Anda di halaman 1dari 35

A.

Pengertian Pariwisata Internasional

Pariwisata berdasarkan beberapa


konsep-konsep pseperti Robert Christie Mill
dan Alastair M. Morrison (1984: xvii) dalam
buku The Tourism System: An Introductory
Text, Yang mana jika kita ambil secara garis
besar dan intinya dari buku The Tourism
System: An Introductory Text belum ada suatu
batasan yang bias diterima secara umum, Ada
hubungan yang erat antara pariwisata
(tourism), perjalanan (travel), rekreasi
(recreation), waktu senggang (leisure) dan jika
dikaitkan satu sama lain maka kita dapat
menyimpulkan dari pendapat diatas bahwa
jika diartikan sebagai perjalanan, tidak semua
perjalanan disebut pariwisata, Semua
perjalanan wisata termasuk rekreasi begitu
juga dengan waktu senggang yang digunakan
pariwisata terkait dengan semua itu namun
tidak semua rekreasi dan waktu senggang
adalah pariwisata, untuk semakin membuat

1
semua semakin jelas ada batasan ataupun
kriteria yang mana perjalanan disebut
pariwisata jika memenuhi kriteria dibawah ini:

1. Perjalanan dilakukan dari satu tempat ke


tempat lain, perjalanan dilakukandiluar tempat
kediaman dari mana wisatawan itu tinggal.
2. Perjalanan dilakukan minimal 24 jam kecuali
excursionist atau darmawisata yang kurang
dari 24 jam.
3. Tujuan perjalanan semata-mata hanya untuk
pleasure atau bersenang-senang tanpa mencari
nafkah di destinasi wisata yang dikunjungi.
4. Uang yang dibelanjakan wisatawan berasal
dari negaranya atau uangnya sendiri dan
bukan yang didapat ketika melakukan
perjalanan wisata.

2
Sedangkan kata internasional adalah
yang melintasi atau berhubungan antabenua
atau Negara, dalam kaitannya dengan
pariwisata berarti sebuaah kegiatan yang
melintasi antarnegara, maka pengertian
pariwisata internasional adalah kegiatan
perjalan secara antarnegara maupun benua
yang bertujuan untuk bersenang-senang tanpa
mencari nafkah dan juga menggunakan
dananya sendiri dan dilakukan dalam skala
antarnegar maupun benua yan mana nantinya
tentunya melibatkan transportasi yang lebih
modern atau masala dan berkemampuan
malakukan perjalanan jarak jauh, seperti kapal

3
pesiar, kapal angkutan penumpang laut,
pesawat terbang, dan lain-lain.
B. Pengertian wisatawan Mancanegara /
Internasional

wisatawan berasal dari bahasa


Sansekerta, dari asal kata “ wisata” yang
berarti perjalanan ditambah dengan akhiran “
wan” yang berarti orang yang melakukan
perjalanan wisata. Dalam bahasa Inggris,
orang yang melakukan perjalanan disebut
traveller. Sedangkan orang yang melakukan
perjalanan untuk tujuan wisata disebut Tourist.
Definisi mengenai tourist, diantara
berbagai ahli atau Badan Internasional, masih

4
belum ada keseragaman pengertian. Perbedaan
pengertian atau batasan di sebabkan karena
perbedaan latar belakang pendidikan atau
keahlian, perbedaan kepentingan dan
perbedaan pandangan dari para ahli atau badan
tersebut. Baik mengenai batasan wisatawan
internasional maupun wisatawan domestik.
Dibawah ini akan dikemukakan
batasan dari beberapa ahli dan badan
internasional di bidang pariwisata :
Konsep mengenai Wisatawan
Internasional, yang dikemukakan Norval,
seorang ahli ekonomi Inggris, memberi batasa
mengenai wisatawan internasional sebagai
berikut :

5
“ Wisatawan adalah setiap orang yang
mengunjungi suatu negara , dengan tujuan
tidak untuk menetap atau bekerja tetap, dan
membelanjakan uangnya di tempat tersebut
dengan uang yang diperolehnya di tempat lain

Dari definisi tersebut, Norval lebih
menekankan pada aspek ekonominya,
sementara aspek sosiologi kurang mendapat
perhatian. Pada tahun 1937 , Komisi Ekonomi
Liga Bangsa- Bangsa ( Economis Commission
of The league of Nations), pertama kali
memberikan batasan pengertian mengenai
internasional tourist pada forum international .
Rumusan tersebut adalah sebagai berikut :

6
“ Istilah Wisatawan pada dasarnya diartikan
sebagai seseorang yang melakukan perjalanan
selama 24 jam atau lebih di negara lain, selain
dimana yang bersangkutan bertempat tinggal “
Hal pokok yang penting dari batasan
Liga Bangsa – Bangsa tersebut yang perlu
dicatat adalah :
1. Perjalanan dari satu negara ke negara lain
2. Lama perjalanan sekurang-kurangnya 24 jam
Untuk selanjutnya PBB,
menyempurnakan batasan pengertian tersebut,
dengan mengelompokkan orang –orang yang
dapat disebut sebagai wisatawan dan bukan
wisatawan.
Yang termasuk wisatawan adalah :

7
1. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk
keperluan bersenang-senang, mengunjungi
keluarga, dll.
2. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk
keperluan pertemuan –pertemuan atau karena
tugas tertentu , seperti dalam ilmu
pengetahuan, tugas negara, diplomasi, agama ,
olah raga dll.
3. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk
tujuan usaha.
4. Mereka yang melakukan kunjungan mengikuti
perjalanan kapal laut, walaupun tinggal kurang
dari 24 jam.
Yang dianggap sebagai bukan
wisatawan :

8
1. Mereka yang berkunjung dengan tujuan untuk
mencari pekerjaan atau melakukan kegiatan
usaha.
2. Mereka yang berkunjung ke suatu negara
dengan tujuan utuk bertempat tinggal tetap.
3. Penduduk di daerah tapal batas negara dan
bekerja di negara yang berdekatan.
4. Wisatawan yang hanya melewati suatu negara
tanpa tinggal di negara yang dilaluinya itu.

9
BAB III
PENGERTIAN KARAKTERISTIK
WISATAWAN

A. Pembagian Karakteristik
Wisatawan

Gambaran mengenai wisatawan


biasanya dibedakan berdasarkan
karakteristik perjalanannya (trip
descriptor) dan karakteristik
wisatawannya (tourist descriptor)
(Seaton dan Bennet, 1996).
1. Trip Descriptor

10
Wisatawan dibagi ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan
jenis perjalanan yang
dilakukannya. Secara umum jenis
perjalanan dibedakan menjadi :
perjalanan rekreasi, mengunjungi
teman/keluarga (VFR = visiting
friends and relatives), perjalanan
bisnis dan kelompok perjalanan
lainnya (Seaton & Bennet, 1996).
Smith (1995) menambahkan jenis
perjalanan untuk kesehatan dan
keagamaan di luar kelompok
lainnya. Lebih lanjut jenis-jenis
perjalanan ini juga dapat dibedakan

11
lagi berdasarkan lama perjalanan,
jarak yang ditempuh, waktu
melakukan perjalanan tersebut,
jenis akomodasi atau transportasi
yang digunakan dalam perjalanan,
pengorganisasian perjalanan, besar
pengeluaran dan lain-lain.
2. Tourist Descriptor
Memfokuskan pada
wisatawannya, biasanya
digambarkan dengan “Who wants
what, why, when, where and how
much?”. Untuk menjelaskan hal-
hal tersebut digunakan beberapa

12
karakteristik diantaranya adalah
sebagai berikut :
A. Karakteristik Sosio-demografis
Karakteristik sosio-
demografis mencoba menjawab
pertanyaan “who wants what”.
Pembagian berdasarkan
karakteristik ini paling sering
dilakukan untuk kepentingan
analisis pariwisata,
perencanaan dan pemasaran,
karena sangat jelas definisinya
dan relatif mudah
pembagiannya (Kotler, 1996).
Yang termasuk dalam

13
karakteristik sosio-demografis
diantaranya adalah jenis
kelamin, umur, status
perkawinan, tingkat
pendidikan, pekerjaan, kelas
sosial, ukuran keluarga atau
jumlah anggota keluarga dan
lain-lain yang dielaborasi dari
karakteristik tersebut.
Karakteristik sosio-
demografis juga berkaitan satu
dengan yang lain secara tidak
langsung. Misalnya tingkat
pendidikan seseorang dengan
pekerjaan dan tingkat

14
pendapatannya, serta usia
dengan status perkawinan dan
ukuran keluarga.
Pembagian wisatawan
berdasarkan karakteristik sosio-
demografis ini paling nyata
kaitannya dengan pola
berwisata mereka. Jenis
kelamin maupun kelompok
umur misalnya berkaitan
dengan pilihan jenis wisata
yang dilakukan (Seaton &
Bennet, 1996). Jenis pekerjaan
seseorang maupun tipe
keluarga akan berpengaruh

15
pada waktu luang yang dimiliki
orang tersebut, dan lebih lanjut
pada kemampuannya berwisata.
Selain karakteristik sosio-
demografis, karakteristik lain
yang biasa digunakan dalam
mengelompokkan wisatawan
adalah karakteristik geografis,
psikografis dan tingkah laku
(behavior) (Smith, 1995).
B. Karakteristik geografis
Karakteristik geografis
membagi wisatawan
berdasarkan lokasi tempat
tinggalnya, biasanya dibedakan

16
menjadi desa-kota, propinsi,
maupun negara asalnya.
Pembagian ini lebih lanjut
dapat pula dikelompokkan
berdasarkan ukuran (size) kota
tempat tinggal (kota kecil,
menengah, besar/metropolitan),
kepadatan penduduk di kota
tersebut dan lain-lain.
C. Karakteristik psikografis
Sementara itu
karakteristik psikografis
membagi wisatawan ke dalam
kelompok-kelompok
berdasarkan kelas sosial, life-

17
style dan karakteristik personal.
Wisatawan dalam kelompok
demografis yang sama mungkin
memiliki profil psikografis
yang sangat berbeda.
Beragamnya
karakteristik dan latar belakang
wisatawan menyebabkan
beragamnya keinginan dan
kebutuhan mereka akan suatu
produk wisata.
Pengelompokan-
pengelompokan wisatawan
dapat memberi informasi
mengenai alasan setiap

18
kelompok mengunjungi objek
wisata yang berbeda, berapa
besar ukuran kelompok
tersebut, pola pengeluaran
setiap kelompok,
“kesetiaannya” terhadap suatu
produk wisata tertentu,
sensitivitas mereka terhadap
perubahan harga produk wisata,
serta respon kelompok terhadap
berbagai bentuk iklan produk
wisata. Lebih lanjut,
pengetahuan mengenai
wisatawan sangat diperlukan
dalam merencanakan produk

19
wisata yang sesuai dengan
keinginan kelompok pasar
tertentu, termasuk
merencanakan strategi
pemasaran yang tepat bagi
kelompok pasar tersebut.

20
BAB IV
IDENTIFIKASI PARIWISATA DAN
WISATAWAN ASIA PASIFIK

A. Potensi Wisata Alam Di Korea


Selatan

1. Pulau Jeju
Jeju atau Cheju adalah sebuah
pulau yang terletak di ujung

21
Semenanjung Korea dan dekat
dengan Jepang. Karena suasananya
yang romantis, Pulau Jeju juga
menjadi tempat tujuan berbulan
madu para pasangan baru.
Beberapa destinasi wisata alam
yang dapat dikunjungi disini adalah
Gunung Halla di Jeju ada gunung
tertinggi di Korea Selatan yaitu
Halla yang terletak di tengah pulau
ini. Di gunung setinggi 1.950 meter
ini.
Wisatawan dapat
melakukan pendakian. Saat musim
dingin, gunung ini akan terlihat

22
indah karena tertutup oleh putihnya
salju. Sementara itu, di musim
panas, puncak gunung yang disaput
kabut tipis menghadirkan nuansa
romantis. Di area ini, kita akan
menemukan kuda khas Jeju yang
berukuran kecil, tapi tampilannya
seperti kuda Barat. Pantai
Jungmun, Pantai ini terletak tepat
di Jeju Jungmun Resort. Yang
membuat pantai ini unik adalah
pasirnya yang berwarna-warni,
hitam, putih, dan merah. Suasana
pantai yang tak terlalu ramai,
menjadikannya semakin romantis

23
2. Moses Miracle
adalah penomena alam
yang paling mengagumkam di
Korea Selatan yang dinamai
"Moses Miracle", sekali setahun
terjadi air surut, terbuka suatu alur
daratan sepanjang 2.8 kilometer
dan lebar 40 meter yang
menghubungkan pulau Jindo dan
Modo selama beberapa jam.
Fenomena ini dikarenakan
perbedaan pasang tinggi dan
rendah. festival laut Jindo atau
jindo sea parting festival diadakan
untuk memeriahkan kejadian alam

24
ini dan dihadiri orang-orang dari
segala penjuru dunia, untuk periode
tahun ini sekitar tanggal 19 maret –
21 maret 2011. Para wisatawan
bisa merasakan berjalan sepanjang
jalan yang terbuka ditengah laut
ini, mengunjungi gerai-gerai
makanan di desa nelayan sekitar
maupun melihat pergelaran budaya
dan melihat mahluk laut yang ada
disana.

25
Potensi Wisata Budaya Di Korea
Selatan

1. Kimchi

26
Kimichi merupakan
makanan fermentasi dengan serat
yang tinggi dan tidak berkolesterol,
tentu baik untuk kesehatan. Kimchi
terbuat dari bahan sayuran sawi
putih dan lobak yang dicampur
dengan bumbu yang dibuat dari
udang , cumi, kecap ikan, bawang
putih, jahe dan bubuk cabai merah.
Ada beberapa jenis Kimichi yang
sesuai dari musimnya, dua
diantaranya yaitu ‘kimchi ‘yolmu
untuk musim gugur dan ‘kimjang
untuk musim dingin pada bulan
November dan Desember

27
Sebelum diolah, kimchi
digarami dan dicuci. Setelah
setelah itu baru kemudian sayuran
dicampur dengan bumbu yang
dibuat dari udang krill, kecap ikan,
bawang putih, jahe dan bubuk
cabai merah. Dan jangan
menggunakan wadah yang terbuat
dari bahan metal untuk menyimpan
Kimchi. Proses selanjutnya sangat
khas, yakni sayuran yang sudah
berbumbu tersebut dimasukkan ke
dalam guci lalu ditanam di dalam
tanah. Proses yang disebut
pengawetan dan fermentasi ini bisa

28
memakan waktu minimal tujuh
bulan dan maksimal tiga tahun.
2. Festival Tari Topeng Andong
Propinsi Gyeongsangbuk-
do terdapat Festival Tari Topeng
Internasional Andong. Kota
Andong memililiki warisan budaya
material maupun non-material
terbesar di Korea yang diakui dan
dilestarikan dengan baik. Festival
Tari Topeng Internasional Andong
bertujuan mempromosikan tradisi
dan budaya kota Andong.
macam program
pertunjukan tari topeng, dan seni

29
tradisi rakyat, Tema festival
berpusat pada tari-tari topeng yang
tujuannya menenangkan mahluk-
mahluk gelisah di sekitar. Kini,
festival ini bukan hanya
menampilkan berbagai tari topeng
tradisional Korea, tapi juga tari-tari
tradisional dari seluruh dunia,
termasuk Chajeon-nori, Notdari
bapgi dan Hwajeon-nori
(permainan api). Festival ini
dirayakan dari Tanggal 26
September –5 Oktober 2008,
bertempat di Desa Hahoe di
Andong-si

30
Potensi Wisata Buatan Di Korea
Selatan

1. Lotte world
Lotte World dengan luas
indoor 1,7 hektar, seperti sebuah
kota kecil dengan sebuah taman
hiburan, folk museum, pusat
olahraga (termasuk arena skating
dan kolam renang / taman air
slide), pusat perbelanjaan, dan
hotel. Kebanyakan fasilitas berada
di dalam ruangan, sehingga mereka
dapat dinikmati sepanjang tahun.

31
Daerah pusat terbuka, sehingga
beberapa tingkatan orang dapat
menonton orang lain es skating,
menikmati perjalanan, makan, dan
berbelanja.
The Lotte World Folk
Museum memberikan pengalaman
yang sangat baik Korea sejarah dan
budaya melalui miniatur dan
kehidupan sehari-hari ukuran
representasi dan acara khusus.
Museum menyediakan beragam
program budaya untuk anak-anak
dan remaja, kinerja kegiatan
bersama dengan pameran khusus

32
dan terus-menerus menambah fitur
baru dan menunjukkan khusus
untuk menghindari stagnasi. Biaya
masuk sekitar 24,000 won dewasa
dan sekitar 21,000 won 13-18
tahun dan 18,000 won untuk anak-
anak.

Korea selatan

Kebudayaan orang Korea


memang tidak jauh beda dengan
kebudayaan orang Timur, tetapi
mereka tidak begitu suka dengan
budaya ritual. Mereka memiliki

33
peluang yang cukup besar untuk
berlibur ke Pulau Dewata ini. Bali
juga sudah mendapatkan persepsi
yang baik di mata wisatawan
Korea. Komponen masyarakat
Bali perlu meningkatkan
keamanan, sehingga wisatawan
asal Korea Selatan ini bisa tetap
dengan nyaman berkunjung ke
Bali
Wisatawan asal Korea
Selatan mesti ditampilkan atraksi
alam seperti wisata tirta. Dengan
pendapatan yang tinggi, wisman
Korea memiliki kebiasaan

34
berbelanja. Pelaku pariwisata juga
perlu mengarahkan wisatawan
Korea ini ke kawasan pasar seni
atau pusat perbelanjaan di
Bali.melihat tingginya pendapatan
masyarakat Korea Selatan,
Outbound ke Indonesia 2006
241.619 (-4,1%), Lama Tinggal
7,21 Hari, Pembelanjaan Rata-
Rata 141,56 US$ Per Hari, Asal
daerah Outbound Seoul, Pusan,
Taegu, Inchon, Ulsan, Chonju.

35

Anda mungkin juga menyukai