Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infertilitas adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah
melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak.
(Sarwono, 2000). Menurut catatan WHO, diketahui penyebab infertilitas pada perempuan
diantaranya, factor Tuba fallopi 36%, gangguan ovulasi 33%, endometriosis 30% dan ,hal lain
yang tidak diketahui sekitar 26%. Hal ini berarti sebagian besar masalah infertilitas pada
perempuan disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi atau karena gangguan proses
ovulasi. (Rizem, 2012).
Data infertilitas di seluruh dunia menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health
Organization, WHO) dan laporan lainnya , diperkirakan 8-12 % pasangan yang mengalami
masalah infertilitas selama masa reproduktif mereka. Jika delapan persen dari gambaran global
populasi maka sekitar 60-80 juta pasangan yang belum dikarunia anak. Diperkirakan muncul
sekitar 2 juta pasangan infertil baru setiap tahun dan jumlah ini terus meningkat. ( Evers )
memperkirakan 10 – 15 % pasangan di negara-negara industri mengalami infertilitas. ( Tracey
Bushnik dkk ) memperkirakan prevalensi infertilitas wanita di Kanada berada diantara angka
11,5 % - 15,7 %. Negara-negara Afrika prevalensi infertilitas berada di angka 9 % di Gambia
oleh ( Sudby dkk ). Terdapat sekitar 11,8 % di Ghana oleh Geelhoed dkk , dan diantara 20-30%
di Nigeria oleh Ebomoyi. Data dari WHO menyebutkan secara global angka kejadian yang
dialami wanita pada masa reproduksi di negara Asia dan Amerika latin berada diantara angka 8-
12 % wanita. Angka infertilitas di Indonesia yang dikemukan oleh Sumapraja berkisar (12-15
%).13 Banyaknya pasangan infertilitas di Indonesia dapat di perhitungkan dari banyaknya wanita
yang pernah kawin dan tidak mempunyai anak yang masih hidup. Menurut sensus penduduk
terdapat (12 %) baik di desa maupun di kota atau sekitar 3 juta pasangan infertil tersebar di
seluruh Indonesia, dari Jumlah tersebut terdapat perempuan infertil 15% pada Usia 30-34 , 30 %
pada usia 35-39, dan 64 % pada usia 40-44 tahun.
Berdasarkan jenis infertilitas, ( Samiha M dkk ) melaporkan dari 215 pasangan yang
infertil terdapat 172 kasus (80 %) pasangan yang mengalami infertilitas primer dan 43 kasus( 20
%) pasangan yang mengalami infertilitas sekunder. ( Mosher ) Secara global dapat disimpulkan
penyebab terjadinya infertilitas diakibatkan dari faktor laki-laki sekitar 30% meliputi kelainan
pengeluaran sperma, penyempitan saluran mani karena infeksi bawaan, faktor
immunologik/antibodi, antisperma, serta faktor gizi dan gangguan dari perempuan 30% yang
mempunyai masalah pada vagina, serviks, uterus, kelainan pada tuba, ovarium dan pada
peritoneum. gangguan dari keduanya 30% dan yang tidak di ketahui sekitar 10%. melaporkan
dari semua wanita yang mengalami infertilitas di Amerika Serikat, infertilitas primer terdapat 65
% wanita dan infertilitas sekunder terdapat 35 % wanita.
Dengan angka infertilitas yang tinggi, maka harus diketahui apa saja yang dapat mempengaruhi
keadaan infertilitas . Berbagai faktor dapat menyebabkan seorang wanita dan pria menjadi
infertil.
Penyebab seorang wanita infertil dapat disebabkan oleh gangguan ovulasi yang sering
disebabkan oleh Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), Primary Ovarian Iinsufficiency (POI)
yang sering muncul ketika wanita berumur lebih dari 40 tahun, terhalangnya tuba fallopi yang
sering disebabkan oleh Pelvic Inflammatory Disease (PID), endometriosis, pasca operasi
kehamilan ektopik, kelainan di uterus, dan uterine fibroid. Menurut penelitian yang disampaikan
oleh WHO, pasien yang diteliti dari 33 pusat kesehatan di 25 negara termasuk didalamnya timur
dan barat Eropah, Canada, Australia, Scandinavia, Afrika, Asia, Amerika Latin dan Mediterania
diperoleh kesimpulan bahwa penyebab infertilitas adalah gangguan fungsi ovarium 33 %, oklusi
tuba dan perlengketan tuba 36 %, endometriosis 6 % dan 40 % tidak diketahui penyebabnya.
(persentase yang lebih dari 100 % karena penyebab infertilitas pada wanita lebih dari satu
penyebab). Terkhusus di Afrika diperoleh 80 % wanita infertil karena oklusi dan perlengketan
pada tuba yang disebabkan oleh infeksi.
Penanganan pasangan yang infertil merupakan masalah medis yang kompleks dan
menyangkut beberapa disiplin ilmu kedokteran, sehingga memerlukan konsultasi dan
pemeriksaan yang kompleks pula. Ilmu kedokteran masa kini baru berhasil menolong 50%
pasangan infertil memperoleh anak yang diinginkannya. Itu berarti separuh lagi terpaksa
menempuh hidup tanpa anak, mengangkat anak (adopsi), poligami atau bercerai. Data mengenai
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya infertilitas pada seorang wanita di Indonesia
umumnya dan di kota Medan khususnya masih sangat sedikit. Sebagaimana yang telah
dijelaskan diatas bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya infertiltas berbeda di setiap
negara dan daerah, karena tergantung letak geografis, sosial budaya, ekonomi dan gaya hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan infertilitas?
2. Jenis pemeriksaan apa saja yang dilakukan?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi infertilitas?
4. Masalah apa yang timbul pada infertilitas?
5. Bagaimana siklus menstruasi normal ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada gangguan reproduksi pada ibu
dengan infertile sekunder.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian infertilitas
b. Mahasiswa mampu mengetahui jenis pemeriksaan pada kasus infertilitas
c. Mahasiswa mampu mengetahui faktor yang mempengaruhi infertilitas
d. Mahasiswa mampu mengetahui masalah yang timbul pada kasus infertilitas
e. Mahasiswa mampu mengetahui siklus menstruasi normal pada wanita
f. Mahasiswa melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif dengan benar
g. Mahasiswa mampu mengambil analisa dengan tepat
h. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan dengan tepat sesuai kebutuhan
dan masalah pasien
3. Manfaat
a. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan akan berkolaborasi dengan dokter SP.Og dalam memberikan asuhan
kebidanan pada pasien dengan infertilitas sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan
b. Bagi lahan praktik
Dapat memberikan pelayanan yang komphrehensif asuhan kebidanan gangguan
reproduksi pada pasien dengan inferilitas
c. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan referensi, bahan perbandingan dan evaluasi dalam pelaksanaan
program studi selanjutnya.
d. Bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan dan ilmu praktek
dalam menerapkan asuhan kebidanan kesehatan reproduksi pada pasien dengan
infertilitas yang baik dan benar.

KESIMPULAN
Infertilitas adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan
sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki
anak. (Sarwono, 2000). Penyebab seorang wanita infertil dapat disebabkan oleh gangguan
ovulasi yang sering disebabkan oleh Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), Primary Ovarian
Iinsufficiency (POI) yang sering muncul ketika wanita berumur lebih dari 40 tahun, terhalangnya
tuba fallopi yang sering disebabkan oleh Pelvic Inflammatory Disease (PID), endometriosis,
pasca operasi kehamilan ektopik, kelainan di uterus, dan uterine fibroid. Sebagian besar masalah
infertilitas pada perempuan disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi atau karena
gangguan proses ovulasi. (Rizem, 2012). Subfertilitas yang berawal dari pihak pria disebabkan
oleh jumlah sperma yang tidak memenuhi syarat atau mutu lain sperma dan air mani yang
dibawah syarat baik.

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Prawirohardjo
2. Baradero, Mary, dkk. 2005. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Reproduksi &
Seksualitas. Jakarta: EGC
3. Aizid, Rizem. 2012. Mengatasi Infertilitas sejak dini. Yogyakarta: Flash Book
4. Djuwantoro,Tono.dkk.2008.Hanya 7 hari Memahami Infertilitas.Bandung: Refika Aditama
5. http://dieena.wordpress.com/2012/06/23/makalah-infertilitas/. Diakses pada
tanggal 08maret 2016
6. Sumapraja S. 2005. Pemeriksaan pasangan infertil.Jakarta : Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia
Afi Darti Nur. 2006. Stress dan Coping Ibu yang Belum Mempunyai Keturunan. Medan : FK USU
Manuaba,Ida Bagus Gede. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Manuaba,Ida Bagus Gede. 2002. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan
Sastrawinata,Prof. R. Sulaiman. 2000. Ginekologi. Bandung: Elstar Offset
Wiknjosastro,Prof. Dr. Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai