PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perubahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, setiap Negara bahkan
suatu kota tidak akan terlepas dari perubahan seiring dengan perkembangan zaman.
Perubahan serta perkembangan terjadi dalam segala aspek dan bidang, termasuk
merupakan individu, untuk itu penting bagi pemasar untuk mempelajari konsumen
dan memahami prilaku konsumen sebagai strategi agar dapat mencapai kesuksesan
cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang
tersedia baik waktu, uang, dan usaha untuk membeli barang-barang yang
rangsangan dari luar diri konsumen, baik itu dari pemasar ataupun dari lingkungan.
Rangsangan dari pemasar contohnya dari kualitas produk, harga, promosi atau
pembelian didasarkan pada bagaimana konsumen menganggap harga aktual saat ini
harga yang dilakukan harus dapat bersaing di pasaran, jika harga terlalu tinggi maka
pasar
konsumen untuk menunjukan citra dirinya kepada orang lain, sehingga konsumen
melakukan pembelian suatu produk. Hal ini didukung oleh Schiffman dan Kanuk
merasa mencerminkan kebutuhan khusus, kepribadian, dan gaya hidup. Gaya hidup
lingkungannya, menunjukan pola hidup yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan
Senang menghabiskan waktu berkumpul dan bersantai bersama teman di kedai kopi,
akan memutuskan untuk membeli kopi. Orang yang lebih kreatif akan lebih
menyukai barang-barang unik, orang yang menyukai hobi tertentu akan membeli
produk-produk sesuai dengan hobinya. Ada orang yang senang berbelanja. Itu
semua merupakan beberapa contoh dorongan gaya hidup atas prilaku konsumsi
untuk melakukan keputusan pembelian. Tidak hanya itu sekarang sedang terjadi
tinggi untuk layanan baru yang dapat dihasilkan dari industri kreatif, munculnya e-
(https://edukasi.kompas.com/read/2018/08/06/19074791/saatnya-melirik-industri-
kreatif).
Pelaku usaha dituntut untuk berinovasi dan lebih kreatif dalam membuat
suatu produk, agar konsumen tertarik dan berminat untuk membeli podik yang
ditawarkannya. Badan Ekomini Kreatif (2017) menyatakan bahwa pada tahun 2017,
ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,38% atau 852 trilliun rupiah
Industri kreatif di bidang fashion saat ini berkembang dengan pesat. Kondisi
ini sejalan dengan berkembangnya zaman dan kesadaran masyarakat akan fashion
yang sudah mengarah pada pemenuhan gaya hidup pada zaman sekarang, disamping
itu gaya fashion juga dapat diartikan sebagai sarana berkomunikasi dan menunjukan
gaya hidup identitas pemakainya. Industri fashion tidak hanya bergerak dalam satu
bidang saja, melainkan banyak ada beberapa bidang yang dapat dikatagorikan
fashion seperti :
Jam tangan adalah salah satu benda yang dapat mendukung fashion
seseorang. Selain fungsi utamanya sebagai petunjuk waktu, jam tangan pada zaman
sekarang juga sudah menjadi salah satu pendukung bahkan menjadi tren mode
dalam fashion. Memilih jam tangan sesuai dengan serela dan dikombinasikan
dengan gaya fashion yang sedang tren pada saat ini. Jenis dan bahan material
punberagam, mulai dari jam tangan kinetik, mekanik dan elektronik, yang bahannya
terbuat dari stainless steell, almunium, karet dan plastik. Untuk itu produsen dituntut
agar lebih berinovatif menciptakan jam tangan yang baru mempunyai cirikhas,
keunikan, fitur kehandalan yang tunjang dengan desain yang berwawasan, agar
produk dapat lebih bervariatif di pasaran. Perusahaan yang bergerak dalam industri
kreatif dengan produk jam tangan yaitu salah satunya PT Matoa Indonesia.
pertama di Indonesia. Perusahaan asal Kota Bandung ini memiliki konsep unik,
yaitu “urban, simply & nature”. Menggabungkan gaya perkotaan, desain yang
simpel dengan bahan baku yang ramah lingkungan yaitu meterial berasal dari kayu.
Adanya unsur budaya Indonesia yang terkandung dalam produk jam tangan Matoa,
dapat dilihat dari nama Matoa sendiri yang diambil dari nama kayu khas Papua,
disamping itu nama-nama produk Matoa berasal dari suku dan nama pulau di
bahkan mancanegara.
Bahan baku kayu yang digunakan yaitu kayu eboni yang berasal dari
Indonesia dan kayu maple yang berasal dari Kanada. Pangsa pasar Matoa kalangan
menegah keatas, harga yang ditawarkan untuk jam tangan yaitu mulai dari Rp
980.000 rupiah – Rp 3.000.000 . Saat ini ada 12 macam produk jam tangan matoa
kebanyakan konsumen Matoa ini yaitu anak muda. Gaya hidup anak muda zaman
sekarang yang menggemari tren fashion, menyukai hal-hal baru yang unik, lebih
kreatif, menyukai produk yang terbedakan, menjadi pengaruh dalam pembelian jam
tangan Matoa. Tidak hanya itu faktor lingkungan, seperti pengaruh dari usia sebaya,
teknologi komunikasi seperti media social juga memberi peran dalam gaya hidup
keputusan mengenai produk apa yang dibutuhkan, kapan, bagaimana dan di mana
proses pembelian itu akan akan terjadi. Banyak faktor yang mempengaruhi manusia
gaya hidup dan harga merupakan salah satu faktor cukup berpengaruh terhadap
proses pembelian suatu produk gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan
orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat dan opininya.
yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Bandung
sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
2. Universitas Pasundan
3. Bagi Penulis