Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdul Sahid Pratama

NPM : 05201740069

Tugas : KecakapanAntar Personal (Modul 4)

Motivasi Kerja

Perampingan karyawan akan dilakukan oleh PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Sekitar 1.156
karyawan PT. Telkom akan pensiun dini pada tahun 2009. PT. Telkom menyediakan dana sebesar Rp750
miliar untuk pelaksanaan program ini.

Menurut Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia, program pensiun
dini dilakukan agar perusahaan lebih lincah bergerak menghadapi kompetisi yang semakin ketat.
Perusahaan juga memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengembangkan potensi diri diluar
perusahaan.

Secara lugas, Eddy mengatakan Telkom harus melakukan efisiensi dan efektivitas operasionalnya agar
mampu bersaing. Edi mengatakan bahwa program ini ditawarkan secara sukarela kepada karyawan.
Selain itu, Edi mengatakan bahwa dana itu (Rp750 miliar) untuk membayar kompensasi karyawan yang
mengambil program pensiun dini. Rencananya, program pensiun dini akan dilakukan lagi dan
berlanjuthingga tahun 2011. Saat ini, jumlah karyawan PT. Telkom yang tersebar diseluruh Indonesia
sekitar 25.000 orang. Selain rencana pensiun dini ini, pensiun reguler pada tahun ini akan
mempensiunkan karyawan yang telah memasuki masa pensiun sebanyak 700 orang. Menurutnya, tidak
sedikit karyawan yang umurnya sudah mendekati masa pensiun ikut mengambil pensiun dini.

Menurut Abaraham Maslow setiap manusia mempunyai needs (kebutuhan, dorongan, intrinsic dan
extrinsic factor), yang pemunculannya sangat tergantung dari kepentingan individu.

Menurut Herzberg (Hasibuan, 1996: 108), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor
higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik)

Kasus ini membahas mengenai keputusan yang dilakukan oleh PT. TELKOM Indonesia yang akan
melakukan perampingan terhadap sejumlah karyawannya. Perampingan tersebut berupa pelaksanaan
pensiun dini, hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat dengan lincah bergerak untuk ikut
berkompetisi dengan perusahaan lainnya. Tindakan yang dilakukan PT.Telkom tersebut dapat berdampak
psikologois terhadap para karyawan yang mengalami pensiun dini. Dampak tersebut seperti halnya
menurunnya tingkat motivasi kerja mereka. Dikarenakan mereka tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya secara maksimal, seperti halnya kebutuhan hierarki dasar menurut teori Masslow, yang terdiri
dari kebutuhan fisiologis, kemanann, sosial, prestasi dan aktualisasi diri. Dari kelima kebutuhan tersebut
memiliki pengaruh terhadap dampak psikologis yang dialami karyawan telkom tersebut ialah kebutuhan
fisiologis yakni kebutuhan akan pangan sandang dan papan yang tidak lain merupakan kebutuhan dasar
bagi manusia (Hasibuan, 2001). Kasus ini juga membuat para karyawan menjadi terserang stres,
berdasarkan permasalahan ini stres yang dimaksud berkenaan dengan pengertian dari hans seyle (1976)
yang menyatakan bahwa stress merupakan situasi dimana suatu tuntutan yang sifatnya tidak spesifik dan
mengharuskan seseorang memberikan respon atau mengambil tindakan. Jadi, para karyawan mengalami
tuntutan untuk menerima keputusna pensiun dini akibat situasi perusahaan yang ingin berkembang,
dampak negatif dari hal tersebut dialami oleh para karyawan.

Disisi lain bagi para karyawan yang diberi kesempatan mengembangkan potensi diri berarti mereka
telah memperoleh motivasi dalam hal peningkatan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan. Sejumlah
faktor-faktor yang mengenai hal tersebut diantaranya adalah mengenai kecepatan, kualitas, nilai dan
layanan (Furtwengler, 2003). Tujuan dari adanya kesempatan mengembangkan potensi diri bagi para
karyawan yang masih produktif ialah untuk saling memotivasi diri agar dapat berkerjasama secara
produktif untuk mencapai serta mewujudkan suatu tujuan yang telah ditentukan yakni dapat
berkompetisi dengan perusahaan lain (Haibuan, 2001).

Kesimpulan

Motivasi kerja menegaskan manusia bekerja didorong oleh kebutuhan prestasi, afiliasi, dan kepuasaan.
Motivasi terbesar yaitu motivasi dari instusi individu. Motivasi dapat terbentuk dari faktor internal dan
eksternal. Karakterisik sebuah pekerjaan berpengaruh kepada motivasi dan lingkungan pekerjan.
Terbentuknya bussiness excellent akan mendorong motivasi seseorang dari lingkungan sosial, organisasi,
team, dan individu. Strategi khusus dan siasat suatu perusahaan sangat penting untuk mendongkrak
kinerja karyawan agar termotivasi. Pemahaman tentang jenis atau tingkat kebutuhan perorangan
karyawan oleh perusahaan menjadi hal mendasar untuk meningkatkan motivasi. Dengan tercapainya
kepuasan kerja karyawan, produktivitas pun akan meningkat.
Saran

Tindakan solusi terhadap permasalahan ini adalah dengan memberikan kesempatan bagi para karyawan
tersebut untuk dapat tetap mengabdi kepada perusahaan. Memberikan motivasi ekstrensik yakni berupa
suatu kondisi yang mengahruskan melaksanakan pekerjaan secara maksimal (sesuai dengan tingkat
produktivitas mereka) sehingga mereka dapat tetepa memberi pengaruh terhadap perekembangan
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai