Anda di halaman 1dari 2

Anggota Kelompok :

1. Muhammad Royhand Azkia Akbar (230210180009)


2. Ranty Septiani (230210180017)
3. Cucu Aldian Varabih (230210180023)
4. Pandu Akhbar Antares Arisanto (230210180032)
5. Kemal Sayyid Zenida (230210180033)
6. Maya Anisya N (230210180043)
7. Dikri Habibillah (230210180063)
8. Nur Hayati (230210180067)

Taksonomi

Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup.


Taksonomi bukan hanya ilmu yang mengkategorikan organisme. Jika kita melihat
kedalamnya, kita akan menyadari bahwasanya taksnomi menceritakan semua
riwayat kehidupan yang ada di bumi. Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini
saling berhubungan satu sama lain. Jika kita melihat jauh ke masa lalu, kita semua
memiliki leluhur yang sama. Yakni suatu makhluk hidup yang mewariskan kita
semua yang hidup dijutaan tahun yang lalu. Metode dari taksonomi pada dasarnya
adalah mencari suatu cabang dari sebuah pohon evolusi atau ‘evolutionary tree’.
Pada umumnya taksonomi membantu manusia dalam memahami kehidupan itu
sendiri, karena hal tersebut sangat rumit tanpa adanya sebuah struktur. Untuk
mendapatkan struktur tersebut, para biologis menggunakan sistem taksonomi
yang mengklasifikasikan semua makhluk hidup yang ada di bumi, yang disebut
‘Pohon Filogenetik’ atau bisa disebut juga ‘Pohon Kehidupan’. Pohon Filogenetik
menggambarkan hubungan evolusi diantara semua jenis kehidupan. Seiring
berjalannya waktu, selalu ada perubahan atau spesies baru yang bermunculan.
Terkadang, spesies baru tersebut sangat sulit untuk diklasifikasikan. Kesepakatan
untuk mengklasifikasikan spesies baru ini tidak selalu ada. Adakalanya, kita sulit
untuk mengklasifikasikan suatu kumpulan organisme tertentu yang menyebabkan
sistem taksonomi itu menjadi berantakan. Dapat dikatakan, sistem taksonomi
tersebut tidak sempurna. Tetapi, sistem dapat dikatakan cukup baik sehingga kita
dapat menggunakannya sekitar 250 tahun lamanya.

Dalam sejarah taksonomi, Carolus Linnaeus adalah seorang ilmuwan


Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi. Sistem Linnaeus
mengklasifikasikan alam dalam tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga
"Kindom". Kerajaan dibagi ke dalam Kelas dan masing-masing Kelas terbagi
dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera yang dibagi dalam Spesies. Di bawah
tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya
nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang dinamai "varietas").

Domain terdiri dari 3 macam, yakni : Arkhea, Bakteria, dan Eukarya.


Arkhea dan Bakteria adalah organisme prokariotik karena tidak memiliki
membran inti atau nukleus. Sedangkan, organisme yang memiliki membran inti
atau nukleus disebut organisme eukariotik. Pada zaman dahulu, hanya terdapat
dua macam domain, yakni Monera (yang termasuk Arkhea dan Bakteria) dan
Eukarya. Namun semuanya menjadi jelas karena Bakteria memiliki perbedaan
sejarah evolusi dengan Arkhea. Arkhea lebih dekat sifatnya dengan eukariotik.
Arkhea memiliki mebran sel yang berbeda. Dan juga enzim yang digunakan untuk
membuat RNA, yakni RNA Polimerase yang Arkhea gunakan lebih mirip seperti
yang dimiliki oleh Eukarya.

Domain Eukarya memiliki empat kingdom, diantaranya adalah : Protista,


Fungi, Animalia, dan Plantae. Untuk saat ini, para ilmuwan menetapkan empat
kingdom didalam domain Eukarya. Empat kategori kingdom tersebut merupakan
kreasi dari manusia. Namun ada alasan bagus dibalik kreasi manusia tersebut.
Faktanya adalah manusia hanya mengamati dan membagi makhluk hidup
berdasarkan apa yang manusia lihat. Akan tetapi sistem tersebut bekerja dengan
baik sekian lamanya. Salah satu alasan mengapa sistem tersebut bekerja dengan
baik adalah evolusi. Masing masing dari kingdom tersebut merupakan cabang
besar didalam suatu pohon kehiudupan. Disetiap cabang tersebut, perubahan
evolusi berpengaruh besar dalam membantu kemunculan keanekaragaman
keturunan.

Plantae adalah makhluk hidup autotrof yang terdapat di domain eukarya.


Autotrof berarti makhluk tersebut dapat menghasilkan makanan sendiri untuk
memberikan energi ke diri mereka sendiri. Sedangkan kingdom Animalia dan
Fungi adalah kingdom heterotrof yang berarti mereka tidak dapat menghasilkan
makanannya sendiri. Lalu ada makhluk hidup yang memperoleh energi dari
oksidasi zat kimia yang disebut kemotrof dan terdapat di domain bakteria dan
arkhae.

Akan tetapi, kingdom protista dapat mempunyai sifat heterotrof dan


autotrof. Sebagian dari kingdom protista dapat melakukan fotosintesis untuk
mendapat energi dan sebagian dari kingdom tersebut harus memakan organisme
lain untuk mendapatkan energi. Sebagian kingdom protista dapat menyerupai
kingdom plantae seperti alga, dan sebagian juga dapat meyerupai kingdom
animalia seperti amoba, dan sisanya ada yang meyerupai kindom fungi seperti
jamur lendir.

Anda mungkin juga menyukai