Anda di halaman 1dari 39

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Kurikulum DIII Kebidanan UNISLA

Pada awal berdirinya Program Studi D-III Kebidanan UNISLA tahun

2006, menggunakan kurikulum D-III Kebidanan berdasarkan kurikulum nasional

D-III Kebidanan tahun 2002 menggunakan 110 SKS. Oleh karena tenaga

kesehatan bidan yang berkualitas dihasilkan oleh institusi pendidikan kebidanan

yang dikelola dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi

dan regulasi, maka pada tahun 2009 dilakukan penyusunan kurikulum DIII

Kebidanan yang berdasrkan KBK pada Workshop "Implementasi Kurikulum

KBK AKBID Universitas Islam Lamongan.

Berdasarkan SK maka kurikulum KBK program studi DIII kebidanan

tahun 2002 dan Permenkes No. 369/MENKES/SK/III/2007, ditetapkan ada 18

standar kompetensi yang dituangkan dalam mata kuliah, dan berdasrkan

keputusan Mendiknas no.5040/D/T/2006 tentang penyusunan kurikulum

pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa serta no. 5040/D/T/2006

tentang kurikulum inti pendidikan tinggi. Kurikulum pendidikan Diploma III

kebidanan tahun 2002, maka kurikulum DIII Kebidanan Unniversitas Islam

Lamongan menggunakan 116 SKS yang terdiri dari 96 SKS untuk kurikulum

nasional dan 20 SKS untuk muatan lokal.

Pada tahun akademik 2012/2013 dengan adanya SK Dirjen dikti.

No.5040/D/T/2006 Tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah

pengembangan kepribadian di perguruan tinggi dan No. 421.1/5740/III.6/2006


Tentang rambu-rambu kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat di

perguruan tinggi, program studi D-III Kebidanan UNISLA Mengembangkan

kurikulum institusi dengan jumlah SKS sebanyak 120 SKS yang terdiri dari 96

SKS untuk kurikulum nasional dan 24 SKS untuk muatan lokal.

3.2 Penetapan Beban studi

3.2.1 Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester

(SKS)

1) Satuan Kredit

(1) Sistem kredit adalah suatu sistem penghargaan terhadap

mahasiswa, beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan program

pendidikan yang dinyatakan dalam kredit.

(2) Kredit adalah unik atau satuan yang menyatakan isi suatu makna

kuliah secara kuantitatif.

(3)Ciri-ciri sistem kredit:

Dalam sistem kredit tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai

kredit.

Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama.

Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas

dasar besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan

dalam kegiatan perkuliahan,praktikum,kerja atau tugas lainnya.

(4) Sistem semester

Sistem semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan

yang menggunakan satuan waktu tengah tahunan yang disebut semester.


Semester adalah satuan terkecil untuk menyatkan lamany suatu kegiatan

pendidikan dalam suatu jenjang/progrm pendidikan tertentu. Satu

semester setara dengan 16-19 minggu kerja dalam arti minggu

perkuliahan efektif dan evaluasi proses pembelajaran termasuk ujian

akhir atau sebanyak-banyaknya 22 minggu kerja termasuk waktu

evluasi ulang dan minggu tenang

Penyelenggaraan pendidikan dalam 1 semester terdiri dari kegiatan

perkuliahan, seminar, praktik, kerja lapangan, dalam bentuk tatap muka,

serta kegiatan akademik terstruktur dan mandiri.

Dalam setiap semester disajikan dalam sejumlah mata kuliah dan setiap

mata kuliah mempunyai bobot yang di nyatakan dalam suatu kredit

semester atau SKS. Sesuai dengan ditetapkan dalam kurikulum prodi

masing-masing.

(5) Satuan kredit semester atau SKS

SKS adalah satuan yang di gunakan untuk menyatakan besarnya beban

studi mahasiswa dalaam satu semester serta besarnya pengakuan atas

keberhasilan usaha mahasiswa dan penyelenggaraan program

pendidikan di perguruan tinggi khususnya bagi dosen

a. Tujuan umum

Agar perguruan tinggi lebih memenuhi tuntutan pembangunan, maka perlu

disajikan program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel. Dengan cara

tersebut akan memberi kemungkinan lebih luas kredit setiap mahasiswa

untuk menentukan dan mengatur kurikulum dan strategi proses belajar


mengajarnya agar diperoleh hasil yang sebaik-baiknya sesuai dengan

rencana dan kondisi masing-masing peserta didik.

b. Tujuan khusus

a) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat

belajar agar dapat menyeleseikan hasil studi dalam waktu

sesingkatnya.

b) Memberi kesempatan bagi mahasiswa agar dapat mengambil mata

kuliah yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.

c) Memberi kemungkinan agar sistem pendidik dengan input dan output

yang majemuk dapat dilaksanakan.

d) Mempermudah penyesuaian kurikulum adari waktu ke waktu dengan

perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.

e) Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi sistem belajar mahasiswa

dapat diselenggarakan sebaik-baiknya.

f) Memberi kemungkinan pengalihan (transfer) kredit antara program

studi.

g) Memungkinkaan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi lain

dari program studi yang sama dari status akreditasi minimal sama.

Setiap mata kuliah atau kegiatan akademik lainnya, disajikan pada setiap

semester dengan ditetapkan harga satuan kredit semesternya yang

menyatakan bobot kegiatan dlam mata kuliah tersebut.

Sistem paket SKS, pada pendidikan DIII Kebidanan Unisla mempunyai ciri

sebagai berikut:
a. Mahasiswa menempuh semua mata kuliah yang di programkan

setiap semester sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Mahasiswa berperan aktif mendalami ilmu pengetahuan dan

ketrampilan yang diberikan.

c. Kegiatan mahasiswa dalam mengikuti PBM sangat menentukan

keberhasilan studi, mengingat bahwa pembentukan disiplin

sebagai tenaga kesehatan dimulai dari proses pembelajaran.

d. Beban studi dinyatakan dalam jumlah jam per minggu.

e. Jumlah jam per minggu untuk tiap-tiap mata kuliah ditentukan

atas dasar kemampuan dan ketrampilan yang akan dicapai.

2) Nilai Kredit Dan Beban Studi

a. Nilai kredit semester untuk perkuliahan

Untuk perkuliahan nilai satu satuan kredit semester ditentukan berdasarkan

beban kegiatan yang meliputi keseluruhan kegiatan per minggu sebagai

berikut:

(1) Untuk mahasiswa

a. 60 menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen, misalnya

dalam bentuk kuliah, seminar dsb.

b. 60 menit kegiatan akademik terstruktur yaitu kegiatan studi

yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen, misalnya

dalam bentuk pekerjaan rumah dan menyeleseikan soal-soal.

c. 60 menit kegiatan akademik mandiri. yaitu kegiatan yang

dilakukan untuk mendalami. mempersiapkan apa tujuan lain


suatu tugas akademik misalnya dalam bentuk membaca buku

referensi.

(2) Untuk dosen

a. 60 menit tatap muka terjadwal dengan mahasiswa

b. 60 menit perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik tersebut

c. 60 menit pengembangan materi kuliah

b. Nilai kredit semester untuk seminar

Untuk menyelenggarakan seminar, dimana mahasiswa diwajibkan

memberikan penyajian pada suatu forum, nilai satu satuan kredit semester

sama seperti pada penyelenggaraan kuliah, yaitu berupa acara 60 menit

tatap muka per minggu.

c. Nilai kredit untuk teori, praktik, penelitian dan kerja lapangan.

a) Nilai kredit semester untuk dikelas

Nilai satu satuan kredit semester adalah beban tugas dikelas (teori)

sebanyaak 1 jam per minggu selama 1 semester

b) Nilai kredit semester untuk praktik di laboratorium

Nilai satu satuan kredit semester adalah beban tugas di laboratorium

sebanyak 2 jam per minggu selama 1 semester.

c) Nilai kredit semester untuk kerja lapangan dan sejenisnya

Nilai satu satuan kerdit semester adalah beban tugas di lapangan

sebanyak 4-5 jam per minggu selama 1 semester.

3.3 Struktur Kurikulum


Berdasarkan keputusan rnendiknas No. 232/U/200 tentang pedoman

penyusunan kurikulum perguruan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa

serta No.045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi, kurikulum

nasional pendidikan Diploma III kebidanan tahun 2002, SK Dirjen Dikti no.

43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah

pengembangan kepribadian di PT dan no. 44/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-

rambupelaksanaa kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat di PT ,

Program Studi Kebidanan UNISLA mengembangkan kurikulum institusi dengan

jumlah SKS sebanyak 120 SKS yang terdiri dari 96 SKS untuk kurikulum

nasional dan 24 SKS untuk muatan lokal.

PENGELOMPOKAN MATA KULIAH

Tabel 3.3.1 Struktur Program Pendidikan D-III Kebidanan No. 1


Bobot
No Kode MK MPK T P K
SKS
1. Bd.101 Pendidikan Agama 3 2 1 -
2. Bd.102 Pendidikan Kewarganegaraan 3 2 1 -
3 Bd.i03 Bahasa Indonesia 3 2 1 -
Jumlah 9 6 3 -
Sumber: Kementrian Kesehatan RI Tahun 2010

3.4 Distribusi Mata Ajar

Distribusi mata ajar yang diterapkan di DIII Kebidanan UNISLA yaitu

sebagai berikut :
Tabel 3.4.1 Tahun I Semester I

No KODE MK MATA KULIAH SKS T P K


1 Bd.101 Pendidikan Agama 3 2 1 -
2. Bd.102 Pendidikan kewarganegaraan 2 1 -
3 Bd.103 Bahasa Indonesia 3 2 1 -
4 Bd.201 Biologi Dasar dan Biologi 4 2 2 -
Perkembangan
5 Bd.203 Keterampilan Kebidanan I 3 1 2 -
6 Bd.401 Konsep Kebidanan 4 2 2 -
7 Bd.501 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 3 2 1 -
Jumlah 23 13 10 -
Sumber: Kemenkes Kesehatan RI Tahun 2010

Tabel 3.4.2 Tahun 1 Semester 11


No KODE MK MATA KULIAH SKS T P K
1 Bd.104 Bahasa Inggris 2 2 - -
2. Bd.105 Antikorupsi 2 2 - -
1
3 Bd.202 Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan 3 2 -
1
4 Bd.204 Keterampilan Kebidanan II 3 2 -
1
5 Bd.206 Anatomi 2 1 -
1
6 Bd.207 Fisiologi 2 1 -
1
7 Bd.208 Farmakologi 2 1 -
8 Bd.310 Praktik Keterampilan Dasar Kebidanan 3 - - 3
9 Bd.402 Etikolegal dalam Praktik Kebidanan 4 2 2 -
Jumlah 23 11 9 3
Sumber: Kementrian Kesehatan RI Tahun 2010

3.5 Kalender Akademik

3.6 Jadwal Perkuliahan

1) Setelah menyusun kalender akademik prodi

2) Menentukan minggu efektif per semester

3) Dengan perhitungan sebagai contoh 3 SKS T 1 jam tatap muka (60') x

16/10 yang didapatkan hasil 3 jam/ minggu

4) Menghitung lama pertemuan dan jumlah pertemuan per minggu dari

masing-masing mata kuliah


5) Membagi mata kuliah per minggu mulai hari senin sampai jum'at untuk

masing-masing semester

3.7 Silabus

1) Silabus dibuat oleh PJMK mata kuliah, yang mengacu pada jadwal

perkuliahan dan kalender akademik prodi D-III Kebidanan

2) Silabus mata kuliah mengacu pada sistem KBK yang penyusunannya lebih

sistematis dan jelas, silabus sudah terdapat kapan pokok bahasan di

ajarkan, dan dosen yang memberi materi, serta antara teori dan praktik di

sendirikan

1. Silabus terdiri dari :

(1) Identitas mata kuliah

(2) Diskripsi mata kuliah

(3) Standar kopetensi

(4) Kopetensi dasar

(5) Tujuan mata kuliah

(6) Evaluasi

(7) Metode dan proses pembelajaran

(8) Buku sumber

(9) Jadwal kegiatan pembelajaran

Contoh format silabus

Hari/tgl Tujuan Pokok Media/sumber


Pertemuan Metode Pengajar
Kelas Kelas pembelajaran materi belajar
3.8 Rencana Program Pembelajaran (RPP)

1) Setelah pembuatan silabus maka rencana selanjutnya adalah pembuatan

RPP

2) Dalam pembuatan RPP dibuat oleh pengampu dari masing-masing mata

kuliah tersebut.

1. RPP terdiri dari:

(1) Identitas mata kuliah

(2) Pertemuan ke/waktu

(3) Tanggal

(4) Standar kompetensi

(5) Kompetensi dasar

(6) Indikator

(7) Langkah pembelajaran

(1) Evluasi

(2) Referensi

Contoh format RPP:


No Tahap Kegiatan pembelajaran metode waktu media Sumber belajar.

3.9 Prosedur Pembuatan Studi Kasus

1) Prasyarat

(1) Mahasiswa

a. Menyeleseikan seluruh tugas dan lulus mata kuliah

b. Telah memenuhi persyaratan administrasi yang berlaku pada DIII

kebidanan UNISLA.
c. Masih dalam batas studi terpanjang (10 semester).

d. Memiliki TOEFL berlaku kurang dari 1 tahun minimal 400 yang

dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang

e. Bebas dari sanksi akademik.

f. Permasalahan lain di luar ketentuan diatas diajukan melalui ketua

prodi D-III kebidanan UNISLA berdasarkan laporan permasalahan

mahasiswa yang bersangkutan sebagai dasar pertimbangan mengikuti

UAP.

g. IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00

h. Telah mengikuti semua mata kuliah yang telah disediakan.

(2) Pembimbing

Untuk membuat studi kasus, seorang mahasiswa dibimbing oleh:

a. Syarat-syarat pembimbing:

Dosen yang berhak membimbing tugas akhir:

a) Pembimbing 1 : S2

b) Pembimbing 2 : Sl/D IV (minimal mempunyai jabatan Asisten

Ahli)

b. Penentuan tenaga pembimbing

Ketua program studi kebidanan menentukan pembimbing atas usul ketua

program studi Dosen Luar bisa/dosen tamu dapat diusulkan menjadi

pembimbing

c. Tugas dan kewaiiban pembimbing adalah :

a) Membantu mahasiswa dalam mencari permasalahan yang dijadikan

dasar pembuatan Tugas akhir.


b) Membirnbing maliasiswa dalam pelaksanaan tugas akhir

c) Membirnbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir

2) Nilai kredit UAP

Nilai kredit UAP sebanding dengan 3 SKS

3) Waktu penyeleseian UAP

(1) UAP harus sudah diseleseikan dalam waktu 6 bulan sejak SK tugas akhir

dikeluarkan oleh rektor UNISLA atau Kaprodi.

(2) Perpanjangan waktu harus mendapatkan persetujuan Kaprodi dengan tata

cara yang ditentukan.

4) Prosedur bimbingan

(1) Apabila laporan studi kasus sebagai tugas akhir studi tidak dapat

diseleseikan dalam semester yang bersangkutan, penulisan laporan tugas

akhir diseleseikan pada semester berikutnya mencantumkan kembali mata

kuliah studi kasus pada KRS. Pada semester bersangkutan diberi huruf K

sehingga tidak digunakan dalam perhitungan IP dan IPK.

(2) Apabila laporan Studi kasus sebagai tugas akhir tidak dapat diseleseikan

dalam 2 semester maka berturut-turut diberi huruf E, yang siswa

diharuskan menempuh kembali kegiatan penyusunan dan penulisa

laporan tugas akhir yang baru sesuai dengan prosedur awal.

(3) Huruf mutu laporan tugas akhir sekurang-kurangnya adalah B.

(4) Apabila pembimbing berhalangan pada proses bimbingan ataupun ujian

panitia berhak melakukan penggantian pembimbing atau penguji sesuai

dengan yang di persyaratkan dengan mempertimbangkan gugurnya hak

karena kewajiban tidak terpenuhi.


5) Pengajuan judul

(1) Prosedur awal

Mahasiswa mengajukan judul penelitian setelah mendapat teori

metodelogi penelitian atau sebagai tugas akhir dari materi tersebut.

Prosedur yang harus dilalui:

a. Mahasiswa mengajukan judul beserta latar belakang beserta masalah

penelitian kepada dosen pembimbing

b. Pemilihan judul minimal 3 tahun untuk judul yang sama baru boleh di

angkat kembali dengan tempat penelitian yang berbeda

c. Mendaftarkan judul kepada dosen pembimbing berdasarkan

peminatan topic

d. Membuat surat pernyataan akan keaslian dari judul penelitian yang di'

ajukan dan diketahui oleh pembimbing

(2) Prosedur penunjukan pembimbing

Panitia menunjuk pembimbing berdasarkan surat keputusan dari ketua

program studi

(3) Penggangtian pembimbing

Apabila karena suatu alasan atau berhalangan tetap, pembimbing tidak

dapat menjalankan tugasnya lebih dari 2 minggu berturut-turut atau

mahasiswa kesulitan konsultasi, mahasiswa dapat segera melapor pada

panitia UAP (dengan menunjukkan lembar konsultasi) untuk

dipertimbangkan penggantinya dengan memperhatikan persyaratan

pembimbing

6) Rasio bimbingan Studi kasus dengan mahasiswa


Dalam bimbinga pembuatan studi kasus D-III Kebidanan UNISLA rasio

pembimbing dan mahasiswa adalah 2 dosen dimana pembimbing 1 berjumlah 1

dosen dan pembimbing 2 berjumlah 1.

7) Evaluasi

(1) Sebelum pelaksanaan ujian

a. Pembimbing berkewajiban memperhatikan sistematik penulisan studi

kasus sehingga penalaran, konsistensi dan kepaduan orang terjaga

dalam 2 porsi yang berimbang, tapi perlu di garis bawahi, studi kasus

tetap merupakan pengungkapan pikiran mahasiswa itu sendri.

b. Pembimbing berkewajiban memeriksa kesesuaian format pengujian

dengan ketentuan yang tercantum dalam buku pedoman UAP.

c. Pembimbing berkewajiban memeriksa cetakan (print out) pengelolaan

data, jika pengelolaan dilakukn dengan komputer dan cetakannya tidak di

sertakan sebagai lampiran studi kasus (karena terlalu tebal)

(2) Pelaksanaan ujian

Seminar proposal

a. Proposal yang di setujui atau di tanda tangani pembimbing,

digandakan sebanyak 3 (tiga) eksemplar dimasukkan map plastik

berwarna hijau dan telah diserahkan 2 hari sebelum ujian proposal.

b. Mahasiswa sebelumnya mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar

proposal kepada panitia 2 hari sebelum pelaksanaan seminar untuk

dibuatkan undangan pemberitahuan kepada penguji.

c. Majelis penguji:
a) Majelis penguji ditunjukan oleh kaprodi D-III kebidanan UNISLA

atas usul ketua program studi

b) Susunan majelis penguji terdiri dari 1 orang penguji utama dan 1

orang penguji anggota,yaitu sebagai berikut

Penguji utama (Dosen luar dosen luar bisa/ dosen tamu dapat

disusulkan menjadi pembimbing)

Penguji 2 dari pembimbing 1

Penguji 1 dari pembimbing 1

c) Majelis penguji adalah dosen yang memenuhi prasyarat serendah-

rendahnya mempunyai minimal ijasah D.IV. Penentuan majelis

penguji dari luar D-III kebidanan atas usul kaprodi

d) Penguji utama diangkat dari dosen prodi/instansi yang bidang ilmunya

sesuai degan akhir mahasiswa

e) Penguji utama bila berhalagan dapat dialihkan ke penguji lain oleh

panitia Studi kasus.

f) Tugas majelis penguji:

Majelis penguji bertugas mengatur kelancaran pelaksanaan ujian.

Majelis penguji bertugas menguji dan memberikan penilain.

d. Waktu 60 menit terbagi untuk 15 menit penyajian.dan masing-

masing penguji 15 menit.

e. Hasil seminar proposal atau dapat diterima atau ditolak degan

ketentuan melengkapi atau mencari topik baru yang revelen.

Catatan : nialai dari seminar proposal ditimbah proses bimbigan

menetukan untuk lanjut atau tidaknaya penelitihan.


(3) Uji siding

a. Studi Kasus yang disetujui/ ditandatagani pembimbing,digandakan

sebanyak 3 eksemplar dan dimasukkan map plastikwarna hijau dan

sudah diserahkan 3 hari sebelum pelaksanaan uji sidang.

b. Uji sidang harus dihadiri ole 3 orang penguji (penguji uji proposal),

apabila ada penggantian penguji hanya dapat dilakukan pada penguji

utama dan pemberitahuan kepda penelitian maksimal 3 hari sebelum

jadwal ujian sidang.

c. Nilai dari ujian sidang dapat dianggap sebagai nilai UAP yang

tercantum dalam transkip mahasiswa pada program studi D-III

kebidana UNISLA.

(4) Sasaran evaluasi

Sasaran evaluasi karya tulis yang disusun mahasiswa adalah sebagai

berikut

a. Sistematika penulisan karya tulis ditinjau dari penyusunannya yang

logis.beruntutan seperti yang dikemukakan pada bab 3.

b. Isi karya tulis,yaitu penelitian terhadap maslah yang diajukan sebagai bahan

penyusun karya tulis,penulisan dalam bahasa yang komunikatif dan baku.

c. Analisa yaitu pembahasan pemeriksaan dan kesimpulan,hal ini berkaitan

degan kemahirna memformulasikan maslah secra jelas, cara

mempertanggung jawabkan, penggunaan literatur,pengetikan antara teori

yang digunakan,pengalaman dan integrasi antara data empiris dan teoritis.


d. Penguasaan dan pengetahuan faktual yang merupakan pengetahuan yang

mencakup topik karya tulis baik langsung maupun tidak langsung secara

komperhensif.

(5) Kerangka penyusunan Studi kasu

a. Proposal karya tulis ilmiah

Proposal untuk KTI terdiri atas : bagian awal,bagian utama dan bagian

akhir deagan jumlah halaman minimal 20 halaman

b. Urain kerangaka proposal:

a) Bagian awal

(a) Halaman judul

(b) Lembar persetujaun

(c) Daftar isi

(d) Daftar tabel

(e) Daftar gambar

(f) Daftar lampiran

(g) Daftar lainnya

b) Bagian utama

Bab I

(a) Latar belakang

Bagian ini berisi penjelesan alasan yang menarik dan penting

untuk diteliti,harus didukimg degan data/ data empiris

(b) Perumusan masalah

Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang jelas spesifik data

dijawab melalui data secara empiris.


(c) Tujuan penelitihan

Harapan yang ingin dicapai atau diketahui dari penelitian

(d) Manfaat penelitian

Manfaat atau kegunaan dari hasil penelitian bagi pengembagan

ilmu, pemecahan masalah,kepentigan lembaga atau mungkin bagi

kepentigan masyarakat umumnaya

Bab II

(a)Merupakan tinjauan kepustakaan atau literature riview degan

menggambarkan faktor-faktor dalam penelitihan kedalam dan luas

pembahasan dalam bab ini bervareasi agar setiap studi kasus.

(b) Kerangka konsep

Merupakan hubugan atau kaidah antara konsep 1 degan yang lain

dari masalah yang inagin diteliti.

(c)Hipotesis (jika ada)

Bab III

Metode penelitian, pada bagian ini memuat jenis :

(a) Desain penelitian

Pembuatan rencana untuk memperoleh data yang ditentukan untuk

menjawab pertanyaan penelitian.

(b) Kerangka operasional

Menghubungkan secara operasional antra variabel yang akan

diamati (yang diukur).

(c) Populasi, sample, dan sampling


Populasi : Semua elemen (individu, objek atau substansi) yang

memenuhi kriteria-kriteria tertentu untuk dimasukkan dalam

obejek penelitian

Sampel : Sebagian dari seluruh objek yang akan diteliti di anggap

mewakili seluruh populasi.

Tehnik sampling : Merupakan tehnikpengambilan sampel untuk

menetukan sampel yang akan diteliti dan terdiri dari beberapa

tehnik sampling yang akan digunakan

(d) Variable penelitian

Variabel yang diteliti minimal memuat satu variabel secara garis

besar ada 3 variabel antara lain variabel bebas, variabel terkait dan

variabel pengganggu

(e) Kriteria inklusi dan eksklusi

Daftar kekhususan yang esensial dari anggota populasi yang

menjadi target penelitian

(f) Tempat dan waktu dituliskan secara jelas

(g) Definisi variable

(h) Definisi operasional

(i) Tehnik pengumpulan data antara lain observasi dan pengamatan,

interview atau wawancara, quesioner dan sumber sekunder

(j) Alat dan bahan instrument

(k) Teknik dan analisa data : Data yang terkumpul akan diolah, di

analisa dan disajikan. Disebutkan analisis apa saja yang dipakai

disetiap variabel penelitian


Bagian akhir

Bagian ini terdiri dari etika penelitian, jadwal penelitian, daftar pustaka

dan lampiran.

Yang membedakan studi kasus adalah :

(a) Pada bagian awal ada bagian abstrak yang penulisannya tidak boleh

lebih 200 kata dalam satu paragraf

(b) Pada bagian inti ada penambahan Bab IV yaitu berisi pembahasan dan

juga Bab V berisi kesimpulan dan saran

(c) Penulisan

Bahasa yang digunakan

Bahasa indonesia dan bahasa inggris yang benar, untuk bahasa

indonesia menggunakan EYD

Istilah asing dicetak miring

(d) Kertas dan pengetikan

Studi kasus menggunakan kertas HVS putih berukuran A4 tebal 80

gram, untuk proposal HVS A4 70 gram

Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari kiri dan tepi atas kertas 3 cm

dari tepi kanan dan bawah

Pengetikan

Times new roman, font size 12, sedangkan sampul

depan atau dalam size 14

Penggunakan huruf itaic diperbolehkan untuk istilah asing

Tinta berwarna hitam

Rata kanan dan kiri dan tidak memenggal kata


Untuk judul Bab disusun simesteris (senter), huruf

besar.

Angka digital tidak diberi titik, maksimartidak lebiha 3 digital,

sedangkan penomeran menggunakan a, b, c kemudian 1), 2), 3)

selanjutnya a), b), c).

Awal paragraf 1 tab (1,27 cm) dari batas kiri bidang

(e) Pengetikan

Jarak baris semua studi kasus spasi ganda dan untuk

proposal spasi tunggal sedangkan judul gambar, tabel dan lampiran

spasi tunggal

(f) Kutipan

(g) Penomoran halaman bagian awal dengan angka romawi kecil

sedangkan inti dan ekor dengan angka. Nomor halaman dicantumkan

kanan atas kecuali halaman Bab baru ditengah bawah. Jarak no

halaman 1,5 cm dari tepi bawah.

(h) Daftar pustaka jarak spasi 2 spasi, judul diketik miring atau digaris

bawahi

3.10 Evaluasi kurikulum

Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum

secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang di

evaluasi adalah efektifitas, relevansi, evisiensi, dan kelaiakan ( feasibility )

program.
Tujuan evaluasi kurikulum adalah untuk keperluan : perbaikan program,

pertanggung jawaban kepada berbagai pihak, dan penentuan tindak lanjut hasil

pengembangan
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Kurikulum DIII Kebidanan UNISLA

Pada awal berdirinya Program Studi D-lll Kebidanan UNISLA tahun 2006,

menggunakan kurikulum D-III Kebidanan berdasarkan kurikulum nasional D-III

Kebidanan tahun 2002 menggunakan 110 SKS. Pada tahun 2013 dilakukan

penyusunn kurikulum D-III Kebidanan yang berdasarkan KBK, sehigga mulai

tahun akademik 2013/2014 sampai saat ini Program Studi D-III Kebidanan

menggunakan kurikulum KBK D-III Kebidanan Universitas Islam Lamongan

Pada tahun akademik 2012/2013 dengan adanya SK Dirjen dikti

No.5040/D/T/2006 Tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah

pengembangan kepribadian di perguruan tinggi dan No. 421.1/5740/III.6/2006

Tentang rambu-rambu kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat di

perguruan tinggi, program studi D-III Kebidanan UNISLA Mengembangkan

kurikulum institusi dengan jumlah SKS sebanyak 120 SKS yang terdiri dari 96

SKS untuk kurikulum nasional dan 24 SKS untuk muatan lokal.

4.2 Penetapan Beban studi

4.2.1 Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester (SKS)

1) Satuan kredit

Sistem kredit adalah suatu sistem penghargaan terhadap mahasiswa^beban

kerja dosen dan beban penyelenggaraan program pendidikan yang dinyatakan

dalam kredit.

Kredit adalah unik atau satuan yang menyatakan isi suatu makna kuliah

secara kuantitatif.
2) Ciri-ciri sistem kredit:

(1) Dalam sistem kredit tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai

kredit.

(2) Banyaknya nilai kredit untuk mata kuiiah yang berlainan tidak perlu sama.

(3) Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliahnditentukan atas

dasar besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan

dalam kegiatan perkuliahan, praktikum, kerja atau tugas lainnya.

3) Sistem semester

Ditinju dari segi sistem semester yang digunakan Program Studi D-III

Kebidanan UNISLA yaitu satu semester setara dengan 14-16 minggu kerja dalam

arti minggu perkuliahan efektif dan evaluasi proses pembelajaran termasuk ujian

akhir.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan

pedoman yang ada bahwa jumlah minggu perkuliahan efektif dan evaluasi proses

pembelajaran termasuk ujian akhir yaitu 14-1-6 minggu.

4.2.2 Nilai kredit dan beban studi

Nilai kredit semester untuk teori, praktik, dan kerja lapangan

1) Nilai kredit semester untuk teori

Nilai 1 satuan kredit semester adalah beban tugas di kelas (teori) sebanyak

1 jam per minggu selama 1 semester.

2) Nilai kredit semester untuk praktik laboratorium

Nilai 1 satuan kredit semester adalah beban tugas di laboratorium

sebanyak 2 jam per minggu selama 1 semester

3) Nilai kredit untuk kerja lapangan dan sejenisnya


4) Nilai 1 satuan kredit semester adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4 jam

per minggu selama 1 semester

Dari hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada kesenjangan teori dan lapangan

bahwa teori (T) dalam 1 SKS sama dengan 1 jam pertemuan/minggu, praktkum

(P) dalam 1 SKS sama dengan 2 jam pertemuan/minggu dan klinik (K) dalam 1

SKS sama dengan 4-5 jam per minggu.

4.3 Struktur Kurikulum

Tabel

MKB = 46 SKS (46%)

MPB = 1 5 SKS (15%)

MBB = 9 SKS (9%)

Struktur kurikulum yang digunakan di Program Studi D-III Kebidanan

UNISLA yaitu kurikulum inti sebesar 96 SKS yang terdiri dari MPK sebesar

9 SKS, MKK sebesar 17 SKS, MKB sebesar 46 SKS, MPB sebesar 15 SKS,

MBB sebesar 9 SKS sehingga total keseluruhan 120 SKS.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori

dan lapangan bahwa Program Studi D-III Kebidanan UNISLA menempuh

110-120 SKS dalam 6 semester.


4.4 Distribusi Mata Ajar

Tabel 4.4.1 Tahun I Semester I


No KODE MK MATA KULIAH SKS T P K
1 Bd.101 Pendidikan Agama 3 2 1 -
2. Bd.102 Pendidikan kewarganegaraan 3 2 1 -
3 Bd.103 Bahasa Indonesia 3 2 1 -
4 Bd.201 Biologi Dasar dan Biologi 4 2 2 -
Perkembangan
5 Bd.203 Keterampilan Kebidanan I 3 1 2 -
6 Bd.401 Konsep Kebidanan 4 2 2 -
7 Bd.501 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 3 2 1 -
Jumlah 23 13 10 -
Sumber: Kemenkes Kesehatan RI Tahun 2010

Tabel 4.4.2 Tahun I Semester II


No KODE MK MATA KULIAH SKS T P K
1 Bd.104 Bahasa Inggris 2 2 - -
2. Bd.105 Antikorupsi 2 2 - -
3 Bd.202 Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan 3 1 2 -
4 Bd.204 Keterampilan Kebidanan II 3 1 2 -

Tabel 4.4.5 Tahun III Semester V


No KODE MK MATA KULIAH SKS T P K
1. Bd.304 Askeb IV (Patologi Kebidanan) 2 1 1 -
2. Bd.308 Praktik Kebidanan I I (Asuhan 2 2
Kebidanan Komunitas, Kesehatan
Reproduksi dan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal)
Bd.309 Praktik Kebidanan III (Praktik 2 - - 2
3.
Komperhensif)
4. Bd.404 Metode Penelitian dan Statistik Dasar 3 1 2 -
5. Bd.502 Mutu Pelayanan Kebidanan dan 3 2 1 -
Kebiiakan Kesehatan
Jumlah 12 4 4 4
Sumber: Kemenkes Kesehatan RI Tahun 2010

Tabel 4.4.6 Tahun III Semester VI


No KODE MK MATA KULIAH SKS T P K
1 Bd.309 Praktik Kebidanan I I I (Praktik 4 - - 4
Komperhensif)
2. Bd.503 Laporan Tugas Akhir 3 - - 3
Jumlah 12 - - 7
Sumber: Kemenkes Kesehatan RI Tahun 2010
Dalam pembagian distribusi mata ajar di Program Studi D-III Kebidanan

UNISLA adalah kebijakan dari masing-masing institusi yang disesuaikan dengan

kebutuhan dari mahasiswa D-III Kebidanan, yang didapatkan pada semester 1 ada

23 SKS, semester 2 ada 26 SKS, semester 3 ada 23 SKS, semester 4 ada 23 SKS,

semester 5 ada 14 SKS dan semester ada 7 SKS.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan antara teori

dan lapangan khususnya pada beban SKS semester 2 yang berjumlah 26 SKS,

sehubungan dengan memperlakukan pedoman kurikulum berbasis kompetensi

pendidikan tinggi (KBK) tahun 2011 menunjukkan bahwa pedoman penetapan

SKS per semester yaitu maksimal 24 SKS.

4.5 Kalender Akademik

Kalender akademik yang dibuat oleh Program Studi D-III Kebidanan

UNISLA dibuat dalam satu tahun, dimana dijabarkan dalam semster genap yang

didalamnya memuat tentang her registrasi, teori, UTS, Lab, minggu tenang, UAS,

remidial, praktik klinik dan yudisium.

Jumlah minggu efektif antara 14-16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal

termasuk 2-3 minggu kegiatan penilaian (Kurnas, 2011). Menurut Dirjen dikti

2008, jumlah minggu efektif antara 14-16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal,

termasuk 2-3 minggu kegiatan penilaian.

Pada lapangan terdapat ± 10 minggu efektif yang diperoleh dari 14 minggu

dikurangi minggu tenang, UTS dan UAS yang dimampatkan menjadi 10 minggu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada kesenjangan antara teori dan

lapangan yaitu pada pendaftaran spensimaru, seleksi ujian tulis gelombang I,

Pengumuman seleksi uji kesehatan gel I, pengumuman pebdaftaran gel II,

Pengumuman seleksi uji tulis gel II, Pengumuman seleksi uji kesehatan gel II,

Pengumuman uji kesehatan gel II seharusnya tidak dicantumkan pada kalender

akademik, untuk kolom yang kosong seharusnya tidak dibiarkan kosong dan

diberi keterangan sesuai kegiatan yang dilakukan, untuk penulisan pengenalan

program studi sebaiknya idak disingkat, pada Praktik Kliik 1-6 sebaiknya diberi

keterangan Praktik Klinik Kebidanan (PKK) 1-6 karena dalam teori menunjukkan

pada keterangan Praktik dituliskan dengan Praktik Klinik Kebidanan (PKK), serta

pada pembagian teori seharusnya sesuai dengan SKS yang ditentukan pada awal

perkuliahan.

4.6 Jadwal perkuliahan

Jadwal perkuliahan yang dibuat di Program Studi D-III Kebidanan

UNISLA berdasarkan distribusi mata ajar yang telah disusun dengan

sedemikian rupa, kemudian durasi waktu dan frekuensi pertemuan disesuaikan

dengan jumlah SKS dari masing-masing mata kuliah sebagai contoh sebagai

berikut:

Mata kuliah Konsep Kebidanan = 4 SKS (T:2 P:2)

T = 2 x 1 x 1 4 / 1 4 = 2 jam / minggu

P = 2 x 2 x 14 /14 = 4 jam / minggu

Jadi total pertemuan keseluruhan adalah 6 jam / minggu


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada kesenjangan antara teori

dan lapangan bahwa jadwal perkuliahan (durasi waktu dan frekuensi

pertemuan) tidak sesuai dengan jumlah SKS dari masing-masing mata kuliah.

4.7 Silabus

Secara teori format silabus dapat berfariasi, artinya tidak ada format baku

yang ditetapkan untuk sebuah silabus. Bagaimanapun bentuk silabus, paling

tidak memiliki komponen identitas mata kuliah, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, waktu, sumber

belajar dan penilaian.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara

teori dan lapangan bahwa penyusunan silabus di Prodi D-III Kebidanan

UNISLA telah sesuai dengan format yang ada di dalam teori.

4.8 Rencana Program Pembelajaran (RPP)

Proses penyusunan RPP yang terdiri atas kegiatan memilih dan

menetapkan standar kompetensi (SK, memilih dan menetapkan kompetensi

dasar (KD), mengembangkan indikator, bahan ajar, strategi pembelajaran,

sumber belajar dan instrumen penilaian, adapun komponen dari RPP adalah

kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, metode

pembelajaran, media/alat pembelajaran, alokasi waktu dan penilaian.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara

teori dan lapangan bahwa penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP) di Prodi D-III Kebidanan UNISLA telah sesuai dengan format yang ada

dalam teori.

4.9 Prosedur Pembuatan Studi Kasus

Dalam bimbingan pembuatan studi kasus di Prodi D-III Kebidanan

UNISLA rasio pembimbing dan mahasiwa adalah 2 dosen dimana

pembimbing 1 berjumlah 1 dosen dan pembimbing 2 berjumlah 1 dosen

dibanding dengan jumlah mahasiswa yaitu 4-5 mahasiwa. Menurut (Dirjen

dikti, 2008) bimbingan tugas akhir diploma III terhadap mahasiswa sebanyak-

banyaknya adalah 4-5 mahasiswa selama 1 semester.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian antara

teori dan lapangan pada jumlah rasio bimbingan Studi Kasus

4.10 Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum yang dilakukan yaitu dari kurikulum 2002 ke 2011

yaitu kurikulum KBK. Adapun perubahannya antara lain:

1. Keterampilan Dasar Praktik Klinik dalam kurikulum 2002 diganti dengan

Keterampilan Dasar Kebidanan 1 & II pada kurikulum KBK 2011

2. Anatomi, Fisiologi, Biologi Reproduksi, Biokimia, Mikrobiologi dan

Fisika Kesehatan dalam kurikulum 2002 diganti dengan Biologi Dasar &

Biologi Perkembangan pada kurikulum KBK 2011


3. Kespro, KB, Gizi dim Kespro dan Ginekologi dalam kurikulum 2002

diganti dengan Kesehatan reproduksi dan KB pada kurikulum KBK 2011

4. Epidemiologi, Promosi kesehatan dalam kurikulum 2002 diganti dengan

Kesehatan Masyarakat pada kurikulum KBK 2011

5. Organisasi dan manajemen dalam pelayanan kebidanan dalam kurikulum

2002 diganti dengan Mutu layanan kebidanan dan kebijakan kebidanan

pada kurikulum KBK 2011

6. Etika Profesi dan Hukum Kesehatan dalam kurikulum 2002 diganti dengan

Etikolegal dalam Praktik Kebidanan pada kurikulum KBK 2011

7. Askeb I (Kehamilan) dalam kurikulum 2002 diganti dengan Asuhan

Kebidanan Kehamilan pada kurikulum KBK 2011

8. Askeb II (Persalinan) dalam kurikulum 2002 diganti dengan Asuhan

Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir pada kurikulum KBK 2011

9. Askeb III (Nifas) dalam kurikulum 2002 diganti dengan Asuhan

Kebidanan Nifas dan Menyusui pada kurikulum KBK 2011

10. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita dalam kurikulum 2002

diganti

dengan Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah Normal

11.Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan KB dalam kurikulum 2002 diganti

dengan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana pada kurikulum

KBK 2011

12. Pada semester IV kurikulum KBK 2011 ditambah Asuhan

Kebidana kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal.


13. Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam kurikulum 2002 diganti dengan

Kesehatan Masyarakat pada kurikulum KBK 2011

14. Metode Penelitian dan Biostatistik dalam kurikulum 2002 diganti

dengan Metode penelitian dan biostatistik dasar pada kurikulum KBK

2011

15. Mutu Layanan Kebidanan Organisasi dan Manajemen Pelayanan

Kesehatan dalam kurikulum 2002 diganti dengan Mutu Pelayanan

Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan

4.11 Evaluasi Kurikulum

Pada awal berdirinya prodi diploma III Kebidanan UNISLA tahun 2006

menggunkan kurikulum nasional D-III Kebidanan tahun 2002 dengan

menggunakan 110 SKS. Kemudian tahun 2013 dilakukan penyusunan

kurikulum D-III Kebidanan yang berdasarkan KBK pada Workshop

"Implementasi Kurikulum KBK Prodi D-III Kebidanan UNISLA".

Pada tahun akademik 2012/2013 dengan adanya SK Dirjen dikti

No.43/DIKTI/Kep 2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata

kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi dan No.

44/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah

berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi, Program Studi D-III-

Kebidanan UNISLA mengembangkan kurikulum institusi dengan jumlah SKS

sebanyak 120 SKS yang terdiri dari 96 SKS untuk kurikulum nasional dan 24

SMS untuk muatan lokal.


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara

teori dan lapangan bahwa pelaksanaan evaluasi kurikulum dilaksanakan 4

tahun sekali yaitu pada tahun 2009 dan tahun 2013.

Evaluasi pengajaran dilakukan setiap 1 tahun sekali, didapatkan diproses

belajar mengajar (PBM) yang meliputi UTS, UAS, Praktikum, Seminar dan

penugasan sehingga mahasiswa diolah sesuai dengan proseniase dari evaluasi

pembelajaran yang ada di silabus dari masing-masing mata kuliah sehingga

sebelum dilakukan KHS pada mahasiswa dilakukan rapat koordinasi dengan

dosen yang telah mengajar pada semester tersebut untuk perbaikan proses

pembelajaran. Dari uraian tersebut bahwa tidak ada kesenjangan antara teori

dan lapangan tentang evaluasi pengajaran dilakukan setiap 1 tahun sekali.

Evaluasi dari tenaga dosen dilakukan dengan penyebaran angket kepada

seluruh mahasiswa terkait dengan 4 kompetensi dasar dosen yang meliputi

pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Dari uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan lapangan.

4.9 Prosedur Pembuatan Studi Kasus

Dalam bimbingan pembuatan studi kasus di Prodi D-III Kebidanan

UNISLA rasio pembimbing dan mahasiwa adalah 2 dosen dimana

pembimbing 1 berjumlah 1 dosen dan pembimbing 2 berjumlah 1 dosen

dibanding dengan jumlah mahasiswa yaitu 4-5 mahasiwa. Menurut (Dirjen

dikti, 2008) bimbingan tugas akhir diploma III terhadap mahasiswa sebanyak-

banyaknya adalah 4-5 mahasiswa selama 1 semester.


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian antara

teori dan lapangan pada jumlah rasio bimbingan Studi Kasus

4.10 Evaluasi Kurikulum

Pada awal berdirinya prodi diploma III Kebidanan UNISLA tahun 2006

menggunkan kurikulum nasional D-III Kebidanan tahun 2002 dengan

menggunakan 110 SKS. Kemudian tahun 2013 dilakukan penyusunan

kurikulum D-III Kebidanan yang berdasarkan KBK pada Workshop

"Implementasi Kurikulum KBK Prodi D-III Kebidanan UNISLA".Dari uraian

tersebut terdapat kesenjangan antara teori dan lapangan bahwa evaluasi

dilaksanankan setiap 3 tahun sekali, hal tersebut dilakukan karena kebutuhan

dari proses pembelajaran untuk meningkatkan dalam hal proses belajar.

Pada tahun akademik 2012/2013 dengan adanya SK Dirjen dikti

No.43/DIKTI/Kep 2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata

kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi dan No.

44/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah

berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi, Program Studi D-III

Kebidanan UNISLA mengembangkan kurikulum institusi dengan jumlah SKS

sebanyak 120 SKS yang terdiri dari 96 SKS untuk kurikulum nasional dan 24

SMS untuk muatan lokal. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak

ada kesenjangan antara teori dan lapangan bahwa pelaksanaan evaluasi

kurikulum dilaksanakan 4 tahun sekali yaitu pada tahun 2009 dan tahun 2013.

Evaluasi pengajaran dilakukan setiap 1 tahun sekali, didapatkan diproses

belajar mengajar (PBM) yang meliputi UTS, UAS, Praktikum, Seminar dan
penugasan sehingga mahasiswa diolah sesuai dengan prosentase dari evaluasi

pembelajaran yang ada di silabus dari masing-masing mata kuliah sehingga

sebelum dilakukan KHS pada mahasiswa dilakukan rapat koordinasi dengan

dosen yang telah mengajar pada semester tersebut untuk perbaikan proses

pembelajaran. Dari uraian tersebut bahwa tidak ada kesenjangan antara teori

dan lapangan tentang evaluasi pengajaran dilakukan setiap 1 tahun sekali.

Evaluasi dari tenaga dosen dilakukan dengan penyebaran angket kepada

seluruh mahasiswa terkait dengan 4 kompetensi dasar dosen yang meliputi

pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Dari uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan lapangan.


BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pelaksanaan praktik kependidikan mahasiswa Program Studi Kebidanan

(DIV) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri yang dilaksanakan di Program

Studi D-III Kebidanan UNISLA khususnya pada bagian kurikulum dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

a. Pada awal berdirinya Program Studi D-III Kebidanan UNISLA tahun 2006,

menggunakan kurikulum D-III Kebidanan berdasarkan kurikulum nasional D-

III Kebidanan tahun 2002 menggunakan 110 SKS. Oleh karena tenaga

kesehatan bidan yang berkualitas dihasilkan oleh institusi pendidikan

kebidanan yang dikelola dengan memperhatikan perkembangan

ilmupengetahuan, teknologi dan regulasi, maka pada tahun 2009 dilakukan

penyusunan kurikulum DIII Kebidanan yang berdasrkan KBK pada Workshop

"Implementasi kurikulum KBK program studi D-III Kebidanan UNISLA.

Berdasarkan SK maka kurikulum KBK program studi DIII kebidanan

tahun 2002 dan Permenkes No. 369/MENKES/SK/III/2007, ditetapkan ada 18

standar kompetensi yang dituangkan dalam mata kuliah, dan berdasrkan

keputusan Mendiknas no.5040/D/T/2006 tentang penyusunan kurikulum

pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa serta no.

5040/D/T/2006 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi. Kurikulum

pendidikan Diploma I I I kebidanan tahun 2002, maka kurikulum DIII

Kebidanan Unniversitas islam lamongan menggunakan 116 SKS yang terdiri

dari 96 SKS untuk kurikulum nasional dan 20 SKS untuk muatan lokal.
Pada tahun akademik 2012/2013 dengan adanya SK Dirjen dikti

No.5040/D/T/2006 Tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah

pengembangan kepribadian di perguruan tinggi dan No. 421.1/5740/III.6/2006

Tentang rambu-rambu kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat di

perguruan tinggi, program studi D-III Kebidanan UNISLA Mengembangkan

kurikulum institusi dengan jumlah SKS sebanyak 120 SKS yang terdiri dari 96

SKS untuk kurikulum nasional dan 24 SKS untuk muatan lokal.

b. Ditinjau dari segi sistem kredit semester (SKS) yang digunakan di program

studi D-III Kebidanan UNISLA yaitu menggunakan sistem paket dimana

dalam 6 semester mahasiswa harus menempuh 120 SKS

c. Ditinjau dari segi semester yang digunakan di program studi D-III Kebidanan

UNISLA yaitu 1 semester setara dengan 14-16 minggu kerja dalam arti minggu

perkuliahan efektif dan evaluasi proses pembelajaran termasuk ujian akhir.

d. Struktur kurikulum yang digunakan di program studi D-III Kebidanan

UNISLA yaitu kurikulum inti sebesar 96 SKS dan kurikulum institusional 24

SKS sehingga total keseluruhan adalah 120 SKS.

e. Evaluasi kurikulum program studi D-III Kebidanan UNISLA pertama kali

dilaksanakan pada tahun 2013 yaitu tentang "Implementasi kurikulum KBK

program studi D-III Kebidanan UNISLA"

5.2 S a r a n

Saran yang dapat kami berikan sekiranya dapat dibuat bahan pertimbangan untuk

kemajuan program studi D-III Kebidanan UNISLA sebagai berikut:


1. Diharapkan pada penempatan distribusi mata ajar tiap semester tidak boleh

melebihi 24 SKS

2. Diharapkan pada penyusunan kalender akademik disesuaikan dengan

penetapan SKS yang telah ditetapkan pada awal perkuliahan agar terdapat

kesesuaian antara kalender akademik dan jadwal perkuliahan yang ada.

3. Dihrapkan pada penyusunan jadwal perkuliahan disesuaikan dengan penetapan

SKS yang telah ditetapkan pada awal perkuliahan agar terdapat kesesuaian

antara jumlah SKS dan durasi waktu pertemuan yang ada.

4. Diharapkan agar secra rutin dilaksanakan evaluasi kurikulum setiap 1 tahun

atau 4 tahun sekali demi tercapainya suatu tujuan dari pengembangan

kurikulum
DAFTAR PUSTAKA

Arianto, Solihin. 2005. Evaluasi Koleksi. http: adab. Uinsuka. Ac. Id file kuliah
Kuliah kesepuluh Supplement], rtf. (2 Februari 2012)

Hermawan Wasito, 2003. Fengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama

Kementrian Kesehatan RJ, 2010. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun


2010-2014. Jakarta

Nana Sudjana. (2005). Penilaian Hast I Belajar Mengajar. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Oemar Hamalik (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
Bandung: PT Rosda Karya

Anda mungkin juga menyukai