Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan

Berdasakan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya yaitu

Disolusi obat adalah suatu proses hancurnya obat (tablet) dan terlepasnya zat-zat aktif dari tablet ketika
dimasukkan ke dalam saluran pencernaan dan terjadi kontak dengan cairan tubuh

Agar suatu obat dapat masuk ke dalam sirkulasi darah dan menghasilkan efek terapeutik, obat tersebut
tentunya harus memiliki daya hancur yang baik dan laju disolusi yang relatif cukup cepat

Persen kadar parasetamol yang terdisolusi adalah 74,028 %

Dalam penentuan kecepatan disolusi tablet Ibupropen digunakan alat test apparatus dengan metode
tipe keranjang (basket).

Adapun faktor yang mempengaruhi kecepatan disolusi suatu zat, yaitu; suhu, medium, kecepatan
perputaran, kecepatan letak vertikel poros, goyangnya poros, vibrasi, gangguan pola aliran, posisi
pengambil cuplikan, formulasi bentuk sediaan, dan kalibrasi alat disolusi.

ta3let parasetamol terse3ut tidak memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia *disi Ke *mpat/ dimana
persyaratan kadar u.i disolusi tiap unit sediaan adalah tidak kurangdari Q+5% (Q=80%)

Adapun ketidaksesuaian hasil praktikum ini dengan literatur, hal ini disebabkan oleh berapa faktor
kesalahan antara lain yaitu kesalahan dalam melakukan uji disolusi, suhu yang tidak tepat, dan
pengamatan yang kurang teliti

Anda mungkin juga menyukai