Anda di halaman 1dari 72

RESIN

Benbasyar E, M.Farm, Apt


Resin
 Bahan alam dengan komponen kimia kompleks
 Merupakan produk akhir metabolisme, kemungkinan
hasil oksidasi terpena
 Terbentuk di dalam ruang schizogen atau
schizolisigen
Cont’d
 Resin adalah sekresi hidrokarbon dari tumbuh-
tumbuhan, terutama pohon konifera
 Secara fisik berupa zat padat atau cair, keras, bening,
trasculen, jika dipanaskan membentuk campuran asam
resinat, alkohol resinat (resinol), resinotanol, ester-ester
dan resena
 Resin tidak larut dalam air, kebanyakan larut dalam
alkohol, minyak esensial, eter dan minyak panas;
lembut dan meleleh dibawah pengaruh panas, tidak
mudah menyublim dan mudah terbakar.
 Coniferous tree
Jenis-jenis Resin
 Sering didapatkan dalam bentuk campuran
homogen dengan minyak atsiri disebut oleo-resin.
Oleoresin alami misalnya terpentin
 Resin yang mengandung asam benzoat atau asam
sinamat disebut balsam.
 Resin lain yang diproduksi dalam kondisi alami
yang bercampur dengan gum atau micilago dikenal
dengan gum resin.
Resin tree
Removal of oleoresin from boxes (Box System)
Cont’d
 Banyak komponen resin memiliki ciri khas dan
karakteritik bau, dari campurannya dengan minyak
esensial
 Dapat diperoleh langsung dari eksudat yang keluar
dari tumbuhan, dengan cara ekstraksi
menggunakan alkohol dan diendapkan dalam air
atau dengan cara pemisahan dari oleoresin dengan
penyulingan.
Cont’d
 Komponen resin kompleks yang bercampur dengan
substansi yang berbeda termasuk asam organik
dinamakan asam resin.
 Asam resin memiliki hubungan yang erat dengan
terpen, keduanya diperoleh dari oksidasi.
 Asam resin tidak dapat dilarutkan dalam alkalis
menjadi bentuk sabun resin
Cont’d
 Beberapa contoh asam resin adalah abietic acid
(sylvic acid), C20H30O2, plicatic acid, dan primeric
acid dengan bantuan alkohol panas;
 mengkristal dalam daun muda, dan dalam oksidasi
penghasil trimellitic acid, isophthalic acid dan
terebic acid.
 Pimeric acid hampir menyerupai abietic acid yang
dapat diperoleh dengan destilasi dalam vaccum;
diduga terdiri dari tiga isomer
Kandungan resin
Isi dari resin pada umumnya yaitu :
1. Asam-asam resinat
- Terdiri dari : asam-asam oksi yang banyak jenisnya yang
biasanya mempunyai sifat gabungan dari asam-asam
karboksilat dan fenol-fenol.

- Asam-asam ini terdapat dalam keadaan bebas ataupun


terikat sebagai ester-ester. Pada umumnya asam-asam ini larut
didalam larutan alkali, membentuk larutan seperti sabun
ataupun suspensi koloidal.
Cont’d
- Garam-garam logamnya dikenal sebagai resinat,
beberapa diantaranya banyak digunakan dalam
pembuatan sabun yang murah dan vernis.
Contohnya :
- Asam abietat didalam colophonium
- Asam kapolvat dan oksikapolvat didalam Balsamum
copoive
- Asam guaiakonat didalam Guajac
- Asam pimarat (Pimarinat) didalam Burgundy Pitch
(Picea excelsa)
- Asam komniforat didalam Myrrha.
Abietic acid Pimeric acid
Cont’d
2. Alkohol-alkohol resinat
- Terdiri dari : Alkohol-alkohol kompleks yang
mempunyai BM yang tinggi, yang disebut
resinotannol (Tsirch yang menamakannya) sebagai
hasil polimerisasi dari alkohol damar resinol, yang
dengan garam-garam ferri akan memberikan
reaksi seperti tannin.
Cont’d
Resinotannol yang sudah dapat diisolir adalah :
1. Aloeresinotannol dari aloe
2. Ammoresinotannol dan galbaresinotannol dari
Ammoniacum.
3. Peruresinotannol dari Balsamum peruvianum
4. Siaresinotannol dan sinnaresinotannol dari
Benzoin.
5. Toluresinotannol dari Balsamum tolutanum.
Cont’d
- Beberapa resinal, misalnya :
1. Benzoresinol dari benzo
2. Storesinol daro styrax
3. Guaiaresinol dari Gurjun balsem
- Alkohol-alkohol resinat terdapat dalam keadaan
bebas maupun terikat sebagai ester dengan asam-
asam aromatis (asam benzoat, asam salisilat, asam
sinnamat, asam umbellat).
3. Resene-resene
 Resene adalah zat-zat yang komplek yang tidak
mempunyai sifat-sifat kimiawi yang khas.
 Resene tidak membentuk garam atau ester, tidak

larut dalam larutan alkali dan tidak terhidrolisis


dengan alkali.
Cont’d
Contohnya :
1. Alban dan fluavil dari Gutta perch
2. Kopalrsene dari Copal
3. Dammarresene dari dammar drakoresene
dari Sanguis draconis.
4. Olibanoresene dari Olibanum
 Beberapa jenis resin yang digunakan dalam
lapangan farmasi seperti coloponium, mastik,
podophyllum dan sebagainya yang disebut sebagai
resin farmaseutis.
 Resin-resin farmaseutis ini dapat diperoleh dengan
cara :
Cont’d
1. Ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan dengan air.
Contohnya resin dari Jalapa ipomoea dan podophyllum.
2. Memisahkan minyak menguapnya dengan cara penyulingan.
Contohnya : colophonium dari terpentin dan resin dari
copaiva dari Balsamum copaive.
3. Dengan memanasi bagian dari tanaman yang mengandung
resin. Contohnya : Guaiac resin.
4. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman.
Contohnya : Oleoresin yang kemudian diuapkan, dengan
cara ini diperoleh mastiks.
5. Dengan mengumpulkan resin-resin fosil, seperti copal dsb.
Ipomoea jalapa

podophyllum
DERIVAT RESIN

 Resin padat dari komponen minyak menguap


terpen yang dipisahkan oleh destilasi dikenal
dengan rosin.
 Ciri khas rosin adalah transparan atau jernih,
dengan pecahan seperti kaca dan berwarna kuning
pucat atau coklat, tidak berbau atau hanya
mempunya bau dan rasa terpentin.
Rosin
Sifat-sifat resin
Secara fisika: Secara kimia, campuran dari:
1. Keras 1. Asam-asam resinat
2. Transparan 2. Alkohol rersinat
3. Plastis 3. Resino tannol
4. Lembek/ leleh 4. Ester-ester
5.Resen-resen
6. Bebas Zat lemak
7. Sedikit mengandung oksigen dan
banyak mengandung karbon
Simplisia yang mengandung resin
1. Benzoinum (kemenyan sumatera)
Nama simplisia : Styrax benzoin, Styrax
paralleloneurus
Familia : Styraceae
Konstituen : Vanillin, styrol, lubanol benzot, fenil
profil sinamat
Khasiat : Antiseptik ( untuk tingturnya), pengawet
Styrax benzoin
Styrol
2. Balsam peru (Balsamum peruvianum)

Nama Simplisia : Myroxylon balsamum var. pereirae


Familia : Papillionaceae
Konstituen : Sinamein, ( campuran benzil benzoat &
benzil sinamat), asam benzoat, asam sinamat,
damar.
Khasiat : Obat luka, obat wasir.
3. Metil salisilat
(Wintergreen oil, batula oil, gauteria oil)
Nama simplisia : Gaultheria (Ericaceae)
Batula lenta (Betulaceae)
Konstituen : Metil salisilat (98%)
Khasiat : Antiseptik, aromatik, antirheumatik.
Metil salisilat

Gaultheria procumbens
4. Terpentin

Nama Simplisia : Pinus polustri


Familia : Pinaceae
Konstituen : a Pinene (methyl chavicol terpentine)
Khasiat : Penenang, ekspektoran, analgetik
5. Capsicum
Nama Simplisia : Capsicum frutescens (cabe rawit),
Capsicum annum (cabe besar)
Familia : Solanaceae
Konstituen : Kapsicin, Vitamin C, zat warna
(capsantin, karoten).
Khasiat : Obat gosok, stomachicum, bumbu masak.
6. Podophylli Rhizoma

NTA : Podophyllum peltatum


Fam : Berberidaceae
Isi :
- Resin (3,5-6%)
- Podofilotoksin
- -peltatin, -peltatin
Podofilotoksin
Cont’d
 Guna : larutan podofilotoksin o,5% dalam alkohol,
atau dalam bentuk krim 0,15-0,30%, digunakan
untuk mengobati Candylomata acuminata, penyakit
seksual yang disebabkan oleh virus papiloma pada
organ seks
 Peltatin dan podofilotoksin menginhibisi tumor .
Cincin trans, -lakton pada struktur adalah yang
menyebabkan aktivitas biologinya.
7. Colocynthidis Fructus
NTA : Citrullus colocynthis
Fam : cucurbitaceae
Isi :
- Resin yang larut dalam eter-kloroform
- Sitrulol (glikosida fitosterol) menghasilkan :
Elaterin (Kukurbitasin E)
Elaterisin B (Kukurbitasin L)

Guna :
Katartika (Purgativa drastis)
Cucurbitacin E
8. Terebinthinae aetheroleum

(Oil of terpentine, oleum terebinthinae)


Diperoleh dari saluran resin di dalam kulit dan kayu Pinus
palustris dan pinus elliottii
Fam : Pinaceae
 Apabila disuling akan dapat menghasilkan 15-30%
minyak atsiri (minyak terpentin), sisa penyulingannya
disebut kolofonium
 Minyak atsiri hasil penyulingan ditambah alkali untuk
membebaskan sisa garam dan disuling kembali.
Pinus palustris
Cont’d
 Hasil penyulingan kembali ini mengandung 60-90%
-pinena dan sisanya -pinena.
 Kolofonium mengandung 80-90% anhidrida asam
abietat, asam silvat, sapirat, asam fumarat
 Minyak terebintinae merupakan obat gosok
rematik.
9. Eriodictyon (yerba santa)
Daun yang dikeringkan dari tanaman
NTA : Eriodictyon Californicum
Fam : Hydrophyllaceae
Isi :
- Resin – eriodiktiol (aglikon dari eriodiktin)
- Xantoeriodiktiol
- Krisoeriodiktiol
- Homoeriodiktiol
- Asam eriodiktionat
- Asam format, asam butirat
Khasiat :
Dalam campuran untuk menghilangkan rasa tidak enak obat seperti rasa pahit
kinin, juga digunakan sebagai ekspektoran
Yerba santa
10. Mastic
- Eksudat resin yang sudah mengeras dari tanaman
Pistacia lentiscus
Fam : Anacardiaceae
Kandungan :
- Resin 90% -resin (asam mastikat) larut, -resin
(mastisin) tidak larut
- 1-2,5% minyak atsiri yang berbau balsam dan
komponen utamanya adalah (+) pinena
Khasiat :
- Digunakan dalam kedokteran gigi untuk menambal gigi
yang berlubang
Mastic tree Mastic resin
11. Ganja, Cannabis, Marihuana

- Bagian pucuk tanaman betina yang sedang


berbunga dan berbuah yang dikeringkan
NTA : Cannabis sativa L sub sp. Indica
Fam : Cannabinaceae, Cannabaceae, Moraceae
- Tanaman cannabis yang digunakan sebagai obat
mengandung sampai 15% komponen psikoaktif (-)
9THC
Cannabis sativa
Cont’d
 Tanaman jantan juga mengandung komponen yang
sama, tetapi tidak terkonsentrasi di dalam resin,
melainkan tersebar di seluruh bagian tanaman
 Jumlah resin yang ditemukan di dalam pucuk tanaman
betina menurun dengan semakin rendahnya suhu lokasi
tanaman
 Cannabis indica mengandung 20%
 Cannabis wincosin 6%
 Di samping 9THC juga ditemukan 8THC. Kedua THC
mempunyai aktivitas menimbulkan euforia dan
mempunyai aktivitas halusinogen yang spesifik
LIPID ( LEMAK )

Benbasyar E., M.Farm, Apt


A. Pengertian

Lipid adalah senyawa-senyawa pada jaringan hewan


-
dan tumbuhan yang dapat larut dalam pelarut
organik yang nonpolar seperti : ester, aseton, benzena
& kloroform.
-
Lipid yang banyak dikandung oleh organisme adalah
-
ester-ester dari gliserol dan asam-asam lemak (asam
karboksilat dengan alkil panjang).

- Lipid yang berupa lemak padat yang berasal dari


tanaman contohnya cacao dari tanaman asal
Theobroma cacao famili Sterculiaceae.
B. Penggolongan Lipid

1. Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam karboksilat dengan
rantai hidrokarbon yang panjang dan panjang rantai
biasanya : C12-C14.
Asam lemak banyak berada dalam bentuk ester
dengan alkohol (gliserol), sfingosin, kolesterol dan
sedikit dalam bentuk bebas.

Macam Asam Lemak


a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang tidak
mempunyai ikatan rangkap. Asam lemak jenuh
menyusun lipid yang berbentuk padat.
Cont’d
Lauric acid

 Contoh asam lemak jenuh

Myristic acid

Palmitic acid

Stearic acid
b. Asam lemak tak jenuh

- Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang


mempunyai ikatan rangkap.
- Menyusun lipid yang berbentuk cair.

a. Asam lemak tak jenuh tunggal


cth : asam oleat (ω 9 )
b. Asam lemak tak jenuh ganda
cth : asam linoleat (ω 6)
asam linonenat (ω 3)
(banyak terdapat pd ikan tuna & tenggiri)
Oleic acid
2. Trigliserida

- Trigliserida adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari


gliserol dan tiga asam lemak.
- Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati
dan lemak hewani dan merupakan bentuk cadangan
lemak yang utama.
- Berfungsi sebagai isolator dan bantalan mekanik organ
dalam. Yang termasuk gliserida adalah lemak (fat) dan
minyak (oil).
Yang termasuk triasilgliserida adalah lemak (fat) dan minyak
(oil)

Lemak (Fat)
- Berbentuk padat

- Termasuk dalam asam lemak jenuh

- Berasal dari hewan kecuali lemak coklat atau Ol.Cacao.


Oil (Minyak)

- Dalam bentuk cair


- Merupakan asam lemak tak jenuh
- Umumnya berasal dari tanaman misalnya Ol.Cocos.
3. Fosfolipid
Fosfolipid merupakan ester dari gliserol, tetapi
hanya dua gugus –OH dari gliserol itu yang diganti
oleh gugus alkyl (asam karboksilat), sedangkan
gugus –OH yang ketiga diganti oleh asam fosfat
yang selanjutnya terikat pada suatu alkohol yang
mengandung nitrogen. Fosfolipid yang sering
terdapat dalam sel hidup yaitu fosfatidilkolin,
fosfatidiletanolamin, fosfatidilserin.
Phosphatidyl serine

Phosphatidylcholine
4. Steroid
Berbeda dengan lemak dan fosfolipid, steroid
bukan golongan ester, tetapi mempunyai kesamaan
dengan fosfolipid yaitu amfilik. Semua steroid
mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom
karbon yang membentuk empat cincin. Perbedaan
antara steroid yang satu dengan yang lain terletak
pada jenis atau posisi gugus samping atau pada
posisi ikatan rangkap.
C. Identifikasi kualitas dan kemurnian minyak
nabati
Test kimia dengan :
1. Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram
KOH yang diperlukan untuk menyabunkan satu
gram minyak atau lemak.
Apabila sejumlah contoh minyak atau lemak
disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam
alkohol maka KOH akan bereaksi dengan
trigliserida, yaitu
Tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul
minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal
ditentukan dengan titrasi menggunakan asam,
sehingga jumlah alkali yang turut bereaksi dapat
diketahui.
2. Bilangan Asam

- Bilangan asam adalah jumlahmilligram KOH yang


dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak
bebas dari satu gram minyak atau lemak.

- Bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumlah


asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau
lemak.
Cont’d
3. Bilangan Iodium

- Bilangan Iodium adalah jumlah (gram) Iodium yang dapat


diikat oleh 100 gram lemak.

- Ikatan yang terdapat pada asam lemak yang tidak jenuh


akan bereaksi dgn iodium atau senyawa-senyawa iodium.
Gliserida dengan tingkat ketidakjenuhan yg tinggi akan
mengikut iodium dalam jumlah yang lebih besar.
Simplisia yang mengandung lemak
 Ol. Arachidis
 Ol. Cacao
 Ol. Carcharidis
 Ol. Cocos
 Ol. Hydnocarpi
 Ol. Iecoris
 Ol. Myristicae
 Ol. Olivae
 Ol. ricini
 Ol. Sesami
 Ol. Shoreae

Anda mungkin juga menyukai