Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bawang merah (Allium ascalonicum L) family Lilyceae yang berasal

dari Asia Tengah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sering

digunakan sebagai penyedap masakan. Selain itu, bawang merah juga

mengandung gizi dan senyawa yang tergolong zat non gizi serta enzim yang

bermanfaat untuk terapi, serta meningkatkan dan mempertahankan kesehatan

tubuh manusia.Kendala yang dialami petani sehingga produksi bawang merah masih

dikatakan rendah yaitu karena pengetahuan yang kurang serta pengolahan yang

kurang maksimal. Menurut Wijayani (2005) rendahnya produksi bawang merah di

Indonesia kemungkinan disebabkan varietas yang ditanam tidak cocok, kultur

teknis yang kurang baik atau pemberantasan hama dan penyakit yang masih

kurang tepat dan efisien.

Menurut Setiawati dan Suwandi (1998), salah satu kendala terpenting yang

dapat mengganggu proses budidaya bawang merah adalah serangan organisme

pengganggu tumbuhan (OPT). Telah teridentifikasi bahwa terdapat sekitar 6 jenis

penyakit dan 3 jenis hama utama, yang merusak dan menghancurkan produksi

bawang merah. Organisme pengganggu tumbuhan bawang merah tersebut secara

ekologis sebagian besar termasuk dalam organisme yang berstrategi atau


berseleksi r atau peralihan antara r dan K. Ciri biologisnya antara lain daya

keperidiannya tinggi, mortalitas alamiah rendah, siklus hidup singkat, cenderung

bermigrasi, daya adaptasi pada habitat baru tinggi, daya kompetisi antar spesies

rendah, dan ukuran tubuh relatif kecil. Oleh karena itu, eksistensi OPT bawang

merah laten dan sering tingkat populasinya sudah di atas ambang ekonomi

sebelum bawang merah ditanam. Hal tersebut memicu petani agar selalu

menggunakan pestisida sintetis untuk mengendalikan OPT untuk menjamin

keberhasilan usaha tani bawang merah. Apabila serangan salah satu OPT bawang

merah tidak mampu diatasi, maka kehilangan hasil dapat mencapai 37%

(Setiawati, 1996).

Oleh karena itu, dibuatlah proposal ini untuk mengetahui bagaimana teori,

teknik dan praktek cara pengendalian hama pada tanaman bawang merah di Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian(BPTP) Sumatera Utara.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan umum pelaksanaan program Praktek Kerja Profesi (PKP)

adalah:

a. Melatih dan meningkatkan keterampilan mahasiswa di bidang Pertanian

atau usaha pertanian lainnya untuk lebih siap memasuki dunia kerja atau

berwira usaha

b. Memberi peluang kerja kepada mahasiswa untuk menerapkan dan sekaligus

membandingkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama kuliah dengan

realitas pada dunia kerja

c. Meningkatkan keterampilan dan wawasan mahasiswa faperta Universitas Riau

Tujuan khususnya adalah :


a. Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan teknis tentang Teknik pengendalian Hama tanaman
bawang merah

b. Mepelajari permasalahan dan upaya pengendalian Hama tanaman bawang merah

c. Menganalisis factor – factor yang mempengaruhi keberhasilan pengendalian

Hama tanaman bawang merang

1.3. Manfaat

a. Memperoleh gambaran untuk memasuki dunia kerja atau berwirausaha

b. Memperoleh pengalaman kerja langsung sehingga dapat digunakan sebagai

bekal bagi mahasiswa terjun di dunia kerja

c. Memperoleh pengetahuan tentang Hama dan cara pengendalian Hama di

Tanaman bawang merah

Anda mungkin juga menyukai