Anda di halaman 1dari 2

KERACUNAN OBAT ASETAMINOFEN

Parasetamol adalah obat yang digunakan secara luas di masyarakat. Obat ini

merupakan golongan obat bebas yang dapat diperoleh secara mudah. Obat diperjual belikan

tanpa memerlukan resep dokter. Penggunaannya juga meliputi golongan usia dengan rentang

yang luas, mulai dari bayi hingga lansia. Sediaan obat yang diperjualbelikan dapat berbentuk

syrupp dengan berbagai varian rasa serta tablet.

Efek toksik :

Saat Keracunan akut :

- Bila terjadi dalam 2-4 jam setelah paparan: mual, muntah, diaphoresis, pucat, depresi

SSP.

- Bila sudah 24-48 jam : - tanda-tanda hepatotoksis (nyeri abdomen RUQ, hepatomegali

ringan)

- Prothrombine time memanjang

- Bilirubin serum meningkat

- Aktivitas transaminase meningkat

- Gangguan fungsi ginjal

- Keracunan berat : terjadi gagal hati dan ensefalopati.

- prothrombine time memanjang >2x

- Bilirubin serum >4 mg/dl

- pH <7,3

- kreatinin serum >3,3

- Keracunan kronik : sama seperti keracunan akut. Namun pada penderita alkoholik,

dapat sekaligus terjadi insufisiensi hati & ginjal yang berat, disertai dehidrasi, ikterus,

koagulopathi, hipoglikemi, dan ATN.


Terapi :

- Bila keracunan terjadi dalam 4 jam setelah overdosis : diberi karbon aktif

- Keracunan dalam 8-10 jam setelah minum obat tersebut berikan:

- Antidot : N-acetylcysteine p.o. yang dilarutkan dalam cairan (bukan

alkohol, bukan susu) dengan perbandingan 3:1. Loading dose : 140

mg/kgBB. Maintenance dose 70 mg/kgBB tiap 4 jam (dapat diulang

sampai 17x).

Efek samping : mual, muntah, epigastric discomfort.

- Anti emetik (metoclopramide, domperidone, atau ondansetron)

- Harus dilakukan monitoring fungsi hati dan ginjal.

- Pada keracunan berat sekali : dilakukan transplantasi hati.

Anda mungkin juga menyukai