Anda di halaman 1dari 8

Cakradonya Dent J 2016; 8(1):1-76

HUBUNGAN ANTARA DURASI HEMODIALISIS DENGAN PERIODONTITIS


PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

Sri Rezeki*, Sunnati*, Dara Mauliza**


*
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala
**
Dokter Gigi di Banda Aceh

ABSTRAK
Gagal ginjal kronik merupakan masalah kesehatan dunia, dengan jumlah penderita yang bertambah
setiap tahun. Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal secara perlahan yang berkaitan
dengan penurunan laju filtrasi glomerulus. Pasien gagal ginjal kronik biasanya diberikan terapi
hemodialisis untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mengeluarkan produk
sisa metabolisme. Pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis sering terjadi
periodontitis akibat kondisi kebersihan mulut yang buruk, dan menjadi semakin parah seiring
bertambahnya durasi hemodialisis yang dijalani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara durasi hemodialisis dengan periodontitis. Penelitian analitik cross sectional ini dilakukan di
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Subjek penelitian sebanyak 99 orang
dengan usia 20–59 tahun. Dilakukan pemeriksaan kedalaman poket periodontal dan pemeriksaan
OHI-S terhadap subjek penelitian. Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan yang bermakna
antara durasi hemodialisis dengan periodontitis (p<0,05). Pada penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara durasi hemodialisis dengan periodontitis.

Kata kunci: Durasi hemodialisis, periodontitis, gagal ginjal kronik

ABSTRACT
Chronic renal failure is a world’s health problem, with a number of patients growing rapidly each
year. Chronic renal failure is a progressive decline in the renal function associated with a reduced
glomerular filtration rate. Patients with chronic renal failure are usually treated by hemodialysis to
maintain fluid and electrolyte balance and eliminate metabolic waste products. In chronic renal failure
patients who are undergoing hemodialysis teraphy, they often experiencing periodontitis as a result of
poor oral hygiene, and periodontitis can be more serious along with the increasing of undergoing
hemodialysis duration. This study was aimed to analyze the relationship between hemodialysis
duration and periodontitis. This cross sectional study was done in Regional General Hospital dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh. The subjects of this study was 99, aged between 20–59 years old.
Subject was clinically examined in periodontal pocket depth and oral hygiene. Based on chi-square
test, it found that there was significant relationship between hemodialysis duration and periodontitis
(p<0,05). It can be concluded that in this study, there was significant relationship between
hemodialysis duration and periodontitis.

Key words: Hemodialysis duration, periodontitis, chronic renal failure

47
Cakradonya Dent J 2016; 8(1):1-76

PENDAHULUAN tiga tahun dibandingkan dengan pasien yang


Gagal ginjal kronik merupakan telah menjalani terapi lebih dari tiga tahun.9
penurunan fungsi ginjal secara progresif dan Poket periodontal merupakan suatu tipe
ireversibel yang berkaitan dengan penurunan poket yang terjadi karena kondisi patologis
laju filtrasi glomerulus. Hipertensi kronik, atau adanya destruksi jaringan pendukung.10
diabetes melitus dan glomerulonefritis Poket periodontal merupakan tanda klinis dari
merupakan penyebab paling sering dari gagal periodontitis. Metode yang dapat dilakukan
ginjal kronik.1 Hemodialisis menjadi salah satu untuk mengetahui keberadaan poket peri-
terapi yang sangat dibutuhkan oleh penderita odontal serta seberapa besar kedalamannya
gagal ginjal kronik untuk mengeluarkan sisa- adalah dengan melakukan probing.11
sisa metabolisme dalam darah.2
Gagal ginjal kronik telah menjadi METODE PENELITIAN
masalah kesehatan di seluruh dunia.1 Penderita Penelitian ini adalah penelitian analitik
gagal ginjal kronik setiap tahun di Amerika cross sectional, yang dilaksanakan di Instalasi
terus meningkat, hingga pada tahun 2010, Dialisis Rumah Sakit Umum Daerah dr.
terdapat sekitar 383.992 pasien yang menjalani Zainoel Abidin Banda Aceh. Subjek dalam
terapi hemodialisis.3 Menurut Yayasan Ginjal penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik
Diatrans Indonesia (YGDI) tahun 2012, angka yang menjalani terapi hemodialisis di Instalasi
penderita gagal ginjal di Indonesia mencapai Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah dr.
70 ribu lebih, dengan prevalensi 200–250 per Zainoel Abidin Banda Aceh. Kriteria inklusi
1 juta penduduk.4 Berdasarkan data Rumah adalah bersedia menjadi subjek penelitian, usia
Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda 20 sampai dengan 59 tahun, memiliki salah
Aceh, hingga Juli 2012, terdapat 200 pasien satu gigi insisivus sentralis di setiap rahang,
gagal ginjal kronik yang menjalani perawatan salah satu gigi insisivus lateralis di regio dua
hemodialisis di rumah sakit tersebut. dan empat, salah satu gigi premolar di regio
Gagal ginjal kronik serta hemodialisis dua dan empat, dan gigi molar satu atau molar
dapat mempengaruhi kondisi rongga mulut. dua di setiap regio. Kriteria eksklusi adalah
Diperkirakan 90% pasien gagal ginjal kronik sedang menjalani perawatan periodontal,
mengalami perubahan pada jaringan lunak sedang mengkonsumsi antibiotik, pasien
mulut serta tulang rahang.5 Manifestasi oral dengan kondisi yang sangat lemah, sehingga
yang dapat timbul salah satunya adalah tidak memungkinkan dilakukan pemeriksaan,
periodontitis. Periodontitis dapat disebabkan pasien yang memakai alat ortodonti cekat, dan
oleh produksi vitamin D yang tidak adekuat pasien yang memiliki tambalan overhanging.
pada ginjal sehingga terjadi resorbsi tulang,
keadaan serostomia, dan buruknya kebersihan CARA KERJA
mulut yang biasanya ditemukan pada penderita Pemeriksaan poket periodontal dilaku-
gagal ginjal kronik yang menjalani terapi kan pada bagian mesial gigi. Gigi yang akan
hemodialisis akibat kurangnya menjaga diperiksa yaitu gigi 16, 21, 24, 36, 41, dan 44.6
kebersihan gigi dan mulut.6 Pasien Pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan
hemodialisis cenderung lebih fokus terhadap prob periodontal ke dalam sulkus gingiva gigi
penyakitnya dan terapi hemodialisis yang yang akan diperiksa.11 Kemudian diukur
sangat menyita waktu menjadi alasan kedalaman poket periodontal, yaitu jarak dari
kurangnya menjaga kesehatan mulut.7 margin gingiva sampai ke dasar sulkus gingiva
Marakoglu dkk (2003) melakukan atau poket periodontal.12 Hasilnya dicatat pada
penelitian untuk melihat kondisi gigi dan formulir pemeriksaan.
jaringan periodontal pasien hemodialisis dan Pemeriksaan oral hygiene diperiksa
ditemukan perbedaan kedalaman poket dengan menggunakan Oral Hygiene Index-
periodontal yang tidak signifikan antara pasien Simplified dari Green dan Vermilion (1964).13
yang telah menjalani terapi hemodialisis Pengukuran dilakukan dengan cara men-
kurang dari 1 tahun, 1–3 tahun, dan lebih dari jumlahkan Indeks Debris dan Indeks Kalkulus.
3 tahun.8 Hasil penelitian tersebut berbeda Pengukuran dilakukan pada gigi 16, 11, 26,
dengan penelitian Bayraktar dkk (2007) yang 36, 31, dan 46.6
menunjukkan bahwa perbedaan kedalaman
poket periodontal signifikan pada pasien yang HASIL PENELITIAN
telah menjalani terapi hemodialisis kurang dari Subjek yang memenuhi kriteria inklusi

48
Cakradonya Dent J 2016; 8(1):1-76

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian


Variabel Jumlah (N) Persentase (%)
Durasi Hemodialisis (tahun)
<1 33 33,3
1–3 33 33,3
>3 33 33,3
Usia (tahun)
20 – 29 7 7,1
30 – 39 13 13,1
40 – 49 28 28,3
50 – 59 51 51,5
Jenis Kelamin
Laki-laki 65 65,7
Perempuan 34 34,3
Merokok
Merokok 0 0
Tidak merokok 99 100
Diabetes Melitus
Diabetes Melitus 22 22,2
Tidak Diabetes Melitus 77 77,8
OHI-S
Baik 0 0
Sedang 33 33,3
Buruk 66 66,7
Periodontitis
Tidak periodontitis 18 18,2
Periodontitis moderat 39 39,4
Periodontitis parah 42 42,4

dalam penelitian ini berjumlah 99 orang. dengan yang mengalami periodontitis moderat,
Status subjek penelitian dapat dilihat pada yaitu 42 subjek (42,4%).
Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui Tabulasi Silang Durasi Hemodialisis
bahwa jumlah subjek untuk ketiga kelompok dengan Periodontitis
durasi hemodialisis adalah sama, yaitu
sebanyak 33 subjek (33,3%) pada setiap 25
kelompok. Kelompok usia subjek terbanyak
adalah usia 50–59 tahun, yaitu sebanyak 51 20
Jumlah Subjek

subjek (51,5%). Subjek penelitian yang Tidak


15
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak periodontitis
dibandingkan dengan perempuan, yaitu 65 10 Periodontitis
subjek (65,7%). moderat
Tabel di atas juga menunjukkan bahwa 5
Periodontitis
seluruh subjek penelitian, yaitu 99 subjek parah
0
(100%) tidak merokok. Jumlah subjek yang
<1 1-3 > 3
tidak menderita diabetes melitus lebih banyak
Durasi Hemodialisis (tahun)
dibandingkan dengan yang menderita diabetes
melitus, yaitu 77 subjek (77,8%). Tidak ada
subjek yang memiliki OHI-S yang baik, dan Gambar 1. Diagram Batang Tabulasi Silang
lebih banyak subjek yang memiliki OHI-S Durasi Hemodialisis dengan Peri-
buruk dibandingkan dengan yang memiliki odontitis.
OHI-S sedang, yaitu 66 subjek (66,7%). Keterangan:
Berdasarkan tabel di atas juga dapat dilihat • Tidak ada periodontitis = poket < 4 mm
bahwa jumlah subjek yang mengalami • Periodontitis moderat = poket 4–6 mm
periodontitis parah lebih banyak dibandingkan • Periodontitis parah = poket > 6 mm

49
Cakradonya Dent J 2016; 8(1):1-76

Pada Gambar 1 terdapat hasil tabulasi Pada Gambar 2 terdapat hasil tabulasi
silang antara durasi hemodialisis dengan silang antara durasi hemodialisis dengan
periodontitis yang menunjukkan bahwa OHI-S yang menunjukkan bahwa OHI-S
periodontitis parah paling banyak dialami oleh buruk paling banyak dialami oleh kelompok
kelompok dengan durasi hemodialisis > 3 dengan durasi hemodialisis > 3 tahun.
tahun.
Tabulasi Silang Periodontitis dengan OHI-S
Tabulasi Silang Durasi Hemodialisis Pada Tabel 2 terdapat hasil tabulasi
dengan OHI-S silang antara periodontitis dengan OHI-S yang
menunjukkan bahwa periodontitis lebih
30 banyak terjadi pada kelompok subjek dengan
OHI-S buruk dibandingkan kelompok subjek
25 dengan OHI-S sedang.
Jumlah Subjek

20
15 OHI-S baik Tabulasi Silang Periodontitis dengan
Diabetes Melitus
10 OHI-S sedang Pada Tabel 3 terdapat hasil tabulasi
5 OHI-S buruk silang antara periodontitis dengan diabetes
melitus yang menunjukkan bahwa tidak ada
0
subjek yang tidak menderita periodontitis pada
< 1 1-3 > 3
kelompok pasien yang memiliki riwayat
Durasi Hemodialisis (tahun)
diabetes melitus.

Gambar 2. Diagram Batang Tabulasi Silang Du- Tabulasi Silang Periodontitis dengan Usia
rasi Hemodialisis dengan OHI-S. Pada Tabel 4 terdapat hasil tabulasi
Keterangan: silang antara periodontitis dengan usia yang
• OHI-S baik = skor 0,0–1,2 menunjukkan bahwa periodontitis paling
• OHI-S sedang = skor 1,3–3,0 banyak dialami oleh kelompok subjek yang
• OHI-S buruk = skor 3,1–6,0 berusia 50–59 tahun.

Tabel 2. Tabulasi Silang Periodontitis dengan OHI-S


Tidak Periodontitis Periodontitis Moderat Periodontitis Parah Total
OHI-S Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
(N) (%) (N) (%) (N) (%) (N) (%)
Sedang 11 33,3 13 39,4 9 27,3 33 100
Buruk 7 10,6 26 39,4 33 50,0 66 100

Tabel 3. Tabulasi Silang Periodontitis dengan Diabetes Melitus (DM)


Tidak Periodontitis Periodontitis Moderat Periodontitis Parah Total
DM Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
(N) (%) (N) (%) (N) (%) (N) (%)
Ya 0 0 16 72,7 6 27,3 22 100
Tidak 18 23,4 23 29,9 36 46,8 77 100

Tabel 4. Tabulasi Silang Periodontitis dengan Usia


Tidak Periodontitis Periodontitis Moderat Periodontitis Parah Total
Usia
(tahun) Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
(N) (%) (N) (%) (N) (%) (N) (%)
20–29 6 85,7 1 14,3 0 0 7 100
30–39 7 53,8 5 38,5 1 7,7 13 100
40–49 5 17,9 16 57,1 7 25,0 28 100
50–59 0 0 17 33,3 34 66,7 51 100

50
Cakradonya Dent J 2016; 8(1):1-76

Tabel 5. Tabulasi Silang Periodontitis dengan Jenis Kelamin


Tidak periodontitis Periodontitis Total
Jenis
Kelamin Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
(N) (%) (N) (%) (N) (%)
Laki-laki 14 21,5 51 78,5 65 100
Perempuan 4 11,8 30 88,2 34 100

Tabel 6. Tabulasi Silang OHI-S dengan Jenis Kelamin


OHI-S Sedang OHI-S Buruk Total
Jenis
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Kelamin
(N) (%) (N) (%) (N) (%)
Laki-laki 23 35,4 42 64,6 65 100
Perempuan 10 29,4 24 70,6 34 100

Tabulasi Silang Periodontitis dengan Jenis Berdasarkan hasil uji chi-square pada
Kelamin Tabel 7 dan Tabel 8 antara durasi hemodialisis
Pada Tabel 5 terdapat hasil tabulasi dengan periodontitis menunjukkan hubungan
silang antara periodontitis dengan jenis yang bermakna (p<0,05).
kelamin yang menunjukkan bahwa
periodontitis lebih banyak terjadi pada PEMBAHASAN
perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian ini, subjek
yang mengalami periodontitis pada setiap
Tabulasi Silang OHI-S dengan Jenis kelompok durasi hemodialisis adalah 72,8%
Kelamin untuk durasi < 1 tahun, 81,8% untuk durasi 1–
Pada Tabel 6 terdapat hasil tabulasi 3 tahun, dan 90,9% untuk durasi > 3 tahun.
silang antara OHI-S dengan jenis kelamin Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
yang menunjukkan bahwa OHI-S buruk lebih dilakukan oleh Sekiguchi dkk (2012) dan
banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan Cengiz dkk (2009) yang menunjukkan bahwa
dengan perempuan. prevalensi periodontitis lebih banyak terjadi
pada kelompok dengan durasi hemodialisis > 3
Tabel 7. Analisis Hubungan Durasi Hemodialisis tahun, karena perjalanan penyakit yang
dengan Periodontitis (1) semakin kronik dan oral hygiene yang
Variabel Nilai p semakin buruk seiiring bertambahnya durasi
Durasi Hemodialisis - hemodialisis.14,15 Pada penelitian ini,
0,012* periodontitis parah terbanyak terjadi pada
Periodontitis
Keterangan: * = Uji chi-square, signifikansi: p<0,05 kelompok dengan durasi hemodialisis > 3
tahun, yaitu 52,4%, periodontitis moderat
Diabetes melitus merupakan faktor terbanyak terjadi pada kelompok dengan
risiko yang sangat mempengaruhi terjadinya durasi hemodialisis 1–3 tahun, yaitu 41,0%,
periodontitis, di pihak lain diabetes melitus sementara subjek yang tidak mengalami
merupakan salah satu etiologi tersering dari periodontitis paling banyak terjadi pada
penyakit gagal ginjal kronik. Pada penelitian kelompok dengan durasi hemodialisis < 1
ini diabetes melitus tidak diekslusikan. Oleh tahun, yaitu sebesar 50,0%.
karena itu dilakukan uji analisis hubungan Periodontitis dapat terjadi pada pasien
durasi hemodialisis dengan periodontitis tanpa hemodialisis akibat kombinasi beberapa
memasukkan subjek yang memiliki riwayat faktor, yaitu produksi vitamin D yang tidak
diabetes melitus dapat dilihat pada Tabel 8. adekuat akibat kerusakan ginjal yang dialami,
kondisi serostomia, serta kondisi oral hygiene
Tabel 8. Analisis Hubungan Durasi Hemodialisis yang buruk.6,16 Pada penderita gagal ginjal
dengan Periodontitis (2) kronik, terjadi penurunan produksi vitamin D,
Variabel Nilai p sehingga kelenjar paratiroid terstimulasi untuk
Durasi Hemodialisis - mensekresi hormon paratiroid. Akan tetapi,
0,024*
Periodontitis kadar vitamin D tidak dapat bertambah karena
Keterangan: * = Uji chi-square, signifikansi: p<0,05 kerusakan nefron yang dialami, akibatnya

51
Cakradonya Dent J 2016; 8(1):1-76

hormon paratiroid, TNF dan IL-I kemudian subjek terdapat 22 subjek dengan riwayat
mengaktivasi terjadinya remodeling tulang.17 diabetes melitus dan seluruhnya mengalami
Pada lain pihak, kondisi serostomia periodontitis. Hal ini serupa dengan penelitian
berkontribusi terhadap terjadinya periodontitis yang dilakukan oleh Mittal dkk (2011) bahwa
akibat penurunan kadar Imunoglobulin A pada seluruh pasien yang memiliki riwayat diabetes
saliva yang berfungsi sebagai pertahanan menderita periodontitis.21
terhadap mikroorganisme yang berperan Subjek dalam penelitian ini berusia
penting dalam terjadinya periodontitis.18 antara 20–59 tahun dan dibagi menjadi empat
Oral hygiene merupakan faktor penting kelompok usia. Periodontitis moderat dan
dalam terjadinya periodontitis. Pasien periodontitis parah paling banyak terjadi pada
hemodialisis memiliki prioritas yang rendah kelompok usia 50–59 tahun, yaitu sebesar
terhadap kesehatan dan kebersihan rongga 43,6% untuk periodontitis moderat dan 81,0%
mulut, baik dikarenakan oleh stres psikologis untuk periodontitis parah. Sementara
yang dialami pasien maupun karena terapi periodontitis moderat dan periodontitis parah
hemodialisis yang dijalani sangat menyita paling sedikit terjadi pada kelompok usia
waktu.14 Sebagaimana hasil penelitian ini yang 20–29 tahun, yaitu sebesar 2,6% untuk
menunjukkan bahwa tidak ada subjek yang periodontitis moderat dan tidak ada subjek
memiliki OHI-S baik. Jumlah subjek yang mengalami periodontitis parah.
terbanyak adalah yang memiliki OHI-S buruk, Penelitian yang dilakukan oleh Ragghianti dkk
yaitu 66,7%. Kelompok yang memiliki OHI-S (2004) di Brazil dan Chen dkk (2006) di
buruk terbanyak adalah kelompok dengan Taiwan menunjukkan bahwa kedalaman poket
durasi hemodialisis > 3 tahun, yaitu 37,9%. periodontal bertambah dengan bertambahnya
Hal ini sesuai dengan penelitian yang usia dan periodontitis paling banyak dialami
dilakukan oleh Bhatsange dkk (2012), oleh kelompok usia lebih dari 50 tahun.22,23
Sekiguchi dkk (2012) dan Cengiz dkk (2009) Pada penelitian ini, periodontitis juga paling
bahwa OHI-S buruk paling banyak terjadi banyak terjadi pada kelompok usia 50–59
pada pada kelompok dengan durasi tahun, yaitu seluruh subjek (100%) mengalami
hemodialisis > 3 tahun.6,14,15 periodontitis.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Pada penelitian ini ditemukan bahwa
periodontitis terdapat pada 66,7% subjek oral hygiene buruk lebih banyak pada jenis
dengan kelompok OHI-S sedang, dan 89,4% kelamin laki-laki, yaitu sebesar 63,6%, namun
terdapat pada kelompok OHI-S buruk. Hal ini persentase perempuan yang mengalami
serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh periodontitis lebih banyak dibandingkan
Bhatsange dkk (2012) bahwa periodontitis dengan laki-laki. Laki-laki yang mengalami
ditemukan lebih banyak pada kelompok periodontitis sebesar 78,5%, sedangkan
OHI-S buruk dibandingkan dengan OHI-S perempuan sebesar 88,2%. Hal ini
sedang.6 Pada penelitian ini, periodontitis bertentangan dengan penelitian Ragghianti
moderat dan periodontitis parah lebih banyak dkk (2004) yang menunjukkan bahwa
terjadi pada OHI-S buruk, yaitu sebesar 59,0% persentase periodontitis lebih banyak pada
untuk periodontitis moderat dan 85,7% untuk laki-laki dibandingkan dengan perempuan.
periodontitis parah. Pada penelitian tersebut periodontitis lebih
Diabetes melitus merupakan faktor banyak dialami oleh laki-laki karena laki-laki
risiko periodontitis, di sisi lain diabetes memiliki oral hygiene yang lebih buruk
melitus merupakan salah satu etiologi dari daripada perempuan dan jarang berkunjung ke
gagal ginjal kronik.19,20 Pada penelitian ini dokter gigi.
diabetes melitus tidak dieksklusikan untuk Dalam penelitian ini jumlah subjek laki-
menghindari kurangnya subjek penelitian laki dan perempuan tidak seimbang. Subjek
akibat diabetes melitus merupakan penyebab laki-laki sebanyak 65,7% sedangkan
paling sering dari gagal ginjal kronik, oleh perempuan sebanyak 34,3%. Jumlah yang
karena itu diabetes melitus menjadi faktor tidak seimbang ini dikarenakan pasien gagal
pengganggu dalam penelitian ini. Riwayat ginjal kronik yang menjalani terapi
diabetes melitus ditentukan dari diagnosis hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah
dokter bagian penyakit dalam di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin lebih banyak berjenis
Umum dr. Zainoel Abidin sebagaimana yang kelamin laki-laki dibandingkan dengan yang
tertera pada rekam medik pasien. Dari 99 berjenis kelamin perempuan.

52
Cakradonya Dent J 2016; 8(1):1-76

Merokok juga merupakan salah satu DAFTAR PUSTAKA


faktor risiko dari periodontitis. Akan tetapi 1. Proctor R, Kumar N, Stein A, Moles D,
pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada Porter S. Oral and Dental Aspect of
subjek yang memiliki kebiasaan merokok. Hal Chronic Renal Failure. Journal of Dental
ini diakui pasien bahwa mereka berhenti Research 2005; 84(3):199-208.
merokok semenjak didiagnosis menderita 2. Cerveró AJ, Bagán JV, Soriano YJ, Roda
gagal ginjal kronik oleh dokter bagian RP. Dental Management in Renal Failure:
penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Patient on Dialysis. Med Oral Patol Oral
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Cir Bucal 2008; 13(7):E419-426.
Berdasarkan hasil uji chi-square, pada 3. United States Renal Data System. USRD
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat Annual Data Report 2012. Minneapolis.
hubungan yang bermakna antara durasi 2012.
hemodialisis dengan periodontitis pada pasien 4. Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia.
gagal ginjal kronik yang menjalani terapi Dialife. Jakarta. 2012.
hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah 5. DeRossi SS, Cohen DL. Renal Disease.
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh (p<0,05). In: Burket’s Oral Medicine (Greenberg
Pengujian dilakukan kembali dengan MS, Glick M, Ship JA, eds). 11th ed.
mengekslusikan subjek yang memiliki riwayat Hamilton: BC Decker. 2008: 363-365.
penyakit diabetes melitus, kemudian 6. Bhatsange A, Patil SR. Assessment of
didapatkan hasil yang serupa. Hasil penelitian Periodontal Health Status in Patients
ini sesuai dengan penelitian Bayraktar dkk Undergoing Renal Dialysis: A
(2007), Bhatsange dkk (2012), dan Sekiguchi Descriptive, Cross-sectional Study.
(2012) yang menunjukkan bahwa durasi Journal of Indian Society of
hemodialisis berhubungan dengan peri- Periodontology 2012; 16(1):41.
odontitis. Durasi hemodialisis dikaitkan 7. Gavalda C, Bgan JV, Scully C, Silvestre
dengan oral hygiene yang buruk sebagai salah FJ, Milian MA, Jimenez Y. Renal
satu faktor penyebab terjadinya periodontitis. Hemodialysis Patients: Oral, Salivary,
Oral hygiene ditemukan semakin buruk seiring Dental and Periodontal Findings in 105
dengan bertambahnya durasi hemodialisis adult cases. Oral Disease 1999; 5:
akibat perilaku yang mengabaikan kebersihan 300-301.
gigi dan mulut pada pasien hemodialisis.6,9,14 8. Marakoglu I, Gursoy UK, Demirer S,
Hasil penelitian yang serupa juga dilaporkan Sezer H. Periodontal Status of Chronic
oleh Cengiz dkk (2009) bahwa durasi Renal Failure Patients Receiving
hemodialisis berhubungan dengan kedalaman Hemodialysis. Yonsei Medical Journal
poket periodontal.15 Penelitian yang dilakukan 2003; 44(4):648-652.
oleh Duran dkk (2004) juga melaporkan 9. Bayraktar G, Kurtulus I, Duraduryan A,
bahwa terdapat hubungan yang signifikan Cintan S, Kazancioglu R, Yildiz A, et al.
antara durasi hemodialisis dengan peri- Dental and Periodontal Findings in
odontitis.24 Hasil penelitian ini bertentangan Hemodialysis Patients. Oral Disease
dengan penelitian yang dilakukan oleh Naugle 2007; 13:395.
dkk (1998), Marakoglu dkk (2003), dan Parkar 10. Carranza FA, Camargo PM. The
dkk (2012) yang menyatakan tidak terdapat Periodontal Pocket. In: Carranza’s
hubungan yang signifikan antara durasi Clinical Periodontology (Newman MG,
hemodialisis dengan periodontitis.8,25,26 Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA,
eds). 10th ed. Philadelphia: Saunders
Elsevier. 2006: 434-435.
KESIMPULAN 11. Eickholz P. Clinical Periodontal
Berdasarkan penelitian yang telah Diagnosis: Probing Pocket Depth,
dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat Vertical Attachment Level and Bleeding
hubungan antara durasi hemodialisis dengan on Probing. Perio 2004; (1):75-80.
periodontitis pada pasien gagal ginjal kronik di 12. Wilkins EM. Clinical Practice of the
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Dental Hygienist. 10th ed. Lippincot:
Abidin Banda Aceh. Williams and Walkins. 2009: 292-305,
305-307.

53
Cakradonya Dent J 2016; 8(1):1-76

13. Dalimunthe SH. Periodonsia: American Journal of Kidney Disease


Epidemiologi Penyakit Gingiva dan 2006; 47(5):818-821.
Periodontal. Medan: USU Press. 2008: 24. Duran I, Erdemir EO. Periodontal
45-77, 138. Treatment Needs of Patients with Renal
14. Sekiguchi RT, Pannuti CM, Silva HT, Disease Receiving Haemodialysis.
Pestana JO, Rumito GA. Decrease in Oral International Dental Journal 2004; 54:
Health may be Associated with Length of 275-277.
Time Since Beginning Dialyisis. Spec 25. Naugle K, Darby ML, Bauman DB,
Care Dentist 2012; 32(1): 7-9. Lineberger LT, Powers R. The Oral
15. Cengiz MI, Sumer P, Cengiz S, Yavuz U. Health Status of Individuals on Renal
The Effect of the Duration of the Dialysis Dialysis. Ann Periodontol 1998; 3(1):
Patients on Dental and Periodontal 203.
Findings. Oral Disease 2009; 15:339-340. 26. Parkar SM, Ajithkrishnan CG.
16. Akar H, Akar GC, Carrero JJ, Stenvinkel Periodontal Status in Patients Undergoing
P, Lindholm B. Systemic Consequences Hemodialysis. Indian J Nephrol 2012;
of Poor Oral Health in Chronic Kidney 22(4): 24, 248-249.
Disease Patients. Clin J Am Soc Nephrol
2011; 6: 218-226.
17. Little JW, Falace DA, Miller CS, Rhodus
NL. Dental Management of Medically
Compromised Patient. 6th ed. Missouri:
Mosby. 2002: 149.
18. Marcotte H, Lavole MC. Oral Microbial
Ecology and the Role of Salivary
Immunoglobulin A. Microbiology and
Molecular Biology Review. 1998; 71.
19. Yogiantoro M, Pranawa, Irwanadi C,
Santoso D, Mardiana N, Thaha M, dkk.
Pengantar Kuliah Nefrologi. Dalam: Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga Rumah
Sakit Pendidikan dr. Soetomo Surabaya.
Surabaya: Airlangga University Press.
2007: 193-196.
20. Novak KF, Novak MJ. Risk Assessment.
In: Carranza’s Clinical Periodontology
(Newman MG, Takei HH, Klokkevold
PR, Carranza FA, eds). 10th ed.
Philadelphia: Saunders Elsevier. 2006:
602-604.
21. Mittal M, Teeluckdharry. Prevalence of
Periodontal Disease in Diabetic and Non-
diabetic Patients - A Clinical Study.
Journal of Epidemiology 2011; 10(1).
22. Ragghianti MS, Greghi SL, Lauris JR,
Santana AC, Passanezi E. Influence of
Age, Sex, Plaque, and Smoking on
Periodontal Conditions in a Population
from Bauru, Brazil. J Appl Oral Sci 2004;
12(4):274-277.
23. Chen LP, Chiang CK, Chan CP, Hung
KY, Huang CS. Does Periodontitis
Reflect Inflammation and Malnutrition
Status in Hemodialysis Patients?.

54

Anda mungkin juga menyukai