Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

ACARA I

PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK PREPARASI BAHAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : LALU FAESAL AMRULLAH

NIM : G1C019034

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2019
ACARA I

PENGENALAN ALAT DAN PREPARASI BAHAN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan praktikum
a. Memperkenalkan beberapa peralatan gelas sederhana.
b. Memperkenalkan beberapa macam teknik preparasi dan perlakuan bahan di
laboratorium kimia.
2. Waktu praktikum
Kamis, 26 September 2019
3. Tempat praktikum
Lantai III, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI

Pekerjaan di laboratorium, adakalanya bertujuan untuk memisahkan komponen


dari campurannya, dan ada pula bertujuan untuk memperoleh campuran tertentu dengan
pencampuran beberapa komponen. Tujuan yang terakhir ini biasanya untuk
memperoleh macam campuran berupa larutan, terutama larutan padat-cair dan larutan
cair-cair. Zat yang berperan sebagai pelarut disebut zat pelarut(solven), dan zat yang
melarut disebut zat terlarut (solute). Biasanya pada system cair-cair, zat dalam larutan
yang berada dalam jumlah terbesar berfungsi sebagai pelarut, sedangkan zat-zat lainnya
sebagai zat terlarut. Reaksi-reaksi kimia banyak yang berlangsung dalam sistem larutan,
terutama dalam pelarut air (Wahyudiati, 2017:76).

Studi terbaru menekankan pentingnya menyelidiki bagaimana persepsi siswa


tentang sains dan ilmuwan telah berkembang dari waktu ke waktu . Persepsi siswa
tentang ilmuwan dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan minat sains
dan sikap mereka terhadap sains . Topik ini telah diselidiki selama lima dekade, dimulai
dengan studi Mead dan Metraux , di mana 35.000 siswa sekolah menengah diminta
untuk menulis esai tentang para ilmuwan. Temuan mereka melaporkan beberapa
karakteristik stereotip, yang didukung oleh penelitian lain kemudian, yaitu dari
kerangka waktu 50-an hingga 80-an, sebagian besar studi menemukan karakteristik
stereotip dalam gambar visual dan deskriptif para ilmuwan, seperti ilmuwan
yang mengenakan jas lab dan kacamata, bekerja dengan tabung / botol penuh bahan
kimia, dan kadang-kadang memiliki ekspresi yang menyeramkan atau eksentrik pada
wajah mereka (Thomson, 2019).

Penjepit tabung reaksi, alat ini terbuat dari kayu. Digunakan untuk menjepit
tabung reaksi pada saat waktu memanaskan. Jika akan memanaskan tabung reaksi,
jepitan tabung dekat mulutnya. Sebagai penjepit tabung reaksi pada saat dipanaskan ,
karena apabila kita memegangnya langsung dengan tangan ini akan sangat berbahaya.
Disamping dikarenakan tangan kita tidak tahan terhadap panas, kemungkinan besar
cairan di dalam tabung meluap pada waktu mendidih (Subroto, 2000:129).

Telah diketahui bahwa setiap zat padat, zat cair, atau setiap gas memiliki
kemampuan melarut berbeda di dalam suatu pelarut. Perbedaan wujud ini memberikan
petunjuk bahwa pelarutan harus menggunakan cara-cara atau teknik-teknik tertentu.
Rencana dan prosedurnya pun berkembang sesuai dengan sifat melarut dan sifat
percobaan/analisis yang diterapkan dan sifat zat yang terlibat. Sifat analisis atau
eksperimen yang diterapkan menuntut sediaan pereaksi tertentu agar
analisis/eksperimen itu memberikan hasil yang tepat dan teliti (Mulyono, 2006:25).

Suatu larutan dengan konsentrasi lebih tinggi dapat dijadikan larutan yang
konsentrasinya rendah, dengan menambahkan pelarut. Selama penambahan pelarut
jumlah zat terlarut tidak berubah, tetapi hanya mengurangi perbandingan zat terlarut
dengan pelarut.pengenceran sering dilakukan di laboratorium untuk mendapatkan
larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Satuan konsentrasi yang biasanya diencerkan
adalah molar, normal dan persen (Yazid, 2005:57).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-alat :
a. Batang Pengaduk
b. Corong kaca 50 mm
c. Erlenmeyer 100 ml
d. Gelas Arloji
e. Gelas Kimia 30 ml
f. Gelas Ukur 10 ml
g. Kertas pH universal
h. Krus porselen
i. Labu Ukur 25 ml
j. Mortal dan Alu
k. Neraca Analitik
l. Oven
m. Penjepit kayu
n. Pinset
o. Pipet Gondok 2 ml
p. Pipet Tetes
q. Pipet Ukur 1 ml
r. Rak tabung reaksi
s. Rubber Bulp
t. Tabung reaksi
u. Water bath
2. Bahan-bahan
a. Aquades (H2O(l))
b. Larutan Asam Klorida (HCl(Aq)) 1 M
c. Padatan Kalium Hidroksida (KOH)

D. PROSEDUR KERJA
1. Pengenalan Alat
a. Disediakan peralatan laboratorium.
b. Diamati dan digambar.
c. Dibuat tabel dan ditulis masing-masing fungsinya.
2. Preparasi Bahan Padatan
a. Disediakan padatan KOH untukdibuat larutan dengan konsentrasi yang
berbeda-beda seperti pada tabel berikut:
KELOMPOK KONSENTRASI KOH VOLUME
(M) LARUTAN (ml)

I 0,5 25

II 0,1 25

III 0,05 25
b. Dihitung berapa gram padatan KOH yang diperlukan untuk membuat larutan
KOH 0,5 M.
c. Ditimbang sejumlah zat yang sudah dihitung.
d. Ditambahkan Aquades sampai tanda batas labu ukur 25 ml menggunakan
corong kaca.
e. Ditutup labu ukur dan dikocok perlahan.
f. Diulangi langkah b-e untuk pembuatan larutan kelompok II dan III.
3. Pengenceran Larutan
a. Disediakan Larutan HCL 1 M untuk diencerkan dengan konsentrasi yang
berbeda-beda seperti pada tabel berikut:
KELOMPOK KONSENTRASI HCL VOLUME LARUTAN
(M) (ml)

I 0,5 25

II 0,1 25

III 0,05 25

b. Dihitung berapa volume larutan HCL 1 M (V1) yang dibutuhkan untuk membuat
larutan HCL 0,5 M.
c. Diambil larutan HCL 1 M yang diperlukan sesuai perhitungan b kemudian
dituang ke dalam gelas ukur 10 ml.
d. Dituang larutan HCL 1 M dari gelas ukur ke dalam labu ukur 25 ml.
e. Ditambahkan Aquades sampai tanda batas labu ukur menggunakan corong kaca.
f.. Ditutup labu ukur dan dikocok perlahan.
g. Diulangi langkah b-f untuk pengenceran larutan kelompok II dan III.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Pengenalan alat
NO NAMA ALAT GAMBAR ALAT

Batang Pengaduk
2

Corong 50 mm

Erlemenyer 100 ml

Gelas arloji

Gelas Kimia 30 ml

Gelas ukur 10 ml

Kertas pH universal

Krus porselen
9

Labu ukur 25 ml

10

Mortar dan Alu

11

Neraca Analitik

12

Oven

13

Pinset

14

Penjepit Kayu

15

Pipet Gondok 2 ml
16

Pipet Tetes

17

Pipet Ukur

18

Rak Tabung Reaksi

19

Rubber Bulb

20

Tabung reaksi

21

Water bath
2. Tabel Pengenalan Bahan

No Bahan Rumus Warna Fase Reaksi Kimia


Kimia
1 Aquades H2O Tidak Liquid (l) H2(Aq) + ½
Bewarna O2(g) H2O(l)

2 Asam HCl Tidak Aquos (Aq) H+(Aq) + Cl-(g)


Klorida Bewarna HCl(Aq)

3 Kalium KOH Tidak Aquos (Aq) K+(s) + OH-


Hidroksida Bewarna (Aq) KOH(Aq)

3. Massa Padatan KOH


KELOMPOK MASSA KOH (gram)

I 0,7

II 0,14

III 0,07

4. Volume HCL
KELOMPOK VOLUME KOH (ml)

I 12,5

II 2,5

III 1,25

F. ANALISIS DATA
1. Alat-alat laboratorium

No. Nama Alat Gambar Alat Fungsi

Untuk mengocok
Batang
1 atau mengaduk
pengaduk
suatu larutan.
Corong digunakan
untuk memasukan
atau memindahkan
2 Corong kaca
larutan dari suatu
tempat ke tempat
lain.
Sebagai wadah
untuk mereaksikan
suatu zat kimia
3 Erlenmenyer dalam skala yang
cukup besar dan
sebagai wadah
dalam proses titrasi.

Sebagai wadah
untuk menyimpan
4 Gelas arloji bahan- bahan kimia
yang berupa padat
atau kirstal.

Sebagai tempat
untuk menyimpan
dan meletakan
larutan gelas
Gelas kimia 30
5 kimiamemiliki
mL
takaran tapi namun
jarang di
perbolehkan untuk
menggukur suatu zat
Gelas ukur 10
mL
Untuk mengukur
6
volume suatu laruta.

Sebagai wadah
7 Kursibel porles untuk menentukan
kadar abu.

8 Labu ukur 25 Untuk membuat,


mL menyimpan larutan
dan mengencerkan
larutan dengan
konsentrasi tinggi.
9 Mortal Menghaluskan zat
yang masih bersifat
padat atau kristal

10 Oven untuk mengeringkan


alat sebelum di
gunakan dan
digunakan untuk
mengeringkan bahan
dalam keadaan
basah

11 Penjepit kayu Untuk menjepit


tabung reaksi.

12 Ph universal untuk menentukan


ph larutan

13 Pipet gondok Untuk mengukur


volume larutan.

14 Pipet tetes Untuk meneteskan


atau mengambil
larutan dengan
jumlah kecil dari
suatu tempat
ketempat lain.
15 Pipet ukur Untuk mengukur
volume larutan.

16 Rak Tabung Sebagai tempat


Reaksi menyimpan tabung
reaksi

17 Rubber bulb Untuk menghisap


larutan yang akan di
gunakan.

18 Spatula Untuk mengocok


atau mengaduk
suatu larutan

19 Timbangan Tempat untuk


analitik menimbang zat-zat
yang akan ditimbang
dengan skala kecil.

20 Tabung Reaksi Sebagai wadah


untuk satu atau dua
larutan yang akan di
reaksikan

21 Water Bath Untuk


mempertahankan
suhu yang konstan.
2. Bahan praktikum

NO NAMA RUMUS WUJUD WARNA SIFAT FISIK


BAHAN KIMIA

1 Kalium KOH Padatan Putih -termasuk golonga


hidroksida basah kuat

-bereaksi dengan
garam

bereaksi dengan
membentuk gram
senyawa alkohol
2 Asam Klorida HCL larutan Bening -HCL akan berasap
tebal di udara
lembap

-dapat larut dalam


alkali hidroksida
Merupakan
oksidator kuat

-racun bagi
pernapasan

-gasnya berwarna
kuning
3 Aquades H2O larutan bening -aquades bersifat
atm

- bereaksi dengan
kalium oksida
dengan membentuk
asam karboksida.

-bereaksi dengan
trigliserida
3. Perhitungan massa padatan KOH yang dibutuhkan dalam pembuatan larutan KOH
a. Untuk 25 ml Larutan KOH 0,5 M
Diketahui : V= 25 ml
M= 0,5 M
Mr KOH = (39x1 + 16x1 + 1x1) = 56
Ditanya : gr=…?
Mencari nilai mol dari persamaan Molaritas
n = MxV
n = 0,05 M x 25/1000 L
n = 0,00125 mol

Mencari massa dari persamaan mol


gr = n x Mr
gr = 0,00125 mol x Mr KOH
gr = 0,00125 mol x 56
gr = 0,07 gram

Mencari nilai mol dari persamaan Molaritas


n = MxV
n= 0,5 M x 25/1000 L
n=0,025 mol

Mencari massa dari persamaan mol


gr = n x Mr
gr = 0,025 mol x Mr KOH
gr = 0,025 mol x 56
gr = 0,7 gram
Jadi massa padatan KOH yang dibutuhkan untuk membuat larutan KOH
0,5 M sebesar 0,7 gram.

b. Untuk 25 ml Larutan KOH 0,1 M


Diketahui : V= 25 ml
M = 0,1 M
Mr KOH = (39x1 + 16x1 + 1x1) = 56
Ditanya : gr =…?
Mencari nilai mol dari persamaan Molaritas
n = MxV
n = 0,1 M x 25/1000 L
n = 0,0025 mol
Mencari massa dari persamaan mol
gr = nxMr
gr= 0,0025 mol x Mr KOH
gr = 0,0025 mol x 56
gr = 0,14 gram
Jadi massa padatan KOH yang dibutuhkan untuk membuat larutan
KOH 0,1 M sebesar 0,14 gram

c. Untuk 25 ml Larutan KOH 0,05 M


Diketahui : V= 25 ml
M= 0,05 M
Mr KOH = (39x1 + 16x1 + 1x1) = 56
Jadi massa padatan KOH yang dibutuhkan untuk membuat larutan
KOH 0,05 M sebesar 0,07 gram

4. Perhitungan volume HCL 1 M yang dibutuhkan dalam pengenceran HCL


a. Untuk 25 ml Larutan HCL 0,5 M
Diketahui : M1 =1M
V2 = 25 ml
M2 = 0,5 M
Ditanya : V1 = …?
Penyelesaian :
M1 x V1 = M2 x V2
1 M x V1 = 0,5 M x 25 ml
V1 = 0,5 M x 25 ml / 1M
V1 = 12,5 ml
Jadi Volume HCl 1 M yang dibutuhkan untuk mengencerkan HCL menjadi 0,5
M sebanyak 12,5 ml
b. Untuk 25 ml Larutan HCL 0,1 M
Diketahui : M1 =1M
V2 = 25 ml
M2 = 0,1 M
Ditanya : V1 = …?
Penyelesaian :
M1 x V1 = M2 x V2
1 M x V1 = 0,1 M x 25 ml
V1 = 0,1 M x 25 ml / 1M
V1 = 2,5 ml
Jadi Volume HCl 1 M yang dibutuhkan untuk mengencerkan HCL menjadi 0,1
M sebanyak 2,5 ml

c. Untuk 25 ml Larutan HCL 0,05 M


Diketahui : M1 =1M
V2 = 25 ml
M2 = 0,05 M
Ditanya : V1 = …?
Penyelesaian :
M1 x V1 = M2 x V2
1 M x V1 = 0,05 M x 25 ml
V1 = 0,05 M x 25 ml / 1M
V1 = 1,25 ml
Jadi, Volume HCl 1 M yang dibutuhkan untuk mengencerkan HCL menjadi
0,05 M sebanyak 1,25 ml

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yang berjudul pengenalan alat dan teknik preparasi
bahan dengan tujuan untuk memperkenalkan beberapa peralatan gelas dan bahan
sederhana serta memperkenalkan beberapa macam teknik preparasi dan perlakuan
bahan laboratorium kimia. Adapun jenis-jenis percobaan yang dilakukan yaitu,
pengamatan gelas, pengamatan bahan, pembuatan larutan KOH dan pengenceran HCl
dengan labu ukur.
Sebagian besar alat-alat gelas sederhana di laboratorium kimia berbahan dasar
kaca. Alat-alat yang diperkenalkan dapat dilihat pada tabel pengenalan alat pada poin
hasil pengamatan. Serta bahan –bahan yang kami gunakan dapat dilihat pada tabel
pengenalan bahan pada poin hasil pengamatan. Setiap alat masing-masing memiliki
kegunaan atau fungsi masing-masing. Salah satunya yaitu gelas kimia yang berfungsi
untuk menampung zat kimia, pengukur volume larutan dan media pemanasan cair.
Namun, pada umumnya seluruh alat pada laboratorium berfungsi sebagai media
pendukung kelancaran penelitian/praktikum. Selain alat, bahan-bahan praktikum juga
memiliki sifat kimia dan fisika yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Seperti yang dapat kita lihat pada tabel bahan di poin analisis data.
Dalam membuat larutan yang paling utama adalah jumlah zatnya (mol) karena
dengan diketahui jumlah zat nya kita dapat menentukan berapa massa yang
dibutuhkan untuk membuat larutan KOH 0,5 M, KOH 0,1 M, dan KOH 0,05 M.
sesuai dengan hasil pengamatan diatas, dapat dihitung massa KOH 0,5 M adalah 0,7
gram, sedangkan untuk KOH 0,1 M adalah 0,14 gram, dan untuk KOH 0,05 M adalah
0,07 gram. Pada saat KOH dilarutkan dengan aquades terasa panas karena adanya
reaksi eksoterm, yaitu perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan, sehingga suhu
lingkungan naik. Dan juga pada saat pelarutan KOH dengan aquades tidak terjadi
perubahan warna.
Pembuatan larutan dengan cara pengenceran adalah dengan mencampur
larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh
volume akhir yang lebih besar. Sesuai dengan hasil analisis data diatas, dapat
diketahui volume HCl 1 M adalah 12,5 mL, sedangkan volume HCl 0,1 M adalah 2,5
mL, dan juga volume HCl 0,05 M adalah 1,25 mL. dalam pembuatan ketiga larutan
tersebut semua bahan terlarut dalam aquades. Setelah penambahan aquades atau
pelarut didalam labu ukur sampai tanda batas kemudian dikocok maka campuran
tersebut telah menjadi larutan.
H. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Diketahui bahwa di dalam laboratorium terdapat beberapa peralatan gelas
sederhana seperti batang pengaduk, corong kaca 50 mm, erlenmeyer 100 ml,
gelas arloji, gelas kimia 30 ml, gelas ukur 10 ml, kertas pH universal, krus
porselen, labu ukur 25 ml, mortal dan alu, neraca analitik, oven, penjepit kayu,
pinset, pipet Gondok 2 mL, pipet tetes, pipet Ukur 1 mL, rak tabung reaksi,
rubber bulp, tabung reaksi, dan water bath. Yang memiliki berbagai yang
berbeda-beda fungsi untuk mendukung jalannya praktikum. dengan
mereaksikan berbagai bahan-bahan kimia.
b. Teknik preparasi yang diperkenalkan adalah pembuatan larutan, dengan cara
pengenceran dan dengan menggunakan padatan. Teknik mencampurkan dua
larutan atau lebih dengan konsentrasi yang berbeda sehingga tidak dapat
dibedakan secara fisik. Menentukan volume sebuah larutan dapat dilakukan
dengan membandingkan konsentrasi sebelum dan sesudahnya (M1 . V1 = M2.
V2).

DAFTAR PUSTAKA
HAM, Drs. Mulyono. 2006. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Sinar
Grafika Offset.
Subroto, Drs. Joko. 2000. Buku Pintar Alat-Alat Laboratorium. Jakarta: CV Aneka.
Thomson, Margareta M dkk. 2019. Perceptions of Scientists and Stereotypes through
the Eyes of Young School Children. USA: Hindawi Education Research.
Wahyudiat, Dwi. 2017. Kimia Dasar. Mataram: UIN Mataram.
Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta: Andi Offset.

LAMPIRAN
Mengesahkan,
Co Asst Acara I

Pujana Qurba
NIM.G1C016031

Anda mungkin juga menyukai