Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah sehingga profil UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Tahun 2018 telah
dapat diterbitkan. Profil ini merupakan salah satu keluaran dari upaya pemantapan dan
pengembangan Sistem Informasi Kesehatan dan juga merupakan gambaran tentang
situasi dan kondisi kesehatan di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 serta dapat
menjadi acuan/sarana untuk memantau pencapaian pembangunan kesehatan.
Sesuai dengan buku pedoman penyusunannya, di dalam profil ini terdapat
beberapa indikator yang meliputi indikator program dan indikator Kinerja Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Banyak kendala dalam penyusunan Profil ini, antara lain kurangnya apresiasi
terhadap data sehingga menyebabkan keterlambatan pengumpulan data, tidak
lengkapnya data dan validitas data yang ada. Meskipun demikian, sudah menjadi
komitmen kami untuk tetap mengupayakan agar profil selalu terbit setiap tahun dan
lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya dalam rangka menyajikan bahan evaluasi
berbagai program kesehatan yang telah dilaksanakan dan perencanaan ke depan,
serta pengambilan keputusan berdasarkan data dalam pembangunan kesehatan
menuju Indonesia Sehat 2020.
Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan profil kesehatan ini.
Semoga profil UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Tahun 2018 ini dapat bermanfaat
dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan sesuai yang kita harapkan.
Kritik dan saran membangun kami harapkan untuk penyusunan profil yang akan
datang.
A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 dalam Pasal 1 ayat 2 disebutkan Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya..
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas
berwenang untuk :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
C. Strategi
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan
kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada upaya
promotif dan preventif.
3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada
di puskesmas dan masyarakat
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang
merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna
dan berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang
bertanggungjawab
D. Bentuk Kegiatan
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan
kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral
a. Mengoptimalkan koordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas program di
tingkat kecamatan
b. Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa dalam rangka
implementasi program kesehatan.
c. Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program kesehatan di
masyarakat
d. Membina posyandu, desa siaga yang telah ada di masyarakat
e. Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah ataupun pondok
pesantren
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Profil UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 adalah
untuk memberikan gambaran masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1 melalui hasil pencapaian program dan indikator kesehatan
yang dilaksanakan, sehingga nantinya dapat menjadi tolak ukur atau dasar
pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya di UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1.
2. Tujuan Khusus
a) Tersedianya data dan informasi yang akurat tentang pencapaian program
kesehatan di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1.
b) Tersedianya informasi tentang bagaimana akses masyarakat di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 terhadap pemeliharaan kesehatan.
c) Diperolehnya informasi mengenai cakupan program sehingga dapat
memotivasi pengelolah program untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
d) Mekanisme Kerja Pengelolaan Data
3. Sistimatika Penyajian
Sistimatika penyajian Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
adalah sebagai berikut :
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan penyusunan Profil
Kesehatan dan sistimatika penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1. Selain uraian tentang letak geografis, administratif
dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai mortalitas, morbiditas
dan angka status gizi masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan
dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat. Upaya pelayanan
kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator
kinerja Standar Pelayanan Minimum bidang kesehatan.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan di tahun tersebut.
Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografis
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sambungmacan 1
terletak di Jalan Raya Timur Km. 11 Desa Bedoro Kecamatan Sambungmacan
Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah. Adapun batas wilayah UPTD
Puskesmas Sambungmacan 1 adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Tangen
2. Sebelah Timur : Desa Banaran, Sambungmacan
3. Sebelah Selatan : Desa Toyogo, Sambungmacan
4. Sebelah Barat : Kecamatan Ngrampal
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 adalah 20.99 km²
meliputi :
1. Desa Cemeng dengan 3 kebayanan, 20 dukuh, 20 RT
2. Desa Karanganyar dengan 3 kebayanan, 22 Dukuh, 36 RT
3. Desa Bedoro dengan 2 kebayanan, 12 Dukuh, 34 RT
4. Desa Sambungmacan dengan 3 kebayanan, 12 Dukuh, 35 RT
5. Desa Plumbon dengan 2 kebayanan, 14 Dukuh , 31 RT
B. Keadaan Demografis
Keadaan demografis UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 adalah dataran
yang sebagaian besar penduduknya bertani dengan memiliki jumlah penduduk
yaitu jumlah rumah tangga seluruhnya: 7.714 KK, sedangkan jumlah penduduk
keseluruhan : 28.689 jiwa,
Angka kepadatan penduduk rata-rata di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1 adalah 731,6 jiwa/km2, desa Sambungmacan adalah wilayah
yang paling banyak penduduknya yaitu 7.462 jiwa.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
(Jiwa (Jiwa (Jiwa )
1 Cemeng 2.377 2.976 5.353
2 Karanganyar 3.024 2.901 5.925
3 Plumbon 2.518 2.526 5.044
4 Sambungmacan 3.635 3.827 7.462
5 Bedoro 2.311 2.594 4.905
Jumlah 13.865 14.824 28.689
Sumber : BPS Kecamatan Sambungmacan
C. Keadaan Sosial Ekonomi
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya
manusia. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 jumlah sarana
pendidikan yang ada terbagi dalam Taman Kanak-Kanak ada 16 sekolah,
Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah ada 17 sekolah, Sekolah Menengah
Pertama / Madrasah Tsanawiyah ada 3 sekolah sedangkan SMU/MAN 1
sekolah
Tabel 2. Jumlah Sarana Pendidikan
No Desa Jumlah Sarana Pendidikan
TK SD/MI SMP/MTs SMA/SMK
1 Cemeng 2 4 0 0
2 Karanganyar 4 3 1 0
3 Plumbon 2 2 1 0
4 Sambungmacan 4 4 0 1
5 Bedoro 4 4 1 0
Jumlah 16 17 3 1
Sumber : BPS Kecamatan Sambungmacan
2. Agama
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama. Menurut data statistik tahun 2018
penduduk di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 , sebagian
besar menganut Agama Islam.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
C. Situasi Gizi
1. Persentase Kunjungan Neonatus dan Bayi
Kunjungan neonatus di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
tahun 2018 yaitu 364 dengan KN3 sebanyak 359 (80,1%) sesuai standar
pelayanan minimal. Kunjungan bayi baik di dalam maupun di luar gedung
Puskesmas (posyandu) sebanyak 448 dengan kunjungan 448 (100%). Hal ini
dapat menggambarkan bahwa masyarakat sudah mulai memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.
2. Persentase BBLR Ditangani
Dari 373 bayi yang lahir, 32 bayi dengan BBLR, ditangani 32 bayi (100 %).
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan di
bawah 2500 gram antara lain umur dan paritas ibu serta umur kehamilan yang
kurang dari batas normal, ibu tidak rutin memeriksakan kehamilannya serta
faktor gizi yang tidak mencukupi.
3. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita
Pada tahun 2018, pemantauan status gizi di UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1 dilaksanakan setiap bulannya di Posyandu melalui
penimbangan baduta dan balita, yang dilaporkan pada setiap akhir bulan
setelah semua kegiatan posyandu selesai dilaksanakan dalam bulan berjalan.
Jumlah sasaran baduta dan balita yang tersebar di 5 desa di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 pada tahun 2018 menurut data dari
program gizi adalah 1.095 Baduta dan 1.561 balita. Dari jumlah tersebut yang
aktif mengikuti penimbangan setiap bulan di posyandu 892 baduta (81,5%) dan
1.603 balita (95,4 %) dari seluruh baduta dan balita yang rutin mengikuti
penimbangan setiap bulannya, hal itu disebabkan masih kurangnya kesadaran
dan pengertian masyarakat akan pentingnya posyandu.
Kurangnya cakupan D/S menggambarkan kurangnya partisipasi
masyarakat dan pemerintah Desa dalam kegiatan posyandu. Hal ini
disebabkan diantaranya karena kondisi sosial ekonomi masyarakat yang
mayoritas pekerjaannya adalah petani sehingga sering kali pada saat jadwal
posyandu mereka tidak bisa datang karena alasan yang berbeda-beda, di
samping itu kurangnya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan dan
pertumbuhan anak setelah berusia 24 bulan ke atas.
Masalah gizi bukan hanya masalah sektor kesehatan, dan keberhasilan
penanggulangannya tidak akan maksimal jika sektor kesehatan berjalan sendiri
tanpa adanya dukungan sektor terkait serta dukungan politik dari kebijakan
pemerintah setempat.
Masih terdapatnya balita BGM di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
yaitu 51 balita (5,7%), sedangkan gizi buruk tidak ada, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain sosial budaya dan ekonomi keluarga, tingkat
pengetahuan dan kekurangpedulian keluarga. Balita BGM ini semuanya telah
mendapat makanan pendamping ASI.
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 dan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan
Dari 535 ibu hamil, cakupan K1 390 (72,9%) dan K4 sebanyak 372 (69,5%).
Dari persentase cakupan K1 dan K4 menggambarkan bahwa kesadaran ibu
hamil untuk memeriksakan kandungannya sedini mungkin ke Puskesmas dan
Poskesdes masih kurang.
Jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan adalah 373 (100% ) persalinan dari 373
persalinan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 pada tahun
2018.
Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun ini
menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
terhadap persalinan semakin baik.
4 APRIL 929 360 1.082 127 582 3.026 138 130 11 279 13 40 7 80
5 MEI 908 422 808 102 175 2.413 143 131 25 299 10 34 6 150
JUMLAH 11.367 3.932 11.624 902 5.054 32.879 1.813 1.720 203 3.766 194 530 58 862
Sumber data: Register Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap 2018
Jumlah kunjungan rawat jalan di dalam atau pun di luar gedung UPTD
Puskesmas Sambungmacan 1 adalah 37.507 kunjungan yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1, termasuk
di Pelayanan Umum, Pelayanan Gigi, KIA, pelayanan di Pustu, PKD, Poskesling,
UGD, Rawat Inap.
Dari jumlah penduduk yang berkunjung ke Puskesmas tersebut mayoritas
mereka datang dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, hal ini
kurang sejalan dengan fungsi Puskesmas yaitu bukan hanya kuratif tetapi juga
promotif, preventif. Sehingga diharapkan bukan hanya mereka yang sakit saja
yang datang untuk berobat tetapi sebagian mereka diharapkan datang
berkonsultasi tentang bagaimana mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. Namun kenyataannya hal tersebut masih jauh dari yang
diharapkan karena persepsi masyarakat bahwa Puskesmas adalah tempat bagi
orang-orang yang sedang sakit, sehingga masyarakat yang datang dengan tujuan
konsultasi kesehatan masih sangat minim.
D. Keadaan Lingkungan
1. Persentase Rumah Sehat
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Dari
jaman dulu hingga sekarang manusia mendesain rumahnya (tempat tinggal)
sedemikian rupa agar penghuninya merasa aman dan nyaman. Namun kadang
dalam membangun sebuah rumah kurang memperhatikan unsur kesehatan/
sanitasi lingkungan. seperti ventilasi, pencahayaan, sarana pembuangan air
limbah, pembuangan sampah, jamban keluarga dan sarana air bersih.
Pada tahun 2018, jumlah rumah yang memenuhi syarat (rumah sehat)
sebanyak 5.358 rumah dari 7.714 rumah yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sambungmacan 1. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut berarti
masih banyak rumah yang belum memenuhi syarat dari segi kesehatan
lingkungan. Di samping itu rumah yang memiliki SPAL masih sedikit, umumnya
mereka membuang limbah/comberan dibelakang rumah atau di samping rumah
jika rumah permanen/semi permanen, sehingga air limbah tersebut menjadi
genangan air yang menimbulkan bau dan menjadi sarang vektor penyakit.
Dari kondisi lingkungan fisik yang kurang memadai seperti di atas akan
memberikan kontribusi jelek terhadap lingkungan biologis. Di samping itu tingkat
pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir
masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Persentase Penduduk yang memiliki Akses terhadap Air Bersih
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air
sangatlah kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan
sebagainya. Di antara kegunaan-kegunaan tersebut yang paling penting adalah
kebutuhan untuk minum. Untuk itu air harus mempunyai persyaratan khusus
agar tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Di antaranya tidak berbau, tidak
berasa, tidak berwarna, tidak terkontaminasi oleh bakteri patogen serta tidak
mengandung zat-zat kimia tertentu.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih tersebut, maka masyarakat di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 mengakses air dari berbagai
sumber, jumlah penduduk yang menggunakan sumber air bersih sebanyak
28.424 orang (99%).
A. Sarana Kesehatan
1. Data Dasar Puskesmas
UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 terletak di Jalan Raya Timur KM.11 Desa
Bedoro Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah.
UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 dilengkapi dengan 1 buah bangunan untuk
rawat jalan , 2 buah untuk rawat inap dan 1 buah mushola.
2. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 tahun 2018 memiliki upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 1 Pustu, 5
Poskesdes, 1 Pusling dan 41 Posyandu.
B. Tenaga Kesehatan
1. Persentase Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja
Tenaga kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 sebanyak 44
orang terdiri dari merangkap dokter umum 3 orang (1 merangkap kepala), 1 orang
Dokter Gigi, 15 orang bidan (15 Bidan PNS), 8 orang perawat, 1 orang perawat gigi,
2 orang penyuluh kesehatan, 1 orang sanitarian, 1 orang petugas Gizi, 1 orang
asisten apoteker, 1 orang perekam medis, 1 orang petugas laboratorium, 5 orang
administrasi, 1 orang sopir, 3 orang kebersihan,.
C. Pembiayaan Kesehatan
Biaya operasional yang digunakan, baik didalam gedung puskesmas maupun di
luar gedung puskesmas bersumber dari :
1. Penerimaan Puskesmas : Retribusi Pelayanan, Kapitasi BPJS, Klaim BPJS,
Klaim Saraswati dan Silva 2016.
2. Anggaran BOK Tahun 2018
3. Dana alokasi Umum (DAU) Dana Kesehatan Kabupaten Sragen Tahun
Anggaran 2018
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data kegiatan program kesehatan yang dicapai UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1, maka dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Dari Cakupan kunjungan ibu hamil K1 (72,9 %) dan K4 (69,5 %) tidak
memenuhi target (100%) .
2. Jumlah persalinan oleh Nakes di wilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
sebanyak 373 (100 %) persalinan, hal ini menggambarkan tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat meningkat.
3. Pencapaian cakupan imunisasi diwilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
pada tahun 2018 sudah lebih baik dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun
ini semua desa mencapai UCI (Desa yang cakupan imunisasi dasar 100 % )
4. Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya (28,6%), hal ini
dipengaruhi oleh tingkat kesibukan ibu yang ikut mencari nafkah untuk
kebutuhan sehari-hari sehingga pada usia 6 bulan bayi mereka sudah diberi
makanan pendamping ASI.
5. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu, hal ini
terlihat dari masih rendahnya cakupan penimbangan balita, sehingga
pemantauan status gizi balita yang dilakukan setiap bulannya melalui posyandu
tidak dapat digunakan dalam menentukan status gizi masyarakat, khususnya
N/D, dan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemberian
makanan tambahan.
6. Masih terdapatnya balita BGM di wilayah UPTD Puskesmas Sambungmacan 1
yaitu 96 balita disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sosial budaya dan
ekonomi keluarga, tingkat pengetahuan dan kekurangpedulian masyarakat
terhadap tumbuh kembang Balitanya.
B. Saran
1. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang Pelayanan Kesehatan ibu dan
anak, sehingga diharapkan pada masa yang akan datang cakupan kunjungan
ibu hamil K1 dan K4, cakupan pemberian ASI Eksklusif, serta angka persalinan
oleh tenaga kesehatan meningkat.dan menurunnya angka kesakitan
khususnya penyakit menular berbasis lingkungan.
2. Perlunya kerjasama dengan semua sektor terkait dalam upaya meningkatkan
cakupan penimbangan bayi di posyandu, utamanya kerjasama dengan tim
penggerak PKK desa.
3. Mengingat Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang
banyak bersentuhan langsung ke masyarakat, maka UPTD Puskesmas
Sambungmacan 1 masih memerlukan peningkatan sumber daya manusia dan
fasilitas–fasilitas kesehatan lainya yang dapat mendukung terlaksananya
program kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas.