Anda di halaman 1dari 6

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA

DESA BOJONG KECAMATAN KRAMATMULYA


KABUPATEN KUNINGAN
JL. DESA BOJONG NO.1 DESA BOJONG KEC. KRAMATMULYA KAB. KUNINGAN KODE POS 45553

PERATURAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA BOJONG


KECAMATAN KRAMATMULYA KABUPATEN KUNINGAN
Nomor : .....................................
TENTANG
TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA BOJONG KECAMATAN KRAMATMULYA
KABUPATEN KUNINGAN

KETUA PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA BOJONG

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan


Bupati Kuningan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pemilihan Kepala Desa, bahwa untuk tertib pelaksanaan Pemilihan
Kepala di Desa Bojong Kecamatan Kramatmulya perlu ditetapkan
Peraturan Desa tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa Bojong
Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5495);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), Sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717),
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558), Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5694),
6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5694);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul
dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme Pengambilan
Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008
tentang Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Kuningan Tahun 2008 Nomor 68 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 70);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 21 Tahun 2013
tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2013 Nomor
21 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan
Nomor 20);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2015
tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2015 Nomor
…. Seri ……, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kuningan Nomor …….);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun 2015
tentang Pemilihan Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Kuningan Tahun 2015 Nomor …………… Seri ……………….,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor
………..);
17. Peraturan Bupati Kuningan Nomor : ……….. Tahun 2015
tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa (Berita Daerah
Kabupaten Kuningan Tahun 2015 Nomor …………… Seri
……………….).

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BOJONG
dan
KEPALA DESA BOJONG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA
DESA BOJONG KECAMATAN KRAMATMULYA KABUPATEN
KUNINGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten
Kuningan.
2. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten
Kuningan yang terdiri dari Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3. Bupati adalah Bupati Kuningan.
4. Kabupaten adalah Kabupaten Kuningan.
5. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten
Kuningan.
6. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat
daerah kabupaten Kuningan.
7. Desa adalah Desa Bojong Kecamatan Kramatmulya
Kabupaten Kuningan
8. Pemerintahan Desa adalah Pemerintah Desa Bojong
Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan.
9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa Bojong dibantu
perangkat Desa Bojong sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
10. Kepala Desa adalah Kepala Desa Bojong Kecamatan
Kramatmulya Kabupaten Kuningan.
11. Badan Permusyawaratan Desa atau BPD adalah BPD Desa
Bojong Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati
bersama BPD.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut
APB Desa, adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa.
14. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah
Daerah;
15. Perangkat Desa adalah unsur pembantu Kepala Desa dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya.
16. Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa yang selanjutnya
disebut Panitia Desa adalah Panitia Pemilihan Kepala Desa
yang dibentuk oleh BPD yang terdiri atas unsur perangkat
Desa, lembaga kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat Desa
setempat.
17. Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten yang
selanjutnya disebut Panitia Kabupaten adalah Panitia
pemilihan Kepala Desa yang dibentuk Bupati pada tingkat
Kabupaten dalam mendukung pelaksanaan pemilihan
Kepala Desa.
18. Pelaksana Harian Kepala Desa yang selanjutnya disebut PLh.
Kepala Desa adalah Perangkat Desa yang melaksanakan
tugas-tugas harian Kepala Desa yang diteapkan oleh surat
tugas Camat atas usul BPD yang mendapatkan pelimpahan
kewenangan karena Kepala Desa definitif berhalangan
sementara.
19. Bakal calon Kepala Desa yang selanjutnya disebut bakal
calon adalah penduduk desa yang mendaftarkan diri menjadi
calon Kepala Desa.
20. Calon Kepala Desa adalah bakal calon yang memenuhi
persyaratan yang berhak dipilih sebagai Kepala Desa yang
ditetapkan dengan oleh Keputusan Panitia Desa.
21. Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh Panitia
Desa untuk mendapatkan bakal calon Kepala Desa dari
penduduk desa setempat atau putra desa.
22. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh Panitia Desa
dalam hal administrasi dan persyaratan calon Kepala Desa.
23. Calon terpilih adalah calon Kepala Desa yang memperoleh
suara terbanyak dalam pemilihan Kepala Desa.
24. Pemilih adalah penduduk desa setempat yang memenuhi
persyaratan untuk memilih calon Kepala Desa.
25. Hak pilih adalah hak yang dimiliki oleh pemilih untuk
menentukan pilihannya dalam pemilihan Kepala Desa

BAB II
TATA TERTIB
Pasal 2
Tata tertib pemilihan Kepala Desa adalah sebagai berikut :
1. Pemilih datang langsung ke tempat pemungutan suara dengan
membawa surat pemberitahuan /panggilan masing-masing.
2. Surat panggilan/pemberitahuan tidak boleh diwakilkan atau
dibawa oleh orang lain.
3. Pemilih secara tertib menuju pintu dusun masing-masing dan
berdiri antri satu persatu.
4. Kepada pemilih yang lanjut usia, wanita hamil agar
diprioritaskan untuk menggunakan hak pilih;
5. Pemilih yang ada didepan petugas pintu masuk, member surat
pemberitahuan/panggilan dalam keadaan terbuka/tidak
dilipat pada petugas;
6. Petugas yang menerima surat pemberitahuan panggilan
memeriksa apakah orang yang membawa surat panggilan
tersebut benar seperti dimaksud dalam surat panggilan;
7. Petugas mencocokan surat panggilan dengan buku daftar hak
pemilih, terhadap surat panggilan yang cocok, petugas
member tanda ceklist pada buku daftar hak pilih dan
membubuhi paraf pada surat panggilan;
8. Surat panggilan yang telah diparaf, oleh pemilih dibawa
menuju meja panitia untuk ditukarkan dengan surat suara;
9. Petugas yang menerima surat panggilan, menyusun surat
panggilan tersebut, membubuhi nomor dan setiap 100
(seratus) lembar kartu panggilan diikat dengan karet gelang;
10. Pemilih yang menerima surat suara dalam keadaan rusak
seperti robek, terdapat tanda tanda lain diluar ketentuan atau
tidak ada tanda gambar, maka pemilih dapat menukarkan
dengan surat suara yang baru;
11. Pemilih membawa surat suara kedalam bilik suara, dibuka
lebar- lebar untuk mencoblos salah satu tanda gambar dengan
alat dan alas yang telah disediakan;
12. Pemilih dilarang melubangi tanda gambar dengan rokok,
dirobek dan membubuhi tulisan, tanda tangan atau tanda
lainnya yang menunjukan identitas pemilih, karena akan
mengakibatkan surat suara tersebut tidak sah;
13. Pemilih mencoblos tanda gambar tepat pada tengah-tengah
tanda gambar;
14. Surat suara yang telah dicoblos, dilipat kembali seperti semua;
15. Pemilih keluar dari bilik suara, menuju kotak suara dan
memasukan surat suara tersebut kedalam kotak suara yang
telah disediakan;
16. Pemilih yang telah selesai memberikan hak suaranya, dapat
langsung pulang atau tetap menyaksikan acara sampai selesai
dengan tetap menjaga ketertiban dan keamanan;
17. Selama kegiatan pemilihan berlangsung, dilarang:
a. Mengganggu ketertiban jalannya pemilihan kepala desa;
b. Menunjukan sikap secara terbuka mendukung salah satu
calon baik dengan lisan atau membawa tanda-tanda
lainnya yang menggambarkan dukungan terhadap salah
satu calon kepala desa
18. Pemungutan suara ditutup setelah tidak ada lagi pemilih yang
akan memberikan suaranya atau atas persetujuan calon
kepala desa untuk menutup jalannya pemungutan suara;
19. Calon kepala desa dan panitia menandatangani berita acara
jalannya pemungutan suara;
20. Pada penghitungan suara, calon kepala desa meninggalkan
tempat pemungutan suara dan sebelumnya memberikan surat
kuasa kepada wakilnya untuk menyaksikan dan
menandatangani berita acara penghitungan suara;
21. Panitia mempersiapkan tempat sedemikian rupa untuk
kelancaran penghitungan suara;
22. Panitia membuka kotak suara, disaksikan oleh wakil calon
dan mengambil satu persatu surat suara dari kotak suara;
23. Surat suara yang diambil, dibuka lebar-lebar diperlihatkan
kepada saksi/wakil calon kepala desa dan menyebutkan tanda
gambar yang dicoblos dengan suara lantang atau
menggunakan alat pengeras suara;
24. Para saksi/wakil calon menyatakan sah surat suara yang
disebutkan panitia;
25. Surat suara yang sah, tidak sah, blangko dicatat oleh panitia
pada blangko penghitungan suara dan pada papan/lembar
yang dapat dilihat oleh para pemilih;
26. Setiap 100 (seratus) lembar surat suara dari tiap-tiap tanda
gambar yang sah, tidak sah, blangko diikat dengan karet
gelang;
27. Setelah penghitungan suara selesai wakil calon kepala desa
menandatangani berita acara penghitungan suara;
28. Panitia mengumumkan pada masyarakat jumlah suara
masing-masing dan calon kepala desa terpilih.

BAB III
PENUTUP
Pasal 3
Peraturan Panitia Pemilihan Kepala Desa ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bojong
Pada tanggal 24 September 2019

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA BOJONG KECAMATAN


KRAMATMULYA
Ketua,

H. MAMAN KADARISMAN, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai