Anda di halaman 1dari 2

PAGUYUBAN PROLANIS “AMANAH”

Sabtu, 17 Maret 2018

BERGEMBIRA ITU SEHAT

Emosi positif dan kualitas kesehatan yang baik sebenarnya saling terkait. Ini karena
tubuh dan pikiran saling terhubung. Descartes pernah menyebutkan bahwa tubuh dan pikiran itu
terpisah, bekerja sendiri-sendiri. Namun, pemikiran Descartes terbukti salah! Sejak 50 tahun
terakhir para ilmuwan menemukan bahwa tubuh dan pikiran saling terhubung. Bahkan, keduanya
begitu intim dan tak terpisahkan. Relasi antara tubuh dan pikiran tersebut melahirkan sebuah
cabang ilmu eksak baru, yaitu psiko-neuroimunologi (PNI). Ilmu ini mengeksplorasi hubungan
antara pikiran, otak, dan sistem imun tubuh. Salah satu hasil penelitian PNI dipublikasikan di
New England Journal of Medicine pada 1991. Sekelompok ilmuwan mengadakan survei kepada
sejumlah orang yang diminta memakai obat semprot hidung. Beberapa dari obat tersebut
mengandung virus demam ringan dan sisanya hanya mengandung garam. Para objek penelitian
tidak tahu kandungan mana yang mereka dapat. Hasilnya, mereka yang pikirannya stres
mengalami gejala flu.

Di sisi lain, mereka yang tidak terlalu stres dapat melawan virus tersebut, terlepas dari
usia, berat badan, pola diet, dan faktor lainnya. Stres adalah sumber penyakit Para ilmuwan
semakin memahami mengapa stres bisa membuat kita gampang sakit. Studi PNI menunjukkan
kondisi emosional seperti stres, takut, atau marah akan mengirimkan sinyal ke kelenjar utama
dalam tubuh untuk memproduksi hormon seperti kortisol, adrenalin, dan epinefrin. Hormon-
hormon inilah yang memberitahu sel dalam tubuh kapan waktunya Anda untuk bekerja atau
beristirahat, bahkan untuk berkelahi atau lari. Hasilnya, tubuh akan 'melupakan' sejenak tugas
untuk mencerna makanan atau melawan penyakit supaya tekanan darah Anda naik dan dapat
terus berlari kencang. Namun, berapa dari Anda yang perlu berlari menyelamatkan diri dalam
kehidupan sehari-hari? Kegiatan berat seperti itu kini tergantikan rasa takut yang tak ada
habisnya seperti takut gagal, takut dipecat, dan lain sebagainya.

Tubuh kita terus-menerus bekerja dengan maksimal, hingga Anda akan jatuh sakit.
Advertisment Mengapa demikian? Alasannya, di waktu Anda bekerja (baca: stres), tubuh Anda
melupakan virus atau bakteri infeksi yang masuk ke dalam tubuh, agar Anda bisa tetap bekerja
alias melawan stres. Virus tersebut baru akan dibasmi ketika tubuh punya waktu untuk
melambat, yaitu saat liburan. Rasa senang Kabar baiknya, tubuh pun dapat memproduksi hormon
yang menguatkan imun tubuh ketika Anda merasa gembira atau santai. Contohnya adalah
serotonin, dopamin, relaksin, atau oksitosin. Ketika hormon-hormon ini masuk ke aliran darah,
mereka akan mengirimkan sinyal agar tubuh menciptakan lebih banyak sel imun. Bahkan tertawa
selama lima menit akan secara signifikan meningkatkan jumlah sel darah putih yang berfungsi
untuk membunuh sel penyakit. Dengan penemuan dari ilmu PNI ini, banyak orang mulai
mengatur emosi mereka supaya tidak gampang jatuh sakit. Kelly Turner, Ph.D., seorang ahli
tumor meneliti hubungan emosi dan kanker. Ia menemukan bahwa dalam beberapa dekade
terakhir ini, sudah banyak penderita kanker yang berhasil sembuh.
Terdapat sembilan alternatif penyembuhan yang penderita kanker itu jalani. Tiga di
antaranya berhubungan dengan emosi:

1. Melepas emosi yang tertekan.

2. Meningkatkan emosi positif.

3. Dukungan dari orang terdekat.

Para penderita kanker tersebut berolahraga, banyak tertawa, dan bermain dengan hewan
peliharaan. Hasilnya, terdapat banyak hormon oksitosin dalam tubuh mereka. Selain itu mereka
juga disarankan untuk mengkonsumsi minyak ikan dan obat harian. Jika ingin melawan kanker,
cara terbaik adalah meningkatkan sistem imun tubuh. Itu pula yang dilakukan para penderita
yang diteliti Turner. Mulailah tertawa, berhentilah jadi pencemas, nikmati momen saat ini agar
bahagia, niscaya Anda akan memperoleh sistem imun yang kuat. (Kevin Sanly Putera)

Anda mungkin juga menyukai