Anda di halaman 1dari 2

FARKHAN RAFLESIA

22318303
RANGKUMAN MIKROSEISMIK

Penggabungan Metode 3D Model Kecepatan dan Fuzzy Clustering untuk Karakterisasi


Rekahan
(Erlangga Ibrahim Fattah, Andrian Dian Nugraha, Rachmat Sule)

Mikroseismik terjadi karena beberapa parameter, seperti peningkatan tekanan pori, perubahan
temperature dan volume karena fluida produksi atau injeksi dan alterasi kimia permukaan
rekahan. Karakterisasi rekahan di system panasbumi dilakukan oleh monitoring event
mikroseismik. Kami menggunakan data mikroseismik dari periode oktober 2012 sampai Mei
2013yang direkam minimal oleh empat stasiun pengamatan. Data Katalog mengandung 1116
event mikroseismik dan 11433 fase gelombang P dan 11433 fase gelombang S dan dimonitor
oleh 35 stasiun pengamatan. Pertama, kami merelokasi data katalog hypocenter dan model
kecepatan update simultan menggunakan metode pasangan hiposenter-kecepatan dari kode
program VELEST. Hiposenter relokasi dan model kecepatan 1D update diaplikasikan sebagai
inverse tomografi menggunakan kode program SimulPS12 menghasilkan model kecepatan
seismic 3 dimensi dan hiposenter presisi.

Kedua, kami mengumpulkan hiposenter dan struktur kecepatan tiga dimensi Vp, Vs dan
Vp/Vs menggunakan metode fuzzy clustering. Pergerakan pusat cluster dalam waktu tertentu
dapat menggambarkan pergerakan rekahan. Kami menggunakan jendela waktu tiga bulan
dari Oktober 2012 sampai Mei 2013.

Hiposenter relokasi, model kecepatan 1D update dan koreksi stasiun di hitung simultan
sampai misfit RMS minimum tercapai. Misfit RMS minimum, yang rentangnya 0.02 sampai
0.2 detik, menunjukan solusi yang paling diandalkan. Struktur kecepatan tiga dimensi
diperoleh dari kode program SimulPS12. Program ini menghitung hiposenter, model
kecepatan tiga dimensi update (rasio Vp dan Vp/Vs) dan korelasi stasiun simultan. Model
kecepatan awal diperoleh dari program inverse VELEST. Parameter Damping ditentukan dari
kurva trade off antara variance kedua data dan model. Damping yang paling berlaku dipilih
menggunakan nilai minimum variance ini. Kami menggunakan parameter damping 10 untuk
kedua Vp dan Vp/Vs. Model kecepatan Grid dengan dimensi 2x2x1 km3 digunakan untuk
mendapat struktur kecepatan tiga dimensi Vp dan rasio Vp/Vs dengan resolusi baik.

Data diklasifikasikan kedalam beberapa grup yang mengandung karakteristik sama


menggunakan logika fuzzy. Derajat kesamaan diantara 0 dampai 1 yang mengindikasikan
kesamaan terkecil dan terbesar dari data tiap cluster. Untuk mendapatkan data partisi optimal,
kami memvalidasi angka cluster menggunakan index validitas Xie dan Beni. Data partisi
optimal ditentukan menggunakan dua cluster.
Gambar 1 menggambarkan penampang tomogram Vp, Vs dan rasio Vp/Vs di ketinggian 0
sampai 1 km dibawah muka laut. Area garis putus-putus mengindikasikan area dengan
resolusi baik, patahan (garis hitam), stasiun (segitiga biru) dan gunung (segitiga hitam).
Warna merah mengindikasikan anomaly rendah sedangkan biru mengindikasikan anomaly
tinggi.

Pergerakan pusat cluster, symbol bintang adalah pusat cluster di event gempa mikroseismik
di Oktober –Desember 2012, symbol kotak adalah pusat cluster di event mikroseismik di
April-Mei 2013.

Anda mungkin juga menyukai