Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH LATIHAN HARVARD STEP TEST

DISUSUN OLEH :
1. Alwi Rosyidasari J310170013
2. Shahifa Suha Arrasyi J310170034
3. Ria Sukma Maulana J310170045
4. Ria Kurniawati J310170117
5. Hanna Yuni Setiyaningrum J310170119
6. Utari Woro Hanjaya J310170122

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebugaran dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana fisik atau tubuh mampu dan
dapat menyesuaikan dengan tugas fisik yang dialami atau terhadap kondisi lingkungan, tanpa
mengalami kelelahan yang berarti untuk melakukan aktivitas lainnya ( Giriwijoyo dan Sidik,
2013). Kebugaran merupakan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan dapat
menyesuaikan beban fisik yang diberikan tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebih dan
tubuh masih memiliki energi untuk melakukan pekerjaan lain serta bebas dari berbagai
macam penyakit (Kemenkes, 2010 ; dan ACSM, 2004). Kebugaran fisik sendiri terdiri dari
berbagai komponen, yaitu:
a. Kekuatan otot (muscular strength & muscular power) : kemampuan otot untuk
menghasilkan tenaga selama kontraksi.
b. Daya tahan otot (muscular endurance): kemampuan otot rangka untuk bertahan
terhadap kontraksi yang terus menerus dan berulang.
c. Daya tahan jantung-paru (cardiorespiratory endurance): kemampuan paru-paru untuk
proses pertukaran gas serta kemampuan jantung dan pembuluh darah untuk
mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
d. Fleksibilitas (flexibility): kemampuan untuk memaksimalkan jangkauan gerakan
sendi.
e. Komposisi tubuh (body composition) : proporsi tubuh yang terdiri dari lemak, mineral,
protein, dan air.
f. Ketangkasan (agility): kemampuan untuk mengubah arah dengan cepat pada saat
bergerak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan Harvard Step Test?
2. Bagaimana cara pengukuran Harvard Step Test?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari Harvard Step Test.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengukuran Harvard Step Test.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut AF Salsabila (2017) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi indeks


kebugaran jasmani pada latihan Harvard Step Test adalah daya tahan kardiovaskular
seseorang yang dipengaruhi oleh :
1. Indeks Massa Tubuh IMT didapatkan dari hasil berat badan (kilogram) dibagi
kuadrat dari tinggi badan (meter). IMT dapat menggambarkan adiposa yang
terkandung pada tubuh seseorang. Kategori IMT dapat dikategorikan sebagai
underweight, normal, overweight dan obesitas
2. Umur
Umur dapat mempengaruhi daya tahan kardiovaskular pada seseorang dimana
pada usia 10-20 tahun, ketahanan kardiovaskular dengan nilai indeks jantung
normal kira-kira 4 L/menit/m2. Ketahanan kardiovaskular menurun seiring
bertambahnya usia, bahkan pada usia 80 tahun nilai normal indeks jantung hanya
tinggal 50%. Hal ini dapat terjadi karena penurunan kekuatan kontraksi jantung,
massa otot jantung, kepasitan vital paru dan kapasitas oksidasi otot skeletal
3. Jenis Kelamin
Daya tahan kardiovaskular antara pria dan wanita berbeda pada masa pubertas.
Jaringan lemak pada wanita 10 kali lbeih banyak dibandingkan pria. Selain itu
terdapat perbedaan kekuatan otot antara pria dan wanita yang disebabkan oleh
perbedaan ukuran otot dan proporsinya dalam tubuh. Sampai pubertas biasanya
kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi
setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunyai nilai yang jauh lebih
besar.
4. Aktivitas fisik (kebiasaan olahraga)
Kebiasaan olahraga akan mempengaruhi daya tahan kardiovaskular . orang yang
terlatih akan memiiki otot yang lebih kuat, lebih lentur, dan memiliki ketahanan
kardiorespirasi yang lebih baik. Aktivitas fisik yang baik dapat meningkatkan
daya tahan kardiovaskular, antara lain penurunan denyut nadi, pernafasan semakin
membaik, penurunan risiko penyakit jantung dan hipertensi. Penilaian indeks
kebugaran jasmani terdapat dua komponen utama mempengaruhi yaitu waktu
mencapai kelelahan dan denyut nadi pemulihan.
5. Makanan
Daya tahan seseorang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat(60-70%). Diet
tinggi protein terutama untuk memperbesar otot, dan olahraga membutuhkan
kekuatan otot yang besar
BAB III
PEMBAHASAN

A. Tujuan Harvard Step Test


Harvard Step Test bertujuan untuk mengukur kebugaran jasmani melalui
komponen daya tahan kardiovaskuler.
B. Cara Pengukuran Harvard Step Test
Alat yang dipergunakan pada Tes bangku Harvard:
1. Bangku
2. Stopwatch
3. Metronom

1. Sebelum percobaan dimulai aturlah metronom dengan kecepatan 30 kali permenit


yaitu sesuai dengan kecepatan naik turun bangku yang akan dilakukan.
2. Ukurlah tekanan darah dan kecepatan denyut nadi orang coba dengan keadaan
istirahat (duduk)
3. Bila tekanan darah melebihi 160 mmHg (systole) sebaiknya percobaan ini jangan
dilakukan pada orang tersebut.
4. Mintalah orang untuk melakukan kerja naik turun bangku Harvard dengan
kecepatan tetap 30 kali naik turun satu menit sesuai dengan bunyi metronom
5. Kerja dilakukan sesanggup mungkin tetapi tidak lebih 5 menit
6. Setelah selesai, orang diminta duduk dan diukur tekanan darah dan denyut nadi.
7. Lakukan pencatatan denyut nadi pada 1 menit, 2 menit, 3 menit. Setelah percobaan
(denyut nadi dihitung selama 30 detik).
Secara ringkas, tes bangku Harvard dilakukan dengan naik turun bangku setinggi 28 cm
secara terus menerus selama maksimal 5 menit mengikuti irama metronom dengan
kecepatan 30 step/menit (Suntodo, 2007). Segera sesudah itu subjek disuruh duduk dan
setelah 1 menit denyut nadinya dihitung selama 30 detik. Menurut Depkes RI (1990),
perhitungan denyut nadi pada Harvard step test ada 2, yaitu:
a. Cara cepat : denyut nadi dihitung pada satu menit pertama setelah tes 30 detik
Indeks kesanggupan = (lama naik turun (detik) x 100) / 5,5 x N1
Nilai normal : < 50 : kurang
50-80 : Sedang
> 80 : baik
b. Cara lambat : denyut nadi dihitung 3 kali masing-masing 30 detik yaitu 1 menit 30
detik, 2 menit 30 detik, 3 menit 30 detik.
Indeks kesanggupan = (lama naik turun (detik) x 100) / 2 x (N1 + N2 + N3)
Nilai normal : < 55 : kurang
55-64 : sedang
65-79 : cukup
80-89 : baik
>89 : sangat baik
Dari keterangan di atas bisa diperjelas bahwa ketika anda melakukan uji coba atau tes dengan
menerapkan rumus di atas akan mencapai nilai denyut nadi yang menjadi patokan hasil dari
Harvard Step Tes.
C. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan :
1. Peralatannya sederhana
2. Mudah untuk dilakukan
3. Dapat dikelola sendiri
b. Kekurangan :
1. Tingkat stress tinggi
2. Tidak dapat dilakukan untuk anak-anak
3. Dipengaruhi oleh variasi maksimum detak jantung (HR)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harvard step test merupakan tes kebugaran jasmani yang sederhana. Tes ini
bertujuan untuk mengukur kebugaran jasmani melalui komponen daya tahan
kardiovaskuler. Tes ini dilakukan dengan cara subjek diminta naik turun bangku
setinggi 28 cm secara terus menerus dan mengikuti irama selama 5 menit dengan
kecepatan 30 step/menit. Segera sesudah itu subjek disuruh duduk dan setelah 1 menit
denyut nadinya dihitung selama 30 detik.

B. Saran
Dibuatnya makalah ini, diharapkan para pembaca dapat mengetahui tentang
konsep uji kebugaran jasmani Harvard Step Test, baik definisi, tujuan, dan cara
pengukuran. Penulis menyadari bahwa makalah di atas banyak sekali kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
makalah ini agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

AF Salsabila. 2017. Pengaruh Sinkronisasi Musik Terhadap Indeks Kebugaran


Jasmani dan Skor RPE Pada Latihan Tes Bangku Harvard. Jurnal Kedokteran
Diponegoro.Vol 6(2).

Giriwijoyo, S dan Sidik, D.Z.2012. Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung : Remaja


Rosdakarya

KEMENKES. 2010. Strategi Nasional Penenrapan Pola Konsumsi Makanan dan


Aktivitas Fisik untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular. Direktorat Jenderal Bina
Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta

Sutondo, A. 2007. Pedoman dan Instrumen Praktikum Tes dan Pengukuran


Olahraga. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI : Bandung

Anda mungkin juga menyukai