Anda di halaman 1dari 2

Namaku Alvisa Oktariano. Teman-temanku biasa memanggilku `Alvisa`.

Aku murid klas 3 di SMK Farmasi Adyatma Lumajang. Yap, aku masih 18 thn.
Teman-temanku, mereka mengenalku mungkin sebagai sosok yg humoris, atau
mungkin angkuh. Yahh.. mungkin saja, karna aku tidaklah mudah bergaul, dan
aku menyadarinya.

Aku tinggal dengan kedua orang tuaku dan adikku. Ah.. ralat, aku tinggal
dengan Ibu dan Adikku. jika kalian pikir aku adalah anak `broken home` kalian
salah. Ayahku kerja di Kalimantan, dia merantau disana. Jadi ya.. gitu, dia jarang
sekali ada dirumah. Mungkin jika Idul Fitri dan tahun baru saja. Tapi aku bisa
mengerti. Itu ayah lakukan semata-mata hanya untuk menghidupi keluarga. Aku
yakin, ayah juga enggan untuk berpisah seperti ini. Tapi mau gimana lagi, Rizki-
Nya ada disana.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jember, 09 Februari 2019

Ntahlah, semuanya terjadi begitu saja. Masalah, pertengkaran,


permusuhan, kekcewaan, bahkan kehilangan. Semua itu terjadi, dan berlalu begitu
saja. Seolah semua itu hanyalah setumpuk debu yang lenyap terbawa tiupan
angin. Sangat unik. Yah, menurutku hidup ini unik. Menurutku hidup bukanlah
tentang apa yang kita inginkan atau kita jaga. Tapi hidup adalah tentang
bagaimana kita menerima konsekuensi dari hidup itu sendiri. Percaya bahwa
semua yang kita miliki, semua yang kita pilih, dan semua yang kita yakini adalah
yang terbaik. Jangan bertele tele. Jangan dengarkan kata orang yang
menjatuhkanmu. Jika baik, lakukan. Jika buruk, tinggalkan. Tapi jika kau
bimbang, maka yakinlah, bahwa pilihan yang kau pilih tidak akan membuatmu
menyesal. Karna dalam hidupmu, kaulah pemegang kendali dan yang akan
bertanggung jawab penuh atas semua konsekuansi yang kau ambil.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jember, 19 April 2019

Kau tau? Aku memang tidak mengenalmu, tidak tau rupamu, namamu,
keberadaanmu. Tapi entah kenapa aku selalu menyebutmu dalam doaku, dan tak
jarang aku menitipkan salam untukmu melalui yang Maha Kuasa. Apakah aku
gila? Mungkin tidak. Karna aku percaya bahwa allah telah menciptakanmu hanya
untukku, begitupun sebaliknya. Hanya saja waktu belum mempertemukan.
Takdirku. Mungkin saat ini kaupun juga sedang berjuang tuk mengejar impianmu.
Aku hanya berharap kelak jika waktu itu datang, kau bisa menerimaku apa
adanya, menyayangiku tulus, dan mau menenmaniku higga akhir hayat. Hanya
itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Anda mungkin juga menyukai