Anda di halaman 1dari 4

BAB 11

KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN

Usaha penambangan sumber daya mineral yang dilakukan oleh PT. Aditya Buana Inter
tersebut bertujuan untuk menyediakan kebutuhan bahan baku konstruksi dan mendukung
pembangunan fisik di daerah tersebut. PT. Aditya Buana Inter memiliki Izin Usaha
Pertambangan (IUP) operasi produksi nomor 188.45/405/Tamben/2010 Tanggal 14 April
2010 dengan luas sebesar 40 hektar (ha) berlaku hingga 11 mei 2017 .yang kemudian
diperpanjang dengan IUP operasi produksi no 188.44/670/DPE/2016 tanggal 29 september
2016 yang berlaku sampai 11 mei 2022 .

BAB 2 KEADAAN UMUM

Lokasi rencana kegiatan Penambangan Granit PT. Aditya Buana Inter terletak di bagian utara
Kota Pangkalpinang. Aksesibilitas menuju lokasi kegiatan dari Ibu Kota Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, Kota Pangkal Pinang menuju Ibu Kota Kabupaten Bangka, Kota Sungailiat
dapat ditempuh melalui perjalanan darat dengan menggunakan kendaraan roda empat atau
lebih dan roda dua melalui jalan provinsi dengan kondisi beraspal beton. Dengan jarak sekitar
33,7 km maka lama perjalanan dapat ditempuh sekitar 47 menit, kemudian masuk ke areal
tambang sekitar + 3 km dengan kondisi jalan tanah. Letak lokasi agak jauh dari permukiman
penduduk dengan radius ± 4 km yang dibatasi di batasi Hutan Produksi (HP) dan kebun
masyarakat. Kecamatan Merawang mempunyai luas wilayah sebesar 17.823 hektar.

BAB 3 GEOLOGI

Keadaan toografi pada lokasi rencana kegiatan penambangan granit PT. Aditya Buana Inter
merupakan perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 100-150 meter dari permukaan laut
(m dpl). Seluruh wilayah penambangan berupa daerah punggung bukit yang merupakan
cebakan batu granit. Formasi geologi pada areal Rencana Kegiatan Penambangan Granit PT.
Aditya Buana Inter secara umum terdiri atas dua formasi yaitu: klabat granite dan pemali
complex.
BAB 4 RENCANA PENAMBANGAN

Metode penambangan yang diterapkan adalah tambang terbuka (quarry) dengan sistem
jenjang (bench), dimana tinggi bench adalah 6 meter dengan lebar jenjang 12 meter dengan
penggunaan sebagai berikut: untuk jalan tambang sekitar 4 meter dan untuk area pengisian
(loading area) sekitar 4 meter.
Kegiatan pemisahan raw material (fresh rock) dari batuan induk diperlukan kegiatan
pemboran dan peledakan. Beberapa peralatan bor dan bahan peledak akan digunakan antara
lain seperti:

Type/Spesifikasi/Merk
No. Jenis Peralatan
& Kapasitas

1 Excavator Backhoe Kobelco 200 / 0.8 m3

2 Dump Truck Hino ranger/ 7 m3

3 Compressor Airman/ 750 cfm

4 CRD Furukawa / PCR 200

5 Stone Crusher Otsuka

6 Genset MAN 750 KVA

7 Wheel Loader Caterpillar C-325

Blasting: gudang bahan peledak sebanyak 1 unit, dengan kapasitas untuk menyimpan
amonium nitrat feul oil (ANFO) sebanyak 30.000 kg, dinamit (power gell) sebanyak 6.000
kg, dan detonator sebanyak 10.000 pcs. Metode pemboran yang akan dilakukan adalah cross
cut. Untuk cebakan granit dengan areal bor (front tembak) dan muka bebas (free face) yang
cukup luas dan baik maka akan digunakan CRD sehingga dapat membentuk ketinggian bench
6 meter, pemboran dengan 2 root, dan diameter mata bor (BIT) 3,5 inchi.

BAB 5 PENGOLAHAN

Kapasitas produksi stone crusher digunakan oleh PT. Aditya Buana Inter direncanakan
sebesar 10.000 ton/bulan. Crusher berfungsi untuk memecah batu andesit menjadi ukuran
yang diinginkan seperti Batu split, batu screening dan Batu abu. Penempatan lokasi unit
pengolahan (stone crusher) dilakukan dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
- Letak crushing plant dengan mudah dapat dicapai dari berbagai arah dari front tambang.
- Langsung berhubungan dengan jalan pemasaran.
- Area relatif datar dan luasnya cukup untuk pergerakan operasi loading dan hauling
produk pengolahan.
- Tidak terganggu oleh kegiatan penambangan.

BAB 6 PENANGKUTAN DAN PENIMBUNAN

Ada dua jenis jalan angkut : Jalan angkut tanah adalah ruas jalan yang dipergunakan untuk
mengangkut tanah penutup dari bukaan tambang ke waste dump area. Jalan angkut batu
granit terdiri dari tanah merah diperkeras dengan lebar antara 20m sampai 25m. Jalan angkut
Batu Granit terpendek yaitu sepanjang 430m, sedangkan yang terpanjang yaitu sepanjang
720m. Kegiatan rehabilitasi areal bekas penambangan diperlukan agar lahan tersebut dapat
dimanfaatkan kembali sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan serta pembangunan
berkelanjutan.

BAB 7 LINGKUNGAN DAN K3

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) bertujuan untuk merumuskan program pengelolaan


lingkungan hidup dalam rangka pencegahan dan menanggulangi dampak lingkungan yang
bersifat negatif serta meningkatkan dan mengoptimalkan dampak positif yang mungkin
terjadi dengan adanya kegiatan Penambangan Granit.

Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) bertujuan merumuskan upaya kebijakan


pemantauan (monitoring) lingkungan hidup terhadap perilaku dampak yang terjadi dalam
rangka melihat efektifitas upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan serta arah atau
kecendrungan perubahan rona lingkungan akibat adanya kegiatan Penambangan.

BAB 8 ORGANISASI DAN TENAGA KERJA

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk kegiatan operasional penambangan mencapai
sekitar 52 orang. Rekruitmen tenaga kerja diutamakan dari tenaga lokal atau masyarakat
setempat.
BAB 9 PEMASARAN

Hasil produksi batu granit oleh PT. Aditya Buana Inter umumnya untuk memenuhi
kebutuhan lokal. Batu granit yang diproduksi dijual ke perusahaan kontraktor yang bergerak
dibidang pembangunan dan supplier/distributor yang menjual material bangunan.

BAB 10 ANALISIS DAN KELAYAKAN INVESTASI

Jumlah cadangan =1.667.076,825 ton


Rencana produksi = 120.000 ton
Periode pra produksi =1 tahun
Modal tetap =US$ 580.800= Rp 7.550.400.000 = 7,6 M
Modal kerja =US$ 34.700=Rp 451.100.000 = 0,45 M
Total biaya =US$ 615.500= Rp 8.001.500.000 = 8,05 M
Biaya operasi/ ton =US$ 5 = Rp 65.000
Total biaya operasi = US$ 8.335.384,125
Harga jual / ton =US$ 16 = Rp 208.000
Depresiasi/tahun =US$ 100.000 = Rp 1,3 M
Pajak pendapatan = 40%

Syarat NPV untuk mendapatkan nilai ROR adalah salah satu nilai NPV harus ada nilai positif
dan nilai negative. Jika NPV 2 nilainya masih positif, maka angka suku bunga (i) pada PVF
perlu diperbesar. Semakin besar nilai suku bunga (i), artinya semakin besar peluang investasi
tersebut LAYAK DILAKSANAKAN.
NILAI ROR
ROR = i1 + (i2-i1)[NPV1/NPV1+NPV2)
= 10% + (170% - 10%)[4994,779275/4994,779275 +
46,095995]
= 168%
Nilai ROR yang didapatkan dari proyek tambang tersebut adalah SANGAT LAYAK secara
ekonomi. Karena nilai ROR sebesar 168%, di mana angka tersebut lebih besar dari nilai
MARR 10%. Yang artinya, ketika suku bunga sebesar 10%, berarti pada kondisi tersebut
peminjam modal masih bisa untuk membayar cicilan hutang kepada pihak pemilik modal
(bank).

Anda mungkin juga menyukai