Anda di halaman 1dari 54

Slamet Hartono

&
Dwidjono HD

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
I. PENDAHULUAN
1.1. Kewirausahaan
- Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah sikap dan
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju
sukses.
- Inti kewirausahaan adalah kemampuan untuk mencip-
takan sesuatu yang baru dan berbeda melalui
pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi
terciptanya peluang.
Dengan demikian jiwa dan sikap kewirausahaan tidak
hanya dimiliki dan dilakukan oleh usahawan tetapi
juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan
bertindak inovatif misal petani, karyawan, pegawai
pemerintah, mahasiswa, guru, pimpinan proyek dan
1
sebagainya.
Kreativitas dan Inovasi

- Kreativitas (creativity) adalah kemampuan mengembangkan ide baru dan cara-


cara (metode dan strategi) baru dalam memecahkan masalah dan menemukan
peluang (thinking new things)

- Inovasi (innovation) adalah kemampuan menerapkan kreativitas dengan


memanfaatkan teknologi dan sumberdaya dalam rangka memecahkan masalah
dan menemukan peluang (doing new things)

Mangut dan gudeg kaleng Tempe kari dalam kaleng


Dalam bidang usaha, kewirausahaan dapat diartikan kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah di pasar melalui pengelolaan sumberdaya dan
teknologi dengan cara-cara baru dan berbeda seperti:
• pengembangan teknologi,
• penemuan pengetahuan ilmiah,
• perbaikan produk barang dan jasa yang ada,
•menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak
dengan sumberdaya yang lebih efisien.

1. Pengembangan teknologi Kultur Jaringan

Kultur jaringan Pisang Kultur jaringan pohon Jati


2. Pengembangan teknologi Hydrophonic

hidroponik Melon hidroponik Cabe

3. Pengembangan teknologi Aerophonic

Aeroponik Kentang - A Aeroponik Kentang - B


Jiwa dan Sikap Kewirausahaan

Orang yang mempunyai jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimistis,
berkomitmen, disiplin, bertanggung jawab

Percaya diri

2. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam


bertindak, dan aktif

Inisiatif
3. Mempunyai motif berprestasi, indikatornya adalah terdiri atas orientasi
pada hasil dan wawasan kedepan

Motif berprestasi

4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda,


dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak

Jiwa kepemimpinan
5. Berani mengambil risiko, dengan penuh perhitungan

Berani menghadapi risiko

Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan diawali dengan
suatu aksioma, yaitu adanya
tantangan. Dari tantangan tersebut
timbul gagasan, kemauan, dan
dorongan untuk berinisiatif, yang tidak
lain adalah berpikir kreatif dan
bertindak inovatif, sehingga tantangan
awal tersebut teratasi dan terpecahkan
1.3. Manfaat Kewirausahaan

- Peluang mengendalikan nasib


- Kesempatan melakukan perubahan
- Peluang menggunakan potensi sepenuhnya
- Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas
- Peluang untuk berperan bagi masyarakat dan mendapat
pengakuan atas usaha anda
- Peluang melakukan hobi (kesukaan)
1.4. Ide dan Peluang Kewirausahaan
1. Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan
evaluasi terhadap peluang secara terus menerus melalui proses
penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati peluang,
menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan risiko
yang mungkin terjadi.

Evaluasi Secara Terus Menerus


2. Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai
kemampuan dan pengetahuan seperti kemampuan menghasilkan
produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha,
melakukan proses atau tehnik, atau mengembangkan organisasi baru.

Kemampuan, pengetahuan, dan skill


1.5. Wirausaha
Wirausaha (entreprenuer) adalah seseorang yang berani
mengambil risiko dalam mengorganisasikan dan
mengelola suatu bisnis untuk menghasilkan keuntungan
finansial dan maupun non finansial (Skinner, 1992).

Seorang Wirausaha berkemampuan untuk:


- melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis
- mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan
agar dapat menentukan tindakan yg tepat guna memperoleh
keuntungan serta memastikan kesuksesan
(Geoffrey G. Meredith et al., 1995).
Fungsi dan Peran Wirausaha
Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran yaitu sebagai penemu
(innovator) dan perencana (planner)

1. Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan


menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk,
teknologi, teknologi, cara, ide, organisasi dan
sebagainya. Contoh, penemu facebook adalah
Mark Elliot Zuckerberg (lahir 14 Mei 1984).Ia
adalah seorang programer komputer dan
pengusaha asal Amerika Serikat

2. Sebagai perencana, wirausaha berperan


merancang tindakan dan usaha baru,
merencanakan strategi usaha baru, merencanakan
ide-ide dan peluang dalam meraih sukses,
menciptakan organisasi perusahaan yang baru
dan sebagainya
Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, peme-
rataan kekayaan, dan kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin per-
tumbuhan perekonomian suatu negara

Wirausaha  produk dan jasa  Distribusi  Konsumen/Penduduk


Kemakmuran Negara

- Memperkokoh Perekonomian Nasional. Kemakmuran suatu


bangsa & negara dinilai dari kemampuan bangsa untuk menghasilkan
barang & jasa yang berguna bagi seluruh penduduk.
- Menghasilkan barang & jasa secara efisien dan mendistri-
busikannya ke seluruh penduduk - bukan mutlak ditentukan oleh
sumber alam dan geografis negara tetapi lebih penting adalah adanya
kelompok individu yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi-.
- Sarana pemerataan pendapatan nasional. Kelompok individu yang
menghasilkan barang dan jasa tersebut sebagai wirausahawan umumnya
tersebar di beberapa wilayah
Pengetahuan, Kemampuan, dan Kemauan Wirausaha

Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki


pengetahuan, kemampuan, dan kemauan.
Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah:

- Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan


lingkungan usaha yang ada.
- Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
- Pengetahuaan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Ketrampilan yang harus dimiliki wirausaha diantaranya adalah:

- Ketrampilan konseptual dalam mengatur strategi & memperhitungkan


risiko.
- Ketrampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.
- Ketrampilan dalam memimpin dan mengelola
- Ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi
- Ketrampilan tehnik usaha yang akan dilakukan
Modal Kewirausahaan
Dalam kewirausahaan modal dapat berupa modal yang berwujud (tangible)
seperti uang dan barang dan modal yang tidak berwujud seperti modal
intelektual, modal sosial, modal moral, dan modal mental yang dilandasi
agama.

Modal Intelektual

Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal


utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, komitmen, dan
tanggung jawab sebagai modal tambahan.

Modal intelektual
Modal Sosial dan Moral

Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan


kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra. Seorang wirausaha yang
baik biasanya memiliki etika wirausaha seperti (i) kejujuran, (ii)
memiliki integritas, (iii) menepati janji, (iv) kesetiaan, (v) kewajaran, (vi)
suka membantu orang lain, (vii) menghormati orang lain, (viii) warga
negara yang baik dan taat hukum, (ix) mengejar keunggulan, dan (x)
bertanggung jawab.

Modal sosial dan moral


Modal Mental
Modal mental adalah kesiapan mental berdasar-
kan landasan agama yang diwujudkan dalam
bentuk keberanian menghadapi risiko dan
tantangan.
Modal mental

Modal material
Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk
uang dan barang . Modal ini terbentuk apabila
seseorang memiliki jenis-jenis modal di atas.
1.5. Cara Merintis Bisnis/Usaha

Tiga cara untuk memasuki suatu usaha/bisnis, yaitu:


1. Merintis usaha baru sejak awal.

2. Membeli perusahaan yang telah ada.


3. Kerjasama manajemen atau waralaba (franchising)

Untuk memulai atau merintis usaha baru, modal utama yang harus ada
pertama kali adalah ide, baik ide untuk melakukan proses imitasi dan
duplikasi, ide untuk melakukan pengembangan, maupun ide untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Setelah memiliki ide, sebaiknya segera dilakukan analisis kelayakan usaha


seperti analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (strength, weakness,
opportunity, and threat – SWOT).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha:

1. Bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis.

2. Bentuk dan kepemilikan usaha yang akan dipilih.


Tabel Perbandingan tiga bentuk Bisnis / Usaha
Bentuk Bisnis Jumlah Pemilik Sumber Investasi Tanggung Jawab Manajemen Kontinyuitas
Usaha Satu Pemilik Pribadi Pribadi, tidak Pribadi, tidak Berakhir karena
Perseorangan terbatas terbatas kematian atau
keputusan Pemilik
Persekutuan Dua atau lebih Pribadi Pribadi, tidak Sesuai perjanjian Berakhir karena
Pemilik berdasarkan terbatas persekutuan atau kematian atau
persekutuan tidak terbatas keputusan Pemilik
Perseroan Terbatas Jumlah pemegang Penjualan Saham Modal yang Dibawah Sesuai Anggaran
saham tidak diinvestasikan Pengawasan Dewan Dasar, Abadi atau
terbatas Direktur yang dipilih dalam jangka waktu
oleh para pemegang tertentu
saham
3. Tempat usaha yang akan dipilih.

4. Organisasi usaha yang akan digunakan.


5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh.
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh.

Untuk mengelola usaha tersebut harus diawali dengan:


- Perencanaan usaha
- Pengelolaan keuangan
- Aksi strategis usaha
- Tehnik pengembangan usaha
2. Lingkungan:
- Adanya persaingan dalam kehidupan
- Adanya sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan (tabungan,
modal, warisan, bangunan di lokasi yang strategis)
- Ditawarkannya berbagai pelatihan bisnis
- Kebijakan pemerintah (kemudahan usaha, kredit, dan
bimbingan)
3. Sosiologi:
- Adanya relasi dari orang lain
- Ada tim yang dapat diajak kerjasama
- Dorongan orang tua untuk membuka usaha
- Bantuan kerabat (persaudaraan)
- Pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya
Pribadi: Pribadi: Sosiologi: Pribadi: Organisasi:
-Pencapaian -Pengambilan -Jaringan -Wirausaha- -Kelompok
locus of risiko kelompok wan -Strategi
control - Ketidak -Orang tua -Pemimpin -Struktur
-Toleransi puasan -Keluarga -Manajer -Budaya
-Pengambilan -Pendidikan -Model -Komitmen -Produk
risiko -Usia peranan -Visi
-Nilai-nilai -Komitmen
pribadi
-Pendidikan
-Pengalaman

Inovasi Kejadian Pemicu Implementasi Pertumbuhan

Lingkungan: Lingkungan: Lingkungan:


-Peluang -Kompetisi -Pesaing
-Model -Sumberdaya -Pelanggan
peranan -Inkubator -Pemasok
-Aktivitas -Kebijakan -Investor,
pemerintah Bank

Gambar . Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan


1.6. Model/Menumbuhkan Kewirausahaan

Faktor-Faktor Penentu Kewirausahaan


1. Personal / Pribadi
- Tidak puas terhadap pekerjaan sekarang
- Faktor pendidikan dan pengalaman
- Pernah Terkena PHK
- Dorongan faktor usia
- Keberanian menanggung risiko
- Komitmen atau minat tinggi terhadap bisnis
1.7. Empat Kesiapan Usaha
1. Kesiapan mental
2. Adanya manajer pelaksana
3. Adanya komitmen tinggi terhadap bisnis
4. Adanya visi

Tahapan Menuju kewirausahaan:


1. proses imitasi dan duplikasi
2. proses pengembangan
3. proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda.

Proses diatas sangat dipengaruhi oleh personality wirausaha


itu sendiri
1.8. Menilai peluang usaha baru

1. Dari dalam organisasi


- Adanya tim yang kompak dalam menjalankan bisnis
- Adanya strategi yang mantap untuk pencapaian tujuan
- Adanya struktur dan budaya organisasi yang mantap
- Adanya produk yang dibanggakan

2. Dari Lingkungan
- Adanya persaingan yang menguntungkan
- Adanya konsumen dan supplier yang kontinyu
- Adanya bantuan dari investor bank yang memberikan
kemudahan.
- Kebijakan pemerintah
II. PROFIL WIRAUSAHAWAN

2.1. Karakteristik wirausahawan

1. Jiwa yang dimiliki wirausahawan:


- berpikir yang baru
- melihat peluang
- inovasi produk
- mengerti preferensi konsumen
- berani tampil beda
- memiliki konsep dan strategi praktis.
2. Semangat wirausahawan
- Kemampuan mengambil risiko & menetapkan keputusan
- Punya ide-ide cemerlang, dan optimis dlm berusaha untuk
memikirkan, mengembangkan gagasan baru, unik &
diminati banyak orang.
- Tekun, teliti dan produktif
- Berkarya dg semangat kebersamaan dan etika bisnis yg
sehat
- Memiliki motivasi berkarya secara mandiri.
3. Sikap Wirausahawan
- Memiliki rasa tanggung jawab
- Selalu dinamis, ulet dan gigih, tidak cepat menyerah karena
sadar bahwa untuk mencapai kemajuan perlu kerja keras
- Berani menerima kritik dan saran yg bermanfaat
- Berinisiatif untuk maju dan melakukan yg terbaik untuk
mencapai keberhasilan

4. Kemampuan Wirausahawan
- Melihat masa depan & punya perencanaan yang tepat
- Melihat peluang dan berusaha memanfaatkannya
- Aksesibilitas informasi & pemanfaatannya utk kemajuan
perusahaan
- Mampu memimpin orang banyak
5. Ciri kepribadian seorang wirausaha
- Punya cita-cita dan berusaha mewujudkan
- Berani menanggung risiko
- Mau dan suka bekerja keras
- Bersemangat kerja yg tinggi dan tidak mudah putus asa
- Memiliki kepercayaan diri yang kuat
- Berketrampilan memimpin orang lain
- Berdaya inovasi dan kreatifitas yang tinggi
Karakteristik Wirausahawan (McClelland):

1. Keinginan untuk berprestasi


2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko menengah
4. Persepsi pada keyakinan berhasil
5. Tanggap terhadap umpan balik
6. Aktivitas enerjik
7. Orientasi ke masa depan
8. Trampil dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
2.2. Lima esensi pokok kewirausahaan
1. Kemauan kuat untuk berkarya dengan semangat
kemandirian (khususnya dalam bidang ekonomi)
2. Kemauan memecahkan masalah dan membuat
keputusan secara sistematis, termasuk keberanian
mengambil risiko usaha
3. Kemauan berpikir dan bertindak secara kreatif dan
inovatif
4. Kemauan bekerja secara teliti, tekun &produktif
5. Kemauan berkarya dalam kebersamaan
berlandaskan etika bisnis yang sehat
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009
2.3. Kiat wirausahawan yang sukses
For Evaluation Only.

1. Proaktif:

a. Inisiatif: melakukan sesuatu sebelum diminta


atau terdesak keadaan

b. Asertif: menghadapi masalah secara langsung


dengan orang lain. Meminta orang lain
mengerjakan apa yg harus mereka lakukan
2. Berorientasi prestasi:
1. Melihat & bertindak berdasarkan peluang: menangkap
peluang khusus untuk memulai bisnis baru, bantuan keuangan,
ruang kerja & bimbingan
2. Orientasi efisiensi: mencari dan menemukan cara untuk
mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat atau dengan biaya
minimum
3. Perhatian pada pekerjaan dengan mutu tinggi:
keinginan untuk menghasilkan & menjual produk/jasa bermutu
tinggi
4. Perencanaan yang sistematis:
 menguraikan pekerjaan yang besar menjadi tugas atau sasaran
kecil-kecil, mengantisipasi hambatan dan menilai alternatif.
5. Pemantauan: menggunakan prosedur untuk memastian bahwa
pekerjaan dapat diselesaikan atau sesuai dengan standar mutu
yang ditetapkan.
3. Konsisten terhadap Komitmen:
1. Komitmen pada pekerjaan:
melakukan pengorbanan yang luar biasa untuk
menyelesaikan pekerjaan

2. Menyadari pentingnya dasar-dasar hubungan


bisnis:
Melakukan tindakan agar tetap memiliki hubungan dekat
dengan pelanggan.
Memandang hubungan pribadi sebagai sumber daya
bisnis.
4. Berprinsip Businessman
1. Mempunyai konsep bisnis
2. Mempunyai koneksi untuk networking yang
sifatnya bisnis jangka panjang
3. Memiliki kompetensi artinya mengenal bisnis yang
akan dimasuki
4. Partnership - Technical partner
- Financial partner
- Commercial partner
5. Kesiapan Modal (Capital)
6. Management
7. Budaya perusahaan (Corporate Culture)
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009

2.4. Faktor Penyebab Keberhasilan dan For Evaluation Only.

Kegagalan Berwirausaha
Penyebab keberhasilan berwirausaha
- Kemampuan dan kemauan melakukan usaha
- Tekad yang kuat dan kerja keras.
- Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraih ketika ada
kesempatan.

Penyebab kegagalan berwirausaha


- Suka meremehkan mutu.
- Suka menerobos atau mengambil jalan pintas.
- Tidak memiliki kepercayaan diri.
- Tidak berdisiplin.
- Suka mengabaikan tanggung jawab.
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009
2.5. Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha
For Evaluation Only.

Keuntungan berwirausaha
1. Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat
seorang wirausaha menjadi seorang boss yang penuh kepuasan.
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan
awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang
menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha
yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi
wirausaha.
3. Kontrol finansial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk
mengelola keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009
For Evaluation Only.

Kerugian berwirausaha
1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus
bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu
yang tersedia untuk kepentingan keluarga ataupun berekreasi
karena hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua
fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personal, maupun
pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya margin keuntungan dan besarnya kemungkinan
gagal. Karena wirausaha menggunakan sumber dana miliknya
sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan
relative kecil.
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009

III. VISI, MISI DAN MOTIVASI For Evaluation Only.

WIRAUSAHAWAN

3.1. Pengertian dan Pengembangan Visi Kewirausahaan

- Visi : Sebuah gambaran tentang sesuatu yang ideal dan


menjadi harapan di masa yang akan datang. Bisa juga
dikatakan visi adalah target jangka panjang

- Fungsi Visi:
* Memberikan arahan mengenai tujuan usaha
* Membangkitkan gairah entrepreneurial
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009
3.2. Pengertian & Pengembangan Misi Kewirausahaan
For Evaluation Only.

- Misi: Jika visi adalah target jangka panjang maka misi


adalah cara utk mencapai visi, dengan penetapan
target jangka pendek yang membentuk atau mengarah
pada perwujudan visi.

Konsep yang biasa dipakai untuk menetapkan


target jangka pendek yaitu:
- Specific
- Measurable
- Achievable
- Reasonable
- Time based
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009
For Evaluation Only.
Pengembangan Visi dan Misi

- Visi hrs selalu direvisi supaya usaha senantiasa maju.


- Saat visi hampir terealisasi, saat itu visi perlu direvisi
- Revisi dengan cara mengganti visi yang lama dengan visi yang
baru yang lebih ideal.
- Misi punya batasan waktu, sehingga misi selalu berkembang
seiring dengan waktu.
- Jika batasan waktu misi adalah satu tahun maka misi selalu
berubah setiap tahunnya.
- Perubahan misi selalu diselaraskan dengan pencapaian visi.
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009
3.3. Mengkomunikasikan Visi dan Misi Kewirausahaan
For Evaluation Only.

1. Komunikasi kepada pihak internal (ke atas, ke


bawah, horisontal) melalui:
a. Rapat Intern
b. Coaching
c. Pelatihan-pelatihan pegawai dan rotasi karyawan
2. Komunikasi kepada pihak eksternal (mitra usaha,
investor, pelanggan, pengecer, pesaing,
pemerintah, masyarakat) melalui:
a. leaflet, iklan
b. Pertemuan bisnis (infonite, home meeting)
c. Seminar (Business Building Seminar, Network
Building Training)
3.4. Pentingnya Motivasi
Motivasi: keadaan dlm diri individu yg menyebabkan individu
berperilaku dengan tujuan menjamin tercapainya suatu tujuan.
Motivasi atau Dorongan Kewirausahaan
- Kebutuhan untuk mencapai sesuatu yg lebih baik
- Kebutuhan akan ketidaktergantungan
- Kebutuhan akan pembaharuan
- Mencapai tingkat pendapatan lebih baik
- Kemampuan mensejahterakan keluarga

Motivasi bisnis sangat diperlukan utk menjaga kelangsungan


bisnis karena motivasi yang kuat membuat seorang
wirausahawan pantang menyerah dan selalu mencari upaya
untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada baik saat ini
maupun yang akan datang.
Edited by Foxit Reader

3.5. Nilai-nilai Hakiki Wirausaha Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009


For Evaluation Only.

Orientasi A. Wirausaha yang


Kema juan
berorientasi pada
kemajuan untuk
- Tanggung memperoleh
- Pengambilan Risiko jawab
- Teknologi - Ilmu materi, ciri-cirinya
- Keuntungan Materi - Kreativitas
- Sikap Positif adalah berani
- Pelatihan
Orientasi Orientasi
Materi
- Pelayanan
Non-Materi
mengambil risiko,
- Perhitungan kira-kira - Pengalaman terbuka terhadap
- Risiko - Perhitungan Mistik
- Pelaris - Etnosentris teknologi, dan
- Ikut ”Fengshui” - Tatacara Leluhur
- Keberuntungan mengutamakan
materi.

Orien tasi
Tradisional
B. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk
mengejar materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa
tanggung jawab, pelayanan, sikap positif, dan kreativitas.

C. Wirausaha yang berorientasi pada materi dengan berpatokan


pada kebiasaan yang sudah ada, misalnya usaha pengan
perhitungan fengshui agar dapat berhasil.

D. Wirausaha yang berorientasi nonmateri dengan bekerja


berdasarkan kebiasaan. Wirausaha model ini biasanya
bergantung pada pengalaman, memperhitungkan hal-hal mistik,
etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.
Edited by Foxit Reader
Dari beberapa ciri di atas, terdapat beberapa nilai hakiki
Copyright(C) yang penting dari
by Foxit Corporation,2005-2009
For Evaluation Only.
kewirausahaan, yaitu:

- Percaya diri. Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme,


individualitas, dan ketidaktergantungan.
- Berorientasi pada tugas dan hasil. Orang yang selalu mengutama-
kan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan
berinisiatif.
- Keberanian mengambil risiko. Kemauan dan kemampuan untuk
mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan.
Wirausaha tidak menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
- Kepemimpinan. Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil
berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih menonjol.
- Berorientasi masa depan. Orang yang berorientasi ke masa depan
adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan.
- Keorisinilan kreativitas dan inovasi. Nilai inovatif, kreatif, dan
fleksibilitas merupakan keorisinilan seseorang.
3.6. Menciptakan Peluang Wirausaha
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009
For Evaluation Only.

Ide dapat menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang


usaha apabila wirausaha mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi
semua risiko yang mungkin terjadi dengan cara:
a. Mengurangi kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif
b. Menyebarkan risiko pada aspek yang paling mungkin
c. Mengelola risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu:


- Risiko pasar atau persaingan (ketidakpastian pasar: akibat lingkungan
ekonomi, teknologi, demografi, sosial politik)
- Risiko finansial (rendahnya penerimaan dan tingginya biaya)
- Risiko tehnik (kegagalan teknis)
Bagaimana ide dapat menjadi peluang?
a. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam
memenuhi kebutuhannya.
b. Ide dapat diwujudkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
c. Ide dapat diwujudkan dalam bentuk modifikasi pekerjan yang
dilakukan atau car melakukan suatu pekerjaan.
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Corporation,2005-2009
Agar ide-ide potensial menjadi peluang perlu penjaringan (screening)
For Evaluation Only.

untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Langkah-
langkah dalam penjaringan meliputi :
1. Menciptakan produk baru dan berbeda (berbeda dengan produk
yang sudah ada di pasar dan berguna bagi konsumen)
2. Mengamati pintu peluang (kemungkinan pesaing dalam mengem-
bangkan produk baru, keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
dukungan keuangan, keunggulan pesaing)
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam (jumlah
dan kualitas produk memadai atau tidak, biaya membuat produk, apakah
biaya yang dikeluarkan lebih efisien dari biaya pesaing).
4. Menaksir biaya awal (berapa biaya awal, dari mana sumbernya,
berapa yang diperlukan untuk operasi, perluasan, dan lainnya).
5. Mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi (tehnik,
finansial, dan pesaing)
IV. TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN
DALAM KONTEKS GLOBAL

Persaingan Global

Pertumbuhan
Pengangguran
Penduduk
Tantangan
Keanekaragaman Sumberdaya
Tanggung Jawab
Kewirausaha
Tenaga Kerja Sosial
an

Etika Kemajuan
Teknologi

Gaya Hidup dan


Kecenderungannya
Pasar Bebas & Persaingan
Global

Barang dan Jasa Unggul


Diperlukan
Berdaya Saing Tinggi

Ditentukan Tingkat Efisiensi Yang Tinggi


oleh

Ditentukan SDM Profesional dan Trampil


oleh

Ditentukan Sistem Pendidikan Kewirausahaan


oleh (Pengetahuan, Ketrampilan, Kemampuan)

Untuk
Kepribadian Kreatif dan Inovatif membentuk

Untuk
Barang & Jasa Baru yg Berbeda serta
menghasilkan
Memiliki Nilai Tambah & Berdaya Saing

Anda mungkin juga menyukai