GBPP Neo
GBPP Neo
MATA KULIAH : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah
KODE MATA KULIAH : Bd. 306
BEBAN STUDI : 4 SKS. (T : 2, P : 2)
PENEMPATAN : Semester IV
E. METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan Ceramah, diskusi, Problem Based Learning, tutorial/praktik lab, praktik
klinik
F. PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan penampilan
keterampilan.
G. BUKU SUMBER
1. CCU’s SMT 3, Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000
2. Varney’s, Midwifery, 1997
3. Sub Dit Kes Bayi dan Anak, Dir. Kes. Ga, Program KHPPIA, 2000
4. Wolli and Wong, 2003
5. Depkes RI, Asuhan Kesehatan dalam Kontek Keluarga, 1992
6. FK-UI, Ilmu Kesehatan Anak 1 dan 3
7. Depkes RI, Program Imunisasi
8. Penny Stanway, Pregnancy dand Baby Care, 1997
9. Mirriamstoppard, Complete Baby and Child Care, 1995
10. Depkes RI, MTBS, Modul, 2000
11. Mayes, Midwifery, 1999
12. Suci Ningsih, Tumbuh Kembang Anak.2002
13. Sumber - sumber terbaru
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)
I. Tujuan Instruksional
A. Tujuan umum
Setelah mengikuti mata kuliah ini. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Adaptasi
BBL
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti pembelajaran di kelas, mahasiswa :
1. Mampu menjelaskan Pengertian Adaptasi BBL
2. Mampu menjelaskan adaptasi kardiovaskuler BBL
3. Mampu menjelaskan termoregulasi BBL
4. Mampu menjelaskan adaptasi pernafasan BBL
5. Mampu menjelaskan pencegahan infeksi
6. Mampu menjelaskan tentang rawat gabung
B. Langkah pembelajaran
KBM Media, Alat
Tahap dan Metode waktu
Dosen Mahasiswa pembelajaran
Pendahuluan 1. perkenalan 1. Memperhatikan Ceramah 15
2. Menjelaskan tujuan 2. Memperhatikan menit
perkuliahan penjelasan dosen
3. Apersepsi terhadap 3. Memperhatikan dan
mata kuliah yang menjawab
akan disampaikan
4. Menjelaskan topik 4. Memperhatikan dan
yang akan dibahas mencatat
D. Sumber
Sellers P. MC. (1993), Midwifery, Vol 1-2, 1st edition, Juta & Co.Ltd, South Afrika
Prawirohardjo, (1998), Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
III. Evaluasi
a. Prosedur test : post test
b. Jenis : tes lisan
c. Bentuk : uraian
d. Alat : soa-soal, jumlah 3 nomer
e. Waktu : 15 menit
A. SOAL-SOAL
1. Jelaskan adaptasi pada BBL!
2. Jelaskan pencegahan infeksi pada BBL
MATERI
Saat bayi lahir harus mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung (plasenta)
menjadi mandiri secara fisiologi. Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi yaitu
dari kehidupan dalam rahim menjadi kehidupan luar Rahim. Transisi dari kehidupan di dalam
perubahan fisiologis yang bermakna dan efektif oleh bayi, guna memastikan kemampuan
bertahan hidup.
1. Adaptasi Kardiovaskuler
Vena umbilicus : membawa darah yang telah mengalami deoksigenasi dari plasenta ke
mengalirkan sebagian besar darah baru yang mengalami oksigenasi kedalam vena cava
inferior
Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan darah lewat atrium dextra ke
Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang dari ventrikuluc dexter dan
aorta desendens
Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yang mengembalikan darah dari fetus ke
plasenta. Pada feniculus umbilicalis, arteri ini dikenal sebagai arteri umbilicalis. Di
Vena umbilicalis : membawa darah yang kaya oksigen dari plasenta ke permukaan
dalam hepar. Vena hepatica meninggalkan hepar dan mengembalikan darah ke vena
cava inferior.
Ductus venosus : adalah cabang-cabang dari vena umbilicalis dan mengalirkan
sejumlah besar darah yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferior
Vena cava inferior : telah mengalirkan darah yang telah beredar dalam ekstremitas
inferior dan badan fetus, menerima darah dari vena hepatica dan ductus venosus dan
oksigenasi dalam ventrikulus dextra untuk menuju ke atrium sinistra, dari sini darah
melewati valvula mitralis ke ventrikuluc sinister dan kemudian melalui aorta masuk ke
dalam cabang ascendennya untuk memasok darah bagi kepala dan ekstremitas
superior. Dengan demikian hepar, jantung dan serebrum menerima darah baru yang
mengalami oksigenasi
Vena cava superior : mengembalikan darah dari kepala dan ekstremitas superior ke
atrium dextrum. Darah ini bersama sisa aliran yang dibawa oleh vena cava inferior
Ductus arteriosus : mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventrikulus dexter ke
dalam aorta desenden untuk memasok darah bagi abdomen, pelvis dan ekstremitas
inferior
Arteria hypogastrica : merupakan lanjutan dari arteria illiaca interna, membawa darah
kembali ke plasenta
Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan
sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan
Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar Rahim harus terjadi perubahan
besar:
Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
Perubahan ductus arteriosus antara paru-paru dan aorta
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh system pembuluh
tubuh
Saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan berkurangnya
aliran darah ke atrium kanan menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium
kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen
sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang
Pernapasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan
meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama
menimbulkan relaksasi dan terbukanya system pembuluh darah paru-paru
(menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru). Peningkatan sirkulasi ke paru-
paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan.
Dengan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kiri, foramen ovale
secara fungsional akan menutup
Vena umbilicus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara
fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat di klem. Penutupan
anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan
2. System Termoregulasi
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami stress
dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam Rahim ke lingkungan luar yang suhunya
lebih tinggi
Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan
usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya
Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk
produksi panas
Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh
sampai 100%
Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna
mendapatkan energy yang akan mengubah lemak menjadi panas
Semakin lama usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi
Perkembangan paru-paru
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar Rahim yang
merangsang pernafasan di otak
2. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama
persalinan yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis
3. Penimbunan CO2
4. Perubahan suhu dimana keadaan dingin akan merangsang pernafasan
Interkasi antara system pernafasan, kardiovaskuler, dan susunan syaraf pusat menimbulkan
pernafasan yang teratur dan berkesinambungan. Ketiga system tersebut harus berfungsi
secara normal
Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernafas
Upaya pernafasan pertama bayi berfungsi untuk : mengeluarkan cairan dalam paru-
paru & mengembangkan alveolus paru-paru untuk pertama kali
Agar alveolus dapat berfungsi harus terdapat surfaktan yang cukup dan aliran darah ke
paru- paru
Produksi surfaktan pada bayi dimulai pada 20 minggu kehamilan, pada 30-40 minggu
meningkat sampai paru-paru matang
Surfaktan ini berfungsi mengurangi tekanan permukaan paru-paru dan membantu
menstabilakan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernafasan
Tanpa surfaktan alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir setiap pernafasan yang
menyebabkan sulit bernafas
Peningktan kebutuhan ini memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa.
Barbagai peningkatan ini menyebabkan stress pada bayi yang sebelumnya sudah
terganggu
Bayi cukup bulan mempunyai cairan didalam paru-parunya. Pada saat bayi melalui jalan
lahir selama persalinan sekitar 1/3 cairan ini akan diperas keluar dari paru-paru
Dengan beberapa kali tarikan napas pertama udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus
BBL
Dengan sisa cairan di dalam paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh
pembuluh limfe dan darah
SILABUS
MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
KODE MATA KULIAH : Bd. 306
BEBAN STUDI : 4 SKS (T:2, P:2)
PENEMPATAN : SEMESTER IV
2, 3 Memberikan asuhan Memberikan asuhan 1. Memberikan asuhan pada bayi 1. Mendiskusikan T : 3 x 60’ 1. Presentasi
pada neonatus, pada neonatus, bayi dan usia 2-6 hari pengumpulan P : 8 x 60’ Laporan hasil
bayi, balita dan balita 1.1 Pengumpulan data data diskusi
anak pra sekolah - Pengkajian Fisik Bayi baru - Pengkajian 2. Portofolio
lahir head to toe dan motorik Fisik Bayi baru 3. Penampilan
- Pengkajian antropometri lahir klinik
- Penampilan dan perilaku - Pengkajian
bayi baru lahir antropometri
- Penampilan dan
perilaku bayi
baru lahir
MGG PERT KOMPETENSI DOSEN
PENGALAMAN ALOKASI
U E SUB KOMPETENSI MATERI PERKULIAHAN PENILAIAN
BELAJAR WAKTU
MUAN
Melakukan pemantauan 1.2 Membuat Rencana asuhan bayi 2. Mendemonstrasikan
tumbuh kembang bayi usia 2-6 hari - Pengkajian Fisik
dan balita dan stimulasi - Minum Bayi baru lahir
- BAB dan BAK - Pengkajian
- Tidur antropometri
- Kebersihan kulit - Penampilan dan
- Keamanan perilaku bayi baru
- Tanda-tanda bahaya lahir
- Penyuluhan sebelum bayi 1. Mendiskusikan 1. Presentasi
pulang rencana tindakan 2. Pre dan post
2. Asuhan pada bayi sampai usia 6 pada bayi usia 2-6 test
minggu hari
2.1 Asuhan primer pada bayi usia 6 2. Menjelaskan
minggu pertama rencana tindakan
2.2 Peran Bidan pada bayi pada bayi usia 2-6
2.3 Bounding Attatchment hari
2.4 Rencana Asuhan
3. Penatalaksanaan MTBM
1. Mendiskusikan 1. Presentasi
asuhan pada bayi 2. Pre dan post
usia 6 minggu test
2. Mendemonstrasikan 3. Ceklist
pemantauan tumbuh
kembang bayi dan
balita dan stimulasi
6, 7 Melaksanakan 1. Mampu 1. Memberi asuhan pada Neonatus dan bayi 1. Mendiskusikan T : 3 x 60’ 1. Presentasi
asuhan pada memberikan dengan masalah serta permasala neonatus P : 4 x 60’ Laporan hasil
penyulit dan asuhan pada hannya dengan penyulit diskusi
komplikasi neonatus dengan 1.1 Hemangioma / komplikasi 2. Portofolio
neonatus, bayi, masalah 1.2 Ikterik 2. Melakukan 3. Penampilan
balita dan anak pra 1.3 Muntah dan Gumoh demontrasi klinik
sekolah. 1.4 Oral Trush deteksi dini
1.5 Diaper Rush terhadap
1.6 Seborrhea komplikasi /
1.7 Bisulan penyulit pada
1.8 Miliriasis neonatus
1.9 Diare
MGG PERT KOMPETENSI DOSEN
PENGALAMAN ALOKASI
U E SUB KOMPETENSI MATERI PERKULIAHAN PENILAIAN
BELAJAR WAKTU
MUAN
1.10 Obstipasi
1.11 Infeksi
1.12 Bayi meninggal mendadak
1.13 Managemen terpadu balita
sakit (MTBS)
UTS
8, 9 2. Mampu memberikan 2. Memberi asuhan pada neonatus 2. Mendeskripsikan T : 2 x 60’
asuhan pada neonatus dengan jejas persalinan diagnosis pada P : 6 x 60’
dengan jejas persalinan 2.1 Caput Sucsedaneum komplikasi /
2.2 Cephal hematoma kelaian pada
2.3 Trauma pada fleksus brachialis neonatus
2.4 Fraktur klavikula dan fraktur
humerus
3. Mampu memberikan 3. Memberi asuhan pada neonatus T : 3 x 60’
asuhan pada neonatus dengan kelainan bawaan dan 3. Mendeskripsikan P : 4 x 60’
dengan kelainan penatalaksanaannya tindakan rujukan
bawaan 3.1 Labioskhiziz dan pada kelaian /
labiopalatoskhiziz komplikasi pada
3.2 Atresia esophagus neonatus
3.3 Atresi rekti dan atresia ani
3.4 Hirsprung
3.5 Obstruksi biliaris
3.6 Omfalokel
3.7 Hernia diafragmatika
3.8 Atresia Doudeni esophagus
3.9 Meningokel, encefalokel
3.10 Hidrosefalus
3.11 Fimosis
MGG PERT KOMPETENSI DOSEN
PENGALAMAN ALOKASI
U E SUB KOMPETENSI MATERI PERKULIAHAN PENILAIAN
BELAJAR WAKTU
MUAN
3.12 Hipospadia
Kelainan metabolik
10 2. Mampu memberikan 4. Memberi asuhan pada bayi dengan T : 3 x 60’
asuhan pada neonatus risiko tinggi dan P : 6 x 60’
dengan resiko tinggi penatalaksanaannya
4.1 BBLR
4.2 Asfiksia Neonatorum
4.3 Sindroma gangguan pernafasan
4.4 Ikterus
4.5 Perdarahan tali pusat
4.6 Kejang
4.7 Hipotermia
4.8 Hipertermia
4.9 Hipiglikemi
4.10 Tetanus Neonatorum
4.11 Penyakit yang diderita ibu
selama hamil
4.12 Lahir dari ibu yang menderita
HIV dan AIDS
MGG PERT KOMPETENSI DOSEN
PENGALAMAN ALOKASI
U E SUB KOMPETENSI MATERI PERKULIAHAN PENILAIAN
BELAJAR WAKTU
MUAN
11, 12 Melaksanakan Mampu Mendiskripsikan 1. Konsep tumbuh kembang Bayi, Mendiskusikan T : 3 x 60’ 1. Presentasi
deteksi tumbuh konsep tumbuh kembang Balita dan Anak Pra Sekolah konsep tumbuh P : 4 x 60’ laporan hasil
kembang bayi, bayi, balita dan anak pra 2. Ciri-ciri tumbuh kembang kembang bayi, balita diskusi
balita dan anak pra sekolah 3. Faktor yg mempengaruhi 2. Portofolio
sekolah tumbang anak
3.1 Faktor Herediter
3.2 Faktor Internal
3.3 Faktor Eksternal (prenatal,
postnatal)
Mampu Mendiskripsikan 4. Pertumbuhan fisik meliputi Mensimulasikan
tahap tumbuh kembang 2.1 Berat badan tahap tumbuh
bayi dan balita 2.2 Tinggi badan kembang bayi dan
balita
14 Melakukan asuhan Mampu Melakukan 1. Pemberian imunisasi Mempraktekan T : 3 x 60’ 3. Check list
kebidanan neonatus, asuhan kebidanan 2. Pelaksananaan Denver dan DDTK Asuhan kebidanan P : 14 x 60’
bayi dan balita neonatus, bayi dan balita 3. MTBS dan MTBM secara komprehensif
secara komprehensif secara komprehensif 4. Pemeriksaan Fisik BBL
5. Pendokumentasian Asuhan
Kebidanan pada neonatus, bayi,
balita
UAS
TOTAL T = 32 Jam
P = 64 Jam
Keterangan : Lamongan,
P dapat digunakan untuk diskusi, seminar, penugasan dan praktek
Mengetahui
ASDIR I PJMK