Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM TOLSIKOLOGI KLINIK

IDENTIFIKASI SENYAWA FENOL DAN ALKOHOL

I. Praktikum Ke : 2
II. Hari, Tanggal :
III. Tujuan :
a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan alkohol atau fenol dalam sampel yang
diperiksa.
b. Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk identifikasi fenol dan alkohol.
c. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi dengan fenol dan alkohol.
IV. Metode :
a. Identifikasi alkohol : Iodoform, Esterifikasi, dan Oksidasi
b. Identifikasi fenol : uji FeCl3, uji KMnO4, uji Keasaman
V. Prinsip :
a. Iodoform
Penentuan reaksi pada alkohol dengan penambahan Aquades dan NaOH dengan
pemanasan disertai penambahan I2 sehingga terjadi perubahan warna disertai bau
lisol.
b. Esterifikasi
Dengan penambahan asam asetat glasial dan asam sulfat yang nantinya akan timbul
bau tukak , kemudian dipanaskan akan timbul bau lem atau balon jika positif
mengandung etanol.
c. Oksidasi
Dengan penambahan asam sulfat pekat dan larutan bikrumat pada sampel yang
kemudian dipanaskan . jika hasil positif akan berwarna orange
d. FeCl3
Fenol yang direaksikan dengan feCl3 akan membentuk suatu kommpleks yang dapat
mengubah warna larutan menjadi ungu.
e. KMnO4
Fenol yang direaksikan dengan KMnO4 akan membentuk kompleks warna dan dapat
mengubah warna
f. Keasaman
Penentuan ph menggunakan kertas universal dengan kelarutan fenol atau alkohol
akan terjadi penenuan ph asam atau basa
VI. Reaksi :
a. Iodoform
Etanol+NaOH +I2 → warna kekuningan bau lisol
b. Esterifikasi
C2H5OH + CH2COOH → C2O + C5H5CH3COO
c. Oksidasi
Etanol + K2CrO3 + H2SO4 → warna orange
d. Fecl3
C6H5OH +FeCl3 → OFeCl + HCl
VII. Dasar Teori :
Alkohol memiliki keasaman geometris dengan air sudut ikatan R-O-H mendekati nilai
tetrahedral dan atom oksigen terhibridisasi. Gugus –OH merupakan gugus polar dimana
atom oksigen yang elektronegatif (riswiyanto, 2009). Fenol atau benzene adalah zat
Kristal yang tidak berwarna dengan bau yang khas. Rumus kimianya yaitu C2H5OH dan
strukturnya memiliki gugus hidroksil –OH yang berikatan dengan cincin fenil ( brady,
1999)
Alkohol dan fenol banyak digunakan dalam bidang kedokteran, kecantikan maupun
industry. Beberapa jenis alkohol digunakan sebagai pembersih luka, sanitizer, maupun
obat. Pada kehidupan sehari-hari juga diterapkan pada proses fermentasi.
VIII. Alat Dan Bahan:
a. Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Hot plate
4. Gelas ukur
5. Beaker glass
6. Pipet tetes
b. Bahan :
1. Aquades
2. Sampel
3. Etanol
4. CH3COOH
5. H2SO4 Pekat
6. KI
7. NaOH 10 %
8. Larutan bikarbonal
9. Fenol
10. FeCl3
11. Indikator ph
12. KMnO4
IX. Cara Kerja :
a. Pra analitik
1. Menyiapkan alat da bahan
2. Pastikan alat dan bahan dalam keadaan siap pakai
3. Gunakan apd
4. Tuang sampel minuman merk anker ke beaker glass
b. Analitik
1. Uji iodoform
1ml sampel + 1ml asam asetat glasial + 0,5 asam sulfat kemudian dipanaskan
setelah itu tambahkan 3 ml aquades. Baui dengan cara mengibas-ngibaskan
tangan di atas mulut tabung apakah ada bau balon atau tidak.
2. Uji esterifikasi
5 tetes sampel + 3 tetes KI + NaOH 10% dihomogenkan amati perubahan warna
dan bau yang ditimbulkan
3. Uji oksidasi
5 tetes sampel + 1 tetes asam sulfat pekat homogenkan kemudian ditambahkan 5
ml bikarbonat setelah itu dipanaskan amati perubahan warna.
4. FeCl3
5ml air + 1 tetes sampel + 1 tetes FeCl3 homogenkan amati perubahan warna
5. KMnO4
5ml sampel + beberapa tetes KMnO4, amati perubahan warna
6. Keasaman
Mencelupkan indikator ph pada sampel yang diuji.
c. Post analitik
1. Cuci tabung reaksi, keringkan
2. Kembalikan alat dan bahan ketempat semula
3. Bersihkan meja
4. Lepas apd
5. Cuci tangan
X. Hasil :
Pemeriksaan
Kelompok Sampel Fenol Etanol
Fecl3 Iodoform Esterifikasi Oksidasi
1 Greenc Sands - - - +
2 Ciu - + + +
3 Car Isberg - + + -
4 Stout - + + -
5 Bintang - + - -
6 Salifa - + + -
7 Urine - - - -
8 Tape Singkong - + - -
9 Anker Ori - + + +
10 Redler - + + +

Ph dari minuman bermerk Anker Ori yaitu 4 (termasuk asam)


Keterangan :
fecl3 =(+) berwarna ungu
(-) tidak berwarna ungu
Iodoform =(+) warna kuning bau lisos
(-) tidak terjadi perubahan warna menjadi kuning dan tidak berbau
Esterifikasi =(+) timbul bau lem/balon
(-) tidak timbul bau lem/balon
Oksidasi =(+) terbentuk warna orange
(-) tidak terbentuk warna orange
XI. Pembahasan :
Alkohol adalah senyawa organic apapun yang memiliki gugus hidroksil (-oh) yang
terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hydrogen dan atau atom
korban lain. Pada praktikum kali ini yaitu uji alkohol dengan beberapa metode.
Pada uji esterifikasi etanol yang ditambahkan asam asetat, asam sulfat serta
ditambahkan air setelah pemanasan, menimbulkan bau khas seperti disetiap
pemanasannya. Bau yang ditimbulkan setelah penambahan asam asetat glasial dan asam
sulfat akan menimbulkan bau tukak, sedangkan fungsi dari penambahan asam sulfat yaitu
sebagai katalisator. Sedangkan bau yang ditimbulkan setelah pemanasan apabila positif
mengandung alkohol yaitu bau balon. Uji esterifikasi merupakan uji spesifik. Hasil dari
sampel anker yaitu positif berbau balon yang artinya mengandung etanol.
Pada uji iodoform hasilnya yaitu positif dengan bukti adanya perubahan warna. Hasil
positif terjadi jika sampel mengandung etanol setelah ditambah dengan NaOH akan
berubah warna menjadi kekuningan. Reaksi iodoform adalah reaksi yang spesifik untuk
gugus metil keton.
Pada uji oksidasi hasilnya yaitu positif, terjadi perubahan warna orange. Pada uji ini
sampel ditambahkan dengan K2CrO4 dan H2S04. Jika sampel mengandung etanol dan
bereaksi dengan bahan-bahan tersebut akan terjadi perubahan warna menjadi orange.
Pada uji FeCl3 hasilnya negatif karna tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu. Jika
sampel mengandung fenol maka setelah ditambah air dan FeCl3 sampel akan berwarna
ungu.
Ada banyak jenis minuman beralkohol dengan kadar alkohol yang berbeda-beda,
namun secara umum, alkohol yang dikonsumsi sebaiknya tidak lebih dari 14 unit
perminggu. Jika dikonsumsi secara berlebihan minuman keras dapat menyebabkan
penurunan konsentrasi dan kehilangan kendali diri, sehingga dapat meningkatkan resiko
kecelakaan. Minuman keras dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis bahkan
kematian. Penyakit yang dapat muncul jika mengkonsumsi minuman keras dalam jangka
waktu yang lama yaitu
1. Penyakit hati
2. Penyakit jantung dan pembuluh darah
3. Gangguan otak dan saraf
4. Depresi
5. Kecanduan alkohol
6. Kanker.
XII. Kesimpulan :
Hasil praktikum dari kelompok kami dengan sampel minuman merk anker original
adalaha positf mengandung etanol tetapi negative mengandung fenol.
XIII. Daftar Pustaka :
Pratiwi, N. 2011. Optimasi reaksi esterifikasi asam asetat dengan 1 heksana. UIN Syarif
Hidayatulah:Jakarta
Modul Toksikologi Klinik Jurusan Analis Kesehatan Semarang Poltekkes Kemenkes
Semarang
LAPORAN PRAKTIKUM TOLSIKOLOGI KLINIK

IDENTIFIKASI HCN

I. Praktikum Ke : 4
II. Hari, Tanggal : selasa
III. Tujuan :
a. Mengetahui cara mengidentifikasi hcn dalam sampel makanan
b. Mengetahui apakah sampel yang diperiksa mengandung hcn atau tidak
IV. Metode : menganalisis hcn pada makanan dengan cara pemanasan
V. Prinsip: hcn akan bereaksi dengan pikrat akan menghasilkan perubahan warna , menjadi
merah dalam suasana asam
VI. reaksi:
H2o→ cairan pelarut
Cn- + h2o→ hcn +oh-
Asam tartat 5% /H3c4h406
2cn-+2h- →2hcn
Asam pikrat →agar uap hcn terperangkap di kertas saring
Positif (+) merah atau coklat
Negative (-) kuning
K3 asam pikrat → c6h3n3o3 / eksplosif/ fenol + asam nitrat
Glukosida sianogenik
1. Linomorin
2. Lautosicolin
Linomorin mengalami lunomorinase mennjadi glukosa + aseto cymohidrin (
aseton+hcn)

VII. Dasar teori


Asam sianida (hcn) adalah zat ,olekuler yang kovalen namun mampu terdisosiasi dalam
larutan air merupakan gas yang sangat beracun (meskipun kurang beracun dari H2s) tidak
berwarna dan terbentuk bila sianida di reaksikan dengan sianida dalam larutan air. Hcn
adalah asam yang sangat lemah serta larutan sianida yang larut terhidrolisis tidak terbatas
namun cairan murninya adalah asam yan kuat.
Hcn adalah suatu racun yang menyebabkan asfiksia. Asam ini akan menyebabkan
gangguan oksidasi ke jaringan dengan mengikat enzim sitokrom oksidasi. Asam sianida
cepat menguap dan sangat berbahaya, sehingga semua ekksperiment dimana
kemungkinan asam sianida akan lepas atau dipanaskan harus dilakukan di lemari asam
(yogel, 1990)
VIII. Alat dan bahan
a. Alat:
1. Oven
2. Mortar
3. Alu
4. Watebath
5. Spatula
6. Neraca 3 lengan
7. Penjepit
8. Kertas saring
9. erlenmeyer
b. Bahan:
1. Sampel
2. Asam pikrat jenuh
3. Aquades
4. Na2co3 3%
5. Asam tartat 5%
IX. Cara kerja
a. Pra analitik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Gunakan apd
3. Tumbuk sampel hingga halus
b. Analitik
1. Timbang 25 gram sampel yang dihaluskan dengan neraca 3 lengan
2. Masukkan ke dalam erlenmeyer
3. Tambahkan dengan 5ml asam tartat 5% dan aquades 25 ml
4. Homogenkan
5. Jepit kertas saring dengan tutup erlenmeyer yang diberi asam pikrat dan dioven
lalu ditetesi na2so3 3%
6. Panaskan pada waterbath dengan suhu 500c selama 15 menit
7. Baca hasil
c. Post analitik
1. Bersihkan alat-alat
2. Kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
3. Bersihkan meja
4. Lepas apd
X. Hasi
Sampel rebung
Hasilnya positif

XI. Pembahasan
Asam sianida adalah zat molekuler yang kovalen, namun mampu terdisosiasi dalam
larutan air merupakan gas yang sangat beracun. Asam sianida cepat terserap oleh alat
pencernaan dan masuk kedalam aliran darah lalu bergabung dengan hemoglobin di
dalam sel darah merah. Keadaan ini menyebabkan oksidgen tidak dapat diedarkan dalam
sistem badan. Sehingga dapat menyebabkan sakit atau kematian dengan dosis mematikan
0,5-3,5 mg HCN/kg berat badan. Gejala yang timbul mati rasa pada seluruh tubuh dan
pusing-pusing. Hal ini diikuti oleh kekacauan mental dan pingsan, kejang-kejang dan
akhirnya koma. Dosis yang lebih rendah dapat mengakibatkan sakit kepala sesak pada
tenggorokan dan dada berdebar-debar serta kelemahan pada otot-otot.
Hcn dapat menyebabkan tekanan pada sistem pernafasan saraf pusat sehingga akan
terjadi kelumpuhan dan kegagalan pernafasan, jika tidak segera ditolong akan
menyebabkan kematian. Hcn dalam bentuk gas atau cair sangat beracun dan dikenal
sebagai racun yang mematikan. Hcn akan menyerang langsung serta menghambat
sistem antar ruang sel, yaitu menghambatsistem sitrokom oksidase dalam sel-sel , hal ini
menyebabkan zat pembakaran tidak dapat beredar ke tiap-tiap jaringan sel dalam tubuh
Pada praktikum ini kami mengguanakan sampel rebung yang dihaluskan. Penghalusan
rebung ini bertujuan untuk melakukan penyaringan zat aktif yang terdapat dalam rebung.
Dimana pelarut yang digunakan adalah aquades. Cairan pelarut akan masuk kedalam sel
melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara
larutan disalam sel dengan diluar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak
keluar dan diganti dengan pelarut yang konsentrasinya rendah dimana zat glucosidal yang
mengandung hcn ini akan larut dalam larutan pelarut.
Setelah dilarutkan ditambah pula asam tartat hal ini bertujuan untuk menghasilkan uap
hcn. Uap hcn yang dihasilkan disebabkan oleh hydrogen dari asam tartat bereaksi dengan
ion cn- yang terlarut dalam air sehingga dihasilkan uap hcn. Kemudian menggunakan
kertas saring yang dcelup pikrat jenuh dan dioven setelah kering dibasahi dengan
na2co3. Kertas saring yang di celupkan asam pikrat menyebabkan kertas saring
berwarna kuning. Kertas saring ini digantung pada erlenmeyer agar uap hcn terperangkap
di dalam asam tersebut sehingga uap hcn yang dihasilkan dapat mengubah kertas ,enjadi
merah. Untuk sampel rebung hasinya adalah positif.
XII. Kesimpulan
Dari praktikum identifikasi hcn dengan sampel rebung yang digunakan hasilnya positif,
artinya rebung mengandung hcn
XIII. Lampiran

Sampel Timbang sampel


dihaluskan 25 gram
Tambahkan 5 ml Tambahkan 25 ml Letakkan di
asam tartat aquades waterbath

Jangan lupa kertas saring dengan Hasil positif


asam pikratdijepit dengantutup

XIV. Daftar pustaka


modul toksikologi klinik jurusan analis kesehatan poltekkes kemenkes semarang.

Anda mungkin juga menyukai