Pada tulisan ini, akan dijelaskan sekilas mengenai terjadinya polarisasi dan fouling pada
membran khususnya proses membran yang menggunakan gaya dorong tekanan seperti
mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, nanofiltrasi, dan RO. Proses pemisahan yang dilakukan membran
seiring dengan waktu akan mengalami penurunan laju alir (flow rate) atau penurunan nilai flux-
nya seperti yang terlihat pada grafik dibawah ini.
Pada membran mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi terjadi penurunan laju alir lebih parah sekitar kurang
dari 5% laju alir permeate dibandingkan pada membran RO, hal ini disebabkan karakteristik
membrane berpori (porous membrane) digunakan untuk membran mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi,
sedangkan membran RO bersifat padat (dense membrane).
Secara ekonomis, penurunan laju alir permeate sangatlah tidak menguntungkan yang dapat
berpengaruh terhadap meningkatnya biaya operasional, dengan demikian perlu dilakukan
pemeliharaan dan perlakuan yang tepat sehingga laju alir tidak mengalami penurunan yang
signifikan.
Zat penyebab fouling disebut “foulant” yang dapat dibedakan menjadi 3 jenis:
Fenomena fouling ini seringkali menjadi perhatian penuh dalam menentukan kinerja membran,
akan tetapi secara teoritis sangatlah rumit difahami karena bersifat kompleks meliputi parameter
fisika dan kimiawi seperti konsentrasi, suhu, pH, sifat ion, dan interaksi spesifik antar molekul.
Pada sistem RO, kecenderungan terjadinya fouling dapat dilakukan dengan serangkaian test
untuk melihat fenomena fouling diatas permukaan membran dengan menggunakan beberapa
parameter berikut:
1. Silting Index (SI)
2. Plugging Index (PI)
3. Fouling Index (FI) atau Silt Density Index (SDI)
4. Membrane Filtration Index (MFI)
5. Micro-filter Fouling Factor (MFF), dapat dibaca ditulisan “Teknologi Reverse Osmosis”
Mekanisme Fouling
Mekanisme terjadinya fouling pada membran berpori seperti di mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi dapat
dikategorikan menjadi 4 tahapan yaitu:
Sedangkan pada membran RO yang membrannya lebih padat, proses mekanisme fouling dapat
disebabkan oleh 4 hal yaitu:
1. Colloidal fouling, foulant yang berupa koloid akan membentuk lapisan diatas permukaan
membran akibat ikatan molekul antar koloid.
2. Organic fouling, akibat ikatan hidrogen antar senyawa organik dapat menyebabkan
pengendapan diatas permukaan membran.
3. Scaling, pengerakan akibat terbentuknya endapan mineral seperti kapur yang disebabkan
oleh kalsium.
4. Biofouling, interaksi antar mikrobiologi atau senyawa polisakarida yang dihasilkannya dapat
membentuk lapisan diatas permukaan membran.