Anda di halaman 1dari 24

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah sehingga profil UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Tahun 2018 telah
dapat diterbitkan. Profil ini merupakan salah satu keluaran dari upaya pemantapan dan
pengembangan Sistem Informasi Kesehatan dan juga merupakan gambaran tentang
situasi dan kondisi kesehatan di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 serta dapat
menjadi acuan/sarana untuk memantau pencapaian pembangunan kesehatan.
Sesuai dengan buku pedoman penyusunannya, di dalam profil ini terdapat
beberapa indikator yang meliputi indikator program dan indikator Kinerja Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Banyak kendala dalam penyusunan Profil ini, antara lain kurangnya apresiasi
terhadap data sehingga menyebabkan keterlambatan pengumpulan data, tidak
lengkapnya data dan validitas data yang ada. Meskipun demikian, sudah menjadi
komitmen kami untuk tetap mengupayakan agar profil selalu terbit setiap tahun dan
lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya dalam rangka menyajikan bahan evaluasi
berbagai program kesehatan yang telah dilaksanakan dan perencanaan ke depan,
serta pengambilan keputusan berdasarkan data dalam pembangunan kesehatan
menuju Indonesia Sehat 2020.
Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan profil kesehatan ini.
Semoga profil UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Tahun 2018 ini dapat bermanfaat
dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan sesuai yang kita harapkan.
Kritik dan saran membangun kami harapkan untuk penyusunan profil yang akan
datang.

Sambungmacan, Januari 2019


Kepala UPTD Puskesmas Sambungmacan 1

dr. Akhmad Muzani


NIP. 19800221 200804 1 003
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 dalam Pasal 1 ayat 2 disebutkan Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya..
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas
berwenang untuk :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.

2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas


berwenang untuk :
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 ini merupakan sarana untuk
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan
Sambungmacan dan sebagai sarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1

B. Visi , Misi, Motto dan Tata Nilai


Visi
Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Dasar yang berkualitas dan menjadi pilihan
utama untuk mewujudkan Kecamatan Sambungmacan Sehat.
Misi :
1. Meningkatkan Sumber Daya Kesehatan.
2. Melaksanakan Akreditasi Puskesmas.
3. Mengembangkan pelayanan yang berorientasi kepuasan pelanggan.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat
Motto : ” Upayaku mewujudkan Kecamatan Sambungmacan Sehat ”
Tata Nilai : ”BRATA” = Berkeadilan, Responsif, Akurat, Terjangkau, Aman

C. Strategi
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan
kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada upaya
promotif dan preventif.
3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada
di puskesmas dan masyarakat
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang
merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna
dan berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang
bertanggungjawab

D. Bentuk Kegiatan
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan
kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral
a. Mengoptimalkan koordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas program di
tingkat kecamatan
b. Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa dalam rangka
implementasi program kesehatan.
c. Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program kesehatan di
masyarakat
d. Membina posyandu, desa siaga yang telah ada di masyarakat
e. Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah ataupun pondok
pesantren

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan


berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada upaya
promotif dan preventif.
a. Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas yang
tersedia
b. Mengoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada
c. Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap sesuai
perkembangan jaman
d. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
e. Melaksanakan rujukan horizontal dalam rangka meningkatkan peran klinik
sehat, dengan tetap memberikan pelayanan rujukan vertikal sesuai standar.
f. Meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan

3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada


di puskesmas dan masyarakat
a. Mendorong masyarakat untuk mendukung pendanaan kesehatan yang
bersumber dari masyarakat
b. Merencanakan anggaran kegiatan kesehatan yang sesuai dengan
permasalahan yang ada di masyarakat
c. Mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) melalui dana
yang ada.

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang


merata dan bermutu.
a. Melaksanakan transfer ilmu (kalakarya) dari SDM yang mengikuti pelatihan
kepada rekan-rekan lainnya.
b. Membuat peta jabatan sesuai dengan kompetensi yang ada
c. Melaksanakan analisis beban kerja dan mutasi internal

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat


kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
a. Mengoptimalkan peran apotek dan gudang obat dalam pelayanan kesehatan
b. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi penggunaan obat pelayanan
kesehatan
c. Mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan obat dan alkes
d. Merencanakan kebutuhan obat dan alkes secara rutin

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna


dan berhasil guna untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang
bertanggungjawab
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu setiap bulan
b. Menanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen yang disampaikan
c. Melaksanakan lokmin bulanan dan tribulanan secara rutin.

E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Profil UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 adalah
untuk memberikan gambaran masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1 melalui hasil pencapaian program dan indikator kesehatan
yang dilaksanakan, sehingga nantinya dapat menjadi tolak ukur atau dasar
pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya di UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1.

2. Tujuan Khusus
a) Tersedianya data dan informasi yang akurat tentang pencapaian program
kesehatan di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1.
b) Tersedianya informasi tentang bagaimana akses masyarakat di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 terhadap pemeliharaan kesehatan.
c) Diperolehnya informasi mengenai cakupan program sehingga dapat
memotivasi pengelolah program untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
d) Mekanisme Kerja Pengelolaan Data

F. Mekanisme Pengelolaan Data


1. Pengumpulan data
Dalam penyusunan Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Sambungmacan 1, data
dikumpulkan secara aktif oleh petugas pengelola data dengan cara melakukan
pengambilan data secara langsung dari masing-masing pemegang program di
Puskesmas dan di kantor BPS Kecamatan Sambungmacan selanjutnya data
tersebut diolah dan dituangkan dalam bentuk tabel yang kemudian dianalisis
sebelum disajikan dalam bentuk profil.

Metode yang digunakan adalah pengumpulan data secara rutin melalui


pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung
Puskesmas yang dilakukan setiap hari dan berkala baik di kelurahan/desa
maupun di Puskesmas.

2. Pengolahan dan Analisis Data


Data yang telah dikumpulkan tersebut dimasukkan ke dalam format tabel yang
telah disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen kemudian dilakukan
analisis. Jenis analisis data yang dilakukan pada penyajian profil ini adalah jenis
Analisis Deskriptif, yaitu upaya menggambarkan / menjelaskan data yang
terdapat dalam tabel sesuai karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka
rata-rata, angka maksimum dan minimum.

3. Sistimatika Penyajian
Sistimatika penyajian Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
adalah sebagai berikut :
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan penyusunan Profil
Kesehatan dan sistimatika penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1. Selain uraian tentang letak geografis, administratif
dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai mortalitas, morbiditas
dan angka status gizi masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan
dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat. Upaya pelayanan
kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator
kinerja Standar Pelayanan Minimum bidang kesehatan.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan di tahun tersebut.
Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Geografis
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sambungmacan 1
terletak di Jalan Raya Timur Km. 11 Desa Bedoro Kecamatan Sambungmacan
Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah. Adapun batas wilayah UPTD
Puskesmas Sambungmacan 1 adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Tangen
2. Sebelah Timur : Desa Banaran, Sambungmacan
3. Sebelah Selatan : Desa Toyogo, Sambungmacan
4. Sebelah Barat : Kecamatan Ngrampal
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 adalah 20.99 km²
meliputi :
1. Desa Cemeng dengan 3 kebayanan, 20 dukuh, 20 RT
2. Desa Karanganyar dengan 3 kebayanan, 22 Dukuh, 36 RT
3. Desa Bedoro dengan 2 kebayanan, 12 Dukuh, 34 RT
4. Desa Sambungmacan dengan 3 kebayanan, 12 Dukuh, 35 RT
5. Desa Plumbon dengan 2 kebayanan, 14 Dukuh , 31 RT

B. Keadaan Demografis
Keadaan demografis UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 adalah dataran
yang sebagaian besar penduduknya bertani dengan memiliki jumlah penduduk
yaitu jumlah rumah tangga seluruhnya: 7.714 KK, sedangkan jumlah penduduk
keseluruhan : 28.689 jiwa,
Angka kepadatan penduduk rata-rata di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1 adalah 731,6 jiwa/km2, desa Sambungmacan adalah wilayah
yang paling banyak penduduknya yaitu 7.462 jiwa.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
(Jiwa (Jiwa (Jiwa )
1 Cemeng 2.377 2.976 5.353
2 Karanganyar 3.024 2.901 5.925
3 Plumbon 2.518 2.526 5.044
4 Sambungmacan 3.635 3.827 7.462
5 Bedoro 2.311 2.594 4.905
Jumlah 13.865 14.824 28.689
Sumber : BPS Kecamatan Sambungmacan
C. Keadaan Sosial Ekonomi
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya
manusia. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 jumlah sarana
pendidikan yang ada terbagi dalam Taman Kanak-Kanak ada 16 sekolah,
Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah ada 17 sekolah, Sekolah Menengah
Pertama / Madrasah Tsanawiyah ada 3 sekolah sedangkan SMU/MAN 1
sekolah
Tabel 2. Jumlah Sarana Pendidikan
No Desa Jumlah Sarana Pendidikan
TK SD/MI SMP/MTs SMA/SMK
1 Cemeng 2 4 0 0
2 Karanganyar 4 3 1 0
3 Plumbon 2 2 1 0
4 Sambungmacan 4 4 0 1
5 Bedoro 4 4 1 0
Jumlah 16 17 3 1
Sumber : BPS Kecamatan Sambungmacan

2. Agama
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama. Menurut data statistik tahun 2018
penduduk di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 , sebagian
besar menganut Agama Islam.

Tabel 3. Jumlah Tempat – Tempat Ibadah


No Desa Jenis Sarana Ibadah
Mesjid Langgar Mushola Gereja
1 Cemeng 8 8 1 0
2 Karanganyar 8 14 5 2
3 Plumbon 7 12 3 0
4 Sambungmacan 6 20 0 1
5 Bedoro 10 9 0 1
Jumlah 39 63 9 4
Sumber : BPS Kecamatan Sambungmacan

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas (Angka Kematian)


1. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Pada Tahun 2018, di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
jumlah kematian bayi sebanyak 9 orang.
2. Angka Kematian Balita
Di tahun 2018 ini jumlah kematian anak balita di wilayah UPTD Puskesmas
Sambungmacan 3 sebanyak 1 orang.

B. Morbiditas (Angka Kesakitan)


1. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)
Pada tahun 2018 jumlah suspek yang diperiksa sputum BTA sebanyak 110
orang dan yang dinyatakan positif menderita (TB Paru BTA (+) sebanyak 18
orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut maka dilakukan
pemberian pengobatan anti tuberkulosis secara rutin selama 6 bulan kepada
semua penderita yang dinyatakan positif.. Penderita yang dinyatakan sembuh
setelah pemeriksaan kembali sputum BTA dan memperlihatkan sputum BTA (-)
sebanyak 17 orang.
Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa angka kesembuhan penderita
TB Paru BTA (+) yang ditangani UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 belum
dapat dilihat karena sebagian masih dalam program pengobatan selama 6
(enam) bulan lamanya

2. Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani


Pada tahun 2018 ditemukan 3 balita menderita pneumonia dan sudah berobat
ke UPTD Puskesmas Sambungmacan 1.

3. Angka Kesakitan Diare


Diare merupakan penyakit endemis khususnya di negara-negara berkembang
seperti Indonesia. Penyakit ini senantiasa ada dan sering terjadi peningkatan
jumlah penderita khususnya pada musim-musim hujan. Di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sambungmacan 1 berdasarkan hasil rekapan tahunan STP
(Surveilans Terpadu Penyakit) UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 tahun
2018, penyakit diare sebanyak 806 penderita dan semua telah mendapat
penanganan pengobatan dan pemberian oralit dan tablet zinc,
4. Angka Kesakitan Malaria
Pada tahun 2018, tidak ditemukan kasus
5. Angka penyakit Kusta
Pada tahun 2018 ditemukan 2 kasus
6. Angka penyakit Filariasis
Pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus.
7. Angka penyakit Rabies
Pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus.
8. Angka penyakit Campak
Pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus
9. Angka penyakit Polio
Pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus
10. Angka penyakit Hepatitis B
Pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus
11. Angka penyakit DBD
Pada Tahun 2018, di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
jumlah kasus DBD sebanyak 9 orang yaitu di desa Karanganyar 2 orang, desa
Sambungmacan 4 orang, desa Bedoro 1 orang dan desa Plumbon 2 orang.

C. Situasi Gizi
1. Persentase Kunjungan Neonatus dan Bayi
Kunjungan neonatus di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
tahun 2018 yaitu 364 dengan KN3 sebanyak 359 (80,1%) sesuai standar
pelayanan minimal. Kunjungan bayi baik di dalam maupun di luar gedung
Puskesmas (posyandu) sebanyak 448 dengan kunjungan 448 (100%). Hal ini
dapat menggambarkan bahwa masyarakat sudah mulai memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.
2. Persentase BBLR Ditangani
Dari 373 bayi yang lahir, 32 bayi dengan BBLR, ditangani 32 bayi (100 %).
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan di
bawah 2500 gram antara lain umur dan paritas ibu serta umur kehamilan yang
kurang dari batas normal, ibu tidak rutin memeriksakan kehamilannya serta
faktor gizi yang tidak mencukupi.
3. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita
Pada tahun 2018, pemantauan status gizi di UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1 dilaksanakan setiap bulannya di Posyandu melalui
penimbangan baduta dan balita, yang dilaporkan pada setiap akhir bulan
setelah semua kegiatan posyandu selesai dilaksanakan dalam bulan berjalan.
Jumlah sasaran baduta dan balita yang tersebar di 5 desa di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 pada tahun 2018 menurut data dari
program gizi adalah 1.095 Baduta dan 1.561 balita. Dari jumlah tersebut yang
aktif mengikuti penimbangan setiap bulan di posyandu 892 baduta (81,5%) dan
1.603 balita (95,4 %) dari seluruh baduta dan balita yang rutin mengikuti
penimbangan setiap bulannya, hal itu disebabkan masih kurangnya kesadaran
dan pengertian masyarakat akan pentingnya posyandu.
Kurangnya cakupan D/S menggambarkan kurangnya partisipasi
masyarakat dan pemerintah Desa dalam kegiatan posyandu. Hal ini
disebabkan diantaranya karena kondisi sosial ekonomi masyarakat yang
mayoritas pekerjaannya adalah petani sehingga sering kali pada saat jadwal
posyandu mereka tidak bisa datang karena alasan yang berbeda-beda, di
samping itu kurangnya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan dan
pertumbuhan anak setelah berusia 24 bulan ke atas.
Masalah gizi bukan hanya masalah sektor kesehatan, dan keberhasilan
penanggulangannya tidak akan maksimal jika sektor kesehatan berjalan sendiri
tanpa adanya dukungan sektor terkait serta dukungan politik dari kebijakan
pemerintah setempat.
Masih terdapatnya balita BGM di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
yaitu 51 balita (5,7%), sedangkan gizi buruk tidak ada, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain sosial budaya dan ekonomi keluarga, tingkat
pengetahuan dan kekurangpedulian keluarga. Balita BGM ini semuanya telah
mendapat makanan pendamping ASI.

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 dan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan
Dari 535 ibu hamil, cakupan K1 390 (72,9%) dan K4 sebanyak 372 (69,5%).
Dari persentase cakupan K1 dan K4 menggambarkan bahwa kesadaran ibu
hamil untuk memeriksakan kandungannya sedini mungkin ke Puskesmas dan
Poskesdes masih kurang.
Jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan adalah 373 (100% ) persalinan dari 373
persalinan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 pada tahun
2018.
Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun ini
menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
terhadap persalinan semakin baik.

2. Persentase Pelayanan Anak Balita


Jumlah Anak balita 1.681 yang mendapat pelayanan kesehatan minimal 8 kali
sebanyak 1.603 balita ( 95,4%)

3. Persentase Penjaringan Siswa SD


Cakupan pemeriksaan kesehatan pada anak SD/MI kelas 1 oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan
kesehatan di SD/MI di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
tahun 2018 sebanyak 320 siswa. Jumlah murid SD/MI yang mendapat
pelayanan kesehatan penjaringan sebanyak 302 ( 94,3%)

4. Persentase Peserta KB Baru dan Aktif


Berdasarkan data Pengelola KB UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 tahun
2018, Peserta KB Baru 430 ( 7,1% ) dan peserta KB Aktif sebanyak 5.113
(84,2%) orang dari 6.072 pasangan usia subur. Angka ini menunjukan tingkat
partisipasi masyarakat tentang KB cukup baik.
Berdasarkan jenis kontrasepsi peserta KB lebih banyak menggunakan suntik
sebanyak 257, dibandingkan jenis kontrasepsi lain yaitu Pil, kondom, implan,
IUD, MOP dan MOW.

5. Persentase Desa yang mencapai UCI dan cakupan Imunisas Bayi


Pada tahun 2018 cakupan imunisasi UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
semua Desa UCI . ( Universal child immunization)
Persentase Cakupan Imunisasi Bayi
Imunisasi merupakan salah satu jalan untuk menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian khususnya pada bayi dan balita melalui pemberian
perlindungan / kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang dapat di
cegah dengan imunisasi (PD3I).
Imunisasi bayi terdiri atas :
1. Imunisasi BCG untuk memberi perlindungan terhadap penyakit TBC
2. Imunisasi DPT/HB 1 sampai 3, memberi perlindungan terhadap penyakit
hepatitis, diftheri, pertusis dan tetanus.
3. Imunisasi Polio 1 sampai Polio 4, untuk memberikan perlindungan
terhadap penyakit polio.
4. Imunisasi campak, untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit
campak.
Pada tahun 2018 cakupan imunisasi UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
dari 382 sasaran bayi sebagai berikut :
1. Cakupan imunisasi HBO mencapai 338 bayi atau 90,6 %
2. Cakupan imunisasi BCG mencapai 343 bayi atau 91,9 %
3. Cakupan imunisasi DPT/HB-Hib 3 mencapai 342 bayi atau 87,9 %
4. Cakupan imunisasi P0LIO 4 mencapai 412 bayi atau 105,9 %
5. Cakupan imunisasi Campak mencapai 403 bayi atau 103,9 %
6. Imunisasi dasar lengkap mencapai 412 bayi atau 105,9 %
Pencapaian ini memberi gambaran proporsi bayi yang telah mendapat
perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(khususnya bayi yang telah mendapat DPT3 + HB-Hib 3, Polio4, BCG dan
campak. Yang berarti tingkat pengelolaan program imunisasi harus lebih
ditingkatkan serta pemanfaatan pelayanan imunisasi di posyandu oleh
masyarakat, hal ini sangat erat kaitannya dengan kesadaran ibu untuk
membawa anaknya ke posyandu yang sering kali diabaikan karena faktor
pekerjaan rumah tangga, faktor anak yang sakit, dll.
Tingginya cakupan imunisasi tahun 2018 sebagaimana terlihat pada data
tersebut di atas disebabkan karena tingginya partisipasi masyarakat tentang
pentingnya imunisasi dan tak lepas dari proaktifnya pengelolah program
imunisasi dan teman-teman di desa melakukan kegiatan sweeping imunisasi.

6. Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 kali


Cakupan Kapsul Vit A Dosis Tinggi pada Bayi (6-11 Bulan) dan Balita (12-59
Bulan) berdasarkan data Gizi di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 tahun
2018:
Jumlah bayi yang mendapat Vit A umur 6-11 bulan sebanyak 100%,
sedangkan anak balita umur 12–59 bulan yang mendapat Vit. A sebanyak
100%.

7. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe3


Dari 560 sasaran bumil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
tahun 2018 yang mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya
sebanyak 373 bumil atau 69,72%. Angka cakupan ini sangat dipengaruhi oleh
kunjungan ibu hamil ke sarana pelayanan kesehatan dan adanya kelas ibu
hamil.

8. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Imunisasi TT


Persentase ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
yang mendapatkan imunisasi TT1 sejumlah 204 ( 47,7% ) dan TT2 sejumlah
194 (45,3%) sangat dipengaruhi oleh kunjungan ibu ke sarana pelayanan
kesehatan dalam hal ini ke Puskesmas atau ke PKD.

9. Penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi Neonatal


Penanganan komplikasi kebidanan sebanyak 187 dan penanganan komplikasi
neonatal sebanyak 25 bayi

10. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif


Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan
di wilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 pada tahun 2018 adalah 80
Bayi (28,6 %,) angka tersebut dipengaruhi oleh tingkat kesibukan ibu yang
ikut mencari nafkah untuk kebutuhan hidup sehari-hari sehingga pada usia
sekitar 4 bulan bayi mereka sudah diberi makanan pendamping ASI seperti
bubur saring atau makanan tambahan lainnya seperti biskuit. Disamping itu
faktor pengetahuan ibu yang kurang sehingga sebagian bayi kadang diberi
susu formula , air tajin atau teh manis jika ASI ibunya dirasa kurang.

11. Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap


Di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 pada tahun 2018 Pelayanan dalam
gedung yang dilaksanakan adalah tumpatan gigi tetap 40 orang, sedangkan
Pencabutan gigi tetap sebanyak 43 orang. Selain kegiatan pelayanan di
Puskesmas juga dilaksanakan kegiatan di luar gedung seperti UKGS (Promotif
dan Preventif).

12. Persentase Murid SD/MI yang mendapat Pemeriksaan Gigi mulut


Kegiatan UKGS di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 adalah pemeriksaan
gigi dan mulut khususnya pada anak SD/MI, pada tahun 2018 sebanyak 17
sekolah, murid yang diperiksa sebanyak 300 orang dan yang mendapat
perawatan sebanyak 39 orang.

13. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar


Proporsi penduduk yang terlindung jaminan kesehatan nasional di UPTD
Puskesmas Sambungmacan 1 tahun 2018 sebanyak 12.724.

14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila


Jumlah kelompok Usila ( 60 Tahun + ) di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1 sebanyak 6 kelompok dan anggotanya sebanyak 4.066
orang. Jumlah Usila yang dilayani selama tahun 2018 sebanyak 100 % dari
jumlah usila yang ada.

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


1. Cakupan Rawat Jalan dan Rawat Inap
RAWAT JALAN UGD RAWAT INAP
N
BULAN
O Saras Saras Baya BPJ Saras
Bayar Askes BPJS KS JML Bayar BPJS JML JML
wati wati r S wati
1 JANUARI 1.059 341 811 40 50 2.301 128 99 8 233 11 59 2 72

2 PEBRUARI 994 508 910 43 380 2.835 108 132 11 251 15 45 3 63

3 MARET 974 407 922 89 601 2.993 152 132 22 338 23 47 5 75

4 APRIL 929 360 1.082 127 582 3.026 138 130 11 279 13 40 7 80

5 MEI 908 422 808 102 175 2.413 143 131 25 299 10 34 6 150

6 JUNI 844 304 610 51 83 1.892 129 114 24 257 15 38 2 60

7 JULI 1.062 328 908 51 214 2.561 135 139 15 289 15 38 2 55

8 AGUSTUS 978 413 953 83 330 2.757 222 174 21 417 22 38 8 68


SEPTEMBE
9 1.068 371 991 93 602 3.125 191 182 15 388 22 42 9 73
R
10 OKTOBER 998 276 1.129 96 928 3.427 164 164 20 348 18 55 4 77
11 NOPEMBER 765 107 1.149 65 703 2.789 133 136 12 281 18 50 4 50

12 DESEMBER 790 95 1.353 62 180 2.760 170 187 19 375 12 44 3 59

JUMLAH 11.367 3.932 11.624 902 5.054 32.879 1.813 1.720 203 3.766 194 530 58 862

Sumber data: Register Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap 2018

Jumlah kunjungan rawat jalan di dalam atau pun di luar gedung UPTD
Puskesmas Sambungmacan 1 adalah 37.507 kunjungan yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1, termasuk
di Pelayanan Umum, Pelayanan Gigi, KIA, pelayanan di Pustu, PKD, Poskesling,
UGD, Rawat Inap.
Dari jumlah penduduk yang berkunjung ke Puskesmas tersebut mayoritas
mereka datang dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, hal ini
kurang sejalan dengan fungsi Puskesmas yaitu bukan hanya kuratif tetapi juga
promotif, preventif. Sehingga diharapkan bukan hanya mereka yang sakit saja
yang datang untuk berobat tetapi sebagian mereka diharapkan datang
berkonsultasi tentang bagaimana mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. Namun kenyataannya hal tersebut masih jauh dari yang
diharapkan karena persepsi masyarakat bahwa Puskesmas adalah tempat bagi
orang-orang yang sedang sakit, sehingga masyarakat yang datang dengan tujuan
konsultasi kesehatan masih sangat minim.

Berikut Gambaran 10 Penyakit terbanyak di wilayah UPTD Puskesmas


Sambungmacan 1 selama tahun 2018 :
No DIAGNOSA JUMLAH
1. Common Cold 4.425
2. Gastritis 3.450
3. Osteo artritis 2.610
4. Faringitis 1.588
5. Polimialgia 1.387
6. Hipertensi 1.272
7. Artritis rematoid 1.036
8. Dermatitis kontak alergi 879
9. Tension headache 874
10. Demam typoid 566
Sumber data: Register Pelayanan Umum 2018

Dari data diatas, menunjukkan bahwa kunjungan tertinggi masih di dominasi


penyakit menular berbasis lingkungan, hal ini menggambarkan bahwa kesehatan
lingkungan di wilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 masih perlu
mendapat perhatian sehingga kedepannya dapat menurunkan penularan penyakit
yang berbasis lingkungan.

2. Ketersediaan Obat Esensial dan Generik Kebutuhan


Obat-obatan yang tersedia di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 adalah
obat yang tergolong obat generik yang pengadaannya langsung melalui
Instalasi Farmasi Kabupaten Sragen.

C. Perilaku Hidup Masyarakat


1. Persentase Rumah Tangga Ber PHBS
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, faktor perilaku
merupakan faktor terbesar yang berpengaruh sehingga diharapkan masyarakat
mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-
hari.
Pada tahun 2018 dari 7.714 rumah tangga, yang dipantau hanya 2500 rumah
tangga. Semua dinyatakan berperilaku hidup bersih dan sehat. Dalam
pemantauan rumah tangga yang ber-PHBS digunakan sepuluh indikator
perilaku, dimana setiap rumah tangga mayoritas memenuhi sebagian kriteria.
Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan, kesadaran dan kepedulian
masyarakat sudah lebih baik, tetapi masih ada sebagian masyarakat yang
merokok tidak pada tempatnya sehingga anak-anak sekolah pun sudah ada
yang mulai belajar merokok, masih ada masyarakat yang tidak mencuci tangan
atau sekedar membilas dengan air tanpa memakai sabun sebelum makan
sehingga kebiasaan-kebiasaan ini dapat mempermudah masuknya kuman
penyakit ke dalam tubuh. Dan masih banyak lagi kebiasaan-kebiasaan
masyarakat yang dianggap sepele namun mereka kurang menyadari bahwa
perilaku tersebut menyebabkan mereka sakit. Terlebih dengan penyakit-
penyakit yang berbasis lingkungan, dimana penyebabnya juga karena kondisi
lingkungan yang tidak sehat/bersih karena kurang pedulinya masyarakat atas
perilaku mereka yang kurang bersih.

2. Persentase Posyandu Aktif


Posyandu yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 berjumlah
41 posyandu tersebar pada setiap dusun yang ada. Dalam pelaksanaannya
posyandu terkait dengan beberapa program Puskesmas, yaitu Program Gizi,
Imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak, KB dan Promosi Kesehatan. Sehingga
dalam pengklasifikasiannya juga didasarkan pada kriteria hasil pencapaian
cakupan program tersebut disamping berdasarkan frekuensi penimbangan
setiap tahun dan jumlah kader 205 aktif.
Berdasarkan kriteria penilaiannya maka posyandu yang ada di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Posyandu Pratama : 0
2. Posyandu Madya :5
3. Posyandu Purnama : 28
4. Posyandu Mandiri :8

Tabel. Jumlah Posyandu dan Kader


Jumlah Posyandu Jumlah kader
No Desa Ada aktif Ada Aktif
1 Cemeng 8 8 40 40
2 Karanganyar 10 10 50 50
3 Plumbon 7 7 35 35
4 Sambungmacan 8 8 40 40
5 Bedoro 8 8 40 40
Jumlah 41 41 205 205
Data: UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Tahun 2018

D. Keadaan Lingkungan
1. Persentase Rumah Sehat
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Dari
jaman dulu hingga sekarang manusia mendesain rumahnya (tempat tinggal)
sedemikian rupa agar penghuninya merasa aman dan nyaman. Namun kadang
dalam membangun sebuah rumah kurang memperhatikan unsur kesehatan/
sanitasi lingkungan. seperti ventilasi, pencahayaan, sarana pembuangan air
limbah, pembuangan sampah, jamban keluarga dan sarana air bersih.
Pada tahun 2018, jumlah rumah yang memenuhi syarat (rumah sehat)
sebanyak 5.358 rumah dari 7.714 rumah yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sambungmacan 1. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut berarti
masih banyak rumah yang belum memenuhi syarat dari segi kesehatan
lingkungan. Di samping itu rumah yang memiliki SPAL masih sedikit, umumnya
mereka membuang limbah/comberan dibelakang rumah atau di samping rumah
jika rumah permanen/semi permanen, sehingga air limbah tersebut menjadi
genangan air yang menimbulkan bau dan menjadi sarang vektor penyakit.
Dari kondisi lingkungan fisik yang kurang memadai seperti di atas akan
memberikan kontribusi jelek terhadap lingkungan biologis. Di samping itu tingkat
pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir
masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Persentase Penduduk yang memiliki Akses terhadap Air Bersih
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air
sangatlah kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan
sebagainya. Di antara kegunaan-kegunaan tersebut yang paling penting adalah
kebutuhan untuk minum. Untuk itu air harus mempunyai persyaratan khusus
agar tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Di antaranya tidak berbau, tidak
berasa, tidak berwarna, tidak terkontaminasi oleh bakteri patogen serta tidak
mengandung zat-zat kimia tertentu.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih tersebut, maka masyarakat di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 mengakses air dari berbagai
sumber, jumlah penduduk yang menggunakan sumber air bersih sebanyak
28.424 orang (99%).

3. Persentase Penduduk yang Memiliki Sarana Sanitasi Dasar


Dikatakan rumah sehat jika memiliki sarana sanitasi dasar yang memenuhi
syarat kesehatan seperti jamban kelurga, tempat sampah dan pengelolaan air
limbah rumah tangga.
Pada tahun 2018, dari 28.689 penduduk yang ada di wilayah UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1, yang memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) adalah
28.394 orang (98,9%), jumlah ini meningkat disebabkan karena program ODF di
Kabupaten Sragen..

4. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat


Tempat pengelolaan makanan pun dilakukan pemeriksaan berdasarkan
beberapa kriteria penilaian. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan
1 jumlah TTU dan TPM yang ada sebanyak 23 lokasi dan yang dinyatakan
memenuhi syarat sebanyak 20 lokasi.
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana Kesehatan
1. Data Dasar Puskesmas
UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 terletak di Jalan Raya Timur KM.11 Desa
Bedoro Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah.
UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 dilengkapi dengan 1 buah bangunan untuk
rawat jalan , 2 buah untuk rawat inap dan 1 buah mushola.
2. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 tahun 2018 memiliki upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 1 Pustu, 5
Poskesdes, 1 Pusling dan 41 Posyandu.

Tabel. Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan


UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Tahun 2018
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan
1 Gedung Puskesmas 4 Buah 1 rwt jln, 1 rwt inap, 1
persalinan, 1 mushola
2 Pustu 1 Buah Jatisumo
3 Poskesdes 5 Buah Cemeng, Kr.anyar,
Plumbon, Sb.macan,
Bedoro
4 Pusling 1 buah Dk. Tapungan
5 Posyandu 41 Buah
6 Kendaraan Dinas Roda 4 2 Buah
7 Kendaraan Dinas Roda 2 5 Buah
Sumber : Data Laporan Bend. Barang UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 2018

B. Tenaga Kesehatan
1. Persentase Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja
Tenaga kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 sebanyak 44
orang terdiri dari merangkap dokter umum 3 orang (1 merangkap kepala), 1 orang
Dokter Gigi, 15 orang bidan (15 Bidan PNS), 8 orang perawat, 1 orang perawat gigi,
2 orang penyuluh kesehatan, 1 orang sanitarian, 1 orang petugas Gizi, 1 orang
asisten apoteker, 1 orang perekam medis, 1 orang petugas laboratorium, 5 orang
administrasi, 1 orang sopir, 3 orang kebersihan,.

2. Jumlah Pegawai di Puskesmas Menurut Pendidikan dan Jenis Kepegawaian

Tabel. Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan dan Jenis Kepegawaian


UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Tahun 2018
No Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah Jenis Kepegawaian
PNS PTT Kontrak
1 Kepala Pusk S.1 1 1
2 Dokter Umum S.1 2 2
3 Dokter Gigi S.1 1 1
4 Peny. Kes. Masy S.1 2 1 1
5 Gizi S.1 1 1
6 Sanitarian D3 Kesling 1 1
7 Bidan D.3 Keb 14 14
D.1 Keb 1 1
8 Perawat S.1 Kep 2 2
D.3 Kep 4 4
SPK 2 2
9 Perawat Gigi SPRG 1 1
10 Farmasi SMF 1 1
11 Laborat D.3 Analis 1 1
12 Perekam Medis SMA 1 1
13 Administrasi SMA 4 4
SMP 1 1
14 Sopir SMA 1 1
15 Pet. Kebersihan SMA 2 2
SMP 1 1
Sumber : Data Kepegawaian PKM Sambungmacan 1 tahun 2018

C. Pembiayaan Kesehatan
Biaya operasional yang digunakan, baik didalam gedung puskesmas maupun di
luar gedung puskesmas bersumber dari :
1. Penerimaan Puskesmas : Retribusi Pelayanan, Kapitasi BPJS, Klaim BPJS,
Klaim Saraswati dan Silva 2016.
2. Anggaran BOK Tahun 2018
3. Dana alokasi Umum (DAU) Dana Kesehatan Kabupaten Sragen Tahun
Anggaran 2018

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan data kegiatan program kesehatan yang dicapai UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1, maka dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Dari Cakupan kunjungan ibu hamil K1 (72,9 %) dan K4 (69,5 %) tidak
memenuhi target (100%) .
2. Jumlah persalinan oleh Nakes di wilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
sebanyak 373 (100 %) persalinan, hal ini menggambarkan tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat meningkat.
3. Pencapaian cakupan imunisasi diwilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
pada tahun 2018 sudah lebih baik dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun
ini semua desa mencapai UCI (Desa yang cakupan imunisasi dasar 100 % )
4. Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya (28,6%), hal ini
dipengaruhi oleh tingkat kesibukan ibu yang ikut mencari nafkah untuk
kebutuhan sehari-hari sehingga pada usia 6 bulan bayi mereka sudah diberi
makanan pendamping ASI.
5. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu, hal ini
terlihat dari masih rendahnya cakupan penimbangan balita, sehingga
pemantauan status gizi balita yang dilakukan setiap bulannya melalui posyandu
tidak dapat digunakan dalam menentukan status gizi masyarakat, khususnya
N/D, dan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemberian
makanan tambahan.
6. Masih terdapatnya balita BGM di wilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
yaitu 96 balita disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sosial budaya dan
ekonomi keluarga, tingkat pengetahuan dan kekurangpedulian masyarakat
terhadap tumbuh kembang Balitanya.
B. Saran
1. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang Pelayanan Kesehatan ibu dan
anak, sehingga diharapkan pada masa yang akan datang cakupan kunjungan
ibu hamil K1 dan K4, cakupan pemberian ASI Eksklusif, serta angka persalinan
oleh tenaga kesehatan meningkat.dan menurunnya angka kesakitan
khususnya penyakit menular berbasis lingkungan.
2. Perlunya kerjasama dengan semua sektor terkait dalam upaya meningkatkan
cakupan penimbangan bayi di posyandu, utamanya kerjasama dengan tim
penggerak PKK desa.
3. Mengingat Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang
banyak bersentuhan langsung ke masyarakat, maka UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1 masih memerlukan peningkatan sumber daya manusia dan
fasilitas–fasilitas kesehatan lainya yang dapat mendukung terlaksananya
program kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai