Anda di halaman 1dari 8

Nama : Gebby Febrina

NIM : 1715301048
PRODI : DIV Kebidanan

Menstruasi

Kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita terutama para wanita ketika mendengar
kata menstruasi. Menstruasi adalah suatu fase yang dialami oleh setiap wanita
dewasa. Setiap bulannya wanita yang normal akan mengalami pendarahan yang pada
umumnya berlangsung selama 5-10 hari. Proses terjadinya menstruasi pada wanita
normal memang sangat wajar. Proses menstruasi pada wanita terjadi secara berbeda-
beda dan juga bervariasi. Sekitar 90% wanita mengalami siklus menstruasi antara 25-
35 hari, sedangkan sekitar 10-15% mengalami menstruasi dengan siklus 28 hari. Pada
umumnya siklus menstruasi pada wanita normal berkisar antara 28-29 hari dan masih
dianggap normal jika siklus menstruasi berlangsung antara 20-35 hari. AKan tetapi,
jika seorang wanita mengalami siklus menstruasi yang lebih dari itu, maka
dipastikan bahwa ia mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Hal ini dapat
disebut dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Pada seorang wanita yang
mengalami menstruasi akan terjadi perubahan fisik dan juga emosi. Tidak jarang jika
kita mendapati seorang wanita yang tengah mengalami menstruasi memiliki emosi yang
cukup tinggi. Seorang wanita saat pertama kali mengalami menstruasi tentunya
ditandai dengan perubahan fisik pada seputar vagina dengan ditumbuhi rambut pada
daerah kemaluan, payudara yang mulai membesar dan juga keluarnya cairan putih di
aksila. Tentunya, proses menstruasi terjadi pada seorang wanita normal pada setiap
bulannya. Namun, jika tidak terjadi menstruasi atau yang sering kita sebut dengan
telat haid, maka dimungkinkan wanita itu mendapatkan kehamilan. Akan tetapi, perlu
diperhatikan bahwa tidak setiap wanita yang mengalami siklus menstruasi setiap
bulannya, karena banyak wanita yang mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.
Daftar Isi Hormon Yang Mempengaruhi Proses Terjadinya Menstruasi Sebelum kita
mengetahui bagaimana proses terjadinya menstruasi berlangsung pada setiap wanita.
Kita terlebih dahulu harus mengetahui apa saja hormon yang mempengaruhi terjadinya
proses menstruasi pada wanita, diantaranya:
1. Hormon Estrogen Hormon pertama yang ikut serta dalam proses terjadinya
menstruasi adalah hormon estrogen. Hormon ini sangat berpengaruh dalam proses
pertumbuhan remaja saat masa pubertas. Hormon ini juga berperan dalam reproduksi
wanita dan juga siklus ovulasi.
2. Hormon Progesteron Hormon ini tidak kalah pentingnya dengan hormon estrogen
dalam proses terjadinya menstruasi. Hormon ini sangat bermanfaat dalam menjaga
kehamilan pada wanita dan juga siklus menstruasi yang mempunyai peran dalam
penebalan dinding rahim.
3. Luteinizing Hormone Hormon yang mempengaruhi proses terjadinya menstruasi ini
sering disingkat dengan hormon LH. Hormon ini disebut sebagai hormon yang bertugas
untuk merangsang ovarium untuk menghasilkan sel telur sehingga proses ovulasi
berjalan dengan baik.
4. Follicle Stimulating Hormone Jenis hormon ini biasa disingkat dengan FSH yang
merupakan hormon dalam mengontrol siklus menstruasi dan sangat berpengaruh dalam
kematangan sel telur.
5. Gonadotropin Releasing Hormone Hormon GnRH ini dapat berfungsi untuk merangsang
hormon pelutein dan juga folikel yang diproduksi oleh otak. Itulah beberapa hormon
yang mempengaruhi proses terjadinya menstruasi pada wanita. Tentunya, jika salah
satu hormon tersebut terganggu maka proses menstruasi pun mengalami gangguan.
Rangkaian Perubahan Hormon Pada Proses Terjadinya Menstruasi Faktanya, seorang
wanita mempunyai dua ovarium yang terletak di kiri dan juga kanan rahim. Pada
umumnya, dua ovarium tersebut terdapat sekitar 200-400 ribu folikel (sel telur)
yang belum matang. Pada saat sel telur tersebut matang, maka akan terlepas dari
ovarium dan akan bergerak menuju tuba fallopi yang siap untuk dibuahi. Rangkaian
proses ini disebut dengan proses ovulasi. Pada setiap periode menstruasi, dari
beberapa sel telur akan tumbuh satu yang berlangsung pada hari ke 14 yang dihitung
dari hari haid pertama. Rangkaian ini tentunya berawal dari hormon GnRH yang telah
keluar dari Hipotalamus, lalu mempengaruhi hipofisis anterior sehingga akan
berdampak pada keluarnya hormon FSH. Hormon inilah yang mematangkan folikel
sehingga menyebabkan hormon esterogen bersintesis dalam jumlah yang cukup besar.
Dengan begitu akan berdampak pada hipofisis sehingga dapat memicu hormon LH keluar
sehingga menyebabkan terjadinya ovulasi. Hormon LH tersebut akan memicu progesteron
dalam bersintesis untuk merubah sekretorik menjadi fase sekresi dan berlangsung
selama 14 hari. Tahapan Dalam Proses Terjadinya Menstruasi Setiap wanita setidaknya
mengalami empat fase yang akan dilaluinya hingga akan mengalami haid kembali.
Fase-fase dibawah inilah yang menyertai wanita ketika ia mengalami siklus
menstruasi, diantaranya:
Fase Pertama Fase inilah yang disebut dengan fase poliferasi dimana fase ini
dimulai dari hari kelima pada saat menstruasi dan akan berlangsung sampai hari ke
14 pada setiap siklus menstruasi. Pada masa inilah hormon esterogen mempunyai
peranan penting ketika siklus menstruasi berlangsung. Pada masa ini kadar hormon
esterogen akan menghambat FSH dan menguat sehingga mendorong hormon LH. Proses
inilah yang menyebabkan lapisan darah di dalam rahim menebal. Pada fase ini sel
telur menunggu sel sperma untuk membuahinya.
Fase Kedua Fase kedua ini sering dikenal dengan sebutan fase ovulasi dimana fase
ini adalah fase sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma. Biasanya, sel telur dapat
bertahan dalam waktu 24 jam dalam menunggu sel sperma untuk membuahinya. Jika sel
telur tidak dibuahi oleh sperma, maka ia akan melepaskan diri dari tuba fallopi
menuju rahim sehingga akan hancur dan bersekresi pada dinding rahim.
Fase Ketiga Fase ketiga ini biasa disebut dengan fase luteal. Pada tahap inilah
hormon progesteron akan terlepas yang menyebabkan penebalan pada dinding rahim.
Pada umumnya wanita akan merasakan sakit berlebih yang disebabkan oleh kontraksi
otot-otot rahim untuk mendorong dan mengeluarkan darah menstruasi. Fase ini juga
ditandai dengan mood yang tidak stabil kadang senang ataupun sensitif pada seorang
wanita. Ini merupakan fase sebelum seorang wanita memasuki siklus menstruasi.
Fase Keempat Inilah fase terakhir dalam proses terjadinya menstruasi. Pada masa ini
dinding rahim yang tadinya tebal akan luruh dan berubah menjadi darah yang keluar
dari vagina. Pada hari pertama biasanya seorang wanita mendapati warna darah yang
pekat dan juga kental yang disertai dengan rasa nyeri yang cukup hebat. Tahap
terakhir inilah yang disebut sebagai hari pertama siklus menstruasi terjadi. Pada
proses terjadinya menstruasi biasanya seorang wanita diiringi dengan rasa nyeri
yang berlebih pada rahim disertai dengan panas pada punggung, mudah lelah atau
merasa tidak enak pada badan. Akan tetapi, hal ini memang sangat wajar dan normal
terjadi. Namun, Anda juga harus berhati-hati ketika rasa sakit yang ditimbulkan
berlangsung lama dan semakin parah. Alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi dengan
bidan ataupun dokter untuk mengetahui kondisi di dalam rahim karena dikhawatirkan
memiliki masalah yang cukup serius. Itulah beberapa fase yang berlangsung dalam
proses terjadinya menstruasi. Proses terjadinya menstruasi ini biasanya wanita
mengalami menstruasi dan juga berovulasi. Sebaliknya ada seorang wanita yang
mengalami siklus haid, namun tidak mampu untuk berovulasi yang disebut dengan
mandul. Pada wanita dengan haid yang teratur akan mudah memperkirakan kapan masa
subur terjadi sehingga akan sangat mudah melakukan program kehamilan. Akan tetapi,
bagi wanita yang mengalami haid yang tidak teratur, kemungkinan sulit baginya untuk
memperkirakan kapan terjadinya masa subur sehingga mengalami kesulitan untuk
mendapatkan kehamilan. Penyebab Menstruasi Tidak Lancar Setelah kita mengetahui
fase-fase dan proses terjadinya menstruasi. Tentunya, setiap wanita menginginkan
haid yang lancar, akan tetapi dikarenakan adanya berbagai masalah dan juga faktor.
Maka hal ini menyebabkan wanita mengalami haid yang tidak teratur. Berikut beberapa
penyebab wanita mengalami haid yang tidak teratur, diantaranya: 1. Periode
Perimenopause Penyebab terjadinya siklus mentruasi yaitu karena adanya periode
menopause. Periode ini merupakan periode dimana seorang wanita akan mengalai
menopause (berhentinya menstruasi). Biasanya pada periode ini wanita akan mengalami
pendarahan seperti haid dalam jumlah yang cukup banyak. Akan tetapi, Anda harus
berhati-hati ketika terjadi pendarahan yang parah dan tidak normal. 2. Berat Badan
Turun Drastis Bagi seseorang yang mengalami berat badan turun secara drastis
menjadi penyebab siklus haid tidak lancar. Gangguan pola makan yang tidak teratur
dan cukup serius seperti bulimia dan anorexia dapat menyebabkan siklus menstruasi
yang tidak teratur. Penurunan berat badan ini dipengaruhi oleh kebutuhan lemak yang
terjadi saat proses pembentukan hormon menstruasi. 3. Aktivitas Berlebih Aktivitas
yang dilakukan seorang wanita haruslah diwaspadai karena hal ini akan berdampak
pada siklus menstruasi yang tidak lancar. Kenapa memasukkan aktivitas berlebih pada
salah satu penyebab menstruasi yang tidak lancar? Hal ini dikarenakan rasa capek
yang ditimbulkan akan mempengaruhi kelenjar hipotalamus sehingga berpengaruh pada
hormon menstruasi. Hal lain yang dapat terjadi adalah pelepasan hormon FSH dan LS
yang dapat memicu pelepasan sel telur sehingga berpengaruh pada haid yang tidak
lancar. Tentunya, Anda sebagai wanita jangan terlalu memporsis aktivitas yang
terlalu berat sehingga menimbulkan dampak pada kondisi tubuh yang lainnya. 4.
Kontrasepsi Hormonal Kontrasepsi hormonal yang biasa digunakan oleh wanita terdapat
beberapa jenis yang dapat mengakibatkan siklus haid tidak lancar seperti suntik KB,
pil KB ataupun kontrasepsi hormonal lainnya. Hal ini dikarenakan hormon di dalam
tubuh terganggu dan tidak jarang mengalami pendarahan yang cukup berat. 5. Stres
Emosional Stres yang terjadi pada seorang wanita sangatlah berpengaruh pada siklus
haid yang tidak lancar. Stres yang terlalu berlarut-larut mengakibatkan pendarahan
yang tidak lancar dan juga teratur. Janganlah tumpukan pekerjaan di kantor,
kehilangan pekerjaan, persiapan dalam ujian semester atau kehilangan orang terdekat
menjadi pemicu haid yang tidak teratur. Buanglah jauh-jauh aktivitas tersebut yang
bukan berarti kita tidak memikirkannya. Stres yang Anda alami akan mempengaruhi
Hypothalamus yang merupakan bagian otak tempat menyimpan berbagai hormon dalam
mengatur periode menstruasi. 6. Gangguan Organ Kandungan Penyebab terjadinya haid
yang tidak teratur tentu tidak bisa terlepas dari adanya gangguan di dalam
kandungan. Gangguan di dalam kandungan seperti Polip, dan Myoma Uteri dapat
memberikan efek terhadap siklus menstruasi yang tidak teratur serta keluhan pada
pendarahan di luar siklus menstruasi. Hal ini tentunya dapat berbahaya bagi
kandungan. Untuk itu segeralah konsultasi ke bidan atau dokter untuk mendapati
penanganan yang lebih lanjut. 7. Ketidakseimbangan Hormon Hormon yang seimbang
tentunya jika adanya kerjasama antara kelenjar tiroid, indung telur, otak dan juga
kelenjar di otak. Jika hal tersebut tidak seimbang, maka akan terjadi gangguan pada
siklus haid. Hal-hal yang dapat mempengaruhi ketidakseimbangan hormon diantaranya
kurang istirahat, lelah, stres dan juga terlalu banyak pikiran. Maka dari itu,
hilangkanlah beban masalah yang kerap mengganggu Anda. 8. Gangguan Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme di dalam tubuh. Dengan adanya
gangguan pada kelenjar tiroid, maka dipastikan seorang wanita mengalami gangguan
pada siklus menstruasinya. 9. Obesitas Selain berat badan turun, ternyata seorang
wanita yang mengalami obesitas atau kelebihan badan rentan juga mengalami siklus
haid yang tidak teratur. Kenaikan badan yang sangat berlebih diindikasikan
terjadinya gangguan tiroid pada seorang wanita. Penyakit hormonal seperti ovarium
polikistik dapat disebabkan oleh berat badan berlebih yang tentu memerlukan
pengobatan. Naiknya berat badan dapat disebabkan oleh gangguan bulimia nervosa dan
juga anoreksia nervosa. Maka dari itu, hindarilah makanan yang dapat menyebabkan
terjadinya kenaikan berat badan berlebih. 10. Adanya Infeksi Jamur dan Penyakit
Berbagai jenis penyakit yang kerap menyerang rahim seperti kista, kelainan rahim
dan juga diabetes dapat mengakibatkan terjadinya siklus menstruasi yang tidak
teratur. Penyakit kandungan tersebut jika dibiarkan, maka akan menjadi masalah yang
cukup serius bila tidak ditangani dengan baik. Untuk itulah sangat penting bagi
Anda untuk selalu melakukan pemeriksaan ke bidan ataupun ke dokter karena hal ini
dikhawatirkan menjadi penyakit yang serius. 11. Kehamilan Siklus menstruasi yang
tidak teratur dapat disebabkan seorang wanita mengalami kehamilan. Siklus haid yang
tidak teratur bisa disebut sebagai tanda umum yang sering terjadi setelah proses
kehamilan. Untuk itu, jika periode menstruasi terlewat dan tidak datang pada waktu
biasanya, maka melakukan suatu tes kehamilan adalah sebuah keharusan bagi Anda. 12.
Menarche Menarche adalah kondisi menstruasi yang dialami oleh seorang wanita ketika
ia baru pertama kali mengalaminya. Hal ini tentunya disebabkan oleh hormon yang
mengontrol menstruasi sedang mengalami keseimbangan. Namun, acapkali kondisi ini
adalah sebuah kondisi yang normal. Akan tetapi, jika berlangsung terus menerus,
maka akan menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur nantinya. 13. Terjadinya
Kegagalan Ovarium Prematur Ovarium prematur ditandai dengan berhentinya siklus
menstruasi sebelum usia 40 tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh terapi radiasi pada
panggul dan juga perut serta tindakan bedah kemoterapi. 14. Gaya Hidup Sehari-hari
Terdengar klise memang, namun hal ini kerap terjadi pada wanita yang mengalami
siklus menstruasi yang tidak teratur. Terlalu sering dan juga jarang berolahraga
dapat menyebabkan badan mengalami perubahan seperti penurunan berat badan atau
peningkatan berat badan. Gaya hidup yang tidak sehat seperti rentang mengonsumsi
alkohol dan merokok dapat menyebabkan terjadinya siklus menstruasi yang tidak
teratur. 15. Tidak Memahami Siklus Menstruasi Dengan Baik Tanpa mengetahui siklus
menstruasi yang baik, maka dimungkinkan Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak
teratur. Pendarahan menstruasi berlangsung sekitar 4-7 hari pada wanita normal dan
terjadi pada periode selanjutnya sekitar 28 hari. Jika Anda tidak mengetahui siklus
menstruasi dengan baik, maka ada kemungkinan Anda salah dalam menghitung siklus
menstruasi setiap bulannya. Demikianlah beberapa penyebab terjadinya siklus
menstruasi yang tidak teratur. Dengan mengetahui penyebabnya, maka kita akan lebih
mudah untuk mengatasi dan juga memperhatikannya dengan baik agar tidak menjadi
masalah yang lebih serius

Langkah-langkah konseling KB

Langkah-langkah Konseling
a. GATHER menurut Gallen dan Leitenmaier (1987)
konseling KB
Gallen dan Leitenmaier memberikan satu akronim yang dapat dijadikan panduan bagi
petugas klinik KB untuk melakukan konseling. Akronim tersebut adalah GATHER yang
merupakan singkatan dari :
G : Greet
Berikan salam, mengenalkan diri dan membuka komunikasi.
A : Ask atau Assess
Menanyakan keluhan atau kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/keinginan yang
disampaikan memang sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
T : Tell
Beritahukan bahwa persoalan pokok yang dihadapi oleh pasien adalah seperti yang
tercermin dari hasil tukar informasi dan harus dicarikan upaya penyelesaian masalah
tersebut.
H : Help
Bantu pasien untuk memahami masalah utamanya dan masalah itu yang harus
diselesaikan. Jelaskan beberapa cara yang dapat menyelesaikan masalah tersebut,
termasuk keuntungan dan keterbatasan dari masing – masing cara tersebut. Minta
pasien untuk memutuskan cara terbaik bagi dirinya.
E : Explain
Jelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan atau dianjurkan dan hasil yang
diharapkan mungkin dapat segera terlihat atau diobservasi beberapa saat hingga
menampakkan hasil seperti yang diharapkan. Jelaskan pula siapa dan dimana
pertolongan lanjutan atau darurat dapat diperoleh.
R : Refer dan Return visit
Rujuk apabila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai atau buat
jadwal kunjungan ulang apabila pelayanan terpilih telah diberikan.
b. Langkah – Langkah Konseling KB SATU TUJU
Dalam memberikan konseling. Khususnya bagi calon klien KB yang baru hendaknya dapat
diterapkan 6 langkah yang sedah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU.Penerapan SATU
TUJU tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan karena petugas harus
menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien .Beberapa klien membutuhkan lebih banyak
perhatian pada langkah yang satu dibandingkan dengan langkah lainnya.Kata kunci
SATU TUJU dalah sebagai berikut :
SA : sapa dan salam
Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya
kepada mereka dan berbicara ditempat yan nyaman serta terjamin privasinya. Yakinkan
klien untuk membangun rasa percaya diri.Tanyakan kepada klien apa yang perlu
dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.
T : Tanya
Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara
mengenai pengalaman keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, tujuan,
kepentingan, harapan, serta keadaan kesehatan dan kehidupan keluarganya.Tanyakan
konstrasepsi yan diiginkan ole klien. Berikan perhatian kepada klien apa yang
disampaikan oleh klien ssuai dengan kata-kata, gerak isyarat dan caranya.Coba
tempatkan diri kita di dalam hati klien.Perlihatkan bahwa kita memahami. Dengan
memahami pengetahuan, kebutuhan dan keinginan klien kita dapat membantunya.
U: Uraikan
Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi yang
paling mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi. Bantulah klien pada
jenis kontrasepsi yang paling dia ingini, serta jelaskan pula jenis-jenis lain yang
ada. Juga jelaskan alternative kontrasepsi lain yang mungkin diingini oleh
klien.Uraikan juga mengenai risiko penularan HIV/ Aids dan pilihan metode ganda.
TU : Bantu
Bantulah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir mengenai apa yang
paling sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
Prinsip Konseling KB :
1. Percaya Diri
2. Tidak memaksa
3. Inform Choiced
4. Hak Klien terjaga harga diri dan martabat . Dilayani secara pribadi dan
memelihara kerahasiaanya, memperoleh informasi tentang kondisi dan tindakan yang
akan dilakukan, Kebebasan memilih tindakan metode yang akan digunakan.
5. Kewenangan

Subscribe
Hello Sehat > Jenis-jenis Alat Kontrasepsi yang Bisa Anda Pilih, Beserta Kelebihan
dan Kekurangannya
Jenis-jenis Alat Kontrasepsi yang Bisa Anda Pilih, Beserta Kelebihan dan
Kekurangannya
Oleh dr. Angga Maulana
Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter
Umum.
Jenis-jenis Alat Kontrasepsi yang Bisa Anda Pilih, Beserta Kelebihan dan
Kekurangannya
Pada wanita yang aktif secara seksual, kehamilan pada tahun pertama dapat mencapai
90% jika tidak menggunakan KB alias alat kontrasepsi. Beberapa wanita menunda
kehamilan untuk berbagai alasan, seperti pendidikan, karir, finansial dan lainnya.
Pemilihan alat kontrasepsi yang tepat dapat membantu wanita untuk menunda
kehamilan.

Kebanyakan metode kontrasepsi efektif jika digunakan dengan tepat. Kegagalan


kontrasepsi bisa disebabkan banyak hal, baik karena salah pemakaian, penggunaan
yang terlewat atau tidak teratur, atau karena metode itu sendiri yang kurang ampuh.
Pemilihan metode KB harus disesuaikan dengan kebutuhan pasangan, berikut metode
kontrasepsi yang sering digunakan.

Alat kontrasepsi hormonal


Kontrasepsi hormonal umumnya mengandung kombinasi dari progestin & estrogen, atau
progesteron saja. Alat kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk, pil KB,
suntik KB, implan, patch, dan cincin vagina.

1. Pil KB kombinasi progestin dan estrogen


Kelebihan:

Mengurangi perdarahan saat menstruasi


Mengurangi gejala PMS
Membuat siklus haid lebih teratur
Meningkatkan kepadatan tulang
Mengurangi risiko penyakit kanker ovarium & endometrium, stroke, salphingitis,
rematik
Kekurangan:

Meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular


Peningkatan berat badan
Dapat mengganggu produksi ASI
Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual
Metode yang menggunakan kombinasi hormon adalah pil, suntik, patch, cincin vagina.
Apa saja kelebihan dan kekurangannya masing-masing?

Pil KB: harus diminum setiap hari, tidak mengganggu kenyamanan hubungan seks.
Suntik KB: penyuntikan sekali tiap bulannya.
Patch KB: mudah digunakan, tahan air, tidak mengganggu kenyamanan hubungan seks,
bisa timbul iritasi kulit.
Cincin vagina: pemakaian mudah, diganti sekali tiap bulan, relatif lebih mahal,
bisa timbul efek samping seperti peradangan atau keputihan.
2. Pil KB progestin
Kelebihan:

Tidak menimbulkan efek samping hipertensi dan penyakit kardiovaskular


Tidak mengganggu produksi ASI
Kekurangan:

Peningkatan berat badan


Siklus menstruasi tidak teratur
Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual
Metode yang menggunakan progestin adalah pil, suntik, implan. Apa saja kelebihan
dan kekurangannya?

Pil: harus diminum pada jam yang sama setiap harinya.


Suntik: penyuntikan setiap 3 bulan sekali.
Implan: efektif untuk jangka waktu panjang, bisa timbul nyeri di tempat
pemasangan.
3. Alat KB IUD (Intra-Uterine Device)
IUD merupakan alat berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim,
terkadang menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi IUD. Ada 2
jenis IUD, yaitu IUD berisi tembaga dan hormon. IUD tembaga bisa digunakan sampai
10 tahun, sedangkan IUD hormon hanya sampai 5 tahun, beberapa wanita merasakan kram
perut pada penggunaan IUD tembaga.

Kelebihan:

Merupakan metode “use and forget”. Mudah digunakan, dan setelah pemasangan wanita
tidak perlu repot untuk sehari-harinya seperti pada penggunaan pil KB
Merupakan metode jangka panjang.
Tidak mengganggu kesuburan, setelah dilepas, kesuburan dapat kembali dengan cepat.
Kekurangan:

Posisi IUD dapat bergeser.


Tidak nyaman bagi wanita, terkadan juga bagi pria saat berhubungan karena ada
benang sisa IUD.
Dapat timbul efek samping seperti kram dan perdarahan saat menstruasi yang lebih
banyak.
Metode kontrasepsi penghalang fisik
1. Kondom
Kondom bisa digunakan pada pria dan wanita. Efektivitas kondom dalam mencegah
kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di kondom.

Kelebihan:

Dapat mencegah penularan penyakit kelamin


Praktis dan mudah digunakan
Kekurangan:

Pada beberapa orang, dapat timbul alergi karena bahan pembuat kondom
Hanya dapat digunakan sekali
Pemakaian harus tepat karena dapat timbul risiko terlepas
2. Spermisida
Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma. Spermisida dapat berbentuk
krim, jeli, busa atau supositori.

Kelebihan:

Alternatif bagi wanita yang menginginkan proteksi sementara.


Bisa didapatkan dengan mudah.
Kekurangan:

Masa perlindungan yang singkat, efektivitasnya berkurang apabila melebihi satu jam
pemakaian.
Tidak mencegah penularan penyakit kelamin.
3. Diafragma
Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar seperti
kubah dan berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim.

Kelebihan:

Dapat digunakan dengan spermisida untuk meningkatkan efektivitasnya.


Bisa dipakai berulang kali.
Kekurangan:

Diafragma yang terlalu besar bisa membuat rasa yang tidak nyaman, sedangkan yang
terlalu kecil bisa berisiko lepas atau pindah posisi.
Dapat menimbulkan iritasi.
Alat kontrasepsi alami
Beberapa pasangan tidak menggunakan metode kontrasepsi di atas dikarenakan berbagai
faktor, seperti agama, budaya, atau keluarga. Metode pilihan yang dapat dilakukan
antara lain:

1. Sistem KB kalender
Metode ini menggunakan penghitungan masa subur wanita, dan menghindari berhubungan
seks pada masa subur tersebut.

Kelebihan:

Murah.
Tidak menggunakan alat atau hormon.
Kekurangan: Kurang efektif, kegagalan metode ini pada tahun pertama mencapai 20%.

2. Menyusui
Pada ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif, pembuahan tidak dapat terjadi
selama 10 minggu pertama, sehingga kehamilan dapat dicegah.

Kelebihan: Sama seperti sistem kalender.

Kekurangan: Kurang efektif. Biasanya pasangan yang menggunakan metode ini menunggu
haid pertama setelah melahirkan untuk berhenti berhubungan seks, padahal masa
pembuahan terjadi sebelum adanya menstruasi.

Kontrasepsi permanen
Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan yang tidak
ingin memiliki anak lagi. Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan adalah
tubektomi, ligasi tuba, implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba. Sedangkan pada pria
dapat dilakukan vasektomi.

Kelebihan:

Efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan


Tidak memerlukan alat atau hormon tambahan lagi
Kekurangan:

Biaya relatif lebih mahal dibanding metode lain


Risiko komplikasi tindakan berupa perdarahan atau infeksi
Tidak menurunkan risiko penularan penyakit kelamin
Pemilihan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan merupakan pilihan yang harus
diputuskan bersama dengan pasangan. Perlu dipertimbangkan apakah pasangan masih
ingin memiliki anak atau tidak, kapan pasangan ingin memiliki anak lagi, apakah ibu
sedang menyusui atau tidak, atau adakah penyakit tertentu pada wanita yang bisa
diperburuk dengan kontrasepsi. Selain itu pertimbangkan pula harga dan kepraktisan
dari setiap metode.

Anda mungkin juga menyukai