Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN PROTOKOL UJI BIOEKIVALENSI 2 TABLET

ENALAPRIL ( NARAPRIL & RENITEC ) PADA MANUSIA SEHAT


DENGAN SAMPEL DARAH

I. Latar Belakang
Enalapril maleate berwarna putih atau bubuk kristal hampir putih yang
meleleh pada suhu 143-144°C. Ini sedikit larut dalam air, larut dalam etanol, dan
mudah larut dalam metanol dan dimethylformamide. PKa1 dan pKa2 dari basis
moiety masing-masing adalah 3.0 dan 5.4. Berat molekul 492.53 g/mol. Rumus
molekul C20H28N2O5.C4H4O4

Gambar 1. Struktur Enalapril maleat


Enalapril merupakan jenis obat ACE (angiotensin converting enzyme)
inhibitors yang digunakan dalam pengobatan darah tinggi dan beberapa jenis gagal
jantung lainnya. Mekanisme kerja Enalapril Competitive inhibitor dari ACE
(angiotensin converting enzyme) yaitu membantu produksi Angiotensin II yang
berperan dalam regulasi tekanan darah arteri. Inhibitor ACE mencegah perubahan
Angiotensin I menjadi Angiotensin II, juga mencegah degradasi bradikinin dan
menstimulasi sintesis senyawa vasodilator termasuk prostaglandin dan prostasiklin,
sehingga inhibitor ACE dapat menurunkan tekanan darah tinggi. ACE inhibitor
dibedakan atas dua kelompok yaitu yang bekerja secara langsung (captopril
&lisinopril) dan prodrug dimana obat dalam tubuh kemudian diubah menjadi bentuk
aktif (seperti enalapril) yang di dalam tubuh diubah menjadi enalaprilat selain itu
keuntungan lain enalapril yaitu juga aman dikonsumsi untuk pasien dengan gangguan
liver.
Absorbsi enalapril diserap dengan baik dari saluran pencernaan (kira-kira
60%). Dan waktu puncak konsentrasi plasma enalapril (tmax) sekitar 1 jam. Adanya
makanan tidak mempengaruhi absorbs enalapril. Enalapril protein plasma yang
mengikat sekitar 50-60%. Enalapril dimetabolisme dalam hati melalui esterase. Dan
dieliminasikan via urine (43% sebagai enalaprilat dan 18% sebagai enalapril), feses
(27% sebagai enalaprilat dan 6% sebagai enalapril). Waktu paruh eliminasi (t ½ ) dari

BIOFARMASI-FARMOKOKINETIKA II 1
enalpril sekitar 11 jam dan t ½ terminal sekitar 30-35 jam. C max 123,99 ng/mL, AUC0-t
199,96 AUC0-˜ 201,72 ng.h/mL. Latar belakang dilakukan uji bioekivalensi pada
enalapril yaitu untuk menjamin keamanan dan kemajuran dari formulasi generic
sehingga mendapatkan izin edar dan karena sangat minimnya studi yang berfokus
pada masalah biokivalensi pada enalapril, kebanyakan studi lebih berfokus kepada
farmakokinetiknya.

II. Tujuan Penelitian


a. Tujuan Umum : Untuk menjamin efikasi, keamanan, dan mutu produk obat
Enalapril
b. Tujuan Khusus : Untuk menentukan bioekivalensi dari formulasi tablet baru
Enalapril ( Narapril tablet 20 mg ) dibandingkan dengan Renitec untuk mendapat
izin edar.

III. Rancangan Penelitian

Studi dilakukan pada subjek dengan metode crossover design (2 periode)


secara acak, dengan 2 pengobatan dan menggunakan dosis tunggal. Desain crossover
digunakan untuk menilai efek formulasi,periode, urutan dan subjek parameter menjadi
signifikan secara statistic dan dapat menyingkirkan variasi individu sehingga lebih
peka dalam menemukan perbedaan dan mengurangi subjek yang diperlukan (separuh
desain parallel). Dilakukan pada subjek Laki-laki dewasa sehat. Subjek diinstruksikan
untuk menghindari semua jenis obat (termasuk OTC) selama 2 minggu sebelum dan
selama masa studi, kemudian Subjek diberi dosis tunggal baik formulasi (referensi
atau test) dari Enalapril 20 mg dengan air 240 ml dalam kondisi puasa dan tidak
diizinnkan berbaring /tidur selama 5 jam pertama setelah pemberian dosis. Setelah
pemberian obat secara oral, sampel darah diabil lalu disentrifugasi selama 10 menit
setelah periode wash out dari 14 hari penelitian. Lalu kadar Enalapril ditentukan
menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC) yang
sudah divalidasi. Formulasi dianggap bioequivalent jika AUC dan Cmax sama dan
masuk dalam rentang penerimaan bioekivalensi (menggunakan data log-transformasi)

IV. Kriteria Pemilihan Subjek

BIOFARMASI-FARMOKOKINETIKA II 2
a. Asal / Golongan Sukarelawan :
Subjek sehat, sedapat mungkin pria dan wanita, umur antara 18-55 tahun,
Berat Badan dalam kisaran normal 18,5-22,9 kg.

b. Kriteria :
Tidak memiliki signifikan jantung, hati, ginjal, paru, saraf, atau penyakit
hematologi, seperti riwayat medis, pemeriksaan fisik , dan tes laboratorium rutin
( hematologi biokimia darah dan urin) dan negatif untuk Hepatitis B antigen serta
tidak mengkonsumsi obat apapun termasuk obat OTC selama 2 minggu sebelum
dan selama masa studi.
c. Penyakit :

Subjek tidak boleh menderita penyakit apapun yang dapat menghasilkan


variasi pada hasil penelitian.
d. Obat-obat yang diminum :
Semua subjek tidak boleh mengkonsumsi obat apapun termasuk obat OTC
selain dari obat uji dan pembanding selama penelitian.

V. Prosedur
• Jadwal pengamatan: Pemberian obat dilakukan pada pagi hari saat waktu
luang subjek, dan pengamatan dilakukan antara 3,2 jam & 4,8 jam setelah
subjek diberikan obat hingga 48 jam kemudian.
• Pengambilan sampel: Sampel darah 10 mL ditarik ke dalam tabung
heparinized melalui indwelling cannula sebelum (0 h) dan saat 0.25, 0.50,
0.75, 1.0, 1.33, 1.66, 2.0, 2.5, 3.0, 3.5, 4.0, 6.0, 8.0, 10, 12, 16, 24, dan 48 jam
setelah pemberian dosis. Sampel darah disentrifugasi pada 3500 rpm selama
o
10 menit, plasma dipisahkan dan disimpan pada suhu -20 C sampai waktu
dianalisis.
• Efek samping: Efek samping yang paling umum disebabkan karena Enalapril
yaitu mual,muntah,diare,batuk, dan headache. Namun pada penelitian ini tidak
terdapat efek samping yang dirasakan subjek selama pengujian dilakukan.
• Kriteria dan prosedur penghentian/perluasan: Tidak ada keadaan uji harus
diakhiri ataupun diperpanjang.

BIOFARMASI-FARMOKOKINETIKA II 3
VI. Kriteria Pengeluaran Subjek

Pada penelitian ini kejadian yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian tidak terjadi.Tidak terjadi drop out dan semua Subjek relawan yang memulai
penelitian sampai dilanjutkan ke penelitian akhir dipulangkan dalam kesehatan yang
baik.

VII. Macam Cuplikan Biologik


a. Waktu Pengambilan Sampel
• 1 sampel sebelum dosis diberikan pada t0 (jam 0)
• 2 – 3 sampel sebelum kadar max (Cmax) pada 5, 10, 15 jam
• 4 – 6 sampel sekitar C max pada 20, 24, 28, 32, 36, 40 jam

• 5 – 8 sampel setelah C max sampai sedikitnya 3x atau lebih waktu paruh


eliminasi obat pada 44, 48, 52, 56, 60 jam.

b. Gambaran Cara Pengambilan Sampel


• Pengumpulan Sampel : Sampel darah 10 mL ditarik ke dalam tabung
heparinized melalui indwelling cannula. Sampel darah disentrifugasi pada 3500
o
rpm selama 10 menit, plasma dipisahkan dan disimpan pada suhu -20 C,
kemudian dianalisis dengan HPLC.

VIII. Kriteria Pemasukan dan Pengeluaran Cuplikan


a. Jika pada t0 ditemukan obat dengan kadar ≤ 5 % dari Cmax, maka dari subjek ini
dapat dimasukkan dalam analisa tanpa penyesuaian. Jika kadar ≥ 5 % dari Cmax,
maka subjek harus dikeluarkan dari analisis.
b. Observasi yang merupakan outliners tidak boleh dibuang jika tidak ada alasan yang
kuat bahwa telah terjadi kesalahan teknis.

IX. Pertimbangan Etik


a. Formulir persetujuan dari subyek harus dalam bentuk tertulis, setiap sukarelawan
harus menandatanganinya, dan disusun dengan kalimat yang mudah dimengerti
oleh orang awam dan subjek diberi kebebasan untuk menarik diri dari studi setiap
saat tanpa kewajiban apapun.

BIOFARMASI-FARMOKOKINETIKA II 4
b. Informed consent harus didokumentasi secara tertulis, diberi tanggal dan tanda
tangan.
c. Pertimbangan etik harus disesuai dengan peraturan

Pustaka :

Najib, Naji M; Idkaidek, Nasir;Adel, Ayman;Admour, Isra’;dkk. 2003. Bioequivalence


Evaluation of Two Brands of Enalapril 20mg Tablets (Narapril & Renitec)in Healthy Human
Volunteers. Amman,Jordan. Biopharmaceutics & Drug Disposition.

BIOFARMASI-FARMOKOKINETIKA II 5
BIOFARMASI-FARMOKOKINETIKA II 6

Anda mungkin juga menyukai