Anda di halaman 1dari 4

Belahan Otak Kanan dan Kreativitas

Oleh Zulkifli, 1906294893

Judul Buku:

1. Buku Ajar MPKT A


2. Perbandingan Kinerja Otak Kanan dengan Otak Kiri
3. Right Brain For Kids

Pengarang:

1. Dr. Bagus Takwin, Dra. Wuri Prasetyawati, M.Psi., Dr. Saraswati Putri, Miranda Diponegoro,
M.Psi., Jossy Prananta Moeis, Ph.D., Eko Aditiya Meinarno, S.Psi., M.Si., Agnes Sri Poerbasari,
M.Si., dan Drs. Slamet Soemiarno, M.Si
2. Sumardi
3. AM Rukky Santoso

Penerbit:

1. Universitas Indonesia, Depok April 2017, 266


2. UIN Alaudin, Makassar Juni 2014, 181
3. PT Gramedia Pustaka Utama I, Jakata Oktober 2001, 173

A. Pendahuluan
Otak adalah komponen tubuh paling kompleks dan berhubungan dengan sistem saraf
manusia. Meskipun otak bekerja untuk keseluruhan tetatpi semua sistem saraf yanga ada bisa
bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Ada tiga paling penting dalam otak kita yaitu
otak utama (center core), sistem limbic (limbic sistem) dan korteks serebrum (cerebral cortex). (2)
Semua bagian otak itu sangat berpengaruh pada kehidupan sehari hari.
B. Pembahasan

Kemampuan berpikir manusia yang jauh melebihi kemampuan hewan terutama


merupakan kontribusi dari bagian luar Cerebral Cortex. Walaupun mamalia lain memilikinya,
Cerebral Cortex pada manusia dua kali lipat lebih tebal dengan fungsi dua kali lipat pula
(Taylor,2008). Cerebral cortex ini berkaitan erat dengan keutamaan karakter kebijaksanaan dan
pengetahuan. Khusus mengenai kreativitas, kaitan terdekatnya adalah dengan fungsi dan kerja
sama antara dua belahan otak. Sudah sejak zaman Mesir dan Cina kuno, para tabib telah
menyadari bahwa terdapat dua bagian otak yang mengendalikan hemisfer tubuh secara silang.
Bagian otak kanan mengendalikan hemisfer tubuh kiri. Sebaliknya, bagian otak kiri
mengendalikan hemisfer tubuh kanan. Namun, pada tahun 1960, Roger W. Sperry, seorang ahli
neuropsikologi dan neurobiologi, mengajukan sebuah temuan penelitian yang menunjukkan
bahwa selain mengendalikan hemisfer tubuh secara silang, otak kiri dan kanan memiliki fungsi
dan karakter yang berbeda pula.(1)
Belahan otak kanan sering dikaitkan dengan kreativitas karena sifatnya yang bebas dan
terlepas dari berbagai aturan serta kebiasaan. Berbeda dengan otak kiri yang sistematis, otak
kanan bersifat heuristic; sangat bebas, “melompat-lompat” dan sangat berperan dalam
menemukan “jalan” sehingga mampu membuat terobosan-terobosan baru. Otak kanan terutama
berperan dalam mengahadapi masalah holistik, abstrak, bahasa tubuh, pencerahan, dan operasi
baru(2). Seniman seringkali dikatakan mempunyai otak kanan yang lebih dominan.
Otak kanan sering dianggap berperan pada terciptanya produk kreatif, karena otak kanan
memang penuh dengan gagasan baru. Namun, karena sifatnya yang bebas dan kurang taat pada
aturan, sering kali gagasan hebat itu tidak sampai menghasilkan produk kreatif. Dengan
demikian, dibutuhkan otak kiri yang lebih teratur untuk mewujudkannya. Oleh karena itu,
kreativitas dapat dikatakan merupakan hasil kerja sama kedua belah otak. Banyak orang
mempunyai salah satu bagian otak yang dominan, namun ada pula yang mempunyai dua belahan
yang sama kuat. Seorang yang unggul karena mempunyai kekuatan seimbang pada kedua belah
otaknya akan sampai pada penemuan-penemuan besar, seperti pelukis terkenal bernama
Leonardo da Vinci. Sebagai seorang seniman, tentu saja otak kanannya sangat kuat. Namun,
sebagai seorang jenius, Leonardo juga merupakan seorang ahli fisika, ahli anatomi, dan lain–lain.
Tidak heran jika tokoh ini sangat unggul (eminent). Sebaliknya, Einstein yang ilmuwan tentunya
mempunyai otak kiri yang unggul. Namun, kita tahu bahwa ia adalah seorang pemain biola yang
andal. Kerja sama kedua belahan otaknyalah yang membawanya pada teori relativitas yang
mengagumkan.(1)
Dengan demikian, penting sekali usaha untuk mengaktifkan kedua belahan otak tersebut.
Secara umum, pendidikan lebih mengutamakan otak kiri, namun akhir-akhir ini, bersamaan
dengan makin majunya pengetahuan tentang otak, otak kanan mulai mendapatkan perhatian.
Bagi yang otak kirinya cenderung lebih aktif, perlu diupayakan untuk mengaktifkan pula otak
kanan. Kegiatan yang berkaitan dengan musik dan seni lainnya serta praktik olahraga adalah
cara-cara yang asyik untuk mengembangkannya. Sebaliknya, untuk yang otak kanannya
cenderung aktif, diperlukan upaya untuk meningkatkan sistematika berpikir. Berbagai latihan
seperti yang biasa dilakukan dalam belajar disekolah dapat membantu berpikir lebih
sistematik.(1)(2)
.
C. Penutup

Melihat pembahasan di atas, otak bagian kanan sanat berperan penting dalam kreativitas
seorang manusia sebab otak kanan memang penuh dengan gagasan baru dan karena sifatnya
yang bebas dan kurang taat pada aturan, Jadi otak bagian kanan memiliki banyak gagasan untuk
dapat disampaikan sering kali gagasan hebat itu tidak sampai menghasilkan produk kreatif. Oleh
karena itu Bagian otak kanan pun membantu manusia memahami urusan visual dari apa yang
dilihat. Dalam hal bahasa, bagian ini membantu kita menafsirkan konteks dan nada seseorang
ketika berbicara.(3)

Daftar Pustaka

http://repositori.uin-alauddin ac.id/1793/1/Sumardi.pdf , diakses pada tanggal 06 Oktober 2019, jam


18:45.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20160304-RB06B424pe-Pendayagunaan%20fungsi.pdf, diakses pada
tanggal 07 Oktober 2019, jam 19:47

Anda mungkin juga menyukai