NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
JULIFERD GREDI
NIM:I22111025
ABSTRAK
Daun pepaya telah terbukti memiiki khasiat sebagai analgetik. Efek analgetik
disebabkan oleh kandungan flavonoid didalam daun pepaya. Untuk meningkatkan
efektivitas analgetik daun pepaya dilakukan formulasi menjadi sediaan nanopartikel.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan mengkarakterisasi nanopartikel dari
ekstrak etanol daun pepaya untuk kemudian diuji efektivitas analgetiknya. Penelitian
ini menggunakan polimer kitosan dan NaTPP untuk membentuk nanopartikel melalui
metode gelasi ionik dan diuji aktivitas analgetik menggunakan metode writhing test
untuk kemudian diuji secara statistik. Formula optimal nanopartikel yang dihasilkan
adalah pada konsentrasi kitosan 0,2%, Na-TPP 0,1% dan ekstrak 4% dengan
perbandingan 6:1:1. Nanopartikel yang terbentuk memiliki ukuran 255,4 nm dengan
indeks polidispers sebesar 0,7, zeta potensial sebesar +11,1mV, efisiensi penjerapan
sebesar 87% dan bentuk morfologi bulat (sferis). Efektivitas analgetik dilakukan
dengan perbandingan aktivitas analgetik antara kelompok ekstrak etanol daun pepaya
dan kelompok nanopartikel kitosan-ekstrak etanol daun pepaya secara statistik
menggunakan uji Independent T-test. Hasil pengujian secara statistik menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan signifikan (p< 0,05). Kesimpulan pada penelitian ini
adalah sediaan nanopartikel kitosan-ekstrak etanol daun pepaya lebih efektif sebagai
analgetik dibandingkan dengan ekstrak etanol daun pepaya.
ABSTRACT
1
(Pyrex), desikator (Pyrex), hot plate Pengambilan dan Pengolahan
(Schott tipe D-55122), lemari asam Sampel
(ESCO model EFH-4A1), mikropipet
Sampel yang digunakan adalah
(Socorexmodel SL-1000, SL-100 dan
SL-10), rotary evaporator (Heodolph daun pepaya yang merupakan famili
tipe Hei-VAP), spektrofotometer UV- dari Caricaceae. Metode pengambilan
Vis (Shimadzu tipe 2450), timbangan sampel adalah purposive sampling.
analitik (Precisa tipe XB 4200C dan Daun pepaya yang telah dikumpulkan,
BEL tipe M254Ai), waterbath dibersihkan dari kotoran dengan air
bersih dan ditiriskan. Kemudian
(Memmert tipe WNB14), Sentrifugasi,
Zetasizer Nano ZS (Malvern dikeringkan dengan cara diangin-
anginkan. Simplisia kering daun
Instrument Ltd., UK), transmission
pepaya dihaluskan dengan mesin
electron microscopy (TEM)
(JEM1400, JEOL), oven,dan magnetik penggiling dan diayak dengan ayakan
stirrer. no.40 mesh kemudian disimpan dalam
wadah 6.
Bahan
Pembuatan Ekstrak
Bahan yang digunakan pada
Simplisia daun pepaya 200
penelitian ini adalah daun pepaya
muda (Carica pepaya L.), hewan uji gram dicampurkan dengan sejumlah
yaitu mencit jantan, asam mefenamat pelarut etanol 70% dan di biarkan
500 mg, CMC (Carboxy methyl selama 24 jam. Filtrat yang didapat
celluolsse) 0,5%, makanan hewan uji kemudian ditampung dan sisa
dan kertas saring akuades teknis, penyaringan direndam kembali dengan
pelarut yang baru 7. Ekstrak etanol
etanol teknis 70%, etanol 96% p.a,
daun pepaya dipekatkan menggunakan
serbuk magnesium, larutan AlCl3,
alat evaporator dan waterbath hingga
aquades, aluminium foil, lempeng
diperoleh ekstrak kental 8.
KLT (silika gel 60 GF254), kitosan, Na-
TPP, asam asetat, dan butanol. Penetapan Susut Pengeringan
Metode Kerja Prosedur penetapan susut
pengeringan dilakukan dengan
Determinasi Tanaman
menimbang 1-2 gram ekstrak dan
Tanaman pepaya dideterminasi dimasukkan ke dalam krus porselen
di Laboratorium Biologi Fakultas bertutup yang telah dipanaskan pada
Matematika dan Ilmu Pengetahuan suhu 105oC selama 30 menit dan telah
Alam Universitas Tanjungpura ditara. Ekstrak yang digunakan
2
dimasukkan ke dalam krus dan Pembuatan Larutan Kitosan
dipanaskan didalam oven pada
Kitosan sebanyak 10, 20 dan
temperatur 100oC sampai dengan
30 mg dilarutkan dalam 10 ml larutan
105oC selama 30 menit kemudian
dtimbang. Pemanasan diulangi sampai asam asetat 1% dan didalam dapar
didapat berat yang kostan < 0,50 mg asetat pH 4 dengan menggunakan
pengaduk magnetik 12.
untuk tiap gram zat yang digunakan 9.
Pelarut yang tersisa dalam ekstrak Pembuatan Larutan Natrium
dapat dihitung dengan rumus sebagai Tripolifosfat
berikut:
Natrium tripolifosfat sebanyak
Susut pengeringan = A - B x 100% 4 dan 8 mg dilarutkan dalam 4 ml aqua
A
demineralisata dengan menggunakan
Keterangan : pengaduk magnetik 13.
3
Tabel 1. Formula Sediaan Nanopartikel Kitosan - Ekstrak Etanol Daun Pepaya
Keterangan
*EEDP : Ekstrak Etanol Daun Pepaya
Penentuan Flavanoid Total Efisiensi penjerapan = A - B x 100%
A
Nanopartikel disentrifugasi
dengan kecepatan 10.000 rpm selama Keterangan :
15 menit. Filtrat diambil sebanyak 0,5
A = kadar flavanoid ekstrak
ml dan ditambahkan 10 ml etanol
95%. Diukur serapannya B = kadar flavanoid nanopartikel
menggunakan spektrofotometer uv-vis
dengan standar baku kuersetin pada Pembuatan Suspensi CMC 0,5%
panjang gelombang maksimum yaitu
Serbuk CMC sebanyak 0,5 g
256 nm. Kandungan flavanoid dari
dilarutkan didalam aquadest panas
nanopartikel kitosan-ekstrak etanol
hingga homogen. Dimasukkan ke
daun pepaya dapat ditentukan
dalam labu ukur dan tambahkan 100
menggunkan persamaan dari kurva
ml aquadest 16.
kalibrasi kuersetin dalam etanol.
Efisensi penjerapan ekstrak oleh Dosis Ekstrak Etanol Daun Pepaya
nanopartikel dapat dihitung
menggunakan rumus berikut : Dosis ekstrak etanol daun
pepaya (Carica pepaya) yang
4
digunakan untuk mencit berdasarkan Pengujian Efek Analgetik
literatur adalah 0,28 mg/ kg BB. Dalam Sebanyak 35 ekor mencit putih
penelitian digunakan dosis ekstrak jantan dibagi kedalam 7 kelompok.
etanol daun pepaya yang bertingkat : Masing-masing kelompok sebanyak 5
ekor mencit :
Ekstrak dosis 1 = 0,14 mg/ 20g BB K1 : Kontrol negatif ekstrak
mencit K2 : Kontrol negatif nano ekstrak
Ekstrak dosis 2 = 0,28 mg/ 20g BB K3 : Kontrol positif
mencit K4 : diberi ekstrak dosis I
K5 : diberi ekstrak dosis II
Dosis Nanopartikel Kitosan-Ekstrak K6 : diberi nano ekstrak dosis I
Etanol Daun Pepaya K7 : diberi nano ekstrak dosis II
Masing-masing mencit pada
Dosis nanopartikel-kitosan
kelompok perlakuan diberikan
ekstrak etanol daun pepaya yang
senyawa secara oral sebanyak 0,5 ml.
digunakan dalam penelitian :
Setelah 30 menit pemberian senyawa
Nano ekstrak dosis 1 = 0,14 mg/ 20 g secara oral pada kelompok kontrol
maupun perlakuan, disuntikkan secara
BB mencit intraperitoneal larutan asam asetat
0,1% sebanyak 1 ml. Pengamatan
Nano ekstrak dosis 2 = 0,28 mg/ 20 g geliat (perut kejang dan kaki tertarik
BB mencit ke belakang) pada mencit dilakukan
setelah pemberian induksi asam asetat
Dosis Asam Mefenamat selama 15 menit.
Perhitungan % Proteksi Geliat
Takaran konversi dosis untuk Besarnya penghambatan
jumlah geliat dihitung dengan
manusia pada mencit adalah 0,0026.
persamaan Handerson dan Forsaith
Maka dosis asam mefenamat 500 mg yaitu :
% Proteksi = 100 – [ (P/K) x 100) ]
untuk mencit adalah 16:
Keterangan :
= 500 mg x 0,0026 P = jumlah kumulatif geliat kelompok
perlakuan
= 1,3 mg / 20 g BB mencit K = jumlah kumulatif geliat kelompok
kontrol negatif
= 65 mg/kg BB
5
Analisis Data Hasil Pemeriksaan karakteristik
Analisis data dilakukan secara Ekstrak Daun Pepaya
statistik menggunakan uji One-Way Penetapan susut pengeringan
ANOVA (Analysis Of Variance). Jika digunakan untuk mengetahui kadar air
terdapat beda nyata dilanjutkan dengan dan pelarut yang masih tersisa didalam
pengujian LSD (Least Significant ekstrak sehingga dapat diketahui
Difference) (p < 0,05). Untuk melihat golongan ekstrak. Berdasarkan uji
efektivitas analgetik dilakukan dengan yang telah dilakukan diperoleh persen
perbandingan jumlah geliat antara susut pengeringan sebesar 24,86 %.
kelompok dosis I ekstrak dan nano Hasil persentase ini menunjukkan
ekstrak serta kelompok dosis II ekstrak bahwa ekstrak yang digunakan pada
dan nano ekstrak yang dianalisis penelitian ini tergolong ekstrak kental
secara statistik menggunkan uji T-test . karena nilai susut pengeringannya
kurang dari 30,00 % 18.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian senyawa flavonoid
Hasil determinasi tumbuhan dilakukan menggunakan uji Wilstater
Cyanidin. Pada penelitian ini hasil uji
yang dilakukan di Laboratorium
membentuk larutan berwarna merah
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
tua yang menunjukkan sampel tersebut
Pengetahuan Alam Universitas
positif mengandung flavonoid
Tanjungpura terhadap tumbuhan
(flavonol atau flavonon).
menunjukkan bahwa tumbuhan yang
digunakan adalah benar tanaman Hasil uji KLT senyawa
pepaya (Carica pepaya L.). flavanoid dideteksi dengan penampak
bercak AlCl3. Setelah disemprot
Tahapan awal yang dilakukan dengan AlCl3, timbul noda yang
dalam penenlitian ini adalah berwarna kuning muda (Gambar 7.A).
mengesktraksi daun pepaya dengan Pengamatan dengan sinar tampak
menggunakan metode maserasi. menunjukkan terdapat bercak
Maserasi dipilih sebagai metode berwarna kuning kecoklatan pada
ekstraksi karena maserasi digunakan silika gel (Gambar 7.B) .
untuk mengekstrak senyawa yang
tidak tahan panas 17. Pelarut yang
digunakan adalah etanol 70% dengan
hasil rendemen esktrak dari proses
maserasi sebesar 22,94% b/b.
6
pembentukan ikatan sambung silang
setelah diamati selama 7 hari. Kondisi
optimum tersebut yaitu pada
konsentrasi kitosan 0,1% dan 0,2%
yang dilarutkan dalam dapar asetat pH
4 dan untuk Na-TPP yaitu pada
konsentrasi 0,1%. Penggunaan pelarut
dapar asetat pH 4 pada kitosan
dikarenakan kitosan hanya mampu
terprotonasi sempurna pada pelarut
asam rentang pH kurang dari 6,5 19.
F1 F2
7
Hasil dari kedua formula mV atau lebih kecil dari -30 mV
nanopartikel yang terbentuk pada menunjukkan muatan kationik dan
penelitian ini memiliki indeks anionik yang kuat dan diprediksi lebih
polidispersitas sebesar 0,719 pada stabil selama penyimpanan 22;23. Pada
formula I dan 0,752 pada formula II. penelitian ini nilai potensial zeta dari
Sehingga kedua formula menunjukkan masing-masing formula adalah +7,5
dispersi yang relatif heterogen (>0,5) mV dan +11,1 mV.
21
.
Pengamatan morfologi sediaan
Nilai potensial zeta dari nanopartikel yang terbentuk dilakukan
nanopartikel secara umum digunakan dengan menggunakan Transmission
untuk mengkarakterisasi sifat muatan electron microscope (TEM). Diperoleh
permukaan nanopartikel tersebut. bahwa formula II memiliki morfologi
Nanopartikel dengan nilai potensial yang cukup baik hal ini didasarkan
zeta antara -10 mV dan +10 mV pada bentuk partikel yang bulat (sferis)
menunjukkan muatan yang relatif sehingga dipilih sebagai formula
netral, sedangkan nanopartikel dengan optimal pada penelitian ini.
nilai potensial zeta lebih besar dari +30
Hasil pengamatan bentuk nanopartikel yang diamati dengan
8
hasil pengukuran kurva baku kuersetin polimer kitosan dan NaTPP memiliki
pada panjang gelombang 256 nm dan kapasitas penjerapan zat aktif yang
telah diverifikasi. Hasil perhitungan baik karena lebih dari 60% dan
efisiensi penjerapan sediaan mendekati nilai 100%.
nanopartikel kitosan-ekstrak etanol
daun pepaya sebesar 87 %. Hasil ini Hasil Uji Aktivitas Analgetik
menunjukkan bahwa sediaan Ekstrak
nanopartikel dengan menggunakan
No Kelompok Jumlah Geliat %Proteksi
Mencit Mencit Mencit Mencit Mencit Geliat
1 2 3 4 5
1 CMC-Na 0,50 % 76 79 73 75 73 0,00
0,50 ml/ 20 g BB
2 Asam Mefenamat 18 16 15 14 14 79,52
1,30 mg/ 20 g BB
3 Ekstrak Etanol Daun 36 35 34 32 30 55,59
Pepaya
0,14 mg/ 20 g BB
4 Ekstrak Etanol Daun 18 18 18 17 17 76,60
Pepaya
0,28 mg/ 20 g BB
kontrol negatif berbeda secara
Hasil pengujian pada metode bermakna dengan kelompok kontrol
writhing test untuk tiap kelompok positif (asam mefenamat), kelompok
perlakuan terlihat hubungan antara ekstrak dosis I dan kelompok ekstrak
dosis dengan penurunan jumlah geliat dosis II. Tetapi jika dibandingkan
mencit yaitu pada kelompok kontrol antara kelompok kontrol positif (asam
positif maupun pada kelompok ekstrak mefenamat) dengan kelompok ekstrak
dosis I dan II bila dibandingkan dosis II tidak terdapat adanya
dengan kelompok kontrol negatif. perbedaan secara bermakna (p> 0,05)
Hasil persentase proteksi geliat sehingga dapat disimpulkan bahwa
didapatkan kelompok asam mefenamat kelompok ekstrak dosis II memiliki
memiliki nilai persentase proteksi aktivitas analgetik yang setara dengan
geliat terbesar yaitu 79,52 % diikuti asam mefenamat. Senyawa yang
oleh oleh kelompok ekstrak dosis II diduga memiliki aktivitas sebagai
sebesar 76,60 % dan kelompok ekstrak analgetik pada daun pepaya adalah
dosis I sebesar 55,59 %. flavonoid.
Hasil uji secara statistik Hasil Uji Aktivitas Analgetik
menggunakan metode One Way Nanopartikel Ekstrak
ANOVA didapat bahwa kelompok
9
No Kelompok Jumlah Geliat %Proteksi
Geliat
Mencit Mencit Mencit Mencit Mencit
1 2 3 4 5
1 Polimer Kitosan-NaTPP 77 76 80 74 76 0,00
0,50 ml/ 20 g BB
10
meningkatkan efektivitas analgetik Wistar Setelah Pemberian Obat
dari ekstrak etanol daun pepaya. Tuberkulosis (Isoniazid dan
Formula optimal dari sediaan Rifampisin). Skripsi. Fakultas Farmasi
nanopartikel yang terbentuk memiliki Universitas Setia Budi. 2009.
ukuran partikel sebesar 255,40 nm,
indeks polidispersitas sebesar 0,71 7. Andersen, M. and Markham K.R.
potensial zeta sebesar +11,10 mV dan Flavonoids: Chemistry, Biochemistry,
berbentuk sferis dengan efisiensi and Applications. USA: Taylor &
penjerapan sebesar 86,05%. Francis Group 2; 2006. Hal 3-4.
11
dengan Metode Gelasi Ionik. Jurnal 17. Yulanda H. Ekstraksi, fraksinasi, dan
Farmasi Indonesia Vol. 6 No. 4. pencirian pati rimpang temulawak.
skripsi. 2007. Bogor: Fakultas
13. Wu Y, Yang W, Changchun W, Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Jianhua H and Fu S. 2005. Chitosan Alam, Institut Pertanian Bogor.
nanoparticles as a novel delivery 18. Pankhurst QA, Connolly J, Jones SK,
system for ammonium glycyrrhizinate. Dobson J. 2003. Applications of
International Journal of magnetic nanoparticles in biomedicine
Pharmaceutics.;(295):235-45 [ulas balik]. J. Phys. D: Appl. Phys
36:167-181.
14. Mardliyati E, Sjaikhurrizal El 19. Tiyaboonchai, w., 2003, Chitosan
Muttaqien, Damai R Setyawati, Idah nanoparticles : a promising system for
Rosidah, Sriningsih. 2012. Preparasi Drug Delivery, naresuan University
dan Aplikasi Nanopartikel Kitosan Journal 2003; 11(3): 51-66.
sebagai Sistem Penghantaran Insulin 20. Ram B. Gupta, Uday B. Kompella.
secara Oral. Pusat Teknologi Farmasi Nanoparticle Technology for Drug
dan Medika BPPT Delivery. New York: Taylor & Francis
Group ; 2006
15. Yesi Desmiaty, Julia Ratnawati, Peni 21. Dounighi. M, Eskandari. R, Avadi.
Andini.2009.PENENTUAN JUMLAH MR, Zolfagharian. H, Sedagi. M.M,
FLAVONOID TOTAL EKSTRAK Rezayat. M. 2012. Preparation and In
ETANOL DAUN BUAH MERAH Vitro Characterization of Chitosan
(PANDANUS CONOIDEUS LAMK.) Nanoparticles Containing Mesobuthus
SECARA KOLORIMETRI Eupeus Scorpion Venom as an
KOMPLEMENTER. Seminar Antigen Delivery System. The journal
Nasional POKJANAS TOI XXXVI of Venomous Animals and Toxins
Universitas Sanata Dharma, Tropical Diseases. Vol 18. 44-52.
Yogyakarta 22. Dukhovich, F.S., Darkhovskii, M.B.,
16. Stella Octavianus, Fatimawali dan Gorbatova, E.N., Kurochkin, V.K.
Widya A. 2014 . Lolo.UJI EFEK Molecular Recognition. New York:
ANALGETIK EKSTRAK ETANOL Pharmacological Aspects. Nova
DAUN PEPAYA (Carica pepaya L) Science Publishers,. 2003
PADA MENCIT PUTIH JANTAN 23. Soheyla H., Foruhe Z,. Effect of Zeta
(Mus mucculus). Jurnal Ilmiah Farmasi Potential on the Properties of Nano-
– UNSRAT Vol. 3 No. 2 Drug Delivery Systems. Tropical
Journal of Pharmaceutical Research.
April 2013; 12 (2): 265-273
12