Anda di halaman 1dari 8

IDENTITAS BUKU 1

JUDUL BUKU : PROSES BELAJAR-MENGAJAR


PENULIS : Dra.I.L.Pasaribu
Drs.B.Simandjuntak,S.H.
PENERBIT : TARSITO Bandung
KOTA TERBIT : Bandung
TAHUN TERBIT : 1980
JUMLAH HALAMAN : 166

IDENTITAS BUKU II
JUDUL BUKU : INTERAKSI DAN MOTIVASI BELAJAR MENGJAR
PENULIS : Sardiman A.M.
PENERBIT : Rajawali Pers
KOTA TERBIT : Jakarta
TAHUN TERBIT : 2009
JUMLAH HALAMAN : 170

I. PENGANTAR
belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dan seragkaian
kegiatan misalnya dengan membaca,mengamati,,mendengarkan,meniru dan lain sebagainya.
Dalam pengertian luas,belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke
perkembangan pribadi yang seutuhnya. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada
individu-individu yang belajar.Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu
pengetahuan tetapi juga bentuk kecakapan,keterampilan sikap,pengertian,harga diri, minat,
penyesuaian diri.

II. RINGKASAN ISI BUKU


BUKU 1
A.Pengertian Teori Belajar
Higard mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan reaksi
terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh
pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat-
obatan.
Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan,kecakapan tingkah laku. Dan ini
diperoleh melalui pelatihan (pengalaman) bukan perubahan yang dengan sendirinya karena
pertumbuhan kematangan atau karena keadaan sementara seperti mabuk.
B. Jenis dan Teori Belajar
Berdasarkan kegiatan belajar maka terdapat jenis belajar :
1.Kecakapan Jasmaniah
Jenis Belajar (skills) yang motiris ini mengutamakan agar gerak-gerik jasmaniah yang
diperlakukan itu pada akhirnya berjalan otomatis. Jadi tujuannya otomatisasi gerak-gerik
halnya sama dengan yang terdapat pada skills rohaniah (memaca,menghitung).Untuk skills
inipun perlu latihan ,karena bertujuan mengotomomatisasi.
2. Problem solving
Jenis belajar ini memerlukan penyelesaian dengan berfikir, bukan dengan cara latihan
dalam arti mengulangi gerak-gerik tertentu. Dicari relasi pengertian dengan faktor
yangterlibat dalam soal tertentu (situasi).
3. Belajar Fakta Pengetahuan
Dalam ilmu terdapat segi hafalan dan segi pengertian, segi pengertian membentuk hafalan
yang penting melibat fakta dalam keseluruhan dan kemudian merealisasikan jadi penting
latihan dan pengertian
4. Belajar Cara
Ini dapat menyelesaikan penelitian ilmiah. Langkah dapat membuat paper membuat daftar
literatur,cara mengorganisir,cara mensetir,belajar ini terdiri dari trial & erros.
5. Belajar sikap
Jenis belajar ni dapat terjadi dengan berbagai cara mengetahui sesuatu dan merealisasikan
sikap. Belajar sikap termasuk belajar norma dengan cara identifikasi,interaksi kelompok (ada
sikap kelompok yang tertentu ) alat komunikasi conditioning. Sikap merupakan dinamika
untuk berbuat.
6. Belajar memperoleh minat yang mendalam
Jenis belajar ini dilakukan dengan konsentrasi yang pada umumnya untuk berbakti pada
masyarakat. Di sekolah juru rawat ada hal-hal yang dibenci,tetapi dilaksanakan,umpama pada
saat membersihkan WC. Keseganan ini dapat diatasi dengan konsentrasi untuk mencapai
tujuan.Dalam kesempatan itu kita belajar pula megatasi halangan yang ada dalam diri.
7. Belajar untuk transfered
Belajar sesuatu untuk digunakan ke yang lain. Mempelajari bahasa inggris untuk
kepentingan hak lain. Dengan mempelajari teori belajar kita dapat memberi penerangan
tentang dasar proses belajar, serta dalil-dalilnya. Dengan demikian kita dapat mempengaruhi
proses belajar. ( the management of learning).
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
 Laatihan latihan memajukan kegiatan belajat tetapi latihan saja belum tentu
menjamin. Thorn dike, Schiller mengatakan bahwa kebiasaan itu tidak dapat
diajarkan tetapi dengan latihan sesuai dengan law effect.
 Adanya motif (hasrat belajar)
 Adanya pengertian tentang apa yang dipelajari
 Adanya kepuasan sukses (law of effect)
BUKU 2
A.Makna Belajar
Ada beberapa defenisi tentang belajar,antara lain diuraikan sebagai berikut :
1.Cronbach memberikan defenisi : Learning is shown by a change in behavior as result of
experience
2.Harold memberikan batasan : Learmimg is to observe to read,to imitate,to try something
themselves,to listen,to follow direction
3.Geoch mengatakan :Learning is change in perfomance as a result of practiceDari ketiga
defenisi diatas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan dan seragkaian kegiatan misalnya dengan
membaca,mengamati,,mendengarkan,meniru dan lain sebagainya. Dalam pengertian
luas,belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi
yang seutuhnya. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang
belajar.Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga
bentuk kecakapan,keterampilan sikap,pengertian,harga diri, minat, penyesuaian diri. Secara
umum belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan
lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi,fakta konsep,ataupun teori.
B.Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan
(kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar . Mengajar
diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya
proses belajar.ada beberapa tujuan belajar antara lainUntuk mendapatkan pengetahuan
1. Penanaman konsep dan keterampilan
2. Pembentukan Sikap
C.Beberapa Teori Tentang Belajar
1.Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
Menurut teori ini jiwa manusia terdiri dari bermacam-macam daya. Masing-masing
daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fugsinya.contohnya untuk melatih daya
ingat dalam belajar dengan cara menghafal.
2. Teori belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt
Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian atau
unsur. Sebab keberadaannya keseluruhan itu juga lebih dulu.Sehingga dalam belajar bermula
pada suatu pengamatan. Menurut ilmu jiwa gestalt,juga sangat menguntungkan untuk belajar
memecahkan masalah.Belajar memecahkan masalah juga memerlukan suatu pengamatan
secara cermat dan lengkap.
3.Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi
Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari
penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya
 Teori Konektionisme
Menurut Thorndike dasar dari belajar itu adalah asosiasi antara kesan panca indra dengan
impuls untuk bertindak. Asosiasi yang demikian ini dinamakan “conecting”. Dengan kata
lain belajar adalaah hubungan antar stimulus dan respon
 Teori Conditioning
Kalau seseorang mencium bau sate ,air liur pun mulai keluar. Demikian juga kalau seseorang
naik kendaraan di jalan raya, begitu lampu merah berhenti.Bentuk kelakuan ini pernah
dipelajari berkat conditioning.
4.Teori Konstrukvisme
Kontrukvisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa
pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri . Pengetahuan bukan gambaran
dari dunia kenyataan yang ada. Tetapi pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu
konstruksi dari kita yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang
ditemukan,tetapi merupakan suatu perumusan yang diciptakan orang yang sedang
mempelajarinya.
Menurut pandangan dan teori kontrukvisme belajar merupakan prooses aktif dari si
subjek belajar untuk merekonstruksi makna, sesuatu entah teks,kegiatan dialog,pengalaman
fisik dan lain-lain.
III. KEUNGGULAN ISI BUKU
· A. KETERKAITAN ANTAR BUKU
Dalam buku yang berjudul Proses Belajar Mengajar yang ada pada buku
pertama,disini saya dapat melihat keunggulan dalam buku ini yaitu didalamnya terdapat
pengertian teori belajar yang dipaparkan secara jelas ada jenis jenis teori dan faktor yang
mempengaruhi belajar namun pada buku kedua penjelasan tentang makna belajar,tujuan
belajar,dan beberapa teori tentang belajar dijelaskan secara lebih lengkap dibanding buku
pertama,kata-katanya mudah dipahami.
B. KEMUTAKHIRAN ISI BUKU
Buku I
Dalam buku ini memiliki teori-teori yang benar, sangat bagus dan sangat membangun dalam
memberikan lebih wawasan kepada si pembaca khususnya saya dan mahasiswa pendidikan
matematika di manapun Karena buku ini memiliki materi yang cukup jelas sebagai acuan
dan pedoman dasar dalam berkarya.buku ini merupakan terbitan tahun 1980.
Buku II
Dalam buku kedua ini teori-teori belajar dijelaskan secara lebih terperinci dan lengkap kat-
kata yang ada di dalam buku kedua lebi mudah dimengerti sehingga bisa cepat menambah
wawasan si pembaca buku.

IV. KELEMAHAN BUKU


A. KETERKAITAN ANTAR BUKU
Dalam buku Proses Belajar Mengajar yang saya rangkum memiliki kekurangan,yaitu dalam
pemaparan materi dan kata kata yang kurang dapat dimengerti karena didalam buku ini
termasuk buku terbitan tahun lama (1980),pembahasan teori teori belajar pun kurang lengkap.
Sedangkan pada buku kedua sedikit contoh penerapan yang diberikan didalamnya sehingga
sedikit membingungkan pembaca.
B. KEMUTAKHIRAN BUKU
Buku I
Buku ini memberikan penerapan yang baik sehingga menambah wawasan si
pembaca,menambah ilmu si pembaca tentang teori-teoi belajar khususnya.
Buku II
Buku ini tidak memberikan dampak negative bagi para pembaca bahkan memberikan
wawasan positif yang membangun karakter yang lebih pada si pembelajar, namun jika
berbicara tentang kekurangan buku ini masih kurang memberikan tarikan untuk para
pembaca dalam memiliki keinginan membacanya,

V. IMPLIKASI TERHADAP
A. TEORI/ KONSEP
Menurut Teori Behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku
manusia sebagai akibat dari interaksi antar stimulus dan respon. Jadi implikasi dalam teori ini
adalah bagimana cara seorang pendidik mengajarkan tentang tingkah laku yang baik kepada
si siswa agar proses belajar mengajar belajar berjalan dengan baik. Dengan membiasakan
tingkah laku yang baik seorang siswa dapat terbiasa untuk disiplin,sehinga dengan disiplin
dia dapat mengorganisir pekerjaan dengan sebaik mungkin.

· B. ANALISIS MAHASISWA

Model yang diperlihatkan tidak lain dipergunakan sebagai perencanaan yang lentur
dan petunjuk jalan untuk mengorganisasikan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan-tujuan
perencanaan.Model juga memberikan sumbangannya untuk mengkomondasi tipe yang
dihasilkan misalnya,pada sumber-sumber dan batasan waktu yang dimunculkan.Penulis
berpendapat jika prinsip dan teori di atas dapat dipahami maka akan lebih mudah umtuk
penerapannya pada bidang mengajar yang luas itu.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, teori belajar merupakan landasan
terjadinya suatu proses belajar yang menuntun terjadinya kondisi untuk belajar. Oleh karena
itu dengan adanya teori-teori belajar maka akan memberikan kemudahan bagi guru dalam
menjelaskan model-model pembelajaran yang akan dilaksanakan dan akan memantupeserta
didik dlam belajar.
Belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dan seragkaian
kegiatan misalnya dengan membaca,mengamati,,mendengarkan,meniru dan lain sebagainya.
Dalam pengertian luas,belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke
perkembangan pribadi yang seutuhnya. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada
individu-individu yang belajar.Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu
pengetahuan tetapi juga bentuk kecakapan,keterampilan sikap,pengertian,harga diri, minat,
penyesuaian diri. Secara umum belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi
antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi,fakta
konsep,ataupun teori.

B. SARAN

Saran atau harapan penulis adalah pada dunia pendidikan khususnya dalam dunia
pendidikan Matematika yakni dengan terus memberikan dukungan atau motivasi kepada
para peserta didik untuk senantiasa semangat dalam belajar. Karena dengan adanya
motivasi peserta didik akan lebih giat lagi belajar. Tidak hanya dukungan, pengajaran, dan
pembelajaran yang lebih baik,motivasi juga sangat diperlukan dalam proses belajar
mengajar.

·
DAFTAR PUSTAKA

Dra.I.L.Pasaribu dan Drs.B.Simandjuntak,S.H, Proses Belajar Mengajar.Bandung:1980

Sardiman A.M,Interaksi Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:2009

Anda mungkin juga menyukai