyarakat
Misool sampai dengan tahun 2012 mencapai
masih belum efektif guna mendukung kegiatan
92.71 persen, sementara untuk jenjang pendidikan
ekonomi masyarakat. Maka untuk itu perlu
menengah (usia 13 – 15 tahun) mencapai 77.85
adanya strategi yang dilakukan terhadap
persen, dan tingkat partisipasi sekolah pada
pengembangan transportasi di pulau Misool agar
jenjang menengah atas (usia 15 - 18 tahun) lebih
dapat mendukung pengembangan wilayah di
sedikit dengan hanya mencapai 68.05 persen.
Kabupaten Raja Ampat.
Penduduk di Pulau Misool rata-rata
Berdasarkan latar belakang diatas bahwa
bekerja sebagai nelayan dan petani. Masyarakat
potensi sumber daya alam dan wisata bahari yang
mengambil hasil laut karena sebagian besar dari
dimiliki Pulau Misool masih belum mampu
mereka tinggal di wilayah pesisir, yang tersebar di
mendukung pengembangan wilayah dilihat dari
berbagai kampung di Pulau Misool. Sekitar 58%
belum ada keterpaduan sistem transportasi yang
masyarakat hidup dari hasil laut atau bekerja
memberikan kemudahan akses bagi masyarakat
terhadap sektor perikanan baik sebagai nelayan
Perumusan masalah pada studi ini adalah:
juga sebagai karyawan di perusahaan mutiara dan
budidaya kerapu dan rumput laut. Sebagai nelayan a. Bagaimana karakteristik wilayah studi Pulau
hanya sebagian kecil saja yang mereka jual dan Misool.
sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan b. Mengapa wilayah Pulau Misool kurang
pangan harian. Hal ini dikarenakan masyarakat berkembang.
masih belum punya pasar tetap untuk penjualan c. Bagaimana strategi pengembangan
hasil laut mereka. Sehingga hasil-hasil alam yang transportasi dalam mendukung
dimiliki masyarakat rata-rata sebagai kebutuhan pengembangan wilayah di Pulau Misool.
pangan sehari-hari. Kondisi ini berdampak pada
penghasilan masyarakat yang lebih kecil.
Tujuan dari studi yang dilakukan adalah tingginya minat masyarakat untuk menjalankan
untuk Mengidentifikasi karakteristik wilayah studi kegiatan ekonomi. Hal ini merupakan penjelasan
Pulau Misool, Menganalisis wilayah studi Pulau peran prasarana transportasi yang kedua, yaitu
Misool, dan Menyusun strategi pengembangan untuk mendukung pergerakan manusia dan
transportasi dalam mendukung pengembangan barang.
wilayah di Pulau Misool.
Pengembangan Wilayah
Transportasi
Pengembangan wilayah merupakan
Transportasi atau pengangkutan dapat strategi memanfaatkan dan mengkombinasikan
didefinisikan sebagai suatu proses pergerakan atau faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
perpindahan orang/barang dari suatu tempat ke eksternal (peluang dan tantangan) yang ada
tempat lain dengan menggunakan suatu teknik sebagai potensi dan peluang yang dapat
atau cara tertentu untuk maksud dan tujuan dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi
tertentu. Transportasi menghasilkan produk yang wilayah akan barang dan jasa yang merupakan
disebut jasa transportasi. Produk ini tidak bisa fungsi dari kebutuhan baik secara internal maupun
disimpan dan akan habis dipakai atau tidak eksternal wilayah. Faktor internal ini berupa
dipakai. Keperluan akan jasa transportasi sumber daya alam, sumber daya manusia dan
mengikuti perkembangan berbagai kegiatan yang sumber daya teknologi, sedangkan faktor
terjadi di semua sektor ekonomi dan kehidupan eksternal dapat berupa peluang dan ancaman yang
masyarakat. Keperluan jasa transportasi akan muncul seiring dengan interaksinya dengan
bertambah dengan meningkatnya kegiatan wilayah lain.
ekonomi dan aktivitas masyarakat serta berkurang
Dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun
jika kegiatan tersebut menurun. Karena itu
2007 tentang Penataan Ruang, wilayah adalah
transportasi dikatakan sebagai derived demand.
ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta
Transportasi atau transport diartikan segenap unsur yang terkait kepadanya yang batas
sebagai tindakan atau kegiatan mengangkut atau dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
memindahkan muatan (barang dan orang) dari administratif dan atau aspek fungsional. Menurut
satu tempat ke tempat lain atau dari tempat asal ke Rustiadi, et al. (2011) wilayah dapat didefinisikan
tempat tujuan, tempat asal dapat merupakan sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik
daerah produksi dan daerah tujuan adalah daerah tertentu di mana komponen-komponen wilayah
konsumen (atau pasar). Transportasi merupakan tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara
sarana penghubung atau yang menghubungkan fungsional. Sehingga batasan wilayah tidaklah
antara daerah produksi dan pasar, atau dapat selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali
dikatakan mendekatkan daerah produksi dan bersifat dinamis. Komponen-komponen wilayah
pasar. Peranan transportasi sangat penting yaitu mencakup komponen biofisik alam, sumberdaya
sebagai sarana penghubung, mendekatkan, buatan (infrastruktur), manusia serta bentuk-
menjembatani antara pihak-pihak yang saling bentuk kelembagaan. Dengan demikian istilah
membutuhkan. wilayah menekankan interaksi antar manusia
dengan sumberdaya-sumberdaya lainnya yang ada
Menurut Tamin (1997:5), prasarana
di dalam suatu batasan unit geografis tertentu.
transportasi mempunyai dua peran utama, yaitu:
(1) sebagai alat bantu untuk mengarahkan Suatu Negara dikatakan sejahtera apabila
pembangunan di daerah perkotaan; dan sebagai terdapat tiga unsur dominan didalamnya yaitu
prasarana bagi pergerakan manusia dan/atau penduduk dalam jumlah cukup dan berkualitas,
barang yang timbul akibat adanya kegiatan di sumber daya alam yang potensial, dan sistem
daerah perkotaan tersebut. Dengan melihat dua transportasi yang efektif dan efisien.
peran yang di sampaikan di atas, peran pertama Pengembangan wilayah bertujuan untuk
sering digunakan oleh perencana pengembang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat maka
wilayah untuk dapat mengembangkan wilayahnya ketiga unsur tersebut juga dapat dikatakan
sesuai dengan rencana. Misalnya saja akan komponen penting dan sangat berperan dalam hal
dikembangkan suatu wilayah baru dimana pada pengembangan wilayah.
wilayah tersebut tidak akan pernah ada
Dalam teori pertumbuhan wilayah sumber
peminatnya bila wilayah tersebut tidak disediakan
daya alam dinyatakan bahwa wilayah atau daerah
sistem prasarana transportasi. Sehingga pada
yang makmur apabila memiliki sumber daya alam
kondisi tersebut, parsarana transportasi akan
yang potensial. Sumber daya di daerah produksi
menjadi penting untuk aksesibilitas menuju
diangkut ke daerah konsumsi menggunakan atau
wilayah tersebut dan akan berdampak pada
membutuhkan pelayanan transportasi. Demikian
pula dalam teori basis ekspor, pertumbuhan Analisis Sosial dan Kependudukan
wilayah bergantung pada permintaan wilayah lain
Laju pertumbuhan penduduk di pulau
terhadap komoditas ekspor yang dihasilkan oleh
Misool dari tahun 2007 sampai dengan tahun
suatu wilayah. Untuk mengangkut komoditas
2012 mengalami penurunan dilihat dari
ekspor dari suatu wilayah ke wilayah lain
pertumbuhan penduduk pada tahun 2008
diperlukan tersedianya fasilitas transportasi.
mencapai 2.90 persen dari tahun sebelumnya.
Sedangkan ditahun 2009 jumlah pertumbuhan
penduduk hanya mencapai angka 0.11 persen.
Metode Penelitian
Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada tahun
Studi penelitian ini dilakukan dengan 2011 dengan angka pertumbuhan mencapai 7.47
menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif persen dari tahun sebelumnya.
kualitatif sebagai panduan dalam menjalani
Tabel 1.
penelitian. Metode kuantitatif digunakan untuk
Laju Pertumbuhan Penduduk
mengetahui jawaban dari situasi wilayah studi
yang penulis teliti. Pengumpulan data Pertumbuhan
Tahun Penduduk
menggunakan instrumen peneliti. Dan analisis Penduduk (%)
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan 2007 7755
untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Metode 2008 7980 2.90
deskriptif kualitatif digunakan untuk memperoleh 2009 7989 0.11
jawaban atas masalah suatu gejala, fakta, dan
2010 8122 1.66
realita yang dihadapi, sekaligus memberikan
pemahaman baru atas masalah sesudah 2011 8729 7.47
menganalisis data yang ada. Pengumpulan data 2012 8865 1.56
dilakukan secara gabungan. Rata-rata 2.74
Pendekatan kuantitatif dan kualitatif dapat Sumber: BPS Kabupaten Raja Ampat dan Hasil
digunakan pada saat yang bersamaan atau Perhitungan tahun 2014
digabungkan tetapi dengan catatan digunakan
secara bergantian. Pada tahap pertama Rata-rata laju pertumbuhan penduduk
menggunakan metode kualitatif sehingga di Pulau Misool sejak tahun 2007 sampai
ditemukan hipotesis, dan selanjutnya hipotesis tahun 2012 mencapai angka 2.74 persen
tersebut diuji dengan menggunakan metode
sementara berdasarkan data kependudukan
kuantitatif.
nasional bahwa angka rata-rata laju
Penelitian menggunakan data sekunder pertumbuhan penduduk Indonesia sejak
untuk dapat menunjang terlaksananya penelitian. sepuluh tahun terakhir adalah sekitar 1.49
Data sekunder didapat dari beberapa instansi persen. Hal ini berarti bahwa rata-rata angka
antara lain Badan Pusat Statistik, Litbang
laju pertumbuhan penduduk di Pulau Misool
Perhubungan, Bappeda, Dinas Perikanan dan
Kelautan. Selain data sekunder diperoleh dari cukup tinggi yang mencapai hampir dua kali
tinjauan teori, artikel, media elektronik(internet), lipat dari angka laju pertumbuhan penduduk
kebijakan dan peraturan-peraturan yang nasional.
berhubungan dan terkait dengan studi ini. Analisis Dengan laju pertumbuhan penduduk
data merupakan langkah yang sangat penting di Pulau Misool yang cukup tinggi yaitu rata-
dalam suatu penelitian, karena analisis data
rata tumbuh sekitar 2.74 persen setiap tahun
berfungsi untuk mengambil kesimpulan dari
sebuah penelitian. maka dapat diproyeksikan jumlah penduduk
pada 20 tahun mendatang sampai pada tahun
Dalam studi ini penulis menggunakan 2030. Jumlah penduduk di pulau Misool pada
beberapa teknik analisis tang dilakukan terhadap tahun 2015 akan berjumlah 9.237 jiwa,
laju pertumbuhan dan proyeksi jumlah penduduk,
meningkat pada tahun 2020 menjadi 10.352
angka partisipasi sekolah, mata pencaharian
masyarakat, kondisi fisik bangunan tempat tinggal jiwa, meningkat pada tahun 2025 dengan
masyarakat, analisis ketersediaan sumber daya jumlah 11.467 jiwa dan pada akhir tahun
alam, dan analisis transportasi di Pulau Misool. 2030 jumlah penduduk keseluruhan bisa
mencapai angka 12.582 jiwa.
Tabel 2. Kondisi fisik bangunan tempat tinggal
Proyeksi Jumlah Penduduk masyarakat di pulau Misool digolongkan dalam
rumah permanen, rumah semi permanen, dan
Penduduk rumah tidak permanen. Berikut adalah beberapa
Tahun
(jiwa) gambar mengenai kondisi bangunan tempat
2010 8122 tinggal di kampung Waigama distrik Misool.
2015 9237 Gambar 1.
2020 10352 Kondisi Bangunan Tempat Tinggal
2025 11467
2030 12582
Sumber: Hasil Perhitungan tahun 2014

Masyarakat di Pulau Misool mayoritas


bekerja sebagai nelayan dan petani. Masyarakat
mengambil hasil laut karena sebagian besar dari
mereka tinggal di pesisir yang tersebar di pulau
Sumber: Hasil Observasi tahun 2014
Misool. Hasil laut sebagian besar hanya untuk
kebutuhan pangan sehari-hari dan sebagian kecil
Fisik bangunan tempat tinggal masyarakat
saja yang dijual. Selain sebagai nelayan
di pulau Misool di dominasi oleh perumahan semi
masyarakat juga terserap sebagai karyawan di
permanen dengan rata-rata persentase 50.75% dari
perusahaan mutiara dan budidaya kerapu dan
total dan bangunan tempat tinggal masyarakat
rumput laut. Dari sektor pertanian masyarakat
semi permanen paling banyak terbagi di distrik
banyak bekerja sebagai petani tanaman pangan
Misool Selatan dan distrik Misool Timur dengan
seperti jagung, keladi, ubi kayu, dan ubi jalar dan
persentase masing-masing 55%.
juga tanaman perkebunan seperti kelapa dan
kakao.
Gambar 2.
Tingkat partisipasi sekolah pada jenjang Diagram Persentase Jumlah Bangunan
pendidikan dasar yang telah dicapai di Pulau Tempat Tinggal menurut
Misool sampai dengan tahun 2012 mencapai Klasifikasinya
92.71 persen. Hal ini berarti masih ada sekitar
7.29 persen penduduk di usia 7 – 12 tahun yang
belum atau tidak sekolah lagi. Sementara untuk
jenjang pendidikan menengah mencapai 77.85
persen yang artinya masih terdapat sekitar 22.15
persen penduduk di usia 13 – 15 tahun yang
belum atau tidak sekolah lagi. Tingkat pasrtisipasi
sekolah pada jenjang menengah atas lebih sedikit
dengan hanya mencapai 68.05 persen yang berarti
masih ada sekitar 32.95 persen penduduk di usia
16 – 18 tahun yang belum atau tidak sekolah lagi.
Tabel 3.
Persentase Tingkat Partisipasi Sekolah Sumber: BPS Kabupaten Raja Ampat tahun 2012
menurut Umur

Kelompok Jumlah Partisipasi Analisis Sumberdaya Alam


%
Umur Penduduk Sekolah
Analisis mengenai aspek sumber daya
7 - 12 1120 1038 92.71 alam di pulau Misool dilakukan untuk
memberikan informasi mengenai kondisi sumber
13 - 15 474 369 77.85 daya alam apa saja yang dimiliki pulau Misool.
16 - 18 410 279 68.05 Dalam penelititan ini peneliti melakukan analisis
terhadap potensi perkebunan dan potensi
Sumber: Data BPS tahun 2012 dan Hasil Perhitungan perikanan dan kelautan karena dinilai sumber
tahun 2014
daya tersebut merupakan sumber daya yang
potensial.
Tabel. 4 Berikut adalah tabel mengenai kondisi
Hasil Produksi Kelapa dan Kakao ketersediaan Pelayanan dan Prasarana
angkutan jalan di pulau Misool tahun 2012.
Kelapa Kakao
No Distrik Produksi Produksi
(%) (%) Tabel 5.
(ton) (ton)
Kondisi Ketersediaan Pelayanan dan
1 Misool 2202 51.36 67 23.67 Prasarana Angkutan Jalan
Misool Kondisi
2 390 9.10 196 69.26 No Angkutan Jalan
Selatan (Ketersediaan)
Misool
3 72 1.68 - - Jaringan Pelayanan Belum tersedia
Barat
Misool 1 Angkutan Jalan trayek angkutan
4 1623 37.86 20 7.07
Timur a. Jaringan Trayek umum
TOTAL 4287 100 283 100 Jaringan Prasarana
Sumber: Raja Ampat Dalam Angka Tahun 2012 dan Angkutan Jalan
Hasil Perhitungan tahun 2014
a. Belum tersedia
a. Jaringan jalan
antar distrik
2 b. Terminal
b. Belum tersedia
Hasil produksi kelapa di pulau Misool angkutan
c. Belum tersedia
memberikan kontribusi terhadap angka produksi penumpang
kelapa di Kabupaten Raja Ampat dengan hasil c. Halte
produksi mencapai 4287 ton atau 45.39% dari Sumber: Hasil Observasi tahun 2014
total produksi kelapa. Sedangkan hasil produksi
kakao dengan 283 ton atau 28.22% dari total
produksi kakao di Kabupaten Raja Ampat. b. Transportasi Laut (Hubungan Internal dan
Eksternal)
Analisis mengenai potensi perikanan dan
kelautan di pulau Misool dilakukan untuk melihat Transportasi laut di Pulau Misool masih
bagaimana sektor perikanan dan kelautan yang menjadi pilihan masyarakat yang utama
dimiliki pulau misool juga ikut memberikan mendukung perjalanan atau aktifitas masyarakat.
kontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Untuk aktivitas masyarakat menuju pusat kegiatan
mengingat Kabupaten Raja Ampat adalah salah atau hubungan ekseternal adalah di Kota Sorong,
satu wilayah di Papua Barat dengan potensi pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta
sumber daya perikanan dan kelautan yang paling menyediakan sarana perhubungan laut berupa
melimpah, hamparan terumbu karang cukup luas, kapal barang maupun penumpang yang melalui
dan kaya akan jenis ikan dan biota laut lainnya. kampung Waigama, Fafanlap, Folley, Harapan
Jaya, dan Lenmalas.

Analisis Transportasi Mengenai dermaga terdapat 3 (tiga) buah


dermaga di pulau Misool masing-masing berada
Analisis mengenai kondisi transportasi di di distrik Misool, distrik Misool Timur, dan
Pulau Misool mencakup transportasi darat yang distrik Misool Selatan. Sedangkan di distrik
mencakup hubungan internal, transportasi laut Misool Barat masih belum tersedia dermaga.
yang mencakup hubungan internal maupun Kondisi eksisting pada tahun 2012 di pulau
eksternal, dan transportasi udara yang mencakup Misool jumlah dermaga sebanyak 3 (tiga) buah
hubungan eksternal di Pulau Misool. sedangkan jumlah kecamatan/distrik yang
memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif
a. Transportasi Darat (Hubungan Internal) jalan berjumlah 4 (empat) distrik. Maka nilai
Keterbatasan sarana dan prasarana tingkat pelayanan pada akhir tahun 2012 adalah:
transportasi darat di Pulau Misool berdampak
pada kegiatan ekonomi masyarakat. Masyarakat
yang rata-rata bekerja sebagai nelayan ataupun x 100% = 75%
sebagai petani sebagian besar hanya
mengkonsumsi sendiri hasil usaha mereka, hanya Sumber : Hasil Perhitungan tahun 2014
sedikit saja yang dijual karena tidak ada akses
untuk menuju pasar. Sehingga penghasilan
masyarakat pun menjadi terbatas.
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat c. Transportasi Udara (Hubungan Eksternal)
bahwa tingkat pelayanan di pulau Misool dari
Analisis transportasi udara meliputi
aspek prasarana mencapai 75% atau masih ada
sarana dan prasarana yang tersedia di Pulau
sekitar 25% lagi yang belum terlayani. Analisis
Misool yaitu ketersediaan bandar udara. Sarana
mengenai tingkat pelayanan transportasi laut
maupun Prasarana transportasi udara di Pulau
dapat dilihat pada tabel load factor. Dari hasil
Misool masih belum tersedia. Jika masyarakat
perhitungan dapat dilihat bahwa rata-rata angka
ingin melakukan aktifitas menggunakan akses
load factor atau faktor muatan mencapai 1.07 hal
udara dilayani melalui bandara yang ada di Kota
ini berarti pelayanan kapal penumpang yang
Sorong, yaitu Bandar Udara Domine Eduard Osok
melayani hubungan eksternal Pulau Misool masih
(DEO) yang terletak di Kota Sorong yang dapat
belum maksimal.
ditempuh dalam waktu 12-14 jam perjalanan dari
Tabel 6. Kampung Salafen di Distrik Misool. Namun
Load Factor Rute pelayaran Sorong menuju dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup
Waigama tinggi serta perkembangan dari sektor bisnis dan
Sorong - Waigama pariwisata yang ada di Pulau Misool di akses
Load transportasi udara juga perlu dikembangkan.
Jenis Kapal Kapasitas Rata-rata Factor
(jiwa) Penumpang*
KM. Sabuk Kesimpulan
Nusantara 400 420 1.05 Berdasarkan hasil penelititan yang
33 dilakukan dapat dilihat bahwa karakteristik
KM. Kurisi wilayah di Pulau Misool antara lain laju
150 160 1.07
1 pertumbuhan penduduk cukup tinggi, rata-rata
*rata-rata penumpang dihitung setiap masyarakat bekerja terhadap sektor perikanan
satu bulan baik sebagai nelayan, juga terserap sebagai
Sumber: Hasil perhitungan tahun 2014 karyawan di perusahaan mutiara, budidaya
kerapu, dan rumput laut, Angka Partisipasi
Sekolah (APS) cukup baik di Pulau Misool namun
Tabel 7. masih belum mencapai standar yang ditentukan
Load Factor Rute pelayaran Sorong menuju dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Harapan Jaya Pendidikan. Pulau Misool memiliki sumber daya
Sorong - Harapan Jaya alam yang potensial yaitu sumber daya kelautan
Jenis Load seperti produksi ikan, mutiara, rumput laut kerapu
Kapal Kapasitas Rata-rata Factor serta sumber daya perkebunan seperti kelapa dan
(jiwa) Penumpang*
kakao.
KM. Kurisi
150 160 1.07 Penduduk dengan laju pertumbuhan tinggi
2
KM. Fajar dan angka partisipasi sekolah dinilai cukup baik
220 230 1.05 serta sumber daya yang cukup potensial di pulau
Indah II
*rata-rata penumpang dihitung setiap Misool tidak di dukung dengan ketersediaan akses
satu bulan sarana dan prasarana transportasi. Akses
Sumber: Hasil perhitungan tahun 2014
transportasi masih kurang memadai ditandai
dengan belum tersedianya jaringan jalan antar
distrik sehingga mengurangi tingkat mobilitas
Tabel 8. masyarakat.
Load Factor Rute pelayaran Sorong menuju Strategi pengembangan transportasi
Lenmalas dilakukan yaitu jaringan prasarana jalan untuk
Sorong - Lenmalas menghubungkan 4 (empat) distrik, sistem
Load
Jenis Kapal Kapasitas Rata-rata pelayanan, simpul jaringan (terminal, dermaga,
Factor
(jiwa) Penumpang* dan bandara).
KM. Kurisi 1 150 160 1.07
*rata-rata penumpang dihitung setiap
satu bulan
Sumber: Hasil perhitungan tahun 2014
Daftar Pustaka
Adji Adisasmita, Sakti. 2011, Transportasi dan
Pengembangan Wilayah.
BPS Kabupaten Raja Ampat, 2013, Raja Ampat
Dalam Angka.
BPS Kabupaten Raja Ampat, 2012, Pendapatan
Regional Raja Ampat.
Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi
untuk Mahasiswa, Perencana dan Praktisi,
Jakarta: Erlangga.
M. Nur Nasution, 2003, Manajemen Transportasi.
Peraturan Pemerintah No 61 Tahun 2009, Tatanan
Kepelabuhanan Nasional.
Siregar, M. 2012, Beberapa Masalah Ekonomi
dan Manajemen Transportasi.

Anda mungkin juga menyukai