Anda di halaman 1dari 5

2018, ya di tahun ini aku mulai membuka mataku hal pertama yang aku lihat yaitu sebuah

ruangan bernuansa putih dan juga aku menghirup bau ini , ya bau yang sangat aku benci , bau
rumah sakit , bau yang menurutku sangat menyiksa . Hal kedua yang aku fikirkan yaitu sejumlah
pertanyaan yang ada di kepala ku , pertanyaan pertama, kenapa aku berada di sini ? sejak kapan ?
sudah berapa lama aku di sini ? dan sudah berapa lama aku menutup mataku ? yah pertanyaan itu
sangat menghantuiku , aku mencoba memejamkan mataku, mencoba mengingat semua,
mengingat apa saja yang sudah terjadi padaku selama ini , tiba-tiba aku mendengar suara
seseorang dari luar sana di susul knop pintu yang mulai terbuka secara pelan-pelan . aku
melihatnya , aku mencoba mengingat siapa dia, siapa sepasang lelaki dan perempuan yang
berdiri di ambang pintu sana ? mereka pun mendekatiku dengan mata yang penuh dengan air
mata , dan akhirnya aku mengingatnya

“sayang … kamu sudah bangun nak ???” ucap wanita paruh baya itu dengan suara bergetar

“ iya nak, apa yang kamu rasakan, mana yang sakit ?? akan aku panggilkan dokter” ucap lelaki
tersebut dengan raut muka yang sulit di gambarkan

Benar, aku tidak salah , mereka adalah ayah dan ibuku

“ayah, ibu … “ ucapku lirih

“ iya nak, kami disini , kami sangat menanti kamu membuka mata nak “ ucap ibuku dengan air
mata yang tak dapat dibendung lagi

“apa yang terjadi denganku ?? kenapa aku bisa di sini ? sudah berapa lama aku tertidur ?? “
tanyaku

“ceritanya panjang nak, sebaiknya kamu istirahat dulu …”

Belum selesai ibu berbicara aku langsung menyangkalnya

“tidak apa bu, Naira rasa sekarang sudah terlihat baik kan?Jelaskan saja pada Naira apa yang
sebenarnya terjadi , ku mohon jelaskan sekarang “ pintaku dengan memegang tangan ibu dan
ayahku

“ceritakan saja padanya , aku tidak kuat jika aku yang menceritakannya” ucap ibu lirih

“baiklah, Naira sayang ayah akan menjelaskan semuanya “ ucap ayah dengan membelai
rambutku

Akupun mengangguk dan mulai menyimak apa yang ayah ceritakan

.....

2016 di mana aku mulai memasuki kehidupan baruku … ya saat ini aku menjalani hari-
hari ku dengan nama mahasiswa . Sebelumnya perkenalkan namaku Naira Sarah Anggita
Renandika aku biasa di panggil Naira usiaku saat ini 19th aku sekarang menempuh pendidikanku
di salah satu unirversitas negeri ternama yang ada di Depok , aku mengambil jurusan tehnik, yah
walaupun kebanyakan orang bilang bahwa jadi anak teknik itu beratmasuk susah keluar juga
susah apalagi cewek ya.. banyak yang sudah bilang kepadaku, tapi aku tidak perduli dengan itu
semua malah aku sangat tertantang dan akhirnya impianku menjadi nyata . ayah dan ibuku
awalnya tidak menyetujuinya tapi dengan segala penjelasan yang aku tuturkan kepada mereka
akhirnya mereka memberikan izin kepadaku .

Krinnggggggg, kringggggggg jam alarm ku berbunyi dengan segera aku mematikannya , aku
langsung menuju kamar mandi dan mulai bersiap untuk menjalani hari-hari ku sebagai
mahasiswa. Setelah aku rasa cukup, akupun keluar kamar dan melangkahkan kakiku untuk
berkumpul bersama keluargaku

“ selamat pagi ayah, ibu, dan kamu kakakku yang paling nyebelin “ ucapku seraya menuruni
tangga.

“ pagi sayang …. Udah cantik anak ayah “ ucap ayah sambil menciumku.

“ ayok duduk sini kita sarapan sama-sama” ucap ibu mulai mengambilkan ku nasi dan lauk pauk

“ dek, yakin mau ke kekampus jam segini ??? “ Tanya kakakku .

Yah dia kakakku namanya Brian Hendra Renandika panggil saja Brian , kak Brian usianya
terpaut 4th denganku , kak Brian baru lulus dari fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi
negri yang ada di Bandung .

“iyalah yakin, memangnya ada apa ? “ tanyaku balik pada kak Brian.

“ Ya engga, aneh aja sih siapa tau aja kamu mau pergi kencan apa gimana gitu “ ucapnya dengan
wajah tanpa dosa.

“ eeh enak saja kalau ngomong, enggaklah aku beneran ke kampus lagi ada acara di kampus “
ucapku jujur

“ohhh , mau aku antar ??” tawar kak Brian

“ Tumben , yah kak brian lagi gak salah makan kan ?? kenapa sikapnya pagi ini aneh gitu”
tanyaku pada ayah

“ yaelah , untung aku mau nganter , dari pada kamu naik angkutan umum , belum lagi macet”
ucapnya

“ kakak kamu sedang berbaik hati “ ucap ibu

“ sudah terima saja tawaran kakak kamu , sebelum dia berubah fikiran” ucap ayah
“baiklah , aku ikut kakak” ucapku

“baiklah”

Setelah sekitar 10 menit akhirnya sarapan kami pun selesai

“ ayah, ibu .. Naira mau berangkat dulu , doakan nanti acaranya sukses” ucapku sembari
mencium tangan ayah dan ibu secara bergantian

“ tentu saja sayang “ ucap ibu

“ hati-hati , kami selalu mendoakan kalian “ ucap ayah

“udah siapp ?? kalau udah ayuk sebelum aku berubah fikiran” ucap Kak Brian sambil mencium
tangan ayah dan ibu bergantian

“udah kak, ayah ibu assalamualaikum “ ucapku

“waalaikumsalam” ucap ayah dan ibu bersamaan

Kamipun berangkat ke kampus , selama di perjalan kami selalu berantem yah lebih tepatnya
seperti kucing dan tikus, apabila bersama tak pernah akur . sekitar 15 menit akhirnya sampai di
kampu

“kak, makasih ya …” ucapku

“ gak usah sok manis gitu “ ucapnya tak mau kalah

“bukannya bilang sama-sama apa gimana malah gitu” ucapku

“oiya dek , kamu hati-hati ya jaga diri , jangan lupa makan, kalau capek istirahat” ucap kak Brian

“Kakak kenapa ?? aneh banget pagi ini, apa aku ada salah ?? “ ucapku

“Kakak hanya khawatir denganmu “ ucapnya

“aku akan baik-baik saja , lagian aku juga belum menikah juga “ ucapku sambil tertawa

“yasudah berhati-hatilah” ucapnya

“tentu” ucapku seraya berlari

Saat aku mulai menyebrangi jalan tiba-tiba tubuhku terasa terhempas begitu saja ,
melayang begitu tinggi dan akhirnya langsung jatuh ke aspal jalan dan seketika itu juga tubuhku
remuk, tak ada yang bisa di gerakkan anggota tubuhku , pandanganku kabur, tetapi aku masih
bisa melihat dengan samar seorang laki-laki berlari ke arahku dengan berteriak, yah aku
mengenalnya walau pandanganku mulai kabur tapi aku mengenalinya , aku sangat yakin dia
adalah Kak Brian , tubuhku terasa di angkat

“Naira , Naira tetap buka matamu, jangan tutup matamu , aku mohon “ pintanya sambil
menangis tak karuan

“Kak Brian, aku sayang sama kakak, ayah dan ibu , tubuhku sakit kak “ ucapku lirih

“ bersabarlah , bersabarlah Naira .. tolong , tolong telfon ambulance sekarang “ ucapnya beteriak
dengan menangis

Aku masih bisa mendengar tangis Kak Brian dan orang-orang yang sudah berada di sini. Tiba-
tiba perlahan kesadaranku mulai hialng.

…..

“halo , ayah ayah maafkan Brian yang gak bisa jaga Naira , maafkan Brian ayah” ucapnya
sembari duduk di depan pintu operasi menunggu Naira

“apa maksudmu nak ?? apa yang terjadi dengan adikmu ?? “ ucap ayah dari seberang telpon
dengan nada yang panik

“ Naira kecelakaan yah, tadi saat Naira menyebrang jalan, tiba-tiba ada mobil dengan kecepatan
tinggi langsung menabrak Naila dan Naila langsung terpental sangat jauh yahh ….dan sekarang
Naira di ruang operasi , maafkan Brian yang gak bisa jaga Naira “ penjelasan kak Brian sambil
menangis sesenggukan yang sudah tak bisa ia tahan

“ tu tunggu di sana, ayah dan ibu akan kesana sekarang “ ucapan ayar dengan nada bergetar

Sekitar 20 menit ayah dan ibu sampai di rumah sakit dan langsung melihat Brian duduk di lantai
di depan ruang operasi dengan pandangan yang kosong

“Brian”

“ayah, ibu maafkan Brian, ayah dan ibu boleh mukul Brian, Boleh marahin Brian sesuka kalian “
ucapnya pasrah

Tiba-tiaba lampu ruang operasi padam dan pintu terbuka , muncullah dokter

“bagaimana dokter dengan anak saya , apakah dia baik-baik saja” ucap ayah

“maafkan saya bapak, ibu .. anak anda sekarang koma , dan kami belum bisa memastikan kapan
dia akan segera sadar , karena luka yang di alaminya sangat parah , kepala terbentur dengan
sangat keras, tulang belakang nya patah , dan juga masih banyak memar di bagian tubuhnya ,
saya harap anda bisa bersabar dan terus berdoa “ jelas doter tersebut sembari menguatkan
“anakku , Naira …” ucap ibu yang sudah tidak kuat

Yah sudah sekitar 1 tahun 8 bulan sejak kecelakaan itu Naira masih setia tertidur dengan
banyak alat bantu yang menempel di sana , Naira masih koma tapi orang tuanya yakin kalau
Naira akan baik-baik saja dan yakin bahwa Naira akan membuka matanya .. setiap hari ayah,ibu,
Kak Brian bergantian menjaga Naira tanpa rasa bosan dan mengeluh dan mereka percaya bahwa
Naira akan baik-baik saja dan akan bangun dari komanya .

Kejaksaan Swasta Jakarta Barat

“Hari ini Selasa, 15 Februari 2018 Menyatakan bahwa Tersangka Roy Sukma Wijaya telah
dinyatakan sebagai Terdakwa atas pelanggaran lalu lintas pada 18 Juni 2016, melakukan
penyuapan kepada pihak kepolisian. Dinyatakan dikenai hukuman penjara selama 12th serta
denda sebesar 100jt Rupiah”

Tok .. Tok.. Tok.. Hakim telah menetapkan hukuman yang pantas pada sidang terbuka.

“Syukurlah bu, Dia sudah tertangkap oleh hukum” Ucap ayah sambil mengambil remot dan
mematikan televisinya.

“Iya yah semoga ia tidak mengulangi nya lagi, dan untuk Naira semoga di sana ia sudah
mendengarnya, semoga setelah ini dia segera bangun dari tidur lamanya” ucap ibu seraya
menoleh ke arah Naira yang masih tertidur di tempat tidur pasien.

Anda mungkin juga menyukai